REFLEKSI KASUS KOMUDA

4
LAPORAN REFLEKSI KOMUDA Nama : Arum AyuKartika NIM : 20090310152 Pusksmas : Kasi!a" I 1# P"$a%ama" Seorang Bapak berusia 60 tahun dating kepuskesmas bersama istrinya dengan keluhan pusing, cengeng dileher. Mempunyai riwayat hipertensi sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak muda,dengan merokok 5 batang per hari. Setelah diperiksa tekanan darah saat itu !0"!0mm#g. Pasien rutin control ke puskesmas dan diberi obat captoril dan ni$edipin. 2# Masa%a! &a"$ Dika'i %. %pakah ada hubungan merokok dengan hipertensi& B. Bagaimanakah modi'kasi gaya hidup pasien hipertensi yang dianjurkan dokter& 3# A"a%isaKritis #ipertensi merupakan pengukuran tekanan darah di atas skala normal ()0"!0 mm#g*. +lasi'kasi hipertensi menurut - / . -ormal )0 !0 ). Pre #ipertensi )0123 !01!3 2. #ipertensi Stage 40153 30133 4. #ipertensi Stage ) 60 00 enis #ipertensi ikenal juga keadaan yang disebut krisis hipertensi. +eadaan ini terbagi ) jenis 7 a.#ipertensi emergensi, merupakan hipertensi gawat darurat, takanan darah melebihi !0")0 mm#g disertai salah satu ancama ngangguan $ungsi organ, seperti otak, jantung, paru, dan eklamsia atau lebih rendah dari !0")0 mm#g, tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ atas yang sudah nyata timbul.

description

rkk

Transcript of REFLEKSI KASUS KOMUDA

LAPORAN REFLEKSI KOMUDA

Nama: Arum AyuKartikaNIM: 20090310152Puskesmas: Kasihan I

1. PengalamanSeorang Bapak berusia 60 tahun dating kepuskesmas bersama istrinya dengan keluhan pusing, cengeng dileher. Mempunyai riwayat hipertensi sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak muda,dengan merokok 5 batang per hari. Setelah diperiksa tekanan darah saat itu 180/80mmHg. Pasien rutin control ke puskesmas dan diberi obat captoril dan nifedipin.

2. Masalah Yang DikajiA. Apakah ada hubungan merokok dengan hipertensi?B. Bagaimanakah modifikasi gaya hidup pasien hipertensi yang dianjurkan dokter?

3. AnalisaKritisHipertensi merupakan pengukuran tekanan darah di atas skala normal (120/80 mmHg).Klasifikasi hipertensi menurut JNC 71. Normal 100 Jenis HipertensiDikenal juga keadaan yang disebut krisis hipertensi. Keadaan ini terbagi 2 jenis :a.Hipertensi emergensi, merupakan hipertensi gawat darurat, takanan darah melebihi 180/120 mmHg disertai salah satu ancama ngangguan fungsi organ, seperti otak, jantung, paru, dan eklamsia atau lebih rendah dari 180/120 mmHg, tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ atas yang sudah nyata timbul.b.Hipertensi urgensi : tekanan darah sangat tinggi (> 180/120mmHg) tetapi belum ada gejala seperti diatas. TD tidak harus diturunkan dalam hitungan menit, tetapi dalam hitungan jam bahkan hitungan hari dengan obat oral.Sementara itu, hipertensi dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan penyebabnya :a.Hipertensi Primer adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (hipertensi essensial). Hal ini ditandai dengan peningkatan kerja jantung akibat penyempitan pembuluh darah tepi. Sebagian besar (90 95%) penderita termasuk hipertensi primer. Hipertensi primer juga didapat terjadi karena adanya faktor keturunan, usia dan jenis kelamin.b.Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sistemik lainnya, misalnya seperti kelainan hormon, penyempitan pembuluh darah utama ginjal, dan penyakit sistemik lainnya.Sekitar 5 10% penderita hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit ginjal dan sekitar 1 2% disebabkan oleh kelainan hormonal.Gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi berupa :a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi,c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusatd. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomeroluse. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapilerGejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal.A. Hubungan merokok dengan hipertensiZat-zat kimia beracun yang ada di dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida yang diisap melalui rokok, yang masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. Nikotin dalam tembakau merupakan penyebab meningkatnya tekanan darah segara setelah isapan pertama. Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah amat kecil didalam paru-paru dan diedarkan ke aliran darah. Hanya dalam beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Efek ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon selama penggunaan tembakau termasuk peningkatan hormon efinefrin (adrenalin). Selain itu karbonmonoksida didalam asap rokok menggantikan oksigen didalam darah. Ini dapat meningkatkan tekanan darah karena jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memasukan oksigen yang memadai organ-organ dan jaringan-jaringan tubuh Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan meningkat 10 mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit setelah berhenti mengisap rokok. Sementara efek nikotin perlahan-lahan menghilang, tekanan darah juga akan menurun dengan perlahan.

B. Modifikasi Gaya HidupHipertensi

1. Menurunkan Berat BadanPenurunan berat badan telah terbukti dapat mengurangi tekanan darah pada orang dengan berat badan berlebih disertai hipertensi.2. Aktivitas FisikAerobik dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan status fisiologis dan mengurangi resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Melakukan jalan cepat atau renang selama 30-45 menit minimal 3-4 kali seminggu dapat menurunkan tekanan darah.3. Tidak Mengkonsumsi AlkoholKonsumsi alcohol meningkatkan tekanan darah, mengurangi efektivitas obat-obat antihipertensi dan meningkatkan resiko stroke.4. Diet GaramKonsumsi garam total selama sehar iharuslah dibatasi sebanyak 6 gram.5. Tidak MerokokZat-zat kimia beracun dapat meningkatkan tekanan darah.6. Diet makananMakanan yang diharuskan yang rendah kalori, rendah lemak, rendah garam dan konsumsi protein dalam jumlah normal ( 0,8 g/kgBB).

4. Dokumentasi

NamaPasien: SandimanUmur: 60 tahunPekerjaan: BuruhTD: 180/80 mmHgTerapi: Captopril dan Nifedipin

5. Referensi

Sianturi. 2004. IlmuPenyakitDalam FKUI; JakartaGanong, William F (2002). Buku Ajar FisiologiKedokteran. EGC, JakartaGunawan. 2001. HipertensidanTekananDarahTinggi. Yogyakarta ;Kanisius