maltengkab.go.idReformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 bulan setelah tahun...

147

Transcript of maltengkab.go.idReformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 bulan setelah tahun...

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada Presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. LKj ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada Tahun 2017, yang diformulasikan dari hasil kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini dikarenakan setiap OPD dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya serta mempertanggungjawabkan program dan kegiatannya. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) bertujuan untuk memberikan informasi seluas-luasnya tentang apa dan bagaimana rancangan kinerja dari setiap sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen-dokumen perencanaan disusun dan diimplementasikan serta hasil-hasil dari seluruh rancangan kinerja tersebut pada tahun anggaran berkenaan. Dengan memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviuw Atas Laporan Kinerja, penyusunan LKj Tahun 2017 berisi informasi tentang pencapaian sasaran pembangunan sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan lainnya. Pencapaian sasaran tersebut disajikan dengan melihat realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingannya terhadap target tahunan ataupun target jangka menengah. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan sasaran, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang berkontribusi dalam pencapaian sasaran pembangunan. Capaian kinerja tersebut dijabarkan berdasarkan misi dan sasaran pembangunan, dimana terdapat 5 misi, 14 sasaran dan 18 indikator sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dapat disimpulkan bahwa dari 14 sasaran pembangunan daerah dan 18 indikator kinerja terdapat 13 indikator atau 72,22 persen indikator dengan tingkat capaian realisasi kinerja berkategori memuaskan, 1 indikator atau 5,56 persen dengan kriteria sangat baik, 2 indikator atau 11,11 persen berkriteria cukup, 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria agak kurang dan 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria kurang.

Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat pencapaian kinerja tersebut terhadap target pembangunan sebagaimana digambarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa sekitar 33,33 persen atau 6 indikator memiliki tingkat capaian yang melampaui target yang telah ditetapkan, 5 indikator atau 27,78 persen indikator tercapai sesuai target, dan sebanyak 7 indikator atau 38,89 persen belum mencapai target. Meskipun beberapa indikator belum mencapai target, akan tetapi dari interpretasinya, sebagian besar indikator tersebut masuk dalam kategori memuaskan. Meskipun secara umum, capaian kinerja dari masing-masing sasaran sebagian besar berklasifikasi memuaskan, akan tetapi masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang diharapkan, sehingga perlu perhatian demi perkembangan dan kemajuan pembangunan pada tahun berikutnya.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... I-1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. I-1 1.2. Struktur Organisasi .................................................................................... I-5 1.3. Kewenangan Daerah.................................................................................. I-7 1.4. Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Maluku Tengah ............ I-9 1.5. Permasalahan Utama Kabupaten Maluku Tengah .......................... I-29 1.6. Sistematika Penyajian ................................................................................... I-30 BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................... II-1 2.1. Perencanaan Strategis Sebelum dan Sesudah Revisi ................. II-1 2.2. Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja ............................................. II-25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... III-1 3.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................... III-1 3.2. Realisasi Anggaran ..................................................................................... III-36 BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... IV-22 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... IV-1 4.2. Kendala dan Solusi dalam Pencapaian Kinerja ............................. IV-2 LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran I Indikator Kinerja utama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017. Lampiran II Perjanjian Kinerja Perubahan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.1

1.1. Latar Belakang Kebijakan otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam arti daerah memiliki kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya. Prinsip ini dijalankan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada setiap kepala daerah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata, selain itu perlu pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama pada informasi bagi masyarakat luas. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dibentuk oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1952

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.2

(Lembaran Negara Nomor 49 Tahun 1952) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Maluku Tengah dan Undang-undang Nomor 60 Tahun 1958 (Lembaran Negara Nomor 111 Tahun 1958 serta Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645) tentang Pembentukan daerah Swantantra Tingkat II dalam Wilayah Daerah Swantantra Tingkat I, mempunyai kewajiban untuk mengimplementasikan seluruh prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan amanah yang diberikan, sebagai wujud pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diberikan oleh stakeholders di wilayah Kabupaten Maluku Tengah dan Negara Republik Indonesia. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dimana berdasarkan Peraturan tersebut, setiap entitas akuntabilitas kinerja wajib menyelenggarakan SAKIP yang meliputi perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Laporan kinerja sebagai bagian dari SAKIP merupakan perwujudan kewajiban suatu Instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Dalam Peraturan Presiden tersebut, disebutkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahunan dari setiap Kabupaten/Kota disusun dan disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. LKj juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKj berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017 yang telah direvisi melalui Peraturan Bupati Nomor 61 Tahun 2017 tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.3

Maluku Tengah Tahun 2013-2017, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017, Penetapan Kinerja Tahun 2017 dan dengan memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan lainnya. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran pembangunan daerah, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja tersebut terhadap target tahunan dan target jangka menengah. Dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan realisasi kinerja tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 dilaksanakan dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi penyusunan Laporan Kinerja, yaitu: 1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.4

Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Penendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka PAnjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 31 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017; 20. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Maluku Tengah; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 03 Tahun 2017 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017;

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.5

23. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 07 Tahun 2009 Tentang Penetapan Rincian Bidang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Maluku Tengah; 24. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017; 25. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 61 Tahun 2017 Tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017; 26. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 64 Tahun 2017 Tentang Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017; 27. Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 70 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017. 1.2. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Maluku Tengah dibentuk untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Maluku Tengah yang diwadahi dalam bentuk organisasi Staf Sekretariat, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, serta Kecamatan, Desa/ Negeri dan Kelurahan. Pembentukan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sebagai realisasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah telah dilaksanakan, dan pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah membentuk Perangkat Daerah sebagai berikut: 1) 1 (satu) Sekretariat Daerah Kabupaten Maluku Tengah ; 2) 1 (satu) Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Maluku Tengah ; 3) 22 (dua puluh dua) organisasi Dinas Daerah Kabupaten Maluku Tengah; 4) 6 (enam) organisasi Badan Daerah Kabupaten Maluku Tengah; 5) 3 (tiga) Rumah Sakit Daerah Kabupaten Maluku Tengah 6) 18 (delapan belas) organisasi Pemerintah Kecamatan; 7) 6 (enam) Pemerintah Kelurahan. 1.2.1. Sekretariat

a. Sekretariat Daerah (1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari 3 (tiga) Bagian masing-masing : a. Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah b. Bagian Kesejahteraan Rakyat c. Bagian Humas dan Protokol (2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari 2 (dua) Bagian masing-masing :

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.6

a. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa b. Bagian Perekonomian, SDA dan Administrasi Pembangunan (3) Asisten Administrasi Umum, terdiri dari 3 (tiga) Bagian masing-masing: a. Bagian Hukum b. Bagian Organisasi dan Tatalaksana c. Bagian Umum b. Sekretariat DPRD

1.2.2. Dinas Daerah 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial 4. Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja 5. Dinas Perikanan 6. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga 7. Dinas Perdagangan dan Perindustrian 8. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 9. Dinas Lingkungan Hidup 10. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 11. Dinas Ketahanan Pangan 12. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 13. Satuan Polisi Pamong Praja 14. Dinas Perhubungan 15. Dinas Komunikasi dan Informatika 16. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 17. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 18. Dinas Perkebunan dan Peternakan 19. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 20. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 21. Dinas Perpustakaan 1.2.3. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis daerah merupakan Badan, Inspektorat Daerah, Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

a. Inspektorat b. Badan (1) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (2) Badan Pendapatan Daerah (3) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (4) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (5) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (6) Badan Penanggulangan Bencan Daerah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.7

c. Rumah Sakit (1) Rumah Sakit Umum Masohi (2) Rumas Sakit Umum Saparua (3) Rumah Sakit Umum Banda 1.2.4. Kantor Kecamatan 1. Kantor Kecamatan Kota Masohi 2. Kantor Kecamatan Amahai 3. Kantor Kecamatan Tehoru 4. Kantor Kecamatan Teon Nila Serua 5. Kantor Kecamatan Nusa Laut 6. Kantor Kecamatan P. Haruku 7. Kantor Kecamatan Saparua 8. Kantor Kecamatan Saparua Timur 9. Kantor Kecamatan Salahutu 10. Kantor Kecamatan Leihitu 11. Kantor Kecamatan Banda 12. Kantor Kecamatan Seram Utara 13. Kantor Kecamatan Leihitu Barat 14. Kantor Kecamatan Seram Utara Barat 15. Kantor Kecamatan Elpaputih 16. Kantor Kecamatan Seram Utara Timur Kobi 17. Kantor Kecamatan Seram Utara Timur Seti 18. Kantor Kecamatan Telutih 1.2.5. Kantor Kelurahan 1. Kelurahan Namasina 2. Kelurahan Namaelo 3. Kelurahan Letwaru 4. Kelurahan Lesane 5. Kelurahan Ampera 6. Kelurahan Hollo 1.3. Kewenangan Daerah Sebagaimana telah diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic services) bagi masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.8

diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah. Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 sebagaimana telah ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Nomor 45 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Maluku Tengah dan Peratuaran Bupati Maluku Tengah Nomor 07 Tahun 2009 tentang Penetapan Rincian Bidang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Maluku Tengah, maka pelaksanaan pembangunan daerah Tahun 2017 dijabarkan sesuai dengan urusan dan kewenangan yang antara lain: a. Urusan Wajib Pelayanan Dasar

Urusan Pendidikan Urusan Kesehatan Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Urusan Sosial

b. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Urusan Tenaga Kerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunan Anak Urusan Pangan Urusan Pertanahan Urusan Lingkungan Hidup Urusan Administrasi Kependudukan dan Capil Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Urusan Perhubungan Urusan Komunikasi dan Informatika Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Urusan Penanaman Modal Urusan Kepemudaan dan Olahraga Urusan Kebudayaan Urusan Perpustakaan

c. Urusan Pilihan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Urusan Kehutanan Urusan Kelautan dan Perikanan Urusan Pariwisata Urusan Pertanian Urusan Perdagangan Urusan Perindustrian Urusan Transmigrasi

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.9

d. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan Urusan Pengawasan Urusan Perencanaan Urusan Keuangan Urusan Kepegawaian

1.4. Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Maluku Tengah

1.4.1 Aspek Geografi dan Demografi Kabupaten Maluku Tengah memiliki luas sebesar 275.907 Km², terdiri dari wilayah lautan seluas 264.311,43 Km2 atau 95,80% dan daratan seluas 11.595,57 Km2 atau 4,20%, dengan panjang garis pantai 1.256.230 Km. Kabupaten Maluku Tengah berbatasan dengan : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Seram Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Barat Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Timur

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari 18 Kecamatan dengan jumlah Desa/ Kelurahan 183 Desa dan 6 Kelurahan, terdiri dari 21 Desa Sangat Tertinggal, 115 Desa Swadaya, 42 Desa Swakarsa dan 8 Desa Swasembada.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.10

Tabel 1. 1 Luas Wilayah Administratif Kecamatan se-Kabupaten Maluku Tengah

Kecamatan Ibu Kota Kecamatan

Luas Wilayah

(Km2)

Jumlah

Negeri Kelurahan

1 2 3 4 5 Banda Neira 172,00 18 - Tehoru Tehoru 405,72 10 - Teluti Laimu 128,50 10 - Amahai Amahai 1.619,07 14 1 Kota Masohi Masohi 37,30 - 5 Teluk Elpaputih Sahulau 120,00 4 - Teon Nila Serua Waipia 24,28 16 - Saparua Saparua 79,90 7 - Saparua Timur Tuhaha 96,60 10 Nusalaut Ameth 32,50 7 - Pulau Haruku Pelauw 150,00 11 - Salahutu Tulehu 151,82 6 - Leihitu Hila 147,63 11 - Leihitu Barat Wakasihu 84,47 5 - Seram Utara Wahai 7.173,46 20 - Seram Utara Barat Pasanea 705,48 13 - Seram Utara Timur Kobi Kobi 280,65 12 - Seram Utara Timur Seti Kobisonta 186,19 12 Jumlah 11.595,57 186 6

Sumber : Maluku Tengah Dalam Angka, 2017 Secara Astronomi, Kabupaten Maluku Tengah setelah pemekaran terletak diantara 2o30’ – 7o30’ LS dan 250o – 132o30’ BT, dan merupakan daerah kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 49 buah, dimana yang dihuni sebanyak 14 buah dan yang tidak dihuni sebanyak 35 buah. Bentuk wilayah Kabupaten Maluku Tengah dikelompokkan berdasarkan pendekatan fisiografi (makro relief), yaitu Dataran, Pantai, Perbukitan dan Pegunungan dengan kelerengan yang bervariasi. Tercatat sebanyak 2 dataran, 3 gunung, 2 danau dan 161 buah sungai berada di wilayah Kabupaten Maluku Tengah.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.11

Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh 4 (empat) komponen yaitu, tingkat kelahiran (fertilitas), tingkat kematian (mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Dengan kata lain pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara lahir, mati, datang dan pergi. Penduduk Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 sebanyak 370.527 jiwa, Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Leihitu sebesar 48.124 jiwa dan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Nusalaut sebesar 5.451 jiwa. Tabel 1. 2

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan jumlah kepadatan penduduk (Jiwa/Km²) Tahun 2016

Kecamatan Luas

Wilayah (km2)

Penduduk Jumlah

Kepadatan Penduduk

(Jiwa/km2) Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Amahai 1.619,07 21.122 20.437 41.559 26 Teon Nila Serua 24,28 7.383 6.893 14.276 588 Seram Utara 7.173,46 7.865 7.487 15.352 2 Banda 172,00 9.459 9.553 19.012 111 Tehoru 405,72 10.213 9.549 19.762 49 Saparua 79,9 7.903 8.094 15.997 200 Pulau Haruku 150 14.271 14.325 28.596 191 Salahutu 151,82 30.676 30.504 61.180 403 Leihitu 147,63 30.025 29.231 59.256 401 Nusalaut 32,5 3.659 3.587 7.246 223 Kota Masohi 37,3 23.030 22.437 45.467 1219 Seram Utara Barat 705,48 5.467 5.075 10.542 15 Teluk Elpaputih 120 4.914 4.602 9.516 79 Leihitu Barat 84,47 11.774 11.861 23.635 280 Telutih 128,50 5.664 5.331 10.995 86 Seram Utara Timur Seti 186,19 6.652 6.013 12.665 68 Seram Utara Timur Kobi 280,65 3.894 3.408 7.302 26 Saparua Timur 96,6 8.801 8.901 17.702 183 Total 11.595,57 212.772 207.288 420.060 36

Sumber : Data Aggregat Perkembangan Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Maluku Tengah, 2016

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.12

Dengan luas wilayah 11.595,57 km maka pada tahun 2016, tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 32 jiwa untuk setiap km. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Kota Masohi sebesar 865 jiwa/km2 diikuti Kecamatan TNS sebesar 542 jiwa/ Km2. 1.4.2 Potensi Unggulan Daerah a. Kelautan dan Perikanan Perairan laut Kabupaten Maluku Tengah terutama laut Banda dan laut Seram memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya ikan dan non ikan yang potensial untuk dikembangkan, seperti jenis ikan pelagis besar (tuna, cakalang, tongkol), jenis-jenis marlin, cucut, serta ikan dasar dan ikan karang. Pada kawasan laut terbatas, terdapat penyebaran ikan-ikan pelagis kecil yang menjadi tumpuan ekonomi perikanan rakyat. Selain itu, tersedia juga aneka jenis komoditas sea foods seperti Rumput Laut, Cumi, Teripang, Mutiara, Udang, dan Ikan Hias. Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki potensi perikanan budidaya yang besar untuk pengembangan budidaya laut seperti Mutiara, Rumput Laut dan budidaya ikan.

Tabel 1. 3 Potensi dan Pemanfaatan perikanan Tangkap

Tahun SDI (Ton) JTB (Ton) Pemanfaatan (Ton)

(1) (2) (3) (4) 2013 873.500 667.800 128.703,9 2014 873.500 667.800 130.421,3 2015 873.500 667.800 131.753,64 Sumber : Dinas Perikanan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.13

Kegiatan yang dapat dikembangkan untuk tujuan pengembangan ekonomi masyarakat terfokus pada perikanan tangkap, budidaya perairan dan pengolahan hasil perikanan skala kecil pengembangan, pengembangan sentra usaha dan klaster perikanan. Kegiatan perikanan tangkap paling banyak diusahakan, Sementara budidaya perikanan tidak hanya dijalankan oleh perusahaan pemodal kuat di daerah dan nasional, namun dikembangkan juga oleh masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Potensi perikanan di Laut Seram dan Laut Banda mencapai 873.500 ton dengan potensi lestari mencapai 667.800 ton. Pemanfaatan atau produksi perikanan Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2013 mencapai 128.703,9 ton, meningkat pada tahun 2014 menjadi 130.421,3 ton, dan pada tahun 2015 menjadi 131.753,64 ton. Dengan demikian tingkat pemanfaatan potensi sumber daya perikanan di Laut Seram dan Laut Banda pada tahun 2015 baru mencapai 19,73 persen. Dengan demikian, masih terdapat peluang pengembangan potensi perikanan laut sebesar 80,27 persen. Sektor perikanan yang ada di Kabupaten Maluku Tengah menunjukan kontribusi yang besar terhadap sektor pertanian secara umum. Kondisi ini sangat terkait dengan Maluku Tengah sebagai kabupaten kepulauan dengan wilayah laut yang luas dan kaya akan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang beraneka ragam. Perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Maluku Tengah selama tahun 2013 hingga tahun 2015 menunjukan bahwa perikanan tangkap masih menjadi andalan Kabupaten Maluku Tengah. Kondisi ini ditunjukan oleh proporsi rumah tangga perikanan tangkap yang mencapai 84% lebih selama tahun 2013 sampai 2015. Kondisi yang sama juga diperlihatkan jumlah nelayan dan kelompok usaha yang didominasi oleh usaha perikanan tangkap. Diketahui bahwa kelompok usaha perikanan tangkap di Kabupaten Maluku Tengah terus berkembang selama 3 tahun terakhir. Jumlah kelompok usaha pada tahun 2013 sebanyak 2.881 kelompok meningkat menjadi sebanyak 3.399 kelompok pada tahun 2015. Sementara itu, armada penangkapan ikan meningkat dari 17.719 unit pada tahun 2013 meningkat menjadi 18.280 unit pada tahun 2015. Meskipun armada perikanan tangkap di Maluku Tengah masih didominasi oleh armada perahu tanpa motor, tetapi proporsinya semakin berkurang seiring semakin meningkatnya jumlah armada tangkap perahu motor tempel.

Tabel 1. 4 Data Perikanan Kabupaten Maluku Tengah

URAIAN 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) Rumah Tangga Perikanan 16.947 17.804 18.231 Tangkap 14.355 15.192 15.330 Budidaya 255 283 443 Pengolah Ikan 1.238 1.243 1.291

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.14

URAIAN 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) Papalele 1.084 1.086 1.167 Nelayan / Petani Ikan 33.855 34.198 36.462 Tangkap 29.137 29.370 30.660 Budidaya 727 757 886 Pengolah Ikan 2.826 2.893 2.582 Papalele 1.165 1.178 2.334 Jumlah Kelompok Usaha 2.881 3.313 3.399 Tangkap 2.731 3.142 3.204 Budidaya 126 147 171 Koperasi 24 24 24 Jumlah Armada Penangkapan Ikan

17.719 18.053 18.280 Perahu Tanpa Motor 13.037 14.292 10.920 Motor Tempel 4.682 3.761 7.360

Sumber : Dinas Perikanan b. Pertanian Potensi lahan yang tersedia di Kabupaten Maluku Tengah terutama di pulau Seram sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan. Salah satu komoditas pangan strategis di Maluku Tengah adalah padi sawah dengan luas lahan produksi pada tahun 2013 sebesar 10.251 hektar, meningkat menjadi 11.280 hektar pada tahun 2014 dan turun menjadi 9.278 hektar pada tahun 2015. Sejalan dengan penurunan luas lahan produksi padi sawah pada tahun 2015 turut mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Maluku Tengah. Produksi padi pada tahun 2013 mencapai 48.179,70 ton meningkat menjadi 50.760 ton pada tahun 2014, kemudian turun menjadi 41.751 ton. Penurunan luas lahan dan volume produksi padi pada tahun 2015, sangat terkait dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Tanaman pangan penting lainnya yang dihasilkan di Maluku Tengah adalah Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, dan Kacang Tanah. Produksi tanaman pangan pada tahun 2015 antara lain meliputi : Jagung sebanyak 2.127,09 ton, Ubi Kayu sebanyak 8.956 ton, Ubi Jalar sebanyak 3.146,04 ton, dan kacang tanah yang dihasilkan sebanyak 373,90 ton. Perkembangan luas areal tanam dan produksi tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh penduduk Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2013, 2014 dan 2015 disajikan dalam tabel. Musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun 2015 telah menyebabkan menurunnya produksi tanaman pangan di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2015.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.15

Tabel 1. 5 Luas Panen, Rata-rata Produksi, dan Produksi Tanaman Pangan

Komoditi Uraian 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) Padi Sawah Luas Panen (Ha) 10.251,00 11.280,00 9.278,00 Rata-Rata Produksi 47,00 45,00 45,00 Produksi (Ton) 48.179,70 50,760 41.751,00 Padi Ladang Luas Panen (Ha) 150,00 0 0 Rata-Rata Produksi 24,00 0 0 Produksi (Ton) 360,00 0 0 Jagung Luas Panen (Ha) 674,50 602,00 573,00 Rata-Rata Produksi 30,06 30,13 30,00 Produksi (Ton) 2.027,55 1.954,90 2.127,09 Ubi Kayu Luas Panen (Ha) 1.736,50 1.236,75 1.087,00 Rata-Rata Produksi 82,60 81,82 81,59 Produksi (Ton) 9.402,10. 10.204,85 8.956,00 Ubi Jalar Luas Panen (Ha) 415,25 428,75 442,00 Rata-Rata Produksi 71,07 70,69 70,27 Produksi (Ton) 2.973,15 3.061,50 3.146,04 Kacang Tanah Luas Panen (Ha) 273,25 344,25 276 Rata-Rata Produksi 13,38 13,41 12,18 Produksi (Ton) 365,61 474,25 373,90 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Komoditas tanaman pangan lainnya yang diusahakan di Kabupaten Maluku Tengah adalah sayuran dan buah-buahan. Perkembangan luas areal panen dan produksi tanaman sayuran dan buah-buahan disajikan dalam berikut.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.16

Tabel 1. 6 Luas Panen, Rata-rata Produksi, dan Produksi Sayuran

Komoditi Uraian 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Bayam Luas Panen (Ha) 121,82 145,50 125 Rata-Rata Produksi 11,80 17,03 19,1 Produksi (Ton) 143,75 247,40 221,8 Petsai/Sawi Luas Panen (Ha) 233,25 178,28 150 Rata-Rata Produksi 60,00 22,62 20,23 Produksi (Ton) 1.710,25 405,95 286 Kacang Panjang Luas Panen (Ha) 216,50 294,35 243 Rata-Rata Produksi 50,00 35,61 24,01 Produksi (Ton) 1.274,50 1.034,95 652,45 Cabe Luas Panen (Ha) 219,00 126,00 209 Rata-Rata Produksi 31,13 26,12 24,56 Produksi (Ton) 681,75 327,80 523,4 Tomat Luas Panen (Ha) 197,75 117 156 Rata-Rata Produksi 62,90 33,35 22,05 Produksi (Ton) 1.243,85 591,40 378,2 Terong Luas Panen (Ha) 193,50 213,65 174 Rata-Rata Produksi 73,53 37,96 24,93 Produksi (Ton) 1.422,81 805,65 533,8 Buncis Luas Panen (Ha) 100,00 127,50 94 Rata-Rata Produksi 75,45 20,66 22,68 Produksi (Ton) 754,50 280,30 220,5 Ketimun Luas Panen (Ha) 109,75 167,25 159 Rata-Rata Produksi 72,27 34,78 22,76 Produksi (Ton) 793,16 577,75 350 Kangkung Luas Panen (Ha) 196,30 201 181

Rata-Rata Produksi 73,60 50,11 32,45 Produksi (Ton) 1.628,20 1.007,20 623

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Tabel 1. 7 Luas Panen, dan Produksi Buah-buahan

Komoditi Uraian 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Advokat Luas Panen (Ha) 2.796,00 1.788,00 1.652 Produksi (Ton) 5.078,50 3.222,90 3.052,5 Mangga Luas Panen (Ha) 8.816,00 11.822,00 12.320 Produksi (Ton) 13.477,00 22.267,5 22.329,3 Rambutan Luas Panen (Ha) 2.689,00 3.278,00 2.885 Produksi (Ton) 4.686,25 6.258,10 5.420,1 Duku/Langsat Luas Panen (Ha) 86.123,00 11.785,00 10.200 Produksi (Ton) 143.697,00 169.867,00 14.219,2

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.17

Komoditi Uraian 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Jeruk Luas Panen (Ha) 34.691,00 23.316,00 32.240 Produksi (Ton) 68.911,80 10.630,40 19.765,7 Durian Luas Panen (Ha) 22.268,00 21.549,00 18.778

Produksi (Ton) 46.758,10 46.111,30 40.374,75 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Perkebunan Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor primer yang telah berperan penting bagi kehidupan ekonomi masyarakat Kabupaten Maluku Tengah sejak lama. Beberapa komoditi yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat diandalkan adalah Kelapa, Cengkih, Pala, Cokelat, yang tersebar hampir di semua wilayah kecamatan yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai tanaman perkebunan yang bernilai tambah tinggi. Tanaman perkebunan memegang peran penting dalam mendukung perekonomian yaitu sebagai sumber devisa, bahan baku industry sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga berperan dalam pelestarian lingkungan hidup. Rumah tangga usaha tanaman perkebunan pada tahun 2015 berjumlah 86.652 dimana rumah tangga yang mengusahakan tanaman cengkih sebanyak 32.423 dan rumah tangga yang mengusahakan kelapa sebanyak 22.541. Hal ini menunjukkan tanaman perkebunan yang paling diminati oleh petani adalah cengkih dan kelapa. Komoditi unggulan Sektor perkebunan Kabupaten Maluku Tengah adalah kelapa, cengkih, pala, coklat, kopi, kelapa sawit dan fanili. Tahun 2015 jumlah produksi kelapa sebesar 29.753 Ton, lebih tinggi bila dibandingkan dengan komoditi unggulan lainnya.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.18

Tabel 1. 8 Data Perkebunan Kabupaten Maluku Tengah

Komoditi Uraian 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Kelapa Rumah Tangga Usaha 19.076 22.541 22.541 Luas (Ha) 10.208 20.671 24.577 Produksi (Ton) 11.393 17.957 29.753 Cengkih Rumah Tangga Usaha 24.227 32.423 32.423 Luas (Ha) 10.289 20.909 26.821 Produksi (Ton) 2.067 5.081 10.791 Pala Rumah Tangga Usaha 8.538 14.493 14.493 Luas (Ha) 2.154 11.136 11.596 Produksi (Ton) 803 2.094 3.795 Cokelat Rumah Tangga Usaha 5.895 17.195 17.195

Luas (Ha) 4.504 11.220 13.906 Produksi (Ton) 2.389 2.231 8.184 Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan

Sebagian besar petani di Maluku Tengah mengusahakan tanaman Cengkih. Jumlah rumah tangga usaha komoditas Cengkih pada tahun 2015 sebanyak 32.423 dengan luas areal produksi mencapai sebesar 26.821 hektar. Sementara itu, jumlah rumah tangga usaha komoditas Kelapa pada tahun 2015 sebanyak 22.541 dengan luas areal sebesar 24.577 hektar. Komoditas perkebunan utama lainnya yang diusahakan masyarakat adalah Pala dan Cokelat. Jumlah rumah tangga yang mengusahakan komoditas Cokelat di Maluku Tengah meningkat tajam pada tahun 2014 dan 2015. Luas lahan komoditas Cokelat meningkat dari 4.504 hektar pada tahun 2013 menjadi 11.220 hektar pada tahun 2014 dan mencapai 13.906 pada tahun 2015. Peningkatan luas areal usaha telah mendorong peningkatan produksi Cokelat dari 2.389 ton pada tahun 2013 menjadi 8.184 pada tahun 2015. Tanaman perkebunan lainnya yang saat ini sudah dikembangkan di Maluku Tengah adalah Kelapa Sawit. Luas areal tanam perkebunan Kelapa Sawit hingga tahun 2015 telah mencapai 11.102,89 hektar dengan produksi sebesar 7.070.612 ton. d. Peternakan Jenis Peternakan yang dikembangkan di Maluku Tengah terdiri dari ternak besar yaitu Sapi, Kerbau, Kuda, dan ternak kecil yaitu Kambing, Babi dan jenis unggas yaitu Ayam Buras, Ayam Petelur dan Itik. Populasi ternak besar yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Maluku Tengah adalah ternak Sapi dengan populasi mencapai 31.471 ekor pada tahun 2013 dan 31.652 ekor pada tahun 2014 serta mencapai 31.158 ekor pada tahun 2015, dengan populasi terbanyak di Kecamatan Seram Utara Timur Seti yaitu 12.894 ekor.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.19

Tabel 1. 9 Populasi Ternak Menurut Jenis Dirinci Per Kecamatan Kecamatan Kuda Sapi Kerbau Babi Kambing Unggas Itik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Banda 3 154 0 0 761 1.883 718 Tehoru 0 526 0 0 469 2.531 170 Telutih 0 188 0 22 1.785 1.672 0 Amahai 16 903 0 546 1.247 7.939 411 Kota Masohi 0 410 0 307 148 1.675 0 Teluk Elpaputih 1 1.575 0 982 156 13.380 69 Teon Nila Serua 19 1.357 0 8.48 86 1.850 212 Saparua 21 492 0 340 230 18.090 163 Saparua Timur 0 0 0 0 0 0 0 Nusalaut 0 7 0 489 0 5.634 8 Pulau Haruku 0 1.114 0 1.062 1.266 10.341 1.156 Salahutu 0 873 0 222 1.149 29.529 4.691 Leihitu 0 458 0 0 602 24.361 261 Leihitu Barat 0 127 0 28 123 2.725 80 Seram Utara 0 1.840 0 0 516 2.880 134 Seram Utara Barat 0 1.375 0 67 1.260 10.894 66 Seram Utara Timur Kobi 0 6.864 0 0 1.964 14.895 3.526 Seram Utara Timur Seti 0 12.894 0 0 1.697 18.552 1.870 Tahun 2015 60

31.157 0

4.065 13.459

168.831 13.535

Tahun 2014 77 31.652 0 4.952 14.124 160.405 13.515 Tahun 2013 87 31.471 0 5.036 15.678 195.793 15.667

Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Populasi ternak kecil yang paling banyak di usahakan masyarakat adalah ternak unggas. Populasi ternak Unggas di Kabupaten Maluku Tengah pada tahun sebanyak 160.405 ekor pada tahun 2014 dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 168.831 ekor. Kecamatan Salahutu merupakan penghasil ternak Unggas terbesar pada tahun 2015 yaitu sebanyak 29.529 ekor disusul oleh Kecamatan Leihitu dan Seram Utara Timur Seti, masing-masing sebanyak 24.361 ekor dan 18.552 ekor. e. Kehutanan Sumber daya hutan yang terdapat di Kabupaten Maluku Tengah tergolong cukup potensial, dengan total luas areal tidak kurang dari 873.260,76 Ha. Berdasarkan fungsi kawasan hutan di Maluku Tengah maka luas kawasan hutan terutama didominasi oleh : Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 208.565,98 hektar, Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 205.481,45 hektar, Hutan Lindung (HL) seluas 143.714,10 hektar, dan Hutan Produksi Konversi (HKP) seluas 107.973,62 hektar. Di Kecamatan Banda terdapat 3 area suaka alam yang berpotensi menjadi obyek wisata alam yaitu Taman Laut di Pulau Banda, Suaka Margasatwa di Pulau Manuk, dan Taman Wisata Laut di Pulau Gunung Api. Taman Nasional Manusela mencapai 174.743,40 hektar tersebar di Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Seram Utara Barat, Kecamatan Telutih, Kecamatan Teon Nila Serua, Kecamatan Amahai dan Kecamatan Tehoru.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.20

Tabel 1. 10 Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan No Fungsi Kawasan Luas (Ha) (1) (2) (3) 1 Areal Penggunaan Lain (APL) 205.481,45 2 Danau 58,60 3 Hutan Lindung (HL) 143.714,10 4 Hutan Produksi Tetap (HP) 28.521,70 5 Hutan Produksi Konversi (HPK) 107.973,62 6 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 208.565,98 7 Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) 1,78 8 Suaka Alam (SA) 3.202,28 9 Suaka Margasatwa (SM) 100,79 10 Taman Nasional (TN) 174.743,40 11 Taman Wisata Alam (TWA) 897,06 TOTAL 873.260,76 Sumber : Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No : SK.8721/Menhut-II/2013 Terdapat 3 perusahaan yang memiliki penguasaan terhadap areal HPH di Maluku Tengah, yaitu PT Albasi Priangan Lestari dengan luas ijin areal sebesar 64.690 hektar, dan PT Talisan Emas dengan luas ijin areal sebesar 54.200, serta PT Bintang Lima Makmur memiliki luas ijin areal sebesar 24.550 hektar. f. Pertambangan Secara geologi, Maluku Tengah terletak pada pertemuan tumbukan 3 (tiga) lempeng utama, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia membentuk busur vulkanis dan busur non vulkanis, yang keduanya melengkung ke barat. Posisi Maluku Tengah ini sangat menguntungkan karena proses geologi menghasilkan mineralisasi berupa bahan galian (tambang) dan energi yang ekonomis dan dapat menjadi sumber devisa daerah dan negara bila dikembangkan. Sumberdaya energi yang penting di Kabupaten Maluku Tengah adalah minyak dan gas bumi terutama di Kecamatan Seram Utara Timur Seti. Potensi sumberdaya energi lainnya adalah potensi air (sungai dan air terjun) untuk pembangkit listrik. Pemerintah Daerah terus memfasilitasi eksplorasi minyak dan panas bumi serta pemanfaatan tenaga air untuk pengembangan energi listrik. Di Kabupaten Maluku Tengah, terdapat potensi mineral berupa : (1) Batu gamping di Desa Yaputih Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Saparua; (2) Kuarsa di Desa Rutah Kecamatan Amahai, Tanjung Boi dan Pantai Waisisil Kecamatan Saparua, Desa Haruku dan Desa Oma Kecamatan Pulau Haruku; (3) Granit di Desa Hatu Kecamatan Leihitu; (4) Lempung di Desa Ouw Kecamatan Saparua Timur, Desa Titatawai Kecamatan Nusalaut, Desa Laimu dan Yaputi Kecamatan Tehoru dan Desa Hitu Kecamatan Leihitu; (5) Marmer di Desa Wai Kecamatan Salahutu dan Saleman Kecamatan Seram Utara; (6) Mika di Desa Karlutu Warasiwa Kecamatan Seram Utara; dan (7) Tembaga di desa Desa Oma, Desa Haruku dan Desa Aboru Kecamatan Pulau Haruku.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.21

Produksi bahan galian C di Kabupaten Maluku Tengah mengalami kenaikan sebesar 68,69% di tahun 2014 dari 408.064,67 m3 menjadi 688.401,3 m3. Jenis bahan galian yang paling banyak diproduksi adalah sirtu sebanyak 132.395,06 m3.

Tabel 1. 11 Data Produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan (BGGC) Di Kabupaten Maluku Tengah

Jenis Material Produksi (M3)

2013 2014 (1) (2) (3) Pasir Urug 16.054,58 31.329,40 Pasir Pasang 35.234,51 64.725,64 Tanah Urug 49.412,94 99.295,09 Kerikil Sungai 6.265,14 23.125,88 Batu Kali 98.192,94 112.158,09 Batu Karang Gunung 1.447,48 27.479,80 Sirtu 139.689,10 132.395,06 Batu Pecah 1-,2-3 21.908,93 120.063,43 Batu Pecah 3-5, 5-7 39.192,39 59.018,29 Kerakal 666,66 - Abu Batu - 18.810,62

JUMLAH 408.064,67 688.401,30 g. Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik di daratan maupun di laut. Disamping sumber daya alam yang melimpah dan beranekaragam, Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki aneka ragam adat-istiadat, budaya, dan peninggalan sejarah. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang amat penting bagi pengembangan kepariwisataan. Bila potensi berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam yang spesifik dan peninggalan sejarah tersebut dimanfaatkan secara optimal, akan menjadi sumber penggerak utama perekonomian daerah. Kabupaten Maluku Tengah memiliki potensi pariwisata berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam yang spesifik dan peninggalan sejarah. Taman laut Banda memiliki berbagai jenis spesies ikan yang beraneka warna, hewan laut, dan berbagai jenis mahluk karang yang dapat dinikmati dari permukaan laut. Daerah Maluku Tengah memiliki pantai yang sangat beragam. Ada pantai dengan hamparan pasir putih, atau hamparan pasir hitam, pantai karang yang indah atau pantai yang dibatasi oleh tebing. Beberapa tempat wisata pantai yang saat ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan di Maluku Tengah adalah Pantai Ora, Pantai Natsepa dan Pantai Hunimua, Koako, dan Waisisil. Daerah ini juga memiliki Taman Nasional Manusela merupakan objek wisata alam dengan daya tarik tersendiri, yang dapat dijadikan tempat penelitian karena keanekaragaman flora dan fauna langka dan endemik. Kekayaan lain yang

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.22

dimiliki Maluku Tengah adalah gua alam, yang memiliki stalagtit dan stalagmit yang indah dan aneka dekorasi gua/speleotam seperti jarum gepsim, bibir gepsim, rambut bidadari, batu air, payung kalsit, tirai kalsit, dan lainnya. Tempat wisata lainnya yang tersedia di daerah ini meliputi wisata alam Gunung Api di Kepulauan Banda, Kolam Pemandian Air Panas, Kolam permandian air Ninifala, Tebing Makariki, wisata budaya pukul manyapu, wisata sejarah seperti benteng, gereja dan mesjid tua, maupun goa-goa peninggalan tentara Jepang. Objek wisata di Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2016 adalah sebanyak 184, yang terdiri atas 46 wisata alam, 70 wisata sejarah, 43 wisata bahari, 19 wisata budaya dan 6 minat khusus. Dengan banyaknya objek wisata yang dimiliki, jumlah kunjungan wisata dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ditahun 2015 jumlah pengunjung baik itu wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal sebanyak 120.706 orang meningkat menjadi 174.657 orang ditahun 2016.

Tabel 1. 12 Sebaran Objek Wisata Kabupaten Maluku Tengah per Kecamatan

Kecamatan Alam Sejarah Bahari Budaya Minat Khusus Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Banda 2 21 7 4 3 37 Tehoru 5 1 4 1 - 10 Telutih - - - - - - Amahai 4 3 2 3 - 12 Kota Masohi - 3 - - - 3 Teluk Elpaputih 1 - 1 - - 2 Teon Nila Serua - - - - - - Saparua 2 16 7 3 1 29 Nusalaut 4 10 3 - 1 18 Pulau Haruku 1 7 3 4 - 15 Salahutu 7 - 6 - 1 13 Leihitu 6 7 3 1 - 17 Leihitu Barat 3 - - - - 3 Seram Utara 5 - 2 2 - 9 Seram Utara Barat 5 2 4 - - 11 Seram Utara Timur Kobi 1 - 1 - - 2 Seram Utara Timur Seti - - - 1 - 1 Tahun 2016 46 70 43 19 6 184 Tahun 2015 42 70 43 19 6 180

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga

1.4.3 Indeks Pembangunan Manusia Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu ukuran yang secara khusus menggambarkan pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan tiga dimensi pembangunan manusia : umur panjang dan sehat, pengetahuan dan standar

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.23

hidup layak. Indikator yang diukur yakni angka harapan hidup saat lahir, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita. Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Maluku Tengah selalu menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2014 IPM Kabupaten Maluku Tengah mencapai 68,69, angka ini menunjukkan kenaikan dari Tahun 2013 yang mencapai 67,89. Kenaikan di Tahun 2014 ini ditunjukkan dengan kenaikan angka harapan hidup sebesar 65,59 Tahun, harapan lama sekolah sebesar 13,55 tahun, rata-rata lama sekolah sebesar 8,88 tahun dan pengeluaran per kapita sebesar 9.547 (ribu rupiah). Dan pada Tahun 2015 IPM mencapai 68,85 dan terus meningkat pada Tahun 2016 mencapai 69,54.

Diagram 1.1 Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2012 s.d 2016

Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tengah

1.4.4 Kemiskinan Kompleksitas masalah kemiskinan mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk menetapkan penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas utama pembangunan nasional dan daerah. Berkenaan dengan itu, maka berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Angka kemiskinan pada Tahun 2015 meningkat sebesar 22,10 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 81.430 jiwa dibandingkan dengan Tahun 2014 sebanyak 79.296 jiwa. Naiknya angka kemiskinan dipengaruhi oleh perekonomian nasional pada Tahun 2015 yang sedikit memburuk akibat pengaruh perubahan iklim musim kemarau yang berkepanjangan sehingga banyak terjadi gagal panen yang berakibat pada naiknya harga komoditas pertanian yang berdampak pada peningkatan harga barang. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Daerah berupaya terus menurunkan angka kemiskinan dari tahun ke tahun. Dimana tingkat kemiskinan di Tahun 2016 menurun sebesar 21,68 persen dan di Tahun 2017 mencapai 21,20 persen.

67,300

67,89

68,6968,85

69,54

2012 2013 2014 2015 2016

Indeks Pembangunan Manusia

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.24

Diagram 1.2

Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013 s.d 2017

Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tengah Penurunan nilai (P1) atau Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan semakin dekat pengeluaran penduduk miskin dengan Garis Kemiskinan. Tahun 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Maluku Tengah sebesar 3,49 menurun jika dibanding dengan tahun 2015 sebesar 4,72. Sedangkan di Tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 4,17. Penurunan nilai (P2) atau Keparahan Kemiskinan mengindikasikan semakin kecilnya kesenjangan diantara penduduk miskin. Tahun 2016, Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Maluku Tengah sebesar 0,86 menurun jika dibanding dengan tahun 2015 sebesar 1,51. Sedangkan di Tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 1,25. Tabel 1. 13

Perkembangan Indeks Kemiskinan Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013 s.d 2017

No. Indeks Kemiskinan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 4,14 4,83 4,72 3,49 4,17 2 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1,13 1,66 1,51 0,86 1,25

Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tengah Garis kemiskinan sebagai nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari ditambah kebutuhan minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan

22,15

21,41

22,100

21,68

21,200

2013 2014 2015 2016 2017

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.25

merupakan alat ukur untuk menilai tingkat kemiskinan suatu daerah, sehingga bukan hanya masyarakat miskin dengan tingkat pengeluaran dibawah garis kemiskinan yang akan menjadi perhatian pemerintah daerah, namun penduduk yang berada dekat diatas garis kemiskinan juga harus diperhatikan karena rentan untuk jatuh dalam kemiskinan jika terjadi goncangan.

1.4.5 Pertumbuhan Ekonomi Salah satu variabel penting dari PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi. Laju Pertumbuhan Ekonomi didapat dengan membandingkan PDRB atas dasar harga konstan tiap tahun dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan riil perekonomian, atau dapat menggambarkan kinerja pembangunan dari suatu periode ke periode sebelumnya. Selain PDRB dapat menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi, juga menginformasikan struktur perekonomian daerah. Struktur perekonomian tersebut menggambarkan kontribusi sector-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro. Prioritas pembangunan melalui kerangka kebijakan pembangunan daerah dapat dengan mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan struktur perekonomian.

Diagram 1.3 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2012 s.d 2016

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber : Buku PDRB Kabupaten Maluku Tengah Menurut Lapangan Usaha, 2015 Dalam kurun waktu 2012-2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tengah berjalan cukup baik, seperti yang ditunjukkan pada grafik diatas. Pada Grafik diketahui bahwa perekonomian daerah Kabupaten Maluku Tengah mengalami peningkatan dari Rp.3.980.225,40 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.4.666.260,70

2012 2013 2014 2015*) 2016**)

3.980.225 4.167.896

4.429.045 4.666.261 4.941.328

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.26

juta pada tahun 2015 dan pada Tahun 2016 angka pertumbuhan ekonomi dengan angka sangat sementara mencapau Rp. 4.941.327,50 juta. Meningkatnya PDRB telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Maluku Tengah selama periode 2012-2016. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tengah tercatat di tahun 2012 sebesar 6,91 persen. Namun pada tahun 2013 sedikit melambat tercatat sebesar 4,72 persen, kenaikan kembali terjadi pada tahun 2014 mencapai 6,27 persen dan pada tahun 2015 mencapai 5,36 persen dan tahun 2016 angka sementara menujukan kenaikan menjadi 5,89 persen. Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2013, namun trend pertumbuhan ekonomi Maluku Kabupaten Maluku Tengah menunjukkan arah positif selama periode 2012-2016. Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Maluku Tengah terus mengalami perkembangan. Diagram 1.4

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2012 s.d 2016

*) angka sementara **) angka sangat sementara Sumber : Buku PDRB Kabupaten Maluku Tengah Menurut Lapangan Usaha, 2017

Dinamika perekonomian Kabupaten Maluku Tengah memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang berfluktuasi, dan masih lambatnya pertumbuhan sebagian besar sektor ekonomi di Kabupaten Maluku Tengah menjadi catatan penting dan perhatian Pemerintah Kabupaten Maluku selama lima tahun mendatang. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2016 mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Maluku Tengah tahun 2016 mencapai 5,89 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar 5,36 persen. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah perlambatan ekonomi nasional sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan baik di Kabupaten/kota maupun di Provinsi Maluku, hal ini juga dipicu

6,91

4,72

6,275,36

5,89

2012 2013 2014 2015*) 2016**)

Laju Pertumbuhan PDRB (%)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.27

oleh menurunnya ekspor Perikanan akibat diberlakukannya moratorium oleh Kementerian Perikanan dimana Kabupaten Maluku Tengah sebagai salah satu Kabupaten yang memberikan konstribusi besar pada sektor Perikanan dimana pada tahun 2015 Produksi perikanan meningkat hingga 134 persen. Hal lain yang mempengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tahun 2015 adalah akibat dampak Elnino yang mempengaruhi nilai Produktifitas Komoditas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah yang mana sektor Pertanian ini juga sebagai salah satu sektor terbesar dalam kontribusi PDRB. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 9,03 persen kemudian disusul oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,87 persen dan Informasi Komunikasi sebesar 8,67 persen. Adapun lapangan usaha-lapangan usaha lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,32 persen; lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 7,89 persen; lapangan Konstruksi sebesar 7,87 persen; lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 6,72 persen; Transportasi dan Pergudangan 6,21 persen; lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,14 persen; lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 5,92 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 5,79 persen; lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 4,77 persen; lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 3,94 persen; lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 3,81 persen; lapangan usaha Real Estate sebesar 2,35 persen. Sisanya yaitu lapangan usaha Jasa Perusahaan serta lapangan usahan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masing-masing sebesar 2,33 dan 1,78 persen. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ke depan akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi melalui percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan kualitas SDM serta produktifitas tenaga kerja. 1.4.6 Laju Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi ini akan menggambarkan besarnya perubahan harga barang-barang dan jasa yang beredar di pasaran. indikator ini penting untuk memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi yang terkendali atau rendah akan menjaga konsumsi masyarakat atau memelihara daya beli masyarakat yang tinggi.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.28

Tabel 1. 14 Nilai inflasi rata-rata Tahun 2013 s.d 2017

Uraian 2013 2014 2015

2016 Rata-rata

pertumbuhan

Inflasi 8,11 9,65 9,3 1,72 7,195 Sumber: Inflasi Kota Masohi Tahun 2017 Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, inflasi di Kabupaten Maluku Tengah menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi. Sejalan dengan meningkatnya stabilitas perekonomian nasional dan khususnya daerah Kabupaten Maluku Tengah telah mendorong penurunan inflasi di Kabupaten Maluku Tengah menjadi 3,46 persen pada tahun 2011. Pada tahun 2012, laju inflasi Kabupaten Maluku Tengah kembali mengalami kenaikan hingga mencapai 10,75 persen sebagai akibat dari kebijakan terkait kondisi ekonomi nasional seperti kenaikan tarif dasar listrik, yang turut mempengaruhi kondisi perekonomian daerah, yang kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 dimana nilai inflasi Kabupaten Maluku Tengah mencapai 8,11 persen, pada tahun 2014 nilai inflasi mengalami kenaikan mencapai 9,65 persen, tahun 2015 menunjukan angka laju inflasi sebesar 9,30 persen, tahun 2016 nilai inflasi menunjukan pernurunan hingga 1,72 persen dan pada tahun 2017 sebesar 0,88 persen dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun mencapai 7,19 persen. Inflasi/Deflasi yang terjadi di Kota Masohi dan juga kota kota lainya di Indonesia disebabkan oleh kondisi Suplai/Permintaan dan Demand/Penawaran. Kondisi suplai/penawaran ini sendiri berkaitan erat dengan transportasi, khususnya untuk komoditi yang berasal dari luar wilayah Kota Masohi dan luar propinsi Maluku. Selain kondisi transportasi juga berkaitan dengan kondisi alam/laut yang berkaitan dengan komoditi ikan laut, musim panen yang berkaitan dengan komoditi lokal (sayuran dan buah-buahan) yang berasal dari Kota Masohi dan sekitarnya. Sedangkan kondisi demand/permintaan berkaitan dengan saat-saat tertentu seperti perayaan hari besar keagamaan (Puasa Ramadhan, Idul Fitri, Natal, Peneguhan Anggota Sidi Baru Jemaat GPM dan lain-lain), tahun ajaran baru dan perayaan hari-hari besar lainya. Kondisi penawaran dan permintaan inilah yang memungkinkan untuk pedagang berspekulasi menaikan harga. Menurunnya inflasi hingga 1,72 persen di tahun 2016 dipengaruhi oleh kondisi Ekonomi Nasional yang relatif membaik, kondisi perubahan iklim yang membaik dibandingakan tahun 2015 sangat berpengaruh pada penurunan inflasi di tahun 2016 dan 2017, dimana pada tahun 2015 terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan gagal penen di beberapa daerah sehingga terjadi kenaikan harga komoditas pertanian yang membuat nilai inflasi 2015 naik dan turun di tahun 2016 dan 2017 karena kondisi perubahan iklim yang telah membaik, sehingga harga komoditas pertanian menjadi stabil yang berpengaruh pada turunnya nilai inflasi.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.29

Menurunnya nilai inflasi di tahun 2016 dan 2017 merupakan upaya kinerja dari tim pengendalian inflasi daerah dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian Kabupaten Maluku Tengah, Tim Ekonomi Daerah yang dibentuk akan selalu memantau kecenderungan perkembangan harga-harga, serta ketersediakan dan kelancaran pasokan kebutuhan pokok masyarakat. Selanjutnya, memberikan pertimbangan kepada pemerintah daerah dalam mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga, ketersediaan dan kelancaran kebutuhan pokok bagi masyarakat. 1.5. Permasalahan Utama Kabupaten Maluku Tengah Secara umum, permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Maluku Tengah digambarkan sebagai berikut:

Permasalahan Isu-isu strategis 1 Belum terwujudnya pendidikan yang merata, unggul, terjangkau dan terbuka 1 Maluku Tengah sebagai Kabupaten Tertinggal 2 Masih rendahnya kualitas SDM dan derajat kesehatan masyarakat 3 Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 2 Belum Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih 4 Pertumbuhan ekonomi daerah masih rendah, belum berdaya saing, kurang kokoh dan belum pro rakyat

3 Pertumbuhan ekonomi daerah masih rendah, belum berdaya saing, kurang kokoh dan belum pro rakyat 5 Tingginya tingkat kemiskinan dan pegangguran 4 Kemiskinan dan Pengangguran 6 Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah masih terbatas 5 Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah masih terbatas 7 Kerukunan, keharmonisan dan ketertiban masyarakat belum sepenuhya terwujud dalam kehidupan masyarakat maluku tengah sebagai hidup orang basudara

6 Kerukunan, Keharmonisan dan ketertiban masyarakat belum sepenuhya terwujud dalam kehidupan masyarakat maluku tengah sebagai hidup orang basudara 8 Masih rendahnya partisipasi perempuan dan pemuda dalam pembangunan serta rendahnya prestasi olahraga dan seni 7 Masih rendahnya partisipasi perempuan dan pemuda dalam pembangunan serta rendahnya prestasi olahrga dan seni

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | I.30

1.6. Sistematika Penyajian Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017, disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I – PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang Kabupaten Maluku Tengah dengan penekanan pada apsek-aspek strategis daerah serta permasalahan utama yang di hadapi di daerah. BAB II – PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini dijelaskan ringkasan atau ikhtisar perjanijian kinerja di tahun yang bersangkutan. BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Pada bab ini dijelaskan capaian kinerja Kabupaten Maluku Tengah untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai hasil pengukuran kinerja, dimana masing-masing dari sasaran strategis tersebut dianalisis kondisi dan capaiannya. 3.2 Realisasi Anggaran Pada bab ini, diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja sesuai yang ada di perjanjian kinerja. BAB IV – PENUTUP Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.1

2.1. Perencanaan Strategis Sebelum dan Sesudah Revisi Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Penyusunan LKj Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ini, mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah No. 22 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017 yang telah direvisi melalui Peraturan Bupati Nomor 61 Tahun 2017 tentang Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 dan Penetapan Kinerja Tahun 2017. RPJMD merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Selanjutnya, RPJMD Kabupaten Maluku Tengah tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Maluku Tengah yang merupakan dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode 1

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.2

(satu) tahun. Didalam RKPD Kabupaten Maluku Tengah dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 2.1.1 Visi Memperhatikan arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2005–2025 dan potensi, kondisi, permasalahan, dan isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Maluku Tengah, maka Visi Pemerintahan Daerah Kabupaten Maluku Tengah tahun 2013 - 2017 adalah: ”TERWUJUDNYA MALUKU TENGAH YANG LEBIH BERKUALITAS, SEJAHTERA,

DAMAI DAN BERKEADILAN” Dengan penjelasan sebagai berikut: Berkualitas : Kabupaten Maluku Tengah yang lebih berkualitas dimaknai sebagai terbentuknya masyarakat yang sehat, cerdas, professional, berahlak mulia, memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai landasan untuk mewujudkan Maluku Tengah yang maju dan berdaya saing. Sejahtera : Kabupaten dikatakan sejahtera apabila terwujudnya kehidupan masyarakat Maluku Tengah yang layak, terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat selaras dengan majunya perekonomian daerah, meningkatnya pendapatan masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran. Damai : Kabupaten Maluku Tengah yang damai adalah bahwa meningkatnya kerukunan dan keharmonisan antar warga masyarakat serta antar umat beragama dengan penghargaan terhadap kebhinekaan yang ada di Kabupaten Maluku Tengah, memiliki kepekaan sosial dalam berinteraksi di masyarakat melalui gotong royong (masohi) dengan menjunjung tinggi adat istiadat serta kearifan lokal Siwa Lima dan Pela Gandong yang berlaku dalam bingkai persaudaraan dan kekeluargaan. Berkeadilan : Kabupaten yang berkeadilan berarti bahwa semua warga masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk hidup, berusaha dan berkembang serta menikmati hasil-hasil pembangunan, memperoleh rasa aman, berpartisipasi dalam politik, kesetaraan gender, serta kepastian hukum melalui penegakan hukum yang tegas dan tidak diskriminatif. 2.1.2 Misi Misi Pembangunan Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai berikut: 1. Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan professional 2. Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.3

3. Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih rukun, harmonis dan berbudaya 4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 5. Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan

2.1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Pemerintah Daerah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan yang merupakan penjabaran terhadap misi Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 11 (sebelas) dan direvisi menjadi 9 (sembilan)Tujuan. Sementara untuk sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017 sebanyak 23 (dua puluh tiga) menjadi 14 (empat belas) sasaran strategis setelah dilakukan reviu. Hasil reviu pada RPJMD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017 terutama merevisi indikator kinerja pada seluruh sasaran, selain merubah jumlah indikator juga merevisi penempatan indikator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada RPJMD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017. Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu RPJMD Kabupaten Maluku Tengah antara lain : Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing. Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus. Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas dan fungsi Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing pejabat struktural dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Kabupaten Maluk Tengah sebelum dan setelah reviu sebagai berikut :

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.4

Tabel 2. 1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017

Sebelum dan Sesudah Revisi Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

Misi I : Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan professional 1.1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 1.1.1 Meningkatnya pelayanan dan status kesehatan daerah Angka Kematian bayi 1.1 Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Keluarga Berencana yang merata dan berkualitas

1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia

Persentase Balita Gizi Buruk Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Rasio tenaga medis per satuan penduduk Rasio Akseptor KB 1.1.2 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat kabupaten Maluku Tengah

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 1.2

Meningkatkan kualitas pendidikan dan akses masyarakat terhadap pendidikan 1.2.1 Meningkatnya akses, kualitas dan layanan Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.5

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah Misi II : Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing

2.1 Meningkatkan daya saing dan menjaga stabilitas ekonomi 2.1.1 Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indeks Gini 2.1 Meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian daerah

2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Pertumbuhan Ekonomi

Indeks Ketimpangan Regional 2.1.2 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Perekonomian Daerah Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah

2.1.2 Menurunnya Tingkat Pengangguran Tingkat pengangguran terbuka Persentase pertumbuhan sektor industri 2.1.3 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan

PDRB per kapita (Rp.000,00/Jiwa) (ADHB) 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Laju Inflasi Laju inflasi kabupaten 2.2 Menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran 2.2.1 Menurunnya Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.6

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan Industri. Produksi perikanan Produksi perikanan kelompok nelayan Cakupan bina kelompok nelayan 2.1.4 Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN) 2.1.5 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Kunjungan wisata 2.1.6 Meningkatnya Ketersediaan Pangan Daerah Ketersediaan pangan utama

2.2 Meningkatkan Infrastruktur yang Berkualitas dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi dan Sosial

2.2.1 Meningkatnya infrastruktur penunjang pembangunan ekonomi yang berkualitas

Panjang jalan dilalui Roda 4 per 10.000 penduduk

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.7

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Rasio Jaringan Irigasi 2.2.2 Meningkatnya infrastruktur penunjang pembangunan sosial yang berkualitas

Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga ber-Sanitasi Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni Rumah tangga pengguna listrik

Misi III : Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih rukun, harmonis dan berbudaya 3.1 Peningkatan Keragaman Budaya dalam Kehidupan Bermasyarakat 3.1.1 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,keindahan) di Kabupaten 3.1 Melestarikan budaya dan kesenian daerah serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang nyaman, tertib dan harmonis

3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.8

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

Misi IV : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

4.1 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, bebas KKN dan akuntabel

4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas pelayanan publik Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 4.1

Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas dengan aparatur profesional 4.1.1

Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas pelayanan publik Indeks Reformasi Birokrasi

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Opini BPK terhadap laporan keuangan Kemiskinan Indeks Kepuasan Masyarakat 4.1.2 Meningkatnya kinerja laporan keuangan dan kinerja birokrasi

Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan 4.1.3 Meningkatnya penggunaan sistem informasi daerah Sistim Informasi Manajemen Pemda Misi V : Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan 5.1 Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar

5.1.1 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 5.1 Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, sumber daya air, permukiman, komunikasi dan informatika yang berkelanjutan

5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, Komunikasi dan Informatika Indeks Gini

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.9

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6 dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan 5.2 Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak 5.2.1 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Indeks Ketimpangan Regional 5.2.2

Terwujudnya pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak serta pembangunan pengarustamaan gender Partisipasi angkatan kerja perempuan 5.2

Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketangguhan penanggulangan bencana 5.1.2

Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan Indeks Desa Membangun

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 5.2.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim

Penghargaan ADIPURA 5.3 Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Berbasis Bencana 5.3.1 Meningkatnya ketangguhan masyarakat terhadap ancaman bencna dan perubahan iklim

Persentase penanganan sampah 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana Indeks Ketangguhan Bencana

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 5.3 Meningkatkan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam pembangunan 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indeks pembangunan gender (IPG)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.10

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator

1 2 3 4 5 6

5.4 Mewujudkan Pembangunan Berbasis Bencana 5.4.1 Meningkatnya ketangguhan masyarakat terhadap ancaman bencna dan perubahan iklim Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah Bencana 5.4 Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan prestasi olahraga 5.4.1 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga

Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional 5.5 Mewujdukan pembangunan berbasis bencana 5.5.1 Meninkatnya ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana dan perubahan iklim 5.5.2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kedaruratan 5.5.3 Tertanganinya wilayah dan masyarakat korban bencana

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.11

2.1.4 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Tabel 2. 2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tengah

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4

Misi I : Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan professional 1.1 Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Keluarga Berencana yang merata dan berkualitas 1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat

1.1.1.1 Peningkatan kualitas layanan, pemerataan tenaga dan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan. 1 Peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat

2 Meningkatkan ketersediaan dan mutu tenaga pendidik 3 Meningkatkan Minat Baca Masyarakat 4 Memperluas akses pembiayaan pendidikan bagi siswa miskin dan berprestasi 5 Peningkatan akses dan kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat 6 Peningkatan akses dan mutu pelayanan ibu dan anak 7 Peningkatan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pencegahan kasus baru penyakit, dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, Malaria serta penyakit tidak menular. 8 Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/ wabah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.12

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4 9 Peningkatan kualitas dan kuantitas layanan Keluarga Berencana 10 Pengembangan kurikulum, kualitas materi dan metode pembelajaran 11 Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan informal Misi II : Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing 2.1 Meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian daerah

2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah 2.1.1.1 Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi, melalui penyediaan sarana dan prasarana ekonomi 1 Pengembangan layanan investasi yang memberikan kemudahan, kepastian dan transparansi proses perijinan bagi investor dan pengusaha. 2 Peningkatan kualitas hidup dan pendapatan masyarakat transmigrasi 3 Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan 4 Peningkatan akses teknologi, SDM, pasar, kualitas produk dan permodalan bagi industri kecil dan menengah 5 Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi dan UMKM 6 Peningkatan pendapatan sesuai perangkat aturan perundang – undangan dibidang pajak daerah dan retribusi daerah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.13

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4 2.1.2 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Perekonomian Daerah 2.1.2.1 Pengembangan sentra industri, pariwisata, agribisnis, mutu dan nilai tambah produk 1 Pemberdayaan, peningkatan sumber daya petani dan nelayan 2 Pengembangan daya tarik dan pemasaran daerah tujuan wisata 3 Meningkatkan produksi, produktivitas agribisnis 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah 2.1.3.1 Pemantapan ketahanan pangan dan menjaga ketersediaan stok dan distribusi bahan kebutuhan pokok

1 Peningkatan Ketahanan Pangan 2.2 Menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran 2.2.1 Menurunnya Tingkat kemiskinan 2.2.1.1 Meningkatkan pendapatan masyarakat serta perlindungan masyarakat miskin 1 Perlindungan terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin

2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha 2.2.2.1 Peningkatan lapangan kerja baru dan SDM Tenaga Kerja 2 Meningkatkan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS 3 Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja Misi III : Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih rukun, harmonis dan berbudaya 3.1 Melestarikan budaya dan kesenian daerah serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang nyaman, tertib dan harmonis

3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

3.1.1.1 Peningkatan perlindungan dan pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya daerah melalui penguatan produk hokum daerah dan peningkatan pengawasan terhadap potensi konflik sosial di daerah

1 Peningkatan Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.14

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4 2 Peningkatan pengawasan dan partisipasi masyarakat terhadap potensi konflik sosial di daerah 3 Peningkatan toleransi dan kerukunan antar umat beragama 4 Menyediakan produk hukum daerah Misi IV : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih 4.1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas dengan aparatur profesional

4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas pelayanan publik 4.1.1.1 Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur pemerintah yang profesional, disiplin, dan berbasis merit sistem/ kompetensi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis data dan informasi yang cepat, tepat, akurat dan sesuai Standar Pelayanan Minimal

1 Meningkatkan pelayanan administrasi perijinan dan kependudukan

2 Meningkatkan partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan 3 Peningkatan disiplin dan etika aparatur; 4 Menerapkan manajemen SDM yang berkualitas (transparan dan berbasis merit sistem/kompetensi) 5 Peningkatan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6 Penguatan sistem pengelolaan keuangan daerah yang bersih dan efisien

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.15

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4 7 Meningkatkan mutu pengelolaan aset daerah 8 Penataan dan peningkatan integritas pegawai yang berbasis kinerja 9 Meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan implementasi mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai regulasi 10 Mengembangkan e-goverment (electronic government) dan Standar Prosedur Kerja; 11 Pengembangan manajemen sistem data dan informasi secara terpadu dan akurat 12 Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan negeri. 13 Pembinaan kelembagaan pemberdayaan masyarakat Desa 14 Peningkatan sistem pengawasan internal Misi V : Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan 5.1 Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, sumber daya air, permukiman, komunikasi dan informatika yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan

5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, Komunikasi dan Informatika 5.1.1.1 Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas sarana prasarana infrastruktur Transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan), sumber daya air, komunikasi dan informatika

1 Mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur jalan dan jembatan

2 Mempercepat pembangunan, Peningkatan dan rehabilitasi Infrastruktur perhubungan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.16

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4 3 Mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur komunikasi dan informatika 5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan 5.1.2.1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan 1 Mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana, prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan

5.2 Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketangguhan penanggulangan bencana 5.2.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim

5.2.1.1 Meningkatkan pemanfaatan lingkungan secara bijaksana dengan memperhatikan aspek keharmonisan, daya guna, hasil guna, serta daur ulang 1 Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian lingkungan hidup serta adaptasi terhadap perubahan iklim

5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana 5.2.2.1 Meningkatkan pemahaman mitigasi dan rehabilitasi untuk mengurangi resiko dan memulihkan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh konflik dan bencana alam 1 Meningkatkan pemenuhan sarana prasarana dan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana

5.3 Meningkatkan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam pembangunan 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender 5.3.1.1 Meningkatkan keseteraan gender dan pemberdayaan perempuan 1 Peningkatan pemberdayaan perempuan dan kreatifitas anak 2 Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) 3 Peningatan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dan anak 5.4 Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan prestasi olahraga

5.4.1 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga 5.4.1.1 Peningkatan pembinaan pemuda dan olah raga serta pembangunan sarana prasarana olahraga 1 Peningkatan partisipasi pemuda dan prestasi olah raga secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.17

2.1.5 Prioritas Pembangunan Daerah

2.1.5.1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Keluarga Sejahtera Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan keluarga sejahtera antara lain menekankan pada pelayanan pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana yang merata dan berkualitas. Dalam rangka peningkatan kualitas SDM dan keluarga sejahtera maka Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan memprioritaskan peningkatan kualitas layanan, pemerataan tenaga dan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan antara lain melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat, peningkatan ketersediaan dan mutu tenaga pendidik, peningkatan minat baca masyarakat, Memperluas akses pembiayaan pendidikan bagi siswa miskin dan berprestasi, peningkatan akses dan kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat, peningkatan akses dan mutu pelayanan ibu dan anak, eningkatan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pencegahan kasus baru penyakit, dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, malaria serta penyakit tidak menular, pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/ wabah, peningkatan kualitas dan kuantitas layanan Keluarga Berencana, pengembangan kurikulum, kualitas materi dan metode pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan non formal dan informal. 2.1.5.2 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas antara lain menekankan pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah dan meningkatkan daya tahan perekonomian daerah. Untuk meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah maka akan diprioritaskan pada Pengembangan layanan investasi yang memberikan kemudahan, kepastian dan transparansi proses perijinan bagi investor dan pengusaha. Pengembangan layanan investasi yang memberikan kemudahan, kepastian dan transparansi proses perijinan bagi investor dan pengusaha, Peningkatan kualitas hidup dan pendapatan masyarakat transmigrasi, Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan, Peningkatan akses teknologi, SDM, pasar, kualitas produk dan permodalan bagi industri kecil dan menengah, Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi dan UMKM, Peningkatan pendapatan sesuai perangkat aturan perundang – undangan dibidang pajak daerah dan retribusi daerah. Peningkatan daya saing dan kemandirian perekonomian daerah akan diprioritaskan pada Pemberdayaan, peningkatan sumber daya petani dan nelayan, Pengembangan daya tarik dan pemasaran daerah tujuan wisata, Meningkatkan produksi, produktivitas agribisnis. Sedangkan untuk peningkatan daya tahan perekonomian daerah akan diprioritaskan pada peningkatan ketahanan pangan, perlindungan terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin, meningkatkan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.18

rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS, Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja. 2.1.5.3 Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan Pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan antara lain menekankan pada meningkatnya sarana dan prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, komunikasi dan informatika, meningkatnya sarana dan prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan, meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim, meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana. Untuk meningkatnya sarana dan prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, komunikasi dan informatika maka akan diprioritaskan pada mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur jalan dan jembatan, mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi Infrastruktur perhubungan, mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur komunikasi dan informatika. Peningkatan sarana dan prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan akan diprioritaskan pada mempercepat pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sarana, prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan. Peningkatan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim akan diprioritaskan pada Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian lingkungan hidup serta adaptasi terhadap perubahan iklim. Peningkatan ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana akan diprioritaskan pada meningkatkan pemenuhan sarana prasarana dan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana. 2.1.5.4 Peningkatan Tata Kelola Pemerintah Daerah yang baik dan bersih Peningkatan tata kelola pemerintah daerah yang baik dan bersih antara lain menekankan pada mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas dan professional. Dalam rangka peningkatan tata kelola pemerintah daerah yang baik dan bersih maka akan diprioritaskan meningkatkan pelayanan administrasi perijinan dan kependudukan, meningkatkan partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan, peningkatan disiplin dan etika aparatur, menerapkan manajemen SDM yang berkualitas (transparan dan berbasis merit sistem/kompetensi), peningkatan kualitas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, penguatan sistem pengelolaan keuangan daerah yang bersih dan efisien, meningkatkan mutu pengelolaan aset daerah, penataan dan peningkatan integritas pegawai yang berbasis kinerja, meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan implementasi mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai regulasi, mengembangkan e-goverment (electronic government) dan Standar Prosedur Kerja, pengembangan manajemen sistem data dan informasi secara terpadu dan akurat, peningkatan kapasitas

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.19

kelembagaan pemerintahan negeri, pembinaan kelembagaan pemberdayaan masyarakat Desa, peningkatan sistem pengawasan internal. 2.1.5.5 Meningkatkan Keamanan, Ketertiban dan Penguatan Nilai-Nilai Seni Budaya dalam Kehidupan Orang Bersaudara Meningkatkan Keamanan, Ketertiban dan Penguatan Nilai-Nilai Seni Budaya dalam Kehidupan Orang Bersaudara antara lain menekankan pada berkembangnya keharmonisan hidup yang berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi guna meningkatkan ketertiban dan kerukunan dalam kehidupan orang basudara yang akan diprioritaskan peningkatan Keragaman dan Kekayaan Budaya Daerah, peningkatan pengawasan dan partisipasi masyarakat terhadap potensi konflik sosial di daerah, peningkatan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, menyediakan produk hukum daerah. 2.1.5.6 Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olahraga Pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga antara lain menekankan pada meningkatnya kesetaraan gender dan meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda. Meningkatnya kesetaraan gender akan diprioritaskan pada peningkatan pemberdayaan perempuan dan kreatifitas anak, peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG), peningatan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dan anak. Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda akan diprioritaskan pada peningkatan partisipasi pemuda dan prestasi olah raga secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan. 2.1.6 Terobosan Pembangunan Kabupaten Maluku Tengah Masyarakat Maluku Tengah memiliki tatanan budaya lokal yang senantiasa mengikat dan mengatur kehidupan sehari-hari. Salah satu budaya lokal yang berkembang di Kabupaten Maluku Tengah adalah Tabaos, yang merupakan pola komunikasi pemimpin kepada masyarakat, baik untuk memberikan sesuatu informasi, maupun untuk bermusyawarah dan bermufakat atas berbagai aspek kehidupan. Budaya lokal lainnya adalah Masohi yang merupakan identitas masyarakat Maluku Tengah sebagai tatanan semangat hidup persaudaraan, yang kuat membantu yang lemah”. Atau kerjasama dan gotong royong. Kedua kearifan budaya lokal ini, yakni Tabaos dan Masohi menjadi potensi efektif daerah yang dapat difungsikan dalam rangka proses komunikasi dan implementasi kebijakan pemerintah daerah, baik kepada aparatur pemerintah daerah maupun kepada masyarakat.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.20

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah meluncurkan dan melaksanakan program terobosan atau inovasi di Kabupaten Maluku Tengah, yakni Tabaos Bupati Maluku Tengah. dititikberatkan pada beberapa kebijakan antara lain: 1) Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik Dititikberatkan pada penataan organisasi, penataan kepegawaian, penataan pengelolaan keuangan daerah, penataan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah, perbaikan pelayanan publik, serta penataan kota dan desa. Program Unggulan yang direncanakan untuk mengakselerasi pencapaian target, antara lain : a) Tabaos Bupati Maluku Tengah atau TABEA. 1. Berkantor di SKPD 2. Berkantor di Kecamatan 3. Berkunjung dan Berdialog dengan Masyarakat di setiap Desa / Negeri 4. Pengembangan Tabaos Center 5. Dialog Pamahanunusa b) Manggurebe Sehat atau MESE. 1. Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau

Pengembangan Puskesmas Rawat Inap Penyediaan Tenaga Dokter dan Medis yang memadai 2. Tour The City 3. Jumat Sabtu Bersepeda 4. Tour The Pamahanu c) Pelayanan Bergerak atau PERAK. 1. Pelayanan Kesehatan Bergerak (Mobile Clinik) 2. Pelayanan KB Bergerak 3. Pelayanan Administrasi Kependudukan Bergerak d) Melayani dengan Hati atau MELATI. 1. PTSP Sistem Pelayanan Terpadu (SIMYANDU) Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 2. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Pembangunan Gedung Pelayanan/Administrasi Terpadu di Kota Kecamatan Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Tenaga Pelayanan yang memadai Penyediaan Peralatan yang lengkap dan memadai Pelayanan Administrasi perijinan dan Non Perijinan Gratis dan Cepat e) Pemerintahan Elektronik atau E-GOVERMENT. 1. Penganggaran Online (E-Budgetting)/SIMDA 2. Perencanaan Online (E-Planning) 3. Evaluasi Pembangunan Online (E-Monev) 4. Evaluasi Kinerja Online (E-Lakip)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.21

5. E-Musrenbang 6. Penatausahaan Aset Online (SIMBADA) 7. Pengadaan Online (E-Procurement) 8. TEPRA 9. Pengembangan Kabupaten Teknologi dan Informatika Website Pemerintah Daerah Internet Gratis 10. Basis Data Terpadu Data Pokok Pendidikan Online (E-DAPODIK) Bank Data Kesehatan Online Sistem Administrasi Kepegawaian Online (E-SIAK) Sistem Informasi Kepegawaian Online (E-SIMPEG) Data Digital PNS Sistem Informasi Kependudukan Sistem Infromasi Profil Daerah

2) Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Dititik beratkan pada pemberdayaan masyarakat, terutama pemberdayaan kepada masyarakat miskin, melalui beberapa program unggulan antara lain : a) Perlindungan Terpadu Masyarakat Miskin atau PEDULI. 1. Rumah Layak Huni 2. BJS Daerah (Penerima Bantuan Iuran) 3. Subsidi Pangan 4. Beras Raskin 5. Kartu Indonesia Pintar 6. Kartu Indonesia Sehat (KIS) 7. Bantuan Operasional Kesehatan Kesehatan (BOK) 8. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 9. Jaminan Persalinan (Jampersal)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.22

10. Kampung KB 11. Perdesaan Sehat b) Pinjaman Tanpa Bunga atau MANTAB. 1. Subsidi Bunga Pinjaman UMKM-KUR 2. Subsidi Bunga Pinjaman UMKM-UPK c) Badan Usaha Milik Negeri atau BUMNEG. 1. Pembentukan Lembaga Pengelola Badan Usaha Milik Desa atau Negeri 2. Pelatihan bagi staf pengelola Badan Usaha Milik Desa atau Negeri 3. Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Desa atau Negeri 4. Pemberian bantuan dana bergulir dan simpan pinjam. d) Klinik UMKM dan Koperasi atau KUPAS. 1. Pengembangan kelembagaan 2. Penyediaan dan pelatihan staf 3. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai 4. Fasilitasi dan Pendampingan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi 5. Penyaluran dana Bergulir untuk UMKM e) Pos Pemberdayaan Keluarga atau POSDAYA. 1. Pelayanan Terpadu KB, Posyandu dan PAUD 2. Rehab Rumah, MCK dan Pemberdayaan Ekonomi bagi Keluarga Kurang Mampu 3. Kebun PKK dan Tanaman Obat Keluarga 4. Pelatihan bagi ibu-ibu Rumah Tangga

3) Peningkatan Daya Saing Daerah Upaya terobosan ini merupakan langkah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk merangkul masyarakat dan dunia usaha dalam berpartisipasi dan mendukung pengembangan daya saing daerah dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui pengembangan kawasan dan pemanfaatan komoditas unggulan daerah.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.23

Program unggulan yang memiliki daya ungkit besar untuk mendorong daya saing perekonomian daerah yang dikemas dalam Program unggulan, antara lain : a) Pendidikan untuk Semua atau PENUS. 1. Pengembangan SMP Unggulan Pembangunan Sarana dan Prasarana yang memadai Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Peningkatan Mutu dan Prestasi Siswa Pengembangan Politeknik Negeri Masohi dan Banda 2. Beasiswa Pamahanu Nusa Beasiswa untuk Mahasiswa Kedokteran Beasiswa untuk Pendidikan Lanjutan Siswa Berprestasi Beasiswa untuk Pendidikan Lanjutan Lulusan AKPER Berprestasi 3. Guru Terpencil 4. Guru Bergerak b) Maluku Tengah Hijau dan Bebas Sampah atau MATA ASSA. 1. Taman Kota dan Taman Baca 2. Hutan Kota 3. Kota Bebas Sampah (KOBAMA) Kali Bersih (KALIBER) LISA (Liat Sampah Angkat) Sabtu Bersih (SABER) 4. RT Mandiri Sampah (MATADIPA) 5. Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Penataan Kawasan Kumuh Pembangunan Rumah Layak Huni Rehabilitasi Rumah Kumuh c) Transportasi Daerah Terpadu atau SIDADU. 1. Pembangunan Pelabuhan Terpadu dengan : parkiran atau terminal, ruang terbuka hijau, dan depot minyak, sarana ibadah, dan Tempat Jualan Pedagang Kaki Lima. 2. Pembangunan Terminal Terpadu dengan : Pasar, Ruang Terbuka Hijau, Pelabuhan, Depot Minyak. d) Desa dan Kawasan Unggulan atau DEKAN. 1. Klinik Perkebunan 2. Peternakan Terpadu 3. Komoditas Unggulan Negeri 4. Komoditas Unggulan Kawasan 5. Kampung Nelayan 6. Desa Mandiri Pangan 7. Kawasan Ina Marina 8. Kawasan Minapolitan Tangkap 9. Kawasan Minapolitan Budidaya Kerapuh & Udang 10. Kawasan Minapolitan Budidaya Rumput Laut

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.24

11. Kawasan Kota Terpadu Mandiri 12. Kawasan Perkebunan Cengkeh dan Pala 13. Kawasan Industri Terpadu Kelapa 14. Kawasan Wisata Bahari, Budaya Dan Sejarah 15. Lomba Desa / Kelurahan 16. Kawasan Horticultura Dan Buah 17. Kawasan Perternakan Sapi Terpadu 18. Kawasan Tanaman Pangan e) Festival Pariwisata atau TIPA. 1. Festival Pattimura 2. Festival Budaya Banda 3. Festival Pamahanunusa 4. Festival Manusela f) Pameran Pembangunan atau PERANAN. 1. Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) 2. EXPO Transmigrasi 3. Gelar Produk UMKM 4. Pameran Produk IMKM g) Lomba Kreativitas dan Inovasi atau KRENOVA. h) Olahraga Berprestasi atau OBOR. 1. Kampung Bola 2. Sekolah Sepak Bola 3. Ttropy Bupati

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.25

2.2. Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi. Penetapan Kinerja yang akan dicapai untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut:

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.26

Tabel 2. 3 Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017

Berdasarkan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Maluku Tengah

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Indeks Pembangunan Manusia Indeks 70,11 Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Program Keluarga Berencana 2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Pertumbuhan Ekonomi % 6,25 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.27

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi Program Pengembangan Kualitas Pengelolaan Simpan Pinjam Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program peningkatan produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kebun Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.28

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan Program Pembangunan, Rehabilitasi, Revitalisasi dan Manajemen Pengelolaan Pasar Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 2.1.2 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Rasio 0,08 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase pertumbuhan sektor industri % 15,39 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Laju Inflasi % 1,71 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

2.2.1 Menurunnya Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan Angka 21,25 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.29

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angka 9,05 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja 3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi % 100 Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pengelolaan Keragaman Budaya 4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan pelayanan publik Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 70 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Opini BPK terhadap laporan keuangan Opini WTP Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 85 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.30

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Ketrampilan dan Profesional Aparatur Pemerintah Daerah Program Produksi, Penyiaran dan Publikasi Kehumasan Program Penyusunan Produk Hukum Daerah Program Pengendalian Pembangunan Program Penataan Ketatalaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Pengembangan Data/Informasi Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Penataan Administrasi Kependudukan

Program Fasilitasi Kegiatan Pemerintahan Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Daerah)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.31

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, komunikasi dan informatika

Indeks Gini % 0,2 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan Indeks Ketimpangan Regional % 0,1135 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pengendalian dan Pengamanan lalu Lintas Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan Indeks Desa Membangun Indeks 0,613 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Program Pengembangan Perumahan Program Peningkatan Kualitas Permukiman 5.2.1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim Penghargaan ADIPURA Ada/ Tidak Ada Ada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.32

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program 1 2 3 4 5 6 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana Indeks Ketangguhan Bencana Indeks 2,25 Program Penanggulangan Bencana Program Tanggap Darurat Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Program Pengendalian Banjir 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indeks pembangunan gender (IPG) Indeks 95 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

5.3.2 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional Ada/ Tidak Ada Ada Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | II.33

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.1

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Kinerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok indikator kinerja tahun 2017. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu program pembangunan disesuaikan dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah. 3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Kinerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.2

capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Penghitungan persentase tingkat capaian kinerja, perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi : Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :

Pencapaian Kinerja = Realisasi x 100% Rencana

Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : Pencapaian Kinerja = Rencana -(Realisasi-Rencana)

x 100% Rencana Selanjutnya, untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dari indikator pembangunan tersebut, diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yang dibagi berdasarkan klasifikasi sebagai berikut : > 85 s.d. 100 = Memuaskan > 75 s.d. < 85 = Sangat Baik > 65 s.d 75 = Baik > 50 s.d 65 = Cukup Baik > 30 s.d 50 = Agak Kurang 0 s.d 30 = Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

3.1.2. Evaluasi Kinerja Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab baik perorangan, badan hukum atau pimpinan secara transparan mengenai keberhasilan atau

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.3

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Secara umum Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tahun 2017 yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013 – 2017, dengan 14 sasaran dan 18 Indikator kinerja dari 6 misi dengan merujuk pada Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 70 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017. Bila dilihat berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. 1

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2017

Realisasi 2017

Capaian Kinerja

2017

1 2 3 4 5 6 7

Misi I : Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan professional

1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia Indeks 70,11 70,11 100

Misi II : Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing

2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Pertumbuhan Ekonomi % 6,25 6,25 100 2.1.2 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah

Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Rasio 0,08 0,03 37,5 Persentase pertumbuhan sektor industri % 15,39 12,71 82,59

2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Laju Inflasi % 1,71 0,88 148,54 2.2.1 Menurunnya Tingkat Kemiskinan Tingkat kemiskinan Angka 21,25 21,20 100,24 2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angka 9,05 9,58 94,14

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.4

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2017

Realisasi 2017

Capaian Kinerja

2017

1 2 3 4 5 6 7

Misi III : Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih rukun, harmonis dan berbudaya

3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi % 100 100 100 Misi IV : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan pelayanan publik

Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 70 65,27 93,24 Opini BPK terhadap laporan keuangan Opini WTP WTP 100 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 65 61,1 71,88

Misi V : Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan

5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, komunikasi dan informatika Indeks Gini Indeks 0,2 0,3 50,00 Indeks Ketimpangan Regional Indeks 0,1135 0,1258 89,16

5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan Indeks Desa Membangun Indeks 0,613 0,579 94,45 5.2.1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim Penghargaan ADIPURA Ada/ Tidak Ada Ada Tidak ada 0,00 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana Indeks Ketangguhan Bencana Indeks 2,25 2,03 90.22 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indeks pembangunan gender (IPG) Indeks 95 98,2 96,63

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.5

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2017

Realisasi 2017

Capaian Kinerja

2017

1 2 3 4 5 6 7

5.4.1 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional Ada/ Tidak Ada Ada Ada 100

3.1.3. Analisis Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 memuat data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat keputusan. Agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran. Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2017, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh Bupati Maluku Tengah berupa Dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tentang prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2017 serta dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara umum Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2017 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 14 sasaran dan 18 indikator kinerja dari 5 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 70 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013-2017.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.6

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.7

Analisis pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Misi 1 Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan professional Tujuan 1.1 Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Keluarga Berencana yang merata dan berkualitas Sasaran 1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks Pembangunan Manusia Indeks 69,54 70,11 69,58 99,24 99,24 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu ukuran yang secara khusus menggambarkan pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan tiga dimensi pembangunan manusia : umur panjang dan sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Indikator yang diukur yakni angka harapan hidup saat lahir, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita. Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Maluku Tengah selalu menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2014 IPM Kabupaten Maluku Tengah mencapai 68,69, angka ini menunjukkan kenaikan dari Tahun 2013 yang mencapai 67,89. Kenaikan di Tahun 2014 ini ditunjukkan dengan kenaikan angka harapan hidup sebesar 65,59 Tahun, harapan lama sekolah sebesar 13,55 tahun, rata-rata lama sekolah sebesar 8,88 tahun dan pengeluaran per kapita sebesar 9.547 (ribu rupiah). Dan pada Tahun 2015 IPM mencapai 68,85 dan terus meningkat pada Tahun 2016 mencapai 69,54 yang ditandai dengan peningkatan angka harapan hidup sebesar 65,93 Tahun, harapan lama sekolah 13,77 tahun, rata-rata lama Sekolah 9,18 Tahun, dan pengeluaran per kapita 9.672 Ribu Rupiah. Sedangkan di Tahun 2017 nilai IPM Kabupaten Maluku ditargetkan mencapai 70,11.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.8

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.9

Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah Program Pendidikan Anak Usia Dini; Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya; Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; Program Keluarga Berencana.

Tabel 3. 3 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Daerah Misi 2 Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing Tujuan 2.1 Meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian daerah Sasaran 2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan

Realisasi

2016

Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Pertumbuhan Ekonomi % 5,89 6,25 6,25 100 100 Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur tingkat ekonomi suatu daerah yang erat kaitannya dengan berbagai indikator pembangunan lainnya seperti kesempatan kerja dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam beberapa terakhir, pertumbuhan ekonomi daerah Maluku Tengah cenderung berfluktuasi sejalan dengan dinamika perekonomian nasional dan Provinsi Maluku. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tengah tahun 2013 mencapai 4,46 persen, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan atau tumbuh sebesar 6,27 persen, sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 5,36 persen. Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Maluku Tengah kembali mengalami peningkatan menjadi

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.10

5,89 persen, sementara untuk tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tengah diperkirakan sebesar 6,25 persen dengan capaian kinerja mencapai 100 persen. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah; Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi; Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi; Program Pengembangan Kualitas Pengelolaan Simpan Pinjam; Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak; Program peningkatan produksi Hasil Peternakan; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kebun; Program Peningkatan Produksi, Produkstifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan; Program Pengembangan dan Pengelolaan Budidaya Perikanan; Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan; Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan; Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan; Program Pembangunan, Rehabilitasi, Revitalisasi dan Penataan Manajemen Pasar; Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.

Tabel 3. 4 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Perekonomian Daerah

Misi 2 Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing Tujuan 2.1 Meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian daerah Sasaran 2.1.2 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah Indikator Sasaran 2 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Rasio 0,07 0,08 0,03 37,5 37,5 2 Persentase pertumbuhan sektor industri % 8,89 15.39 12,71 82,59 82,59

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.11

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function). Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah, dengan membandingakan Pendapatan Asli Daerah atau PAD dengan jumlah total Pendapatan Daerah. Semakin besar rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah maka semakin baik kemandirian suatu daerah. Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah. Pada tahun 2016 Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah sebesar 0,07 dan pada tahun 2017 menurun menjadi 0,03. Secara rasio, tingkat kemampuan keuangan daerah mengalami penurunan pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016, namun jika dilihat dari pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2017 terhadap tahun 2016 menunjukan peningkatan, dengan persentase capaian kinerja mencapai 37,50 persen, hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan dana transfer yang merupakan sumber dana terbesar ke Kabupaten Maluku Tengah, peningkatan alokasi Dana Transfer yang diterima terutama pada kelompok Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara untuk tingkat pencapaian Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah yang berada dibawah target akibat rendahnya tingkat realisasi pajak daerah yang disebabkan karena pada tahun 2017 dilakukan penataan objek pajak serta penyesuaian Peraturan Daerah sebagai payung hukum pengelolaan pajak dan retribusi daerah. Persentase Pertumbuhan Sektor Industri. Industri merupakan salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sektor industri merupakan salah satu unit produksi yang dihitung untuk mengetahui nilai tambah barang dan jasa yang menggunakan harga pada tahun berjalan dengan pendekatan proguksi. Sektor industri memiliki pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan investasi. Persentase pertumbuhan sektor industri merupakan salah satu indikator untuk menilai seberapa besar pertumbuhan industri di suatu daerah. Tingkat persentase pertumbuhan sektor industri berbanding lurus dengan tingkat daya saing daerah. Semakin besar pertumbuhan sektor industri dapat diasumsikan bahwa semakin besar pula pertumbuhan investasi dan penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2016, persentase pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 8,89 persen, meningkat menjadi 12,71 persen di tahun 2017 dengan capaian kinerja mencapai 82,59 persen. Hal ini menandakan bahwa terjadi peningkatan pada penyerapan tenaga kerja yang dapat dilihat dengan penurunan TPT pada waktu yang bersamaan dan peningkatan nilai investasi.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.12

Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

Tabel 3. 5 Analisis Capaian Sasaran

Menurunnya Daya Tahan Perekonomian Daerah Misi 2 Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing Tujuan 2.1 Meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian daerah Sasaran 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Laju Inflasi % 1.72 1,71 0,88 148,54 148,54 Laju Inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi ini akan menggambarkan besarnya perubahan harga barang-barang dan jasa yang beredar di pasaran. indikator ini penting untuk memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi yang terkendali atau rendah akan menjaga konsumsi masyarakat atau memelihara daya beli masyarakat yang tinggi. Tingkat inflasi pada tahun 2014 sebesar 1,84 dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,04. Pada Desember 2016 Kota Masohi mengalami Inflasi sebesar 0,98 persen, atau terjadi Peningkatan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,33 pada bulan Nopember 2016 menjadi 121,50 pada Desember 2016. Inflasi tahun kalender pada Desember 2016 sebesar 1,72 persen dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,72 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2016 di Kota Masohi karena adanya kenaikan IHK pada 4 kelompok pengeluaran, 4 kelompok pengeluaran itu yakni kelompok bahan makanan 2.93 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 1,12 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,39 persen dan Kelompok Transportasi, komunikas dan Jasa Keuangan naik sebesar 0,04 persen, sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainya tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2017 inflasi mengalami penurunan menjadi 0,88. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Peningkatan Ketahanan Pangan; Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.13

Tabel 3. 6 Analisis Capaian Sasaran

Menurunnya Tingkat Kemiskinan

Misi 2 Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing Tujuan 2.2 Menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran Sasaran 2.2.1 Menurunnya Tingkat Kemiskinan Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Tingkat kemiskinan Angka 21,68 21,25 21,20 100,24 100,24

Tingkat Kemiskinan. Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang pendapatannya (didekati dengan pengeluaran) lebih kecil dari pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup secara layak di wilayah tempat tinggalnya. Kebutuhan untuk hidup layak tersebut diterjemahkan sebagai suatu jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan setara 2100 kalori sehari, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lain-lain. Jumlah rupiah tersebut kemudian disebut sebagai garis kemiskinan Kemiskinan telah menjadi masalah utama pembangunan nasional dan daerah. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Maluku Tengah telah berhasil diturunkan selama lima tahun terakhir, namun masih relatif tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan Provinsi dan Nasional. Jika dilihat dari penyebabnya, kemiskinan dapat berupa besarnya beban hidup karena tingginya angka kelahiran dari keluarga miskin, keterbatasan kepemilikan sumberdaya, rendahnya ketrampilan kerja, pendidikan yang tidak memenuhi kualifikasi pasar kerja, dan rendahnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Pada tahun 2016 tingkat kemiskinan di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 21,68 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 22,10 persen, dan menurun sebesar 0,48 persen menjadi 21,20 persen pada tahun 2017. Garis Kemiskinan pada tahun 2016, sebesar Rp.405.118,- meningkat sebesar Rp. 19.514,- menjadi Rp. 424.632 pada tahun 2017, walaupun terjadi peningkatan Garis Kemiskinan tetapi Tingkat Kemiskinan semakin menurun, hal ini menunjukan terjadi peningkatan tingkat pendapatan penduduk sehingga sejumlah penduduk miskin keluar dari Garis Kemiskinan. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.14

(PMKS) Lainnya; Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.

Tabel 3. 7 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Kesempatan Berusaha

Misi 2 Memperkuat perekonomian Maluku Tengah yang berdaya saing Tujuan 2.2 Menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran Sasaran 2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angka 11,17 9,05 9,58 94.14 94.14

Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Maluku Tengah dalam beberapa tahun terakhir berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Pada tahun 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka di Maluku Tengah sebesar 12,99 persen dan menurun menjadi 12,75 persen pada tahun 2015, dan mencapai 11,17 persen pada tahun 2016 dan sampai dengan bulan Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami peningkatan menjadi sebesar 9,58 persen dengan capaian kinerja mencapai 94,14 persen.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.15

Tantangan yang masih dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah dalam mengurangi pengangguran adalah menyediakan atau menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pencari kerja di daerah ini. Upaya yang akan terus dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah dalam mengurangi pengangguran pada tahun 2018 menjadi 8,54 persen adalah mendorong pengembangan wirausaha, peningkatan akses permodalan, pengembangan usaha padat karya, peningkatan kapasitas dan produktivitas pekerja, serta perlindungan sosial. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.16

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.17

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.18

Tabel 3. 8

Analisis Capaian Sasaran Berkembangnya Keharmonisan Hidup Orang Basudara Berlandaskan Budaya Siwalima, Pela

Gandong dan Masohi Serta Meningkatkan Ketertiban dan Kerukunan

Misi 3 Mewujudkan Maluku Tengah yang lebih rukun, harmonis dan berbudaya Tujuan 3.1 Melestarikan budaya dan kesenian daerah serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang nyaman, tertib dan harmonis Sasaran 3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Persentase Even Budaya yang Difasilitasi % 100 100 100 100 100

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi. Dalam rangka melestarikan budaya dan kesenian daerah serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang nyaman, tertib dan harmonis maka indikator sasaran yang ingin dicapai Kabupaten Maluku Tengah pada Tahun 2017 yaitu persentase even budaya yang difasilitasi. Dimana realisasi pada tahun 2017 mencapai 100 persen. Event-event budaya yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah pada Tahun 2017 antara lain Pesta Rakyat Pamahanunusa dalam rangka ikut serta meramaikan event nasional tour de molucas yang dilaksanakan pada September 2017. Kegiatan ini dimaksud sekaligus untuk mencanangkan kegiatan car free day. Event budaya lain yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yaitu Pesta Rakyat Banda dengan kegiatan lomba manggurebe Belang yang dilaksanakan pada Bulan September 2017 yang diikuti oleh seluruh peserta dari seluruh negeri/desa di Kecamatan Banda. Event yang dilaksanakan dan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ini bertujuan untuk mendukung kegiatan pengembangan destinasi oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sehingga dapat menarik dan menambah jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Maluku Tengah. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan; Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat; Program Pengembanagn Wawasan Kebangsaan; Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.19

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.20

Tabel 3. 9

Analisis Capaian Sasaran Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas

pelayanan publik

Misi 4 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Tujuan 4.1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas dengan aparatur profesional Sasaran 4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas pelayanan publik Indikator Sasaran 3 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 61,57 70,00 65,27 93,24 93,24 2 Opini BPK terhadap laporan keuangan Opini WTP WTP WTP 100 100 3 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 64,00 65,00 61,10 71,88 71,88

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.21

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berkualitas dengan aparatur professional maka akan diprioritaskan pada meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas pelayan publik. Adapun indikator sasaran yang dapat diukur meliputi indeks reformasi birokrasi, opini BPK terhadap laporan keuangan dan indeks kepuasan masyarakat. Indeks Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur. Pemerintah telah menjalankan program reformasi birokrasi nasional sejak tahun 2010. Hingga saat ini pelaksanaan reformasi birokrasi nasional telah memasuki tahap kedua yang ditandai dengan disusunnya Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 melalui PERMENPAN No. 11 Tahun 2015. Dalam Road Map tersebut ditetapkan 3 (tiga) sasaran dan 8 (delapan) area perubahan reformasi birokrasi 2015-2019. Ketiga sasaran Reformasi Birokrasi adalah 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2. Birokrasi yang efektif dan efisien; serta 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Adapun delapan area perubahan reformasi birokrasi adalah mental aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kelembagaan, tatalaksana, SDM aparatur, Peraturan Perundang-undangan dan pelayanan publik. Indeks reformasi birokrasi Kabupaten Maluku Tengah di Tahun 2014 mencapai 48,21 angka ini mengalami kenaikan di tahun 2015 dan 2016 dengan nilai 61,57 dan di akhir periode RPJMD Tahun 2013-2017 indeks reformasi birokrasi Kabupaten Maluku Tengah mencapai 65,27 dengan capaian kinerja mencapai 93,24 persen. Dinamika perkembangan lingkungan strategis yang tercermin dalam kondisi umum dan kondisi obyektif, mendorong perlunya upaya pemantapan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi dan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah. Opini BPK terhadap laporan Keuangan. Opini BPK sendiri merupakan pernyataan atau pendapat profesional BPK yang merupakan kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Berdasarkan UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, opini pemeriksaan BPK diberikan berdasarkan kriteria umum sebagai berikut : 1) Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), 2) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, 3) Efektifitas Sistem Pengendalian Internal (SPI)

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.22

Ketiga kriteria pemeriksaan di atas akan mempengaruhi opini yang akan diberikan kepada LKPD yang bersangkutan, semakin banyak jumlah pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan kriteria yang telah ditentukan, maka opini yang diberikan pun akan semakin buruk. Pelanggaran yang ditemukan akan dibandingkan dengan kriteria tersebut kemudian ditentukan tingkat materialitasnya. Opini WTP merupakan penilaian tertinggi yang diberikan, karena menunjukkan bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar, tidak terdapat kesalahan yang material, dan sesuai standar. Opini WDP berarti laporan keuangan masih wajar, tidak terdapat kesalahan yang material, sesuai dengan standar, namun masih terdapat catatan yang perlu diperhatikan. Kabupaten Maluku Tengah mendapat predikat serta penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI tahun 2016 atas laporan keuangan daerah tahun 2015. Berdasarkan capaian kinerja WTP yang dicapai, menunjukkan bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar, tidak terdapat kesalahan yang material, dan sesuai standar. Melalui predikat ini maka Pemerintah Daerah diharapkan agar dapat mempertahankan dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan dan penataan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan. Sama halnya dengan tahun 2015, di tahun 2016 opini BPK terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah mencapai opini WTP. Sedangkan untuk tahun 2017 belum ada hasil pemeriksaan laporan keuangan yang disampaikan oleh BPK, akan tetapi pemerintah daerah menargetkan opini WTP masih tetap bisa dicapai.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.23

Indeks Kepuasan Masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Unit Pelayanan Instansi Pemerintah adalah mengetahui sejauhmana kualitas pelayanan yang telah diberikan aparatur kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah melakukan survey indeks kepuasaan masyarakat di beberapa unit pelayanan, dimana pada tahun 2015 nilai IKM Kabupaten Maluku Tengah adalah 59,04 dengan kategori baik. Dan di Tahun 2016, nilai IKM meningkat menjadi 64 dengan kategori baik dengan indikator penilaian tingkat kepuasaan yang dinilai yaitu ketersediaan listrik dan kelancaran transportasi untuk masyarakat baik darat ataupun laut. Kategori Baik dalam pengukuran nilai IKM berada dalam range 50,00-74,99. Pada tahun 2017 survey IKM dilakukan pada 10 unit pelayanan. Dimana dari 10 unit pelayanan yang disurvei ini diperoleh nilai IKM Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 mencapai 61,10 dengan presentase capaian kinerja mencapai 94 persen atau dengan kata lain nilai IKM Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 termasuk dalam kategori kurang baik dengan rentang nilai antara 54,00 – 70,00. Nilai IKM dalam kategori kurang baik ini disebabkan karena 5 unit pelayanan dari 10 unit pelayanan masih berpredikat C (kurang baik). Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan ini, arah kebijakan yang ditempuh diantaranya penerapan standar minimal pelayanan publik, pengembangan dan penerapaan pelayanan satu pintu untuk pelayanan utama dan investasi, peningkatan layanan registrasi penduduk dan pencatatan sipil. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; Program Pengembagan Lembaga Ekonomi Pedesaan; Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa ; Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; Program Peningkatan Ketrampilan dan Profesional Aparatur Pemerintah Daerah; Program Produksi, Penyiaran dan Publikasi Kehumasan; Program Perundangan Produk Hukum Daerah; Program Pengendalian Pembangunan; Program Penataan Ketatalaksanaan; Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; Program Pengembangan Data/Informasi; Program Perencanaan Pembangunan Daerah; Program Penataan Administrasi Kependudukan; Program Fasilitasi Kegiatan Pemerintahan Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan; Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Daerah).

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.24

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.25

Tabel 3. 10 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Sarana Prasarana Jalan, Transportasi, Komunikasi dan Informatika

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.1 Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, permukiman, komunikasi dan informatika yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan Sasaran 5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, Komunikasi dan Informatika Indikator Sasaran 2 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks Gini % 0,31 0,20 0,30 50,00 50,00 2 Indeks Ketimpangan Regional % 0,1894 0,1135 0,1258 89,16 89,16

Ketersediaan infrastruktur sangat diperlukan oleh suatu daerah untuk mendorong produktivitas daerahnya dan untuk menciptakan efisiensi serta efektivitas di berbagai sektor. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi, dimana layanan infrastruktur dalam bentuk penyediaan sarana prasarana transportasi, komunikasi dan informatika dapat memperlancar dan meningkatkan produktivitas serta transaksi ekonomi yang memacu pertumbuhan, sehingga pada gilirannya membantu meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh dengan cara membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya. Kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan. Koefisien gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna). Tahun 2017, Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah telah mengupayakan peningkatan sarana prasarana transportasi (jalan, jembatan dan sarana perhubungan) serta penyediaan sarana prasarana telekomunikasi, yang pada prinsipnya memberikan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Indeks gini Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2016 mencapai 0,31

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.26

dan mengalami penurunan menjadi 0,30 pada tahun 2017 atau turun sekitar 0,01 poin dengan tingkat capaian sebesar 50 persen dari target yang telah ditetapkan. Indeks Ketimpangan Regional. Proses pembangunan di Kabupaten Maluku Tengah tidak lepas dari adanya ketimpangan kewilayahan. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembangunan yang belum sepenuhnya merata antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Kondisi ini mengakibatkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat antar wilayah yang satu dengan wilayah lainnya juga mengalami perbedaan. Kesenjangan tersebut harus diselesaikan secara komprehensif dan berkelanjutan mengingat bahwa potensi kemiskinan dapat timbul akibat adanya kesenjangan wilayah tersebut. Ketimpangan pembangunan antar wilayah yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah dapat dianalisis dengan menggunakan indeks ketimpangan regional, dimana angka indeks ketimpangan yang semakin kecil atau mendekati nol menunjukan ketimpangan yang semakin kecil atau dengan kata lain semakin merata, dan apabila semakin besar atau semakin jauh dari nol menunjukan ketimpangan yang semakin melebar. Kesenjangan antar wilayah kecamatan yang tampak tersebut, mengindikasikan bahwa beberapa wilayah kecamatan relatif berada di bawah kondisi secara umum rata-rata wilayah yang lainnya. Proses akumulasi dan mobilisasi sumber-sumber berupa akumulasi modal, keterampilan tenaga kerja dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah merupakan pemicu dalam laju pertumbuhan ekonomi wilayah yang bersangkutan. Adanya heterogenitas dan beragam karakteristik suatu wilayah menyebabkan kecenderungan terjadinya konsentrasi aktivitas ekonomi secara parsial dan memunculkan kondisi ketimpangan antar daerah. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur melalui penyediaan sarana prasarana transportasi, komunikasi dan informatika diarahkan agar dapat meningkatkan aksesibilitas, konektivitas dan mobilisasi sumber-sumber penggerak perekonomian tersebut di masing-masing wilayah. Tahun 2016, indeks ketimpangan regional Kabupaten Maluku Tengah mencapai 0,1894, yang kemudian menunjukkan pertumbuhan positif di tahun 2017, dimana indeks ketimpangan regional mencapai 0,1258 atau mengalami penurunan sebesar 0,06 poin, dengan tingkat capaian kinerja sebesar 89,16 persen. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Peningkatan Jalan dan Jembatan; Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana/Fasilitas LLAJ/Perhubungan; Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; Program Pengendalian dan Pengamanan lalu Lintas; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.27

Tabel 3. 11 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Permukiman Perkotaan dan Perdesaan

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.1

Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, sumber daya air, permukiman, komunikasi dan informatika yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan Sasaran 5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks Desa Membangun Indeks 0,58 0,61 0,58 94,45 94,45 Indeks Desa Membangun. Kondisi ketertinggalan di Kabupaten Maluku Tengah dapat ditunjukkan dengan Indeks Desa Membangun atau disebut dengan IDM. IDM merupakan alat bantu “Teknokrasi” untuk mengukur perkembangan status kemandirian desa yang didalamnya memiliki ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi. IDM mengklasifikasikan desa dalam 5 status yaitu : 1) Desa Sangat Tertinggal,; (2) Desa Tertinggal; (3) Desa Berkembang; (4) Desa Maju dan (5) Desa mandiri. Tahun 2017, Indeks Desa Membangun Kabupaten Maluku Tengah mencapai 0,5790 dengan klasifikasi desa terdiri dari 18 Desa sangat tertinggal, 107 Desa Tertinggal, 57 Desa Berkembang, dan 4 Desa maju. Klasifikasi status Desa berdasar Indeks Desa Membangun ini juga diarahkan untuk memperkuat upaya memfasilitasi dukungan terhadap kemajuan Desa menuju Desa Mandiri, Desa Berkembang, dan terutama Desa Maju. Kemampuan mengelola sumber daya dalam ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi secara berkelanjutan akan membawa desa menjadi Desa Mandiri. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan; Program Pengembangan Perumahan; Program Lingkungan Sehat Perumahan; Program Peningkatan Kualitas Permukiman.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.28

Tabel 3. 12 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan dan Adaptif Terhadap Perubahan Iklim

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.2 Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketangguhan penanggulangan bencana Sasaran 5.2.1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Penghargaan ADIPURA Ada/Tidak Tidak ada Ada Tidak ada 0,00 0,00 Penghargaan Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Penghargaan Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Program Adipura diharapkan mampu mendorong terwujudnya kota-kota di Indonesia yang tidak hanya bersih, hijau, dan sehat, namun juga berkelanjutan dalam mewujudkan kota-kota yang layak huni. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus mengupayakan berbagai langkah terkait peningkatan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim, diantaranya melalui peningkatan sarana dan prasarana kebersihan, pemberdayaan masyarakat melalui komunitas-komunitas peduli lingkungan serta terus memaksimalkan upaya pengelolaan sampah. Selain itu, upaya-upaya konservasi, rehabilitasi dan berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan lainnya juga terus digalakkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga diharapkan di tahun yang akan datang Kabupaten Maluku Tengah mampu meraih penghargaan Adipura. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah: Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.29

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.30

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.31

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.32

Tabel 3. 13 Analisis Capaian Sasaran

Meningkatnya Ketangguhan Daerah Dalam Penanggulangan Bencana

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.2 Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketangguhan penanggulangan bencana Sasaran 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks Ketangguhan Bencana Indeks 0,00 2,25 2,03 90,22 90,22 Indeks Ketangguhan Bencana merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan kabupaten/kota untuk memahami risiko-risiko bencana yang mungkin dihadapinya, mengantisipasi dan meredam risiko-risiko tersebut, merespon bencana yang mungkin terjadi, serta memulihkan diri dengan segera setelah kejadian bencana, dan dengan demikian meminimalisir kerugian atau kerusakan pada kehidupan, penghidupan, properti, infrastruktur, ekonomi dan lingkungan. Indeks Ketangguhan Bencana diperoleh berdasarkan hasil penilaian ketangguhan bencana dengan menggunakan metode diskusi group terfokus (FGD) dan melibatkan pemangku kepentingan di daerah antara lain dari unsur pemerintah daerah, TNI, POLRI, LSM, akademisi, dan lain-lain. Penilaian Ketangguhan Kabupaten Maluku Tengah dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengukur kapasitas daerah dalam menghadapi bencana, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat digunakan dalam membantu daerah meningkatkan ketangguhan terhadap bencana secara sistematis dan terprogram. Pelaksanaan kajian terhadap tingkat ketahanan daerah di Kabupaten Maluku Tengah dilakukan dengan menggunakan Alat Penilaian Mandiri Ketangguhan Bencana Pemerintah Daerah yang dikembangkan berdasarkan konsep “Sepuluh Langkah Mendasar” dengan 71 indikator ketangguhan yang terdiri dari : Organisasi dan koordinasi; alokasi anggaran; pengkajian risiko; infrastruktur pengurangan risiko; keselamatan sekolah dan fasilitas kesehatan; regulasi IMB dan tata guna lahan ber-PRB; pendidikan dan pelatihan kebencanaan; perlindungan ekosistem dan pelindung alamiah; sistem peringatan dini dan manajemen tanggap darurat, serta warga terdampak sebagai fokus pemulihan.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.33

Berdasarkan hasil penilaian ketangguhan bencana yang dilaksanakan, diketahui bahwa pada tahun 2017, Kabupaten Maluku Tengah berada pada kalasifikasi “kurang tangguh” dengan nilai indeks ketangguhan bencana mencapai 2,03 dengan capaian kinerja mencapai 90,22 persen. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Penanggulangan Bencana; Program Tanggap Darurat; Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi; Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong; Program Pengendali Banjir.

Tabel 3. 14

Analisis Capaian Sasaran Meningkatnya Kesetaraan Gender

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.3 Meningkatkan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam pembangunan Sasaran 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Indeks pembangunan gender (IPG) Indeks 0,00 95,00 98,20 96,63 96,63

Indeks Pembangunan Gender (IPG). Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.34

seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup. Persoalan paling penting yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender. Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, sangat tergantung dari peran serta seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan sebagai pelaku, dan sekaligus pemanfaat hasil pembangunan. Tetapi pada kenyataannya, selama ini peran serta kaum perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Faktor penyebab belum optimalnya peran serta perempuan dalam pembangunan karena masih rendahnya kualitas sumber daya perempuan sehingga tidak mampu untuk bersaing dalam berbagai bidang dengan mitra sejajarnya. IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Tahun 2017, IPG Kabupaten Maluku Tengah mencapai 98,20 dengan capaian kinerja mencapai 96,63 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses, memperoleh manfaat pembangunan berpartisipasi dan mengontrol proses pembangunan masih sangat tinggi. Adapun program prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian target kinerja untuk sasaran ini adalah : Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak. Tabel 3. 15

Analisis Capaian Sasaran Meningkatnya Pembinaan dan Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga

Misi 5 Mewujudkan pembangunan yang inklusif, merata dan berkeadilan Tujuan 5.4 Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan prestasi olahraga Sasaran 5.4.1 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga Indikator Sasaran 1 Indikator Satuan Realisasi

2016 Target 2017

Realisasi 2017

% Capaian Kinerja Tahun 2017

% Capaian Kinerja

Terhadap RPJMD

1 Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional

Ada/Tidak Ada Ada Ada 100 100

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.35

Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional. Saat ini olahraga telah menjadi sebuah alat ukur prestasi seseorang, sebuah daerah, bahkan sebuah negara, sekaligus sebagai parameter kemajuan dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Prestasi olahraga di tingkat regional dan nasional pernah diraih Kabupaten Maluku Tengah di Tahun 2016 dan tahun 2017 antara lain Juara 1 Futsal kategori U-23 mewakili propinsi Maluku di regional Sulawesi, Sekolah Sepak Bola Nusantara Masohi kategori U-14 juara 1 mewakili Propinsid Maluku di Jawa Timur, Juara 1 Kompetisi Liga Tiga Indonesia Wilayah Maluku dan mewakili Maluku di putaran playoff tingkat Nasional di Semarang Jawa Tengah. Oleh karena itu, Bidang Olahraga terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, dimana pada Tahun 2017, dilaksanakan 2 (dua) program prioritas dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga yaitu Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan dengan kegiatan Paskibraka Tingkat Kabupaten dan Provinsi dan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga dengan kegiatan berupa Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) SD/MI dan SMP/MTs dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Olah Raga. Dari total 5 misi, 14 sasaran pembangunan dan 18 indikator kinerja, secara keseluruhan tingkat realisasi kinerjanya dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tabel 3. 16 Tingkat Capaian Realisasi Kinerja Berdasarkan Misi

No Misi Jumlah

Sasaran

Jumlah Indikator Sasaran

TINGKAT CAPAIAN REALISASI KINERJA

KET MEMUASKA

N

SANGAT BAIK BAIK CUKUP AGAK

KURANG KURANG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Misi I 1 1 1 0 0 0 0 0 KRETERIA

2 Misi II 5 6 4 1 0 1 1 0 85 s.d. 100 MEMUASKAN

3 Misi III 1 1 1 0 0 0 0 0 75 s.d. < 85 SANGAT BAIK

4 Misi IV 1 3 2 0 0 0 0 0 65 s.d. <75 BAIK

5 Misi V 6 7 5 0 0 1 0 1 55 s.d < 65 CUKUP

Total 14 18 13 1 0 2 1 1 30 s.d <55 AGAK KURANG

% 72,22 5,56 0,00 11,11 5,56 5,56 < 30 KURANG Tabel di atas menunjukkan tingkat capaian realisasi kinerja dari keseluruhan indikator untuk setiap Misi. Dapat disimpulkan bahwa dari dari 14 sasaran pembangunan daerah dan 18 indikator kinerja terdapat 13 indikator atau 72,22 persen indikator dengan tingkat capaian realisasi kinerja berkategori memuaskan, 1 indikator atau 5,56 persen dengan kriteria sangat baik, 2 indikator atau 11,11

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.36

persen berkriteria cukup, 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria agak kurang dan 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria kurang.

Tabel 3. 17 Pencapaian Target Misi

No Misi Jumlah Sasaran

Jumlah Indikator Sasaran

Ketercapaian Target

Melampaui Target Sesuai Target Belum Mencapai Target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Misi I 1 1 1 100,0 1 100,00 0 0,0

2 Misi II 5 6 0 0,0 1 16,67 4 66,7

3 Misi III 1 1 0 0,0 1 100,00 0 0,0

4 Misi IV 1 3 0 0,0 1 33,33 2 66,7

5 Misi V 6 7 5 71,4 1 14,29 1 14,3

Total 14 18 6 33,33 5 27,78 7 38,89 Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat pencapaian kinerja tersebut terhadap target pembangunan sebagaimana digambarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa sekitar 33,33 persen atau 6 indikator memiliki tingkat capaian yang melampaui target yang telah ditetapkan, 5 indikator atau 27,78 persen indikator tercapai sesuai target, dan sebanyak 7 indikator atau 38,89 persen belum mencapai target. Meskipun beberapa indikator belum mencapai target, akan tetapi dari interpretasinya, sebagian besar indikator tersebut masuk dalam kategori memuaskan.

3.2. Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah di Tahun 2017 dalam rangka untuk mewujudkan kinerja pelayanan umum sebagai stimulus yang dapat mengerakan perekonomian daerah, maka efisiensi anggaran yang berbasis kinerja diutamakan untuk mencapai hasil kegiatan berupa output dari rencana alokasi anggaran sebagai salah satu input dalam program dan kegiatan yang ditetapkan. Keberhasilan capaian indikator-indikator sebagaimana yang telah dianalisa tidak terlepas dari dukungan dana. Berdasarkan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan hingga Triwulan IV Tahun 2017, belanja langsung yang ditetapkan Tahun 2017 sebesar Rp. 847.717.293.596,- sementara yang telah digunakan/direalisasi sebesar Rp. 667.585.308.839,- atau 78,75 persen dari total belanja. Persentase yang masih kurang ini disebabkan karena adanya “refocusing” anggaran. Hal inilah yang menyebabkan beberapa program/ kegiatan SKPD

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.37

mengalami beberapa revisi DIPA, sehingga mempengaruhi tingkat penyerapan anggaran SKPD. Dari beberapa pengelompokan program/kegiatan berdasarkan sasaran-sasaran pembangunan, maka anggaran yang langsung menjawab sasaran pembangunan sebesar Rp. 590.372.108.941,- dan realisasinya sebesar Rp. 440.405.586.144,- atau 74,6 persen. Berdasarkan capaian realisasi program dan kegiatan, diketahui bahwa tidak seluruh program/kegiatan dapat meningkatkan nilai pencapaian indikator kinerjanya. Hal ini disebabkan karena beberapa program/kegiatan masih memiliki daya ungkit yang rendah terhadap target indikator, sehingga tingkat pencapaian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tidak signifikan.

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.38

Tabel 3. 18 Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2017

Untuk Mencapai Sasaran Kinerja Daerah Kabupaten Maluku Tengah

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia Indeks 70,11 70,11 Program Pendidikan Anak Usia Dini 202.282.300 161.542.300 79,86

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 95.557.933.700 29.456.038.250 30,83 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 677.318.900 666.773.500 98,44 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3.005.341.950 2.274.891.549 75,69 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

567.193.000 563.840.500 99,41

Program Upaya Kesehatan Masyarakat 31.287.623.000 23.702.614.450 75,76

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.39

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 10.637.120.594 10.074.506.332 94,71

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya

6.094.577.050 5.251.844.450 86,17

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

111.981.033.000 83.879.202.805 74,90

Program Keluarga Berencana 2.088.400.000 2.016.144.500 96,54 2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Pertumbuhan Ekonomi % 6,25 6,25 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

184.300.000 181.720.000 98,60

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro 238.350.000 233.234.250 97,85

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.40

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 166.817.500 162.719.000 97,54 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi 257.151.000 253.926.000 98,75 Program Pengembangan Kualitas Pengelolaan Simpan Pinjam 50.000.000 45.490.000 90,98 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 522.800.000 518.015.800 99,08 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 550.125.000 547.759.300 99,57 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 401.605.000 398.278.300 99,17 Program peningkatan produksi Hasil Peternakan 722.016.000 675.220.200 93,52 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kebun 156.220.000 154.414.000 98,84

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.41

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1.200.920.000 1.085.284.000 90,37

Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya 46.490.000 45.860.000 98,64 Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 767.928.000 716.708.000 93,33 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 3.404.791.400 3.326.259.215 97,69 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 571.260.000 422.860.000 74,02 Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan 119.546.000 119.246.000 99,75

Program Pembangunan, Rehabilitasi, Revitalisasi dan Manajemen Pengelolaan Pasar 4.369.376.150 4.089.872.450 93,60

Program Pengembangan 2.100.000.000 2.036.603.000 96,98

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.42

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 882.387.000 861.584.130 97,64 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 673.205.000 664.525.000 98,71 2.1.2 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah

Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Rasio 0,08 0,03 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 6.082.774.000 5.501.591.900 90,4

Persentase pertumbuhan sektor industri % 15,39 12,71 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 516.492.000 495.797.000 96,0 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Laju Inflasi % 1,71 0,88 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 3.282.885.000 3.079.627.150 93,8

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

7.262.389.367 7.010.509.367 96,5

2.2.1 Menurunnya Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan Angka 21,25 21,20 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan 422.390.000 417.372.500 98,8

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.43

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sosial (PMKS) Lainnya Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 48.802.486.000 23.680.469.221 48,5 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 575.000.000 283.890.000 49,4 2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angka 9,05 9,58 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 196.070.000 194.932.250 99,4

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 401.940.000 387.211.500 96,3

Program Peningkatan Kesempatan Kerja 431.960.000 430.030.000 99,6

3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi % 100 100 Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 221.130.000 221.130.000 100,0

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.44

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 733.810.000 673.048.000 91,7

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 26.160.000 26.160.000 100,0 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 490.616.000 481.696.000 98,2 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 578.922.800 499.997.800 86,4 4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan pelayanan publik

Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 70,00 65,27 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 1.319.310.000 1.234.692.100 93,6

Opini BPK terhadap laporan keuangan Opini WTP WTP Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 248.880.000 231.334.600 93,0 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 85,00 61,1 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 1.240.147.000 1.231.547.400 99,3

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.45

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

3.169.841.000 3.100.504.064 97,8

Program Peningkatan Ketrampilan dan Profesional Aparatur Pemerintah Daerah 935.804.000 884.278.000 94,5

Program Produksi, Penyiaran dan Publikasi Kehumasan 684.346.000 683.536.000 99,9 Program Penyusunan Produk Hukum Daerah 681.506.250 676.466.500 99,3 Program Pengendalian Pembangunan 674.600.000 666.285.909 98,8 Program Penataan Ketatalaksanaan 448.150.000 438.241.000 97,8 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 729.760.000 634.575.800 87,0

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.46

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 235.040.200 233.377.800 99,3 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

3.999.579.000 3.957.702.177 99,0

Program Pengembangan Data/Informasi 257.305.100 257.038.100 99,9 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 4.495.845.000 4.447.567.525 98,9 Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.980.085.000 1.882.202.516 95,1

Program Fasilitasi Kegiatan Pemerintahan Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan 4.198.548.445 3.785.721.050 90,2

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Daerah) (***) 439.000.000 406.343.750 92,6

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.47

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana transportasi, komunikasi dan informatika Indeks Gini % 0,2 0,3 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan 61.594.693.200 56.935.383.300 92,4

Indeks Ketimpangan Regional % 0,1135 0,1258 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 36.257.199.500 30.071.051.150 82,9 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 19.402.511.885 18.217.574.960 93,9 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 1.644.870.000 1.612.406.000 98,0 Program Pengendalian dan Pengamanan lalu Lintas 49.800.000 49.800.000 100,0 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2.190.123.500 1.011.318.827 46,2 5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman, perkotaan dan perdesaan

Indeks Desa Membangun Indeks 0,613 0,579 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 28.330.176.800 27.222.741.747 96,1

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.48

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Pengembangan Perumahan 2.820.000.000 2.820.000.000 100,0 Program Peningkatan Kualitas Permukiman 2.404.640.000 2.290.557.000 95,3 5.2.1

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim Penghargaan ADIPURA Ada/ Tidak Ada Ada Tidak Ada

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 3.399.826.000 3.391.431.000 99,8

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1.167.749.600 762.514.000 65,3

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 112.320.000 112.320.000 100,0 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 22.094.809.500 21.128.496.500 95,6 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana

Indeks Ketangguhan Bencana Indeks 2,25 2,03 Program Penanggulangan Bencana 7.120.090.500 6.961.441.000 97,8

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.49

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Tanggap Darurat 454.943.750 451.269.500 99,2 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi 517.833.800 501.807.100 96,9 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong

4.324.609.200 4.137.090.200 95,7

Program Pengendalian Banjir 18.774.946.400 17.722.607.200 94,4 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indeks pembangunan gender (IPG) Indeks 95,00 98,2 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

171.608.000 138.033.500 80,4

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 1.167.745.000 1.161.652.300 99,5

5.3.2 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional

Ada/ Tidak Ada Ada Tidak Ada Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 902.615.600 895.779.600 99,2

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | III.50

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Target Realisasi

Capaian Kinerja

Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 222.113.000 88.457.000 39,8 T O T A L 590.372.108.941 440.405.586.144 74,6

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.1

1.1. Kesimpulan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Maluku Tengah disusun sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten, serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran pertanggungjawaban kinerja Kabupaten Maluku Tengah, dimana keselarasan antara perencanaan dan pelaksanaan kegiatan mengindikasikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan dalam pencapaian sasaran maupun tujuan Kabupaten Maluku Tengah. Laporan kinerja daerah ini disusun berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran pembangunan Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017 dan secara umum telah dapat dicapai dengan baik. Laporan kinerja ini diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan masukan didalam pengambilan kebijakan dan penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dapat disimpulkan bahwa dari 14 sasaran pembangunan daerah dan 18 indikator kinerja terdapat 13 indikator atau 72,22 persen indikator dengan tingkat capaian realisasi kinerja berkategori

memuaskan, 1 indikator atau 5,56 persen dengan kriteria sangat baik, 2 indikator

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.2

atau 11,11 persen berkriteria cukup, 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria agak kurang dan 1 indikator atau 5,56 persen berkriteria kurang.

Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat pencapaian kinerja tersebut terhadap target pembangunan sebagaimana digambarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa sekitar 33,33 persen atau 6 indikator memiliki tingkat capaian yang melampaui target yang telah ditetapkan, 5 indikator atau 27,78 persen indikator tercapai sesuai target, dan sebanyak 7 indikator atau 38,89 persen belum mencapai target. Meskipun beberapa indikator belum mencapai target, akan tetapi dari interpretasinya, sebagian besar indikator tersebut masuk dalam kategori memuaskan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target pembangunan tahun 2017 sebagian besar tercapai dengan kategori “memuaskan”. Jika terdapat indikator sasaran yang pencapaiannya belum memenuhi target yang ditetapkan, tentunya akan menjadi motivasi dalam perbaikan dan peningkatan kualitas pembangunan di tahun-tahun mendatang. 1.2. Kendala dan Solusi dalam Pencapaian Kinerja Dalam pancapaian kinerja dirasakan beberapa kendala dan hambatan, berikut Kendala dan solusi dalam pencapaian kinerja Kabupaten Maluku Tengah diantaranya:

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4)

1

Belum terwujudnya pendidikan yang merata, unggul, terjangkau dan terbuka

Pendidikan untuk Semua (PENUS) Pengembangan SMP Unggulan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Guru Terpencil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Guru Bergerak (mobile Teaching) Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Beasiswa Pamahanunusa (Beasiswa untuk Pendidikan Lanjutan Siswa Berprestasi) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Beasiswa Pamahanunusa (Beasiswa untuk Mahasiswa Kedokteran) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.3

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4) Beasiswa Pamahanunusa (Beasiswa Lanjut untuk Lulusan Akper Berprestasi) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

2

Masih rendahnya kualitas SDM dan derajat kesehatan masyarakat

Manggurebe Sehat (MESE) (Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau)Pengembangan Puskesmas Rawat Inap Dinas Kesehatan Pengembangan Puskesmas Rawat Inap Dinas Kesehatan Pelayanan Bergerak (PERAK) Perpustakaan Keliling Perpustakaan Daerah Pelayanan Kesehatan Bergerak (Mobile Clinik) Dinas Kesehatan Pelayanan KB Bergerak Badan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk Kependudukan Bergerak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Melayani dengan Hati (MELATI) Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sistem Pelayanan Terpadu (SIMYANDU)

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengawasan Melekat pada Objek Pajak (WASKATJAB) Badan Pendapatan Daerah Melayani dengan Hati (MELATI) : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 18 Kantor Kecamatan Evaluasi Pelaksanaan PATEN Sekretariat Daerah Pelayanan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

3 Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Melayani dengan Hati (MELATI) Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.4

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4) Sistem Pelayanan Terpadu

(SIMYANDU) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pengawasan Melekat pada Objek Pajak (WASKATJAB) Badan Pendapatan Daerah Melayani dengan Hati (MELATI) : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 18 Kantor Kecamatan Evaluasi Pelaksanaan PATEN Sekretariat Daerah Pelayanan Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintahan Elektronik (E-Governance)

Pengembangan Kabupaten Teknologi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika Evaluasi Kinerja Online (E-LAKIP); Bapplitbangda Penganggaran Online (E-Budgeting)/SIMDA; Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pengadaan Online (E-Procurement) Sekretariat Daerah Penatausahaan Aset Online (SIMBADA); Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah E-kinerja BKPSDM Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Sekretariat Daerah SISMON TEPRA Bapplitbangda Sistem Informasi Tata Kelola Pemerintahan Sekretariat Daerah Jaringan dokumentasi dan informasi hukum on line Sekretariat Daerah Sistem Formasi Kepegawaian (e-Formasi) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Penganggaran Online (E-Budgeting)/SIMDA; Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pengadaan Online (E-Procurement) Sekretariat Daerah Penatausahaan Aset Online (SIMBADA); Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sistem Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Badan Pendapatan Daerah Perencanaan Online (E- Planning) Bapplitbangda

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.5

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4) SISMON TEPRA Bapplitbangda Basis Data Terpadu

Jaringan dokumentasi dan informasi hukum on line Sekretariat Daerah Tabaos Bupati Maluku Tengah (TABEA): Pengembangan Tabaos Center; Bapplitbangda Berkunjung dan Berdialog dengan Masyarakat di setiap Desa / Negeri Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Dialog Pamahanu Nusa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

4

Tingginya tingkat kemiskinan dan pegangguran

Perlindungan Terpadu Masyarakat Miskin (PEDULI)

Kampung KB Badan Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk BPJS Daerah (Penerima Bantuan Iuran) Dinas Kesehatan dan 196 Negeri/Desa Beras Raskin Dinas Kesehatan Subsidi Pangan Dinas Ketahanan Pangan & 196 Negeri Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinas Kesehatan Perdesaan Sehat Dinas Kesehatan Monitoring dan Evaluasi Kemiskinan Dinas Sosial Rumah Layak Huni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman serta 196 Desa Pinjaman Tanpa Bunga (MANTAB)

Bantuan Pembayaran Cicilan Bunga Pinjaman KUR Dinas Koperasi dan UMKM Bantuan Pembayaran Cicilan Bunga SPP Dinas Pemberdayaan Masyarakat Badan Usaha Milik Negeri (BUMNEG)

Pembentukan Lembaga pengelola Badan Usaha Milik Desa atau Negeri; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.6

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4) Pelatihan Bagi staf pengelola BUMNEG; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Penyertaan Modal 196 Negeri/Desa

Klinik UMKM dan Koperasi (KUPAS)

Penyediaan dan pelatihan staf Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Fasilitasi dan Pendampingan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pengembangan Kelembagaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

5

Pertumbuhan ekonomi daerah masih rendah, belum berdaya saing, kurang kokoh dan belum pro rakyat

Desa dan Kawasan Unggulan (DEKAN)

Kampung Nelayan Dinas Perikanan Peternakan Terpadu Dinas Perkebunan dan Peternakan Kampung Nelayan Dinas Perikanan Klinik Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kawasan Perternakan Sapi Terpadu Dinas Perkebunan dan Peternakan Kawasan Hortikultura Dan Buah Dinas Perkebunan dan Peternakan Kawasan Industri Terpadu Kelapa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kawasan Perkebunan Cengkeh dan Pala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kawasan Minapolitan Budidaya Kerapuh Dinas Perikanan Desa Mandiri Pangan Dinas Ketahanan Pangan Subsidi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kawasan Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Desa Mandiri Pangan Dinas Hortikultura dan Ketahanan Pangan Komoditas Unggulan Negeri Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Infrasrtruktur Perdesaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pameran Pembangunan (PERANAN) EXPO Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pameran Hasil-hasil Pembangunan 52 SKPD

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.7

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4) Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Dinas Perindutrian dan Perdagangan Pameran Produk IMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pameran produk UKM dan Kopearsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Gelar Produk UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Kreativitas dan Inovasi (KRENOVA)

Lomba KRENOVA Bapplitbangda 6

Masih rendahnya partisipasi perempuan dan pemuda dalam pembangunan serta rendahnya prestasi olahraga dan seni

Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)

Pelayanan Terpadu KB, Posyandu dan PAUD BKKBN Kebun PKK dan Tanaman Obat Keluarga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Pelatihan bagi ibu-ibu Rumah Tangga (One Village One Product) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Negeri, Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Keluarga Sejahtera 196 Desa Olahraga Berprestasi (OBOR) Pembangunan Stadion Olah Raga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Turnamen Piala Bupati Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga serta 18 Kecamatan

7

Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah masih terbatas

Maluku Tengah Hijau dan Bebas Sampah (MATA ASSA) Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Taman Kota dan Taman Baca Dinas Lingkungan Hidup Hutan Kota Dinas Lingkungan Hidup

LKj KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 | IV.8

No Permasalahan Pokok

Solusi Melalui Kinerja Percepatan Program Terobosan OPD (1) (2) (3) (4)

Kota Bebas Sampah (KOBAMA) Dinas Lingkungan Hidup Kali Bersih (KALIBER) Dinas Lingkungan Hidup LISA (Liat Sampah Angkat) Dinas Lingkungan Hidup Pembangunan dan Rehabilitasi Penerangan Jalan Dinas Perhubungan Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas Dinas Perhubungan Gemah Tangguh Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Program Pengendali Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

8 Kerukunan, keharmonisan dan ketertiban masyarakat belum sepenuhya terwujud dalam kehidupan masyarakat maluku tengah sebagai hidup orang basudara

Festival Pariwisata (TIPA) Festival Pattimura Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Festival Budaya Banda Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga & Dikbud Festival Pamahanunusa Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

----ooOoo---

- 1 -

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MALUKU TENGAH NOMOR : 70 TAHUN 2017

TANGGAL : 26 AGUSTUS 2017

TENTANG : INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2013-2017

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat

1 Indeks Pembangunan Manusia

Dinas Kesehatan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

2 Pertumbuhan Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

3 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah

3 Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah

Badan Pendapatan Daerah

4 Persentase pertumbuhan sektor industri

Dinas Perdagangan dan Perindustrian

- 2 -

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

4 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah

5 Laju Inflasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

5 Menurunnya Tingkat Kemiskinan

6 Tingkat kemiskinan Sekretariat Daerah

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

6 Meningkatnya Kesempatan Kerja dan Kesempatan Berusaha

7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja

7 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

8 Persentase Even Budaya yang Difasilitasi

Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

8 Meningkatnya akuntabilitas pemerintah serta peningkatan kualitas pelayanan public

9 Indeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah

10 Opini BPK terhadap laporan keuangan

Insepktorat

- 3 -

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

11 Indeks Kepuasan Masyarakat

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

9 Meningkatnya Sarana prasarana jalan, transportasi, komunikasi dan informatika

12 Indeks Gini Dinas Pekerjaan Umum

13 Indeks Ketimpangan Regional

Dinas Komunikasi dan Informatika

10 Meningkatnya sarana prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan

14 Indeks Desa Membangun Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

11 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim

15 Penghargaan ADIPURA Dinas Lingkungan Hidup

12 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana

16 Indeks Ketangguhan Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

- 4 -

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggungjawab Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

13 Meningkatnya kesetaraan gender

17 Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

14 Meningkatnya Pembinaan dan Pemberdayaan Pemuda dan olahraga

18 Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5) 1.1.1 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dan Derajat Kesehatan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia Indeks 70,11

2.1.1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah Pertumbuhan Ekonomi % 6,25 2.1.2 Meningkatnya daya saing dan kemandirian perekonomian daerah Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Rasio 0,08 Persentase pertumbuhan sektor industri % 15,39 2.1.3 Meningkatnya daya tahan perekonomian daerah Laju Inflasi % 1,71 2.2.1 Menurunnya Tingkat Kemiskinan Tingkat kemiskinan Angka 21,25 2.2.2 Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Angka 9,05 3.1.1 Berkembangnya keharmonisan hidup orang basudara berlandaskan budaya siwalima, pela gandong dan Masohi serta meningkatkan ketertiban dan kerukunan

Persentase Even Budaya yang Difasilitasi % 100

4.1.1 Meningkatnya akuntabilitas pemerintahan serta peningkatan kualitas pelayanan publik Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 70

Opini BPK terhadap laporan keuangan Opini WTP Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 65

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5) 5.1.1 Meningkatnya sarana prasarana jalan, transportasi, sumber daya air, Komunikasi dan Informatika Indeks Gini % 0,2

Indeks Ketimpangan Regional % 0,1135 5.1.2 Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman perkotaan dan perdesaan Indeks Desa Membangun Indeks 0,613 5.2.1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim

Penghargaan ADIPURA Ada/Tidak Ada 5.2.2 Meningkatnya ketangguhan daerah dalam penanggulangan bencana Indeks Ketangguhan Bencana Indeks 2,25 5.3.1 Meningkatnya kesetaraan gender Indeks pembangunan gender (IPG) Indeks 95 5.4.1 Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan pemuda dan olahraga Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Nasional Ada/Tidak Ada

No.

Program

Anggaran 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 202.282.300,00 2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp 95.557.933.700,00

3 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rp 677.318.900,00 4 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp 3.005.341.950,00 5 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rp 567.193.000,00 6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp 31.287.623.000,00 7 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp 10.637.120.594,00

No.

Program

Anggaran 8 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya

Rp 6.094.577.050,00 9 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Rp 111.981.033.000,00 10 Program Keluarga Berencana Rp 2.088.400.000,00 11 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp 184.300.000,00 12 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Rp 238.350.000,00 13 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp 166.817.500,00 14 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi Rp 257.151.000,00 15 Program Pengembangan Kualitas Pengelolaan Simpan Pinjam Rp 50.000.000,00 16 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp 522.800.000,00 17 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp 550.125.000,00 18 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp 401.605.000,00 19 Program peningkatan produksi Hasil Peternakan Rp 722.016.000,00 20 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kebun Rp 156.220.000,00 21 Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Rp 1.200.920.000,00 22 Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya Rp 46.490.000,00 23 Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Rp 767.928.000,00 24 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Rp 3.404.791.400,00

No.

Program

Anggaran 25 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Rp 571.260.000,00

26 Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan Rp 119.546.000,00 27 Program Pembangunan, Rehabilitasi, Revitalisasi dan Manajemen Pengelolaan Pasar Rp 4.369.376.150,00 28 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp 2.100.000.000,00 29 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp 882.387.000,00 30 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp 673.205.000,00 31 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Rp 6.082.774.000,00 32 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Rp 516.492.000,00 33 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 3.282.885.000,00 34 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Rp 7.262.389.367,00 35 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Rp 422.390.000,00 36 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rp 48.802.486.000,00 37 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Rp 575.000.000,00 38 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp 196.070.000,00 39 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp 401.940.000,00 40 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp 431.960.000,00 41 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan Rp 61.594.693.200,00

No.

Program

Anggaran 42 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp 36.257.199.500,00

43 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Rp 19.402.511.885,00 44 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Rp 1.644.870.000,00 45 Program Pengendalian dan Pengamanan lalu Lintas Rp 49.800.000,00 46 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Rp 2.190.123.500,00 47 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp 28.330.176.800,00 48 Program Pengembangan Perumahan Rp 2.820.000.000,00 49 Program Peningkatan Kualitas Permukiman Rp 2.404.640.000,00 50 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp 3.399.826.000,00 51 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Rp 1.167.749.600,00 52 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Rp 112.320.000,00 53 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rp 22.094.809.500,00 54 Program Penanggulangan Bencana Rp 7.120.090.500,00 55 Program Tanggap Darurat Rp 454.943.750,00 56 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rp 517.833.800,00 57 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Rp 4.324.609.200,00 58 Program Pengendalian Banjir Rp 18.774.946.400,00 59 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Rp 1.319.310.000,00 60 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Rp 248.880.000,00

No.

Program

Anggaran 61 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Rp 1.240.147.000,00

62 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 3.169.841.000,00 63 Program Peningkatan Ketrampilan dan Profesional Aparatur Pemerintah Daerah Rp 935.804.000,00 64 Program Produksi, Penyiaran dan Publikasi Kehumasan Rp 684.346.000,00 65 Program Penyusunan Produk Hukum Daerah Rp 681.506.250,00 66 Program Pengendalian Pembangunan Rp 674.600.000,00 67 Program Penataan Ketatalaksanaan Rp 448.150.000,00 68 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp 729.760.000,00 69 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Daerah) Rp 439.000.000,00 70 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp 235.040.200,00 71 Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Rp 3.999.579.000,00 72 Program Pengembangan Data/Informasi Rp 257.305.100,00 73 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp 4.495.845.000,00 74 Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp 1.980.085.000,00 75 Program Fasilitasi Kegiatan Pemerintahan Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan Rp 4.198.548.445,00 76 Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Rp 221.130.000,00 77 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Rp 733.810.000,00 78 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Rp 26.160.000,00