Refrat DM Gestasional
-
Upload
reshaardianto2 -
Category
Documents
-
view
27 -
download
3
description
Transcript of Refrat DM Gestasional
REFERAT
Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Diabetes Melitus Pada Kehamilan
Pembimbing :
dr. Sukamto, Sp.OG
Disusun oleh :
Lisa Lailatannur
Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
RSU Haji Surabaya
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kandungan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Malang, RSU Haji Surabaya
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Sukamto, Sp.OG, selaku pembimbing
dalam penyusunan makalah ini, dan juga teman-teman yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca pada
umumnya. Akhirnya penyusun meminta kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar makalah ini makin sempurna.
Surabaya, 18 Juni 2015
Penyusun Makalah
2
BAB I
PENDAHULUAN
Wanita hamil yang belum pernah menderita diabetes sebelumnya, tetapi yang memiliki kadar
glukosa darah tinggi (gula) selama kehamilan dikatakan memiliki gestational diabetes.
Diperkirakan bahwa gestational diabetes mempengaruhi 18% dari kehamilan.
Hormon dari plasenta membantu bayi berkembang. Tapi hormon ini juga menghambat aksi dari
insulin ibu dalam tubuhnya. Masalah ini disebut resistensi insulin. Resistensi insulin membuat
sulit bagi tubuh ibu untuk menggunakan insulin.
Gestational diabetes umumnya memiliki sedikit gejala dan hal ini paling sering didiagnosis
dengan pemeriksaan selama kehamilan. Tes diagnostik tidak tepat mendeteksi kadar tinggi
glukosa dalam sampel darah.
Tidak ada penyebab khusus telah diidentifikasi, namun diyakini bahwa hormon yang dihasilkan
selama kehamilan meningkatkan ketahanan wanita terhadap insulin, sehingga toleransi glukosa
terganggu.
Bayi lahir dari ibu dengan diabetes gestasional biasanya pada peningkatan risiko masalah seperti
yang besar untuk usia kehamilan (yang dapat menyebabkan komplikasi pengiriman), gula darah
rendah, dan penyakit kuning.
Gestational diabetes adalah suatu kondisi dapat diobati dan wanita yang memiliki kontrol yang
memadai kadar glukosa secara efektif dapat menurunkan risiko ini.
Wanita dengan diabetes gestasional berada pada peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2 atau,
sangat jarang, diabetes autoimun laten atau Type 1 setelah kehamilan, serta memiliki insiden
yang lebih tinggi dari bagian pre-eclampsia dan cesar, keturunan mereka yang rentan terhadap
mengembangkan obesitas, diabetes tipe 2 di kemudian hari.
3
Kebanyakan pasien diobati hanya dengan modifikasi diet dan olahraga moderat tetapi beberapa
anti-diabetes mengambil obat, termasuk insulin.
Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini akan menyebabkan
perubahan-perubahan pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes
akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Komplikasi pada ibu dan bayi pada penderita
diabetes tak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal. Diabetes dalam kehamilan sukar
ditemukan karena rendahnya kemampuan dalam mendeteksi kasus. Diabetes patut dicurigai pada
pasien yang mempunyai cirri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan >4000 gram, riwayat lahir mati, dan abortus berulang.
4
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Gestational diabetes (diabetes melitus gestasional atau, GDM) adalah suatu kondisi di
mana perempuan tanpa sebelumnya didiagnosis diabetes menunjukkan kadar glukosa darah
tinggi selama kehamilan.
Gestational diabetes berkembang selama kehamilan (kehamilan). Seperti jenis diabetes,
diabetes gestational mempengaruhi bagaimana sel-sel Anda menggunakan gula (glukosa) - bahan
bakar utama tubuh Anda. Gestational diabetes menyebabkan gula darah tinggi yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi Anda.
Pada diabetes gestational, gula darah akan kembali normal segera setelah melahirkan.
Tetapi jika Anda sudah menderita diabetes gestational, Anda berisiko untuk diabetes tipe 2 di
masa depan. Anda akan terus bekerja dengan tim perawatan kesehatan Anda untuk memonitor
dan mengelola gula darah Anda.
2.2 INSIDENS
Insiden diabetes mellitus dalam kehamilan sekitar 2-3 %. Dari referensi lain dikatakan bahwa
diabetes mellitus terdapat pada 1-2 % wanita hamil, dan hanya 10% dari wanita tersebut yang
diketahui menderita diabetes mellitus sebelum hamil, dengan demikian dapat disimpulkan
sebagian besar yang teradi pada kehamilan adalah diabetes mellitus gestasional. Penelitian Prof.
John M.F Adam di Ujung Padang dalam dua periode yang berbeda memperoleh insidens
diabetes mellitus gestasional yang jauh lebih tinggi pada mereke yang beresiko tinggi (4,3%) dan
1,6% dari seluruh populasi wania hamil. Sedangkan, pada penelitian kedua beliau ditemukan 3%
pada kelompok resiko tinggi dan 1,2% dari seluruh wanita hamil.
Setiap wanita bisa mengalami diabetes gestational, namun beberapa wanita berada pada
risiko yang lebih besar. Faktor risiko untuk diabetes gestasional meliputi: 3
5
Usia lebih dari 25. Wanita lebih tua dari usia 25 lebih mungkin untuk mengembangkan
diabetes gestational.
Keluarga atau riwayat kesehatan pribadi risiko Anda terkena diabetes meningkat
kehamilan jika Anda memiliki pradiabetes - gula darah sedikit lebih tinggi yang mungkin
menjadi pelopor untuk diabetes tipe 2 - atau jika anggota keluarga dekat, seperti orang
tua atau saudara, telah diabetes tipe 2 . Anda juga lebih mungkin untuk mengembangkan
diabetes gestational jika Anda memilikinya selama kehamilan sebelumnya, jika Anda
melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 9 pon (4,1 kilogram), atau jika Anda memiliki
lahir mati yang tidak dapat dijelaskan.
Kelebihan berat badan. Anda lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes
gestational jika Anda kelebihan berat badan secara signifikan dengan indeks massa tubuh
(BMI) 30 atau lebih tinggi.
Ras kulit putih. Untuk alasan yang tidak jelas, perempuan yang hitam, Hispanik, Indian
Amerika atau Asia lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes gestational.
2.3 GEJALA KLINIK
Gejala utama diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sama dengan gejala diabetes
lainnya :
Polyuria
Polydipsia
Polyfagia
Mudah lelah
Sering merasa mual
Gangguan penglihatan
Sering mengalami infeksi saluran kemih, vagina, maupun kulit
2.4 DIAGNOSIS
6
Hiperglikemia pada wanita hamil dapat disebabkan karena sebelumnya penderita sudah
menderita diabetes sebelumnya, atau dapat juga di sebabkan karena gangguan toleransi glukosa
yang terjadi pertama kali saat kehamilan yang disebut diabetes melitus gestasional. Diabetes
mellitus yang telah diketahui sebelum kehamilan tidak ada masalah dalam diagnosis, lain hal nya
dengan diabetes mellitus gestasional, banyak kriteria diagnostik yang dipakai.
Skrining awal diabetes mellitus gestasional adalah dengan cara melakukan pemeriksaan
beban 50 gram glukosa pada kehamilan 24-28 minggu. Semua ahli sependapat bahwa skrining
sebaiknya dilakukan pada semua wanita hamil.
Anamnesis. Pemeriksaan anamnesis dimulai dari menanyakan identitas pasien, riwayat
haid, riwayat perkawinan, riwayat keluarga, hingga riwayat obstetric pasien. Menanyakan gejala-
gejala diabetes yang mungkin muncul selama kehamilan.
Pemeriksaan fisik. Pada wanita yang mengalami kenaikan gula darah saat hamil
biasanya tidak menunjukan gejala pada awal kehamilan. Pemeriksaan fisik yang perlu di
perhatikan pada wanita dengan resiko menderita diabetes saat kehamilan adalah berat badan.
Pemeriksaan antenatal care saat kehamilan sangat di perlukan untuk memantau perubahan berat
badan ibu secara rutin.
USG. Dengan USG dapat dipantau keadaan janin selama di kandungan. Mendeteksi besarnya
janin, apakah sesuai dengan masa kehamilan atau tidak.
2.4.1 Cara Skrining dan Kriteria Diagnostik
1. Cara O’Sullivan dan Mahan
Terdiri dari 2 tahap, yaitu tes tantangan glukosa yang merupakan tes skrining dan tes
toleransi glukosa oral. Tes toleransi glukosa hanya dilakukan pada mereka dengan tes
tantangan glukosa positif.
Tes ini dilakukan tanpa harus puasa. Kepada mereka diberikan beban dengan 50 gram
glukosa di larutkan dalam air segelas. Positif bila gula darah vena > 140 mg/dl setelah 1
jam pemberian. Kemudian dilanjutkan dengan beban 100 gram glukosa setelah 12 jam
puasa. Diambil gula darah puasa, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam postprandial. Normal bila gula
7
darah puasa < 105 mg/dl, 1 jam postprandial <190 mg/dl, 2 jam postprandial <160 mg/dl,
3 jam postprandial <140 mg/dl. 4
Wanita hamil
Glukosa
< 140 mg/dl > 140 mg/dl ≥ 200 mg/dl
Normal TTGO – 3 jam
100 gram glukosa
Normal DMG
2. WHO
Sejak tahun 1980 WHO tela membuat cara skrining untuk diabetes mellitus. Untuk
mendeteksi diabetes melitus dilakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban 75 gram.
Dinyatakan diabetes mellitus bila kadar glukosa darah plasma vena puasa >140 mg/dL
dan atau 2 jam setelah pembebanan > 200 mg/dL. Kadar glukosa plasma vena puasa yang
normal <100 mg/dL dan 2 jam setelah pembebanan <140 mg/dL. Mereka yang
mempunyai kadar glukosa darah diantara kadar normal dan diabetes mellitus disebut
kelompok toleransi glukosa terganggu. Khusus untuk wanita hami dengan toleransi
glukosa terganggu harus diobati sebagai penderita diabetes mellitus. 4
8
Kadar glukosa plasma vena
Puasa (mg/dl) 2 jam PP (mg/dl)
Normal < 100 < 140
Diabetes Melitus ≥ 140 ≥ 200
Toleransi Glukosa
Terganggu
100 -140 140-200
Tabel 1. Kadar glukosa darah sebagai criteria diagnosis diabetes mellitus menurut WHO
3. American Collage of Obstetricians and Gynecologists
American Collage of Obstetricians and Gynecologists (1986) merekomendasikan
bahwa penapisan hanya perlu untuk wanita-wanita resiko tinggi yaitu yang berumur
lebih dari 30 tahun, ada riwayat keluarga dengan diabetes, pernah melahirkan bayi
makrosomia, bayi dengan malformasi atau bayi lahir mati, wanita hamil yang gemuk,
hipertensi atau glukosuria.
Sementara itu, karena maih belum adanya keseragaman dalam membuat criteria
diagnosis diabetes dalam kehamilan, maka American Collage of Obstetricians and
Gynecologists (Hughes,1972) membuat standarisasi. Seseorang dianggap menderita
diabetes bila tes toleransi glukosanya menunjukkan hasil sebagai berikut : 4
- Puasa : normal atau kurang dari 100mg%
- ½ jam : lebih 150 mg%
- 1 jam : lebih dari 160 mg%
- 2 jam : lebih dari 160 mg%
- 3 jam : normal atau lebih dari 120 mg%
2.5 PATOFISIOLOGI KEPADA BAYI
Gestational diabetes mempengaruhi ibu pada akhir kehamilan, setelah tubuh bayi sudah
terbentuk, tapi sementara bayi sibuk berkembang. Karena itu, diabetes gestasional tidak
9
menyebabkan jenis cacat lahir kadang-kadang terlihat pada bayi yang ibunya menderita diabetes
sebelum hamil.
Namun, gestational diabetes yang tidak terkontrol dapat menyakiti bayi Anda. Bila Anda
memiliki diabetes gestasional, pankreas Anda bekerja lembur untuk memproduksi insulin, tetapi
insulin tidak menurunkan kadar glukosa darah Anda. Meskipun insulin tidak melewati plasenta,
glukosa dan nutrisi lain lakukan. Glukosa darah sehingga ekstra melewati plasenta, memberikan
kadar glukosa darah bayi tinggi. Hal ini menyebabkan pankreas bayi membuat insulin ekstra
untuk menyingkirkan glukosa darah. Sejak bayi mendapat lebih banyak energi daripada yang
dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang, energi ekstra yang disimpan sebagai lemak.
Hal ini dapat menyebabkan makrosomia, atau "gemuk" bayi. Bayi dengan makrosomia
wajah masalah kesehatan mereka sendiri, termasuk kerusakan pada bahu mereka selama
kelahiran. Karena insulin tambahan yang dibuat oleh pankreas bayi, bayi yang baru lahir
mungkin memiliki kadar glukosa darah yang sangat rendah saat lahir dan juga pada risiko tinggi
untuk masalah pernapasan. Bayi dengan kelebihan insulin menjadi anak-anak yang beresiko
untuk obesitas dan orang dewasa yang beresiko untuk diabetes tipe 2. 5
2.6 Pengaruh Kehamilan
Jika seorang wanita menjadi hamil maka ia membutuhkan lebih banyak insulin untuk
mempertahankan metabolism karbohidrat yang normal. Jika ia tidak mampu untuk menghasilkan
lebih banyak insulin untuk memenuhi tuntutan itu, ia dapat mengalami diabetes yang
mengakibatkan perubahan pada metabolism karbohidrat.
Perubahan hormonal yang khas terjadi pada kehamilan dalam usaha mempertahankan
keadaan metabolisme ibu yang sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan. Hormon-hormon
ini mungkin yang bertanggung jawab secara langsung maupun tidak langsung, menginduksi
resistensi insulin perifer dan mengkonstribusi terhadap perubahan sel beta pancreas.
Sebagian besar estrogen yang dibentuk oleh plasenta adalah dalam bentuk estriol bebas,
yang terkonjugasi dalam hepar menjadi glukoronida dan sulfat yang lebih larut, yang
diekskresikan dalam urin. Estrogen tidak mempunyai efek dalam transport glukosa, tetapi
10
mempengaruhi peningkatan insulin. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum sepanjang
kehamilan khususnya 6 minggu pertama.Progesteron juga mengurangi kemampuan dari insulin
untuk menekan produksi glukosa endogen.
Human Placenta Lactose (HPL) merupakan hormone plasenta penting lain yang
mempengaruhi metabolisme karbohidrat.HPL adalah salah satu dari hormone-hormon utama
yang bertanggung jawab menurunkan sensitivitas insulin sejalan dengan bertambahnya usia
kehamilan. Kadar HPL meningkat pada keadaan hipoglikemia dan menurun pada keadaan
hiperglikemia. Dengan kata lain HPL merupakan antagonis terhadap insulin. HPL menekan
transport glukosa maksimum tetapi tidak mengubahpengikatan insulin. Setelah melahirkan dan
mengeluarkan plasenta, kadar HPL ibu cepat menghilang, pengaturan hormonal kembali normal.
Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap resistensi insulin belum lengkap
dimengerti. Beberapa peneliti telah melaporkan sensitivitas insulin menurun secara signifikan
(40-80%) dengan bertambahnya usia kehamilan. Fetus normal memiliki sistem yang belum
matang dalam pengaturan kadar glukosa darah. Glukosa melintasi plasenta melalui proses difusi,
dan kadar glukosa janin mendekati kadar glukosa ibu.
Hal ini menjamin bahwa pada kehamilan normal pancreas janin tidak dirangsang secara
berlebihan oleh puncak postprandial kadar glukosa darah ibu. Bila kadar glukosa ibu tinggi
melebihi batas normal akan menyebabkan dalam jumlah besar glukosa dari ibu menembus
plasenta menuju fetus dan terjadi hiperglikemia pada fetus. Tetapi kadar insulin ibu tidak dapat
mencapai fetus, sehingga kadar glukosa ibu lah yang mempengaruhi kadar glukosa fetus. Sel
beta pancreas fetus kemudian akan menyesuaikan diri terhadap tingginya kadar glukosa darah.
Hal ini akan menimbulkan fetal hiperinsulinemia yang sebanding dengan kadar glukosa darah
ibu dan fetus. Hiperinsulinemia yang bertanggung jawab terhadap terjadinya makrosomia oleh
karena meningkatnya lemak tubuh.
2.6 PENATALAKSANAAN
1. Pengelolaan medis
Diet
11
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DMG juga
terutama didasari atas pengelolaan GIZI/DIET dan pengendalian berat badan ibu.
Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM
umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh
kembang janin selama masa kehamilan, sampai selesai masa menyusui. 6
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk:
- Mempertahankan kadar glukosa darah puasa <105 mg/dl
- Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl
- Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb A1c) <6%
- Mencegah episode hipoglikemia
- Mencegah ketonuria/ketoasidosis diabetict
- Mengusahakan tumbuh kembang janin optimal dan normal.
Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu ( ideal :
setiap hari, jika mungkin dengan alat periksa sendiri di rumah).
Dianjurkan control sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, makin dekat perkiraa
persalinan control makin sering. Hb glikosilat diperiksa ideal tiap 6-8 minggu.
Olahraga
Pasin bebas melakukan program olahraga apapun. Suatu program latihan
pengkondisian kardiovaskular memperbaiki control glikemik apabila dibandingkan
dengan diet saja. Olahraga yang sesuai adalah yang menggunakan otot-otot tubuh
bagian atas atau tdak banyak menimbulkan stress mekanis pada daerah badan selama
latihan. Diperkirakan bahwa saat tubuh bagian bawah dijauhkan dari muatan olahraga
dengan pembebanan, dosis olahraga dapat ditingkatkan dengan aman sehingga system
kardiovaskular dapat dilatih tanpa menimbulkan ketakutan akan timbulnya gawat
janin, latihan kardiovaskular untuk tubuh bagian atas tersebut menurunkan kadar
glukosa darah. Efek olahraga pada kadar glukosa mulai muncul setelah 4 minggu
berolahraga. 6
12
Insulin
Jika pengelolaan diet saja tidak berhasil langsung digunakan insulin. Harus preparat
insulin manusia ( human insulin ). Insulin non human dapat menyebabkan terjadinya
antibody terhadap insulin endogen, antibody ini dapat menembus placental blood
barrier dan berpengaruh pada janin. Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam
DMG, mengingat efek teratogenitasnya yang tinggi, serta diekskresi dalam jumlah
besar melalui ASI. 6
Diabetes Melitus Gestasional
GDP =Gula darah puasa GDP < 130 mg/dl GDP > 130 mg/dl
GD 2jpp =Gula darah 2 jam postprandial
Perencanaan makanan (diet) 1-2 minggu
GDP < 105 mg/dl atau GDP > 150 mg/dlGD 2 jpp< 120 mg/dl GD 2 jpp > 120 mg/dl
Teruskan diet Teruskan diet + Insulin
2. Pengelolaan obstetric
Secara umum, wanita dengan diabetes gestasional yang tidak memerlukan insulin
jarang membutuhkan pelahiran dini atau intervensi lain.
Pemeriksaan antenatal : pemantauan klinis ibu dan janin, terutama tekanan darah,
pembesaran/ tingi fundus uteri, denyut janung jain, kadar gula darah ibu, pemeriksaan
USG, kardiotokografi ( jika memungkinkan )
Jika ada makrosomia, pertumbuhan janin terhambat, gawat janin pertimbangkan
section cesarea
13
Jika semuanya baik, tidak ada masalah baik dari aspek DM maupun dari aspek
obstetric lainnya, dapat diharapkan persalinan spontan pervaginam biasa.
Jika janin sejahtera dapat dilahirkan pada kehamilan 40 minggu dengan persalinan
biasa, tidak perlu dirawat namun gerakan janin dipantau ( normal > 10 kali / 12 jam )
Perlu amniosintesis untuk konfirmasi kematangan paru.
Kehamilan dengan DM
Dapat terkendali DM tidak terkendali
Sejak kehamilan 34- 38 minggu
Monitor setiap minggu Rawat GD, USG,CTG Monitor setiap minggu
USG, GD, CTG
Janin sehat Gawat janin Amniosintesis Makrosomia
40 minggu IUGR Paru matang Paru belum matang
Partus biasa steroid
Terminasi
3. Pengelolaan bayi
Pemeriksaan kadar gula darah pada 1,2,4,8,12,24,36 dan 48 jam. Apabila <45 mg/dl
diperiksa glukosa darah serum.
Kadar kalsium dan magnesium diperiksa pada umur 6,12,24 dan 48 jam.
Hematokrit diperiksa pada 4 dan 24 jam.
Kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak kuning.
Bila terjadi hipoglikemi pada bayi : berikan larutan glukosa iv sebanyak 6
mg/kgbb/menit, kadar glukosa diperiksa tiap jam. Bila kadar glukosa 25-45 mg/dl
14
dan bayi sehat, diberi minum larutan glukosa 5%. Bila kadar glukosa tetap rendah
diberikan infuse glukosa.
2.7 PENCEGAHAN
Untuk mencegah diabetes gestasional, selain dengan skrining dapat juga melalkukan hal-hal
sebagai berikut :
Makan makanan yang sehat. Pilih makanan tinggi serat dan rendah lemak dan kalori. Fokus
pada buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Usahakan agar bervariasi untuk membantu Anda
mencapai tujuan Anda tanpa mengorbankan rasa atau nutrisi.
Tetap aktif. Berolahraga sebelum dan selama kehamilan dapat membantu melindungi Anda
terhadap diabetes gestational. Bertujuan untuk 30 menit aktivitas moderat pada sebagian besar
hari dalam seminggu Anda. Berjalan-jalan sehari-hari cepat. Naik sepeda Anda. Berenang lap.
Jika Anda tidak dapat memasukkan latihan 30 menit tunggal menjadi hari sibuk Anda, beberapa
sesi pendek dapat melakukan banyak yang baik. Taman di tempat yang jauh ketika Anda
menjalankan tugas. Turun bus one stop sebelum Anda mencapai tujuan Anda. Setiap langkah
yang Anda ambil meningkatkan peluang Anda untuk tetap sehat.
Menurunkan kelebihan berat badan sebelum kehamilan Dokter tidak menyarankan
penurunan berat badan selama kehamilan -. Tubuh Anda sudah bekerja lembur untuk
mendukung perkembangan bayi Anda. Tetapi jika Anda berencana untuk hamil, menurunkan
berat badan ekstra terlebih dahulu dapat membantu Anda memiliki kehamilan sehat. Fokus pada
perubahan permanen ke kebiasaan makan Anda. Memotivasi diri sendiri dengan mengingat
manfaat jangka panjang menurunkan berat badan, seperti jantung yang lebih sehat, lebih banyak
energi dan meningkatkan harga diri.
2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat mempengaruhi bayi Anda
Jika Anda memiliki diabetes gestasional, bayi anda mungkin berada pada risiko yang lebih
besar:7
15
Berat lahir yang berlebihan. Glukosa ekstra dalam aliran darah Anda melewati
plasenta, yang memicu pankreas bayi Anda untuk membuat insulin ekstra. Hal ini dapat
menyebabkan bayi Anda untuk tumbuh terlalu besar (makrosomia). Bayi sangat besar
lebih mungkin untuk menjadi terjepit di jalan lahir, mengalami cedera kelahiran atau
membutuhkan kelahiran C-section.
Awal (prematur) lahir dan sindrom gangguan pernapasan. Gula darah tinggi seorang
ibu dapat meningkatkan risiko nya akan melahirkan awal dan memberikan bayinya
sebelum tanggal jatuh tempo nya. Atau dokter mungkin akan merekomendasikan
pengiriman awal karena bayi tumbuh begitu besar. Bayi yang lahir lebih awal mungkin
mengalami sindrom gangguan pernapasan - suatu kondisi yang membuat sulit bernapas.
Bayi dengan sindrom ini mungkin perlu bantuan pernapasan sampai paru-paru mereka
matang dan menjadi lebih kuat. Bayi dari ibu dengan diabetes gestasional mungkin
mengalami sindrom gangguan pernapasan bahkan jika mereka tidak lahir lebih awal.
Gula darah rendah (hipoglikemia). Kadang-kadang bayi dari ibu dengan diabetes
gestasional mengembangkan gula darah rendah (hipoglikemia) segera setelah lahir karena
produksi insulin mereka sendiri tinggi. Episode hipoglikemia berat dapat menimbulkan
kejang pada bayi. Prompt menyusui dan kadang-kadang solusi glukosa intravena dapat
kembali kadar gula darah bayi normal.
Penyakit kuning. Ini perubahan warna kekuningan pada kulit dan bagian putih mata
dapat terjadi jika hati bayi tidak cukup dewasa untuk memecah zat yang disebut bilirubin,
yang biasanya terbentuk ketika tubuh mendaur ulang sel darah merah tua atau rusak.
Meskipun ikterus biasanya tidak menjadi perhatian, pemantauan hati-hati adalah penting.
Diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi dari ibu yang menderita diabetes gestasional
memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Gestational diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian bayi baik sebelum atau
segera setelah lahir.
2.9 Komplikasi yang dapat mempengaruhi Anda
Gestational diabetes juga dapat meningkatkan risiko ibu dari:
16
Tekanan darah tinggi, preeklampsia dan eklampsia Gestational diabetes.
Meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi selama kehamilan Anda. Hal ini juga
menimbulkan risiko preeklampsia dan eklampsia - dua komplikasi serius kehamilan yang
menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lain yang dapat mengancam kehidupan ibu
dan bayi.
Diabetes di masa depan. Jika Anda memiliki diabetes gestasional, itu lebih mungkin
untuk terjadi lagi selama masa kehamilan. Anda juga lebih mungkin untuk
mengembangkan diabetes tipe 2 saat usia bertambah. Namun, membuat pilihan gaya
hidup sehat seperti makan makanan sehat dan berolahraga dapat membantu mengurangi
risiko diabetes tipe 2 di masa depan. Dari mereka wanita dengan riwayat diabetes
gestasional yang mencapai berat badan ideal mereka setelah melahirkan, kurang dari satu
dari empat mengembangkan diabetes tipe 2.
2.10 PROGNOSIS
Berdasarkan studi yang berbeda , kemungkinan mengembangkan GDM pada kehamilan kedua
adalah antara 30 dan 84 % ,Sebuah kehamilan kedua dalam waktu 1 tahun dari kehamilan
sebelumnya memiliki tingkat tinggi kambuh . Wanita didiagnosis dengan diabetes gestasional
memiliki peningkatan risiko terkena diabetes mellitus di masa depan Wanita membutuhkan
insulin untuk mengelola gestational diabetes memiliki risiko 50 % terkena diabetes dalam lima
tahun ke depan . Tergantung pada populasi yang diteliti , kriteria diagnostik dan panjang tindak
lanjut , risiko dapat bervariasi sangat besar . Ada data statistik yang langka terhadap risiko
kondisi lain pada wanita dengan GDM , dalam studi Yerusalem Perinatal , 410 dari 37.962
pasien dilaporkan memiliki GDM , dan ada kecenderungan lebih payudara dan kanker pankreas ,
tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini .
17
BAB III
KESIMPULAN
Gestational diabetes (diabetes melitus gestasional atau, GDM) adalah suatu kondisi di mana
perempuan tanpa sebelumnya didiagnosis diabetes menunjukkan kadar glukosa darah tinggi
selama kehamilan.
Gejala utama diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sama dengan gejala diabetes lainnya :
Polyuria
Polydipsia
Polyfagia
Mudah lelah
Sering merasa mual
Gangguan penglihatan
Sering mengalami infeksi saluran kemih, vagina, maupun kulit
Faktor risiko untuk diabetes gestasional meliputi:
Usia lebih dari 25.
Keluarga atau riwayat kesehatan pribadi
Kelebihan berat badan.
Ras kulit putih.
18
Pada wanita hamil dianjurkan untuk melaksanakan antenatal care pada kehamilan secara rutin
untuk mendeteksi dini terjadinya diabetes mellitus gestasional. Adapun skrining yang dilakukan
untuk memeriksakan kehamilan. Cara skrining dan criteria diagnostic diabetes mellitus
gestasional dapat dengan cara O’Sullivan dan Mahan, WHO, dan American Collage of
Obstetricians and Gynecologists.
Penanganan diabetes mellitus gestational dapat secara medis seperti pemberian insulin, olahraga,
dan diet nutrisi pada wanita yang mengalami diabetes saat kehamilan. Dapat juga secara obstetric
seperti pemeriksaan antenatal care secara rutin.
Untuk mencegah diabetes gestasional, selain dengan skrining dapat juga melalkukan hal-hal
sebagai berikut :
Makan makanan yang sehat.
Tetap aktif
Menurunkan kelebihan berat badan sebelum kehamilan
Komplikasi yang dapat mempengaruhi bayi anda :
Berat lahir yang berlebihan.
Awal (prematur) lahir dan sindrom gangguan pernapasan..
Gula darah rendah (hipoglikemia).
Penyakit kuning
Diabetes tipe 2 di kemudian hari..
Kematian
Komplikasi yang dapat mempengaruhi anda :
Tekanan darah tinggi, preeklampsia dan eklampsia
Diabetes di masa depan
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Gestational Diabetic. 2013. Diunduh dari
http://www.news-medical.net/health/Gestational-Diabetes-
whatisgestationaldiabetes.aspx. 23 Desember 2013
2. Diabetes Basics. 2013. Diunduh dari
http://www.diabetes.org/diabetes-basics/gestational/. 23 Desember 20123.
3. Gestational Diabetes. 2013. Diunduh dari http://www.mayoclinic.com/health/gestational-
diabetes/DS00316 . 24 Desember 2013
4. Cunningham Gary F, at all. William Obstetri. Edisi 21. Diabetes Gestational. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
5. Gestational Diabetic. 2013. Diunduh dari
http://www.news-medical.net/health/Gestational-Diabetes-Patofisiology.aspx. 24
Desember 2013
6. Wiknjosastro H, at all. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Cetakan keenam. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta 2002.
7. Diabetes Health Center. 2013. Diunduh dari http://diabetes.webmd.com/guide/. 24
Desember 2013
20