Referat OMSK

10
Referat OMSK Pembimbing dr. Hj. Fitriah Shebubakar, Sp. THT Disusun oleh : Fathul Yasin (2008730067) Kepaniteraan Stase THT RS Islam Pondok

description

Semoga bermanfaat

Transcript of Referat OMSK

Diapositiva 1

Referat OMSKPembimbing dr. Hj. Fitriah Shebubakar, Sp. THTDisusun oleh : Fathul Yasin (2008730067)Kepaniteraan Stase THT RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur

Anatomi Telinga

Telinga tengah terdiri dari : membran timpani, kavum timpani, prosesus mastoideus, dan tuba eustachius.

Anatomi Telinga

Membran TimpaniCavum TimpaniTuba Eustachius

Fisiologi Pendengaran

OMSK

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga tengah dengan adanya perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah.OMSK di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. DefinisiEtiologiEpidemiologi

Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis adalah infeksi campuran bakteri dari meatus auditoris eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat infeksi saluran nafas atas.Kuman penyebab yang sering dijumpai pada OMSK ialah Pseudomonas aeruginosa sekitar 50%, Proteus sp. 20% dan Staphylococcus aureus 25%.Penyakit THT yang paling banyak ditemukan di negara sedang berkembang.Secara umum, prevalensi OMSK di Indonesia adalah 3,8% dan termasuk dalam klasifikasi tinggi dalam tingkatan klasifikasi insidensi. Pasien OMSK meliputi 25% dari pasien-pasien yang berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan Survei Nasional Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran oleh Departemen Kesehatan R.I tahun 1994-1996, angka kesakitan (morbiditas) Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT) di Indonesia sebesar 38,6% dengan prevalensi morbiditas tertinggi pada kasus telinga dan gangguan pendengaran yaitu sebesar 38,6% dan prevalensi otitis media supuratif kronis antara 2,1-5,2%.Patogenesis

KlasifikasiGejala KlinisDiagnosisTipe tubotimpani (tipe jinak/tipe aman/tipe rhinogen)Proses peradangan pada OMSK tipe tubotimpani hanya terbatas pada mukosa saja dan biasanya tidak mengenai tulang.Ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.Adanya kolesteatom dan berbahaya. Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi seperti mentega, berwarna putih, terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah mengalami nekrotik. Kolesteatom merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman, yang paling sering adalah proteus dan pseudomonas.Massa kolesteatom ini dapat menekan dan mendesak organ sekitarnya serta menimbulkan nekrosis terhadap tulang.

Telinga berairGangguan pendengaranOtalgia (Nyeri telinga)Vertigo Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna :Adanya abses atau fistel retroaurikularJaringan granulasi atau polip di liang telinga yang berasal dari kavum timpani.Pus yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.

Anamnesis (history-taking)Terjadi perlahan dan penderita seringkali datang dgn gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap.Telinga berair, Tipe benigna sekretnya lebih banyak seperti berbenang (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten, Tipe maligna, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadang disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip, sekret yang keluar dapat bercampur darah.Penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah.Pemeriksaan otoskopiPemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.Pemeriksaan audiologiPada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktifPemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi biasanya memperlihatkan mastoid yang tampak sklerotik dibandingkan mastoid yang satunya atau yang normal. Erosi tulang yang berada di daerah atik memberi kesan adanya kolesteatom.Pemeriksaan bakteriologi

Penatalaksanaan

Algoritma 1Algoritma 2

Komplikasi ke telinga tengah :Perforasi persisten MTErosi tulang pendengaranParalisis nervus fasialKomplikasiPrognosisKomplikasi ke telinga dalamFistel labirinLabirinitis supuratifTuli saraf ( sensorineural)Komplikasi ke ekstraduralAbses ekstraduralTrombosis sinus lateralisPetrositisKomplikasi ke susunan saraf pusatMeningitisAbses otakHindrosefalus otitisPasien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik apabila dilakukan kontrol yang baik terhadap proses infeksinya. Pemulihan dari fungsi pendengaran bervariasi dan tergantung dari penyebab. Hilangnya fungsi pendengaran oleh gangguan konduksi dapat dipulihkan melalui prosedur pembedahan, walaupun hasilnya tidak sempurna.Keterlambatan dalam penanganan karena sifat acuh dari pasien dapat menimbulkan kematian yang merupakan komplikasi lanjut OMSK yang tidak ditangani dengan segera. Kematian akibat OMSK terjadi pada 18,6% pasien karena telah mengalami komplikasi intrakranial yaitu meningitis.

Terima kasihPembimbing dr. Hj. Fitriah Shebubakar, Sp. THTDisusun oleh : Fathul Yasin (2008730067)Kepaniteraan Stase THT RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur