Reforming Dan Perengkahan

4
Minyak bumi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri. Bahan dasar ini dipisahkan berdasar beberapa proses sebagai berikut. a. Reaksi Perengkahan (cracking) Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua atau lebih senyawa organik rantai lebih pendek, terjadi secara alami maupun dari pemanasan langsung. Contoh pemanasan Proses alami: Proses cracking atau alkilasi penting untuk minyak bumi dalam mencari senyawa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk mendapatkan bensin lebih banyak dari minyak pelumas. Contoh cracking adalah minyak diesel (C 16 -C 24 ) dan minyak pelumas (C 20 -C 30 ) yang dipecah menjadi bensin (C 4 -C 10 ) dan senyawa lain yang lebih banyak digunakan. PERENGKAHAN MINYAK BUMI( CRACKING) CRACKING dalam bahasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai perengkahan. Secara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal (Thermal cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking). Perengakahan termal pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi. Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat atau crude oil. Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik. Thermal Cracking

Transcript of Reforming Dan Perengkahan

Page 1: Reforming Dan Perengkahan

Minyak bumi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri. Bahan dasar ini

dipisahkan berdasar beberapa proses sebagai berikut.

a.      Reaksi Perengkahan (cracking)

Cracking adalah pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi dua atau

lebih senyawa organik rantai  lebih pendek, terjadi secara alami maupun dari

pemanasan langsung.

Contoh pemanasan

Proses alami:

 

Proses cracking atau alkilasi penting untuk minyak bumi dalam mencari

senyawa yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, yaitu untuk mendapatkan

bensin lebih banyak dari minyak pelumas.   Contoh cracking adalah minyak

diesel (C16-C24) dan minyak pelumas (C20-C30) yang dipecah menjadi bensin (C4-

C10) dan senyawa lain yang lebih banyak digunakan.

  PERENGKAHAN MINYAK BUMI( CRACKING)CRACKING dalam bahasa Indonesia sering juga diterjemahkan sebagai

perengkahan. Secara garis besar reaksi perengkahan adalah reaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu senyawa hidrokarbon. Perengkahan dibagi menjadi dua jenis yaitu perengkahan termal (Thermal cracking) dan perengakahan katalitik (Catalytic cracking). Perengakahan termal pemutusan ikatan C-C dapat berlangsung sebagai akibat kenaikan temperatur yang tinggi, sedangkan pada perengkahan katalitik, reaksi pemutusan C-C berlangsung dengan peran serta katalis dalam reaksi.

Sejak 1940 cracking adalah proses penting dalam industri minyak bumi. Proses ini digunakan untuk memproduksi gasolin (fraksi bensin dan kerosin) dari minyak berat atau crude oil. Proses dapat berlangsung melalui dua mekanisme yaitu mekanisme radikal yang dilakukan secara termal (dengan temperatur tinggi) atau secara katalitik.Thermal Cracking

Thermal cracking dilakukan pada temperatur bervariasi dari 455oC hingga 730oC dan tekanan bervariasi dari tekanan normal hingga 1000 psig. Mekanisme yang terjadi adalah pemutusan ikatan C-C homolitik. Reaksi bersifat ireversibel endotermis . Thermal cracking dari molekul parafin umumnya akan menghasilkan rantai dengan ukuran molekul yang lebih rendah yang umumnya masuk dalam golongan paranin dan olefin.Sebagai contoh:R-CH2=CH2-CH2-R  R-CH=CH2 CH3-RMEKANISME:

1. Radikal primer mengalami pemutusan pada posisi karbon  (-fission) membentuk molekul etena.

RCH2CH2  R + CH2=CH2 

Page 2: Reforming Dan Perengkahan

2. Radikal primer menyerang molekul parafin membentuk molekul stabil parafin yang baru dan radikal sekunder

RCH2CH2  + R’-CH2-CH2-CH2-R’’  R-CH2-CH3 + R’-CH2-CH2-CH2-R”

3. Dapat terjadi perpindahan posisi hidrogen pada molekul yang sama bila rantai hidrokarbon poanjang dan membentuk rantai paradin memberntuk radikal primer yang terdiri dari 5 hingga 6 karbon ( C ).

4. Radikal sekunder dapat mengalami -fission membentuk radikal primer dan -olefinR-CH2-CH2-CHR  RCH2 + R’CH=CH2

Perengkahan termal pada umumnya berlangsung pada kondisi temperatur bervariasi dari 4550C sampai 7300C dan tekanan normal sampai 1000 psig. Pada kondisi reaksi yang sama akan terjadi pemutusan ikatan C-C (C-C bond scission), dehidrogenasi, isomerisasi dan polimerisasi. Namun demikian, reaksi yang disebutkan pertama tersebut adalah reaksi yang utama. Sebagai contoh reaksi:R-CH2-CH2-CH2-R R-CH2=CH2 + CH3-RReaksi pemutusan ikatan C-C dari suatu molekul parafin akan menghasilkan molekul lebih ringan jenis parafin dan olefin.Olefin juga akan dihasilkan melalui dehidrogenasi reversibel dari parafin:R-CH2-CH3 R-CH=CH2 + H2

Reaksi-reaksi tersebut bersifat endotermis.Olefin yang terbentuk dari kedua reaksi tersebut di atas dapat mengalami reaksi lebih lanjut:Isomerisasi : CH3-CH3-CH=CH2 CH3-CH=CH-CH3

Dehidrogenasi : CH3-CH3-CH=CH2 CH2=CH2-CH=CH2

Polimerisasi : 2 CH3-CH3-CH=CH2 CH3-C-CH2-C=CH2

Isomerisasi dan dehidrogenasi merupakan reaksi endotermis sedangkan polmerisasi merupakan reaksi eksotermis.Beberapa hal yang dapat terjadi:

1. Pada perengkahan termal, naften dengan cincin aromatik tunggal lebih stabil dibandingkan parafin dan olefin, meskipun pada temperatur tinggi akan dihasilkan pembukaan cincin.

2. Dehidrogenasi dapat terjadi membentuk cincin aromatik tak jenuh atau senyawa aromatik.3. Polimerisasi menghasilkan olefin atau senyawa dengan berat molekul sangat tinggi4. perengkahan lanjutan menghasilkan etena dan propena

Catalytic CrackingUntuk merngurangi kebutuhan energi yang cukup besar serta menghasilkan produk

dengan selektifitas yang tinggi, digunakan berbagai katalis termasuk dalam proses perengkahan. Katalis perengkahan dalam industri minyak bumi umumnya merupakan katalis heterogen atau padatan dengan luas permukaan dan keasaman yang tinggi serta stabilitas termal yang cukup besar. Luas permukaan katalis yang digunakan dalam proses ini berkisar antara 300m2/gram hingga 700 m2/gram. Bahan padatan tersebut antara lain adalah -alumina, Aluminium oksida (Al2O3), Silika alumina, zeolit dan clay. Pada produksi gasolin, dilaporkan penggunaan katalis pada perengkahan minyak bumi menghasilkan angka oktan yang tinggi. Mekanisme dasarnya adalah pada pembentukan muatan elektrik suatu molekul yang disebabkan oleh keasaman padatan katalis.

Dilakukan menggunakan katalis dengan luas permukaan spesifik yang tinggi (300 higga 700 m2/g), memiliki sifat asam dan stabil pada temperatur tinggi.Mekanisme :

1. Catalytic Cracking terjadi melalui pembentukan karbokation dari mokekul yang berlanjut pada penyerangan molkeul yang lain:

Page 3: Reforming Dan Perengkahan

Pembentukan karbokation baru dan pemutusan ikatan C-C dari molekul didasarkan pada kestabilan hiperkonjugasi yang mungkin dalam molekulKarbokation yang terbentuk bersifat sangat reaktif dan dapat menyerang parafin atau naften menghasilkan karbokation baru.RCH2-CH=CH2  + (CH3)3CH -----> (CH3)3C + RCH2-CH2-CH3

Senyawa aromatik tersubtitusi alkil dapat bereaksi dalam beberapa mekanisme , salah satunya pemutusan rantai

2. Aromatik tersubstitusi alkil dapat menghasilkan karbokation dan senyawa aromatik

3. Perpindahan hidrogen (hidrogen shift) dan perpindahan metil (methyl shift) dari karbokation dapat terjadi membentuk produk isomer.

4. Dapat terjadi siklisasi pada hidrokarbon rantai panjang

 b.     Reaksi pengubahan (reforming)

Reaksi pengubahan adalah reaksi dari bahan petroleum menjadi bahan dasar

industri dengan pemanfaatan bahan yang murah menjadi material yang

dibutuhkan sehingga bernilai ekonomis (murah). Proses ini diperoleh pada

polimerisasi (pembentukan plastik).