REFORMASI PERIZINAN USAHA - The Asia … PERIZINAN USAHA Prosedur perizinan yang berbelit-belit,...

2
REFORMASI PERIZINAN USAHA Prosedur perizinan yang berbelit-belit, memakan waktu yang lama, dan berbiaya yang tinggi menyebabkan banyak pelaku usaha – utamanya skala mikro, kecil dan menengah– tidak terdorong untuk mendapatkan izin usaha. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat memperoleh kredit dari lembaga keuangan formal, melakukan ekspor, atau berpartisipasi dalam program-program pemerintah. PENGEMBANGAN PTSP PERIZINAN USAHA Sejak tahun 2001, Asia Foundation bekerja sama dengan berbagai mitra organisasi lokal dan pemerintah kabupaten/ kota mengembangkan model program penyederhanaan perizinan usaha yang akhirnya disebut Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang mengintegrasikan pelayanan berbagai jenis izin di satu tempat, sehingga pelaku usaha tidak perlu mengunjungi berbagai satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) untuk memperoleh berbagai izin usaha. Informasi yang transparan – misalnya melalui papan pengumuman dan situs web pemerintah – membuat pelaku usaha dapat mengetahui dengan jelas berapa waktu dan biaya serta persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus izin tertentu. Jika ada perbedaan antara yang disyaratkan dan diminta oleh petugas PTSP, pelaku usaha dapat mengajukan pengaduan melalui berbagai saluran yang disediakan PTSP. Pengurusan beberapa jenis izin dapat dilakukan secara paralel, sehingga waktu pengurusan keseluruhan jenis izin menjadi lebih cepat. PTSP juga menerapkan standard operating procedures (SOP) untuk pemrosesan izin, sehingga standar pelayanan dapat lebih mudah tercapai. Beberapa pemerintah daerah mengembangkan PTSP lebih lanjut, seperti penggunaan teknologi informasi atau mekanisme pembayaran melalui bank. PTSP yang berjalan baik dengan berbagai karakteristik di atas dapat mengurangi waktu dan biaya perizinan hampir setengahnya. Selain mempermudah pelayanan perizinan, PTSP juga merupakan model reformasi birokrasi pelayanan publik dan upaya preventif untuk mencegah korupsi. PENGEMBANGAN PTSP SECARA NASIONAL DAN DI TINGKAT PROVINSI Berdasarkan pengalaman mendampingi PTSP di daerah, sejak tahun 2006 Asia Foundation membantu Kementerian Dalam Negeri untuk menyusun berbagai peraturan dan panduan mengenai pembentukan dan pengembangan PTSP di daerah, termasuk kurikulum dan modul pelatihan serta pedoman pemantauan dan evaluasi PTSP.

Transcript of REFORMASI PERIZINAN USAHA - The Asia … PERIZINAN USAHA Prosedur perizinan yang berbelit-belit,...

Page 1: REFORMASI PERIZINAN USAHA - The Asia … PERIZINAN USAHA Prosedur perizinan yang berbelit-belit, memakan waktu yang lama, dan berbiaya yang tinggi menyebabkan banyak pelaku usaha –

REFORMASI PERIZINAN USAHA

Prosedur perizinan yang berbelit-belit, memakan waktu yang lama, dan berbiaya yang tinggi menyebabkan banyak pelaku usaha – utamanya skala mikro, kecil dan menengah– tidak terdorong untuk mendapatkan izin usaha. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat memperoleh kredit dari lembaga keuangan formal, melakukan ekspor, atau berpartisipasi dalam program-program pemerintah.

PENGEMBANGAN PTSP PERIZINAN USAHA

Sejak tahun 2001, Asia Foundation bekerja sama dengan berbagai mitra organisasi lokal dan pemerintah kabupaten/kota mengembangkan model program penyederhanaan perizinan usaha yang akhirnya disebut Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang mengintegrasikan pelayanan berbagai jenis izin di satu tempat, sehingga pelaku usaha tidak perlu mengunjungi berbagai satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) untuk memperoleh berbagai izin usaha.

Informasi yang transparan – misalnya melalui papan pengumuman dan situs web pemerintah – membuat pelaku usaha dapat mengetahui dengan jelas berapa waktu dan biaya serta persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus izin tertentu. Jika ada perbedaan antara yang disyaratkan dan diminta oleh petugas PTSP, pelaku usaha dapat mengajukan pengaduan melalui berbagai saluran yang disediakan PTSP.

Pengurusan beberapa jenis izin dapat dilakukan secara paralel, sehingga waktu pengurusan keseluruhan jenis izin menjadi lebih cepat. PTSP juga menerapkan standard operating procedures (SOP) untuk pemrosesan izin, sehingga standar pelayanan dapat lebih mudah tercapai. Beberapa pemerintah daerah mengembangkan PTSP lebih lanjut, seperti penggunaan teknologi informasi atau mekanisme pembayaran melalui bank. PTSP yang berjalan baik dengan berbagai karakteristik di atas dapat mengurangi waktu dan biaya perizinan hampir setengahnya.

Selain mempermudah pelayanan perizinan, PTSP juga merupakan model reformasi birokrasi pelayanan publik dan upaya preventif untuk mencegah korupsi.

PENGEMBANGAN PTSP SECARA NASIONAL DAN DI

TINGKAT PROVINSI

Berdasarkan pengalaman mendampingi PTSP di daerah, sejak tahun 2006 Asia Foundation membantu Kementerian Dalam Negeri untuk menyusun berbagai peraturan dan panduan mengenai pembentukan dan pengembangan PTSP di daerah, termasuk kurikulum dan modul pelatihan serta pedoman pemantauan dan evaluasi PTSP.

Page 2: REFORMASI PERIZINAN USAHA - The Asia … PERIZINAN USAHA Prosedur perizinan yang berbelit-belit, memakan waktu yang lama, dan berbiaya yang tinggi menyebabkan banyak pelaku usaha –

Diperkirakan bahwa sekitar 80% kabupaten/kota telah membentuk PTSP, walaupun banyak di antaranya yang belum berfungsi secara maksimal – misalnya, hanya berwenang untuk menerbitkan beberapa izin saja, waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan izin masih lebih lama daripada peraturan di tingkat nasional.

Selain mendukung pengembangan PTSP di tingkat kabupaten/kota, sejak tahun 2007 Asia Foundation dan mitra-mitra lokalnya mendukung pemerintah provinsi untuk memantau dan memfasilitasi proses pembentukan PTSP kabupaten/kota dan meningkatkan kualitas pelayanannya. Setidaknya di sepuluh provinsi telah terbentuk Forum PTSP Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi proses saling belajar antardaerah. Selain itu, di masing-masing provinsi dikembangkan Indeks Kinerja PTSP Provinsi untuk mengukur kinerja masing-masing PTSP kabupaten/kota.

PERKEMBANGAN TERAKHIR PTSP

Pemerintah Joko Widodo menunjukkkan komitmen yang tinggi pada pengembangan PTSP dan menjadikan reformasi perizinan sebagai salah satu program prioritas nasional.

Asia Foundation dan mitra lokalnya saat ini sedang membantu Kementerian Dalam Negeri untuk

menyusun Petunjuk Pelaksanaan dari Peraturan Presiden No. 98/2014 tentang Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Dengan izin yang baru ini, usaha mikro dan kecil yang memenuhi syarat hanya perlu memperoleh satu jenis izin, IUMK, di tingkat kecamatan dalam waktu satu hari setelah diajukan.

Selain itu, dalam dua tahun terakhir Asia Foundation membantu beberapa pemerintah kabupaten/kota untuk penyederhanaan izin dengan mengurangi dan menggabungkan jenis izin serta prosedur dan persyaratan. Berdasarkan pengalaman di beberapa kabupaten/kota, saat ini sedang disusun panduan penyederhanaan izin yang diharapkan dapat digunakan di seluruh daerah di Indonesia.

Sampai dengan tahun 2015, Asia Foundation dan mitra-mitra lokalnya telah membantu lebih dari 100 kabupaten/kota di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara untuk membentuk dan mengembangkan PTSP. Namun demikian, masih banyak kabupaten/kota lain yang membutuhkan dukungan untuk menyederhanakan perizinan usahanya. Asia Foundation berkomitmen untuk terus membantu melakukan reformasi pelayanan perizinan melalui kerja sama dengan pemerintah di semua tingkatan.

Asia Foundation adalah

lembaga pembangunan

internasional nirlaba

yang berkomitmen untuk

meningkatkan kehidupan

di kawasan Asia yang

dinamis dan berkembang.

Dengan kantor pusat

di San Francisco, Asia

Foundation bekerja

melalui jejaring kantor

di 18 negara Asia dan di

Washington, DC. Bekerja

sama dengan mitra-mitra

pemerintah dan swasta,

Asia Foundation menerima

dana dari berbagai lembaga

pembangunan bilateral

dan multilateral, yayasan,

korporasi, dan perorangan.

Program reformasi perizinan usaha Asia Foundation mendapatkan dukungan dana dari United States Agency for International Development (USAID), Department of Foreign Affairs, Trade and Development (DFATD) Kanada, Department for International Development (DFID) Pemerintah Inggris Raya, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Multi Donor Fund for Aceh and North Sumatera (MDF), Decentralization Support Facility (DSF), dan International Finance Corporation (IFC).

H E A D Q U A R T E R S465 California Street, 9th FloorSan Francisco, CA 94104 USATel: (415) 982-4640Fax: (415) [email protected]

W A S H I N G T O N , D C1779 Massachusetts Ave., NWSuite 815Washington, D.C. 20036 USATel: (202) 588-9420Fax: (202) [email protected]

I N D O N E S I APO BOX 6794 JKSRBJakarta 12067Tel: +62 21 7278 [email protected]

www.asiafoundation.org

05/15

PENGEMBANGAN PTSP DI KABUPATEN BARRU

Pemerintah Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan) membentuk PTSP pada tahun 2008, namun belum berjalan efektif. Bupati yang terpilih tahun 2010 mencoba mengoperasionalisasikan PTSP, walau hanya berwenang untuk menerbitkan tujuh jenis izin, sementara 115 lainnya masih menjadi kewenangan SKPD teknis. Pada tahun 2011, dengan dukungan Asia Foundation dan mitra lokalnya, Yayasan Adil Sejahtera (YAS), kewenangan seluruh jenis izin didelegasikan kepada PTSP, diikuti dengan penyusunan SOP untuk setiap jenis izin dan untuk penanganan pengaduan. Dua tahun kemudian, PTSP Barru menyederhanakan berbagai jenis izin dari 122 menjadi 29 saja. Perangkat lunak dikembangkan sehingga pelanggan dapat memperoleh informasi mengenai waktu, biaya, dan persyaratan izin, serta melihat status aplikasi mereka dan mengajukan pengaduan melalui sms. Survei indeks kepuasan masyarakat dilaksanakan setiap tahun dengan hasil yang sangat baik. Berbagai upaya reformasi perizinan usaha ini meningkatkan formalisasi usaha dari hanya 26% (2011) menjadi sekitar 70% (2013). Investasi di kabupaten ini juga meningkat 59% (2012) dan hampir sembilan kali lipat tahun berikutnya. PTSP Barru terpilih menjadi finalis Public Service Award Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2014.