Referat Osteomyelitis Revisi

6
Faktor Resiko 1. Umur, terutama mengenai bayi dan anak-anak. 2. Jenis kelamin; lebih sering pada laki-laki. 3. Trauma; hematoma akibat trauma pada daerah metafisis. 4. Lokasi; pada daerah metafisis, karena merupakan daerah aktif terjadinya pertumbuhan tulang. 5. Nutrisi; lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi sebelumnya. 1,2,3 Penegakan Diagnosis Keluhan pasien biasanya : nyeri, pyrexia, kemerahan dan perlunakan jaringan yang dikenal dengan flare disertai dengan gangguan sinus. Pada kasus-kasus yang lama akan terjadi penebalan jaringan, dapat terjadi parut atau terbentuk sinus-sinus dibawah tulang. Dapat terbentuk cairan seropurulen dan excoriasi disekitar kulit. Biasanya terdapat riwayat fraktur terbuka atau osteomyelitis pada penderita. 2,3 Pada Pemeriksaan Fisik : adanya sinus, fistel, atau sikatrik bekas operasi dengan nyeri tekan, mungkin dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit. Laboratorium - Peningkatan LED - Leukositosis - Peningkatan titer antibody anti staphylococcus - Pemeriksaan kultur dan uji sensitifitas diperlukan untuk menentukan organisme penyebabnya Pemeriksaan Radiologi

description

fghfhf

Transcript of Referat Osteomyelitis Revisi

Page 1: Referat Osteomyelitis Revisi

Faktor Resiko

1. Umur, terutama mengenai bayi dan anak-anak.

2. Jenis kelamin; lebih sering pada laki-laki.

3. Trauma; hematoma akibat trauma pada daerah metafisis.

4. Lokasi; pada daerah metafisis, karena merupakan daerah aktif terjadinya pertumbuhan

tulang.

5. Nutrisi; lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi sebelumnya. 1,2,3

Penegakan Diagnosis

Keluhan pasien biasanya : nyeri, pyrexia, kemerahan dan perlunakan jaringan yang

dikenal dengan flare disertai dengan gangguan sinus. Pada kasus-kasus yang lama

akan terjadi penebalan jaringan, dapat terjadi parut atau terbentuk sinus-sinus dibawah

tulang. Dapat terbentuk cairan seropurulen dan excoriasi disekitar kulit. Biasanya

terdapat riwayat fraktur terbuka atau osteomyelitis pada penderita. 2,3

Pada Pemeriksaan Fisik : adanya sinus, fistel, atau sikatrik bekas operasi dengan nyeri

tekan, mungkin dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit.

Laboratorium

- Peningkatan LED

- Leukositosis

- Peningkatan titer antibody anti staphylococcus

- Pemeriksaan kultur dan uji sensitifitas diperlukan untuk menentukan organisme

penyebabnya

Pemeriksaan Radiologi

- Foto X-Ray

Page 2: Referat Osteomyelitis Revisi

- Menggambarkan lisis pada os metatarsal distal 1, phalanx distal 1 dan terlihat

penebalan periosteal pada os metatarsal 1.

- Terlihat juga edem pada jaringan lunak disekitarnya.

- Pada panah kuning terlihat sequestrum dimana kurangnya pasokan darah yang

adekuat mengakibatkan nekrosis pada tulang disekitarnya.

- Pada panah ungu terlihat brodie’s abses biasanya pada keadaan osteomyelitis

sub akut banyak terjadi pada anak-anak. Fokal abses sering ditemukan pada

bagian tulang metafisis

- Pada panah biru terlihat involucrum dimana terjadi pembentukan tulang baru di

sekitar sequestrum.4,5

CT-SCAN dan MRI

- Pada MRI pelvis terlihat jaringan lunak disekitarnya ireguler.

- Pada CT-scan hip joint terlihat bagian korteks menipis, adanya udara pada

intraosseous dan jaringan lunak di sekitarnya edem. CT Scan dan MRI bermanfaat

untuk membuat rencana pengobatan serta untuk melihat sejauh mana kerusakan

tulang yang terjadi.4,5

Page 3: Referat Osteomyelitis Revisi

Terapi

1. Antibiotik

Infeksi kronik jarang dieradikasi dengan menggunakan antibiotik saja. Obat-obat

bakterisidal penting untuk menghentikan penyebaran infeksi ketulang yang sehat dan

untuk mengontrol flare akut. Antibiotik yang digunakan yang mampu menembus tulang

yang sclerotik dan non toksik digunakan dalam jangka waktu lama.

2. Pengobatan lokal

Pada daerah sinus, rasa nyeri dapat berkurang dan perlu dibersihkan untuk mencegah

terjadinya penggumpalan abses yang akut memerlukan insisi dan drainase yang segera

tapi ini hanya penilaian sementara.

3. Operasi

Untuk mengontrol flare digunakan antibiotik dan bed rest sampai pasien dinyatakan layak

operasi radikal seperti adanya simptom yang berarti dan adanya sequester atau tulang

yang mati.

4. Perawatan setelah tindakan

Kesuksesan terapi sulit diperkirakan, akan selalu ada kemungkinan fokus infeksi tidak

sesuai dengan lokasi pemberian terapi sehingga ada harapan untuk terjadinya

osteomielitis beberapa bulan yang akan datang. (2,3,4)

Komplikasi

1. Kontraktur sendi

2. Penyakit ameloid

3. Fraktur patologis

4. Perubahan menjadi ganas pada jaringan epidermis

5. Kerusakan epiphisis sehingga terjadi gangguan pertumbuhan.

6. Septicaemia yang menyebabkan kematian, akhir-akhir ini jarang ditemukan, karena

dengan pemberian antibiotika, anak-anak biasanya akan terlindungi, dan tulang akan

kembali lagi normal. (4)

Prognosis

            Prognosis penyakit ini bervariasi, tergantung pada waktu diagnosis dan pemberian

terapi yang adekuat (4).

Page 4: Referat Osteomyelitis Revisi

            Terdapat empat factor yang menentukan efektifnya terapi antibiotic pada osteomielitis

akut yang mempengaruhi pada prognosisnya, yaitu (1) :

1. Interval waktu antara onset infeksi dan pemberian pengobatan.

2. Keefektifan antibiotic melawan kuman penyebab.

3. Dosis antibiotic.

4. Lama pemberian antibiotic. 1,3

Daftar Pustaka

1. Staf Pengajar Bagian Bedah FK UI. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Cetakan Pertama,

Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1995 : 472 – 7

2. Rasjad Chairuddin. Pengantar Ilmu Orthopedi, Cetakan I, FK Hasanuddin, Ujung

Pandang, 2000 : 139 – 162

3. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Cetakan I, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, 1997 : 1221 – 1236

4. Apley’s. System of Orthopedics and Fractures, 7th Editions, A. Graham Apley, Louis

Solomon, 1999 : 31 – 50

5. Pineda C, Samak B et al. infect dis clin north am: eur radiol 2006