Refisi BAB v Hal 29 Dst

15
  29 kurang Sedang Baik Angka kunjungan 1x per tiga bulan 0 5 19,2% 21 80,8% 26 100% 1x per tiga bulan 22 75,9% 7 24,1% 0 29 100% Total 55 Tabel 5.8 Dari table diatas ada kecenderungan semakin rendah tingkat pengetahuan kunjungan ke fasilitas kesehatan/puskesmas semakin tidak rutin. Dari tabel 5.8 didapatkan rho = 0,348 dengan p < 0,05 ( 0,009) H 0 ditolak dan H 1 diterima berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan rutinitas kunjungan ke fasilitas kesehatan/puskesmas, maka semakin baik tingkat pengetahuan, angka cakupan asuhan keperawatan pada keluarga rawan (Perkesmas) semakin sering. 5.5 UJI STATISTIK 5.5.1 Jenis-jenis uji statistik A. Uji Kolmogorov Smirnov 1. Pengertian a. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. b. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. c. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah engan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)

Transcript of Refisi BAB v Hal 29 Dst

Page 1: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 1/15

  29

kurang Sedang Baik 

Angka kunjungan

≥1x per tiga bulan 0 5

19,2%

21

80,8%

26

100%

≤1x per tiga bulan  2275,9%

724,1%

0 29100%

Total 55

Tabel 5.8

Dari table diatas ada kecenderungan semakin rendah tingkat

pengetahuan kunjungan ke fasilitas kesehatan/puskesmas semakin tidak 

rutin.

Dari  tabel 5.8 didapatkan rho = 0,348 dengan p < 0,05 ( 0,009)

H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan antara tingkat

pengetahuan dengan rutinitas kunjungan ke fasilitas

kesehatan/puskesmas, maka semakin baik tingkat pengetahuan, angka

cakupan asuhan keperawatan pada keluarga rawan (Perkesmas) semakin

sering.

5.5 UJI STATISTIK

5.5.1 Jenis-jenis uji statistik

A.  Uji Kolmogorov Smirnov 

1.  Pengertian

a.  Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang

banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik 

yang beredar.

b.  Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan

perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang

lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan

grafik.

c.  Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah engan

membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)

Page 2: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 2/15

  30

dengan distribusi normal baku.

d.  Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke

dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.

e.  Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data

yang diuji normalitasnya dengan data normal baku

2.  Tujuan

Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa

digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan

distribusi spesifik/tertentu.

3.  Kesimpulan

Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: H0 :

data mengikuti distribusi yang ditetapkan

Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan

B.  Uji T Berpasangan 

1.  Pengertian

Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda

secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila kita ingin

membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan

cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak.

2.  Tujuan

Uji t berpasangan (paired t-test) biasanya menguji perbedaan antara

dua pengamatan. Uji t berpasangan biasa dilakukan pada Subjek yang

diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang

berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji

banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk 

tertentu maupun sesudahnya.

3.  Kesimpulan

Hipotesis pada uji-t berpasangan yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: D = 0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0)

Ha: D≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0)

Page 3: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 3/15

  31

C.  Uji T Tidak Berpasangan 

D. 

Wikoxon1.  Pengertian

Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-

hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau

tidak.

2.  Tujuan

Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-

hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau

tidak.

E.  Mann Whitney 

1.  Pengertian

Uji Mann-Whitney merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney

merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan

dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji Mann-

Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi

sama atau tidak.

2.  Tujuan

Uji Mann-Whitney biasanya digunakan dalam berbagai bidang,

terutama lebih sering dalam Psikologi, medik/perawatan dan bisnis.

Misalnya, pada psikologi, uji Mann-Whitney digunakan untuk 

membandingkan sikap dan perilaku, dan lain-lain. Dalam bidang

pengobatan, uji Mann-Whitneydigunakan untuk mengetahui efek obat

apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan untuk 

menguji apakah obat tertentu dapat  menyembuhkan penyakit

atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann- Whitney dapat digunakan untuk 

mengetahui preferensi orang- orang yang berbeda.

Page 4: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 4/15

  32

3.  Kesimpulan

Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah:

Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari

populasi adalah acak, pada uji Mann-Whitney sampel bersifat

independen (berdiri sendiri), skala pengukuran yang digunakan adalah

ordinal.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0: tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi yang

diwakilkan oleh kelompok eksperimen dan control.

Ha: Skor untuk kelompok eksperimen secara statistik lebih besar

daripada skor populasi kelompok control.

F.  One Way Annova 

1.  Pengertian

ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita

memiliki dua kelompok percobaan atau lebih.

2.  Tujuan

ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua

kelompok sampel independen (bebas)

3.  Kesimpulan

Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak 

menjadi satu kelompok n. Distribusi mean berdasarkan kelompok 

normal dengan keragaman yang sama. Ukuran sampel antara masing-

masing kelompok sampel tidak harus sama, tetapi perbedaan ukuran

kelompok sampel yang besar dapat mempengaruhi hasil uji

perbandingan keragaman.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0: µ1 = µ2 … = µk (mean dari semua kelompok sama)  

Ha: µi <> µj (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok tidak sama)

Page 5: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 5/15

  33

G.  Friedman 

1.  Pengertian

Uji Friedman merupakan metode di dalam statistika nonparametrik 

yang digunakan untuk melakukan analisis ragam 2-arah (two way

analysis of variance). Friedman Test mensaratkan tidak ada ulangan

(replication) bagi perlakuan yang diberikan kepada unit-unit

percobaan. Maksudnya, hanya ada tepat 1 (satu) pengamatan untuk 

setiap perlakuan di dalam setiap blok. Selain itu, perlakuan yang

digunakan setidak-tidaknya sebanyak 3 perlakuan.

2.  Tujuan

Friedman Test digunakan manakala seseorang tidak 

mempertimbangkan asumsi kenormalan dari distribusi sampel. Bisa

 juga, ketika asumsi-asumsi yang dibutuhkan oleh metode 2- way

ANOVA parametrik tidak terpenuhi. Atau, apabila data hasil

pengamatan berupa ranking-ranking (misal pada uji organoleptik, dll.),

maka Friedman Test lebih tepat digunakan, karena data berupa ranking

tergolong tipe data ordinal, sehingga metode parametrik tidak tepat

untuk diterapkan. Test adalah Analisis Ragam 2-arah (2-way ANOVA)

H.  Kruskal Walls 

1.  Pengertian

Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji

Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk 

membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel.

2.  Tujuan

Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA tidak terpenuhi.

ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika

kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita

asumsikan bahwa distribusi dari masing- masing kelompok harus

terdistribusi secara normal. Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan

asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-Wallis adalah uji distribusi

Page 6: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 6/15

  34

bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, maka uji Kruskal-Wallis tidak 

sekuat ANOVA

3.  Kesimpulan

Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal Wallis adalah sebagai berikut:

H0 : sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk) Ha :

sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µ j)

Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini:

a.  Sampel ditarik dari populasi secara acak 

b.  Kasus masing-masing kelompok independen

Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal 

I.  Chi Square 

1.  Pengertian

Teknik uji Chi Square pertama kali diperkenalkan oleh karl

Pearson untuk menguji keselarasan.

2.  Tujuan

Pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan

homogenitas kedua prosedur tersebut meliputi perbandingan frekuensi

yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol

yang ditetapkan benar

3.  Kesimpulan

Hipotesis Null: Distribusi frekuensi beberapa kejadian yang diamati

pada sebuah sampel konsisten dengan distribusi teoritis tertentu.

J.  Fisher 

1.  Pengertian

Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal

2.  Tujuan

Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel

nominal.

Page 7: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 7/15

  35

3.  Kesimpulan

Penyusunan Hipotesis nol pada Uji exact Fisher adalah sebagai berikut:

H0 : proporsi relatif dari satu variabel tidak terkait dengan

variabel kedua. 

K.  Korelasi Pearson, Spearman 

1.  Pengertian

Korelasi Pearson didasarkan pada nama penemunya yaitu Karl

Pearson.

2.  Tujuan

Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa

variable.

3.  Kesimpulan

Beberapa asumsi yang digunakan apabila dilakukan analisis korelasi

produk moment atau korelasi pearson antara lain

a.  Distribusi nilai dari variable berdistribusi normal atau mendekati

normal.

b.  Variable yang akan dicari korelasinya adalah variable kontinum

yang bersifat rasional atau minimal bersifat interval.

c.  Hubungan dari 2 variabel adalah liniear

L.  Regresi Linear 

1.  Pengertian

Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X. Dengan Y adalah variabelterikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta

(intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan

sumbu Y pada koordinat kartesius.

2.  Tujuan 

Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel

Page 8: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 8/15

  36

terikat.

3.  Kesimpulan

Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-

asumsi regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan

bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Asumsi regresi linier

klasik tersebut antara lain adalah: model regresi dispesifikasikan

dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi

heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinieritas antar peubah

bebas, dan tidak terjadi autokorelasi (untuk data yang diurutkan

berdasarkan waktu/time series).

M. Regresi Logistic 

1.  Pengertian

Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang

digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel

dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang

mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya

diberi angka 0 atau 1.

2.  Tujuan

Tidak seperti regresi linier biasa, regresi logistik tidak mengasumsikan

hubungan antara variabel independen dan dependen secara linier.

Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang

ditentukan akan mengikuti pola kurva linier

5.5.2 Uji Chi Square

  Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan

antara :

frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi

harapan/ekspektasi

 frekuensi harapan

Page 9: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 9/15

  37

  Kegunaan Chi‐ Square:

Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua

buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara

variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of 

contingency).

  Karakteristik Chi‐ Square:

  Nilai Chi‐ Square selalu positip.

  Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐ Square, yaitu distribusi

Chi‐ Square dengan DK=1, 2, 3, dst.

  Bentuk Distribusi Chi‐ Square adalah menjulur positip.

RUMUS CHI-SQUARE

Di mana:

χ 2: Nilai chi-kuadrat

fe: Frekuensi yang diharapkan

fo: Frekuensi yang diperoleh/diamati

Untuk mendapatkan nilai chi-square table

dk = k  – 3

dk = Derajat kebebasan

k = banyak kelas interval 

Page 10: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 10/15

  38

BAB VI 

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara

pengetahuan tentang tingkat pendidikan keluarga rawan dengan hasil cakupan

kegiatan asuhan keperawatan pada Usila dengan Hipertensi. Karena dengan adanya

pengetahuan tentang kesehatan dan perawatan maka masyarakat dapat mengerti dan

dapat menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya sehingga

dikemudian hari dapat ikut mempromosikan masalah kesehatan dan dapat membantu

meningkatkan asuhan keperawatan di daerahnya.(8)

Dan dengan meningkatnya cakupan keluarga rawan menjadi keluarga mandiri

sehingga dapat memberikan informasi tentang kesehatan dan masalah kesehatan, yang

dinilai dalam progam puskesmas tentang Keluarga Mandir (KM4).

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, harus terus

meningkatkan asuhan keperawatan, dan peran serta keluarga dan lintas sektor untuk 

meningkatkan pembangunan yg berwawasan kesehatan.

Page 11: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 11/15

  39

BAB VII

KESIMPULAN dan SARAN

IV.1. KESIMPULAN

Berdasarkan Kinerja Puskesmas Manyar 2011 ditemukan pencapaian

cakupan Kegiatan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan sebesar 25 %.

Hasil ini masih kurang mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan

Gresik sebesar 40 %, maka dibutuhkannya jumlah cakupan keluarga rawan

yang mendapat Asuhan Keperawatan bertambah harus juga ditingkatkan

pengetahuan dan pendidikan keluarga agar bertambah sadar akan kesehatan.

Untuk mendukung itu semua, upaya ini dapat ditingkatkan dengan

meningkatkan :

1.  Peningkatan pengetahuan mengenai Asuhan Keperawatan pada

keluarga rawan.

2.  Kebutuhan tenaga pelaksana yang kompeten dan loyalitas tinggi

3.  Peningkatan kerja sama lintas program

4.  Terbatasnya pengetahuan sasaran tentang pentingnya kesehatan diri

5.  Meningkatkan Sosialisasi, Diseminasi dan Advokasi.

Adapun alternatif pemecahan masalah guna peningkatan upaya

tersebut yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 

1.  Meningkatkan kualitas kompetensi tenaga kesehatan puskesmas

mengenai asuhan keperawatan

2.  Meningkatkan kerjasama lintas program (KIA,BP,Posyandu,

maupun Promosi Kesehatan) terutama penyuluhan mengenai

pentingnya kesehatan keluarga.

3.  Mengadakan sosialisasi dan deseminasi informasi melalui

media informasi (pamflet, leaflet, brosur dll)

Page 12: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 12/15

  40

Rencana tindak lanjut yang ada diharapkan dapat berjalan, serta

terus dapat di monitoring dan di evaluasi sesuai dengan indikator

keberhasilan. Sehingga pada periode berikutnya dapat terlaksana

dengan lebih baik dalam upaya peningkatan cakupan Kegiatan Asuhan

Keperawatan pada keluarga rawan, khususnya pada kelompok usila di

wilayah Puskesmas Manyar.

IV.2. SARAN

1.2.1 Bagi Puskesmas

1.  Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas puskesmas

tentang Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan.

2.  Monitoring dan evaluasi berkala terhadap efektivitas pencapaian

target

3.  Meningkatkan kerja sama lintas program dalam kegiatan Asuhan

Keperawatan pada Keluarga Rawan.

4.  Terus meningkatkan motivasi masyarakat akan pentingnya

kesehatan diri

1.2.2 Bagi Dinas Kesehatan

  Menambah anggaran operasional Kegiatan Asuhan Keperawatan

  Mengadakan pelatihan untuk tenaga pelaksana Perkesmas 

Page 13: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 13/15

  41

BAB VIII 

PENUTUPAN

Laporan penelitian ini kami susun sebagai tugas pada kepaniteraan IKM

berdasarkan masalah yang terjadi pada puskesmas tempat kami bertugas yaitu

Puskesmas Manyar Kabupaten Gresik.

Dengan adanya penyusunan laporan penelitian pada kepaniteraan IKM ini,

kami berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten

Gresik dan Puskesmas Manyar sendiri dan rekan-rekan sejawat dokter muda.

Akhirnya, kami sebagai penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun untuk penyusunan laporan berikut 

Page 14: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 14/15

  42

DAFTAR PUSTAKA

1.  Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Kesehatan. 2011. Pedoman Perawatan

Kesehatan Masyarakat.Surabaya 

2.  Askandar, Tjokroprawiro. 2007. Buku  Ajar Ilmu Penyakit Dalam  edisi

 pertama. Surabaya. Airlangga University Press.

3.  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan

Pelayanan Keluarga. Jakarta 

4.  http://grahacendikia.wordpress.com/2009/04/02/faktor-yang-

melatarbelakangi-penyakit-hipertensi-pada-lansia-di-puskesmas-xx/ 

5.  http://www.swisshypertension.ch/docs/jnc7.pdf 

6.  Diunduh dari http://mypotik.blogspot.com/2011/08/penanganan-hipertensi-

pada-usia-lanjut.html pada tanggal 8 Februari 2012

7.  http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/ diunduh pada 8 Februari

2012

8.  Wibisono Soesanto (2009), Biostatistik Penelitian Kesehatan. Surabaya :

Percetakan 27, Surabaya.

Page 15: Refisi BAB v Hal 29 Dst

5/17/2018 Refisi BAB v Hal 29 Dst - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/refisi-bab-v-hal-29-dst 15/15

  43

Form Asuhan Keperawatan pada Hipertensi