refraktometer

13
REFRAKTOMETER Kelompok 1 B Penyusun : MARTINA NAVATILOVA K2D 009 044 ARUM WAHYUNING P. K2D 009 046 IRMA KUSUMADEWI K2D 009 047 AULIA DEWI PUSPITA K2D 009 050 RINA SETYOWATI S. K2D 009 062 DWI PUSPA ARINI K2D 009 063 RURI JUPRIATI K2D 009 073 NURUL RIA ARLITA K2D 009 082

description

refractometer

Transcript of refraktometer

Page 1: refraktometer

REFRAKTOMETERKelomp

ok 1 B Penyusun : MARTINA NAVATILOVA K2D 009

044 ARUM WAHYUNING P.

K2D 009 046 IRMA KUSUMADEWI K2D 009

047 AULIA DEWI PUSPITA

K2D 009 050 RINA SETYOWATI S. K2D 009

062 DWI PUSPA ARINI K2D 009

063 RURI JUPRIATI K2D 009

073 NURUL RIA ARLITA K2D 009

082

Page 2: refraktometer

LATAR BELAKANGDengan mengumpulkan data-data mengenai sifat fisis dari suatu senyawa lebih mudah untuk melakukan analisa senyawa tersebut, karena dapat menggolongkannya ke dalam golongan senyawa tertentu yang sesuai sifat-sifatnya. Sifat fisis dapat diperiksa antara lain, warna, bau, kelarutan, kekentalan, titik leleh, titik didih, indeks bias dan berat jenis

Page 3: refraktometer

LATAR BELAKANG

Beberapa materi kristal menunjukkan efek refraksi ganda, jika kristal tersebut mampu menguraikan berkas cahaya yang lewat padanya, menjadi dua bagian dengan tenaga yang setara serta sudut uraian yang kecil. Kedua bagian sinar hasil uraian ini Nampak sebagai cahaya terpolarisasi bidang yang saling tegak lurus satu sama lainnya. Indeks refraksi dan juga absorpsivitas suatu medium untuk komponen putar kiri dan putar kanannya dapat mempunyai nilai yang berbeda (Khopkar. 2007: 292).

Page 4: refraktometer

PENGERTIAN Refraktometer adalah alat ukur untuk

menentukan indeks cairan atau padat, bahan transparan dengan refrektometry. Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian, total refleksi. Ini adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan refleksi cahaya (Wikipedia, 2010).

Page 5: refraktometer

Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna (Swastikayana, 2009).

Page 6: refraktometer

PrismaPrisma banyak macam

bentuknya dan bagaimanapun bentuknya dalam segala bentuknya yang banyak merupakan alat optic yang sangat berguna. Indeks reaksi dan juga absarpsivitas suatu medium untuk komponen putar kiri dan putar kanannya dapat mempunyai nilai yang berbeda (Mifta, 2009).

Page 7: refraktometer

Lensa Lensa adalah peralatan sangat penting

dalam kehidupan manusia. Mikroskop susunan-susunan lensa untuk melihat jasad-jasad renik yang tak terlihat oleh mata telanjang. Kamera menggunakan susunan lensaa agar dapat merekam obyek dalam film. Teleskop juga memanfaatkan lensa untuk melihat bintang-bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi (Swastikayana, 2009).

Page 8: refraktometer

Hukum SnelliusHukum snellius adalah rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut datang dan sudut bias, ada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, seperti udara dan gelas. (Wikipedia, 2010).

Hukum I Snellius berbunyi: Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

Hukum II Snellius berbunyi: jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalkan dari air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal (Kanginan, 2002).

Page 9: refraktometer

Indeks Bias

Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat cahay pada suatu medium, secara sistematis:

n=c/v n= indeks bias (n≥1) c= kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3.108ms) v= cepat rambat cahaya pada suatu medium Bila larutan, misalnya larutan garam mempunyai indeks

bias dengan indeks bias air murni, maka semakin besar konsentrasi larutan garam maka indeks bias semakin besar pula. Dengan sifat tersebut, maka perubahan indeks bias dapat dapat memantulkan kementriannya (Afandi, 2008).

Page 10: refraktometer

Salinitas• Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam

terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah (Wikipedia, 2010).

• Air tawar<0,05 Air payau 0,05 – 3 Air laut 3 – 5 Abrine >5• Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor

seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, aliran sungai. Perairan Estuaria atau daerah sekitar kita dapat mempunyai struktur salinitas yang kompleks, karena selain merupakan pertemuan air tawar yang relatif lebih ringan dan air laut yang lebih berat, juga pengadukan air sangat menentukan (Wikipedia, 2010).

Page 11: refraktometer

Cara Penggunaan Refraktometer Tetesi Refraktometer dengan aquades Bersihkan dengan kertas tisue sisa aquades

yang tertinggal teteskan air sampel yang ingin diketahui

salinitasnya Lihat di tempat yang bercahaya Catat hasil yang diperoleh Bila kaca prisma dengan aquades, usap

dengan tisue dan simpan refraktometer di tempat yang kering

Page 12: refraktometer

Kesimpulan yang dapat diambil :

• Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias

suatu zat.

• Indeks bias adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa dibagi dengan

kecepatan cahaya dalam zat.

• Hukum snellius adalah rumus matematika yang memberikan hubungan

antara sudut datang dan sudut bias, ada cahaya atau gelombang lainnya

yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, seperti udara

dan gelas.

• Pembiasan cahaya terjadi apabila berkas cahaya dating dari suatu

medium dengan indeks bias n1 kemudian ke medium lain dengan indeks

bias n2, maka berkas cahaya tersebut mengalami perambatan arah yang

disebut

dengan pembesaran.

Page 13: refraktometer

“Matur Nuwun Sanget !!!”