Refleks Dan ASIA

22
Refleks Fisiologis, Patologis dan Pemeriksaan Spine Menurut ASIA

description

tentang orhtopedi, ilmu tulang dan ppt ini memberikan info tentang segala jenis refleks

Transcript of Refleks Dan ASIA

Refleks Fisiologis, Patologis dan Pemeriksaan Spine Menurut ASIA

Refleks Fisiologis, Patologis dan Pemeriksaan Spine Menurut ASIARefleks Fisiologis dan PatologisRefleks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di luar kehendak, respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Reflek Fisiologis merupakan reflek yang terdapat pada orang yang normal Reflek Patologis merupakan reflek yang terjadi karena adanya gangguan atau kerusakan sistem saraf pusat.

Reflek Fisiologis Secara Umuma. Reflek Biceps: Posisi: Dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan untuk beristirahat di pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit lebih dari 90 derajat di siku. Minta pasien memflexikan di siku sementara pemeriksa mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon akan terlihat dan terasa seperti tali tebal. Cara : Ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku. Respon : Fleksi lengan pada sendi siku

b. Reflek Triceps Posisi: Dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan keluar dari tubuh pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu. atau Lengan bawah harus menjuntai ke bawah langsung di siku Cara: Ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasiRespon: Ekstensi lengan bawah pada sendi siku

c. Reflek brachioradialis Posisi: Dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat longgar di pangkuan pasien (hampir sama dengan posisi pada reflek biceps).Cara : Ketukan pada tendon otot brachioradialis (Tendon melintasi (sisi ibu jari pada lengan bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan. posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi. Respon : Fleksi pada lengan bawah, supinasi pada siku dan tangan

d. Reflek patellaPosisi: Dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang Cara : Ketukan pada tendon patella Respon : Ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps femorise. Reflek achiles Posisi : Pasien duduk dengan posisi kaki menggantung di tepi meja atau dengan berbaring terlentang dengan posisi kaki di atas kaki yang lain.Cara : Ketukan hammer pada tendon achilles Respon : Plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

Patellar jerk (L1,2,3,4 roots)Achilles jerk (S1,2 roots)f. Withdrawl ReflekReflek withdrawl merupakan salah satu reflek yang memiliki fungsi sebagai proteksi tubuh ketika ada stimulus yang dapat mengancam atau membahayakan kita. Posisi : Salah satu cara untuk mengetes reflek withdrawl ini adalah dengan pasien dalam keadaan duduk, letakkan tangan pasien di atas meja dalam keadaan siku posisi ekstensiCara : Alihkan fokus pasien agar tidak tertuju pada lengan, setelah itu berikan stimulus dengan jarum steril pada lengan.Respon : Berupa fleksi lengan menjauhi stimulus yang diberikan.

Jenis-Jenis Reflek Patologisa. Reflek Babinski: Posisi: Pasien diposisikan berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan, posisi tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar kaki tetap pada tempatnyaCara: Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anteriorRespon: Positif apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki dan pengembangan jari kaki lainnya

b. Reflek Chaddok Cara: Penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari posterior ke anterior Respon: Positif apabila ada gerakan dorsofleksi ibu jari, disertai pengembangan jari-jari kaki lainnya (reflek seperti babinski).

c. Reflek Schaeffer Cara: Menekan tendon achilles. Respon: Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya. d. Reflek Oppenheim Cara: Penggoresan atau pengurutan dengan cepat krista anterior tibia dari proksiml ke distal Respon: Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya.

e. Reflek Gordon Cara: Memberi penekanan pada musculus gastrocnemius (otot betis) Respon: Amati ada tidaknya gerakan dorsofleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya. f. Ankle ClonusPosisi: Pasien tidur terlentang atau setengah dudukCara: Lutut dalam posisi fleksi, dan dengan cara manual lakukan gerakan dorsofleksi secara kejutRespon: Positif bila terjadi gerakan dorsi/plantar fleksi yang terus menerus

g. Knee ClonusPosisi: Pasien dalam posisi duduk di tepi bedCara: Dilakukan ketukan dengan reflek hammer pada tendon patellaRespon: Positif bila terjadi terjadi gerakan fleksi/ekstensi yang terus menerus pada lututnya

Pemeriksaan Spine dengan ASIA (American Spinal Injury Association)AnatomiMedula spinalis merupakan bagian dari susunan saraf pusat (SSP). Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1

8 pasang saraf servikal

12 pasang saraf torakal5 Pasang saraf lumbal5 Pasang saraf sakral

1 Pasang saraf koksigeal

Akar saraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan kauda equina. Setiap pasangan saraf keluar melalui intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF Struktur internal medula spinalis terdiri dari substansi abu abu dan substansi putih.Keluar dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari saraf spinal.

Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson tak bermyelin, saraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu: anterior, posterior dan komisura abu-abu. Bagian posterior sebagai input /afferent, anterior sebagai output/efferent, komisura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat saraf bermyelin Klasifikasi Metode klasifikasi menurut American Spinal Injury Association (ASIA) berdasarkan hubungan antara kelengkapan dan level cedera dengan defisit neurologis yang timbul :Komplit: Tidak ada fungsi motorik dan sensorik yang tersisa pada segmen sakral S4-S5Inkomplit: Terdapat fungsi sensorik tanpa fungsi motorik di bawah lesi termasuk segmen sakral S4-S5.Inkomplit: Terdapat fungsi motorik di bawah lesi dan lebih dari separuh memiliki kekuatan otot kurang dari 3.Inkomplit: Terdapat fungsi motorik di bawah lesi dan lebih dari separuh memiliki kekuatan otot 3 atau lebih.Normal: Fungsi motorik dan sensorik normal.