Referat Osteomielitis Fix
-
Upload
ni-made-restianing-rimadhanti -
Category
Documents
-
view
244 -
download
2
Transcript of Referat Osteomielitis Fix
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteomielitis merupakan proses inflamasi yang ditandai dengan destruksi pada
tulang yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Infeksi dapat terbatas pada satu
bagian tulang maupun menyebar ke berbagai area, seperti sumsum tulang korteks,
periosteum, dan jaringan lunak sekitar tulang (Lew DP, 2!".
Insidensi osteomielitis di #merika $erikat yaitu %& ' orang, dan % & % usia
bayi. Insidensi pertahun pada pasien sickle cellberkisar ,)*. Pre+alensi osteomielitis
setelah adanya trauma pada kaki bisa meningkat yaitu %)* dan !* pasien diabetes,
dan jika dibandingkan antara lakilaki dan perempuan kirakira 2&%. $ementara insidensi
osteomielitis pada populasi orang dewasa berkisar antara ,%-%,*. #ngka kematian
akibat osteomielitis rendah, biasanya disebabkan sepsis atau kondisi medis serius yang
menyertai (/ing 0.1., 2". Pre+alensi osteomielitis kronik berkisar antara '2'* dari
kasus osteomielitis akut (3iampolini, 2".
4erdasarkan data epidemiologis global mengenai osteomielitis sangat ber+ariasi,
dengan insidensi tertinggi pada negaranegara berkembang. Distribusi usia penderita
osteomielitis yaitu pada dewasa usia kurang dari 2 tahun dan lebih dari ' tahun
(5aramillo D, 2%%". Di Indonesia, osteomielitis masih merupakan masalah. 6erapi
osteomielitis yang memerlukan waktu lama dan biaya tinggi disertai dengan pengertian
mengenai pengobatan yang belum baik dan tingkat higienis yang masih rendah, diduga
berhubungan erat dengan kejadian osteomielitis di Indonesia.
Osteomielitismerupakan infeksi pada tulang yang dapat dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan tahapan perjalanan penyakitnya, yakni tahap akut dan kronik. Osteomielitis
akut paling sering disebabkan oleh Staphylococcus aureussebagai agen infeksinya (0oy
et al., 2%2". Dalam kepustakaan lain dinyatakan bahwa osteomielitis sering disebabkan
oleh orgaanisme piogenik walaupun berbagai infeksi lain juga dapat menyebabkannya.
Pada anakanak, infeksi tulang seringkali timbul sebagai komplikasi dari infeksi pada
tempattempat lain seperti infeksi faring (faringitis", telinga (otitis media" dan kulit
(impetigo". Penyebab osteomielitis lainnya yaitu kejadian fraktur terbuka yang datang
1
http://herdiantrisufriyana.com/osteomyelitis-apa-itu/http://herdiantrisufriyana.com/osteomyelitis-apa-itu/ -
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
2/41
terlambat dan sudah terjadi osteomielitis. #kibat keterlambatan diagnosis umumnya
berakhir dengan osteomielitis kronis dimana membutuhkan penanganan yang lebih
lanjut.
$angat penting untuk mendiagnosis dini infeksi pada tulang karena mortalitas
osteomielitis terjadi sekitar '2'* . $edangkan morbiditas men7apai angka '* menjadi
komplikasi. /omplikasinya antara lain adalah arthritis septik, kerusakan jaringan lunak
sekitar, keganasan, amiloidosis sekunder, dan fraktur patologis (4altensperger, 2".
6ujuan dari pembuatan referat ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai
definisi sampai tatalaksana awal osteomielitis. /ita sebagai dokter umum mempunyai
kompetensi untuk osteomielitis adalah 4 yakni, kita dituntut untuk dapat membuat
diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau men7egah keparahan dan8atau ke7a7atan pada pasien
osteomielitis. /emudian mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya dan mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
2
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
3/41
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Tulang
6ulang, atau jaringan osseosa, adalah jaringan ikat yang membentuk kerangka
+ertebra. 5aringan ini tersusun atas selsel, komponen matriks organik, mineral
anorganik, dan air. 6ulang memiliki mekanisme untuk tumbuh dan berubah bentuk serta
ukuran menyesuaikan dengan stressor yang berbedabeda sepanjang hidup manusia.
2.1.1. Arsitektur Tulang
$eperti jaringan penyambung atau penyokong yang lain, tulang terdiri atas
sel dan matriks ekstrasel. $el tulang terdiri atas sel osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit dan osteoklas. $ementara matriks ekstrasel tersusun atas komponen
organik (sekitar !*" dan garam anorganik (sekitar )*". /omponen matriks
organik yang utama adalah serat kolagen tipe I. $elain kolagen, unsur organik
lainnya yaitu proteoglikan, glikoprotein, fosfolipid dan berma7amma7am faktor
pertumbuhan seperti osteo7al7in, osteone7tin, and sialoprotein. /omponen matriks
anorganik merupakan bahan mineral yang sebagian besar terdiri dari kalsium dan
fosfat dalam bentuk kristalkristal hidroksiapatit. /ristal -kristal tersebut tersusun
sepanjang serabut kolagen. 4ahan mineral lain yaitu ion sitrat, karbonat,
magnesium, natrium, dan potassium (Pineda 3 et al., 2".
4erdasarkan susunan seratserat kolagennya, jaringan tulang dibagi lagi ke
dalam dua tipe& tulang woven8anyaman8immatur dan tulang lamellar8matur.
6ulang imatur8 wo+en terdiri dari seratserat kolagen yang tersusun
se7ara tidak beraturan, dengan selsel osteoblast dan osteoprogenitor. 6ulang ini
disebut juga tulang primitif, merupakan struktur tulang utama pada masa embrio.
9amun dapat pula ditemukan pada daerah dimana terjadi proses remodeling
seperti pada fraktur tulang, osteosarkoma, beberapa tumor tulang. Dengan
demikian tulang jenis ini jika ditemukan pada dewasa berhubungan dengan proses
patologis.
3
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
4/41
Pada tulang matur di orang dewasa, berkas kolagen tersusun teratur
membentuk lamella tulang yang sejajar dan kosentris terhadap saluran +askuler.
Pada bagian korteks tulang, lamellalamella tersusun teratur mengelilingi saluran
pembuluh yang menutrisinya, saluran Havers, sehingga membentuk susunan
kosentris berlapislapis ('%' lamella" yang disebut sistem havers atau osteon.
/analikuli pada satu sistem havers berhubungan langsung dengan saluran
haversnya dan tidak terhubung sistem disebelahnya. $aluransaluran havers
dihubungkan satu dengan yang lain, dan dengan pembuluhpembuluh di
periosteum melalui saluran Volkmanns yang tegak lurus terhadap sumbu panjang
tulang. Pada sekitar periosteum dan endosteum terdapat lamellalamella tulang
tersusun sejajar dengan permukaan dan melingkar terhadap sumbu panjang tulang,
yang disebur lamellar circumferential luar dan dalam. /analikuli pada lamella ini
berhubungan langsung dengan periosteum dan endosteum.
am!ar 2.1 Diagram tulang imatur"woven#an tulang matur"lamellar
(Safadi F F, et al. Bone Structure, Development and bone bioloy.
!n" Bone #atholoy $ nd%d. &ew 'ork. Spriner. $). p"*+-
$ementara itu struktur internal dari tulang, baik tulang panjang maupun
pendek, terbagi atas struktur tulang yang padat dibagian luar dari tulang yang
disebut tulang kompak atau korteks tulang. $truktur ini diperkuat dengan bagian
dalam yang membentuk jalinan tulangtulang trabekular yang berjalan sejajar
maupun tegak lurus terhadap bentuk tulang. /eseluruhan struktur ini disebut
sebagai komposit dan merupakan komponen utama dalam mempertahankan
kekuatan tulang.
4
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
5/41
6ulang kompak atau korteks yang berstruktur keras namun relatif tipis,
berperan sebagai :7angkang; bagi struktur tulang didalamnya. 6ulang kompak
memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (3alsium Phosfat dan
3alsium 3arbonat" sehingga padat. Pada tulang matur, korteks tersusun atas
tulangtulang lamellar, yang didalamnya terdapat system Havers dan kanalis
Volkmanns.
Di sebelah dalam dari korteks terdapat tulang trabekular atau dengan nama
lain tulang sponiosa atau tulang cancellous, yang tersusun dari spikulaspikula
dan trabekula tulang yang diantaranya terdapat rongga sumsum yang mengandung
unsur hematopoieti7 dan lemak. 6rabekula tulang membentuk suatu jaringan yang
memungkinkan untuk dilewati oleh pembuluhpembuluh darah yang menutrisi
tulang serta efek ringan pada tulang.
$etiap tulang, ke7uali bagian sendi, diselubungi oleh jaringan ikat khusus
yaitu periosteum, Periosteum terbagi dalam dua lapisan yang tidak berbatas jelas.
Lapisan luar merupakan jaringan ikat padat fibrosa, mengandung pembuluh saraf
dan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang. Lapisan dalam tersusun
atas jaringan ikat longgar, sedikit unsur kolagen yang memasuki tulang sebagai
serat $harpey yang berkontribusi dalam perlekatan periosteum pada tulang. Pada
dewasa lapisan dalam periosteum ini mengandung sel osteoprogenitor yang
berperan dalam pembentukan dan perbaikan tulang. $erupa dengan periosteum,
endosteum merupakan lapisan yang berada diantara tulang kompak8korteks dan
tulangsponiosa.
5
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
6/41
am!ar 2.2. Diagram serat sharpeys se!agai lan$utan langsung serat %eriosteum
(Bullouh # . &ormal Skeletal Structure and Development.!n" /rthopaedic #atholoy th%d.
0issouri. 0osby, !nc. $*. p"*+1)-
am!ar 2.&. Diagram Tulang Kom%ak"Korteks Tulang
(Safadi F F, et al. Bone Structure, Development and bone bioloy.
!n" Bone #atholoy $nd%d. &ew 'ork. Spriner. $). p"*+-
4erdasarkan bentuk morfologinya, tulang dapat dikategorikan menjadi
tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, dan tulang
sessamoid.
6ulang panjang berbentuk bulat, memanjang, bagian tengahnya berlubang,
seperti pipa. Di bagian dalam ujungnya terdapat sumsum tulang berfungsi untuk
pembentukan sel darah merah. 6ulang panjang terdiri atas tiga bagian, yaitu kedua
ujung yang bersendian (epifisis", bagian tengah (diafisis", dan bagian transisional
diantaranya (metafisis". Pada anakanak, dimana tulang masih mengalami
6
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
7/41
pertumbuhan, epifisis dan diafisis berasal dari pusat osifikasi yang dipisahkan oleh
selapis tulang rawan, disebut sebagai 7akra epifisis. $edangkan pada orang
dewasa, 7akra epifisis berupa tulang keras yang menyebabkan epifisis dan
diafisisnya menyatu, sehingga tidak lagi mengalami pertumbuhan. $ebagai 7ontoh&
6ulang femur, tibia, ulna, dan radius.
6ulang pendek bentuknya bulat dan pendek (ruas tulang". Didalamnya juga
terdapat sumsum berfungsi untuk pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
$ebagai 7ontoh tulang pendek adalah seperti pada tulangtulang karpal, tarsal.
6ulang sessamoid sebenarnya merupakan subtype dari tulang pendek yang beradapada daerah sekitar tendon. 3ontoh tulang sessamoid yaitu tulang patella, pisiforn
6ulang ini berbentuk pipih, terdiri atas lempengan tulang kompak dan
tulang sponiosa . Didalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi untuk
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. 3ontoh tulang pipih yaitu tulang
tengkorak, sternum, s7apula.
Disebut tulang tidak beraturan demikian karena bentuknya yang tidak
memiliki bentuk yang spesifik. $ebagai 7ontoh tulang jenis ini yaitu yang terlihat
seperti pada tulang +ertebra, ethmoid.
7
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
8/41
am!ar 2.'. Diagram Tulang Pan$ang.
(F F. Safadi, et al. Bone Structure, Development and bone Bioloy. !n" Bone #atholoy, $ nd
%dition. Spriner. &ew 'ork. $). p.*+-
2.1.2. (askularisasi Tulang
6ulang merupakan jaringan yang kaya akan +askularisasi yaitu sekitar %2*
cardiac output. $irkulasi darah pada tulang berperan penting dalam menutrisi jaringan
jaringan tulang, sekaligus mensirkulasikan selsel darah dari sumsum tulang ke seluruh
tubuh. /arena berada dalam rongga yang tertutup didalam tulang, maka pembuluh
pembuluh darah harus selalu dalam kondisi tekanan intraoseous yang konstan. 6ekanan
intraoseous ini dipengaruhi oleh ke7epatan aliran darah dalam tulang. Pada saat terjadi
kenaikan aliran darah akibat hiper+askularisasi, sebagai 7ontohnya pada proses
inflamasi dimana dapat terjadi peningkatan tekanan intraoseous. 0egulasi ke7epatan
aliran darah merupakan peranan distensibilitas pembuluh darah melalui proses
+asodilatasi+asokonstriksi pembuluh yang dipengaruhi oleh jaras simpatis dan
parasimpatis ($afadi
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
9/41
am!ar 2.) Diagram %em!ulu* #ara* arteri tulang %an$ang
(2aroche 0. !ntraosseous 3irculation From #hysio loy to Disease. 4oint Bone Spine.
Vol 5). pp$5$+$5). $$-
am!ar 2.+ Diagram %em!ulu* #ara* ,ena tulang %an$ang
(2aroche 0. !ntraosseous 3irculation From #hysioloy to Disease. 4oint Bone Spine.
Vol 5). pp$5$+$5). $$-
$ementara tulang pendek dan tulang pipih memiliki pembuluh darah
superfi7ial pada periosteum dan ada pula yang berasal dari per7abangan arteri
nutrient besar yang menembus langsung ke rongga medulla. /edua arteri ini
beranastomosis se7ara bebas di dalam tulang.
9
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
10/41
$elain pembuluh darah dan limfa, pada tulang juga terdapat persarafan.
$araf periosteal merupakan saraf sensoris yang menghantarkan rangsang nyeri.
Oleh karena itu periosteum sensitif terhadap trauma maupun tekanan. Pada
saluranHavers terdapat saraf +asomotor yang mengatur konstriksi dan dilatasi
pembuluh darah. 6ulang juga dipersarafi oleh sarafsaraf simpatis (Pineda 3 et
al., 2".
2.1.&. RemodellingTulang
2.1.&.1. Sel-sel Tulang6emodelin tulang sangat penting dalam mempertahankan
integritas struktur tulang. Proses ini melibatkan koordinasi berma7am sel
untuk memastikan proses resoprsi tulang dan formasi tulang terjadi se7ara
simultan pada lokasi tertentu. $elsel yang terlibat dalam proses ini adalah
sel oteoprogenitor, osteoblas, osteosit, dan osteoklas.
$el Osteoprogenitor ini merupakan sel mesenkim yang memiliki
kemampuan untuk berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel osteoblas,
7hondroblas, sel stromal, sesuai dengan stimulus yang diterima oleh sel
osteoprogenitor tersebut. $el ini banyak ditemukan pada lapisan
periosteum, endosteum, batas kanalis Haversdan Volkmanns.
$el osteoblas berasal dari sel ostoprogenitor, berbentuk kuboid
atau kolumnar. Osteoblas merupakan sel yang mengekspresikan reseptor
hormone parathyroid (P6=" dan berperan penting dalam pembentukan
faktorfaktor osteoklastogenik dan proteinprotein matriks tulang sertamineralisasi tulang. Osteoblast menghasilkan reseptor nuclear factor
kappa B (0#9/" ligan yang berperan penting dalam diferensiasi
osteoklas. Osteoblas menghasilkan pula kolagen tipe % dan protein lain
seperti osteo7al7in, osteopontin, sialoprotein tulang, dan osteone7tin. =al
lain yang juga dihasilkan oleh sel ini yaitu 7ytokine, colony+stimulatin
factor (3$
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
11/41
transforming growth fa7tor (6>
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
12/41
$elanjutnya, lisosom menghasilkan enAimenAim proteolitik dan bersama
dengan lingkungan asam pada ektrasel merupakan kondisi optimal untuk
resorpsi tulang dan degradasi kolagen di dalam area yang dinamakan lakuna
resorpsiHowship.
$etelah proses resorpsi, pada lakuna =owship terdapat banyak sisa
sisa kolagen matriks tulang. $uatu sel berinti satu, disebut sel reversal,
kemudian bertugas membuang sisasisa kolagen tersebut dan mempersiapkan
permukaan tulang untuk selanjutnya terjadi proses formasi tulang. @engenai
sel re+ersal ini belum banyak data yang dapat menjelaskan asalnya, namun
diduga berasal dari sel mesenkim yang melapisi tulang.
6ekanan mekanik dan P6= menghambat ekskresi sklerostin oleh
osteosit yang selanjutnya menghasilkan signal formasi tulang. Proses formasi
tulang adalah peranan dari osteoblas dan mediator kemotaktik osteoblas,
termasuk diantaranya 6>
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
13/41
am!ar 2. Skema Proses RemodelingTulang
(www.umich.edu, di akses tanal $) Desember $*-.
2.2 /steomielitis
2.2.1 De0inisi
Osteomielitis merupakan infeksi pada tulang dengan sebagian besar
kasus disebabkan oleh Staphylococcus aureusB penyebab lainnya antara lain
infeksi tuber7ulosis dan Salmonella pada penyakit sel sabit (Patel, 2C".
4eberapa literatur menyebutkan bahwa osteomielitis merupakan proses
inflamasi pada sumsum tulang (7a+itas medullaris" yang kemudian dapat
menyebar sampai ke 7orte dan periosteum.
Proses peradangan dapat bersifat akut atau kronis, yang kronis akan
menyebabkan nekrosis tulang dan pembentukan pus, dimana kadangkadang
terdapat 7airan yang melewati kulit untuk membentuk hubungan sinus
dengan tulang. Pus dan edema yang terbentuk di 7a+ita medullaris inilah
yang kemudian akan menekan periosteum sehingga menimbulkan obstruksi
pembuluh darah, iskemi maupun nekrosis sebagai dasar patomekanisme
osteomielitis (4altensperger, 2".
Osteomielitis kronis merupakan infeksi tulang dimana organisme yang
menyebabkan infeksi menetap di dalam tulang yang telah mati, dan se7ara
periodik dapat terjadi eksaserbasi (Patel, 2C".
2.2.2 E%i#emiologi
13
http://www.umich.edu/http://www.umich.edu/ -
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
14/41
Insidensi osteomielitis berkisar antara ,%-%,* dari populasi orang
dewasa. Pre+alensinya pada anakanak berusia kurang dari % tahun adalah %
kasus per % populasi sedangkan pada anakanak yang lebih tua adalah %
kasus dari ' populasi. Pre+alensi osteomielitis kronik berkisar antara '
2'* dari kasus osteomielitis akut (3iampolini, 2".
Pada keseluruhan insiden terbanyak pada negara berkembang.
Osteomielitis pada anakanak sering bersifat akut dan menyebar se7ara
hematogen, sedangkan osteomielitis pada orang dewasa merupakan infeksi
subakut atau kronik yang berkembang se7ara sekunder dari fraktur terbuka
dan meliputi jaringan lunak. /ejadian pada anak lakilaki lebih sering
dibandingkan dengan anak perempuan dengan perbandingan !&%. Lokasi yang
tersering ialah tulangtulang panjang, misalnya femur, tibia, humerus, radius,
ulna dan fibula. 9amun tibia menjadi lokasi tersering untuk osteomielitis post
trauma karena pada tibia hanya terdapat sedikit pembuluh darah.
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
15/41
4ayi baru lahir (kurang dari ! bulan"& S. ;ureus, %nterobacter, dan
kelompok StreptococcusE dan ?. #nakanak (usia ! bulan sampai ! tahun"& Streptococcus E dan ?,
Haemophilus influen:ae, dan%nterobacter.
0emaja (usia ! tahun sampai dewasa"& S. aureus (*", kelompok
StreptococcusE,H influen:ae, dan%nterobacter
Dewasa & S. aureus dan kadangkadang %nterobacter dan
Streptococcus.
2. Osteomielitis langsung
Fmumnya disebabkan oleh S. ;ureus, spesies enterobacter,dan spesies
pseudomonas.
6usukan melalui separtu atletik &s. aureusdan spesiespseudomonas.
Penyakit sel sabit &staphylococcusdansalmonella. (0andall, 2%%"
15
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
16/41
Ta!el 1. Etiologi #ari /steomielitis
2.2.' Patogenesis
Patogenesis dari osteomielitis telah dieksplorasi pada berbagai hewan
per7obaanB pada studi ini ditemukan bahwa tulang yang normal sangat
tahan terhadap infeksi,yang hanya terjadi sebagian besar diakibatkan oleh
inokulum, trauma atau adanya benda asing. (Daniel, %C".
am!ar 2. Patogenesis /steomielitis
/uman bisa masuk tulang dengan berbagai 7ara, termasuk beberapa 7ara
dibawah ini &
@elalui aliran darah.
/uman di bagian lain dari tubuh misalnya dari pneumonia atau infeksi
saluran kemih dapat masuk melalui aliran darah ke tempat yang melemah
di tulang. Pada anakanak, osteomielitis paling umum terjadi di daerah yang
lebih lembut, yang disebut lempeng pertumbuhan,di kedua ujung tulang
panjang pada lengan dan kaki.
16
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
17/41
Dari infeksi di dekatnya.
Luka tusukan yang parah dapat membawa kuman jauh di dalam tubuh. 5ikaluka terinfeksi, kuman dapat menyebar ke tulang di dekatnya.
/ontaminasi langsung
=al ini dapat terjadi jika terjadi fraktur sehingga terjadi kontak langsung
tulang yang fraktur dengan dunia luar sehingga dapat terjadikontaminasi langsung. $elain itu juga dapat terjadi selama operasi untuk
mengganti sendi atau memperbaiki fraktur (anonym, 2%%".
4eberapa penyebab utama infeksi, seperti s.aureus, menempel pada
tulang dengan mengekspresikan reseptor (adhesin" untuk komponen tulang
matriks (fibronektin, laminin, kolagen, dan sialogly7oprotein tulang",
Gkspresi collaen
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
18/41
faktor pertumbuhan tulang pada remodeling tulang normal dan fungsinya
sebagai terapi masih belum jelas. (Daniel,%C"
$elama terjadi infeksi, fagosit men7oba menyerang sel yang
mengandung mikroorganisme dan dalam proses pembentukan
radikal oksigen toksik dan melepaskan enAim
proteolitik yang melisiskan jaringan sekitarnya. 4eberapa komponen
bakteri se7ara langsung atau tidak langsung digunakan sebagai fa7torfaktor
yang memodulasi tulang (bone modulatin factors"
/ehadiran metabolit asam arakidonat, seperti prostaglandin G, yang
merupakan agonis osteoklas kuat dihasilkan sebagai respon terhadap patah
tulang, menurunkan jumlah dari inokulasi bakterial yang dibutuhkan untuk
menghasilkan infeksi. (0esni7k H 9iwayama, 2%B $alomon et all, 2%"
9anah menyebar ke dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan
intraosseus dan mengganggu aliran darah. 9ekrosis iskemik tulang
pada hasil pemisahan fragmen yang mengalami de+askularisasi, disebut
seuestra. (0esni7k H 9iwayama, 2%B $alomon et all, 2%".
@ikroorganisme, infiltrasi neutrofil, dan 7ongesti atau thrombosis pembuluh
darah merupakan temuan histologis utama dalam osteomielitis akut. $alah
satu penampakan yang membedakan dari osteomielitis kronis adalah tulang
yang mengalami nekrotik, yang dapat diketahui dengan tidak
adanya osteosit yang hidup. (0asjad, 2"
/steomielitis %a#a Anak
@ekanisme utama osteomielitis pada anak adalah se7ara hematogen.Daerah metafisis tulang merupakan area predileksi karena pada area ini
pembuluh arteri berkelok dan mengalirkan darah menuju sinus. /eadaan ini
menyebabkan ke7epatan aliran darah yang lambat sehingga dapat menjadi
tempat berakumulasinya bakteri patogen. $elain itu, kemampuan fagosit dan
fungsi 0G$ menurun pada area loop pembuluh darah tersebut sehingga
menjadikannya rentan terjadi infeksi. 4akteri dapat melewati 7elah endotel
pembuluh darah menuju jaringan tulang, dimana selanjunya bakteri tersebut
18
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
19/41
dapat berikatan dengan unsurunsur matriks tulang. 4akteri, seperti S.
aureus memiliki kemampuan untuk menempel dan menembus sel osteoblas
namun tetap hidup dan berkembang di dalamnya. Osteoblas yang terinfeksi
bakteri selanjutnya menginduksi sekresi tumor necrosis factor apoptosis
inducin liand (60#IL" yang selanjutnya menyebabkan apoptosis
osteoblas dan menghambat diferensiasi osteoblas. Proses ini diikuti dengan
peningkatan ekspresi 0#9/L yang berperan dalam differensiasi osteoklas
dan berparan dalam induksi resorpsi tulang yang berakibat pada destruksi
tulang.
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
20/41
am!ar 2. Skema sirkulasi %a#a meta0isis se!agai %re#ileksi osteomielitis
(# Bullouh. Bone and 4oint !nfection. !n" /rthopaedic #atholoy th%d. 0issouri.
0osby, !nc. $*. p"*)+*1)-
am!ar 2.13 Digiti III %ro4eksi PA #an o!lik %a#a %asien osteomielitis akut.
(= 6 6einus. !main ;pproach to 0usculoskeletal !nfections. !n" Dianostic !main of
0usculoskeletal Diseases.. Spriner. &ew 'ork. $*. p151+>-
2.2.) Klasi0ikasi
20
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
21/41
4eberapa sistem klasifikasi telah digunakan untuk mendeskripsikan
ostemielitis. $istem tradisional membagi infeksi tulang menurut durasi dari
timbulnya gejala & akut, subakut, dan kronik. Osteomielitis akut
diidentifikasi dengan adanya onset penyakit dalam C%! hari. Infeksi akut
umumnya berhubungan dengan proses hematogen pada anak. 9amun, pada
dewasa juga dapat berkembang infeksi hematogen akut khususnya setelah
pemasangan prosthesa dan sebagainya. (Da+id,%C". Durasi dari
osteomielitis subakut adalah antara %! hari sampai bulan. $edangkan
osteomielitis kronik merupakan infeksi tulang yang perjalanan klinisnya
terjadi lebih dari bulan. /ondisi ini berhubungan dengan adanya nekrosis
tulang pada episentral yang disebut sekuester yang dibungkus in+olukrum.
(Da+id,%C". $istem klasifikasi lainnya dikembangkan oleh 1ald+ogel
yang mengkategorisasikan infeksi muskuloskeletal berdasarkan etiologi dan
kronisitasnya& hematogen, penyebaran kontinyu (dengan atau tanpa penyakit
+askular" dan kronik. Penyebaran infeksi hematogen dan kontinyu dapat
bersifat akut meskipun penyebaran kontinyu berhubungan dengan adanya
trauma atau infeksi lokal jaringan lunak yang sudah ada sebelumnya seperti
ulkus diabetikum. (#nonym, %2". 3ierny@ader mengembangkan suatu
sistemstainuntuk osteomielitis yang diklasifikasikan berdasarkan
penyebaran anatomis dari infeksi dan status fisiologis dari penderitanya.
$tadium % - medular, stadium 2 - korteks superfisial, stadium - medular
dan kortikal yang terlokalisasi, dan stadium ! - medular dan kortikal difus.
(#nonim,%2"
2.2.'.% Osteomielitis akut hematogen
@erupakan infeksi serius yang biasanya terjadi pada tulang yang
sedang tumbuh. Penyakit ini disebut sebagai osteomielitis primer karena
kuman penyebab infeksi masuk ke tubuh se7ara langsung dari infeksi lokal
di daerah orofaring, telinga, gigi, atau kulit se7ara hematogen. 4erbeda
dengan osteomielitis primer, infeksi osteomielitis sekunder berasal dari
infeksi kronik jaringan yang lebih superfisial seperti ulkus dekubitum,
21
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
22/41
ulkus morbus hensen ulkus tropikum, akibat fraktur terbuka yang
mengalami infeksi berkepanjangan, atau dari infeksi akibat pemasangan
protesis sendi. (#dam, 2!". Pada awalnya terjadi fokus inflamasi ke7il
di daerah metafisis tulang panjang. 5aringan tulang tidak dapat meregang,
maka proses inflamasi akan menyebabkan peningkatan tekanan intraoseus
yang menghalangi aliran darah lebih lanjut. #kibatnya jaringan tulang
tersebut mengalami iskemi dan nekrosis. 4ila terapi tidak memadai,
osteolisis akan terus berlangsung sehingga kuman dapat menyebar keluar
ke sendi dan sirkulasi sistemik dan menyebabkan sepsis. Penyebaran ke
arah dalam akan menyebabkan infeksi medula dan dapat terjadi abses yang
akan men7ari jalan keluar sehingga membentuk fistel. 4agian tulang yang
mati akan terlepas dari tulang yang hidup dan disebut sebagai sekuester.
$ekuester meninggalkan rongga yang se7ara perlahan membentuk dinding
tulang baru yang terus menguat untuk mempertahankan biomekanika
tulang. 0ongga ditengah tulang ini disebut in+olukrum. (=idiyaningsih,
2%2". Penderita kebanyakan adalah anak lakilaki. Lokasi infeksi
tersering adalah di daerah metafisis tulang panjang femur, tibia, humerus,
radius, ulna dan fibula. Daerah metafisis menjadi daerah sasaran infeksi
diperkirakan karena & %" daerah metafisis merupakan daerah pertumbuhan
sehingga selsel mudanya rawan terjangkit infeksiB 2" dan metafisis kaya
akan rongga darah sehingga risiko penyebaran infeksi se7ara hematogen
juga meningkatB " pembuluh darah di metafisis memiliki struktur yang
unik dan aliran darah di daerah ini melambat sehingga kuman akan
berhenti di sini dan berproliferasi. ($jamsuhidajat, 2!". $e7ara klinis,
penderita memiliki gejala dan tanda dari inflamasi akut. 9yeri biasanya
terlokalisasi meskipun bisa juga menjalar ke bagian tubuh lain di
dekatnya. $ebagai 7ontoh, apabila penderita mengeluhkan nyeri lutut,
maka sendi panggul juga harus die+aluasi akan adanya arthritis. Penderita
biasanya akan menghindari menggunakan bagian tubuh yang terkena
infeksi. Gtiologi tersering adalah kuman gram positif yaitu Staphylococcus
aureus ($jamsuhidajat, 2!".
22
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
23/41
am!ar 2.11 Patogenesis osteomielitis Hematogen Akut
>ejala klinis osteomielitis akut sangat 7epat, diawali dengan nyeri
lokal hebat yang terasa berdenyut. Pada anamnesis sering dikaitkan dengan
riwayat jatuh sebelumnya disertai gangguan gerak yang disebut
pseudoparalisis. Dalam 2! jam akan mun7ul gejala sistemik berupa seperti
demam, malaise, dan anoreksia. 9yeri terus menghebat dan disertai
pembengkakan. $etelah beberapa hari, infeksi yang keluar dari tulang dan
men7apai subkutan akan menimbulkan selulitis sehingga kulit akan
menjadi kemerahan. Oleh karenanya, setiap selulitis pada bayi sebaiknya
di7urigai dan diterapi sebagai osteomielitis sampai terbukti sebaliknya
(=idiyaningsih, 2%2". Pada pemeriksaan laboratorium darah, dijumpai leukositosis dengan
predominasi selsel P@9, peningkatan LGD dan protein reaktif3 (30P".
#spirasi dengan jarum khusus untuk membor dilakukan untuk
memperoleh pus dari subkutan, subperiosteum, atau fokus infeksi di
metafisis. /elainan tulang baru tampak pada foto rongent akan tampak 2
minggu. Pada awalnya tampak reaksi periosteum yang diikuti dengan
gambaran radiolusen ini baru akan tampak setelah tulang kehilangan !
23
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
24/41
'* masa tulang. @0I 7ukup efektif dalam mendeteksi osteomielitis dini,
sensiti+itasnya %*. $kintigrafi tulang tiga fase dengan teknisium
dapat menemukan kelainan tulang pada osteomielitis akut, skintigrafi
tulang khusus juga dapat dibuat dengan menggunakan leukosit yang di
beri label galium dan indium ($jamsuhidajat, 2!". Osteomielitis akut
harus diterapi se7ara agresif agar tidak menjadi osteomielitis kronik.
Diberikan antibiotik parenteral berspektrum luas berdosis tinggi selama !
) minggu. $elain obatobatan simtomatik untuk nyeri, pasien sebaiknya
tirah baring dengan memperhatikan kelurusan tungkai yang sakit dengan
mengenakan bidai atau traksi guna mengurangi nyeri, men7egah
kontraktur, serta penyebaran kuman lebih lanjut. 4ila setelah terapi
intensif 2! jam tidak ada perbaikan, dilakukan pengeboran tulang yang
sakit di beberapa tempat untuk mengurangi tekanan intraoseus. 3airan
yang keluar dapat dikultur untuk menentukan antibiotik yang lebih tepat.
($jamsuhidajat, 2!". Diagnosis banding pada masa akut yaitu demam
reumatik, dan selulitis biasa. $etelah minggu pertama, terapi antibiotik dan
analgetik sudah diberikan sehingga gejala osteomielitis akut memudar.
>ambaran rongent pada masa ini berupa daerah hipodens di daerah
metafisis dan reaksi pembentukan tulang subperiosteal. >ambaran
rongent dan klinis yang menyerupai granuloma eosinofilik, tumor Gwing,
dan osteosarkoma. /omplikasi dini osteomielitis akut yaitu berupa abses,
atritis septik, hingga sepsis, sedangkan komplikasi lanjutnya yaitu
osteomielitis kronik, kontraktur sendi, dan gangguan pertumbuhan tulang.
($jamsuhidajat, 2!"
2.2.'.2 Osteomielitis $ubakut.
/elainan ini dapat ditemukan di beberapa negara dengan insidens
yang hampir sama dengan osteomielitis akut. >ejala osteomielitis subakut
lebih ringan oleh karena organisme penyebabnya kurang purulen dan
penderita lebih resisten. Osteomielitis hematogen sub akut biasanya
disebabkan oleh $tafilokokus aureus dan umumnya berlokasi dibagian
24
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
25/41
distal femur dan proksimal tibia. (0asjad, 2" Osteomielitis subakut
memiliki gambaran radiologis yang merupakan kombinasi dari gambaran
akut dan kronis. $eperti osteomielitis akut, maka ditemukan adanya
osteolisis dan ele+asi periosteal. $eperti osteomielitis kronik, maka
ditemukan adanya Aona sirkumferensial tulang yang sklerotik. #pabila
osteomielitis subakut mengenai diafisis tulang panjang, maka akan sulit
membedakannya dengan =istiositosis LangerhansJ atau GwingJs $ar7oma.
(=idiyaningsih, 2%2".
>ambaran klinis osteomielitis hematogen subakut biasanya
ditemukan pada anakanak dan remaja. >ambaran klinis yang dapat
ditemukan adalah atrofi otot, nyeri lokal, sedikit pembengkakan dan dapat
pula penderita menjadi pin7ang. 6erdapat rasa nyeri pada daerah sekitar
sendi selam beberapa minggu atau mungkin berbulan bulan. $uhu tubuh
penderita biasanya normal. Pada gambaran histopatologi, biasanya
terdapat ka+itas dengan batas tegas pada tulang kanselosa dan
mengandung 7airan seropurulen. /a+itas dilingkari oleh jaringan granulasi
yang terdiri atas selsel inflamasi akut dan kronik dan biasanya terdapat
penebalan trabekula. (0asjad, 2"
2.2.'. 4rodie #bses.
Lesi ini, awalnya ditemukan oleh 4rodie pada tahun %2,
merupakan bentuk lokal osteomielitis subakut, dan sering disebabkan oleh
$taphylo7o77us aureus. Insiden tertinggi (sekitar !*" pada dekade kedua.
Lebih dari C'* kasus terjadi pada pasien lakilaki. Onset ini sering
membahayakan, dan untuk manifestasi sistemik pada umumnya ringan
atau tidak ada. #bses, biasanya terlokalisasi di metaphysis dari tibia atau
tulang paha, dan dikelilingi oleh s7lerosis reaktif. $esuai teori tidak
terdapatnya sekuester, namun gambaran radiolusen mungkin akan terlihat
dari lesi ke lempeng epifisis. #bses tulang mungkin menyebrang ke
lempeng epifisis namun jarang terlokalisir.(#dam, 2!".
25
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
26/41
$.$..> /steomielitis 9ronik.
Osteomielitis kronis merupakan hasil dari osteomielitis akut dan
subakut yang tidak diobati. /ondisi ini dapat terjadi se7ara hematogen,
iatrogenik, atau akibat dari trauma tembus. Infeksi kronis seringkali
berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan untuk
mereposisi tulang. Inokulasi langsung intraoperatif atau perkembangan
hematogenik dari logam atau permukaan tulang mati merupakan tempat
perkembangan bakteri yang baik karena dapat melindunginya dari leukosit
dan antibiotik. Pada hal ini, pengangkatan implan dan tulang mati tersebut
harus dilakukan untuk men7egah infeksi lebih jauh lagi. >ejala klinisnya
dapat berupa ulkus yang tidak kunjung sembuh, adanya drainase pus atau
fistel, malaise, dan fatiue. Penderita osteomielitis kronik mengeluhkan
nyeri lokal yang hilang timbul disertai demam dan adanya 7airan yang
keluar dari suatu luka pas7aoperasi atau bekas patah tulang. Pemeriksaan
radiologi memperlihatkan gambaran sekuester dan penulangan baru
(=idiyaningsih, 2%2".
Penanganan osteomielitis kronik yaitu debridement untuk
mengeluarkan jaringan nekrotik dalam ruang sekuester, dan penyaliran
nanah. Pasien juga diberikan antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur.
In+olukrum belum 7ukup kuat untuk menggantikan tulang asli yang telah
han7ur menjadi sekuester sehingga ekstremitas yang sakit harus dilindungi
oleh gips untuk men7egah patah tulang patologik, dan debridement serta
sekuesterektomi ditunda sampai in+olukrum menjadi kuat (=idiyaningsih,
2%2".
26
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
27/41
am!ar 2.12 Diagram %roses osteomielitis kronis
5D # 2ew, F ; =aldvoel. /steomyelitis. $> ;valaible from" www.thelancet.com Vol 15>-
$.$... 3hronic 6ecuiment 0ultifocal /steomielitis.
Pada dasarnya hal ini sudah menjadi pembahasan umum bahwa
orang yang sudah terkena penyakit osteomielitis akan sulit untuk sembuh.
=al ini dikaitkan dari pathogenesis osteomielitis itu sendiri. /uman yang
masuk ke dalam tubuh melalui hematogen menyebabkan suatu kondisi
untuk mempredisposisikan bakteri bermigrasi melalui 7elah endotel dan
melekat pada matriks tulang. $elain itu rendahnya tekanan oksigen pada
daerah ini juga akan menurunkan akti+itas fagositik dari sel darah putih.
Infeksi hematogen ini akan menyebabkan terjadinya thrombosis pembuluh
darah lo7al yang pada akhirnya men7iptakan suatu area nekrosis a+askular
yang kemudian akan menjadi abses. Pada awalnya terjadi inflamasi ke7ildi daerah metafisi tulang panjang. 5aringan tulang tidak dapat meregang,
maka proses inflamasi akan menyebabkan peningkatan intraoseus yang
menghalangi aliran darah lebih lanjut. #kibatnya jaringan tulang tersebut
mengalami nekrosis dan iskemi. $ehingga akan terbentuknya sekuster.
$ekuester yang berada di lingkungan yang a+askular dan nekrotik akan
menjadi tempat yang menguntungkan untuk berkembangbiak bakteri.
Dimana tempat a+askular tersebut tidak mampu dijangkau oleh antibiotik
27
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
28/41
dan selsel fagositik. $etelah fase akut terlewati, tidak menutup
kemungkinan untuk mun7ul seuelae infeksi di tulang dari seuestrumnya
yang belum tuntas./arena orang yang terkena penyakit osteomielitis
biasanya pada orangorang yang memiliki immunokompremise. ($ong,
2%".
2.2.+ Pemeriksaan %enun$ang
Pemeriksaan darah lengkap
5umlah leukosit mungkin tinggi tetapi sering normal. #danya
pergeseran ke kiri biasanya disertai dengan peningkatan jumlah leukosit
polimorfonuklear. 6ingkat 3reaktif protein biasanya tinggi dan
nonspesifikB penelitian ini mungkin lebih berguna daripada laju endapan
darah (LGD" karena menunjukan adanya peningkatan LGD pada
permulaan. LGD biasanya meningkat (*", namun, temuan ini se7ara
klinis tidak spesifik. 30P dan LGD memiliki peran terbatas dalam
menentukan osteomielitis kronis seringkali didapatkan hasil yang
normal.
/ultur
/ultur dari luka superfi7ial atau saluran sinus sering tidak
berkorelasi dengan bakteri yang menyebabkan osteomielitis dan
memiliki penggunaan yang terbatas. Darah hasil kultur, positif pada
sekitar '* pasien dengan osteomielitis hematogen.
4agaimanapun, kultur darah positif mungkin menghalangi kebutuhan
untuk prosedur in+asif lebih lanjut untuk mengisolasi organisme. /ultur
tulang dari biopsi atau aspirasi memiliki hasil
diagnostik sekitar CC* pada semua studi.
28
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
29/41
0adiografi
Pemeriksaan radiografi kon+ensional atau foto polos radiologimerupakan modalitas awal untuk e+aluasi osteomielitis, dimana berperan
dalam memberikan gambaran awal anatomi dan kondisi patologi dari
tulang dan jaringan lunak disekitarnya. $elain itu, pemeriksaan foto polos
radiologi juga dapat membantu mengeksklusi diagnosis diferensial
maupun kondisi patologis lain yang menjadi penyebabnya.
>ambaran osteomielitis akut pada foto polos radiologi berupa
perubahan berupa edema jaringan lunak sekitar tulang. $ementara
perubahan pada tulang berupa destruksi struktur tulang baru dapat terlihat
pada foto polos sekitar C2% hari setelah onset infeksi. Pada umumnya, lesi
berukuran minimal % 7m dan melibatkan '* dari struktur tulang baru
akan menunjukkan perubahan pada foto polos. >ambaran destruksi tulang
dapat terlihat setelah berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah
metafisis dan pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang
terangkat.
am!ar 2.1&. Tam%ak #estruksi tulang %a#a ti!ia #engan %em!entukan tulang
su!%eriosteal
29
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
30/41
@0I
@0I efektif dalam deteksi dini dan lokalisasi operasi osteomyelitis.
Penelitian telah menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan
radiografi polos, 36, dan s7anning radionuklida dan dianggap sebagai
pen7itraan pilihan. $ensiti+itas berkisar antara %*. 6omografi emisi
positron (PG6" s7anning memiliki akurasi yang mirip dengan @0I.
0adionuklida s7anning tulang
6iga fase s7an tulang, s7an gallium dan s7an sel darah putih
menjadi pertimbangan pada pasien yang tidak mampu melakukan
pen7itraan @0I. $ebuah fase tiga s7an tulang memiliki sensiti+itas yang
tinggi dan spesifisitas pada orang dewasa dengan temuan normal pada
radiograf. $pesifisitas se7ara dramatis menurun dalam pengaturan operasi
sebelumnya atau trauma tulang. Dalam keadaan khusus, informasi
tambahan dapat diperoleh dari pemindaian lebih lanjut dengan leukosit
berlabel dengan )C gallium dan 8 atau indium %%%.
am!ar 2.1' akumulasi ra#ioakti0 %a#a ankle kanan6 karakteristik %a#a osteomielitis
30
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
31/41
am!ar 2.1)Early osteomyelitis
5A7 A#an4a ra#iolusensi 4ang *am%ir ti#ak terli*at %a#a #istal 0emur6 namun
%eriostitis #itun$ukkan #i me#ial#an lateral. 5B7 S8an tulang ra#ioisoto%
menun$ukkan se$au* mana %eru!a*an %atologis.
(David S, Textbook of Radiology and Imaging In! Infe"tion! #steomyelitis $ondon
%&&' p)*+
36 s7an
36 s7an dapat menggambarkan kalsifikasi abnormal,pengerasan,
dan kelainan intra7orti7al. =al ini tidak direkomendasikan untuk
penggunaan rutin untuk mendiagnosis osteomyelitis tetapi sering menjadi
pilihan pen7itraan ketika @0I tidak tersedia.
am!ar 2.12 9T-s8an osteomielitis ka%ut 0emoralis kanan
31
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
32/41
Fltrasonografi
6eknik sederhana dan murah telah menjanjikan, terutama padaanak dengan osteomielitis akut. Fltrasonografi dapat menunjukkan
perubahan sejak %2 hari setelah timbulnya gejala. /elainan termasuk
abses jaringan lunak atau kumpulan 7airan dan ele+asi periosteal.
Fltrasonografi memungkinkan untuk petunjuk ultrasound aspirasi. 6idak
memungkinkan untuk e+aluasi korteks tulang.
am!ar 2.1+ Pemeriksaan Ultrasonogra0i #a%at mem%erli*atkan a#an4a
e0usi %a#a sen#i.
2.2. Diagnosis Ban#ing
Penyakit lain dapat menyerupai osteomielitis. #rtritis reumatoid ju+enile
akut, demam reumatik akut, leukemia, artritis septik akut, scurvy, dan sarkoma
ewing dapat menampilkan gambaran klinis yang menyerupai osteomielitis.
4iasanya, gambaran radiografi osteomielitis sangat karakteristik dan diagnosis
mudah dibuat sesuai dengan riwayat klinis, dan pemeriksaan radiologis tambahan.
$elulitis
#rtritis supuratif akut
@iositis streptokokus nekrotisasi
0eumatik akut
/risis si7kle7ell
Penyakit >au7her
Osteosarkoma
32
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
33/41
$arkoma ewing
2.2. Penatalaksanaan
Osteomielitis akut harus diobati segera. 4iakan darah diambil dan
pemberian antibiotika intra+ena dimulai tanpa menunggu hasil biakan.
/arena Staphylococcus merupakan kuman penyebab tersering maka
antibiotika yang dipilih harus memiliki spektrum antistafilokokus. 5ika
biakan darah negatif, maka diperlukan aspirasi subperiosteum atau aspirasi
intramedula pada tulang yang terlibat. Pasien diharuskan untuk tirah baring,keseimbangan 7airan dan elektrolit dipertahankan, diberikan antipiretik bila
demam, dan ekstremitas diimobilisasi dengan gips. Perbaikan klinis
biasanya terlihat dalam 2! jam setelah pemberian antibiotika. 5ika tidak
ditemukan perbaikan, maka diperlukan inter+ensi bedah. ($kinner,2".
6erapi antibiotik biasanya diteruskan hingga ) minggu pada pasien
dengan osteomielitis. LGD dan 30P sebaiknya diperiksa se7ara serial setiap
minggu untuk memantau keberhasilan terapi. Pasien dengan peningkatan
LGD dan 30P yang persisten pada masa akhir pemberian antibiotik yang
diren7anakan mungkin memiliki infeksi yang tidak dapat ditatalaksana
se7ara komplit. 30ea7ti+e Protein (30P" adalah suatu protein fase akut
yang diproduksi oleh hati sebagai respon adanya infeksi, inflamasi atau
kerusakan jaringan. Inflamasi merupakan proses dimana tubuh memberikan
respon terhadap injury. 5umlah 30P akan meningkat tajam beberapa saat
setelah terjadinya inflamasi dan selama proses inflamasi sistemik
berlangsung. $ehingga pemeriksaan 30P kuantitatif dapat dijadikan petanda
untuk mendeteksi adanya inflamasi8infeksi akut. 4erdasarkan penelitian,
pemeriksaan =s30P dapat mendeteksi adanya inflamasi lebih 7epat
dibandingkan pemeriksaan Laju Gndap Darah (LGD". 6erutama pada pasien
anakanak yang sulit untuk mendapatkan jumlah sampel darah yang 7ukup
untuk pemeriksaan LGD (=idiyaningsih, 2%2". $edangkan LGD adalah
merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah.
33
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
34/41
Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan" darah ini diukur
dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam.
@akin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi LGD
nya. 6inggi ringannya nilai pada LGD memang sangat dipengaruhi oleh
keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. 9ilai LGD meningkat pada
keadaan seperti kehamilan (' mm8jam", menstruasi, 643 paruparu ()'
mm8jam" dan pada keadaan infeksi terutama yang disertai dengan kerusakan
jaringan. 5adi pemeriksaan LGD masih termasuk pemeriksaan penunjang
yang tidak spesifik untuk satu penyakit. 4ila dilakukan se7ara berulang laju
endap darah dapat dipakai untuk menilai perjalanan penyakit seperti
tuberkulosis, demam rematik, artritis dan nefritis. LGD yang 7epat
menunjukkan suatu lesi yang aktif, peningkatan LGD dibandingkan
sebelumnya menunjukkan proses yang meluas, sedangkan LGD yang
menurun dibandingkan sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
(=idiyaningsih, 2%2". Perbedaan pemeriksaan 30P dan LGD&
=asil pemeriksaan =s30P jauh lebih akurat dan 7epat.
Dengan ranepengukuran yang luas, pemeriksaan =s30P sangat baik dan
penting untuk& @endeteksi Inflamasi8infeksi akut se7ara 7epat ()C jam
setelah inflamasi".
=s30P meningkat tajam saat terjadi inflamasi dan menurun jika terjadi
perbaikan sedang LGD naik kadarnya setelah %! hari dan menurun se7ara
lambat sesuai dengan waktu paruhnya.
Pemeriksaan =s30P dapat memonitor kondisi infeksi pasien dan menilai
efikasi terapi antibiotika.
4ila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika,
tulang yang terkena harus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan
nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi se7ara langsung dengan larutan
salin fisiologis steril. 6etapi antibiotik dianjurkan. Pada osteomielitis kronik,
antibiotika merupakan adju+an terhadap debridemen bedah. Dilakukan
seuestrektomi (pengangkatan in+olukrum se7ukupnya supaya ahli bedah
dapat mengangkat seuestrum". /adang harus dilakukan pengangkatan
34
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
35/41
tulang untuk memajankan rongga yang dalam menjadi 7ekungan yang
dangkal (sauceri:ation". $emua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan
mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen.
Pada beberapa kasus, infeksi sudah terlalu berat dan luas sehingga satu
satunya tindakan terbaik adalah amputasi dan pemasangan prothesa. 4ila
proses akut telah dikendalikan, maka terapi fisik harian dalam rentang
gerakan diberikan. /apan akti+itas penuh dapat dimulai tergantung pada
jumlah tulang yang terlibat. Pada infeksi luas, kelemahan akibat hilangnya
tulang dapat mengakibatkan terjadinya fraktur patologis (=idiyaningsih,
2%2".
Indikasi dilakukannya pembedahan ialah&
a. #danya seuester.
b. #danya abses.
7. 0asa sakit yang hebat.
d. 4ila men7urigakan adanya perubahan kearah keganasan (karsinoma
Gpidermoid".
Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space" atau
dipasang tampon agar dapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan
grafting dikemudian hari. Dapat dipasang drainase berpengisap untuk
mengontrol hematoma dan mebuang debris. Dapat diberikan irigasi larutan
salin normal selama C sampai hari. Dapat terjadi infeksi samping dengan
pemberian irigasi ini. (3anale, 2C".
0ongga yang didebridement dapat diisi dengan graft tulang. /anselus
untuk merangsang penyembuhan. Pada defek yang sangat besar, rongga
dapat diisi dengan transfer tulang berpembuluh darah atau flup otot (dimana
suatu otot diambil dari jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah
yang utuh".
6eknik bedah mikro ini akan meningkatkan asupan darahB perbaikan
asupan darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang dan
eradikasi infeksi. Prosedur bedah ini dapat dilakukan se7ara bertahap untuk
menyakinkan penyembuhan. Debridement bedah dapat melemahkan tulang,
35
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
36/41
kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna
atau alat penyokong eksterna untuk men7egah terjadinya patah tulang. $aat
yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila in+olukrum
telah 7ukup kuatB men7egah terjadinya fraktur pas7a pembedahan (3anale,
2C".
/egagalan pemberian antibiotika dapat disebabkan oleh (=idiyaningsih,
2%2"&
%. Pemberian antibiotik yang tidak 7o7ok dengan mikroorganisme
penyebabnya.
2. Dosis yang tidak adekuat.
. Lama pemberian tidak 7ukup.
!. 6imbulnya resistensi.
'. /esalahan hasil biakan.
). Pemberian pengobatan suportif yang buruk.
C. /esalahan diagnostik.
. Pada pasien yang imunokompromais.
2.2. Prognosis
#ngka mortalitas pada osteomielitis akut yang diobati adalah kirakira %
*, tetapi morbiditas tetap tinggi. 4ila terapi efektif dimulai dalam waktu !
jam setelah timbulnya gejala, kesembuhan yang 7epat dapat diharapkan pada
kirakira 28 kasus. /ronisitas dan kambuhnya infeksi mungkin terjadi bila
terapinya terlambat (/ing 0, 5ohnson D., 2".
2.2.13 Kom%likasi
/omplikasi yang dapat terjadi pada osteomielitis adalah&
36
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
37/41
$eptikemia.
/ematian tulang (osteonekrosis". Infeksi pada tulang dapat menghambat
sirkulasi darah dalam tulang, menyebabkan kematian tulang. 5ika terjadi
nekrosis pada area yang luas, kemungkinan harus diamputasi untuk
men7egah terjadinya penyebaran infeksi.
#rthritis septik. Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tulang biasa
menyebar ke dalam sendi di dekatnya.
#rtritis $upuratif. #rtritis $upuratif dapat terjadi pada bayi muda karena
lempeng epifisis bayi (yang bertindak sebagai barrier" belum berfungsi
dengan baik. /omplikasi terutama terjadi pada osteomielitis
hematogen akut di daerah metafisis yang bersifat intrakapsuler
(misalnya pada sendi panggul" atau melalui infeksi metastatik
>angguan Pertumbuhan. Osteomielitis hematogen akut pada bayi dapat
menyebabkan kerusakan lempeng epifisis yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan, sehingga tulang yang terkena akan menjadi lebih pendek.
Pada anak yang lebih besar akan terjadi hiperemi pada daerah metafisis
yang merupakan stimulasi bagi tulang untuk bertumbuh. Pada keadaan ini
tulang bertumbuh lebih 7epat dan menyebabkan terjadinya pemanjangan
tulang.
Osteomielitis /ronik. #pabila diagnosis dan terapi yang tepat tidak
dilakukan, maka osteomielitis akut akan berlanjut menjadi osteomielitis
kronik.
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
38/41
Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada
tulang dan struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik. Pada
dasarnya, semua jenis organisme, termasuk +irus, parasit, jamur dan bakteri, dapat
menyebabkan osteomielitis tetapi paling sering disebabkan oleh bakteri piogenik
tertentu dan mikrobakteri. Penyebab osteomielitis pyogenik adalah kuman
Staphylococcus aureus(*",%scherichia coli, #seudomonas dan 9lebsiella.
Osteomielitis dapat terjadi pada anak dan dewasa dan sering terjadi pada
negara berkembang. Lokasi yang tersering ialah tulangtulang panjang seperti
femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula.
Infeksi dapat men7apai tulang dengan melakukan perjalanan melalui aliran
darah atau menyebar dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat terjadi
langsung pada tulang itu sendiri jika terjadi 7edera yang mengekspos tulang,
sehingga kuman dapat langsung masuk melalui luka tersebut.
6ingkat mortalitas osteomielitis adalah rendah, ke7uali jika sudah terdapat
sepsis atau kondisi medis berat yang mendasari. Penatalaksanaannya harus se7ara
komprehensif meliputi pemberian antibiotika, pembedahan dan konstruksi
jaringan lunak, kulit dan tulang. Diagnosa yang 7epat, tepat dan benar dapat
men7egah komplikasi yang ditimbulkan dari osteomielitis.
38
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
39/41
DA;TA< PUSTAKA
4altensperger, @., >. /. Gyri7h. 2. Osteomielitis of the 5aws. I$49& C
'!2C)!.
3iampolini, 5., /. >. =arding. 2. Pathophysiology of 7hroni7 ba7terial
osteomyelits. Postgrad @ed 5, C)& !C!
3ierny >, @ader 56, Penni7k 55. # 7lini7al staging system for adult osteomyelitis.
3ontemp Orthop. Kol&%. p&%CC. %'
Da+id $. 2. 6etbook of 0adiology and Imaging. In& Infe7tion& Osteomyelitis.
London. p%%''%%)2
5aramillo D. Infe7tion& @us7uloskeletal. Pediatri7 radiol. Kol !%. pp&%2C%!.
2%%
/han $=@, 4loem 5L. 0adiologi7Pathologi7 3orrelation of 4one Infe7tion. In&
0adiologi7Pathologi7 3orrelation from =ead to 6oe. 9ew ork.
$pringer. 2'. p)!C)'
/ing 01. Osteomyelitis, 2. #+ailable at http&88www.emedi7ine.7om. Diakses 2
5anuari 2%).
/ing 0., 5ohnson D. /steomyelitis. www.emedi7ine.7om. Lew, Daniel P.,
1ald+ogel,
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
40/41
Lee, @3. Instrumentation in Patients 1ith $pinal Infe7tion& Dis7ussion. 2!.
#+ailable at& http&88www.meds7ape.7om8+iewarti7le8!)!!M!. Diakses
tanggal 2 Desember 2%'.
Lew DP, 1ald+ogel 4ullough. 9ormal $keletal $tru7ture and De+elopment. In& Orthopaedi7
Pathology 'thGd. @issouri. @osby, In7. 2%. p&%
Pineda 3, et al. 0adiographi7 Imaging in Osteomyelitis& 6he 0ole of Plain
0adiography, 3omputed 6omography, Fltrasonography, @agneti7
0esonan7e Imaging, and $7intigraphy. $eminar in Plasti7 $urgery. Kol
2&2. 2
0aggatt L5, Patridge 93. 3elular and @ole7ular @e7hanisms of 4one
0emodelling. 6he 5ournal of 4iologi7al 3hemistry. Kol 2'&. 2%.
0asjad 3. Struktur dan funsi ?ulan. Dalam Pengantar Ilmu 4edah Ortopedi.Gdisi . Penerbit arsif 1atampone. 5akarta.2C. =al )%.
0einus 10. Imaging #pproa7h to @us7uloskeletal Infe7tions. In& Diagnosti7
Imaging of @us7uloskeletal Diseases.. 9ew ork. $pringer. 2%.
p)!'.
0esni7k D, 9iwayama >. Osteomyelitis, septi7 arthritis,and soft tissue infe7tion&
me7hanisms and situations. In& Diagnosis of bone and joint disorders.
Philadelphia. $aunders. 2!. pp 2'!-2!%
0oy, @., 5. $. $omerson, /. >. /err, 5. L. /onroy. 2%2. Pathophysiology and
Pathogenesis of Osteomielitis. I$49 C''%
$afadi
-
7/24/2019 Referat Osteomielitis Fix
41/41
$jahriar 0, dkk. 0adiologi diagnostik. 5akarta& o+ender $. Infe7tion dalam& $olomon L, warwi7k D,
9ayagam $, penyunting. #pleyJs system of orthopaedi7s and fra7tures. Gdisi
ke. London& =odder #rnoldB 2%.
6hompson 53. 3hapter C - thigh and hip. Dalam& 9etterNs 7on7ise atlas of
orthopaedi7 anatomy, %st ed. Philadelphia& $aunders Glse+ier
Publishing. 22.