Reformasi Birokrasiepandawalat.kemendesa.go.id/uploads/1/113/Bahan_RB-ZI... · 2020. 7. 5. ·...

36
Reformasi Birokrasi Oleh: Inspektur I

Transcript of Reformasi Birokrasiepandawalat.kemendesa.go.id/uploads/1/113/Bahan_RB-ZI... · 2020. 7. 5. ·...

  • Reformasi Birokrasi

    Oleh: Inspektur I

  • Roadmap RB 2020 – 2024

    Permenpan 25/2020

  • GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI

  • Periode ketiga atau terakhir dari Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional.

    KELAS DUNIA : pelayanan publik yang

    semakin berkualitas dan tata kelola yang

    semakin efektif dan efisien.

    New Public Management, yang ditunjukkan dengan upaya menciptakan efektivitas,

    efisiensi, dan pemerintahan yeng berorientasi pada hasil.

    Indonesia Menuju paradigma

    New Public Service (Governance) yang ditunjukkan dengan keterlibatan aktor lain di

    luar pemerintah dalam kedudukan yang sama, seperti masyarakat sipil, dunia usaha,

    dan media masa.

    Praktik birokrasi Weberian(dikuasai Pemerintah), khususnya dalam mengelola

    pelayanan yang bersifat strategis dan terkait dengan kedaulatan negara.

    ketiga paradigma berjalan

    secara paralel dan

    kontekstual sesuai

    kebutuhan.

    Kita

    membutuhkan

    acuan

    paradigma yang

    mana dalam

    melaksanakan

    RB ???

  • Tingkatan Pelaksanaan RB

    Tingkat pelaksanaan makro mencakup penetapan arahkebijakan Reformasi Birokrasi secara nasional sertamonitoring dan evaluasi pencapaian program- programReformasi Birokrasi pada tingkat meso dan mikro

    MESO

    Tingkat pelaksanaan meso mencakup pelaksanaan program Reformasi Birokrasi oleh instansi yang ditetapkan sebagai leading sector

    Instasional

    Mencakup implementasi kebijakan/program Reformasi Birokrasi pada masing-masing K/L/Pemda.

    MAKRO

    MESO

    MIKRO

  • Kegiatan Level Mikro Reformasi Birokrasi 2020-2024 pada 8 Area PerubahanPermenpan no.25/2020

    NOProgram/Area

    PerubahanIndikator Kegiatan

    1 Manajemen Perubahan 1. Indeks

    Kepemimpinan

    Perubahan

    Pengembangan dan Penguatan nilai-nilai untuk

    meningkatkan komitmen dan implementasi perubahan

    (reform);

    Penguatan nilai integritas;

    Pengembangan dan Penguatan peran agen perubahan

    dan role model;

    Pengembangan budaya kerja dan cara kerja yang

    adaptif dalam menyongsong revolusi industry 4.0;

    2 Penataan Peraturan

    Perundangan/

    Deregulasi Kebijakan

    1. Indeks Reformasi

    Hukum

    2. Indeks Kualitas

    Kebijakan

    Melakukan identifikasi dan pemetaan regulasi lingkup

    IP (menghilangkan overlapping peraturan);

    Deregulasi aturan yang menghambat birokrasi;

    Penguatan Sistem Regulasi Nasional di lingkup IP;

    Melakukan perencanaan kebijakan yang meliputi

    agenda setting dan formulasi kebijakan;

    Melakukan evaluasi kemanfaatan kebijakan yang telah

    disusun

  • Kegiatan Level Mikro Reformasi Birokrasi 2020-2024 pada 8 Area PerubahanPermenpan no.25/2020

    NO Program/Area Perubahan Indikator Kegiatan

    3 Penataan Organisasi/

    Kelembagaan

    1. Indeks Kelembagaan Asessment organisasi berbasis kinerja;

    Restrukturisasi (penyederhanaan) kelembagaan IP

    berdasarkan hasil asesmen;

    Membentuk struktur organisasi yang tepat fungsi.

    4 Penataan Tatalaksana 1. Indeks SPBE

    2. Indeks Pengawasan

    Kearsipan

    3.Indeks Pengelolaan

    Keuangan

    4. Indeks Pengelolaan Aset

    5. Indeks Pemerintahan

    Daerah

    a.Penerapan Tata Kelola SPBE

    b.Penerapan Manajemen SPBE

    c.Penerapan Layanan SPBE

    d.Mengintegrasikan pemanfaatan IT dalam tata kelola

    pemerintahan;

    e.Implementasi Manajemen i.Kearsipan Modern dan

    Handal (dari manual ke digital);

    f. Melakukan pengelolaan arsip sesuai aturan;

    g. Mengimplementasikan digitalisasi arsip;

    h. Melakukan pengelolaan keuangan secara tepat dan

    sesuai aturan;

    i. Melakukan pengelolaan atas aset sesuai dengan kaedah

    dan aturan yang berlaku.

    j. Penguatan implementasi keterbukaan informasi publik;

    k.Pengembangan proses bisnis instansi dan unit;

    l. Penyelarasan Proses bisnis dan SOP;

  • Kegiatan Level Mikro Reformasi Birokrasi 2020-2024 pada 8 Area PerubahanPermenpan no.25/2020

    NOProgram/Area

    PerubahanIndikator Kegiatan

    5 Sistem

    Manajemen

    SDM

    1.Indeks

    Profesionalitas ASN

    2.Indeks Merit

    System

    3.Indeks Tata Kelola

    Manajemen ASN

    >ASN secara professional;

    >Implementasi manajemen ASN berbasis merit system;

    >Penetapan ukuran kinerja individu;

    >Monitoring dan evaluasi kinerja individu secara berkala;

    >Penguatan implementasi Reward and Punishment Berdasarkan kinerja;

    >Pengembangan kompetensi dan karir ASN berdasarkan hasil/monitoring dan evaluasi

    kinerja dan kebutuhan organisasi;

    >Pemanfaatan IT dalam manajemen ASN;

    >Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas ASN;

    >Pengembangan implementasi Manajemen Talenta (Talent pool);

    >Penguatan database dan sistem informasi kepegawaian untuk pengembangan karir

    dan talenta ASN;6 Penguatan

    Akuntabilitas

    1. Nilai SAKIP

    2. Indeks

    Perencanaan

    Melakukan perencanaan terintegrasi dan perencanaan yang lintas sector (collaborative and crosscutting);

    Penguatan keterlibatan pimpinan dan seluruh penanggung jawab dalam

    perencanaan kinerja, monitoring dan evaluasi kinerja, serta pelaporan kinerja;

    Peningkatkan kualitas penyelarasan kinerja unit kepada kinerja organisasi (goal

    and strategy cascade);

    Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja secara berkala;

    • Penembangan dan pengintegrasian sistem informasi kinerja, perencanaan, dan

    penganggaran;

    • Penguatan implementasi value for money dalam rangka merealisasikan anggaran

    berbasis kinerja;

  • Kegiatan Level Mikro Reformasi Birokrasi 2020-2024 pada 8 Area PerubahanPermenpan no.25/2020

    NOProgram/Area

    PerubahanIndikator Kegiatan

    7 Pengawasan 1. Maturitas SPIP

    2. Kapabilitas APIP

    3. Opini BPK

    4. Indeks Tata Kelola

    Pengadaan Barang &

    Jasa

    Melakukan Penguatan implementasi SPIP di seluruh bagian organisasi;

    Meningkatkan Kompetensi APIP;

    Pemenuhan Rasio APIP (pemenuhan jumlah ideal aparatur pengawas);

    Melakukan pengelolaan dan akuntabilitas keuangan sesuai kaedah dan aturan yang berlaku;

    Melakukan pengelolaan barang dan jasa sesuai aturan;

    Pembangunan unit kerja Zona Integritas Menuju WBK/WBBM;

    · Penguatan pengendalian gratifikasi;

    · Penguatan penganganan pengaduan dan komplain;

    · Penguatan efektivitas manajemen risiko;

    · Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan;

    8 Pelayanan

    Publik

    1. Indeks Pelayanan

    Publik

    2. Hasil Survei

    Kepuasan Masyarakat

    Melakukan penguatan implementasi kebijakan bidang pelayanan publik (Standar Pelayanan, Maklumat

    Pelayanan, SKM)

    Pengembangan dan pengintegrasian sistem informasi pelayanan publik dalam rangka peningatan akses

    publik dalam rangka memperoleh informasi pelayanan;

    Pengelolaan pengaduan pelayanan publik secara terpadu, tuntas dan berkelanjutan dalam rangka

    memberikan akses kepada publik dalam mendapatkan pelayanan yang baik;

    Peningkatan pelayanan publik berbasis elektronik dalam rangka memberikan pelayanan yang mudah,

    murah, cepat, dan terjangkau.

    Penciptaan,

    pengembangan, dan pelembagaan inovasi pelayanan publik dalam rangka percepatan peningkatan kualitas

    pelayanan publik;

    • Pengembangan sistem pelayanan dengan mengintegrasikan pelayanan pusat, daerah dan bisnis dalam Mal

    Pelayanan Publik;

    • Pengukuran kepuasan masyarakat secara berkala;

    • Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pelayanan publik secara berkala.

    • Mendorong K/L/D untuk melaksanakan survei kepuasan masyarakat;

    • Meningkatkan tindak lanjut dari Laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat.

  • PMPRBKomposisi nilai pada LKE PMPRB 2020

    KOMPOSISI NILAI LKE PMPRBPermenpan 26/2020

  • Komposisi Nilai LKE PMPRB Level Kementerian

  • Alur PMPRBonline

  • PMPRB (LKE pada Level Unit)(Permenpan 26/2020)

    Total Nilai Unit 36,30 (Hanya Pengungkit, sama dengan 2019)01

    02

    04

    03

    Terdapat 2 Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan 8 area

    perubahan di LKE Unit (Pemenuhan dan Reform)

    Pemenuhan bersifat dokumen dan bentuknya masih sama dengan

    2019, namun total nilai hanya 14,6

    Reform bersifat aksi perubahan yang telah dilakukan dengan

    pembuktian berupa angka-angka. Dengan total nilai 21,7

    A

  • PMPRB dan TANTANGANNYA(Permenpan 26/2020) BContoh tantangan dalam nilai Reform pada LKE antara lain pada:

    a. Agen perubahan diminta menunjukkan 1

    agen perubahan menghasilkan 1

    perubahan, sehingga semakin banyakan

    agen perubahan, semakin banyak

    perubahan yang perlu ditunjukkan;

    b. Target RB harus tertuang dalam IKU

    Pimpinan

    01

    02

    Sub Komponen Penataan dan Penguatan

    Organisasi, menuntut untuk Penyesuaian

    organisasi berdasarkan Bispro03

    04Sub Komponen Penataan Tatalaksana

    Peta Bispro terkait adanya Penyederhanaan

    Jabatan

    a. Menuntut ukuran keberhasilan IKI

    berorientasi hasil (Outcome) sesuai

    levelnya masing-masing;

    b. Hasil assessment digunakan untuk

    pertimbangan mutasi dan

    pengembangan karir;

    c. Penghitungan persentasi pelanggaran

    disiplin

    Sub Komponen Manajemen Perubahan

    Sub Komponen Penataan Sistem

    Manajemen SDM

    Sub Komponen Deregulasi Kebijakan

    a. Kebijakan yang diterbitkan memiliki peta

    keterkaitan dengan kebijakan lainnya;

    b. Kebijakan terkait pelayanan dan/ perijinan

    ada unsur kemudahan dan efisiensi

    05

  • PMPRB dan TANTANGANNYA(Permenpan 26/2020) BContoh tantangan dalam nilai Reform pada LKE antara lain pada:

    a. Menilai penggunaan anggaran yang efektif;

    b. Menghitung jumlah program dan kegiatan

    yang mendukung IKU;

    c. PK jadi dasar Pemberian Reward/Punishment

    d. Diharapkan memiliki Peta Strategis Pegawai

    dalam penentuan kinerja seluruh pegawai

    06

    07 Sub Komponen Pengawasan menuntutpenyampaian LHKPN dan LHKASN

    08

    Sub Komponen Penguatan Akuntabilitas

    menuntut untuk dapat memberikanpelayanan dan konsultasi dilakukandiberbagai media secara responsif dan bertanggung jawab.

    Sub Komponen Pelayanan Publik

  • Kegiatan pada Rencana Aksi

    a. Sosialisasi dan internalisasi Reformasi BirokrasiKementerian di seluruh lingkungan UKE-1;

    b. Evaluasi secara berkala Pelaksanaan RB;c. Penguatan kapasitas agen perubahan;d. Penyusunan Rencana Kerja Agen Perubahan

    2. Peraturan Perundang-undangan

    1. Manajemen Perubahan

    a. Pembahasan peraturan perundang-undangan di BidangDesa, PDT dan Transmigrasi dengan melibatkan Tim Kemenkumham, Kementerian/Lembaga terkait, pemerintahan daerah, akademisi, dan praktisi untukmendukung prioritas nasional;

    b. Identifikasi peraturan perundang-undangan melaluiinventarisasi, identifikasi dan klasifikasi

    3. Penataan Organisasia. Berperan dalam penyusunan SOTK yang tepat

    fungsi, tepat ukuran, dan tepat proses (penyederhanaan birokrasi);

    b. Penyusunan Evaluasi Peta Jabatan untukmengurangi dupilkasi fungsi

  • Kegiatan pada Rencana Aksi

    a. pelaksanaan reviu dan evaluasi proses bisnis L0;b. Evaluasi Proses Bisnis dan SOP

    5. Manajemen SDM

    4. Penataan Tata Laksana

    a. Sosialisasi penyusunan PK berorientasi output;b. Penambahan fungsi pengukuran kinerja melalui system

    apilkasi online; c. Penyusunanan standard/aturan pemberian reward &

    punishment yang berorientasi pada hasil kinerjapegawai;

    d. Penyusunan Indikator Kinerja Individu (IKI)

    6. Penguatan Akuntabilitasa. Berperan dalam penyusunan Renstra & IKU;b. Peningkatan pemanfaatan aplikasi E-SAKIP di

    tingkat Pimpinan UKE-I dan UKE-II, sehinggatingkat pimpinan tersebut dapatmemanfaatkan aplikasi E-SAKIP dalammelakukan supervisi/ pemantauan/ evaluasicapaian kinerjanya secara periodik per Triwulan, Semester dan Tahunan;

    c. Evaluasi penerapan SAKIP

  • Kegiatan pada Rencana Aksi

    a. Sosialisasi Gratifikasi;b. Penguatan SPIP pada Unit kerja;c. Mengusulkan Pembangunan Zona Integritas di unit kerja;d. Evaluasi unit kerja yang tidak lolos WBK untuk diusulkan ZI kembali

    8. Pelayanan Publik

    7. Penguatan Pengawasan

    a. Mengintegrasikan pelayanan publik berbasis IT / e-government pada sistem yang berkaitan;

    b. Sosialisasi Pelaksanaaan media komunikasi kepada stakeholder; c. Sosialisasi secara langsung kepada stakeholder melalui media elektonik

    maupun sosial;d. Melakukan Survey pelayanan kepada Stakeholder;e. tindak lanjut hasil rekomendasi survei oleh UKE I sesuai harapan stakeholder

  • ZONA INTEGRITASPermenpan No. 10 Tahun 2019 (perubahan atas

    Permenpan No. 52 Tahun 2014)

  • PENGERTIAN ZI

    Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintahyang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkanWBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahankorupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik ( Permenpan No. 10/2019)

  • HAKEKAT PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (WBK & WBBM)

    INDEKS RB

    Unit Percontohan

    1) Dianggap sebagai Unit penting / strategispada Pelayanan Publik

    2) Mengelola sumber daya yang cukup besar3) Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi

    yang cukup tinggi di unit tersebut

    1• Miniatur Implementasi Reformasi Birokrasi di Unit

    Kerja

    2

    • Bertujuan untuk membangun program RB sehingga mampu mengembangkan budaya kerjabirokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi, dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas

    3

    • Membangun percontohan pada tingkat unit kerjapada Instansi Pemerintah sebagai unit menujuWilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

  • 5 Langkah Strategi Membangun ZI

    KOMITMEN

    Komitmen pimpinan dan

    semua karyawandengan

    melibatkan bawahan dalam

    pelaksanaan reformasi

    birokrasi dan menularkan

    semangat dan visiyang sama

    1

    2

    KEMUDAHANPELAYANAN

    MenyediakanFasilitas

    Lebih Baikdan

    Semangat Hospitallitty

    untukkepuasan

    publik

    3

    PROGRAM YANG MENYENTUH MASYARAKAT

    Membuat programyang membuatunit kerja lebih

    dekat kemasyarakat

    sehingga masyarakat merasakan

    kehadiran unit kerja tersebut

    4

    MONITORING DAN EVALUASI

    Melakukan pemantauan dan

    evaluasi berkelanjutan

    untukmemastikan

    bahwa program yang sedang

    dijalankan tetapdi jalurnya

    5

    MANAJEMEN MEDIA

    Menetapkan strategi komunikasi untuk

    memastikan bahwa setiap aktivitas dan inovasi perubahan

    yang telah dilakukan diketahui

    oleh masyarakat

  • Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

    Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan ZonaIntegritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit danHasil)

    Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan.

    Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian pelaksanaan Rencana AksiPembangunan.

    Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.

    Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM, Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau tidak sebagai WBK/WBBM

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Langkah Membangun Unit WBK/WBBM

  • PROSES /TAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

    PencananganZI

    • Penandatangan

    pakta integritas

    • Pernyataan

    komitmen

    PembangunanZI

    • Menetapkan

    unit kerja

    • Membangun dan melakukan monev atas pembangunan

    Pengusulan ZI

    • Penilaian mandiri

    oleh TPI

    • Pengusulanke Kementerian PANRB

    Reviu oleh TPN

    • Verifikasi

    dilapangan

    • Survey eksternalonline

    Penetapan

    WBK/WBBM

    • Panel TPN

    • Kementerian PAN RB bersama KPK dan Ombudsman menetapkan bersama

  • SYARAT WBK WBBM

    Tingkat Instansipemerintah

    Opini BPK minimal“WDP”

    Opini BPK minimal“WTP”

    Nilai AKIP minimal “B”

    Tingkat unit kerja Unit kerja yang diajukan merupakan core layanan utama dari instansinya

    Mengelola sumber daya yang cukup besar

    Memiliki tingkat keberhasilan ReformasiBirokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut

    Telah mendapatpredikat WBK sebelumnya

    LHKASN dan LHKPN 100%

    2020

    Syarat Pengajuan Zona Integritas

  • SYARAT WBK WBBM

    NilaiTotal 75 85

    Nilai MinimalPengungkit 40 48

    Bobot nilai minimal per areapengungkit 60% 75%

    Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yangBersih

    dan Bebas KKN”minimal18,50 18,88

    Nilai sub-komponen“Survei Persepsi Anti Korupsi” minimal13,5 (survey3,60) 13,5 (survey3,60)

    Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP”minimal 5,0 (100%) 5,0 (100%)

    Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan

    Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat”minimal16 (survey3,2)

    18 (survey3,60)

    Penetapan Unit Kerja Berpredikat WBK danWBBMPERMENPANRB 10/2019

    Mandatory

    (Stranas PK)

    Mandiri

    (Prioritas K/L)

    1. Tingkat kematangan implementasi perubahan

    2. Tingkat keberlanjutanperubahan

    3. Tingkat Kualitas Pelayanan dan kinerja

    PERBEDAAN WBK & WBBM

  • LEMBAR KERJA EVALUASI PMPZIPenilaian Skor WBK

    (min 60%)

    A Pengungkit 60 40

    1 Manajemen Perubahan 5 3

    2 Penataan TataLaksana 5 3

    3 PenataanSDM 15 9

    4 PenguatanAkuntabilitas 10 6

    5 Penguatan Pengawasan 15 9

    6 Peningkatan Kualitas Pelayanan

    Publik

    10 6

    B Hasil 40

    1 Pemerintahan Bersih dan Bebas

    KKN

    20 18,5

    2 Kualitas PelayananPublik 20 15

    Total 100 75

    KOMPONEN

    a. Pengungkit

    • Mandatory (6Area)

    • Reform (Pertanyaan

    Lebih berorientasi Hasil)

    b. Hasil

    BOBOT

    a. Pengungkit (60)

    –Mandatory (30)

    –Reform (30)

    b. Hasil (40)

  • Hasil Evaluasi Zona Integritas Tahun 2019 oleh TPI ZI ITJEN

    NoSyarat dapat Ditetapkan

    WBK

    Nilai

    Minimal

    Penilaian LKE

    BBLM Jakarta,

    BALILATFO

    BBLM

    Jogjakarta,

    BALILATFO

    Dit. Promosi

    dan Kemitraan,

    Ditjen PKTrans

    Dit. PEKP,

    Ditjen PKP

    Dit. PSPD, Ditjen

    PPMD

    Biro HOT,

    Setjen

    1 Nilai total 75 86,45 81,98 90,14 86,85 82,81 75,20

    2 Nilai minimal pengungkit 40 48,43 45,88 52,58 47,17 47,26 41,70

    3Bobot nilai per area

    pengungkit60%

    Semua Area ≥

    60 %

    Semua Area ≥

    60 %

    Semua Area ≥

    60 %

    Semua Area ≥

    60 %

    Area Kualitas

    Pelayanan Publik

    < 60 %

    Semua Area

    ≥ 60 %

    4

    Nilai komponen hasil

    “terwujudnya pemerintahan

    yang bersih dan bebas KKN”

    18,05 18,88 19,25 18,51 18,59 18,05 18,50

    5

    Nilai sub-komponen “survei

    persepsi anti korupsi”

    minimal

    13,50 13,88 14,25 13,51 14,84 13,50 13,50

    6

    Nilai sub-komponen

    “presentasi TLHP” Minimal

    100%

    5 5 5 5 5 5 5

    7

    Nilai komponen hasil

    “terwujudnya peningkatan

    kualitas pelayanan publik

    kepada masyarakat” minimal

    15 19,15 16,85 19,05 19,84 17,50 15

  • HASIL EVALUASI ZI TAHUN 2019 OLEH KEMENPAN

    NO

    UNIT KERJA TOTAL NILAI

    IPP IPAK

    1 BBPLM JAKARTA 76,73 3,58 3,65

    2 BBLM YOGYAKARTA - 3,61 3,55

    3 DIT. PEKP (DITJEN PKP) - 3,55 3,58

    4 DIT. PROKEM (DITJEN PKTRANS)

    - 2,97 3,2

    5 BIRO HOT (SETJEN) - - -

    6 DIT. PSPD (DITJEN PPMD)

    - - -

    Tidak memenuhi batas

    minimal survei WBK

    Tidak memenuhi seleksi

    awal administrasi

    Batas MIN Survey

    IPP = 3,2

    IPAK = 3,6

  • Kelemahan Pembangunan ZI pada 6 area pengungkit dan Survei Eksternal

    •Belum adanya pemahaman yang utuh terhadap 6 area perubahanpembangunan zona integritas dari pimpinan dan pegawai di unit kerja;

    •Belum terlihat terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja, hanya mengejarnilai/penghargaan;

    • Keterlibatan pimpinan secara aktif dalam Monevpelaksanaan

    pembangunan ZI masihrendah;

    • Pemahaman dan Keterlibatan pimpinan dalam implementasi

    manajemen kinerja masihrendah;

    • Implementasi sistem pengawasan yang belum mantap, masih pada sekedar public campaign dan belum pada pembangunan secara sistemik, dan pimpinan belum terlihat keterlibatan pimpinan dalam mengawal pengendaliandanevaluasi ataspelaksanaan di lapangan ;

    • Inkonsistensi implementasi pelayanan kepada publik menurut kertas kerja

    evaluasi internal dengan kondisi nyata dilapangan;

    • Pengelolaan terhadap mediauntuk menginformasikan pembangunanZI kepada internal dan stakeholder ekstenal/masyarakat belum dilakukan secara efektif;

    • Inovasi program dan kegiatan pelayanan belum bisa menjawab isu strategis yang sesuai dengan harapan stakeholder sehingga upaya perbaikan yang telahdilakukanoleh unit kerja tersebut belum mendapat tanggapan positif dari penerimalayanan;

    • Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat hanya bersifat formalitas dan belum dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai harapanmasyarakat.

    Tidakmemenuhi syarat minimal IPP

    •Prosedur

    •Persyaratan

    •Biaya

    •Waktu

    •Penyelesaian

    •Respon

    Tidak memenuhi syarat minimal IPAK

    •Masih ada percaloan

    •Masih ada pungli

  • Belum seluruh unit kerja yang diajukan memahami definisi maupun target kinerja

    yang dituangkan dalam PK;

    Sebagian besar unit kerja yang diajukan telah berupaya memperbaiki proses

    bisnisnya dengan membangun berbagai inovasi. Namun inovasi tersebut belum

    mampu mendorong peningkatan pencapaian target kinerja lebih signifikan;

    Komitmen yang kuat untuk perbaikan birokrasi di setiap unit kerja belum

    sepenuhnya ditunjang dengan pemahaman yang memadai dari pimpinan maupun

    anggota unit kerja;

    Sebagian unit kerja belum sepenuhnya dapat menerapkan manajemen risiko

    dengan baik, dan Sebagian unit kerja belum mengidentifikasi peta risiko untuk

    mengenali potensi terjadinya penyimpangan yang berdampak negatif terhadap

    integritas;

    Kurang optimalnya sebagian unit kerja untuk membangun kedekatan dengan

    masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini tercermin dalam survey

    eksternal yang belum optimal.

    CATATAN EVALUASI ZI 2019 di KDPDTT oleh KEMENPAN

  • Pertanyaan oleh Evaluator saat desk ZI tahun 2019 di

    Dit. PEKP

    03

    Bagaimana implementasi ‘Integritas” pada pegawai di Dit. PEKP?

    Akuntabilitas Kinerja yang dikaitkan dengan Indikator Kinerja Utama

    (IKU) Dit. PEKP, bagaimana menentukan desa yang berkembang

    ekonominya?

    SPIP Dit. PEKP apa risiko ter-awal yang dimiliki dan bagaiamana

    pengendaliannya?

    Terkait penggunaan Sosial media, apakah terdapat perbedaan

    dengan social media Ditjen PKP, bagaimana pengaruh social media

    terhadap keberhasilam Dit. PEKP?

  • TARGET YANG INGIN

    DILIHAT

    NO KOMPONEN PENGUNGKIT/PROSES TARGET

    1 Manajemen Perubahan

    a) komitmen seluruh jajaran pimpinan danpegawai

    b) perubahan pola pikir dan budaya kerjac) Menurunnya resiko kegagalan (karena tidak

    punya keinginan berubah)

    2 Penataan Tatalaksana

    a) Meningkatnya penggunaan teknologiinformasi dalam proses manajemenpemerintahan

    b) Meningkatnya efisiensi dan efektivitasc) Meningkatnya kinerja

    TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA 6 AREA PERUBAHAN (1)

  • NOKOMPONEN

    PENGUNGKIT/PROSESTARGET

    3Penataan Sistem Manajemen SDM

    a) meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaanSDM aparatur

    b) meningkatnya transparansi dan akuntabilitaspengelolaan SDM

    c) meningkatnya disiplin SDM aparaturd) meningkatnya efektivitas manajemen SDM

    aparature) meningkatnya profesionalisme SDM aparatur

    4 Penguatan Akuntabilitasa) meningkatnya kinerja instansi pemerintahb) meningkatnya akuntabilitas instansi

    pemerintah

    TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA 6 AREA PERUBAHAN (2)

  • NOKOMPONEN

    PENGUNGKIT/ PROSESTARGET

    5 Penguatan Pengawasan

    a) meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaankeuangan negara

    b) meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangannegara

    c) meningkatnya status opini BPKd) menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang

    6Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    a) meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat,lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau)

    b) meningkatnya jumlah unit pelayanan yangmemperoleh standardisasi pelayanan internasional

    c) meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadappenyelenggaraan pelayanan publik

    TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA 6 AREA PERUBAHAN (3)

  • Terima Kasih