Referat Kornea Wound Healing

16
BAB I PENDAHULUAN Kornea merupakan salah satu bagian anterior bola mata yangberperan penting pada refraksi bola mata. Kornea memiliki kekuatan dioptri lebih kurang +43 dioptri. kornea terdiri atas lima lapisan, yaitu lapisan epitel, lapisan membrana bowman, lapisan stroma, lapisan membran descement, dan lapisan endotel. Karena fungsinya yang sangat penting untuk refaksi maka setiap kerusakan pada kornea dapat menyebabkan gangguan penglihatan. 1 Kerusakan pada kornea dapat terjadi karena berbagai macam hal, misalnya, trauma, infeksi, dan lain-lain yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan bila proses penyembuhan yang terjadi tidak sempurna. 2 Proses penyembuhan pada kornea beragam hasilnya bergantung pada lapisan yang terkena. Lapisan- lapisan kornea memiliki kemampuan penyembuhan yang berbeda-beda. Kornea dapat mengalami sembuh sempurna, atau dapat meninggalkan sikatrik. 1 Proses penyembuhan secara umum untuk mengembalikan anatomi dan fisiologi dari organ atau jaringan yang terluka, melalui beberapa tahapan, 1

description

kornea wound healing

Transcript of Referat Kornea Wound Healing

Page 1: Referat Kornea Wound Healing

BAB I

PENDAHULUAN

Kornea merupakan salah satu bagian anterior bola mata yangberperan

penting pada refraksi bola mata. Kornea memiliki kekuatan dioptri lebih

kurang +43 dioptri. kornea terdiri atas lima lapisan, yaitu lapisan epitel,

lapisan membrana bowman, lapisan stroma, lapisan membran descement, dan

lapisan endotel. Karena fungsinya yang sangat penting untuk refaksi maka

setiap kerusakan pada kornea dapat menyebabkan gangguan penglihatan.1

Kerusakan pada kornea dapat terjadi karena berbagai macam hal,

misalnya, trauma, infeksi, dan lain-lain yang dapat menyebabkan gangguan

penglihatan bila proses penyembuhan yang terjadi tidak sempurna.2

Proses penyembuhan pada kornea beragam hasilnya bergantung pada

lapisan yang terkena. Lapisan-lapisan kornea memiliki kemampuan

penyembuhan yang berbeda-beda. Kornea dapat mengalami sembuh

sempurna, atau dapat meninggalkan sikatrik.1

Proses penyembuhan secara umum untuk mengembalikan anatomi dan

fisiologi dari organ atau jaringan yang terluka, melalui beberapa tahapan,

secara umum yaitu proses inflamasi, regenerasi dan pada akhirnya reparasi.1

Proses penyembuhan di kornea sangat cepat terjadi, terutama pada

lapisan epitel. Proses penyembuhan dapat terjadi dalam waktu 4-6 jam.

Namun, pada lapisan tertentu, proses penyembuhan dapat meninggalkan

gejala sisa berupa sikatrik. Proses penyembuhan pada kornea sangat penting

untuk diketahui karena berperan penting pada proses penglihatan.1

1

Page 2: Referat Kornea Wound Healing

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KORNEA

Kornea dalam bahasa latin “cornum” artinya seperti tanduk, merupakan

selaput bening mata, bagian dari mata yang bersifat tembus cahaya, merupakan

lapis dari jaringan yang menutup bola mata sebelah depan, kornea memiliki

kemampuan dioptri lebih kurang +43 dioptri dan merupakan bagian utama

refraksi mata. Sepertiga tengah kornea berbentuk sedikit bulat dan berdiameter

sekitar 4mm. Karena bagian posterior kornea lebih melengkung daripada bagian

depan, maka bagian tengah kornea lebih tipis (0,5mm) daripada bagian perifer

(1,0 mm).1 Kornea terdiri atas lima lapisan, yaitu epitelium, membran bowman,

stroma, membran descement, dan endotelium.3

Gambar lapisan kornea 1

2

Page 3: Referat Kornea Wound Healing

2.1.1 Epitel

Tebalnya 65 μm dan mengisi sekitar 5%-10% ketebalan kornea. Epitel

terdiri atas 5-6 lapis, yang terdiri atas 1-2 lapisan superficial squamous sel, 2-3

lapisan wing sel dan lapisan paling dalam berupa lapisan kolumner basal sel.

pada lapisan terluar terdapat filamen pembungkus yang disebut glycocalyx.

Protein mucus, yang terdiri atas glycocalyx diduga berpean untuk menjaga

kestabilan lapisan air mata dan kelembapan permukaan kornea. Residu gula

dari glikoprotein membran dan glikolipid epitel kornea juga berperan dalam

proses penyembuhan luka, dengan mediasi lapisan kornea setelah terjadinya

luka di permukaan kornea akibat trauma, dan pada infeksi kornea dapat

menjadi tempat menempel mikroba.1

Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong

kedepan menjadi sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel

basal berkaitan erat dengan sel basal disampingnya dan sel poligonal

didepannya melalui desmosom dan makula okluden;3 ikatan ini menghambat

pengaliran air, elektrolit dan glukosa yang merupakan barier. Sel basal

menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi

gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. Epitel berasal dari ektoderm

permukaan.1

2.1.2 Membran Bowman

Lapisan ini 8-12um, terdiri atas jaringan kolagen tipe I dan tipe V yang

diameternya 30nm. Membran bowman merupakan aselular dan tidak dapat

beregenerasi bila rusak. Sehingga mencegah lapisan keratosit stroma kornea

tereksposure growth faktor yang dikeluarkan oleh sel epitel, seperti TGFβs,

yang nantinya sangat berperan pada proses terapi LASEK maupun LASIK.1

2.1.3 Stroma

Stroma menyusun lebih kurang 90% ketebalan kornea. Sel stroma dikenal

sebagai keratosit. Tergantung pada usia, keratosit mengisi 10-40% volume

kornea. Keratosit merupakan fibroblast yang terletak antara serat kolagen dan

3

Page 4: Referat Kornea Wound Healing

lamela. Stroma terdiri atas 200 lapisan lamela dengan ketebalan 1,5 – 2,5 um

yang merupakan susunan kolagen sejajar satu dengan lainnya, pada

permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat

kolagen bercabang, terbentuknya kembali serat kolagen ini memakan waktu

yang kadang-kadang mencapai 15 bulan. Jaringan stroma dan lamela

berdekatan dan seragam dalam diameter dengan rata-rata diameter 30nm. Pada

stroma juga terdapat proteinase inhibitor kornea yang berperan penting

melindungi kornea dengan mencegah kerusakan kornea saat inflamasi, ulcus,

dan penyembuhan luka.1

2.1.4 Membran Descement

Membran descement tebalnya lebih kurang 10um, yang merupakan

membran khusus yang terdapat antara endotelium dan stroma posterior.

Membran descement paling banyak terdiri atas kolagen tipe IV.1 Merupakan

membran aseluler dan merupakan batas belakang stroma kornea yang

dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya. Bersifat sangat

elastis dan berkembang terus menerus seumur hidup.4

2.1.5 Endotel

Endotelium adalah lapisan selapis di posterior dari membran descemen

yang tgerdiri atas sel poligonal dengan diameter 20um. Pada orang dewasa,

jumlah sel endotel normal lebih kurang 3000/mm2 dan jumlah ini menurun

sesuai usia. Endotel berfungsi sebagai barier permeabilitas antara humor aquos

dengan stroma korne dan sebagai pompa untuk mempertahankan kornea

dalam keadaan dehidrasi dengan adanya tekanan negatif hidrostatik yang juga

berfungsi mempertahankan free korneal flap (LASIK flap) pada tempatnya.

Secara in vivo, endotelium mendapatkan oksigen dari aquos humor untuk

mepertahankan fungsi pompanya.1

Jika endotelium rusak, penyembuhan terjadi melalui migrasi sel,

penyusunan ulang dan pembesaran sel yang tersisa. Sel subtansial yang hilang

atau rusak menyebabkan edema yang ireversibel karena sel endotel memiliki

kemampuan yang terbatas untuk berkembang saat kita lahir. Infiltrasi

4

Page 5: Referat Kornea Wound Healing

polimorponuclear leukosit sebagai respon cedera kornea menyebabkan

endotelial sel menjadi fibroblastik dan mensintesis retrokorneal fibrous

membran (RCFM). RCFM terbentuk antara membran descement dan endotel

kornea, menyebabkan kehilangan visus yang berarti. Tidak seperti endotel

kornea yang normal yang memiliki sedikit protein kolagen tipe I, fibroblastik

sel yang diambil dari RCFM lebih banyak mengandung kolagen tipe I.1

Gambar penampang mata potongan sagital1

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf silier

longus, saraf nasosiliar, saraf ke V. Saraf siliar longus masuk ke kornea dengan

tiga jalan, sklera, episklera, dan konjungtival. Di perifer, setidaknya terdapat 70-

80 cabang saraf silier longus yang masuk ke retina dan kehilangan serabut

mielinnya 1-2mm dari limbus. Seluruh lapisan epitel dipersarafi sampai lapisan

kedua terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin

ditemukan didaerah limbus. Daya regenarasi saraf sesudah dipotong didaerah

limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.2,5

5

Page 6: Referat Kornea Wound Healing

2.2 Cornea Wound Healing

Penyembuhan luka merupakan proses fisiologis yang terdiri atas rentetan

kejadian yang rumit pada jaringan ikat. Tujuan penyembuhan luka adalah untuk

mengembalikan anatomi dan fungsi organ atau jaringan secepat dan sesempurna

mungkin. Penyembuhan dapat memerlukan waktu tahunan, dan dapat

menyebabkan scar dengan tingkatan yang beragam. Beberapa tahapan reaksi

mengikuti luka, fase inflamasi akut, regenerasi/penyembuhan, dan kontraksi:1

- Fase inflamasi akut, dapat terjadi pada beberapa menit sampai jam.

Bekuan darah terbentuk sebagai respon pada jaringan aktivator. Neutrofil

dan cairan masuk ke ekstraselusar space. Makrofag memakan debris

jairngan yang rusak, pembuluh darah baru mulai terbentuk, dan fibroblast

mulai memproduksi kolagen.

- Regenerasi adalah proses penggantian jaringan yang hilang, proses ini

terjadi hanya pada jaringan yang terdiri atas sel-sel yang berkembang (e.g

epitelium) yang selalu membelah seumur hidup. Penyembuhan adalah

proses restrukturisasi jaringan oleh jaringan granulasi yang matur menjadi

jaringan sikatrik.

- Akhirnya, kontraksi menyebabkan jairngan yang mengalami

penyembuhan menyusut sehingga sikatrik semakin kecil daripada jaringan

yang sehat disekitarnya.

Abrasi kornea sangat menyakitkan tapi sangat cepat terjadi proses

penyembuhan, terutama terbatas pada permukaan epitel kornea, meskipun lapisan

bowman, dan superficial stroma dapat termasuk. Dalam beberapa jam setelah

luka, parabasilar sel epitel mulai bersilangan dan melewati area luka hingga saling

bertemu dengan sel migrasi yang lain, kemudian, kontak antar sel akan

menghentikan migrasi. Secara simultan, basal sel disekelilingnya akan terus

membelah untuk menyediakan sel tambahan menutupi defek yang terjadi.

6

Page 7: Referat Kornea Wound Healing

Meskipun abrasi kornea yang luas biasanya tertutupi oleh migrasi sel epitel dalam

24-48 jam, penyembuhan sempurna, termasuk restorasi ketebalan epitel (4-6

lapis) dan pembentukan ulang sel-ssel fibrin, memakan waktu sekitar 4-6 minggu.

Sel epitel sangat labil, yang terus membelah secara aktif dan akhirnya dapat

menggantikan jaringan sel yang hilang. Jika jaringan tipis di anterior kornea

hilang karena abrasi, maka bagian tersebut akan digantikan oleh epitel,

membentuk facet.1

Gambar proses penyembuhan luka 1

Penyembuhan stroma kornea adalah terjadi secara avaskular. Tidak seperti

jaringan yang lain, penyembuhan pada kornea terjadi karena jairngan fibrous

dibandingkan pembelahan jaringan fibrovaskular. Aspek avaskular pada

7

Page 8: Referat Kornea Wound Healing

penyembuhan luka kornea sangat penting pada keratoplasti sebagaimana pada

fotorefraktif keratectomy, LASIK, LASEK, dan operasi refraktif kornea yang

lain.1

Setelah terjadinya luka pada sentral kornea, neutrofil dibawa ke daerah

luka oleh airmata, dan tepi luka mulai membengkak. Faktor penyembuhan yang

berasal dari pembuluh darah tidak ditemukan. Matrik glicosaminoglikan, yaitu

keratan sulfate dan konroitin sulfat, merusak pinggiran luka. Fibroblas dari stroma

mulai diaktivasi, akhirnya migrasi melewati luka, menimbun kolagen dan

fibronektin. Bila pinggiran luka terpisah, jarak tersebut tidak sepenuhnya terisi

dengan proliferasi fibroblas, dan menyebabkan sebagian cekungan.1

Kedua epitel dan endotelium sangat baik pada penyembuhan luka di

sentral. Jika epitel tidak menutupi luka dalam beberapa hari, proses penyembuhan

stroma sangat terbatas dan lemah. Growth faktor dari epitelium menstimulasi dan

melanjutkan penyembuhan. Sel endotel akan menyilang melewati kornea

posterior. Sebagian sel digantikan selama proses mitosis. Endotelium membentuk

lapisan baru di bawah membran descement. Bila jarak luka tidak ditutupi

membran descement, fibroblas struma akan terus memberlah hingga bilik mata

depan, atau luka di posterior dapat tetap terbuka secara permanen. Jaringan fibrin

kolagen akan digantikan kolagen yang lebih kuat pada beberapa bulan kemudian.

Membran btidak beregenerasi saat dilakukan incisi atau mengalami kerusakan.

Pada ulcus, permukaannya ditutupi oleh epitelium, tapi sedikit yang hilang

digantikan jaringan ikat. 1

8

Page 9: Referat Kornea Wound Healing

Gambaran proses penyembuhan luka 1

9

Page 10: Referat Kornea Wound Healing

BAB III

KESIMPULAN

Kornea terdiri atas lima lapisan yang berbeda fungsi satu dan yang

lainnnya. Lapisan terluar kornea yaitu epitel, dan lapisan yang paling dalam yaitu

lapisan endotel.

Kornea memiliki kemampuan penyembuhan yang beragam dalam setiap

lapisannya. Mengetahui proses penyembuhan pada kornea sangat penting dalam

prognosis penglihatan pasien.

Proses penyembuhan kornea beragam sesuai dengan lapisan yang

mengalami injurinya. Lapisan yang paling cepat mengalami penyembuhan pada

kornea yaitu lapisan epitel yang memakan waktu 4-6 jam.

Penyembuhan kornea merupakan proses avascular, dimana sel-sel dan

bahan-bahan penyusun untuk proses penyembuhan dihantarkan oleh airmata, dan

aquos humor di belakang.

Penyembuhan kornea sangat penting untuk diketahui, terutama untuk

operasi-operasi kornea, seperti LASIK, LASEK, dll. Karena pada lapisan dan

letak tertentu, kornea tidak lagi memiliki kemampuan beregenerasi, dan dapat

meninggalkan gejala sisa.

10

Page 11: Referat Kornea Wound Healing

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea.

Section 11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006

2. Ilyas, S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit

FK UI; 2002.

3. Ilyas, S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit FK

UI, Jakarta;2005.

4. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14.

Jakarta: Widya Medika, 2000.

1. Wijaya N. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 1983.

11