REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT … · 8. Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, SH, M. Hum selaku...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
224 -
download
3
Transcript of REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT … · 8. Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, SH, M. Hum selaku...
REFORMULASI PENGERTIAN
UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN
NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA
DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
DISERTASI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum
Oleh :
SUPRIYANTO
T310910016
Program Doktor Ilmu Hukum
Pasca Sarjana Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2017
[ii]
REFORMULASI PENGERTIAN
UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN
NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA
DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
DISERTASI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum
Oleh :
SUPRIYANTO
T310910016
Program Doktor Ilmu Hukum
Pasca Sarjana Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2017
[iii]
[iv]
[v]
PERNYATAAN
Nama : Supriyanto
NIM : T310910016
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi yang berjudul
“REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN
KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM TINDAK
PIDANA KORUPSI” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya
saya dalam disertasi tersebut diberi tanda Citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan disertasi dan gelar yang
saya peroleh dari disertasi tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi,
dengan ini saya bersedia disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website
Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNS.
Surakarta, Agustus 2017
Yang Membuat Pernyataan
Supriyanto
[vi]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia,
berkat dan rahmatNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul
“Reformulasi Pengertian Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau
Perekonomian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi” dengan lancar. Namun ibarat
gading yang tak retak, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa disertasi ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati Penulis mengharapkan
saran dan masukan dari Bapak, Ibu dan Saudara/i sekalian demi kesempurnaan
disertasi ini.
Penelitian ini diangkat berdasarkan fenomena bahwa pembuktian unsur “yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam Pasal 2 ayat (1)
dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sering
menimbulkan polemik publik. Pengertian “keuangan negara” dalam Undang-undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terjadi “tumpang tindih” atau bahkan
“bertabrakan” dengan Undang-undang tentang BUMN dan Undang-Undang Nomor
tentang Perseroan Terbatas maupun perundang-undangan lainnya, sehingga
menimbulkan perdebatan dalam implementasinya. Demikian pula pengertian
“merugikan perekonomian negara” dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi tidak jelas dan sulit untuk diterapkan dalam prakteknya, sehingga
tidak mengherankan jika tidak begitu banyak atau langka adanya putusan pengadilan
yang didalam pertimbangan hukumnya memuat dengan jelas pembuktian adanya
unsur “merugikan perekonomian negara”, karena tidak ada parameter yang jelas
terhadap perbuatan yang bagaimana yang dikualifikasi sebagai perbuatan yang
merugikan perekonomian negara. Selain itu, untuk mendukung gerakan
pemberantasan korupsi di Indonesia apakah unsur “yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara” merupakan unsur yang wajib dibuktikan atau tidak,
mengingat di dalam United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), 2003
tidak menerapkan unsur tersebut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, Penulis
tidak mungkin dapat menyelesaikan disertasi ini dengan baik. Untuk itu, bersama ini
[vii]
perkenankan Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga
atas segala bantuan, bimbingan, arahan dan perhatian dari berbagai pihak sehingga
disertasi ini dapat diselesaikan. Terimakasih tak terhingga Penulis haturkan kepada
yang amat terpelajar Promotor dan Co Promotor dan juga segenap anggota tim
penguji, antara lain :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah menciptakan iklim yang kondusif di lingkungan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, sehingga memudahkan Penulis untuk memenuhi kewajiban studi
yang dibebankan oleh lembaga.
2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Penguji saat Penulis menempuh
Ujian Terbuka Promosi Doktor yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyempurnaan Disertasi.
3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan
pemahaman dalam penulisan Disertasi.
4. Prof. Dr. Agr.Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani, MP selaku Sekretaris Penguji saat
Penulis menempuh Ujian Terbuka Promosi Doktor yang telah memberikan
beberapa masukan dan pengarahan dalam penyempurnaan Disertasi
5. Prof. Dr. Supanto, SH, M. Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Seebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai Co Promotor yang senantiasa
memberikan support, bimbingan dan arahan sejak awal saat Penulis masih
kebingungan untuk mencari inspirasi dalam menulis disertasi hingga Penulis
dapat menyelesaikan disertasi ini.
6. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH, M. Hum selaku Ketua Program Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai
Promotor yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan, memberikan
keteladanan sebagai pendidik, ilmuwan dalam memberikan motivasi untuk
menyelesaikan studi dan disertasi ini dengan baik.
7. Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH, MH selaku Ketua Tim Penguji saat Penulis
menempuh ujian Kualifikasi, Usulan Penelitian, Seminar Hasil Penelitian, Ujian
Kelayakan dan sebagai Sekretaris Penguji pada saat menempuh Ujian Tertutup
[viii]
Disertasi hingga terselesaikannya Disertasi ini yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan dan pemahaman dalam menginterpretasikan serta mengeksplorasi
teori-teori hukum sebagai pisau analisis dalam penulisan disertasi ini.
8. Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, SH, M. Hum selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Penunjang Disertasi yang telah membukakan wacana, memberikan
inspirasi, memberikan dukungan, pengarahan membantu Penulis untuk benar-
benar memadukan ilmu hukum pidana dengan ilmu ekonomi.
9. Prof. Dr. Nyoman Serikat P.J, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang telah
memotivasi, membimbing dan mengarahkan Penulis untuk tidak tenggelam dalam
kejenuhan dan tetap berkonsentrasi sehingga bisa menyelesaikan disertasi ini
dengan baik.
10. Prof. Dr. I.G. Ayu Ketut Rachmi H, SH, MM selaku Sekretaris Tim Penguji yang
memberikan banyak saran, masukan dan arahan, khususnya dalam pembahasan
mengenai aspek keuangan negara dalam berbagai perundang-undangan
dihubungkan dengan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
11. Dr. Hari Purwadi, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang telah memberikan
berbagai arahan dan masukan khususnya dalam memadukan antara teori hukum
dan teori ekonomi sebagai pisau analisis penulisan disertasi ini sehingga lebih
komprehensif.
12. Dr. Isharyanto, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang kebetulan rekan
seangakatan dalam menempuh Program Doktor Ilmu Hukum ini, namun karena
kegeniusan beliau maka beliau sudah lulus dan sekarang sebagai Tim Penguji.
Banyak masukan, bimbingan, arahan untuk perbaikan, kesempurnaan disertasi
dan motivasi yang diberikan kepada Penulis sehingga Penulis tetap semangat
menyelesaikan disertasi ini.
13. Prof. Dr. H. Setiono, SH, MS yang telah memberikan rekomendasi serta
pertimbangan yang bijaksana sehingga membuat Penulis memilih melanjutkan
pendidikan ke Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Penulis akan selalu mengingat nasehat beliau yaitu tetap
semangat dan menjaga keseimbangan dalam menjalankan karir dan pendidikan.
[ix]
14. Para Dosen pengampu mata kuliah di Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membagi ilmunya dengan
penuh ketulusan dan dedikasi yang tinggi sehingga Penulis dapat menyerap ilmu
dengan baik.
15. Hidayatullah, SH, MH selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang
telah memberikan ijin kepada Penulis untuk menyelesaikan pendidikan Doktor
Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
16. Marang, SH selaku Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang
telah memberikan kesempatan, dorongan dan motivasi kepada Penulis untuk
semaksimal mungkin menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Hukum di Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
17. Ibu dan Bapak Patmo Suharjo dan Suharti (almarhumah), atas segala doa terbaik
dan pengorbanan, support yang tiada habis-habisnya, figur sempurna di mata
Penulis. Mungkin belum ada yang bisa Penulis banggakan selain memberikan
karya kecil ini.
18. Ibu dan Bapak Mertua Suparnianto dan Sulami (almarhumah) untuk semua doa
dan dukungan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan disertasi
ini.
19. Khusus untuk keluarga kecilku : istri tersayang Fajar Wahyutina, ST lebih dari
sekedar kata untuk mengucapkan rasa terima kasih Penulis atas doa, pengertian,
kesetiaan, kesabaran dan dukungannya. Penulis minta maaf atas berkurangnya
waktu kebersamaan kita demi terselesaikannya disertasi ini. Anak-anakku tercinta
Agustin Ulvie Putri Hapsari dan Astried Januar Kasdaningsrum yang selalu
bertanya “kenapa papa sudah bekerja koq masih sekolah ?” Hal tersebut memacu
Penulis untuk segera menyelesaikan disertasi ini.
20. Teman seperjuangan dan seangkatan Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2010 (Mas Isharyanto, Pak
Lego Karjoko, Mbak Hervina, Pak Agus Supriyanto, Pak Rofiq, Bu Anis, Bu
Layyin, Pak Bennadi, Pak Sumingan, Bu Tutik, Dkk), atas segala suka dan duka
kita jalani bersama serta saling memberikan motivasi diantara kita. Motovasi
yang kalian berikan di tengah pasang surutnya motivasi Penulis untuk
[x]
menyelesaikan Program Doktor ini sehingga Penulis dapat menyelesaikan
disertasi ini. Penulis juga berdoa bagi teman-teman yang belum selesai semoga
segera dipacu dan diselesaikan.
21. Kakak-kakakku Suharno, Spd, Suyoto, Spd, Suprapto, SPt dan Adikku Suryanto
Condro Kuncoro, S.Si, MPd yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada
Penulis sehigga dapat menyelesaikan disertasi ini.
22. Sahabat dan teman sejawat Bimo Budi Hartono, SH, MH, Agung Pamungkas,
SH, MH, Ashari Syam, SH, MH, Dkk atas sharing ilmu dan motivasinya dalam
penulisan disertasi ini.
23. Seluruh Dosen di Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah melakukan transfer ilmu sehingga
memberikan banyak pengetahuan dan wacana yang bermanfaat untuk Penulis.
24. Seluruh karyawan di Program Pasca Sarjana dan Program Doktor Ilmu Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu Penulis dalam
hal administrasi, Mbak Diah dan Mas Andit, terima kasih atas bantuan teknis
yang selalu diberikan dalam proses perkuliahan dan pelaksanaan ujian.
25. Kepada semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, yang dengan
tulus ikhlas telah memberikan bantuan, dukungan, kasih dan doa kepada Penulis
selama menempuh pendidikan Doktor di Universitas Sebelas Maret Surakarta
hingga mencapai keberhasilan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT senantiasa melimpahkan berkat,
hidayah dan rahmatnya untuk kita semua. Amiin.
Penulis,
[xi]
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... v
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................... x
ABSTRAK .......................................................... xvii
ABSTRACT ........................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....…....……………… 1
B. Perumusah Masalah .......…………………. 15
C. Tujuan Penelitian ……………………… 16
D. Manfaat Penelitian ……………………… 17
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ……………………… 18
1. Negara Hukum .................................... 18
2. Negara Kesejahteraan .................................... 47
3. Sistem Pertanggungjawaban
Keuangan Negara .................................... 56
4. Sistem Perekonomian Negara .................................... 65
5. Merugikan Keuangan Negara
Atau Perekonomian Negara .................................... 78
6. Demokrasi Ekonomi .................................... 81
B. Penelitian Yang Relevan .................................... 88
C. Kerangka Berfikir .................................... 93
[xii]
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Karakteristik Penelitian .................................... 98
B. Sumber Bahan Penelitian .................................... 98
C. Teknik Pengumpulan Bahan
Penelitian ................................... 102
D. Metode Pendekatan ................................... 102
E. Teknik Analisa Bahan Hukum ................................... 105
F. Batasan Operasional Variabel
Penelitian ................................... 105
BAB IV PENGERTIAN DAN PENERAPAN UNUR YANG DAPAT
MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN PEREKONOMIAN
NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN
DENGAN SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
NEGARA DAN PEREKONOMIAN NEGARA DI INDONESIA
A. Tindak Pidana Korupsi dan Penegakan
Hukumnya ................................... 107
1. Tindak Pidana Korupsi ................................... 107
2. Penegakan Hukum Tindak Pidana
Korupsi ................................... 114
B. Keuangan Negara Dalam Sistem
Hukum Indonesia ................................... 122
C. Keuangan Negara Dalam BUMN ................................... 134
D. Sistem Perekonomian Negara .................................. 155
1. Sistem Ekonomi Kapitalis ................................... 158
2. Sistem Ekonomi Sosialis .................................. 161
3. Sistem Ekonomi Campuran ................................... 164
E. Sejarah Perekonomian Indonesia ................................... 165
1. Masa Sebelum Penjajahan
(sebelum tahun 1600) .................................. 165
2. Masa Penjajahan Portugis
[xiii]
(1509 - 1659) .................................. 167
3. Masa Penjajahan Belanda
(1602 - 1942) .................................. 168
4. Masa Penjajahan Jepang
(1942 – 1945) .................................. 169
5. Masa Orde Lama (1945 - 1967) .................................. 170
6. Masa Orde Baru (1967 – 2008) ................................. 173
7. Masa Transisi ................................. 176
8. Masa Reformasi Hingga Sekarang ................................. 177
F. Sistem Perekonomian Indonesia ................................. 181
1. Sistem Ekonomi Pancasila ................................. 183
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
(Demokrasi Ekonomi) ................................. 192
G. Koperasi Soko Guru Perekonomian
Indonesia ................................. 201
1. Asas Kekeluargaan dan Gotong Royong ................................ 202
2. Koperasi Saripati Pancasila ................................ 210
3. Koperasi dan Deskripsi Pasal 33 UUD
1945 ................................ 213
4. Asas Kekeluargaan Dalam Legeslasi
Perekonomian di Indonesia ................................ 221
a. UU No. 79 Tahun 1958 ................................ 221
b. UU No. 14 Tahun 1965 ................................ 222
c. UU No. 12 Tahun 1967 ................................ 223
d. UU No. 25 Tahun 1992 ................................ 225
H. Pengertian Perekonomian Negara Dalam
Undang-undang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi ................................ 226
1. Kehidupan Perekonomian yang Disusun
Sebagai Usaha Bersama Berdasarkan
Asas Kekeluargaan ................................ 235
[xiv]
2. Usaha Masyarakat Secara Mandiri yang
Didasarkan pada Kebijaksanaan Pemerintah
Baik Ditingkat Pusat maupun Daerah sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang Berlaku ................................ 246
3. Bertujuan Memberi Manfaat, Kemakmuran
Dan Kesejahteraan kepada Seluruh
Kehidupan Rakyat ............................... 251
I. Penerapan Unsur “Yang Dapat Merugikan
Keuangan Negara atau Perekonomian Negara”
Dalam Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ............................... 263
1. Perdebatan Keuangan Negara Dalam
BUMN ............................... 265
2. Ketidakjelasan Pengertian Perekonomian
Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi ............................... 271
3. Perbedaan Pemahaman Kerugian Keuangan
Negara atau Perekonomian Negara sebagai
Actual Loss atau Potential Loss ............................... 281
4. Konsep Kewenangan Perhitungan Kerugian
Keuangan Negara atau Perekonomian
Negara ................................ 284
5. Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
atau Perekonomian Negara Memperlambat
Penanganan Tindak Pidana Korupsi ............................. 288
J. Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi
No. 25/PUU-IX/2016 tanggal 25 Januari
2017 dan Kajian SEMA No. 4 Tahun 2016
Tanggal 9 Desember 2016 ............................. 289
1. Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi
No. 25/PUU-IX/2016 Tanggal 25
Januari 2017 ............................. 289
[xv]
2. Kajian SEMA No. 4 Tahun 2016
Tanggal 9 Desember 2016 ............................. 295
BAB V RASIO LEGIS UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN
NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM UNDANG-
UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONSIA
A. Sejarah Peraturan Perundang-undangan
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ................................. 302
B. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam Pembahasan Beberapa Undang-undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
di Indonesia ................................. 304
1. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam Peraturan Penguasa Militer No.
Prt/PM/06/1957 ................................. 308
2. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam Peraturan Penguasa Perang
Pusat Angkatan Darat No.
Prt/Peperpu/013/1958 ................................. 310
3. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam UU No. 24 Tahun 1960 ................................. 313
4. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam UU No. 3 Tahun 1971 ................................. 314
5. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam UU No. 31 Tahun 1999 ................................. 330
6. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara
Dalam UU No. 20 Tahun 2001 ................................. 340
C. Rasio Legis Unsur Merugikan Keuangan Negara dan
Perekonomian Negara Dalam Undang-undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi ................................ 347
[xvi]
BAB VI REFORMULASI PENGERTIAN DAN PENERAPAN UNSUR YANG
DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU
PEREKONOMIAN NEGARA DALAM UNDANG-UNDANG
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA
A. Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan Keuangan
Negara atau Perekonomian Negara Tidak Ada
Dalam Rumusan UNCAC ................................ 358
1. Pasal Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan
Keuangan Negara atau Perekonomian Negara
Tidak Ada Dalam UNCAC ................................ 362
2. Beberapa Ketentuan Dalam UNCAC Yang Belum
Masuk Dalam UUPTPK di Indonesia ................................ 365
B. Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan Keuangan
Negara atau Perekonomian Negara Tidak Tercantum
Dalam Undang-undang Pencegahan
Korupsi di Singapura ................................ 370
C. Rumusan Pengertian Unsur “Yang Merugikan
Keuangan Negara atau Perekonomian Negara”
Dalam UUPTPK Indonesia Belum Seseu
Asas Pembentukan Perundang-undangan ................................. 373
D. Dampak Korupsi Terhadap Perekonomian
Suatu Negara .................................. 377
E. Formulasi Ideal Pengertian Keuangan Negara dan
Perekonomian Negara Dalam Tindak
Pidana Korupsi ................................. 381
1. Formulasi Ideal Pengertian Keuangan Negara
Dalam Tindak Pidana Korupsi ................................. 383
2. Formulasi Ideal Pengertian Perekonomian
Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi ................................. 393
[xvii]
F. Model Ideal Penerapan Unsur Yang Dapat
Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian
Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi .................................. 425
1. Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian
Negara Sebagai Hal Yang Memberatkan Dalam
Tindak Pidana Korupsi ................................. 430
2. Ketentuan UNCAC Yang Belum Masuk
Dalam UUPTPK di Indonesia ................................. 432
G. Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi
Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan ................................. 434
BAB VII P E N U T U P
A. Kesimpulan ................................. 438
B. Implikasi ................................. 443
C. Saran ................................. 444
DAFTAR PUSTAKA ................................. 446
[xviii]
ABSTRAK
Supriyanto. 2016. Reformulasi Pengertian Unsur Yang Dapat Merugikan
Keuangan Negara atau Perkenomian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi.
Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis
pengertian dan penerapan unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara” dalam tindak pidana korupsi. 2) Untuk mengetahui rasio legis
unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam
Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UUPTPK) di Indonesia. 3)
Untuk merumuskan model ideal formulasi pengertian dan penerapan “merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara” dalam UUPTPK di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan
undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan
komparatif (comparative approach) dan pendekatan konseptual (conceptual
approach). Pengumpulan sumber dan bahan penelitian dengan cara content
identification dengan teknik penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian
virtual (virtual research).
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pengertian keuangan negara dan
perekonomian negara dalam UUPTPK tidak jelas, kabur, multi tafsir dan tumpang
tindih dalam beberapa peraturan perundangan, sehingga dalam penerapan
menimbulkan banyak problematika dan hambatan. Oleh karena itu perlu formulasi
baru yang tepat mengenai pengertian keuangan negara dan perekonomian negara
dalam UUPTPK. Untuk kejelasan dan kepastian maka pengertian keuangan negara
mengacu pada Undang-undang Keuangan Negara sedangkan pengertian
perekonomian negara mengacu pada sistem perekonomian Indonesia yaitu sistem
ekonomi Pancasila dan demokrasi ekonomi yang dijiwai oleh Pasal 33 UUD 1945.
Dengan demikian unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara” seyogyanya bukan merupakan unsur yang wajib dibuktikan dalam UUPTPK
sebagaimana UNCAC- 2003, namun sebagai pertimbangan untuk memperberat
pemidanaan.
Rekomendasi dalam penelitian ini adalah pemerintah perlu melakukan
kebijakan legislasi yaitu amandemen UUPTPK terhadap substansi pengertian
keuangan negara yang mengacu pada Undang-undang Keuangan Negara, pengertian
perekonomian negara yang mengacu pada sistem ekonomi Pancasila dan demokrasi
ekonomi yang dijiwai oleh Pasal 33 UUD 1945. Selanjutnya, melakukan harmonisasi
peraturan perundang-undangan terkait pengertian keuangan Negara, antara lain
Undang-Undang tentang BUMN, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas dan
UUPTPK, khususnya keuangan negara yang berada dalam BUMN atau BUMD.
Memasukan jenis tindak pidana penyuapan pejabat publik asing dan pejabat organisasi
internasional publik serta penyuapan dan penggelapan kekayaan di sektor swasta ke
dalam UUPTPK.
Kata Kunci : Reformulasi, Keuangan Negara, Perekonomian Negara, Tindak Pidana
Korupsi
[xix]
ABSTRACT
Supriyanto. 2016. Reformulation of Definition of Element that Can Damage State
Finances and the State Economy on Corruption Crime. Post-graduate Program,
Faculty of Law, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
The aims of the study are to: 1) Analyze the definition and the implementation
of element “that can damage state finances and the state economy” on Corruption
Crime; 2) Determine the ratio legis of element that can damage state finances and the
state economy on Corruption Eradication Act (UUPTPK) in Indonesia; 3) Formulate
an ideal model of the implementation “that can damage state finances and the state
economy” element on Corruption Eradication Act in Indonesia.
The type of study was a legal research within statute, case, comparative and
conceptual approaches. The collection of resources and materials research using by
content identification technique with library and virtual research.
The outcomes of the research indicate that the definition of state finances and
the state economy in the UUPTPK is unclear, vague, multi-interpretation and overlap
in some regulations, so on the practical level raises a lot of the problems and
obstacles. Therefore, a new formulation is needed concerning the definition of state
finances and the state economy in UUPTPK. For the sake of clarity and certainty, “the
state financial” sense should be referred to the State Finance Act, while the
understanding of “state economy” refers to the Indonesian economic system also
known as "Pancasila” economic system as stipulated into the spirit of Article 33 of the
1945 Constitution. Thus, the element “that can damage state finances and the state
economy” is not an element that must be proven in UUPTK as well as UNCAC-2003,
but only as a consideration to aggravate punishment.
Recommendations of the research are the government needs to do a legislation
policy i.e the revision of UUPTPK concerning the substance of state financial sense
which refers to the Indonesian State Finances Act, while the understanding of “state
economy” refers to the Indonesian economic system also known as stipulated into the
spirit of Article 33 of the 1945 Constitution. Furthermore, to harmonize laws and
regulations related to the state financial terms, among others State Enterprises Act;
Limited Company Act; and Eradication Corruption Act, particularly the state finances
in the field of state enterprises or local enterprises. Accommodate the bribery crime of
foreign public officials and public international organizations as well as bribery and
embezzlement crimes in the private sector into Indonesian Corruption Eradication
Act.
Keywords: Reformulation, State Finances, State Economy, Corruption Offences