Referat Ortho

22
SPONDILITI S TB REFERAT

description

ortho

Transcript of Referat Ortho

REFERAT

SPONDILITIS TBREFERATSpondilitis (spondylitis) mengacu pada rasa sakit punggung kronis dan kekakuan yang disebabkan oleh infeksi parah atau peradangan pada sendi tulang belakangTuberkulosis merupakan masalah besar bagi negara-negara berkembang karena insidensnya cukup tinggi dengan morbiditas yang seriusMycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyebabkan spondilisis tuberkulosaSpondilitis tuberkulosa merupakan 50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendiPENDAHULUANBab iiANATOMI TULANG BELAKANG

Tulang belakang (vertebra) terdari dari 33 tulang: 7 buah tulang cervical, 12 buah tulang thoracal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral dan 4 tulang coccygeus. Tulang cervical, thoracal dan lumbal membentuk columna vertebralis, sedangkan tulang sacral dan coccygeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sacrum dan coccygeus.Discus intervertebralis merupakan penghubung antara dua corpus vertebra

Prosesus transversus terletak pada ke dua sisi corpus vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggungProsesus spinosus merupakan bagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat melekatnya otot-otot punggung.Diantara dua buah tulang vertebra terdapat discus intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau shock absorbers bila vertebra bergerak.Discus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung mukopolisakarida

Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula dengan nama Potts disease of the spine atau tuberculous vertebral osteomyelitis merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia. Terhitung kurang lebih 3 juta kematian terjadi setiap tahunnya dikarenakan penyakit ini.Spondilitis tuberkulosa merupakan fokus sekunder dari infeksi tuberkulosis dengan penyebaran sebagian besar secara hematogen melalui pembuluh darah arteri epifiseal atau melalui plexus vena Batson.Pada usia dewasa, discus intervertebralis avaskular sehingga lebih resisten terhadap infeksi dan kalaupun terjadi adalah sekunder dari corpus vertebra. Pada anak-anak karena discus intervertebralis masih bersifat vaskular, infeksi diskus dapat terjadi primerBab iiispondilitis tuberkulosaInsidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia dan biasanya berhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia serta kondisi sosial di negara tersebut. Saat ini spondilitis tuberkulosa merupakan sumber morbiditas dan mortalitas utama pada negara yang belum dan sedang berkembang, terutama di Asia, dimana malnutrisi dan kepadatan penduduk masih menjadi merupakan masalah utama.Spondilitis tuberkulosa merupakan 50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi. Pada negara yang sedang berkembang, sekitar 60% kasus terjadi pada usia dibawah usia 20 tahun sedangkan pada negara maju, lebih sering mengenai pada usia yang lebih tua. Meskipun perbandingan antara pria dan wanita hampir sama, namun biasanya pria lebih sering terkena dibanding wanita yaitu 1,5:2,1Insidensi dan epidemiologiTuberkulosis tulang belakang merupakan infeksi sekunder dari tuberkulosis di tempat lain di tubuh, 90-95% disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tipik (2/3 dari tipe human dan 1/3 dari tipe bovin) dan 5-10% oleh Mycobacterium tuberculosa atipik.

etiologiSumber infeksi yang paling sering adalah berasal dari sistem pulmoner dan genitourinarius. Penyebaran basil dapat terjadi melalui arteri intercostal atau lumbar yang memberikan suplai darah ke dua vertebrae yang berdekatan, yaitu setengah bagian bawah vertebra diatasnya dan bagian atas vertebra di bawahnya atau melalui pleksus Batsons yang mengelilingi columna vertebralis yang menyebabkan banyak vertebra yang terkena

patofisiologiStadium implantasi duplikasi membentuk koloni umumnya terjadi pada daerah paradiskus dan pada anak umumnya terjadi pada daerah sentra vertebra (6-8 minggu)Stadium destruksi awal destruksi corpus vertebra serta penyempitan yang ringan pada diskus (3-6 minggu)Stadium destruksi lanjut ini terjadi destruksi yang massif, kolaps vertebra dan terbentuk massa kaseosa serta pus yang berbentuk cold abses (abses dingin), yang tejadi 2-3 bulan setelah stadium destruksi awal. Selanjutnya dapat terbentuk sequestrum serta kerusakan discus intervertebralis. Akibat kerusakan corpus vertebra menyebabkan terjadinya kifosis atatu gibbusStadium gangguan neurologis Gangguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya kifosis yang terjadi, tetapi terutama ditentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis. Gangguan ini ditemukan 10% dari seluruh komplikasi spondilitis tuberkulosa. Stadium menurut KumarGambaran Spondilitis Tuberkulosa antara lain :Badan lemah/lesu, nafsu makan berkurang, berat badan menurunSuhu subfebril terutama pada malam hari serta sakit pada punggung, Pada anak-anak sering disertai dengan menangis pada malam hari.Pada awal dapat dijumpai nyeri intercostal yaitu nyeri yang menjalar dari tulang belakang ke garis tengah keatas dada melalui ruang intercosta, hal ini karena tertekannya radiks dorsalis ditingkat thoracal Nyeri spinal yang menetap, terbatasnya pergerakan spinalGambaran klinisKelainan neurologis terjadi pada sekitar 50% kasus karena proses destruksi lanjut berupa :Paraplegia, paraparesis, ataupun nyeri radix saraf, akibat penekanan medulla spinalis yang menyebabkan kekakuan pada gerakan berjalan dan nyeriGambaran paraplegia inferior kedua tungkai bersifat UMN dan adanya batas deficit sensorik setinggi tempat gibus/lokalisasi nyeri interkostal Adanya gibus dan nyeri setempatSpastisitasHiperreflesia tendon lutut/Achilles dan reflex patologik pada kedua belah sisiBatas deficit sensorik akibat mielitis transversa dan gangguan miksi jarang dijumpai Pemeriksaan fisikAnamnesa dan inspeksiGambaran adanya penyakit sistemik : kehilangan berat badan, keringat malam, demam yang berlangsung secara intermitten terutama sore dan malam hari serta cachexia.Adanya riwayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak atau berdarah disertai nyeri dada. Pada beberapa kasus di Afrika terjadi pembesaran dari nodus limfatikus, tuberkel di subkutan, dan pembesaran hati dan limpa.Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang menjalarPola jalan merefleksikan rigiditas protektif dari tulang belakang. Langkah kaki pendek, karena mencoba menghindari nyeri di punggungBila infeksi melibatkan area servikal maka pasien tidak dapat menolehkan kepalanya

diagnosisTampak adanya deformitas, dapat berupa : kifosis (gibbus/angulasi tulang belakang)Adanya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis (defisit neurologis) berupa paraplegiaTuberculin skin test / mantoux testPeningkatan LEDKultur cairan cerebrospinalPewarnaan tahan asam dapat ditemukan mycobacteriumPemeriksaan histopatologis dapat ditemukan tuberkel

labFoto polos vertebra, ditemukan osteoporosis, osteolitik dan destruksi korpus vertebra, disertai penyempitan discus intervertebralis yang berada di antara korpus tersebut dan mungkin dapat ditemukan adanya massa abses paravertebral. Pada foto AP, abses paravertebral di daerah servikal berbentuk sarang burung (birds net), di daerah torakal berbentuk bulbus dan pada daerah lumbal abses terlihat berbentuk fusiform. Pada stadium lanjut terjadi destruksi vertebra yang hebat sehingga timbul kifosisDiskus Intervertebrale akan tampak menyempitradiologiMengevaluasi infeksi diskus intervertebra dan osteomielitis tulang belakang. Menunjukkan adanya penekanan saraf.MRIPrinsip1. Pemberian obat antituberkulosis2. Dekompresi medulla spinalis3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft)Terapi konservatif berupaa. Tirah baring (bed rest)b. Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra membatasi gerak vertebrac. Memperbaiki keadaan umum penderitad. Pengobatan antituberkulosa

penatalaksanaanTerapi operatifBedah Kostotransversektomi yang dilakukan berupa debrideman dan penggantian korpus vertebra yang rusak dengan tulang spongiosa/kortiko spongiosa.