refrat demensia

22
REFERAT DEMENSIA Miftaha Yusrafli Muthmainnah Mardiyanti Jessie Widyasari

Transcript of refrat demensia

Page 1: refrat demensia

REFERAT

DEMENSIAMiftaha Yusrafli

Muthmainnah Mardiyanti

Jessie Widyasari

Page 2: refrat demensia

Definisi

Suatu sindrom yang terdiri dari gejala-gejala gangguan daya kognitif global yang tidak disertai gangguan derajat kesadaran, namun bergandengan dengan perubahan tabiat yang dapat berkembang secara mendadak atau sedikit demi sedikit pada tiap orang dari semua golongan usia

Page 3: refrat demensia

Epidemiologi•DepKes 1998, populasi usia lanjut diatas 60 tahun adalah 7,2 % (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta). •Sampai saat ini diperkirakan ± 30 juta penduduk dunia mengalami Demensia dengan berbagai sebab. •Kira-kira 5 % usia lanjut 65 – 70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 % pada usia diatas 85 tahun.• Pada negara industri kasus demensia 0.5 –1.0 % dan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut 10 – 15% atau sekitar 3 – 4 juta orang.

Page 4: refrat demensia

PATOFISIOLOGIFaktor – faktor gangguan regulasi DNA, neural reserve capacity untuk CNS performance yang exhausted, dan gangguan supply energi untuk metabolisme CNS → penurunan glycolitik → penurunan sintesa Acetyl CO enzim A yang penting untuk sintesa Acetil Choline, penurunan aktifitas Cholin Asetiltransferase di kortek hipokampus → penurunan kadar aktifitas kholinergik → demensia.

Page 5: refrat demensia

Etiologi

Demensia mempunyai banyak penyebab, tetapi demensia tipe Alzheimer dan demensia vaskular sama-sama berjumlah 75 persen dari semua kasus.

Penyebab demensia lainnya yang disebutkan dalam DSM-IV adalah penyakit Pick, penyakit Creutzfeldt-Jakob, penyakit Parkinson, Human Immunodeficiency Virus (HIV), dan trauma kepala

Page 6: refrat demensia

Klasifikasi

Menurut umur: Demensia senilis (>65th) Demensia prasenilis (<65th)

Menurut perjalanan penyakit: Reversibel Ireversibel

Menurut sifat klinis: Demensia proprius Pseudo-demensia

Page 7: refrat demensia

• Menurut kerusakan struktur otak:

Tipe Alzheimer Tipe non-Alzheimer Demensia vaskular Demensia Jisim Lewy

(Lewy Body dementia)

Demensia Lobus frontal-temporal

Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)

Morbus Parkinson Morbus Huntington

Morbus Pick Morbus Jakob-

Creutzfeldt Sindrom Gerstmann-

Sträussler-Scheinker Prion disease Palsi Supranuklear

progresif Multiple sklerosis Neurosifilis Tipe campuran

Page 8: refrat demensia

Demensia Tipe Alzheimer Allois Alzheimer pertama kali menggambarkan

penyakit ini sekitar tahun 1907. Demensia tipe ini di tandai dengan gejala : Penurunan fungsi kognitif dengan onset bertahap

dan progresif Daya ingat terganggu, ditemukan adanya: afasia,

apraksia, agnosia, gangguan fungsi eksekutif. Tidak mampu mempelajari / mengingat informasi

baru. Perubahan kepribadian (depresi, obsesitif,

kecurigaan). Kehilangan inisiatif. Faktor resiko penyakit Alzheimer : Riwayat demensia dalam keluarga Sindrom down Umur lanjut Apolipoprotein, E4

Page 9: refrat demensia

Demensia Vaskular

15 – 30 % dari semua kasus demensia

Predisposisi → hipertensi dan gangguan kardiovaskular.

Gejala klinis demensia tipe Vaskular, disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. “Dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia,”.

Pengobatan terhadap faktor resiko Pengendalian faktor resiko

hipertensi, DM

Page 10: refrat demensia

Penyakit Pick

Ditandai atrofi yang lebih banyak dalam daerah frontotemporal.

Lebih sering pada laki-laki Ditandai oleh perubahan kepribadian

dan perilaku, dengan fungsi kognitif lain yang relatif bertahan

Page 11: refrat demensia

Penyakit Creutzfeldt-Jakob

Penyakit degeneratif otak yang jarang Disebabkan oleh agen yang progresif

secara lambat, dan dapat ditransmisikan (yaitu, agen infektif), paling mungkin suatu prion, yang merupakan agen proteinaseus yang tidak mengandung DNA atau RNA

Onset penyakit ditandai oleh perkembangan tremor, ataksia gaya berjalan, mioklonus, dan demensia

Page 12: refrat demensia

Penyakit Binswanger

Sebagai ensefalopati arteriosklerotik kortikal ditandai dengan adanya banyak infark-infark

kecil pada substansia alba, jadi menyerang daerah kortikal

Page 13: refrat demensia

Penyakit Huntington

ditandai oleh perlambatan psikomotor dan kesulitan melakukan tugas yang kompleks, tetapi ingatan, bahasa, dan tilikan tetap relatif utuh pada stadium awal dan menengah dari penyakit

Page 14: refrat demensia

Penyakit Parkinson

suatu penyakit pada ganglia basalis yang sering disertai dengan demensia dan depresi

Pergerakan yang lambat pada pasien dengan penyakit Parkinson adalah disertai dengan berpikir yang lambat pada beberapa pasien yang terkena, suatu ciri yang disebut oleh beberapa dokter sebagai bradifenia (bradyphenia).

Page 15: refrat demensia

Demensia yang berhubungan dengan

HIV Infeksi dengan Human

Immunodeficiency Virus (HIV) seringkali menyebabkan demensia dan gejala psikiatrik lainnya. Pasien yang terinfeksi dengan HIV mengalami demensia dengan angka tahunan kira-kira 14 persen

Page 16: refrat demensia

Demensia yang berhubungan dengan

Trauma Kepala Demensia dapat merupakan suatu

sekuela dari trauma kepala, demikian juga berbagai sindroma neuropsikiatrik.

Page 17: refrat demensia

Diagnosa Anamnesa

lupa kejadian yang baru saja dialami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari

– hari kesulitan dalam berbahasa disorientasi waktu dan tempat tidak mampu membuat pertimbangan dan

keputusan yang tepat kesulitan berfikir abstrak salah menaruh barang perubahan suasana hati peubahan perilku / kepribadian kehilangan inisiatif

Page 18: refrat demensia

Pemeriksaan neurologis: Snout Reflex

Pada demensia, tiap kali bibir atas atau bawah diketuk m.orbicularis oris berkontraksi

Refleks Glabela Pada demensia akan memejamkan

matanya tiap kali glabelanya diketuk Refleks Palmomental

Pada demensia goresan pada kulit tenar akan membangkitkan kontraksi otot mentalis ipsilateral

Refleks Korneomandibular Pada demensia goresan kornea

membangkitkan pejaman mata ipsilateral yang disertai oleh gerakan mandibula ke sisi kontralateral

Refleks Kaki Klonik Pada demensia goresan telapak kaki

membangkitkan kontraksi tonik dari kaki berikut jari-jarinya

Page 19: refrat demensia

Pemeriksaan penunjang: EEG, MRI, MRI Lumbal punksi Tes MMSE (Mini Mental Status

Examination) Tes IBCD (Indonesian Battery for

Communication disorder of Dementia)

Page 20: refrat demensia

Tata Laksana

Suportif Emosional Farmakologis :

Cholinergic-enhancing agents Choline dan lecithin Neuropeptide, vasopressin dan ACTH Nootropic agents Dihydropyridine

Page 21: refrat demensia

Pencegahan & Perawatana. Mencegah masuknya zat-zat yang dapat

merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihanb. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari, mengisi TTSc. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat dan aktif d. Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.e. Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi (sesama lansia)f. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap rileks dalam kehidupan sehari-hari.g. Senam GLO (Gerak Latih Otak) menyilangh. Jalan

Page 22: refrat demensia

Terima Kasih