REFRAT BRONKITIS

15
BAB I PENDAHULUAN Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus yang dapat disebabkan oleh infeksi atau tanpa infeksi dimana peradangan tersebut menyebabkan sekresi mukus atau phlegm ke saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas menyempit. Terdapat dua jenis bronkitis, yaitu: Bronkitis akut dan bronkitis kronik. Bronkitis akut ditandai dengan flu dan batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari 1-2 minggu sedangkan bronkitis kronik ditandai dengan batuk dahak produktif lebih dari 3 bulan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut yang tidak disebabkan oleh penyakit lain yang menyebabkan batuk (National Lung, Heart, and Blood Intitute, 2012). Menurut Robert L. Wilkins dan James B. Dexter (1993) dalam buku Respiratory Diseases:Principles of Patient Care, bronkitis kronis adalah salah satu penyakit paru dimana pasienmemiliki batuk produktif kronik yang berhubungan dengan inflamasi bronchus. Untukmembuat diagnosis, para ahli menyatakan bahwa jangka waktu kronik pada penyakit iniadalah selama batuk produktif muncul, minimal selama tiga bulan setahun dan pada dua tahun berturut-turut. Sebelum diketahui menderita Bronkitis kronis, pada awalnya pasienyang mengalami batuk produktif yang panjang

description

ncazmfq;a

Transcript of REFRAT BRONKITIS

BAB IPENDAHULUAN

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus yang dapat disebabkan oleh infeksi atau tanpa infeksi dimana peradangan tersebut menyebabkan sekresi mukus atau phlegm ke saluran pernafasan yang menyebabkan saluran nafas menyempit. Terdapat dua jenis bronkitis, yaitu: Bronkitis akut dan bronkitis kronik. Bronkitis akut ditandai dengan flu dan batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari 1-2 minggu sedangkan bronkitis kronik ditandai dengan batuk dahak produktif lebih dari 3 bulan dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut yang tidak disebabkan oleh penyakit lain yang menyebabkan batuk (National Lung, Heart, and Blood Intitute, 2012).Menurut Robert L. Wilkins dan James B. Dexter (1993) dalam buku Respiratory Diseases:Principles of Patient Care, bronkitis kronis adalah salah satu penyakit paru dimana pasienmemiliki batuk produktif kronik yang berhubungan dengan inflamasi bronchus. Untukmembuat diagnosis, para ahli menyatakan bahwa jangka waktu kronik pada penyakit iniadalah selama batuk produktif muncul, minimal selama tiga bulan setahun dan pada dua tahun berturut-turut. Sebelum diketahui menderita Bronkitis kronis, pada awalnya pasienyang mengalami batuk produktif yangpanjang biasanya terdiagnosis oleh dokter mengalami tuberculosis, kanker paru, dan congestive heart failure.

Bronkitis kronik merupakan salah satu dari penyakit paru obstruksi kronik (PPOK). PPOK adalah penyebab kematian lebih dari 2.5 juta orang di dunia pada tahun 2000. Diperkirakan PPOK merupakan satu dari lima penyebab kematian di dunia pada tahun 2020. Sedangkan di Amerika kasus PPOK menempati peringkat ketiga penyebab kematian. PPOK adalah salah satu penyakit yang prevalensi dan mortalitasnya meningkat setiap tahun (Stoller JK dan Juvelekian G, 2012).Data setiap tahunnya di Poliklinik PPOK RS Persahabatan Jakarta, menunjukkan kunjungan meningkat 334 kali pada bulan November sampai dengan Februari dibandingkan bulan 3 bulan lainnya. Kejadian eksaserbasi merupakan episode perburukan gejala respirasi yang berulang mengakibatkan penurunan fungsi paru, perburukan kualitas hidup dan peningkatan kebutuhan perawatan medis (kunjungan ke dokter, penambahan medikasi, emergensi, rawat inap, dll). Dengan kata lain eksaserbasi akut bronkitis kronis adalah penyebab utama rawat inap dan kematian pada penderita bronkitis kronis. Lima puluh persen penderita bronk itis kronis mengalami episodik eksaserbasi > 2 kali dalam setahunnya dengan seperlimanya membutuhkan rawat inap pada eksaserbasi tersebut dan sebagiannya membutuhkan perawatan di ICU. Banyak pula penderita bronkitis kronis dengan rawat inap membutuhkan ulang (readmission) karena gejala yang menetap dan berkepanjangan. Penyebab tersering dari eksaserbasi adalah infeksi virus pernapasan dan infeksi bakteri, penyebab lainnya seperti polusi lingkungan, gagal jantung kongestif, emboli paru, pemberian oksigen yang tidak tepat, obatobatan seperti narkotik dan lain-lain (Sutoyo K.D., 2008). Di Amerika Serikat, menurut National Center for Health Statistics, kira-kira ada 14 juta orang menderita bronkitis. Lebih dari 12 juta orang menderitabronkitis akut pada tahun 1994, sama dengan 5% populasi Amerika Serikat. Didunia bronkitis merupakan masalah dunia. Frekuensi bronkitis lebih banyak padapopulasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebihbanyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita. Data epidemiologis di Indonesia sangat minim (Samer Qarah, 2007). Diperkirakan pada tahun 2009 sekitar 10 juta warga Amerika menderita bronkitis kronik direntang umur 18-44 tahun (American Lung Association, 2012).

BAB IIPEMBAHASAN

Anatomi BronkusBronkus merupakan bagian dari saluran napas yang terdiri dari 2 cabang utama, yakitu bronkus kanan dan brinkus kiri. Bronkus kanan terdiri dari 3 percabangan, yaitu bronkus lobari atas, medius, dan bawah. Sedangkan bronkus kiri terdiri dari 2 percabangan, berupa bronkus lobaris atas dan bronkus lobaris bawah. (at aglance)Bronkus langsung berhubungan dengan paru-paru kanan dan kiri. Sama dengan bronkus, paru kana juga terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus atas, tengan dan bawah. Senagkan paru-paru kiri terdiri dari lobbus atas dan bawah. Dibagian luar paru-paru dilapisi oleh suatu selaput, yaitu pleura. Dalam setiap aru bronkus terus bercabang-cabang menjadi saluran napas yang semakin sempit, pendek, dan banyak seperti percabangan pohon. Cabang terkecil dikenal sebagai bronkiolus. Diujung-ujung bronkiolus terkumpul alveolus, kantung udara kecil tempat terjadinya pertukara gas-gas udara dan darah. Agar udara dapat masuk keluar paru, maka keseluruhan saluran pernapasan harus terbuka. Setiap saluran napas dilapisi oleh mukosa pada dindingnya. Pada bronkitis terjadi penebalan dinding bronkus, sehingga terjadi penyempitan dari lumen bronkus. (sherwod).

2.1DefinisiBronkitis akut adalah istilah klinik yang menunjukkan peradangan self-limited pada saluran pernafasan bagian bawah (bronkus). Bronkitis akut merupakan penyakit akut yang berlangsung tidak lebih dari 3 minggu yang ditandai oleh gejala utama batuk dan gejala dari saluran pernafasan bawah seperti wheezing, produksi sputum dan kadang disertai oleh nyeri dada (BMJ Evidence Centre, 2012).Bronkitis kronik merupakan salah satu tipe PPOK yang dapat didefinisikan sebagai batuk produkti yang terjadi lebih dari 3 bulan setiap tahun dalam 2 tahun terakhir tanpa disertai penyakit lain yang mendasari (American Lung Association, 2012)

2.2EtiologiPenyebab utama dari bronkitis akut adalah virus. Virus yang menyerang epitel bronkus menyebabkan peradangan dan meningkatkan sekresi mukus. Bronkitis akut sering diawali oleh gejala dari saluran pernafasan atas seperti flu dan common cold (National Institutes of Health, 2012). Sekitar 90% dari bronkitis akut disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, coronavirus, adenovirus, metapneumovirus, parainfluenza virus dan influenza virus. Sedangkan 10% kasus bronkitis akut disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma pneumonia, Chlamydophila pneumoniae, Bordetella pertussis, Stretococcus pneumonia, dan Haemophillus influenza (Albert RH, 2010).Bronkitis akut dapat disebabkan oleh : Infeksi virus: influenza virus, parainfluenza virus, respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, coronavirus, rhinovirus, dan lain-lain. Infeksi bakteri: Bordatella pertussis, Bordatella parapertussis,Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, atau bakteri atipik(Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumonia, Legionella) Jamur Noninfeksi : polusi udara, rokok, dan lain-lain.Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah infeksi virus yakni sebanyak90% sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar < 10% (Jonsson J, Sigurdsson J,Kristonsson K, et al, 2008).

Bronkitis kronik adalah PPOK yang sering diakibatkan oleh kebiasaan merokok atau paparan tembakau. Selain itu PPOK juga dapat disebabkan oleh inhalasi berkepanjangan dari polusi udara, asap dan debu yang sering dijumpai pada pekerjaan tambang, pabrik tekstik, perkebunan dan peternakan sehingga menyebabkan peradangan kronik saluran nafas (Thornton AJ dkk, 2011).

Berdasarkan penyebabnya bronkitis dibagi menjadi dua yaitu bronkitis infeksiosa dan bronkitis iritatif.

1. Bronkitis infeksiosaBronkitis infeksiosa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, terutama Mycoplasmapneumoniae dan Chlamydia. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokokdan penderita penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang bisamerupakan akibat dari: Sinusitis kronis Bronkiektasis Alergi2. Bronkitis iritatifBronkitis iritatif adalah bronkitis yang disebabkan alergi terhadap sesuatu yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah bronkus. Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh berbagai jenis debu, asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromine, polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida, tembakau dan rokok lainnya. Faktor etiologi utamaadalah zat polutan (Rahmadani dan Marlina, 2011)

Gambaran Radiologi BronkitisRadang akut bronkus biasanya berhubungan dengan infeksi saluran nafas bagian atas. Penyakit ini biasanya tidak hebat dan tidak ditemukan komplikasi. Juga tidak terdapat gambaran roentgen yang positif pada keadaan ini. Tetapi foto roetngen berguna jika adaa komplikasi lain, seperti pneumonitis. Sedangkan untuk bronkitis kronik tidak selalu memperlihatkan gambaran yang khas pada fotothorax. Pada foto thorax hanya tampak corakan yang ramai di bagian basal paru. Kadang-kadang tampak corakan peribronkial yang bertambah di basis paru oleh poenebalan dinding bronkus.Bronkitis kronik secara radiologi dibagi dalam 3 golongan, yaitu: ringan, sedang, berat. Pada golongan yang ringan ditemukan corakan yang ramai di bagian basal paru, pada golongan yang sedang, selain corakan paru yang ramai, juga terdapat emfisema, dan kadang-kadang disertai bronkiektasis di parakardial kanan dan kiri. Sedangkan golongan yang berat ditemukan hal-hal tesebytt disertai cor pulmonale sebagai komplikasi bronkiti kronik. Pada radigrafi dada bronkitis dapat ditemukan perubahan berikut;1. Peningkatan lung marking pada kedua paru, yang biasa disebut dirty chest 2. Tubular shadow atau Tramlines, yaitu berup[a garis paralel keluar hils menuju apeks paru, yang merupakan bayangan bronkus yang menebal3. Dapat juga ditemukan peningkatan ukuran paru (Lange dan Walsh, 2002).

Gambar. Corakan yang ramai di parakardial kanan

Corakan yang ramai pada paru dan emfisema

Corakan Paru yang ramai disertai bronkiektasis kanan dan kiri

Bayangan intersisial difus sesuai dengan brponkitis

Gambar pasien laki-laki 61 tahun dengan bronkitis kronik, tampak tramline shadow pada pericardial kiri (Tramline; sign untuk penebalan dinding bbronkus)

Gambar. Menunjukkan sign bronkitis: penebalan dari dinding bronkus

Gambar. Pada keadaan berat CT scan menunjukkan bayangan difus intersisial dngan mikronodular subpleural berat yang menunjukkan penebalan dinding bronkus

DiagnosisDiagnosis Bronkitis ditentukan berdsarkan anamnesi, kriteria klinis, pemeriksaan fisik, tes bfaal paru, radiologi dan analisa gas darah:a. AnamnesisAdanya riwayat batuk disertai dahak, kemudian ditentukan waktu dari semua gejala untuk menentukan jenis bronkitis akut dan kronisb. Kriteria Klinisc. Pemeriksaan fisikPada pemeriksaan fisik temuan yang didapatkan tidak khas, bisa dijumpai rhonki basah dan juga wheezingd. Tes faal paru dengan spirometriVC dapat normal / turunFEV1: normal / turunFEV1/FVC;turunTLC:normal/ meningkatRV/TLC:meningkate. Analisa gas darahf. ElektrokardiografiDiagnosa banding Bronkiekstasis Asma Bronkial Tuberkulosis ParuPenatalaksanaan Edukasi Berhenti merokok Terapi Oksigen Bronkodilator Antibiotik (Tim penyusun, 2005).