Referat Terkait Alkohol

7/17/2019 Referat Terkait Alkohol

http://slidepdf.com/reader/full/referat-terkait-alkohol-568c9a3a463b3 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sejauh ini adalah termasuk

gangguan berhubungan dengan zat yang paling sering dijumpai. Biaya langsung

dan tidak langsung bagi masyarakat Amerika Serikat untuk gangguan yang

berhubungan dengan alkohol (alkohol-related disorder) diperkirakan lebih dari

15 milyar dolar! kira-kira " dolar perkapita.1

Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol sering disebut sebagai

alkoholisme! tetapi karena alkoholisme tidak mempunyai de#inisi yang persis!

maka istilah ini tidak digunakan dalam $iagnosti% and Statisti%al &anual o#

&ental $isorders edisi keempat ($S'-) atau pada sistem diagnostik lain yang

dikenal se%ara resmi.1

Setelah penyakit jantung dan kanker! gangguan berhubungan dengan

alkohol merupakan masalah kesehatan nomor * terbesar di Amerika Serikat

sekarang ini. +ira-kira *5-,5 dari semua orang deasa di Amerika Serikat

sekurang-kurangnya pernah mengalami episode masalah yang berhubungan

dengan alkohol yang bersi#at sementara! biasanya berupa suatu episode amnestik

akibat alkohol ( misalnya tidak sadar)! mengendarai kendaraan bermotor saat

terintoksikasi! atau bolos kerja atau kurang belajar karena minum yang

berlebihan.1

of 26



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN TERKAIT ALKOHOL

2.1. DEFINISI

Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyaa organik yang

dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus

hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama/ istilah ini meluas

untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral dan mengandung satu atau

lebih gugus alkohol.

2.2 EPIDEMIOLOGI

+ira-kira 05 dari semua penduduk Amerika Serikat pernah

menggunakan minuman yang mengandung alkohol sekurang-kurangnya satu kalidalam hidupnya. $an kira-kira 51 dari semua orang deasa di Amerika Serikat

merupakan pengguna alkohol saat ini.1

2.3 ETIOLOGI

2.3.1 Riwayat Masa Kana!ana

Beberapa #aktor telah teridenti#ikasi dalam riayat masa kanak-kanak dari

seseorang yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol. Anak-anak

beresiko yang memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol yaitu jika satu

atau lebih orang tuanya adalah pengguna alkohol.1

Pada riayat masa kanak-kanak terdapat gangguan de#isit-

atensihiperakti2itas atau gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan

resiko anak untuk memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol pada masa

deasanya. 3angguan kepribadian khususnya gangguan kepribadian antisosial

of 26



juga merupakan predisposisi seseorang kepada suatu gangguan berhubungan

dengan alkohol.1

2.3.2 Fat"# Psi"ana$isis

4eori psikoanalisis tentang gangguan berhubungan dengan alkohol telah

dipusatkan pada hipotesis superego yang sangat bersi#at menghukum dan #iksasi

pada stadium oral dari perkembangan psikoseksual.1

&enurut teori psikoanalisis! orang dengan superego yang keras yang

bersi#at menghukum diri sendiri berpaling ke alkohol sebagai %ara menghilangkan

stres baah sadar mereka. +e%emasan pada orang yang ter#iksasi pada stadium

oral mungkin diturunkan dengan menggunakan zat seperti alkohol melaluimulutnya. Beberapa dokter psikiatrik psikodinamika menggambarkan kepribadian

umum dari seseorang dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah

pemalu! terisolasi! tidak sabar! iritabel! penuh ke%emasan! hipersensiti#! dan

terrepresi se%ara seksual.1

A#orisme psikoanalisis yang umum adalah baha superego dapat larut

dalam alkohol. Pada tingkat yang kurang teoritis! alkohol dapat disalahgunakan

oleh beberapa orang sebagai %ara untuk menurunkan ketegangan! ke%emasan! dan

berbagai jenis penyakit psikis. +onsumsi alkohol pada beberapa orang juga

menyebabkan rasa kekuatan dan meningkatnya harga diri.1

2.3.3Fat"# S"sia$ %an K&$t&#a$

Beberapa lingkungan sosial menyebabkan minum yang berlebihan.

Asrama perguruan tinggi dan basis militer adalah dua %ontoh lingkungan dimana

minum berlebihan dipandang normal dan prilaku yang diharapkan se%ara sosial.

Sekarang ini! perguruan tinggi dan uni2ersitas men%oba mendidik mahasisanya

tentang resiko kesehatan dari minum alkohol yang berlebihan.1

2.3.' Fat"# P#i$a& %an P($a)a#an

Sama seperti #aktor kultural! #aktor prilaku dan pelajaran juga dapat

mempengaruhi kebiasaan minum! demikian juga kebiasaan didalam keluarga!

khususnya kebiasaan minum pada orang tua dapat mempengaruhi kebiasaan

minum. 4etapi beberapa bukti menunjukkan baha! alaupun kebiasaan minum

of 26



pada keluarga memang mempengaruhi kebiasaan minum pada anak-anaknya!

kebiasaan minum pada keluarga kurang langsung berhubungan dengan

perkembangan gangguan berhubungan dengan alkohol seperti yang dianggap

sebelumnya! alaupun hal tersebut memang memiliki peranan penting.1

$ari sudut pandang prilaku! ditekankan pada aspek pendorong positi# dari

alkohol! alkohol yang dapat menimbulkan perasaan sehat dan eu#oria pada

seseorang. Selain itu! konsumsi alkohol dapat menurunkan rasa takut dan

ke%emasan yang dapat mendorong seseorang untuk minum lebih lanjut.1

2.3.*Fat"# G(n(tia %an Bi"$"+i Lainnya

$ata yang kuat menyatakan adanya suatu komponen genetika padasekurangnya suatu bentuk gangguan berhubungan dengan alkohol. aki-laki lebih

banyak menggunakan alkohol daripada anita. Banyak penelitian telah

menunjukkan baha orang dengan sanak saudara tingkat pertama yang

terpengaruh oleh gangguan berhubungan dengan alkohol adalah *-, kali lebih

mungkin memiliki gangguan berhubungan dengan alkohol daripada orang yang

tidak memiliki sanak saudara tingkat pertama yang terpengaruh dengan alkohol.1

Pada suatu penelitian ditemukan baha gangguan terkait alkohol lebih

tinggi resikonya pada kembar monizygot daripada dizygot.*

2.' EFEK FISIOLOGI DARI ALKOHOL

stilah 6alkohol6 ditunjukkan pada sebagian besar molekul organik yang

memiliki gugus hidroksil (-78) yang melekat pada atom karbon jenuh. 9til

alkohol juga disebut sebagai etanol merupakan bentuk alkohol yang umum! sering

kali disebut alkohol minuman! etil alkohol digunakan dalam minuman. :umus

kimia untuk etanol adalah ;8*-;8<-78.1

+arakteristik rasa dan bau berbagai muniman yang mengandung alkohol

tergantung kepada metode pembuatannya! yang menghasilkan berbagai senyaa

dalam hasil akhirnya. Senyaa tersebut termasuk metanol! butanol! aldehida!

#enol! tannins! dan sejumlah ke%il berbagai logam. =alaupun senyaa ini dapat

menyebabkan suatu e#ek psikoakti# yang berbeda pada berbagai minuman yang

of 26



mengandung alkohol! perbedaan tersebut dalam e#eknya adalah minimal

dibandingkan dengan e#ek etanol itu sendiri.1

A,s"#-si

+ira-kira 1 alkohol yang dikonsumsi diabsorpsi di lambung! dan

sisanya di usus ke%il. +onsentrasi pun%ak alkohol didalam darah di%apai dalam

aktu *-> menit! biasanya dalam ,5-" menit! tergantung apakah alkohol

diminum saat lambung kosong! yang meningkatkan absorbsi atau diminum

bersama makanan yang memperlambat absorbsi.1

=aktu untuk men%apai konsentrasi pun%ak dalam darah juga merupakan

suatu #aktor selama mana alkohol dikonsumsi! aktu yang singkat menurunkan

aktu untuk men%apai konsentrasi pun%ak. Absorbsi paling %epat 15-*

(kemurnian -* sampai -").1

4ubuh memiliki alat pelindung terhadap masuknya alkohol. Sebagai

%ontoh! jika konsentrasi alkohol menjadi terlalu tinggi didalam lambung! mukus

akan disekresikan dan katup pilorik ditutup! hal tersebut akan memperlambat

absorbsi dan menghalangi alkohol masuk ke usus ke%il. ?adi! sejumlah besar alkohol dapat tetap tidak terabsorbsi didalam lambung selama berjam-jam. Selain

itu! pilorospasme sering kali menyebabkan mual dan muntah.1

?ika alkohol telah diabsorbsi ke dalam aliran darah! alkohol didistribusikan

ke seluruh jaringan tubuh. ?aringan yang mengandung proporsi air yang tinggi

memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi. 9#ek intoksikasi menjadi lebih besar

jika konsentrasi alkohol didalam darah tinggi.1

M(ta,"$is(

+ira-kira > alkohol yang diabsorbsi dimetabolisme di hati! sisanya

dieksresikan tanpa diubah oleh ginjal dan paru-paru. +e%epatan oksidasi di hati

konstan dan tidak tergantung pada kebutuhan energi tubuh. 4ubuh mampu

memetabolisme kira-kira 15 mgdl setiap jam dengan rentan berkisar antara 1-*,

mgdl per jamnya.1

of 26



Alkohol dimetabolisme dengan bantuan < enzim yaitu alkohol

dehidrogenase (A$8) dan aldehida dehidrogenase. A$8 mengkatalisasi kon2ersi

alkohol menjadi asetilaldehida yang merupakan senyaa toksik. Aldehida

dehidrogenase mengkatalisasi kon2ersi asetaldehida menjadi asam asetat.

Aldehida dehidrogenase diinhibisi oleh disul#iram ( An-tabuse)! yang sering

digunakan dalam pengobatan gangguan terkait alkohol.1

Beberapa penelitian menunjukkan baha pada anita memiliki A$8 yang

lebih rendah dari pada laki-laki! yang mungkin menyebabkan anita %enderung

menjadi lebih terintoksikasi dibanding laki-laki setelah minum alkohol dalam

jumlah yang sama. Penurunan #ungsi enzim yang memetabolisme alkohol akan

menyebabkan mudahnya seseorang terjadi intoksikasi alkohol dan gejala toksik.1

E/( -a%a "ta

Biokimiai

4eori yang telah lama menunjukkan baha e#ek biokimiai alkohol terjadi

pada membran neuron. Sejumlah hipotesis mendukung baha alkohol akan

menimbulkan e#ek karena ikatannya dengan membran yang menyebabkanmeningkatnya #luiditas membran pada penggunaan jangka pendek. 4etapi! pada

penggunaan jangka panjang teori menyatakan baha membran akan menjadi

kaku. @luiditas membran penting untuk dapat ber#ungsi sebagai reseptor! saluran

ion! dan protein #ungsional pada membran lainnya se%ara normal. Se%ara spesi#ik!

suatu penelitian menunjukkan baha e#ekti2itas saluran alkohol yang

berhubungan dengan reseptor asetilkolin nikotinik! serotonin (5-

hydroytryptamine) tipe * (5-84*) dan 3ABA tipe A (3ABA A) diperkuat oleh

alkohol! sedangkan akti2itas saluran ion yang berhubungan dengan reseptor

glutamat dan saluran kalsium gerbang 2oltasi (2oltage-gated %al%ium %hannel)

yang akan di inhibisi.1

E/( P#i$a&

of 26



8asil akhir akti2itas molekular adalah baha alkohol memiliki #ungsi

depresan yang sangat mirip dengan barbiturat dan benzodiazepin. Pada

konsentrasi !5 alkohol didalam darah! maka pikiran! pertimbangan! dan

pengendalian akan mengalami kemunduran dan sering kali terputus. Pada

konsentrasi !1 aksi motorik akan %anggung. Pada konsentrasi !< #ungsi

seluruh daerah motorik menjadi terdepresi! bagian otak yang mengontrol prilaku

emosional juga terpengaruhi. Pada konsentrasi !* seseorang biasanya

mengalami kon#usi dan dapat menjadi stupor. Pada konsentrasi !,-!5 dapat

terjadi koma. Pada konsentrasi yang lebih tinggi! pusat primiti# diotak yang

mengontrol pernapasan dan ke%epatan denyut jantung akan terpengaruhi dan dapat

terjadi kematian.1

E/( /isi"$"+is $ain

8ati

9#ek dari penggunaan alkohol yang utama adalah terjadinya kerusakan

hati. Penggunaan alkohol alaupun dalam jangka aktu yang pendek dapat

menyebabkan akumulasi lemak dan protein yang dapat menimbulkan perlemakan

hati (#atty li2er) yang pada pemeriksaan #isik ditemukan adanya pembesaran hati. 1

Sistem gastrointestinal

&eminum alkohol dalam jangka aktu yang lama dapat menyebabkan

terjadinya eso#agitis! gastritis! aklorhidria! dan ulkus lambung. Perkembangan

menjadi 2arises eso#agus dapat menyertai pada seseorang dengan penyalahgunaan

alkohol yang berat! pe%ahnya 2arises eso#agus merupakan suatu kegaatdaruratan

medis yang sering menyebabkan perdarahan bahkan kematian. +adang-kadang

juga dapat terjadi gangguan pada usus! pankreatitis! insu#isiensi pankreas! dan

kanker pankreas. Asupan alkohol yang banyak dapat mengganggu proses

pen%ernaan dan absorbsi makanan yang normal. Sebagai akibatnya makanan yang

dikonsumsi dalam penyerapannya menjadi tidak adekuat.1

Sistem tubuh lain

of 26



Asupan alkohol yang signi#ikan dihubungkan dengan meningkatnya

tekanan darah! disregulasi lipoprotein dan trigliserida serta meningkatkan

terjadinya in#ark miokardium dan penyakit serebro2askular. Bukti-bukti telah

menunjukkan baha alkohol dapat merugikan sistem hemopoetik dan dapat

meningkatkan insidensi kanker! khususnya kanker otak! leher! eso#agus! lambung!

hati! kolon! dan paru-paru. ntoksikasi akut juga dapat menyebabkan

hipoglikemia! yang jika tidak %epat terdeteksi akan menyebabkan kematian

mendadak pada orang yang terintoksikasi.1

4es laboratorium

+adar gamma-glutamiyltranspeptidase meningkat pada kira-kira 0 dari

semua pasien dengan gangguan berhubungan dengan alkohol! dan 2olume

korpuskular rata-rata (&;/ mean %orpus%ular 2olume) meningkat kira-kira ".

8asil tes laboratorium lain yang mungkin berhubungan dengan gangguan

berhubungan dengan alkohol adalah asam urat! trigliserida! glutamat oksaloasetat

transaminase serum (S374) atau aspartat aminotrans#erase (AS4)! dan

glutamatpiru2at transaminase (S3P4) atau alanin aminotrans#erase (A4).1

MANIFESTASI KETERGANTUNGAN DAN MASALAH ALKOHOLISME

a. &ani#estasi sosial

&ungkin merupakan mani#estasi yang paling sering! meliputi/

- Permintaan surat keterangan medis

- &asalah perkainan! per%eraian! dan kekerasan domestik

- &asalah keuangan! terku%ilkan! ke%elakaan kerja

- Penyerangan publik atau mabuk dimuka publik

- Penuntutan untuk prilaku kekerasan atau pelanggaran mengemudi!

pele%ehan dan penganiayaan seksual atau pengangguran

b. &ani#estasi klinis

Sekitar 0 pasien yang dirujuk akibat ketergantungan alkohol memiliki

masalah medis yang serius. 3ejala putus obat umumnya timbul saat pasien

sadar. 3ambaran komplikasi spesi#ik sangat ber2ariasi/

- 3astrointestinal hepatitis! sirosis! gastritis! perdarahan gastrointestinal!

pankreatitis

of 26



- +ardio2askuler hipertensi ( menyebabkan meningkatkan kejadian

penyakit kanker mulut! esophagus! hati bahkan payudara)

- 7bstetri sindrom alkohol #etus

- 'eurologis sinkope! kejang! neuropati! status kon#usional akut!

perdarahan subdural! ense#alopati

- &uskuloskeletal gout

%. &ani#estasi psikiatrik

- $epresi semua bentuk depresi dapat di%etuskan oleh alkohol. $epresi

sendiri dapat menyebabkan alkoholisme dengan mema%u orang untuk

minum sebagai usaha untuk mengurangi gejala-gejala depresi.

- Ansietas gejala sering mun%ul pada saat putus obat parsial. Seperti

halnya depresi! ansietas atau gangguan panik merupakan predisposisi

konsumsi alkohol se%ara berlebihan sebagai usaha mengurangi gejala- Perubahan kepribadian penurunan standar kepekaan sosial dan

peraatan diri sendiri

- $is#ungsi seksual impotensi! ejakulasi lama

- 8alusinasi baik auditorik maupun 2isual biasanya selama putus obat

tetapi dapat pula terjadi tanpa gambaran delirium lainnya

- 8alusinasi alkoholik halusinasi auditorik yang mengganggu tapi

jarang dan terjadi saat sadar.

&enurut ?ellinek membagi progresi#itas alkoholisme dalam * #ase/

1. @ase pertama atau #ase dini ditandai dengan bertambahnya toleransi

terhadap alkohol! amnesia! se%ara diam-diam menggak sekaligus

meminum alkohol! merasa bersalah karena meminum minuman beralkohol

dan terhadap prilaku yang diakibatkannya.

<. @ase kedua atau #ase krusial ditandai dengan hilangnya kendali terhadap

kebiasaan minum-minuman keras! perubahan kepribadian! kehilangan

teman dan pekerjaan! dan preokupasi untuk menjamin tersedianya

minuman beralkohol.

*. @ase ketiga atau #ase kronis ditandai dengan minum minuman beralkohol

pada pagi hari! pelanggaran terhadap standar etika! tremor atau gemetar

dan halusinasi.5

Progresi#itas penyakit ini bergantung kepada banyak #aktor diantaranya

usia! zat psikoakti# pilihannya! gender! dan predisposisi #aali (:oy%e! 1>0>).

Progresi#itas adiksi lebih %epat pada remaja daripada orang deasa. Progresi#itas

of 26



pada perempuan lebih %epat daripada pada laki-laki. +emungkinan anak seorang

alkoholik untuk menjadi alkoholik adalah sekitar *-5 kali dari pada anak seorang

nonalkoholik (Sher! 1>>1)5

2.0 GANGGUAN!GANGGUAN

$S&- menuliskan gangguan berhubungan dengan alkohol dan

menyebutkan kriteria diagnostik untuk intoksikasi alkohol dan putus alkohol.1

Gan++&an ,(#&,&n+an a$""$

Gan++&an -(n++&naan a$""$

K(t(#+ant&n+an a$""$

P(nya$a+&naan a$""$

Gan++&an ai,at a$""$

Int"siasi a$""$

P&t&s a$""$

Sebutkan jika

dengan gangguan persepsi

D($i#i& int"siasi a$""$

D($i#i& -&t&s a$""$

D((nsia (n(ta- ai,at a$""$

Gan++&an -si"ti ai,at a$""$ %(n+an waa

Sebutkan jika

$engan onset selama intoksikasi

$engan onset selama putus

Gan++&an -si"ti ai,at a$""$ %(n+an a$&sinasi

Sebutkan jika


of 26




Gan++&an ""% ai,at a$""$

Sebutkan jika



Gan++&an ((asan ai,at a$""$

Sebutkan jika



Dis/&n+si s(s&a$ ai,at a$""$

Sebutkan jika


Gan++&an ti%&# ai,at a$""$

Sebutkan jika


Gan++&an ,(#&,&n+an a$""$ yan+ ti%a %it(nt&an

4abel didasarkan dari $S&-! $ignosti% and Statisti%al &anual o# &ental

$isorders! ed ,. 8ak %ipta Ameri%an Psy%iatri% Asso%iation! =ashington 1>>,.*

2.0.1 K(t(#+ant&n+an A$""$ %an P(nya$a+&naan A$""$

$iagnosis dan gambaran klinis

Pola penggunaan alkohol sering kali disertai dengan prilaku berikut ini

a. +etidakmampuan memutuskan atau berhenti minum

b. Csaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan minum yang

berlebihan dengan tidak minum minuman keras (periode abstinensia

temporer) atau membatasi minum pada aktu tertentu

of 26



%. Pesta minuman keras (tetap terintoksikasi sepanjang hari untuk

sekurangnya dua hari)

d. &engkonsumsi kadang-kadang 5 takaran minuman keras (atau

ekui2alennya pada bir atau anggur)e. Periode amnestik untuk peristia yang terjadi selama terintoksikasi

(bla%kout)

#. 4erus minum alaupun adanya suatu gangguan #isik serius yang telah

diketahuinya dieksaserbasi oleh penggunaan alkohol

g. &inum alkohol yang bukan minuman! seperti bahan bakar atau produk

komersial yang mengandung alkohol

$isamping itu orang dengan ketergantungan alkohol dan penyalahgunaan

alkohol menunjukkan gangguan #ungsi sosial dan pekerjaan karena penggunaan

alkohol! seperti kekerasan saat terintoksikasi! tidak hadir kerja! kehilangan

pekerjaan! masalah hukum (%ontoh ditahan karena prilaku terintoksikasi atau

ke%elakaan lalu lintas saat terintoksikasi)! dan perdebatan atau kesulitan dengan

keluarga atau teman karena penggunaan alkohol yang berlebihan.1

2.0.2 Int"siasi A$""$


$S&- mempunyai kriteria resmi tentang diagnosis intoksikasi alkohol.

+riteria menekakan sejumlah %ukup konsumsi alkohol! perubahan prilaku

maladapti# spesi#ik! tanda gangguan neurologis! dan tidak adanya diagnosis atau

kondisi lain yang membaur.1

ntoksikasi alkohol bukan merupakan kondisi yang ringan. ntoksikasi

alkohol yang parah dapat menyebabkan koma! depresi pernapasan dan kematian!

baik karena henti pernapasan atau karena aspirasi muntah.pengobatan untuk

intoksikasi berat berupa bantuan pernapasan mekanik diunit peraatan intensi#!

dengan perhatian pada keseimbangan asam basa pasien! elektrolit! dan temperatur.

Beberapa penelitian aliran darah serebral selama intoksikasi alkohol mengalami

peningkatan tetapi akan menurun pada minum alkohol selanjutnya.1

of 26



Beratnya gejala intoksikasi alkohol berhubungan se%ara kasar dengan

konsentrasi alkohol dalam darah! yang men%erminkan intoksikasi alkohol didalam

otak. Pada onset intoksikasi! beberapa orang menjadi suka bi%ara dan suka

berkelompok! beberapa menjadi menarik diri dan %emberut! yang lainnya menjadi

suka berkelahi. Beberapa pasien menunjukkan labilitas mood! dengan episode

tertaa dan menangis yang saling bergantian (intermiten). 4oleransi jangka

pendek terhadap alkohol dapat terjadi! orang tersebut tampak kurang

terintoksikasi setelah berjam-jam minum daripada setelah hanya beberapa jam.1

+omplikasi medis intoksikasi alkohol sering disebabkan karena terjatuh

yang dapat menimbulkan hematoma subdural dan #raktur. 4anda yang

menggambarkan intoksikasi akibat sering bertanding minum adalah hematoma

ajah! khususnya disekitar mata! yang disebabkan terjatuh atau berkelahi saat

mabuk.1

K#it(#ia Dia+n"sti &nt& Int"siasi A$""$

A. Baru saja menggunakan alkohol

B. Prilaku maladapti# atau perubahan psikologis yang bermakna se%ara klinis

(misalnya! prilaku seksual atau agresi# yang tidak tepat! labilitas mood!

gangguan pertimbangan! gangguan #ungsi sosial atau pekerjaan) yang

berkembang selama atau segera setelah ingesti alkohol

;. Satu (atau lebih) tanda berikut ini! yang berkembang selama atau segera

setelah pemakaian alkohol

1) Bi%ara %adel

<) nkoordinasi

*) 3aya berjalan tidak mantap

,) 'istagmus

5) 3angguan atensi atau daya ingat") Stupor atau koma

$. 3ejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik

diterangkan oleh gangguan mental lain



2.0.3 P&t&s A$""$

of 26




$iagnosis putus alkohol disebut putus alkohol tanpa komplikasi di dalam

$S&--: untuk membedakannya dengan delirium putus alkohol. +ata DtanpakomplikasiE (un%ompli%ated) dikeluarkan dari $S&- karena putus alkohol!

alaupun tanpa delirium! dapat bersi#at serius dan dapat termasuk kejang dan

hiperakti#itas otonomik. +eadaan yang dapat mempredisposisikan atau

memperberat gejala putus alkohol adalah kelelahan! malnutrisi! penyakit #isik! dan

depresi.1

+riteria $S&- untuk putus alkohol memerlukan dihentikannya atau

penurunan penggunaan alkohol yang sebelumnya berat dan lama! dan juga adanya

gejala #isik atau neuropsikiatrik spesi#ik.1

$iagnosis $S&- juga memungkinkan menentukan Ddengan gangguan

persepsiE. Suatu penelitian dengan 4omogra#i 9misi Positron (P94/ positron

emission tomographi%) terhadap aliran darah selama putus alkohol pada seseorang

dengan ketergantungan alkohol dengan keadaan lain yang sehat! menemukan

ke%epatan akti2itas metabolik yang rendah se%ara menyeluruh. $engan penelitian

dan pengamatan selanjutnya akti2itas tersebut menurun pada daerah parietal kiri

dan #rontalis kanan.1

4anda klasik dari putus alkohol adalah gemetar!kejang! dan gejala delirium

tremens ($4s)! sekarang disebut delirium putus alkohol dalam $S&-. 3emetar

mun%ul "-0 jam setelah dihentikannya minum! gejala psikotik dan persepsi

mun%ul dalam 0-1< jam! kejang dalam 1<-<, jam! $4s dalam F< jam. 4remor

pada putus alkohol dapat mirip dengan tremor #isiologis! dengan suatu tremor

kontinyu dan amplitudo yang besar dan lebih dari 0 8z! atau dengan tremor

#amilisl! dengan ledakan akti2itas tremor yang lebih lambat dari 0 8z. 1

3ejala lain putus alkohol adalah iritabilitas umum! gejala gastrointestinal

(mual dan muntah) dan hiperakti2itas otonomik simpatik! termasuk ke%emasan!

kesiagaan! berkeringat! kemerahan pada ajah! midriasis! takikardia! dan

hipertensi ringan. Pasien dengan putus alkohol biasanya sadar tetapi mudah

dikagetkan.1

of 26



+ejang putus alkohol

+ejang yang berhubungan dengan putus alkohol adalah kejang

strereotipik! menyeluruh! dan tonik klonik. Pasien sering kali mengalami lebihdari satu kejang dalam *-" jam setelah kejang pertama. Status epileptikus relati#

jarang pada pasien putus alkohol! terjadi pada kurang dari * dari seluruh pasien.

=alaupun medikasi antikon2ulsan tidak diperlukan dalam penatalaksanaan kejang

putus alkohol! penyebab kejang masih sulit untuk ditentukan jika pasien pertama

kali diperiksa diruang gaat darurat/ jadi banyak pasien dengan kejang putus

alkohol mendapatkan terapi antikon2ulsan! yang selanjutnya dihentikan jika

penyebab kejang telah diketahui. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat

menyebabkan hipoglikemia! hiponatremia! dan hipomagnesemia yang semuanya

dapat juga menyebabkan terjadinya kejang.1

K#it(#ia Dia+n"sti &nt& P&t&s A$""$

A. Penghentian (atau penurunan) pemakaian alkohol yang telah lama dan

berat

B. $ua (atau lebih) tanda berikut ini yang berkembang dalam beberapa jam

sampai beberapa hari setelah kriteria A1) 8iperakti2itas otonomik (misalnya! berkeringat atau ke%epatan

denyut nadi lebih dari 1)

<) Peningkatan tremor tangan

*) nsomnia

,) &ual dan muntah

5) 8alusinasi atau ilusi penglihatan! raba atau dengar yang transien

") Agitasi psikomotor

F) +e%emasan

0) +ejang grand mal

;. 3ejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang serius se%ara klinis

atau gangguan dalam #ungsi sosial! pekerjaan atau #ungsi penting lainnya.

$. 3ejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik

diterangkan oelh gangguan mental lain.

Sebutkan jika

%(n+an +an++&an -(#s(-si



Pengobatan

of 26



&edikasi utama untuk mengendalikan gejala putus alkohol adalah

benzodiazepin. Penelitian menunjukkan baha benzodiazepin membantu

mengontrol akti2itas kejang! delirium! ke%emasan! dan tremor yang berhubungan

dengan putus alkohol. Benzodiazepin dapat diberikan peroral maupun parenteral.

$iazepam (alium) ataupun %hlordiazepoide (ibrium) tidak boleh diberikan &

karena adanya absorbsi yang menentu dari obat jika diberikan dengan %ara

tersebut. Benzodiazepin dititrasi mulai dosis tinggi dan menurunkan dosis saat

pasien pulih. Benzodiazepin dalam jumlah yang %ukup harus digunakan untuk

menjaga pasien tetap tenang dan tersedasi.1

Beberapa penelitian menunjukkan baha %arbamazepine (4egretol) dalam

dosis 0 mg sehari sama e#ekti#nya dengan benzodiazepin dan mempunyai

man#aat tambahan kemungkinan penyalahgunaan yang minimal.1

4erapi obat untuk intoksikasi dan putus alkohol

&asalah klinis 7bat ?alur $osis +eterangan3emetaran dan

agitasi ringan

sampai sedang

%hlordiazepoide 7ral <5-1 mg tiap ,-"

jam

$osis aal dapat

diulangi tiap < jam

sampai pasien tenang/

dosis selanjutnya harus

ditentukan se%ara

indi2idual dan dititrasi8alusinosis

Agitasi parah

$iazepam

orazepam

%hlordiazepoide

7ral

7ral

ntra2ena

5-< mg tiap ,-"

jam

<-1 mg tiap ,-"

jam

!5 mgkg pada 1<!5

mgmnt

Berikan sampai pasien

tenang/ dosis

selanjutnya harus

ditentukan se%ara

indi2isual dan dititrasi

+ejang putus $iazepam ntra2ena !15 mgkg pada <!5

mgmnt

$elirium

tremens

orazepam ntra2ena !1 mgkg pada <!

mgmnt

2.0.' D($i#i&

of 26



$S&- memiliki kriteria doagnostik untuk delirium intoksikasi alkohol

dalam kategori delirium intoksikasi zat dan kriteria diagnostik untuk delirium

putus alkohol dalam kategori delirium putus zat. Pasien dengan gejala putus

alkohol harus dikenali dengan %ermat untuk men%egah perkembangan ke delirium

putus alkohol yang merupakan sindrom putus alkohol yang paling berat! disebut

juga delirium tremens ($4s).1

$elirium putus alkohol merupakan suatu kegaatdaruratan medis yang

dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas yang bermakna. Pasien delirium

sangat berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain karena prilaku yang tidak

dapat diperkirakan. Pasien mungkin akan menyerang atau bunuh diri. $elirium

tremens yang tidak diobati! dapat meningkatkan mortalitas sekitar <! biasanya

bersamaan dengan penyakit medis lainnya seperti pneumonia! penyakit ginjal!

insu#isiensi hati atau gagal jantung.1

;iri penting dari sindroma delirium adalah terjadi dalam 1 minggu setelah

seseorang menghentikan minum alkohol. $isamping itu terdapat %iri-%iri berupa

1. 8iperakti#itas otonomik! seperti takikardia! dia#oresis! demam!

ke%emasan! insomnia! dan hipertensi

<. $istorsi perseptual! yang paling sering adalah halusinasi 2isual atau

taktil

*. @luktuasi tingkat akti2itas psikomotor! rentangnya dari

hipereksitabilitas sampai letargi.1

+ira-kira 5 dari semua pasien yang diraat di rumah sakit karena

alkoholik mengalami $4s. 9pisode $4s biasanya mulai pada usia *-,an setelah

minum berat selama 5-15 tahun.

Pengobatan

Pengobatan terbaik untuk $4s adalah pen%egahan. Pasien yang putus dari

alkohol yang menunjukkan salah satu #enomena putus alkohol harus mendapatkan

terapi benzodiazepin! seperti %hlordiazepoide <5-5 mg tiap <-, jam hingga

pasien lepas dari bahaya. 4etapi jika tanda delirium terlihat! berikan

of 26



%hlordiazepoide 5-1 mg tiap , jam peroral atau lorazepam intra2ena jika

medikasi oral tidak memungkinkan.1

Pada pengobatan berikan diet tinggi kalori! tinggi karbohidrat! danmulti2itamin. Pasien dengan $4s jika diikat #isiknya akan berbahaya karena

pasien dapat berontak terhadap pengikatan sampai mengalami kelelahan yang

berbahaya. ?ika pasien tidak dapat dikendalikan maka pasien harus ditempatkan

diruangan isolasi. Pasien dapat mengalami dehidrasi yang disebabkan dia#oresis

dan demam! hal ini dapat dikoreksi dengan pemberian %airan oral maupun

intra2ena. $iare! muntah dan anoreksia sering terjadi selama putus alkohol.1

2.0.* D((nsia M(n(ta- ai,at A$""$

+eabsahan demensia akibat alkohol (al%ohol-indu%ed persisting dementia)

masih kontro2ersial! karena beberapa klinisi dan peneliti masih sulit untuk

membedakan antara e#ek toksik dari penyalahgunaan alkohol dengan kerusakan

sistem sara# pusat akibat nutrisi yang buruk! trauma multipel! dan kerusakan

sistem sara# pusat yang terjadi setelah mal#ungsi organ tubuh lainnya (hati!

pankreas dan ginjal). =alaupun beberapa penelitian telah menemukan adanya

pembesaran 2entrikel dan atro#i kortikal pada seseorang dengan demensia dan

riayat ketergantungan alkohol! namun penelitian tersebut belum bisa

menjelaskan apa sebenarnya penyebab demensia.1

2.0.0 Gan++&an An(sti M(n(ta- Ai,at A$""$


+riteria diagnostik untuk gangguan amnestik menetap akibat alkohol

(al%ohol-indu%ed persisting amnesti% disorder) berada dalam kategori $S&-

untuk gangguan amnestik menetap akibat zat.%iri penting gangguan amnestik

of 26



menetap akibat alkohol adalah gangguan daya ingat jangka pendek yang

diakibatkan penggunaan alkohol berat dalam jangka aktu yang lama. 3angguan

ini jarang terjadi pada usia dibaah *5 tahun.1

Sin%#" w(#ni( %an "#sa"//

&erupakan nama lain dari gangguan amnestik menetap akibat alkohol.

=erni%ke (suatu kumpulan gejala akut) dan korsako## (suatu keadaan kronis).

Apabila sindrom erni%ke adalah re2ersibel dengan pengobatan! hanya < persen

pasien dengan sindrom korsako## yang pulih. Pato#isiologi antara kedua sindrom

tersebut adalah de#isiensi tiamin! yang disebabkan oleh kebiasaan nutrisional yang

buruk atau masalah malabsorbsi. 4iamin adalah ko#aktor bagi beberapa enzim

yang penting! dan juga terlibat dalam konduksi potensial akson disepanjang akson

dan didalam transmisi sinaptik. esi neuropatologis adalah simetris dan para

2entrikuler! menganai korpus mamilaris! talamus! hipotalamus! otak tengah! pons!

medula! #orniks! dan serebelum.1

Sindrom erni%ke! juga disebut ense#alopati alkoholik! adalah suatu

gangguan neurologis akut yang ditandai oleh ataksia (yang mengenai terutama

gaya berjalan)! dis#ungsi 2estibuler! kon#usi! dan berbagai kelainan pergerakan

bola mata! termasuk nistagmus horizontal! palsi rektus lateralis! dan palsi

pamdandangan mata. Biasaya pandangan okuler tersebut adalah bilateral!

alaupun tidak selalu simetris. 4anda okuler okuler lainnya adalah reaksi

terhadapa %ahaya yang lambat dan anisokoria. Sindrom erni%ke juga dapat

menghilang se%ara sepontan dalam beberapa hari atau beberapa minggu! atau

dapat berkembang menjadisindrom korsako##.1

Sindrom korsako## adalah hilangnya kemampuan untuk mengingat ingatan

yang baru yaitu hilangnya ingatan jangka pendek. Pasien berdiskusi untuk

mengisi kekosongan tersebut. 9nse#alopati erni%k merupakan aitan akut

(berjam-jam hingga berhari-hari) yang menyebabkan kebingungan global (apati!

disorientasi dan ingatan terganggu)! gangguan mata (nistagmus dan

o#talmoplegia) dan ataksia.,

Pengobatan

of 26



Stadium dini sindrom erni%ke berespons dengan %epat terhadap dosis

tinggi tiamin parentral! yang dianggap e#ekti# dalam men%egah perkembangan

menjadi sindrom korsako##. $osis tiamin biasanya dimulai dengan 1 mg peroral

dua sampai tiga kali sehari dan dilanjutkan selama satu sampai dau minggu. Pada

pasien dengan gangguan berhubungan dengan alkohol yang sedang diberikan

larutan glukosa intra2ena! adalah baik untuk memasukkan 1 mg tiamin dalam

setiap liter larutan glukosa.1

Sindrom korasako## adalah sindrom amnestik kronis yang dapat mengikuti

sindrom erni%ke! dan kedua sindrom tersebut dianggap berhubungan se%ara

pato#isiologi. ;iri utama dari sindrom korsako## adalah sindrom gangguan mental

(khususnya daya ingat belum lama) dan amnesia anterograd pada seorang pasien

yang sadar dan responsi#. Pasien mungkin memiliki atau tidak memiliki gejala

kon#abulasi. Pengobatan sindrom korsako## juga tiamin yang diberikan 1 mg

peroral dua sampai tiga kali sehari/ pengobatan harus dilanjutkan selama * sampai

1< bulan. sedikit pasien yang berkembang menjadi sindrom korsako## dapat pulih

se%ara lengkap! alaupun %ukup banyak yang mengalami suatu perbaikan dalam

kemampuan kogniti#nya dengan pemberian tiamin dan dukungan nutrisi.1

2.0.4 Gan++&an Psi"ti Ai,at A$""$

Dia+n"sti %an +a,a#an $inis

+reteria diagnostik untuk gangguan psikotik akibat alkohol (alcohol-

induced psycotik disorder ) (sebagai %ontoh halusinasi dan aham) ditemukan di

dalam kategori $S&- tentang gangguan psikotik akibat zat ( subtance-induced

psycotic disorder ). $S&- memungkinkan lebih jauh untuk menentukan onset

(selama intoksikasi atau putus alkohol) dan apakah halusinasi atau aham

ditemukan. stilah untuk halusinasi yang terjadi selama putus alkohol yang

digunakan didalam $S&- : tetapi tidak lagi digunakan dalam $S&- adalah

halusinasi alkohol. 8alusinasi yang paling sering adalah auditorik! biasanya

berupa suara-suara! tetapi suara tersebut sering kali tedak terstruktur. Suara-suara

karakteristiknya adalah mem#itnah! men%ela! atau mengan%am. =alaupun

of 26



beberapa pasien dilaporkan baha suara-suara itu adalah menyenangkan dan tidak

menganggu. 8alusinasi biasanya berlangsung selama kurang dari 1 minggu

alaupun selama minggu tersebut gangguan test realitas adalah sering. Setelah

episode! sebagian besar pasien menyadari si#at halusinasi dari gejalanya. 1

8alusinasi setelah putus alkohol dianggap merupakan gejala yang jarang!

dan sindrom adalah beberapa dari delirium putus alkohol. 8alusinasi dapat terjadi

pada semua usia! tetapi biasanya berhubungan dengan orang yang telah

melakukan penyalahgunaan alkohol dalam jangka aktu yang lama. =alaupun

biasanya halusinasi menghilang dalam 1 minggu! tapi pada beberapa kasus dapat

menetap. 8alusinasi berhubungan dengan putus alkohol harus dibedakan dengan

skizo#ren yang berhubungan dengan temporal dengan putus alkohol! tidak adanya

riayat klasik skizo#renia dan halusinasinya biasanya singkat. 8alusinasi

berhubungan dengan putus alkohol dibedakan dari $4s oleh karena adanya

sensorium yang jernih pada pasien.1

Pengobatan

Pengobatan halusinasi berhubungan dengan putus alkohol sama dengan

$4s yaitu dengan benzodiazepin! nutrisi yang adekuat! dan %airan jika diperlukan.

?ika regimen gagal dan pada kasus jangka panjang! antipsikotik dapat digunakan.1

2.0.5 Gan++&an B(#&,&n+an %(n+an A$""$ Lainnya

3angguan mood akibat alkohol (al%ohol-indu%ed mood disorder). $S&-

memungkinkan diagnosis gangguan mood akibat alkohol dengan %iri manik!

depresi# atau %ampuran.1

3angguan ke%emasan akibat alkohol (al%ohol-indu%ed aniety disorder).

$S&- memungkinkan diagnosis gangguan ke%emasan akibat alkohol. $S&-

selanjutnya menganjurkan agar diagnosis menyebutkan apakah gejala merupakan

of 26



apakah gejala merupakan ke%emasan menyeluruh! serangan panik! gejala obsesi#-

kompulsi#! atau gejala #obik dan apakah onset selama intoksikasi atau selama

putus alkohol.1

+riteria diagnostik untuk gangguan berhubungan Alkohol yang tidak ditentukan

+ategori gangguan berhubungan alkohol yang tidak ditentukan adalah gangguan

yang berhubungan dengan pemakaian alkohol yang tidak dapat diklasi#ikasikan

sebagai ketergantungan alkohol! penyalahgunaan alkohol! intoksikasi alkohol!

putus alkohol! delirium putus alkohol! demensia menetap akibat alkohol!

gangguan psikotik akibat alkohol! gangguan mood akibat alkohol! gangguan

ke%emasan akibat alkohol! dis#ungsi seksual akibat alkohol! atau gangguan tidur

akibat alkohol


$isorders! ed ,. 8ak %ipta Ameri%an Psy%iatri% Asso%iation! =ashington 1>>,.

2.0.6 Sin%#" A$""$ F(ta$

$ata yang jelas menyatakan baha anita hamil atau yang menyusui tidak

boleh minum alkohol. Sindrom alkohol #etal (#etal al%ohol syndrome) adalah

akibat terpaparnya janin dengan intoksikasi alkohol in utero saat ibunya minum

alkohol. Sindrom alkohol #etal merupakan penyebab utama retardasi mental di

Amerika Serikat. Adanya alkohol menghambat pertumbuhan intrauterin dan

perkembangan setelah kelahiran. &ikrose#ali! mal#ormasi kranio#asial dan de#ek

tungkai dan jantung sering pada bayi yang terkena intoksikasi alkohol dari ibunya.

Peraakan yang pendek saat deasa dan perkembangan suatu rentan prilaku

maladapti# deasa juga dihubungkan dengan sindrom alkohol #etal.1

:esiko anita alkoholik mempunyai anak yang %a%at sekitar *5.

=alaupun kerusakan yang pasti pada janin tidak diketahui! kerusakan tampaknya

sebagai akibat pemaparan intoksikasi utero dengan alkohol atau metabolitnya.

Alkohol mungkin menyebabkan ketidakseimbangan hormonal yang meningkatkan

resiko abnormalitas.1

of 26



2.4 PENGOBATAN

2.4.1 Psi"t(#a-i

Psikoterapi memusatkan pada alasan seseorang mengapa minum. @okus

spesi#ik adalah dimana pasien minum! dorongan premoti2asi dibelakang minum!

hasil yang diharapkan dari minum! dan %ara alternati# untuk mengatasi situasi

tersebut. &elibatkan pasangan yang tertarik dan bekerja sama dalam terapi

bersama (%onjoint therapy) untuk sekurangnya satu sesion adalah sangat e#ekti#.1

2.4.2 M(%iasi

Dis&$/i#a

$isul#iram (antabuse) menghambat se%ara kompetiti# enzim aldehida

dehidrogenase! sehingga biasanya minuman segelaspun biasanya menyebabkan

reaksi toksik karena akumulasi asetaldehida didalam darah. Pemberian obat tidak

boleh dimulai sampai <, jam setelah minuman terakhir pasien. Pasien harus dalam

kesehatan yang baik! sangat termoti2asi! dan bekerja sama. $okter harus

memberitahukan pasien akibat meminum alkohol saat menggunakan obat dan

selama < minggu setelahnya.1

&erekan yang menggunakan alkohol sambil meminum disul#iram <5 mg

setiap harinya akan mengalami kemerahan dan perasaan panas pada ajah! sklera!

anggota gerak atas dan dada. &ereka akan menjadi pu%at! hipotensi# dan mual

juga mengalami malaise yang serius. Pasien juga akan mengalami rasa pusing!

pandangan kabur! palpitasi! sesak dan mati rasa pada anggota gerak. $engan dosis

lebih dari <5 mg maka dapat terjadi gangguan daya ingat dan kon#usi.1

Psi"t#"-ia

7bat antiansietas dan antidepresan dapat mengobati gejala ke%emasan

pada pasien dengan gangguan terkait alkohol.

of 26



2.4.3 T(#a-i P#i$a&

4erapi prilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan

alkohol untuk menurunkan ke%emasan. atihan ditekankan pada latihan relaksasi!

latihan ketegasan! keterampilan mengendalikan diri! dan strategi baru untuk

menguasai lingkungan. Sejumlah program pembiasaan prilaku (operant

%onditioning) membiasakan orang dengan gangguan berhubungan alkohol untuk

memodi#ikasi prilaku minum mereka atau untuk berhenti minum. $orongan

berupa hadiah keuangan! kesempatan untuk tinggal dalam lingkungan raat inap

yang baik! dan jalur untuk memasuki interaksi sosial yang menyenangkan.1

2.4.' Ha$/way H"&s(

Pemulangan seorang pasien dari rumah sakit sering kali memiliki masalah

penempatan yang serius. :umah dan lingkungan keluarga lainnya mungkin

menghalangi! tidak mendukung! atau terlalu tidak berstruktur. 8al#ay house

adalah suatu sarana pengobatan yang penting yang memberikan bantuan

emosional! konseling! dan pengembalian progresi# ke dalam masyarakat.1

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

of 26



Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyaa organik yang

dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus

hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama.

+ira-kira 05 dari semua penduduk Amerika Serikat pernah

menggunakan minuman yang mengandung alkohol sekurang-kurangnya satu kali

dalam hidupnya.

Penggunaan alkohol memiliki e#ek terhadap prilaku! e#ek terhadap otak

dan e#ek terhadap organ tubuh lain seperti hati! gastrointestinal! muskuloskeletal!

neurologis! obstetri dan kardio2askular.

&enurut ?ellinek membagi progresi#itas alkoholisme dalam * #ase/

1. #ase dini

<. #ase krusial

*. #ase kronis

Pengobatan pada gangguan terkait alkohol meliputi pengobatan

sikoterapi&edikasi yaitu dengan disul#iram yang menghambat se%ara kompetiti#

enzim aldehida dehidrogenase! sehingga biasanya minuman segelaspun biasanya

menyebabkan reaksi toksik karena akumulasi asetaldehida didalam darah.

Pengobatan juga diberikan psikotropikayakni obat antiansietas dan antidepresan

dapat mengobati gejala ke%emasan pada pasien dengan gangguan terkait

alkohol.4erapi Prilaku dan 8al#ay 8ouse juga dapat membantu dalam

pengobatan gangguan terkait alkohol.

of 26



DAFTAR PUSTAKA

1. Sado%k B?.Sado%k A. +aplan G Sado%kHs Synopsis o# Psy%hiatry 1th ed.

ippin%ott =illiams and =ilkins Philadelphia. <F

<. AB; o# &ental 8ealth by 4ei#ion $a2ies and 4+? ;raig alih bahasa!

Ali#a $imanti! 9ditor 9disi bahasa ndonesia 8usny &uttaIin! ?akarta

93;! <>.

*. Ameri%an Psy%hiatri% Asso%iation. $iagnosti% and Statisti%al &anual o#

&ental $isorders 4et :e2ision! ,th edition. $i2ision and Publi%ation and

&arketing! =ashington $; <5.

,. :ujukan ;epat Psikiatri by 8ibbert Allison! dkk alih bahasa :ini ;andika!

9ditor 9disi bahasa ndonesia 8usny &uttaIin! ?akarta 93;! <>

5. ?oeana! Satya! &$. 3angguan &ental dan Prilaku Akibat Penggunaan

Jat Psikoakti#. 93;. ?akarta. <5.

Referat Terkait Alkohol

Documents

Transcript of Referat Terkait Alkohol