Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

download Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

of 17

Transcript of Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    1/17

    KELAINAN SINUS PARANASAL

    SINUSITIS

    A. Latar Belakang

    Radiologi adalah suatu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang memanfaatkan x-

    ray untuk mendiagnosa suatu penyakit atau kelainan di dalam tubuh manusia. Seperti unit

    pelayanan kesehatan yang lain, radiologi pun memiliki petugas yang bertugas untuk

    mengoperasikan pesawat sinar x sehingga pelayanan kesehatan yang diinginkan dapat

    tercapai yang dinamakan radiografer.

    Radiographer adalah seseorang yang diberi tugas dan tanggung awab, hak dan

    wewenang secara penuh untuk melakukan pelayanan radiographi di unit pelayanan

    kesehatan. !alam melakukan kegiatan radiografi terdapat berbagai macam enis pemeriksaan

    yang dilakukan oleh seorang radiografer. "ulai dari tanpa menggunakan kontras sampai

    memakai kontras, #$ Scan, "R%, dan lainnya. !engan persiapan khusus atau pun tidak.

    Semua itu dilakukan untuk mendiagnosa kelainan dan gangguan yang ada dalam tubuh

    seseorang sesuai dengan klinis.

    Salah satunya, yaitu pemeriksaan Sinus &aranasal. &ada pasien-pasien dengan keluhan

    klinis khas yang mengarah pada dugaan adanya sinusitis, antara lain pilek-pilek kronik, nyeri

    kepala kronik, nyeri kepala satu sisi 'kanan ataukiri(, nafas berbau, atau kelainan-kelainan

    lain pada sinus paranasal misalnya) mukokel, pembentukan cairan dalam sinus-sinus, atau

    tumor, trauma sekitar sinus paranasalis,diperlukan informasi mengenai sinus tersebut.

    Sinus paranasal adalah sinus 'rongga( pada tulang berada sekitar nasal 'hidung(.

    Rongga - rongga pada tengkorak ini berhubungan dengan hidung, dan secara terus * menerus

    menghasilkan lendir yang dialirkan ke hidung. +angguan aliran ini karena berbagai sebab

    seperti penumpukan lendir di rongga sinus, ika terinfeksi oleh kuman akan menyebabkan

    infeksi sinus yang disebut sinusitis. Sinus paranasal terdiri dari sinus frontalis, ethmoidalis,

    sfenoidalis dan maksilaris. Sinus-sinus bermuara ke dalam caum nasi. Sinus paranasal dapat

    digolongkan dalam golongan besar sinus paranasalis, yaitu golongan anterior sinus

    paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan sinusmaksilaris. +olongan

    posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalis posterior dan sinus sphenoidalis.

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    2/17

    !engan pemeriksaan radiologis tersebut para ahli radiologi dapat memberikan

    gambaran anatomi atau ariasi anatomi, kelainan-kelainan pada sinus paranasalis dan struktur

    tulang sekitarnya, sehingga dapat memberikan diagnosis yang lebih dini.

    %nfeksi sinus seperti yang kita ketahui kini lebih arang dibandingkan era pra-

    antibiotik. &asien sering kali masih mengaitkan geala-geala seperti nyeri kepala, sumbatan

    hidung, drenase post-nasal, kelemahan, halitosis dan dispepsia dengan disfungsi sinus.

    amun demikian, penyakit sinus menimbulkan kumpulan geala yang agak karakteristik yang

    hanya berariasi sesuai beratnya penyakit dan lokasinya.

    B. !efinisi Sinusitis

    Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal, bila mengenai beberapa sinus disebutmultisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal disebut pansinusitis.

    Sesuai dengan anatomi sinus yang terkena dapat dibagi menadi sinusitis maksila, sinusitis

    ethmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sfenoid.

    &aling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis ethmoid, sedangkan sinusitis

    frontal dan sinisitis sfenoid lebih arang. &ada anak hanya sinus maksila dan sinus ethmoid

    yang berkembang, sedangkan sinus frontal dan sinus sfenoid belum..

    #. Anatomi Sinus

    Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung

    sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri 'anterior dan posterior(, sinus

    maksila kanan dan kiri 'antrium highmore( dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus ini

    dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanutan mukosa hidung, berisi udara dan semua

    bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing.

    /ungsi sinus paranasal adalah )

    o "embentuk pertumbuhan waah karena di dalam sinus terdapat rongga udara

    sehingga bisa untuk perluasan. 0ika tidak terdapat sinus maka pertumbuhan tulang

    akan terdesak.

    o Sebagai pengatur udara 'air conditioning(.

    o

    &eringan cranium.

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    3/17

    o Resonansi suara.

    o "embantu produksi mukus.

    1. sinus maksila adalah sinus paranasal terbesar dan berbentuk pyiramid, ostium sinus

    maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus

    semilunaris melalui infundibulum etmoid.

    . sinus Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk seak bulan ke empat

    fetus, berasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum etmoid.

    Sesudah lahir, sinus frontal mulai berkembang pada usia 2-13 tahun dan akan

    mencapai ukuran maksimal sebelum usia 3 tahun.

    4. sinus etmoid adalah yang paling berariasi dan akhir-akhir ini dianggap paling

    penting, karena dapat merupakan focus bagi sinus-sinus lainnya. Sedangkan unutuk

    ukuran posterior mencapai 5 cm,pada sinus etmod sangat berongga-rongga.

    6. sinus sphenoid adalah terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior,

    sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid.

    !. +eala dan !iagnosis Sinusitis Akut

    1. Sinusitis "aksilaris

    Sinus maksila disebut uga Antrum 7ighmore, merupakan sinus yang sering terinfeksi

    oleh karena '1( merupakan sinus paranasal yang terbesar, '( letak ostiumnya lebih tinggi

    dari dasar, sehingga aliran sekret 'drenase( dari sinus maksila hanya tergantung dari

    gerakan silia, '4( dasar sinus maksila adalah dasar akar gigi 'prosesus aleolaris(,sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis maksila, '6( ostium sinus maksila

    terletak di meatus medius di sekitar hiatus semilunaris yang sempit sehingga mudah

    tersumbat.

    &ada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya sesuai dengan daerah

    yang terkena. &ada sinusitis maksila nyeri terasa di bawah kelopak mata dan kadang

    menyebar ke aleolus hingga terasa di gigi. yeri alih dirasakan di dahi dan depan

    telinga.

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    4/17

    8aah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya

    sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan

    menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.

    Batuk iritatif non produktif seringkali ada.

    . Sinusitis 9thmoidalis

    Sinusitus ethmoidalis akut terisolasi lebih la:im pada anak, seringkali bermanifestasi

    sebagai selulitis orbita. ;arena dinding leteral labirin ethmoidalis 'lamina papirasea(

    seringkali merekah dan karena itu cenderung lebih sering menimbulkan selulitis orbita.

    &ada dewasa seringkali bersama-sama dengan sinusitis maksilaris serta dianggap

    sebagai penyerta sinusitis frontalis yang tidak dapat dielakkan.

    +eala berupa nyeri yang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius, kadang-

    kadang nyeri dibola mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. yeri alih di

    pelipis '4(,post nasal dripdan sumbatan hidung.

    4. Sinusitis /rontalis

    Sinusitis frontalis akut hampir selalu bersama-sama dengan infeksi sinus etmoidalis

    anterior.

    +eala subyektif terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi di atas alis mata,

    biasanya pada pagi hari dan memburuk menelang tengah hari, kemudian perlahan-lahan

    mereda hingga menelang malam.

    &asien biasanya menyatakan bahwa dahi terasa nyeri bila disentuh dan mungkin

    terdapat pembengkakan supra orbita.

    6. Sinusitis Sfenoidalis

    &ada sinusitis sfenodalis rasa nyeri terlokalisasi di ertex, oksipital, di belakang bola

    mata dan di daerah mastoid. amun penyakit ini lebih la:im menadi bagian dari

    pansinusitis, sehingga gealanya sering menadi satu dengan geala infeksi sinus lainnya.

    9. $erapi sinusitis akut

    !iberikan terapi medikamentosa berupa antibiotik empirik 'x6 am(. Antibiotik yang

    diberikan lini % yakni golongan penisilin atau cotrimoxa:ol dan terapi tambahan yakni obat

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    5/17

    dekongestan oral < topikal, mukolitik untuk memperlancar drenase dan analgetik untuk

    menghilangkan rasa nyeri. &ada pasien atopi, diberikan antihistamin atau kortikosteroid

    topikal. 0ika ada perbaikan maka pemberian antibiotik diteruskan sampai mencukupi 13-16

    hari. 0ika tidak ada perbaikan maka diberikan terapi antibiotik lini %% selama = hari yakni

    amoksisilin klaulanat>ampisilin sulbaktam, cephalosporin generasi %%, makrolid dan terapi

    tambahan. 0ika ada perbaikan antibiotic diteruskan sampai mencukupi 13-16 hari.

    0ika tidak ada perbaikan maka dilakukan rontgen-polos atau #$ Scan dan atau naso-

    endoskopi.Bila dari pemeriksaan tersebut ditemukan kelainan maka dilakukan terapi sinusitis

    kronik. $idak ada kelainan maka dilakukan ealuasi diagnosis yakni ealuasi komprehensif

    alergi dan kultur dari fungsi sinus.

    $erapi pembedahan pada sinusitis akut arang diperlukan, kecuali bila telah teradi komplikasi

    ke orbita atau intrakranial, atau bila ada nyeri yang hebat karena ada sekret tertahan oleh

    sumbatan.

    /. +eala Sinusitis ;ronis

    Berariasi dari ringan sampai berat, terdiri dari )

    o +eala hidung dan nasofaring, berupa sekret pada hidung dan sekret pasca nasal (post

    nasal drip)yang seringkali mukopurulen dan hidung biasanya sedikit tersumbat.

    o +eala laring dan faring yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.

    o +eala telinga berupa pendengaran terganggu oleh karena teradi sumbatan tuba

    eustachius.

    o Ada nyeri atau sakit kepala.

    o +eala mata, karena penalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis.

    o +eala saluran nafas berupa batuk dan komplikasi di paru berupa bronkhitis atau

    bronkhiektasis atau asma bronkhial.

    o +eala di saluran cerna mukopus tertelan sehingga teradi gastroenteritis.

    +. $erapi Sinusitis ;ronis

  • 7/25/2019 Referat Kelaianan Sinus Paranasalis

    6/17

    $erapi untuk sinusitis kronis )

    0ika ditemukan faktor predisposisinya, maka dilakukan tata laksana yang sesuai dan

    diberi terapi tambahan. 0ika ada perbaikan maka pemberian antibiotik mencukupi 13-

    16 hari.

    0ika faktor predisposisi tidak ditemukan maka terapi sesuai pada episode akut lini %%