Referat Kulit Revisi 3

download Referat Kulit Revisi 3

of 9

Transcript of Referat Kulit Revisi 3

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    1/9

    INHERITED EPIDERMOLISIS BULOSA

    Achmad Fitrah Khalid, S.KedPembimbing Dr. Sarah Diba, SPKK

    Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

    Fakultas Kedokteran Uniersitas Sri!i"a#a/$umah Sakit Dr. %ohammad &oesinPalembang

    Pendahuluan

    'pidermolisis bulosa ('B) adalah kelompok pen#akit genetik langka #ang ditandai

    terbentukn#a lepuh akibat trauma ringan.* Klasi+ikasi kelompok pen#akit ini sangat sulit

    karena ban#ak subtipe lain #ang telah ditemukan. Pearson berhasil mengkategorikan 'B

    men"adi tiga kelompok utama, #aitu 'B simpleks, junctional EB, dan dystrophic EB dengan

    masingmasing subtipe.-

    Seluruh tipe dan subtipe 'B "arang ditemukan. Angka ke"adian 'B tercatat kisaran *

    per satu "uta angka kelahiran. Penelitian #ang dilakukan National Epidermolysis Bullosa

    Registry (NEBR) mencatat bah!a selama periode * tahun (*0-11-), seban#ak 2.211

    penderita 'B berhasil diident+ikasi.2 Sebuah penelitian #ang dilakukan di beberapa negara

    benua 'ropa menun"ukkan tidak ditemukan kecenderungan "enis kelamin, ras, etnik, dan

    geogra+is terhadap angka ke"adian 'B.3

    4e"ala penderita 'B pada umumn#a adalah mudah terbentuk lepuh pada permukaan

    kulit ataupun "aringan mukosa #ang biasan#a disebabkan kerapuhan kulit dan trauma.

    'pidermolisis bulosa berasal dari de+ek perlekatan basal keratinosit terhadap dermis. De+ek

    ini bisa berasal dari membran plasma atau ekstraselular dermal-epidermal basement

    membrane zone (BMZ). De+ek pada perlekatan B%5 inilah #ang beru"ung pada perbedaan

    tipe 'B.6

    'pidermolisis bulosa dibagi men"adi dua #aitu 'B diturunkan (inherited EB) dan 'B

    didapat (acuired EB). $e+erat ini membahas tentang ultrastruktur dermal epidermal junction,

    klasi+ikasi, etiopatogensis, ge"ala klinis dan diagnosis 'B diturunkan #ang bertu"uan untuk

    menambah khasanah pengetahuan mengenai 'B.

    Klasifikasi

    'pidermolisis bulosa diturunkan ditandai dengan kulit rapuh sebagai hasil mutasi paling tidak

    sepuluh gen #ang mengkode protein struktural #ang berada pada epidermis, dermo-epidermal

    junction, atau dermis pars papilare. 7etak mutasi protein struktural ini menentukan lokasiultrastruktural lepuh dan akan memberikan ciri khas pada tipe dan subtipe 'B (Gamba !".3

    1

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    2/9

    'pidermolisis bulosa diturunkan men"adi beberapa tipe, #aitu epidermis bulosa simpleks,

    junctional EB, dan distro+ik 'B. Berikut akan dibahas masingmasing tipe 'B diturunkan.

    Gamba !# Komponen dermal-epidermal basal membrane zone!6

    !# E$idem%lisis Bul%sa Sim$leks

    'pidermolisis bulosa simpleks ('BS) merupakan kelainan kulit ditandai celah

    intraepidermal dan seringkali berhubungan dengan mutasi gen keratin. 6 Sebagian besar

    subtipe 'BS bersi+at autosomal dominan. %utasi gen keratin 3 (K3) atau keratin *6 (K*6)

    #ang berada pada lapisan basal epidermis diduga berperan pada patogenesis 'BS. 3 8ipe

    'BS #ang paling sering ditemukan adalah"o#ling-Meara EB$ (%erpeti&ormis EB$), 'BS

    generalisata ('oebner EB$), dan 'BS lokalisata (eber-oc*ayne EB$). 8ipe 'BS #ang

    "arang ditemukan, #aitu 'BS 9gna, 'BS dengan distro+i otot, 'BS dengan pigmentasi.

    'BS biasan#a tidak diikuti dengan retardasi pertumbuhan atau anemia.6

    Pa&%l%'i EBS

    'pidermolisis bulosa simpleks merupakan suatu kelainan genetik disebabkan mutasi gen

    pengkode keratin 3 (K3) dan keratin *6 (K*6) #ang ban#ak terdapat pada lapisan basalepidermis. %utasi ini men#ebabkan terpisahn#a kulit pada "aringan midbasal (Gamba (".

    &emidesmosom dan struktur B%5 lainn#a dalam keadaan normal "ika dilihat

    menggunakan mikroskop elektron. %a#oritas mutasi gen keratin pada 'BS diakibatkan

    abnormalitas pembentukan multinumerik keratin +ilamen.6 %utasi ini dapat men#ebabkan

    kerapuhan sel basal dan pembentukan lepuh. %utasi keratin *6 #ang ter"adi secara

    hetero:igot memberikan gambaran lepuh #ang ditemukan pada tangan dan kaki, namun

    mutasi homo:igot memiliki predileksi lepuh #ang lebih luas dan parah.*

    2

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    3/9

    Gamba (# 4ambaran ultrastruktural B%5 pada 'B simpleks.3

    a#Dowling-Meara EBS )EBS He$e&if%mis"

    Subtipe ini seringkali muncul pada kelahiran, ditandai lesi generalisata dan dianggap

    sebagai subtipe 'BS #ang paling berat. 'pidermolisis bulosa simpleks tipe

    "o#ling-Mearaberbeda dengan 'BS generalisata karena keterlibatan mukosa mulut

    dengan gambaran erosi. Subtipe ini memberikan gambaran lepuh #ang herpeti+ormis.

    7epuh biasa muncul pada regio trunkus dan ekstrimitas proksimal #ang sembuh

    tanpa meninggalkan skar. Subtipe ini seringkali melibatkan kuku berupa distro+i atau

    hiperkeratosis sub ungual.6

    b# EBS 'enealisa&a )EBSKoebner"

    Subtipe ini ditemukan * per 311.111 kelahiran. Subtipe ini menun"ukan onset lepuh

    generalisata saat lahir, ditandai pertumbuhan esikel, bula, dan milia pada sendi

    tangan, siku, lutut, kaki, dan tempat #ang sering terkena trauma berulang.*

    7esi #angsudah sembuh seringkali memberikan gambaran hiperpigmentasi atau

    hipopigmentasi paska in+lamasi. Atro+i dan milia dapat ditemukan pada 'BS

    generalisata, namun tidak seban#ak pada "o#ling-Meara EB$! &iperkeratosis dan

    erosi pada palmoplantar sering kali ditemukan.

    *# EBS l%kalisas&a )EBS Weber-Cockayne"

    'pidermolisis bulosa simpleks lokalisata merupakan subtipe 'BS #ang paling ringan

    dan sering ditemukan pada masa in+antil dan anakanak. Ban#ak kasus 'BS

    3

    Gambaran ultrastruktural pembentukan lepuh pada EBS

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    4/9

    lokalisata #ang tidak terdiagnosis karena ge"ala #ang ringan dan sering tidak

    terdeteksi. &iperhidrosis pada telapak tangan dan kaki merupakan ge"ala #ang sering

    ditemukan.67epuh seringkali ditemukan pada kaki dan tangan, han#a *1; pasien

    #ang memiliki lepuh pada tempat lain, seperti pinggang dan leher. 7epuh biasan#a

    men"adi semakin buruk pada cuaca panas.* Perubahan pigmentasi paska in+lamasi

    sering ditemukan pada tipe ini, namun milia dan skar tidak pernah ditemukan.6

    Gamba +# 4ambaran lepuh pada"o#ling-Meara EB$ (A)< lepuh generalisata pada 'BS generalisata(B)< dan lepuh akibat trauma berulang pada 'BS lokalisata (=).6

    (#Junctional EB (JEB)

    Seluruh tipe >'B merupakan pen#akit keturunan autosomal resesi+ #ang men#ebabkan

    dis+ungsi pada anchoring &ilaments#ang terdapat pada lamina lucida.3 Pen#akit keturunan

    ini memiliki gambaran klinis #ang berariasi tergantung de+ek molekuler.6 +unctional

    epidermolisi bullosa terbagi men"adi dua tipe #aitu &erlit: dan non&erlit:.- Pada >'B

    &erlit: ter"adi mutasi hetero:igot #ang men#ebabkan terminasi kodon prematur pada gen

    #ang mengkode subunit protein laminin 22-, sebuah protein pen#okong lamina lucida

    pada dermo-epidermal junction!3,

    Pa&%l%'i ,EB+unctional epidermolisis bullosa merupakan suatu kelainan genetik autosomal resesi+ #ang

    ditandai dengan mutasi gen pengkode ?2, @2, dan - pada sub unit laminin 22-.

    Kehilangan salah satu dari tiga rantai tersebut akan memberikan klinis lepuh. Pada

    penderita >'B &erlit:, ditemukan terminasi kodon secara prematur #ang men#ebabkan

    laminin 22- tidak ber+ungsi secara keseluruhan. Pada penderita on&erlit: >'B, sebagian

    +ungsi laminin 22- hilang (Gamba -).6

    4

    CBA

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    5/9

    Gamba -# 4ambaran ultrastruktural B%5 padajunctional EB!3

    a# Heli&. ,EB

    &erlit: >'B #ang dulu dikenal dengan >'B letalis merupakan salah satu subtipe 'B

    #ang paling membaha#akan dan mematikan. &erlit: >'B ma#oritas mulai timbul

    pada masa in+antil atapun anakanak. Kelainan ini ditandai lepuh generalisata saat

    lahir dan men#isakan skar atro+ik setelah hilang. >aringan granulasi periori+isial

    seringkali bermani+estasi terutama di sekitar mulut, mata dan hidung. Keterlibatan

    kuku #ang ditandai dengan hipertropi "aringan granulasi periungual dan abnormalitas

    +ormasi enamel pada gigi sering di"adikan pertanda untuk melakukan diagnosis.

    'rosi pada "aringan dengan epitel skuamousa sering kali ditemukan pada nasal,

    kon"ungtia, eso+agus, trakea, dan laring, rektum, dan mukosa urethra. Pada kasus

    parah, temuan sistemik seperti stensosis atau obstruksi laring dan sepsis merupakan

    +aktor penting #ang dapat men#ebabkan kematian. 4agal tumbuh disertai anemia

    re+rakter sering dilaporakan pada penderita herlit: >'B akibat in+eksi kronik dan

    kehilangan besi serta protein kulit.

    -,6

    b# N%n/Heli&. ,EB

    Sebagian pasien on&erlit: >'B memiliki gambaran a!al seperti >'B &erlit: #ang

    akan mengalami perbaikan seiring pertambahan usia. 7epuh dan erosi oral

    merupakan gambaran klinis #ang sering ditemukan !alaupun tidak separah >'B

    &erlit:.6 &ipopigmentasi dan hiperpigmentasi sering ditemukan setelah sembuh.

    8anda khas on&erlti: >'B adalah perkembangan rambut #ang buruk #ang

    men#ebabkan alopesia, hilangn#a bulu dan alis mata, serta rambut tubuh lainn#a. -

    >arang ditemukan suara serak #ang merupakan mani+estasi dari sistem perna+asan

    #ang dapat mengancam n#a!a. Penderita on&erlit: >'B memberikan gambaran

    5

    Gambaran ultrastruktural pembentukan lepuh pada JEB

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    6/9

    klinis lebih ringan dibandingkan >'B &erlit:, tetapi sering ditemukan abnormalitas

    adhesi sel epitel. 8rakeostomi atau gastrotomi dapat membantu kelangsungan hidup

    penderita.6

    Gamba 0# 7epuh generalisata pada anak dengan herlit: >'B (A)< 'rosi periori+isial dan hipertro+ik"aringan granulasi pada nonherlit: >'B (B).3

    +# Dis&%fik EB )DEB"

    Distro+ik epidermolisis bulosa (D'B) merupakan pen#akit keturunan #ang bersi+at

    autosomal dominan (DD'B) atau resesi+ ($D'B). Kelainan ini ditandai dengan kerapuhan

    kulit, lepuh, skar, perubahan kuku dan pembentukan milia.- Salah satu alasan penting untuk

    membedakan dari kedua subtipe ini adalah peningkatan angka ke"adian karsinoma

    skuamousa inasi+ #ang sering dikaitkan dengan bentuk resesi+.6

    Pa&%l%'i DEB

    Distro+ik epidermolisis bulosa telah dibuktikan berkaitan dengan mutasi pada gen

    pengkode kolagen CII (=97A*). Abnomralitas pada anchoring &ibrils"uga berperan pada

    penderita D'B #ang akan men#ebabkan lepuh distro+ik (4ambar 6". Pada analisa

    mikroskopis, terkadang ditemukan retensi sitoplasma kolagen CII di keratinosit.6

    Gamba 1# 4ambaran ultrastruktural B%5 pada distro+ik 'B!3

    6

    BA

    Gambaran ultrastruktural pembentukan lepuh pada EBS

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    7/9

    a# D%minan dis&%fik e$idem%lisis bul%sa l%kalisa&a )DDEB l%kalisa&a"

    Kelainan ini biasan#a mulai bermani+estasi pada masa anakanak, tetapi tidak "arang

    muncul pada kelahiran. Keluhan #ang sering disampaikan penderita adalah lepuh

    #ang terlokalisir terutama pada daerah #ang sering mengalami trauma berulang

    seperti lutut, sakrum, dan permukaan tangan. Pada area tersebut didapatkan skar

    hipertro+ik. %ilia sering ditemukan pada proses pen#embuhan. Distro+i kuku dan

    pelepasan kuku disertai skar atro+ik pada "ari sering ditemukan. Abnormalitas pada

    kuku han#a ditemukan pada DD'B.6

    b# D%minan dis&%fik e$idem%lisis 'enealisa&a )DDEB 'enealisa&a"

    Dominan distro+ik epidermolisis generalisata sering disebut subtipe Pasini,

    memberikan gambaran lepuh #ang lebih parah dan luas dibandingkan dengan tipe

    lokalisata pada saat kelahiran. Pada proses pen#embuhan sering ditemukan milia.

    Papul #ang tampak pada badan men"adi ciri khas DD'B generalisata. 7epuh akan

    lebih terlokalisir di ekstremitas seiring bertambahn#a usia. Beberapa penderita

    menun"ukkan klinis berupa distro+i bahkan hilangn#a kuku. 'rosi pada sekitar mulut

    dan de+ek pada enamel gigi dapat ter"adi namun tidak ekstensi+.6

    *# Resesif dis&%fik e$idem%lisis bul%sa )RDEB"

    $esesi+ distro+ik epidermolisis bulosa ($D'B) sangat berariasi dalam dera"at

    keparahann#a. $esesi+ distro+ik epidermolisis bulosa lokalisata dapat ter"adi pada

    daerah #ang mengalami trauma berulang seperti DD'B lokalisata. Skar dan milia

    biasan#a terbentuk pada masa pen#embuhan.6

    $esesi+ distro+ik epidermolisis bulosa memiliki dua subtipe, #aitu subtipe

    mitis (mild) danseere (%allopeau-$iemens)! Pada tipe mitis, lepuh han#a terbatas

    pada tangan, kaki, lutut, siku, dan "uga memiliki komplikasi #ang tidak luas. Pada

    tipeseereditemukan lepuh "aringan mukosa dan kutan #ang generalisata. 4ambaran

    de+ormitas mitten-li*e merupakan ciri khas pada "ari"ari penderita $D'B tipeseere

    #ang muncul pada usia -3 tahun (4ambar ).*

    9ro+aring dapat terlibat baik pada tipe dominan ataupun resesi+ dengan

    gambaran erosi generalisata #ang akan men"adi skar dan membatasi pergerakan lidah

    dan gangguan membuka mulut. 8rakeostomi terkadang dilakukan pada penderita

    #ang mengalami keterlibatan pada trakea ataupun laring. 'rosi pada eso+agus sering

    beru"ung pada striktur. Seluruh gangguan tersebut membuat ban#ak penderita $D'B

    mengalami malnutrisi, gangguan pertumbuhan, dan anemia de+isiensi besi.6

    7

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    8/9

    Pada penderitaseere $D'B, 3101; dilaporkan mengalami karsinoma dan

    dilaporkan meninggal akibat metastasis. Karsinoma #ang diakibatkan oleh $D'B

    dipisahkan dari karsinoma sel skuama lainn#a karena si+atn#a #ang agresi+ dengan

    kemungkinan metastasis #ang tinggi.6

    Gamba 2# 7epuh generalisata padaseere $D'B (A)< 4ambaran de+ormitas mitten-li*epada $D'B (B).-

    Dia'n%sis

    7angkah pertama mendiagnosis 'B dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan +isik. Pada

    anamnesis, ri!a#at onset lepuh muncul dan keberadaan lepuh pada keluarga dapat membantu

    diagnosis. $i!a#at gangguan sistem gastro intestinal, respirasi, mata, gigi, tulang dan

    genitourinaria merupakan ealuasi penting dalam per"alanan pen#akit. Pada pemeriksaan

    +isik, pemeriksaan status dermatologikus sa"a tidak cukup, perlu dilakukan ealuasi secara

    men#eluruh baik pada "aringan mukosa, rambut, kuku, dan gigi. Pada pemeriksaan

    laboratorium, ealuasi terhadap anemia dan kadar albumin untuk mengukur tingkat malnutrisi

    perlu dilakukan.6

    Biopsi kulit merupakan langkah penting dalam mendiagnosis. Analisa histologis dapat

    men#ingkirkan pen#ebab lain dari lepuh !alaupun tidak dapat mendiagnosis 'B. Perlu

    dilakukan transmission electron microscopy (EM) atau indirect immno&luorescent

    microscopy (."./) untuk melihat pemisahan pada B%5.6

    Kesim$ulan

    'pidermolisis bulosa ('B) merupakan suatu kelainan genetik kulit ditandai timbuln#a

    lepuh akibat trauma ringan. 'pidermolisis bulosa dapat bersi+at autosomal resesi+ ataupun

    autosomal dominan tergantung pada subtipe. 'pidermolisis bulosa dibedakan men"adi 'B

    diturunkan dan 'B didapat. 'pidermolisis bulosa diturunkan dibagi men"adi tiga tipe

    berdasarkan letak de+ek pada B%5, #aitu 'B simpleks ('BS), junctional EB (>'B), dan

    distro+ik 'B (D'B) #ang masingmasing memiliki subtipe. Diagnosa dini 'B sangat penting

    8

    BA

  • 7/23/2019 Referat Kulit Revisi 3

    9/9

    untuk mencegah progresi+itas dan komplikasi. Anamnesis dan pemeriksaan #ang baik dapat

    mendiagnosis 'B, !alaupun pemeriksaan mikroskop elektron (8'%) merupakan gold

    standard untuk mendiagnosa "enis 'B.

    9