REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang...

20
231 DELAPAN REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH GERAKAN SOSIAL DI RUANG PUBLIK VIRTUAL Yang Menang dan Yang Kalah Masuknya investasi multinasional di sektor pertambangan melalui PT IMK di Kabupaten Murung Raya ternyata belum mampu membawa kebahagian, malahan membuahkan hasil protes yang tidak henti- hentinya dari masyarakat. Perlawanan tanpa henti akhirnya berkembang menjadi gerakan sosial, karena mendapatkan berbagai dukungan luas bukan hanya dari masyarakat desa Oreng Kambang tetapi juga dari berbagai Organisasi Non Pemerintah (ornop) baik lokal, regional maupun nasional membentuk jaringan terorganisir dari para aktor untuk mempertanyakan kepada negara terkait dengan hadirnya PT IMK. Jaringan aktor inilah yang kemudian menjadikan aksi perlawanan masyarakat Oreng Kambang dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama, yaitu dari tahun 1990 - 2013. Terbentuknya jaringan aktor dikarenakan mereka memiliki tujuan-tujuan atau klaim-klaim yang sama untuk mengarahkan sebuah proses perubahan yang lebih baik. Dalam konteks seperti ini, hadirnya PT IMK justru menciptakan kondisi ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan politik kian terdegradasi. Karena itu mereka sepakat untuk melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Transcript of REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang...

Page 1: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

231

DELAPAN

REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU

KEGAGALAN DARI SEBUAH GERAKAN

SOSIAL DI RUANG PUBLIK VIRTUAL

Yang Menang dan Yang Kalah

Masuknya investasi multinasional di sektor pertambangan melalui

PT IMK di Kabupaten Murung Raya ternyata belum mampu membawa

kebahagian, malahan membuahkan hasil protes yang tidak henti-

hentinya dari masyarakat. Perlawanan tanpa henti akhirnya

berkembang menjadi gerakan sosial, karena mendapatkan berbagai

dukungan luas bukan hanya dari masyarakat desa Oreng Kambang

tetapi juga dari berbagai Organisasi Non Pemerintah (ornop) baik lokal,

regional maupun nasional membentuk jaringan terorganisir dari para

aktor untuk mempertanyakan kepada negara terkait dengan hadirnya

PT IMK. Jaringan aktor inilah yang kemudian menjadikan aksi

perlawanan masyarakat Oreng Kambang dapat bertahan dalam waktu

yang cukup lama, yaitu dari tahun 1990 - 2013.

Terbentuknya jaringan aktor dikarenakan mereka memiliki

tujuan-tujuan atau klaim-klaim yang sama untuk mengarahkan sebuah

proses perubahan yang lebih baik. Dalam konteks seperti ini, hadirnya

PT IMK justru menciptakan kondisi ekologi, sosial, budaya, ekonomi

dan politik kian terdegradasi. Karena itu mereka sepakat untuk

melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong

perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Page 2: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

232

dengan masuknya modal asing di sektor pertambangan (PT IMK) di

Kalimantan Tengah.

Meskipun di dukung dengan jaringan aktor yang kuat untuk

melakukan aksi-aksi perlawanan baik ditingkat lokal, regional dan

nasional, keberadaan PT IMK ternyata masih mampu bertahan. Hal ini

dimungkinkan, salah satunya disebabkan lemahnya pemahaman

hukum pemerintah yang dibuat dengan pihak perusahaan

multinasional termasuk PT IMK dalam mendesain Kontrak Karya (KK).

Akibatnya, klausul pertanggungjawaban hukum lingkungan dalam hal

terjadi pencemaran yang dilakukan sebagai akibat adanya industri

pertambangan tidak diatur secara jelas. Kebertahanan PT IMK juga

dikarenakan adanya kongsi yang sangat kuat dengan elit politik (lokal,

regional dan nasional), yang berakibat tidak tertanganinya dampak

negatif yang dihadapi masyarakat akibat hadirnya PT IMK.

Relasi simbiosis mutualisme dengan politisi lokal tentunya

memberikan kekuatan kepada PT IMK untuk terus menggusur bahkan

mengusir para penambang rakyat yang sudah ada sebelum masuknya

PT IMK bahkan kawasan yang dianggap suci oleh masyarakat adat

Dayak Siang Murung. Fenomena ini dimungkinkan karena hadirnya

PT IMK justru dimanfaatkan oleh negara (pemerintah daerah-desa)

dan elit-elit lokal lainnya sebagai instrumen politik dan ekonomi.

Sebaliknya negara dimanfaatkan sebagai alat kapital pemberi konsesi-

konsesi untuk eksploitasi pertambangan. Oleh karenanya keberadaan

PT IMK hampir tidak memberikan manfaat yang signifikan terhadap

pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Oreng Kambang.

Menghadapi penggusuran dan pengusiran dari PT IMK,

masyarakat Oreng Kambang menjadi sabar tetapi bukan berarti tidak

melakukan perlawanan. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, masyarakat Oreng Kambang kembali melakukan aktifitas

usaha pertambangan hanya untuk mengambil tailing atau limbah

batuan atau tanah halus sisa-sisa dari pengerukan dan pemisahan

(estraksi) meneral yang berharga terutama emas dan perak. Mereka

kembali ditekan dan terus dikejar oleh aparat keamanan dengan

menggunakan senjata laras panjang. Bahkan dalam beberapa kasus

Page 3: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

233

terjadi penangkapan karena dinilai melakukan pelanggaran karena

tidak meminta ijin memasuki wilayah penambangan PT IMK.

PT IMK beranggapan bahwa hanyalah merekalah yang sebenarnya

bisa melawan kemiskinan dengan menyediakan peluang pekerjaan bagi

masyarakat lokal, merupakan cerminan nalar pikir para penguasa dan

konglomerat tambang di Kalimantan Tengah. Kenyataannya justru

masyarakat lokal yang kurang memperoleh kesempatan untuk bekerja

di PT IMK karena tidak memenuhi persyaratan yang dikehendaki

perusahaan. Kalaupun ada, status pekerjaan mereka hanyalah sebagai

tenaga buruh kasar, seperti tukang kebun dengan upah yang rendah.

Selain memberi kesempatan agar masyarakat lokal dapat

memperoleh pekerjaan, PT IMK juga memberikan pelatihan dan modal

usaha kepada bekas penambang rakyat sebagai bentuk tanggungjawab

sosial perusahaan. Namun tawaran pelatihan dan modal usaha

mendapatkan penolakan dari masyarakat. Penolakan terjadi karena

menurut rasional masyarakat, pendapatan yang diperoleh sebagai

penambang jauh lebih besar ketimbang perolehan hasil usaha kerajinan

bambu, maupun beternak lele.

Pada akhirnya aksi-aksi perlawanan yang dilakukan masyarakat

Oreng Kambang cenderung berkembang karena tuntutan mereka tidak

mendapatkan perhatian dari para penguasa (pemerintah dan

pemerintah daerah) dan juga para pengusaha (PT IMK). Awal

perlawanan adalah berbentuk demontrasi damai dari mengambil

tailing hingga membawa sepanduk turun ke jalan. Namun dalam

perkembangannya aksi damai berubah menjadi aksi brutal dengan

membakar fasilitas yang dimiliki perusahaan, karena PT IMK dalam

menyelesaikan aksi-aksi perlawanan masyarakat lebih menggunakan

cara-cara arogan termasuk penggunaan senjata berlaras panjang.

Masyarakat menjadi marah dan pada akhirnya berkembang menjadi

“benci” dan akan terus-menerus melakukan perlawanan meskipun

mereka harus berkorban dan menderita kerugian.

Dalam melakukan aksi perlawanan sejumlah isu utama yang

dituntut kepada negara terkait dengan hadirnya PT IMK; (1)

terjadinya ketidak-adilan dan pemiskinan karena usaha yang mereka

Page 4: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

234

miliki diambil alih oleh PT IMK; (2) ketidak-mampuan bersaingan

untuk memperoleh pekerjaan termasuk mencari pekerjaan lain diluar

pekerjaan sebagai penambang; (3) terjadinya pencemaran lingkungan

dampak dari aktivitas penambangan. Dari waktu ke waktu isu-isu

tersebut terus berkembang mengiringi peningkatan aktivitas

penambangan yang dilakukan PT IMK.

Meskipun perluasan eksploitasi tambang yang dilakukan PT IMK

masih dalam luasan wilayah tambang yang dijinkan, masyarakat juga

terus melakukan perlawanan. Hal ini terjadi karena di dalam wilayah

tambang PT IMK yang akan dieksploitasi terdapat wilayah adat.

Apabila PT IMK tetap mengeksploitasi apalagi dengan menggunakan

sistem penambangan secara terbuka (open pit area), maka identitas

kedayakan akan hilang. Isu yang lain adalah hilangnya tanah ulayat,

karena tanah-tanah masyarakat yang secara adat diakui

kepemilikannya juga diambil alih PT IMK tanpa ganti rugi.

Isu-isu tersebut tidaklah berdiri sendiri tetapi saling terkait,

dimana dengan isu yang sama bisa saja semakin mengartikulasikan isu-

isu yang lainnya, dan begitu pula sebaliknya. Awalnya perlawanan

dilakukan oleh kelompok penambang yang secara spesifik hanya

mengambil satu isu tertentu saja, yaitu; ketidak-adilan dan pemiskinan

karena lobang-lobang tambang sebagai tempat usaha mereka diambil

alih oleh PT IMK. Isu kemudian berkembang pada isu pencemaran

lingkungan dan puncaknya adalah isu memerjuangkan perolehan hak-

hak adat sebagai simbol atau identitas Dayak Siang Murung atas

kawasan adatnya dan tanah ulayat di dalamnya. Dengan isu

mempertahankan identitas kedayakan, maka gerakan masyarakat

Orang Kambang melawan PT IMK tidak hanya dilandasi dengan motif

maupun kepentingan ekonomi semata dalam hal ini adalah

kepentingan para penambang atau brunak. Faktanya menunjukkan

bahwa faktor-faktor yang melandasi perjuangan mereka lebih luas dari

sekedar persoalan ekonomi karena mencakup juga persoalan hak-hak

asasi manusia, lingkungan hidup, dan hak-hak sosial budaya. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa gerakan masyarakat Oreng Kambang

melawan PT IMK juga turut diperkuat oleh akar budaya Dayak yang

Page 5: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

235

masih diakui keberadaannya. Akar budaya ini juga mampu

menumbuhkan kembali spirit untuk terus melakukan perlawanan

menjadi sedemikian kuat dan solid, serta dapat berlangsung lama.

Akar budaya yang dimaksud dapat dibedakan menjadi beberapa

hal. Pertama, adanya keyakinan yang kuat bahwa wilayah-wilayah

yang disakralkan atau disucikan oleh orang Dayak merupakan wilayah

yang harus dijaga dan dipertahankan agar dapat menjaga keseimbangan

hubungan manusia dengan alam dan keseimbangan hubungan antar

manusia yang disimbolkan dengan Batang Garing, seperti yang

diperlihatkan dalam caver disertasi ini. Siapapun yang akan

memanfaatkan wilayah ini harus menjalankan ritual adat dan bagi

yang melanggar akan terkena sangsi adat. Wilayah adat yang dimaksud

adalah Gunung Puruk Kambang yang dipercaya sebagai tempat dimana

nenek moyang orang Dayak Siang Murung diturunkan dari Palangka Bulau oleh Ranying Hatala Langit disingkat Ranyinng atau Hatala yang

berarti Allah atau Tuhan. Karenanya berbagai kegiatan ritual adat

dalam konteks agama Keharingan, selalu dilakukan diwilayah ini.

Kedua, orang Dayak memiliki mekanisme membangun “sumpah

adat” dengan melakukan ritual seperti hinting pali. Sumpah ini apabila

dilanggar tidak hanya terkena sangsi adat, tetapi dapat membawa

malapetaka bagi mereka yang melanggarnya. Mekanisme inilah yang

kemudian digunakan untuk terus menghentikan operasi penambangan

PT IMK. Orang Dayak juga mempunyai aturan adat yang kemudian

dirumuskan melalui perjanjian Tumbang Anoi sebagai penuntun

menjaga keseimbangan hubungan antar manusia dengan alam, dan

antar manusia demi keberlanjutan kehidupan di masa mendatang.

Seperti yang diutarakan di atas, bahwa berkembangnya aksi protes

menjadi gerakan sosial karena memperoleh dukungan dari para aktivis

yang tergabung dalam Organisasi Non Pemerintah (Ornop) atau

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) diantaranya Walhi, Jatam,

Alperudi, YLBHI, PBHI, Elsam, dan LBH Jakarta) dan kelompok

penambang. Para aktivis ini kemudian membentuk koalisi dengan

nama Tim Advokasi Tambang Rakyat atau disingkat TATR. Dalam

perjalanannya pihak-pihak yang terlibat mempunyai peran dan fungsi

Page 6: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

236

masing-masing mulai dari merancang dan melakukan aksi-aksi

kampanye serta demontrasi di lapangan, melakukan lobi dengan

penguasa dan pengusaha, membuat petisi hingga pengerangkaan isu

diberbagai media massa. Apabila ada momentum tertentu yang

dianggap krusial, aktor-aktor ini lebih sering mengedepankan

pengerangkaan wacana sebagai corak perjuangannya, meskipun

terkadang ikut pula terlibat bersama masyarakat melakukan aksi-aksi

demontrasi di lapangan.

Namun dalam perkembangannya, jaringan aktor yang tergabung

dalam TATR tidak bertahan lama dikarenakan adanya perbedaan motif

pertukaran kepentingan antara masyarakat disatu sisi dengan aktivis

gerakan sosial dari luar masyarakat disisi yang lain. Hal ini ditunjukkan

belum ada satu tuntutan yang berhasil merubah kebijakan pemerintah

maupun pemerintah daerah. Untuk itu, masyarakat Oreng Kambang

kembali membangun jaringan baru dengan melibatkan organisasi

masyarakat adat Dayak, yaitu; dari Damang Kepala Adat di desa Oreng

Kambang hingga organisasi adat Dayak di Kalimantan Tengah, yaitu;

LMMDDKT. Isu utama yang kemudiaan menjadi tuntutan adalah

memberikan penegasan terhadap hak-hak adat terkait dengan

keberadaan Situs Gunung Puruk Kambang yang sudah diakui

keberadaannya oleh pemerintah dan pemerintah daerah

Baik sebagai individu maupun sebagai lembaga adat Dayak yang

terus memperjuangkan agar hak-hak adat tetap dipertahankan dan

dikuatkan posisinya, tentunya LMMDD-KT bersedia sebagai

pendamping kelompok masyarakat Oreng Kambang melawan PT IMK.

LMMDD-KT kemudian lebih terlibat untuk menyuarakan pendapat

berupa rekomendasi, kecaman, opini, dan memberikan masukan

mengenai sesuatu untuk mendukung perjuangan masyarakat adat

Dayak di bumi Kalimantan.

Dalam melakukan aksi perlawanan terhadap pemerintah dan

pemerintah daerah serta PT IMK, aktor-aktor yang terlibat dalam

jaringan aktor menggunakan beberapa cara. Pertama, menjalin

hubungan dengan ornop-ornop lain yang memiliki tujuan yang sama,

atau dengan kata lain membangun jejaring seluas mungkin. Dengan

Page 7: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

237

demikian, dapat dikatakan bahwa corak perlawanan mereka adalah

penguatan organisasi rakyat di tingkat “akar rumput” maupun

perluasan solidaritas dengan orgnisasi-organisasi lain yang turut

mendukung perjuangan mereka. Adapun jejaring yang terjalin di

antara -mereka bersifat melampaui ikatan-ikatan primordialistik, baik

agama, suku, golongan, dan kedaerahan. Hal itu ditunjukkan, misalnya,

dalam perjuangan mereka sempat berkunjung ke Jakarta dan bertemu

dengan sejumlah aktivis ornop yang kemudian memberi dukungan

konkret kepada mereka. Sejak itulah masalah PT IMK mencuat

menjadi isu nasional. Contoh lainnya ditunjukkan melalui jejaring

koalisi TATR yang saling bersinergi, sehingga mampu membuat

kesepakatan untuk “membagi-bagi lahan” perjuangan masing-masing:

ada yang mengatur koordinasi, ada yang mengartikulasikan isu, dan

ada pula yang beraksi dilapangan.

Kedua, terkait dengan poin pertama, corak perlawanan rakyat

terhadap PT IMK juga cenderung lebih banyak mengedepankan

aktivitas organisatoris berupa aksi-aksi demonstrasi di lapangan,

menyelenggarakan seminar dan lokakarya disamping melakukan lobi-

lobi dengan para pejabat negara (di lembaga eksekutif maupun lembaga

yudikatif), maupun penyebarluaskan informasi dan opini ke berbagai

kalangan (artikulasi isu) baik dengan media lokal dan nasional maupun

melalui internet dan media sosialnya. Ketiga, dapat dikatakan sebagai

pelengkap cara yang pertama dan kedua tersebut, adalah melakukan

perlawanan dengan mengajukan gugatan terhadap PT IMK melalui

jalur hukum (misalnya yang pernah dilakukan oleh TATR maupun

LMMDDKT, juga jalur politik dengan cara mendaftarkan pengaduan

mereka ke Komnas HAM terkait dengan berbagai pelanggaran HAM

yang dialami oleh masyarakat Oreng Kambang hingga ke Mahkamah

Konstitusi.

Ketiga cara tersebut jelas merupakan bentuk-bentuk upaya

melawan tanpa kekerasan (non-violence). Kendati demikian, tidak

dapat dipungkiri bahwa pada kenyataan di lapangan juga sering terjadi

aksi-aksi kekerasan, misalnya dalam bentuk peng-hempangan terhadap

truk-truk PT IMK dan memblokir jalan-jalan di sekitar lokasi pabrik

Page 8: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

238

hingga pembakaran fasilitas PT IMK. Akan tetapi, hal itu dapat

dikatakan sebagai ekses luapan kemarahan masyarakat yang sudah

mencapai titik puncaknya karena PT IMK belum bersedia untuk duduk

bersama dan dalam posisi setara untuk menyelesaikan konflik dengan

masyarakat adat Dayak. Apalagi sikap aparat keamanan yang selalu

membela kepentingan PT IMK dan kerap melakukan tindakan-

tindakan represif-koersif dalam menghadapi aksi-aksi masyarakat yang

menentangnya.

Upaya melakukan perlawanan di atas, pada akhirnya membawa

frustasi terutama bagi mereka yang terlibat aktif dalam aksi

perlawanan. Hal ini dikarenakan PT IMK tetap saja beroperasi dan aksi

perlawanan dinyatakan “gagal”. Belajar dari kegagalan ini membuat

masyarakat adat Dayak Siang kembali merancang aksi-aksi perlawanan

dengan melibatkan Damang Kepala Adat dan LMMDD-KT.

Dimulai dengan melakukan diskusi “kampung”, survey lapangan,

melakukan pemetaan geokultural serta berbagai aksi untuk bertemu

langsung dengan para penguasa baik pada aras lokal, regional maupun

nasional, hingga membawa agenda permasalahan Oreng Kambang di

Kongres Rakyat Kalimantan Tengah (KRKT) V yang diselenggarakan

dari tanggal 28-29 Juni 2014 di Palangkaraya. Tindak lanjut keputusan

KRKT, salah satunya membentuk Asosiasi Pertambangan Rakyat

Kalimantan (Aspera) sebagai wadah pendampingan bagi para

penambang yang umumnya adalah masyarakat adat Dayak.

Untuk menunjang aksi-aksi perlawanan, LMMDD-KT sebagai

lembaga pendamping memanfaatkan teknologi internet dan media

sosialnya agar dapat membingkai kasus PT IMK lebih luas serta

mengembangkan jaringan perlawanan. Selain melakukan proses

pembingkaian, dengan teknologi internet aksi-aksi perlawanan yang

dilakukan dapat terkontrol, dengan waktu yang fleksibel dan dapat

berlangsung pada tempat yang diciptakan sendiri. Pada akhirnya

teknologi internet juga dapat membangun pola komunikasi dua arah

sebagai salah satu strategi dalam melakukan pembingkaian. Gerakan

perlawanan masyarakat adat Oreng Kambang kemudian masuk dalam

ranah gerakan perlawanan ruang publik virtual.

Page 9: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

239

Proses masuk ke dalam perlawanan di ruang publik virtual

tentunya membutuhkan fondasi frame ideologi yang sangat kuat serta

memiliki kemampuan dan komitmen yang tinggi untuk melakukan

mobilisasi relasi dan media framing dalam memperjuangkan

pengakuan atas hak-hak adat secara konsisten dan berkelanjutan

(durable). Dengan fondasi frame ideologi yang sangat kuat tentunya

aksi-aksi pembingkaian dapat memperoleh respon dari para pihak yang

terlibat di ruang publik virtual terutama para pemegang saham dari PT

IMK.

Untuk itu, kelompok aksi yang dibentuk harus melakukan

pengkajian mendalam (framing) terkait dengan esensi dari hak-hak

adat orang Dayak melalui forum kajian formal dan informal maupun

dengan menggunakan media sosial. Kedua, membangun network dengan organisasi non pemerintah lainnya atau LSM yang memiliki

cara pandang universalitas, dan ketiga, melakukan pendampingan

secara langsung di lapangan, agar dapat mereproduksi wacana melalui

aksi off-line dan membingkai wacana tersebut melalui on-line.

Strategi gerakan dengan memanfaatkan teknologi internet dan

media sosialnya dalam membingkai informasi ternyata mampu

mempengaruhi pertimbangan para pemagang saham untuk tidak

membeli kembali saham PT IMK. Inti dari pembingkaian adalah

menunjukkan bahwa selama ini usaha pertambangan yang dijalankan

oleh PT IMK “belum” menggunakan cara-cara yang “humanis” di mana

keberadaan masyarakat berikut adat dan istiadatnya tidak dihargai dan

dipertahankan. Dampak dari adanya pembingkaian melalui media

sosial menyebabkan nilai investasi PT IMK di bursa saham dari waktu

ke waktu semakin menurun dan pada akhirnya operasi penambangan

PT IMK di Murung Raya diberhentikan sementara atau dinyatakan

“pailit”.

Dengan diberhentikan operasi penambangan adalah sebuah

kemenangan bagi sebuah gerakan perlawanan rakyat terhadap

kapitalisme global. Pertanyaan ini penting untuk kembali dijawab

terutama bagi para peneliti gerakan sosial dan aktor pendamping

masyarakat, mengingat pada awal bulan Oktober 2016, operasi PT IMK

Page 10: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

240

kembali beroperasi dengan manajemen baru bernama PT Kasongan

Bumi Kencana. Namun pengalaman yang sudah ada, dapat menjadi

sebuah model gerakan masyarakat yang berhasil dalam menghadapi

meluasnya kapitalisme sektor pertambangan yang akan terus masuk di

Kalimantan Tengah. Karenanya wadah-wadah yang terbentuk paska

ditutupnya PT IMK, seperti Asosiasi Pertambangan Rakyat Kalimantan

(Aspera) yang tumbuh dari masyarakat adat Dayak dapat menjadi pintu

masuk untuk mengkaji seberapa jauh aksi perlawanan masyarakat adat

Dayak dapat bertahan dan memenangkan pertarungan ini.

Melakukan Modifikasi Identitas Gerakan

Secara umum, gerakan perlawanan yang dilakukan masyarakat

adat Dayak Siang semakin menampakkan wajahnya yang lebih solid

dan terarah ketika mereka merasa pentingnya memperjuangkan hak-

hak adat dari sekedar mengambil alih kembali lobang-lobang tambang

yang mereka miliki. Perjuangan mereka pada saat itu, bukan saja aksi-

aksi perlawanan di wilayah setempat, tetapi juga melakukan

pengiriman-pengiriman delegasi ke instansi-instansi negara dan PT

IMK di Palangkaraya, Jakarta maupun Australia.

Menguatnya semangat perjuangan mereka, ditandai dengan

semakin banyaknya gerakan-gerakan perlawanan masyarakat dengan

tujuan serupa, dengan memanfaatkan dan menggunakan ritual adat

sebagai struktur yang dapat membantu perjuangan mereka. Selain itu,

mereka juga melakukan perluasan jaringan gerakan dengan para aktivis

ornop/LSM karena memiliki tujuan yang sama, merupakan akibat dari

bertumbuhnya dan menyebarluasnya keyakinan yang

digeneralisasikan. Karenanya gerakan perlawanan yang dilakukan

dapat dikatakan sebagai gerakan dari sejumlah warga masyarakat yang

secara budaya terlibat dalam konflik sosial, yang tujuan dan strateginya

memiliki pertalian sosial dan rasionalitas sendiri. Fungsi gerakan

perlawanan mereka tidak dapat dipahami dalam logika tatanan

kelembagaan yang ada, karena fungsinya yang menyimpang dan

merupakan tantangan bagi untuk mempertahankan logika yang

Page 11: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

241

dibangun dan mentransformasikan hubungan sosial yang lebih

terintegrasi dan diperkuat. Karenanya gerakan perlawanan yang

dilakukan masyarakat adat Siang Murung dapat dikatakan sebagai

gerakan sosial baru (new sosial movement).

Untuk menjelaskan lebih jauh tentang gerakan sosial baru, ada 3

(tiga) hal pokok, pertama, disebut baru, karena secara kualitatis

berbeda dengan gerakan sosial lama, seperti organisasi para

penambang, karena menaruh perhatian lebih kepada keadilan ekonomi

dan sosial politik. Kedua, gerakan ini berkaitan erat dengan isu sosial-

budaya. Ketiga, gerakan ini terdiri dari kelompok-kelompok

perorangan tetapi membentuk unsur gerakan yang lebih besar sebagai

sebuah jaringan sosial.

Selanjut dari temuan penelitian, juga memperlihatkan sejumlah

ciri dari gerakan perlawanan sehingga disebut sebagai gerakan sosial

baru; pertama, aksi-aksi perlawanan yang mereka lakukan bersifat

terorganisir dan berorientasi pada perubahan tatanan sosial yang

menyeluruh dengan tujuan memperbaharui kebijakan yang dibuat

negara terkait dengan masuknya perusahaan multinasional di

Kalimantan Tengah. Kedua, gerakan ini juga berdimensi politik, yang

merupakan ekspresi atas protes terhadap keadaan-keadaan sosial yang

tidak adil yang dilakukan oleh perusahaan multinasional dengan

dukungan kekuasaan negara.

Ketiga, gerakan ini merupakan jaringan dari kelompok-kelompok

lokal yang tidak terkait dengan gerakan massa dan suatu partai politik

atau suatu perserikatan, karena memiliki prinsip dan cara tersendiri

dalam melakukan aksi-aksi perlawanan, dan isunya terus berkembang

dari aspek ekonomi menjadi isu mempertahankan hak-hak adatnya.

Keempat, karena gerakan ini juga dapat dilihat sebagai unsur utama

dalam proses memperkuat civil society di masa mendatang, khususnya

bagi masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah. Eksistensi civil society itu sendiri ditandai oleh kemunculan ornop-ornop di

masyarakat, yang mandiri dan berdaya untuk memperjuangkan

kepentingan-kepentingan mereka sendiri. Menguatnya civil sociey, mendorong berkembangnya proses-proses demokratisasi terutama

Page 12: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

242

mengakui hak-hak masyarakat adat. Gerakan perlawanan masyarakat

Oreng Kambang, tidak lagi mengandalkan massa sebagai kekuatannya

tetapi kemampuan dalam memenangkan makna dengan memanfaatkan

teknologi internet dan media sosialnya melalui proses pembingkaian

atas isu yang diperjuangkan.

Sebagai perkumpulan inklusif, gerakan perlawanan masyarakat

adat Dayak Siang Murung tentunya mempunyai keanggotaan yang

bersifat terbuka tanpa hiraukan latar belakang kelas sosial, etnisitas,

politik, maupun agama sebagai prasyarat utama dari civil society. Mereka menerima pluralisme ide serta cenderung mengembangkan

pandangan pragmatis dalam upaya menciptakan sistem partisipasi

politik seluas-luasnya dalam proses pengambilan keputusan. Perhatian

terhadap life politics menjadi penting dibandingkan dengan

emancipatory politis. Ciri lainnya bersifat non-kelas dan tidak

menghiraukan latar belakang agama. Namun, dalam hal etnisitas,

gerakan masyarakat Oreng Kambang, justru menunjukkan bahwa

ikatan keadatan masih berfungsi sebagai “energi” untuk memperluas

kesempatan politik, mengembangkan struktur mobilisasi dan proses

pembingkaian yang pada akhirnya menentukan keberhasilan dan

kegagalan gerakan mereka.

Atas dasar penjelasan di atas, gerakan perlawanan masyarakat adat

Dayak Siang Murung dapat dikategorikan sebagai suatu perkumpulan

yang inklusif dan diprakarsai oleh aktor-aktor dan diikuti kelompok-

kelompok yang secara sadar memobilisasi diri untuk bersama-sama

memperjuangkan democratization of everyday life. Di dalamnya, tentu

menekankan; (1) adanya unsur jaringan yang kuat tetapi interaksinya

bersifat informal atau tidak terstruktur; (2) adanya sharing keyakinan

dan solidaritas di antara mereka; (3) adanya aksi bersama dengan

membawa isu yang bersifat konfliktual; dan (4) aksi tuntutan itu

bersifat kontinyu tetapi tidak terinstitusi dan mengikuti prosedur rutin

seperti dikenal dalam organisasi.

Karenanya gerakan perlawanan masyarakat adat Dayak Siang

Murung dapat dikatakan sebagai gerakan sosial baru paling tidak harus

dijelaskan dari dua aspek yaitu: Pertama, hubungan antara proses

Page 13: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

243

pembiangkaian dari suatu pemikiran tentang perubahan politik

objektif yang memfasilitasi gerakan sosial. Perubahan politik tertentu

mendorong tidak hanya melalui pengaruh objektif yang diakibatkan

oleh perubahan relasi kekuasaan tetapi juga oleh setting dalam

pergerakan proses pembingkaian yang selanjutnya menggerogoti

legitimasi sistem yang dibangun PT IMK di bursa saham; Kedua, suatu

gerakan sosial juga bisa muncul karena kaitan resiprokal antara proses

pembingkaian dan mobilisasi. Proses pembingkaian secara jelas

mendorong mobilisasi ketika para aktor berupaya mengorganisasi dan

bertindak pada basis kesadaran yang berkembang tentang

ketidakabsahan dan kerentanan sistem. Pada saat yang sama, potensi

bagi proses pembingkaian yang kritis dikondisikan oleh akses pada

berbagai struktur mobilisasi melalui internet dan media sosialnya

(proses on-line). Dengan kata lain proses pembingkaian tidak akan

terjadi dalam kondisi ketiadaan organisasi serta dukungan media,

karena ketiadaan struktur mobilisasi dan media hampir pasti upaya

penyebaran pembingkaian kesejumlah aktor yang diperlukan untuk

basis tindakan kolektif akan terhambat.

Selain itu, keberhasilan dan kegagalan gerakan juga sangat

tergantung pada kemampuan organisasi gerakan menghadirkan paling

tidak tiga faktor organisasional; pertama, taktik mengganggu

(disruptive tactics) baik yang direncanakan maupun yang tidak

direncanakan menjadi penentu. Indikasi kuat bahwa taktik yang

inovatif dan disruptif serta masuk akal (proper channels) sangat efektif

untuk menarik simpatik. Salah satunya adalah melalui pembuatan

laporan keberlanjutan usaha (sustainability reporting) sebagai laporan

tandingan PT IMK yang ditujukan kepada bursa saham maupun kepada

para pemegang saham melalui email. Dengan memasukkan berbagai

aspek-aspek terkait dengan muncul permasalahan sosial–budaya dan

lingkungan hidup dalam pelaporan tersebut, maka gerakan telah

mampu melakukan pembingkaian guna menunjukkan kepada publik

bahwa PT IMK “belum” menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan

tambang baik (good mining) dan lebih humanis seperti yang

diisyaratkan. Hal ini tentunya tidak membutuhkan mobilisasi sumber

Page 14: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

244

daya besar baik dana dan maupun dukungan berbagai aktor termasuk

aktor media yang sulit diakses.

Kedua, pengaruh sayap radikal (radical flank effects), yaitu

kehadiran kelompok ekstrim ternyata mampu memetik keuntungan

yakni membawa pengaruh aliansi antara negara dan gerakan sosial.

Negara kemudian mau berhubungan dengan para pemimpin dan

organisasi yang berbicara atas nama gerakan yang dianggap bisa

menjadi rekan negosiasi yang terpercaya. Dalam situasi semacam ini

kehadiran kelompok 'radikal' atau 'ekstrimis' bisa memberikan

legitimasi dan memperkuat daya tawar kelompok yang 'moderat'.

Kelompok yang dimaksud adalah kehadiran Lembaga Musyawarah

Masyarakat Dayak Daerah Kalimantan Tengah (LMMDD-KT) yang

secara tegas mempunyai garis perjuangan ingin mengembalikan hak-

hak adat orang Dayak.

Ketiga terkait dengan tujuan (goals). Dalam upaya membangun

hubungan yang berhasil dengan lingkungan politik dan organisasi yang

lebih luas, organisasi gerakan sosial mendasarkan pada tujuan

organisasinya. Respon dan reaksi dari pihak-pihak utama lain seperti

negara, pihak lawan gerakan (PT IMK), media, dan sebagainya,

umumnya dibentuk oleh apa yang dinyatakan dalam tujuan organisasi

gerakan sosial. Apa yang dinyatakan dalam tujuan bisa dipersepsikan

sebagai ancaman terhadap kepentingan sejumlah kelompok atau

kesempatan untuk realisasi kepentingan bagi kelompok lain. Karena

itu, oposisi dan dukungan yang diperoleh oleh organisasi gerakan sosial

sebenarnya dibentuk oleh persepsi tentang ancaman dan kesempatan

yang melekat dalam tujuan kelompok gerakan, salah satunya dengan

merubah identitas gerakan dari penambang menjadi gerakan

masyarakat adat.

Bahwa PT IMK sudah beroperasi kembali, bukan berarti gerakan

sosial ini tidak efektif sama sekali. Karena, bagaimanapun, pihak PT

IMK sendiri sudah mengalami beberapa “kekalahan” dalam

menghadapi perlawanan rakyat. Pertama, ia harus berkali-kali menjual

kembali sahamnya dan merubah nama sebagai dampak negatif dari

adanya perlawanan yang dilakukan masyarakat adat Dayak Siang.

Page 15: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

245

Kedua, wilayah tambang yang berpotensi tidak dapat diperluas karena

menjadi hak adat Dayak Siang yang diakui keberadaannya oleh negara

sebagai situs budaya. Ketiga, PT IMK beberapa kali “terpaksa” berhenti

beroperasi karena wilayah penambangannya diambil oleh masyarakat

adat Dayak Siang yang juga para penambang (berunak). Karena itu PT

IMK selalu menderita kerugian cukup besar.

Memang, tujuan utama gerakan perlawanan rakyat pada dasarnya

ingin menutup PT IMK dan mengambil alih wilayah tambangnya

kembali menjadi tambang rakyat tidak berhasil dicapai, hingga kini.

Karena, PT IMK sudah kembali beroperasi dan berproduksi, sejak

Oktober 2016. Apa sebabnya? Jawabannya, yang utama, karena PT

IMK sebagai perusahaan swasta memiliki patronase politik dengan

kekuatan yang sangat besar (aparat birokrasi dan keamanan) dan selalu

siap membela serta mendukungnya. Dalam konteks ini, patron yang

dimaksud adalah negara, sementara PT IMK adalah kliennya.

Berdasarkan fakta tersebut, maka dapatlah dikatakan bahwa

keberadaan PT IMK merupakan representasi persekutuan yang relatif

sempurna antara kepentingan negara dan modal swasta. Terdapat relasi

erat dan kuat yang mencerminkan adanya simbiose mutualistik antara

penguasa (kekuatan politik) dan pengusaha (kekuatan kapital) dalam

kasus ini. Proses seperti yang menyebabkan PT IMK mampu bertahan

sampai sekarang, meskipun sejak awal sudah mendapatkan perlawanan

yang tidak henti-hentinya dari masyarakat.

Sampai sekarang, PT IMK kembali beroperasi dengan nama PT

Kasongan Bumi Kencana untuk memanfaatkan sisa tailling.

Pertanyaannya, apa yang dialami masyarakat setempat? Benarkah

mereka kini menjadi lebih sejahtera dan dapat menikmati hidup

sehari-hari yang nyaman? Pertanyaan lanjut yang patut diajukan,

berhasilkah gerakan perlawanan tersebut? Jawabannya, tentu saja,

relatif. Dalam arti, dapat dikatakan gagal, namun bisa juga berhasil,

berdasarkan perspektifnya masing-masing -sebagaimana sudah

disinggung di atas. Gerakan tersebut gagal, jika yang dijadikan

indikatornya adalah eksistensi PT IMK yang tidak tergoyahkan sampai

sekarang. Namun, gerakan tersebut dapat dikatakan berhasil, jika yang

Page 16: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

246

dijadikan indikatornya adalah: (1) berubahnya eksistensi PT IMK

(selalu berganti manajemen); (2) semakin meluasnya jejaring gerakan

perlawanan rakyat itu sendiri; (3) tetap bertahannya “daya lawan”

gerakan tersebut sampai sekarang; (4) terbentuknya sebuah masyarakat

yang berdaulat atas kehidupannya sendiri, yang mampu menyatakan

ketidaksetujuan, menyuarakan protes, dan mengambil jarak terhadap

penguasa (negara) dan pengusaha (pemilik modal).

Pada akhirnya, jika pada kenyataannya gerakan perlawanan

masyarakat adat Siang Murung, belum juga mampu “mengalahkan

sepenuhnya” PT IMK, meski telah berjuang dalam waktu yang relatif

lama, sesungguhnya hal itu tidaklah mengherankan. Sebab, dalam

konteks ini, yang dilawan bukanlah hanya pihak PT IMK, dan bukan

pula pihak pemerintah daerah setempat (baik Kabupaten Murung Raya

maupun Provinsi Kalimantan Tengah) beserta aparat keamanannya.

Melainkan, pihak yang memiliki kekuatan jauh lebih besar, yakni

negara, yang dalam hal ini direpresentasikan oleh Pemerintah Pusat di

Jakarta dan relasinya dengan berbagai perusahaan multinasional

sebagai pendukung utama memenuhi kebutuhan investasi untuk

pembangunan.

Perlawanan Entah Sampai Kapan

Pada kenyataannya, sampai sekarang PT IMK masih tetap berdiri

tegak di desa Oreng Kambang dengan manajemen baru PT Kasongan

Bumi Kencana. Dipihak lain, masyarakat masih tetap belum merespon

kehadirannya tetapi sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi-

aksi perlawanan kembali dengan tetap menjalin kerja-kerja dengan

LMMDD-KT karena memiliki tanggungjawab membentuk dan menjadi

anggota Asosiasi Pertambangan Rakyat Kalimantan (Aspera) sebagai

wadah komunikasi masyarakat adat Dayak agar dapat

mempertahankan hak-hak adatnya.

Bahwa sebagian masyarakat kini merasa lelah dan frustrasi dalam

berjuang, mungkin hal itu benar adanya. Namun demikian, bukan

berarti mereka telah berhenti berjuang atau telah berubah sikap:

Page 17: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

247

menerima sepenuhnya PT IMK dengan senang hati. Karena,

sesungguhnya, mereka hanya mencoba berhitung lebih cermat dan

menyusun strategi yang lebih tepat, di tengah perjuangan panjang yang

penuh resiko, agar dapat mencegah jatuhnya korban dan kerugian yang

jauh lebih besar seperti yang penah dialami sebelumnya. Selain itu,

mereka pun tetap berjejaring dan berinteraksi, khususnya dalam

rangka saling bertukar informasi, dengan LMMDDKT sebagai ornop

yang selama ini telah mendampingi dan turut berjuang bersama

dengan mereka. Itulah yang terjadi sampai sekarang, baik yang

terekam melalui pengamatan di lapangan maupun melalui percakapan

dengan sejumlah narasumber di desa Oreng Kambang, Murung Raya,

Palangkaraya, dan Jakarta.

Dari sisi ini gerakan masyarakat yang terlibat dalam perjuangan

melawan PT IMK itu mungkin dapat dikatakan “menang”, dan

sebaliknya pihak PTM IMK dikatakan “kalah”. Namun, jika dikaitkan

dengan konsep pembangunan, maka paradigma negara dan PT IMK

sendiri yang selama ini semata-mata bertopang pada aspek ekonomi,

mungkin sudah saatnya dikaji ulang dan diperjelas terutama dalam

rumusan perjanjian, seperti Kontrak Karya (KK). Aspek utama yang

perlu menjadi perhatian utama dalam rumusan perjanjian tersebut

adalah upaya memajukan potensi manusia, dan bukan hanya untuk

memproduksi sesuatu yang bernilai ekonomis. Pembangunan

seharusnya dipahami sebagai sebuah proses memperbaiki kondisi-

kondisi kehidupan manusia yang mencakup banyak aspek; tidak hanya

ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, lingkungan hidup bahkan juga

politik. Itulah sebabnya, pembangunan harus menempatkan

penghormatan atas hak-hak asasi manusia, baik hak-hak sipil dan

politik maupun hak-hak ekonomi-sosial-budaya, dan mempertahankan

kondisi lingkungan hidup pada posisi sentral dalam sebuah kebijakan

pembangunan negara.

Page 18: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

248

Teknologi dan Gerakan Sosial Baru

Penelitian ini menemukan bahwa kemajuan teknologi sangat

berpengaruh terhadap perkembangan gerakan sosial baru untuk

menambahkan salah satu cirinya. Produk teknologi yang selalu

dipandang netral ternyata mulai memperlihatkan pengaruhnya sebagai

saluran untuk dapat mengembangkan gerakan sosial. Internet dan

media sosialnya sebagai salah satu produk mutakhir teknologi,

kehadirannya tidak pernah diperhitungkan oleh para penguasa dan

pemilik modal dan menjadi aktor utama keberhasilan gerakan sosial.

Hal yang sama juga belum menjadi perhatian dari para peneliti dan

aktivis gerakan sosial untuk memasukan teknologi internet dan media

sosialnya sebagai salah satu faktor penting berkembangnya gerakan

sosial baru, seperti yang ditemukan dalam penelitian dan ditunjukkan

pada gambar 8.1. di bawah ini.

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 8.1.

Teknologi dan Gerakan Sosial Baru

Teori-teori gerakan sosial yang digunakan dan dikembangkan

dalam berbagai penelitian, seperti; konflik pembangunan dan gerakan

sosial di Papua; gerakan sosial rakyat Porsea, Toba Samosir; gerakan

Page 19: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

Refleksi Keberhasilan atau Kegagalan dari Sebuah Gerakan Sosial di Ruang Publik Virtual

249

sosial masyarakat Stren Kali Surabaya; gerakan sosial korban bencana

lumpur Lapindo; gerakan sosial petani Kalibakar; dan gerakan

perlawanan orang-orang tertindas serta gerakan rakyat melawan elit

ternyata belum mempertimbangkan dan memasukan perkembangan

teknologi internet dan media sosialnya dalam analisisnya.

Penelitian ini menemukan bahwa teknologi internet dan media

sosialnya ternyata mampu mempengaruhi dinamika gerakan sosial baru

agar dapat mendukung proses pembingkaian cultural (cultural framing)

dengan memanfaatkan peluang kesempatan politik seiring dengan

terbentuknya demokrasi baru di ruang publik virtual sehingga dapat

memobilisasi struktur sumber daya (mobilizing structure) melalui

jejaring aktor. Karenanya kehadiran teknologi internet dan media

sosial lainnya juga menjadi penentu dari gagal atau tidaknya sebuah

gerakan sosial baru.

Kedepan penelitian-penelitian tentang gerakan sosial di ruang

public virtual menjadi menarik agar dapat mengembangkan teori-teori

gerakan yang saat ini belum menjadikan teknologi internet dan media

sosialnya sebagai variable penentu berhasil tidaknya sebuah gerakan

sosial. Terkait dengan gerakan sosial yang memanfaatkan teknologi

internet dan media sosial lainnya untuk dapat memasuki ruang public

virtual memperlihatkan ciri-ciri sebagai catatan untuk penelitian

selanjutnya sebagai berikut :

1. Gerakan ini mampu merubah land scape perlawanan dalam

menyampaikan tuntutan, pendapat dan penentuan keputusan

secara vertikal menjadi hoprisontal;

2. Gerakan ini juga mampu mengubah lapangan gerakan sosial

dari bersifat nyata menjadi bersifat maya lewat kampanye

virtual, perang webside dan pesan-pesan politik. Karena

melalui teknologi internet dan media sosialnya, memberikan

kebebasan bagi siapa pun membuat webside, email maupun

media sosial dan menyebarkan informasi tanpa ada kontrol atas

informasi yang disebarluaskan tersebut.

Page 20: REFLEKSI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN DARI SEBUAH … · melakukan aksi protes dalam upaya menentang dan mendorong perubahan kebijakan publik, perubahan politik dan sosial terkait

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

250

3. Gerakan ini mampu mengatasi hambatan pendanaan, persoalan

ruang dan waktu sehingga gerakan yang dilakukan berlangsung

efektif dan tepat-sasaran.

4. Gerakan ini mampu menimbulkan demontrasi massif di

berbagai tingkatan (kampung hingga nasional).

5. Proses berdemokrasi tidak lagi monopoli oleh lembaga-

lembaga perwakilan konvensional, namun bisa berlangsung di

dalam ruang publik virtual.

6. Dalam ruang public virtual ternyata semua pihak dalam

melakukan manipulasi dengan memberi informasi yang salah,

dan bias meluas ke aktivitas politik (online atau internet action) di jaringan internet (cyberspace). Manfaat jaringan

internet sebagai saluran atau medium baru harus dibayangkan

sebagai agen, aktor aktif yang kreatif menciptakan sekaligus

memodifikasi makna secara radikal.

7. Semua orang dapat menyampaikan pendapatnya tanpa

diketahui identitasnya sehingga bentuknya lebih cair dan

personal untuk memberi makna terhadap pesan yang

diterimanya

8. Di era berkembangnya teknologi internet, justru mendorong

terjadinya penguatan nasionalisme ke daerahan. Hal ini

bertentangan dengan asumsi globalisasi yang mengaburkan

batas teritori sebuah negara dimana gerakan perlawanan ini

justru menggugah semangat nasionalisme kedaerahan.