Referat Mata Lengkap

download Referat Mata Lengkap

of 24

Transcript of Referat Mata Lengkap

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    1/24

    1

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    TRIKIASIS

    OLEH :

    Anni Fitria 10542 0012 08

    PEMBIMBING :

    dr. Sitti Soraya Taufik, Sp. M, M.Kes

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2014

    REFARAT

    MEI 2014

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    2/24

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Trikiasis merupakan suatu kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke

    arah bola mata. Trikiasis dapat timbul akibat proses sikatrik apapun. Di negara-

    negara berkembang, trakoma merupakan penyebab penting dan trikiasis

    merupakan penyebab kebutaan terkait dengan trakoma. Walaupun tidak ada data

    pasti tentang angka kejadian gangguan penglihatan ataupun kebutaan akibat

    trikiasis terkait dengan kasus trakoma di Indonesia, namun dengan berhasilnya

    Program Kesehatan Masyarakat dalam mengontrol infeksi trakoma dan defisiensi

    vitamin A maka secara tidak langsung terjadi penurunan kebutaan karena penyakit

    tersebut.1,2,3,4

    Gambar 1. Trakomatous trikiasis

    Palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata serta mengeluarkan

    sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata depan kornea. Palpebra

    merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap

    trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Palpebra juga menyediakan

    elemen kimia penting pada lapisan air mata prekorneal, dan membantu

    mendistribusikan lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Selama fase

    mengedip, kelopak mata mendorong air mata ke kantus medial dan masuk ke

    dalam sistem drainase pungtum lakrimal. Bulu mata yang ada di sepanjang tepi

    kelopak mata membersihkan partikel-partikel dari depan mata, dan pergerakan

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    3/24

    3

    konstan serta refleks kelopak mata mencegah kornea dari trauma ataupun cahaya

    yang menyilaukan.1,2,3

    Komplikasi trikiasis yang perlu diwaspadai adalah terjadinya ulkus kornea.

    Pada ulkus kornea yang progresif, dapat terjadi infiltrasi sel radang dan limfosit

    sehingga akhirnya terbentuk jaringan parut atau sikatrik sehingga memberikan

    kekeruhan pada kornea. Terapi dapat berupa epilasi bulu mata yang mengalami

    trikiasis. Rekurensi dapat diatasi dengan krioterapi atau elektrolisis.1

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    4/24

    4

    BAB II

    PALPEBRA

    A. ANATOMI

    Gambar 2. GrossAnatomi Palpebra2

    Palpebra terdiri dari bagian orbita dan bagian tarsal yang dipisahkan oleh

    sulcus palpebra. Palpebra superior dan inferior bertemu pada kantus lateral dan

    medial. Ketika mata terbuka, palpebra superior menutupi 1/6 bagian ornea dan

    palpebra inferior hanya menutupi bola mata sampai batas limbus saja. Ruang elips

    antara kedua palpebra yang dibuka disebut fissura palpebra. Normalnya fissura

    palpebra berukuran 10-11 mm vertikal dan 28-30 horizontal. Margo palpebra

    terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh punctum lacrimalis, di medial

    disebut bagian lacrimalis dan dilateral disebut bagian siliaris. Bagian lacrimalis

    berbentuk bulat dan tidak ditumbuhi bulu mata serta tidak memiliki kelenjar.

    Bagian siliaris, terdiri dari margo anterior, margo posterior, dan lamellae yang

    memisahkan kedua bagian tersebut.2

    Dari anterior ke posterior, secara berurutan palpebra terdiri dari beberapa

    lapisan, yaitu2:

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    5/24

    5

    1. KulitKulit merupakan lapisan anterior dengan jaringan subkutaneous. Palpebra

    memiliki kulit yang tipis 1 mm dan tidak memiliki lemak subkutan. Kulit

    disini sangat halus dan mempunyai rambut vellus halus dengan kelenjar

    sebaseanya, juga terdapat sejumlah kelenjar keringat.

    2. Jaringan areolar subkutisDibawah kulit terdapat jaringan areolar longgar yang dapat meluas pada

    edema masif atau dapat berisi darah

    3. Lapisan otot lurikTerdiri dari M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak

    atas dan bawah, dan terletak dibawah kulit kelopak. Otot ini meliputi tiga

    bagian : mata, palpebra, dan lacrimal. Otot ini berfungsi dalam proses

    menutup mata dan dipersarafi oleh cabang zygomaticum dari N. Fasialis.

    Itulah sebabnya, pada paralisis N. Fasialis dapat terjadi Lagopthalmus yang

    dapat berkomplikasi menjadi keratitis.

    Selain itu, pada palpebra superior juga terdapat M. Levator Palpebra

    superior. Otot ini terletak pada apex bola mata dan berinsersi pada tiga

    bagian yaitu pada kulit palpebra, permukaan anterior tarsus, dan pada

    fornix konjungtiva superior. Otot ini berfungsi untuk mengangkat palpebra

    (membuka mata) dan dipersarafi oleh cabang N. Oculomotius.

    4. Jaringan areolar submuskularJaringan areolar submuskular adalah suatu jaringan ikat longgar. Saraf dan

    pembuluh darah terdapat pada bagian ini. Sehingga, untuk kepentingan

    anestesi palpebra, obat di injeksikan pada bagian ini.

    5. Jaringan fibrousJaringan fibrous ini terbagi menjadi dua, yaitu :

    a. TarsusTarsus merupakan jaringan ikat fibrous panjangnya 25 mm, yang

    dihubungkan pada tepian orbita oleh tendo-tendo kanthus medialis dan

    lateralis. Didalamnya terdapat kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas)

    yang membentuk oily layer dari air mata.

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    6/24

    6

    b. Septum orbitaSeptum orbita merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita

    merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan. Septum merupakan

    sawar penting antara palpebra dan orbita.

    6. Lapisan otot polosTerdiri dari M. Muller yang terletak jauh ke dalam septum orbita pada

    kedua palpebra. Pada palpebra superior, otot ini berasal dari serat M.

    levator palpebra superior dan pada palpebra inferior berasal dari

    perpanjangan M. Rectus inferior; berinsersi pada tepi tarsus.

    7. KonjungtivaBagian konjungtiva yang melapisi paalpebra disebut konjungtiva palpebra.Terdiri dari tiga bagian : marginal, tarsal dan orbital. Konjungtiva tarsal

    melalui forniks menutup bulbus okuli. Konjungtiva merupakan membrane

    mukosa yang mempunyai sel Goblet yang dapat menghasilkan musin.

    Gambar 3. Struktur palpebra superior2

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    7/24

    7

    Gambar 4 . Tarsus dan septum orbita2

    Margo Palpebra

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, margo palpebra bagian siliaris,

    terdiri dari margo anterior, margo posterior, dan lamellae yang memisahkan

    bagian tersebut. Lamellae palpebra dibagi menjadi dua oleh garis kelabu (grey

    line) menjadi lamellae anterior dan lamellae posterior. Grey line merupakan

    perbatasan antara kulit dengan konjungtiva tarsal. Pemisahan kelopak mata pada

    prosedur operasi dilakukan pada garis ini.2,3

    a) Lamellae anterior

    1. Bulu mata

    Bulu mata tumbuh dari tepian palpebra dan arah pertumbuhannya menjauhi tarsus.

    2. Glandula Zeis

    Kelenjar ini adalah modifikasi kelenjar sebasea yang bermuara ke dalam folikel

    rambut pada dasar bulu mata.3. Glandula Moll

    Kelenjar ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu

    baris dekat bulu mata atau pada folikel rambut pada dasar bulu mata.

    b) Lamellae posterior

    Lamellae palpebra posterior atau tarsus berkontak dengan bola mata, dan pada

    bagian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar meibom. Kelenjar meibom

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    8/24

    8

    memproduksi sekret (sebasea) yang berfungsi sebagai lapisan lapisan film air

    mata.

    Vaskularisasi

    Pasokan darah ke palpebra datang dari arteri lakrimalis dan oftalmika

    melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medial. Anastomosis antara arteri

    palpebra lateralis dan medialis membentuk arcade tarsal yang terletak di dalam

    jaringan areolar submuskular. Drainase vena dari plexus post trasal palpebra

    mengalir ke dalam vena oftalmika dan plexus pre tarsal mengalir ke dalam vena

    subkutaneus.

    Pembuluh limfe dari segmen lateral palpebra berjalan ke dalam nodus pre-

    auricular dan parotis. Pembuluh limfe dari sisi medial palpebra mengalirkan isinya

    ke dalam limfonodus submandibular.2

    Innervasi

    Persarafan motorik palpebra berasal dari cabang N. Fasialis (mempersarafi

    M. Orbicularis oculi), N. Oculomotor ( mempersarafi M. Levator palpebra

    superior), dan serabut saraf simpatis (mempersarafi M. Muller). Persarafan

    sensoris palpebra berasal dari cabang pertama dan kedua dari N. Trigeminus

    (N.V). Nervus lakrimalis, supraorbitalis, supratrokhlearis, infratrokhlearis dan

    nasalis eksterna kecil adalah cabang-cabang dari divisi oftalmika (pertama) dari

    N. Trigeminus. Nervus infraorbitalis, zigomaticofacialis, zigomaticotemporalis

    merupakan cabang-cabang dari divisi maksilaris (kedua) N. Trigeminus.2

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    9/24

    9

    B. FISIOLOGI1. Memberikan proteksi mekanis pada bola mata anterior

    Pelpebra merupakan jaringan yang mudah digerakkan yang terletak didepan bola mata. Palpebra berfungsi untuk melindungi bola mata

    terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.1,2,3

    2. Mensekresi lapisan lemak dari lapisan air mataPada palpebra terdapat glandula meibom atau glandula tarsal pada

    stroma tarsal tersusun secara vertikal. Terdapat sekitaar 30-40 kelenjar

    pada palpebra superior dan sekitar 20-30 pada palpebra inferior.

    Kelenjar ini adalah modifikasi dari kelenjar sebasea. Duktus glandula

    meibom ini terdapat pada margo palpebra dan berfungsi untuk

    mensekresikan lipid untuk membentuk lapisan terluar film air mata di

    depan kornea. Saat palpebra menutup, film air mata akan tersebar ke

    konjungtiva dan kornea.2

    3. Berperan dalam sistem drainase lakrimalKetika mata menutup oleh kerja M.orbicularis oculi, sakkus lakrimalis

    melebar dan tekanan negatif mengisap air mata masuk ke dalam

    sakkus lakrimalis. Ketika mata terbuka, terjadi tekanan positif pada

    sakkus lakrimalis, hal inilah yang menyebabkan air mata bergerak

    turun menuju duktus nasolakrimalis. Proses ini disebut pompa lakrimal

    (lacrimal pump).3

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    10/24

    10

    BAB III

    TRIKIASIS

    A. DEFINISITrikiasis adalah suatu keadaan dimana bulu mata tumbuh mengarah

    pada bola mata yang akan menggosok kornea atau konjungtiva. Bulu mata

    dapat tumbuh dalam posisi yang abnormal sementara palpebra tetap pada

    posisi normal. Pertumbuhan bulu mata ke arah bola mata yang disertai

    dengan keadaan melipatnya margo palpebra ke arah dalam (entropion)

    disebut pseudotrikiasis.1-3, 5-7

    Gambar 5.Bulu mata dengan trikiasis2

    B. INSIDENSITrikiasis termasuk kelainan pada palpebra yang jarang berdiri

    sendiri. Biasanya terjadi bersama penyakit lain seperti trakoma, sikatrisialpemfigoid, entropion, dan trauma lainnya yang mengenai palpebra.

    Trakoma merupakan penyebab terpenting terjadinya trikiasis. Terdapat 50

    negara yang termasuk negara endemik trakoma. Negara-negara tersebut

    tersebar di benua afrika, timur tengah, asia tenggara, india, dan amerika

    selatan. Laporan terbaru WHO pada tahun 2013 menyebutkan bahwa

    terdapat 40 juta orang menderita trakoma, 8.2 juta orang diantaranya

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    11/24

    11

    menderita trikiasis dan 1.3 juta orang menderita kebutaan sebagai

    komplikasinya.8

    Di Indonesia sendiri, walaupun tidak ada data pasti tentang angka

    kejadian gangguan penglihatan ataupun kebutaan akibat trikiasis terkait

    dengan kasus trakoma, namun dengan berhasilnya Program Kesehatan

    Masyarakat dalam mengontrol infeksi trakoma dan defisiensi vitamin A

    maka secara tidak langsung terjadi penurunan angka kebutaan karena

    penyakit tersebut.4

    C. ETIOLOGI DAN PATOMEKANISMETrikiasis sering kali berasal dari inflamasi atau jaringan sikatrik

    palpebra yang terbentuk setelah menjalani operasi palpebra, trauma,

    kalazion, atau blepharitis ulseratif. Kelainan ini juga dihubungkan dengan

    penyakit sikatrik kronik seperti sikatrisial pemphigoid, penyakit infeksi

    seperti trakoma serta sindrom steven johnson. Proses inflamasi tersebut

    akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut atau sikatrik. Sikatrik yang

    terbentuk pada bagian lamella posterior palpebra, menyebabkan posisi silia

    mata tumbuh mengarah ke bola mata. Berikut ini adalah beberapa penyakit

    yang sering menjadi penyebab trikiasis2,3,9:

    1. TrakomaTrakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang

    disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Penyakit ini dapat mengenai

    semua umur tetapi lebih banyak ditemukan pada orang muda dan anak-

    anak.1 Infeksi Chlamydia trachomatis ini menyebabkan reaksi inflamasi

    yang predominan limfositik dan infiltrat monosit dengan plasma sel dan

    makrofag dalam folikel. Infeksi konjungtiva yang rekuren menyebabkan

    inflamasi yang kronik dan menyebabkan terbentuknya suatu jaringan parut

    pada konjungtiva tarsus superior sehingga mengakibatkan perubahan bentuk

    pada tarsus yang selanjutnya dapat mengubah bentuk palpebra superior

    berupa membaliknya bulu mata ke arah bola mata (trikiasis) atau seluruh

    tepian palpebra (entropion) sehingga bulu mata terus-menerus menggesek

    kornea.1,2,4

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    12/24

    12

    Gambar 6.Palpebra superior: tampak trakoma dengan jaringan sikatrik2

    Gambar 7.Palpebra superior : Trakomaatous trikiasis2

    2. Blefaritis ulseratifMerupakan peradangan margo palpebra dengan tukak akibat infeksi

    staphylococcus. Pada blefaritis olseratif terdapat krusta berwarna

    kekuningan, serta skuama yang kering dan keras, yang bila keduanya

    diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah disekitar

    bulu mata. Penyakit ini sangat infeksius. Ulserasi berjalan lanjut dan lebih

    dalam sehingga merusak follikel rambut mengakibatkan rontok (madarosis),

    dan apabila ulkus telah menyembuh akan membentuk jaringan parut atau

    sikatrik. Sikatrik ini akan menimbulkan tarikan sehingga menyebabkan bulu

    mata tumbuh mengarah ke bola mata (trikiasis).2

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    13/24

    13

    Gambar 8.Blefaritis ulseratif. Tampak krusta dan eritema pada margo palpebra3

    Gambar 9.Tampak madarosis pada bagian lateral palpebra inferior3

    3.

    Hordeolum eksternaHordeolum eksterna adalah inflamasi supuratif akut yang terjadi

    pada glandula Zeis atau Moll.2

    Gambar 10.Hodeolum eksterna palpebra superior2

    Dapat disebabkan oleh kebiasaan menggaruk mata dan hidung,

    blafaritis kronik dan diabetes mellitus. Dapat juga disebabkan oleh infeksi

    Staphylococcus aureus. Hordeolum eksterna terbagi menjadi dua stadium

    yaitu stadium sellulitis dan stadium abses. Pada stadium selulitis hanya

    didapatkan tanda-tanda inflamasi seperti gambaran edema yang berbatas

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    14/24

    14

    tegas, kemerahan dan teraba keras. Sedangkan pada stadium abses, telah

    tampak gambaran pus pada margo palpebra yang dapat mempengaruhi bulu

    mata.2

    4. Konjungtivitis membranousKonjungtivitis membranous adalah suatu penyakit inflamasi yang

    terjadi pada konjungtiva yang disebabkan oleh infeksi Corynebacterium

    diphtheriae, ditandai dengan terbentuknya membran pada konjungtiva.2

    Gambar 11.Konjungtivitis membranous2

    Saat ini, penyakit ini sudah sangat jarang dijumpai oleh karena

    menurunnya angka kejadian difteri. Hal ini disebabkan karena immunisasi

    difteri berjalan sangat efektif. Corynebacterium diphtheriae menyebabkan

    inflamasi hebat pada konjungtiva dan menyebbkan deposisi eksudat fibrin

    pada permukaan dan bagian yang lebih dalam pada konjungtiva sehingga

    akhirnya terbentukmembran. Membran biasanya terbentuk pada

    konjungtiva palpebra. Pengelupasan membran dihubungkan dengan

    adanya nekrosis koagulatif. Akhirnya penyembuhan berlangsung dengan

    terbentuknya jaringan granulasi. Penyakit ini terbagi menjadi tiga stadiumyaitu stadium infiltrasi, supurasi, dan sikatrisasi. Pada stadium sikatrisasi,

    permukaan konjungtiva yang telah tertutup oleh jaringan granulasi

    mengalami epitelisasi. Penyembuhan luka terjadi melalui pembentukan

    jaringan parut atau sikatrik yang dapat menyebabkan terjadinya trikiasis

    dan xerosis konjungtiva.2

    5. Sikatrisial pemphigoid

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    15/24

    15

    Sikatrik Okuler Pemphigoid (SOP) atau mucous membrane

    pemphigoidadalah kelainan autoimun kronik yang ditandai dengan adanya

    bullae pada konjungtiva. SOP merupakan kelainan yang bersifat bilateral,

    mengenai kedua mata dan lebih sering ditemukan pada wanita lanjut usia.

    Gejalanya dapat berupa rasa nyeri dan sensai benda asing pada mata disertai

    kotoran mata. Salah satu tanda SOP adalah simblefaron, yaitu adhesi antara

    konjungtiva palpebra dan konjungtiva bulbi. Hal ini menunjukkan terjadinya

    proses pembentukan sikatrik subepitelial yang progresif. Keadaan ini dapat

    menyebabkan terjadinya trikiasis apabila terbentuk sikatrik yang tebal.

    Trikiasis ini dapat menyebabkan keratinisasi pada permukaan kornea dan

    konjungtiva.10

    Gambar 12. Sikatriasial pemphigoid11

    6. EntropionEntropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi

    atau margo palpebra kearah dalam. Hal ini menyebabkan 'trichiasis' dimana

    bulu mata yang biasanya mengarah keluar kini menggosok pada permukaan

    mata.2,3

    Entropion bisa ditemukan pada semua lapisan umur namun

    entropion khususnya entropion involusional lebih sering ditemukan pada

    orangtua. Entropion lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal

    ini mungkin disebabkan lempeng tarsal pada wanita rata-rata lebih kecil

    dibandingkan pada pria. Entropion involusional biasanya ditemukan lebih

    sering pada palpebra inferior sedangkan entropion sikatrik lebih sering pada

    palpebra superior dan paling sering didahului oleh trakhoma.2,3

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    16/24

    16

    Gambar 13. Sikatrikal entropion2

    7. DistikiasisDistikiasis adalah terdapatnya pertumbuhan bulu mata abnormal atau

    terdapatnya duplikasi bulu mata daerah tempat keluarnya saluran meibom.

    Berbentuk lebih halus, tipis dan pendek dibanding bulu mata normal.1

    Gambar 14.Distikiasis3

    Dapat tumbuh ke dalam sehingga mengakibatkan bulu mata

    menusuk ke jaringan bola mata atau trikiasis. Bersifat kongenital dominan.

    Biasanya disertai kelainan kongenital lainnya.1

    D. GAMBARAN KLINISPada trikiasis, posisi tepi palpebra dapat normal, atau jika tidak,

    dapat dihubungkan dengan entropion. Bulu mata yang melengkung ke

    dalam menyebabkan pasien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi

    permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva, fotofobia,

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    17/24

    17

    dan lakrimasi merupakan gambaran yang sering ditemukan. Pada kasus

    yang lebih berat dapat ditemukan ulkus kornea.1,2,3,9

    E. DIAGNOSIS1. Anamnesis

    Pada anamnesis dapat ditanyakan mengenai riwayat penyakit

    sebelumnya yang pernah diderita oleh pasien. Misalnya12:

    a. Apakah pasien pernah menderita infeksi mata berat atau pernahberada di negara endemik trakoma seperti di Afrika dan negara-

    negara timur tengah?

    b. Apakah pasien memiliki riwayat penyakit autoimmune sepertipemphigoid sikatrik?

    c. Apakah ada riwayat mengalami sindrom steven johnsonsebelumnya?

    d. Apakah ada riwayat trauma pada mata?e. Apakah pasien pernah menjalani operasi mata sebelumnya?

    Pasien dengan trikiasis dapat mengeluhkan sensasi benda asing dan

    iritasi permukaan bola mata kronik. Apabila lebih berat hingga

    menimbulkan ulkus kornea , maka akan timbul keluhan mata merah,

    sakit pada mata, fotofobia, dan penglihatan menurun.1,2,3

    2. Pemeriksaan fisisa. Inspeksi

    Pada pemeriksaan inspeksi dengan menggunakan slit lamp

    didapatkan satu atau lebih silia tumbuh ke arah kornea atau

    konjungtiva bulbi. Refleks blefarospasme, kongestif

    konjungtiva, dan fotofobia dapat terjadi apabila kornea telahmengalami abrasi. Tanda dan gejala penyakit penyerta seperti

    trakoma, blefaritis, dan lain-lain, dapat ditemukan.1,2

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    18/24

    18

    Gambar 15. Trikiasis pada palpebra inferior9

    b. Eversi kelopak mataEversi kelopak dilakukan dengan mata pasien melihat jauh ke

    bawah. Pasien diminta jangan mencoba memejamkan mata.

    Tarsus ditarik ke arah orbita. Pada konjungtiva dapat dicari

    adanya folikel, perdarahan, sikatriks dan kemungkinan benda

    asing.

    c. FluoreseinFluoresin adalah bahan yang berwarna jingga merah yang bila

    disinari gelombang biru akan memberikan gelombang hijau.

    Kertas fluoresein yang dibasahi terlebih dahulu dengan garam

    fisiologik diletakkan pada sakus konjungtiva inferior. Penderita

    diminta untuk menutup matanya selama 20 detik, beberapa saat

    kemudia kertas ini diangkat. Dilakukan irigasi konjungtiva

    dengan garam fisiologik. Dilihat permukaan kornea bila terlihat

    warna hijau dengan sinar biru berarti ada kerusakan epitel

    kornea. Defek kornea terlihat berwarna hijau karena pada

    bagian defek tersebut bersifat basa. Pada keadaan ini disebut uji

    fluoresein positif. Pemeriksaan ini dipakai untuk melihat

    terdapatnya defek epitel kornea akibat gesekan dari silia bulu

    mata yang mengalami trikiasis.1

    F. KOMPLIKASI1. Keratitis

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    19/24

    19

    Suatu kondisi dimana kornea meradang. Masuknya bulu mata dan

    tepi kelopak ke kornea dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit. Bila ini

    berlanjut terus dapat mengakibatkan terjadinya ulserasi kornea, kemudian

    sembuh dengan sikatrik kornea.1,2

    Jaringan parut yang terbentuk dapat menyebabkan kehilangan

    penglihatan. Komplikasi lebih lanjut dapat menyebabkan ulkus kornea

    menetap.1,2

    2. Vaskularisasi kornea

    Gambar 16. Trikiasis dengan vaskularisasi kornea2

    G.

    PENATALAKSANAAN

    Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, epilasi mekanik dapat

    menangani sementara. Pertumbuhan baru biasanya dalam tiga hingga empat

    minggu. Penanganan permanen merusak folikel bulu mata yang terlibat. Hal

    ini dilakukan dengan elektrolisis atau cryotherapy.2,3,5,6,7

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    20/24

    20

    Gambar 17.Elektrolisis. Sebuah jarum di insersikan ke dalam folikel rambutdengan bantuan slit lamp atau dengan mikroskop.

    13

    Kekurangan metode elektrolisis yaitu sulitnya menempatkan jarum

    tepat pada folikel rambut yang akan dirusak sehingga berisiko untuk

    menyebabkan kerusakan mukosa dan struktur sekitarnya yang akhirnya akan

    menyebabkan terbentuknya sikatrik yang lebih luas dan trikiasis yang lebih

    hebat.2,7

    Jika melibatkan area tepi palpebra yang lebih luas, dapat dilakukan

    bedah beku atau cryotherapy yaitu suatu teknik pengrusakan folikel rambut

    dengan menggunakan suhu yang sangat dingin (nitrogen oksida). Folikel

    silia bulu mata sensitif terhadap dingin dan dapat rusak pada temperatur -

    20C hingga -30C. Ablasi laser dari folikel bulu mata juga dilaporkan

    bermanfaat. Pada kebanyakan kasus, penatalaksanan ulang penting selama

    beberapa sesi untuk mengeliminasi seluruh bulu mata yang terlibat. Jika

    entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai tambahan

    untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat. Bila hampir semua bulu mata

    mengalami trikiasis, maka koreksi bedah ddapat dianjurkan. Prosedur bedah

    yang dilakukan sama dengan prosedur yang dilakukan pada entropion

    sikatrik, salah satunya yaitu dengan teknik modifikasi Ketsseys. 2,3,5,-7,9

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    21/24

    21

    Gambar 18. Cryotherapy11

    Pada teknis modifikasi ketsseys (Transposition of tarsoconjunctival

    wedge), sebuah insisi horizontal dibuat sepanjang sulkus subtarsalis, (2-3

    mm diatas margo palpebra) termasuk konjungtiva dan tarsal plate. Bagian

    terbawah dari tarsal plate di tempel pada margo kelopak mata. Penjahitan

    matras dilakukan setelah pemotongan bagian atas dari tarsal plate dan

    jahitan tersebut timbul pada kulit 1 mm di atas margo kelopak mata.2

    Gambar 19. Teknik modifikasi

    Ketsseys2

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    22/24

    22

    Terapi medikamentosa dengan menggunakan kloramphenikol

    ointment dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan kornea. Pada

    trachomatous trichiasis, dapat pula digunakan doxycycline sebagai terapi

    untuk mencegah terjadinya proses sikatrisasi yang lebih luas sehingga

    secara tidak langsung mencegah terjadinya trikiasis.5,8

    H. PROGNOSISTrikiasis pada umumnya memiliki prognosis yang baik. Keefektifan

    pengobatannya tergantung pada penyebab utama dan tingkat keparahan

    penyakitnya.

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    23/24

    23

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah

    bola mata. Trikiasis biasanya terjadi akibat inflamasi atau terbentuknya sikatrik

    pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaris ulseratif.

    Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid

    ocular, trakoma, dan sindrom Steven Johnson. Pasien mengeluhkan sensasi benda

    asing dan iritasi permukaan bola mata kronik. Abrasi kornea, injeksi konjungtiva,

    keluarnya cairan mucus, dan reflex epifora merupakan gambaran yang sering

    ditemukan. Tanda dan gejala penyakit penyebab seperti trakoma, blefaritis, dan

    lain-lain dapat pula ditemukan. Pemeriksaan yang diperlukan untunk menegakkan

    diagnosis trikiasis yaitu dengan anamnesis mengenai gejala dan riwayat penyakit

    penyebab, pemeriksaan fisis dengan cara inspeksi yang dibantu dengan slitlamp,

    serta dapat pula dengan uji floresein apabila dicurigai telah terjadi aberasi atau

    ulkus kornea. Penanganan trikiasis dapat berupa epilasi, elektrolisis, atau

    cryotherapy.

  • 7/22/2019 Referat Mata Lengkap

    24/24