Referat PPI Dan H2RA
-
Upload
sandhyandaa -
Category
Documents
-
view
277 -
download
7
description
Transcript of Referat PPI Dan H2RA
REFERATEFEKTIVITAS PROTON PUMP INHIBITOR DAN HISTAMINE 2 RESEPTOR ANTAGONIS PADA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
ULKUS PEPTIKUM
Sandhy Hapsari Andamari H2A010046
Pendahuluan • Proton pump inhibitor (PPI) memiliki efek
untuk memproteksi gastroduodenal dari kerusakan mukosa yang disebabkan oleh obat – obatan non steroid (NSAID) seperti aspirin.
• Namun penggunaan PPI dalam jangka panjang dapat dihubungkan dengan beberapa efek yang buruk. Peningkatan resiko osteoporosis dan fraktur diamati pada pasien dengan penggunaan PPI jangka panjang
•Selain PPI, terdapat H2RA yang juga dapat mengurangi asam lambung karena kerusakan mukosa yang disebabkan oleh NSAID (aspirin).
•Meskipun PPI lebih kuat menekan asam daripada H2RA, namun pasien dengan H2RA beresiko rendah pada pasien pneumoni dan infeksi clostridium difficile dibanding pengguna PPI
•Efektifitas PPI dan H2RA dalam mencegah ulkus berulang / erosi pada pengguna aspirin jarang dibandingkan. Omeprazole dan famotidine, keduanya berpotensi menekan asam dan mengurangi insiden kekambuhan ulkus / erosi pada pasien yang menggunakan aspirin jangka panjang.
Anatomi dan Fisiologi
•Terdapat beberapa kelenjar pada lapisan mukosa lambung. Kelenjar kardia dan kelenjar fundus.
•Kelenjar fundus memiliki tiga tipe utama sel. Sel zimogenik (chief cell) menyekresikan pepsinogen yang diubah menjadi pepsin dalam suasana asam. Sel parietal menyekresikan asam hidroklorida (HCL)
•Sel parietal yang tidak terangsang, mempunyai sitoplasma dan kanalikuli intraseluler yang berisi mikrovili ukuran pendek sepanjang permukaan.
•Enzim H+, K+ - ATPase didapati didaerah membran tubulovesikel. Bila sel dirangsang, membran ini dan membran atas lainnya diubah menjadi jaringan padat dari kanalikuli intraseluler apikal yang mengandung mikrovili ukuran panjang
Ulkus peptikum
•Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut sebagai erosi.
•Ulkus peptikum disebut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal, tergantung pada lokasinya
•Prevalensi kemunculan ulkus peptikum berpindah dari yang predominan pada pria ke frekuensi yang sama pada kedua jenis kelamin. Prevalensi berkisar 11-14 % pada pria dan 8-11 % pada wanita
Ulkus duodenum Ulkus peptikum Ulkus stres
Insidensi Usia : 40 tahun
Pria : wanita = 1:1
Usia : 50 – 60 tahun
Pria : wanita = 2:1
Berhubungan
dengan stres,
trauma, sepsis,
luka bakar.
Tidak ada
perbedaan jenis
kelamin
Patogenesis 90-95% koloni H.
Pylori
Kerusakan sawar
mukosa,
pembentukan HCl
normal atau rendah
Kerusakan
sawar mukosa,
gastritis akut,
alkohol dan
aspirin
Patologi 90% bulbus duodeni 90% pada antrum
dan kurvatura minor
Biasanya
multipel, erosi
difus, lebih
sering terletak
pada lambung
bagian fundus.
Gambaran
klinis
Nyeri hilang bila diberi
makanan
Biasanya status gizi baik
Sering nyeri pada malam
hari
Nyeri hilang atau
timbul bila diberi
makanan
Sering anoreksia
BB menurun
Nyeri pada malam
hari
Asimptomatik
sampai timbul
penyulit berat
( perdarahan
dan perforasi )
Perforasi Sering pada dinding
anterior duodeni
Sering pada anterior
lambung
Sering
• Ada 2 penyebab terjadinya ulkus peptikum : infeksi H. Pylory dan penggunaan NSAID
• Gejala klinis : perih, rasa seperti terbakar, nyeri, pegal, dan lapar. Rasa nyeri berlangsung terus-menerus dengan intensitas ringan sampai berat biasanya terletak di bawah sternum. Makan bisa meredakan sakit untuk sementara tetapi bisa juga malah menimbulkan sakit.
•Diagnosa menggunakan endoskopi dan radiografi.
•Terapi : ▫Bedah▫Antasida dan antikolinergik ▫H2 reseptor antagonis▫Proton Pump Inhibitor (PPI)
Proton Pump Inhibitor (PPI) • Merupakan penghambat sekresi asam
lambung yang lebih kuat dari H2RA dengan mekanisme kerja yang berbeda
• PPI menekan sekresi asam lambung dengan menghambat H+/K+ATPase dalam sel parietal lambung.
• PPI diindikasikan untuk pengobatan GERD, refluk esofagitis, ulkus peptik, dan sindrom zolinger – ellison. Selain itu juga digunakan untuk melindungi lambung dari penggunaan NSAID.
Farmakokinetik
• Mengalami aktivasi dalam lambung dan absorbsinya cepat (30 menit); memiliki durasi inhibisi asam 24 jam• Mengalami metabolisme lintas pertama dan sistemik di hati tepatnya pada sitokrom p450.• Pembersihan sedikit oleh ginjal
Farmakodinamik
•Setelah diabsorbsi ke sirkulasi sistemik obat akan mengalami difusi ke sel parietal lambung dan mengalami aktivasi menjadi sulfonamid tetrasiklik
•Obat tersebut akan berikatan dengan gugus sulfohidril enzim pada pompa (H, K, ATPase) dan di membran apikal sel parietal
•Hal itu akan mengakibatkan adanya penghambatan ireversibel asam lambung
•ESO ▫Primer : sakit kepala, diare ▫Sekunder : osteoporosis, pembentukan
polip lambung / karsinoid•Interaksi obat
ketinggian pH lambung akibat pemberian PPI mempengaruhi penyerapan beberapa obat seperti (ketokonazole dan digoxin).
Histamine 2 Receptor Antagonist (H2RA)•H2RA merupakan sebuah subtipe
reseptor histamin sebagai mediator dalam asam lambung.
•Ada 4 jenis H2RA yang dikenal : ranitidin, famotidin, simetidin dan nizatidin.
•H2RA dapat menurunkan sekresi asam lambung hingga 60 – 70%.
•Dengan dosis yang sesuai semua jenis tersebut memiliki efikasi yang sama. Tapi secara farmakosinamik simetidin dan ranitidin memiliki sifat lebih baik
•Penggunaan H2RA pada ulkus peptik dapat menyembuhkan ulkus dalam pengobatan selama 4 – 6 minggu dan kadang sampai 8 minggu dengan tingkat penyembuhan 84 – 97%
• Interaksi obat : dapat mempengaruhi absorbsi obat lain karena efeknya meningkatkan pH lambung (ketokonazol, etanol, bismut)
• Dapat dipengaruhi oleh mg hidroksida dan aluminium hidroksida karena menurunkan bioviabilitas simetidin, ranitidin dan famotidin sampai 30 – 40 %.
• Jika H2RA diberikan bersamaan dengan antasid sebaiknya diberikan jeda minimal 2 jam.
•ESO : nyeri kepala, letargi, insomnia, diare atau konstipasi, dan mulut kering
Perbandingan PPI dan H2RA
•Studi saat ini menunjukkan bahwa omeprazole lebih unggul famotidine dalam pencegahan berulang borok / erosi pada pengguna aspirin dosis rendah jangka panjang untuk infeksi aktif H. Pylori.