Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

20
BAB I PENDAHULUAN A. LA T AR BELAKANG Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,  parasit, atau jamur,yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Angka kejadian Penyakit Menular Seksual (PMS) saat ini enderung meningkat di Indone sia . Peny ebar anny a sul it dit elusur i sumber nya , seb ab tidak per nah dil akuk an regist ras i ter hadap pend eri ta yang dit emukan. !umlah pender ita yang sempat ter data hanya sebagian keil dari jumlah penderita sesungguhnya. "ak tor ya ng me nyeba bka n angka kejadi an PMS antara lain# $) Seks ta npa  pelindung, meski kondom tidak seratus persen dapat menegah PMS, namun kondom tetap merupakan ara terbaik untuk menghindar dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain itu, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS, %) &er ganti' gant i pas angan, semaki n bany ak pas anga n sek sua l semaki n bes ar kemungkinan terekspos suatu PMS, ) Mulai aktif seara seksual pada usia dini, kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. 1

Transcript of Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

Page 1: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 1/20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGInfeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,

 parasit, atau jamur,yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seorang

yang terinfeksi kepada mitra seksualnya.

Angka kejadian Penyakit Menular Seksual (PMS) saat ini enderung meningkat di

Indonesia. Penyebarannya sulit ditelusuri sumbernya, sebab tidak pernah dilakukan

registrasi terhadap penderita yang ditemukan. !umlah penderita yang sempat terdata

hanya sebagian keil dari jumlah penderita sesungguhnya.

"aktor yang menyebabkan angka kejadian PMS antara lain# $) Seks tanpa

 pelindung, meski kondom tidak seratus persen dapat menegah PMS, namun kondom

tetap merupakan ara terbaik untuk menghindar dari infeksi. Penggunaan kondom dapat

menurunkan laju penularan PMS.

Selain itu, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap

PMS, %) &erganti'ganti pasangan, semakin banyak pasangan seksual semakin besar 

kemungkinan terekspos suatu PMS, ) Mulai aktif seara seksual pada usia dini, kaum

muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua.

1

Page 2: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 2/20

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kehamilan

ehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak 

konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, %**+). ehamilan adalah

fertilisasi atau penyatuan dari spermatooa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi (Sar-ono, %**+).

B. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,

 parasit, atau jamur,yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seorang yang

terinfeksi kepada mitra seksualnya. Infeksi menular seksual merupakan salah satu penyebab

infeksi saluran reproduksi (IS). /idak semua IMS menyebabkan IS, dan sebaliknya tidak 

semua IS menyebabkan IMS.

&erdasarkan penyebabnya, IS dapat dibedakan menjadi #

' Infeksi menular seksual, misalnya gonoroe, sifilis, trikomoniasis, ulkus mole,

herpes genetalis, kondiloma akuminata, dan infeksi 0I1.' Infeksi endogen flora normal komensal yang tumbuh berlebihan, misalnya

kandidosis vaginalis dan vaginosis baterial.

' Infeksi iatrogeni yang disebabkan bakteri atau mikroorganisme yang masuk ke

saluran reproduksi akibat prosedur medi atau intervensi selama kahamilan, pada

-aktu partus atau pasapartus dan dapat juga oleh karena kontaminasi instrument.

  Seara gander perempuan memiliki resiko tinggi terhadap penyakit yang berkaitan

dengan kehamilan dan persalinan, juga terhadap penyakit kronik dan infeksi. Selama masa

2

Page 3: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 3/20

kehamilan, perempuan mengalami berbagai perubahan, yang seara alamiah sebenarnya

diperlukan untk kelangsungan hidup janin dalam kandungannya. 2amun, ternyata berbagai

 perubahan tersebut dapat mengubah kerentaan dan juga mempermudah terjadinya infeksi

selama kehamilan, perubahan tersebut antara lain sebagai berikut#

' Perubahan imonologik 

Selama kehamilan terjadi supresi imunukompetensi ibu yang dapat mempengaruhi

terjadinya berbagai penyakti infeksi. Sufresi system imun akan semakin meningkat

seiring dengan berlanjutnya usia kehamilan, serta mempengaruhi perjalanan penyakit

infeksi genital. andidosis pada perempuan hamil lebih sering dijumpai dan dapat

lebih parah jika dibandingkan dengan perempuan tidak hamil. 3emikian pula dengan

kondiloma akuminata dan herpes genital. 4imfosit / jumalhnya berkurang dalam

sampel darah tepi perempuan hamil, tetapi tidak demikian halnya dengan limfosit &.

 pengurangan maksimal 5367 limfosit / terjadi pada trimester ketiga.

Pada sejumlah besar perempuan yang dievaluasi selama dan setelah kehamilan,

tampak gangguan dalam resfons transmisi limfosit seara in vitro terhadap sejumlah

antigen mikroba selama kehamilan. Proliferasi limfosit in vitro seara bermakna lebih

rendah selama kehamilan diabndingkan periode pasapartus, dan seara bermakna

 juga lebih rendah pada perempuan hamil di bandingkan dengan perempuan tidak 

hamil.

' Perubahan anatomi

Anatomi saluran genital sangat berubah pada saat kehamilan. 3inding vagina menjadi

hipertrofik dan penuh darah. Serviks mengalami hipertrofi, dan semakin luas daerah

epitel kolumnar pada ektoserviks yang terpajan mikroorgansme. Perluasan ektopi

serviks selama kehamilan mengakibatnkan mudahnya infeksi serviks atau re lanut.

3

Page 4: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 4/20

Serviks aktivasi laten. 2amun hal tersebut belum diteliti lebih lanjut. Serviks akan

mengsekresikan muus yang sangat kental selama kehamilan, membentuk muus

 plug. Muus ini umunya dianggap sebagai pengahalang jalanya mikrorganisme

menuju uterus.

' Perubahan flora mikribial servikovaginal

"lora vagina merupakan ekosistem heterogen untuk bebagai bakteri anaerob dan

 bakteri fakultatif anaerob. &eberapa penelitian menemukan, bah-a selama kehamilan,

sejumlah spesies bakteri yang terdapat di dalam vagina terutama spesies anaerob

 berkurang, prevalensi dan kuantitas laktobasilus bertambah, sedangkan bakteri

fakultatif lainnya tidak berubah. 3iduga mekanisme yang menyebabkan perubahan

tersebutadalah p0 vagina, kandungan glikogen, dan vakularisasi genital bagian

 ba-ah.

C. Damak ISR!IMR Pa"a Peremuan Hamil

3ampak IMS pada kehamilan bergantung pada organisme penyebab, lamanya

infeksi, dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. 0asil konsepsi yang tidak sehat

sringkali terjadi akibat IMS, misalnya kematian janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi

 berat lahir rendah (akibat prematuritas, atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim ),

infeksi kongenital atau perinatal (kebutaan,pneumonia neonates dan retradasi mental).

ematian janin, baik dalam bentuk abortus spontan maupun lahir mati, dapat

ditemukan pada %*'%89 perempuan hamio yang menderita sifilis dini, :'869 perempuan

hamil dengar herpes genital primer, dan pada 6'$* 9 pada perempuan hamil yang tidak 

menderita IS. &ayi berat lahir rendah (&&4) dapat dijumpai pada $*'%89 perempuan

hamil dengan vaginosis baterial, $$'$89 pada perempuan dengan trikomoniasis, * ; 8 9

4

Page 5: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 5/20

herpes genital primer, $8'8*9 sifilis dini, dan %'$%9 pada perempuan hamil tanpa IM<IS.

Infeksi kongenital atau perinatal dapat ditemukan pada bayi yadng dilahirkan oleh 6*':*9

 perempuan hamil dengan infeksi klamidia, *' =+ 9 perempuan hamil dengan gonoroe, 6*'

:*9 perempuan hamil dengan sifilis dini, *'8*9 perempuan hamil dengan herpes genital

 primer, dan tidak ditemukan pada perempuan hamil tanpa IS.

esiko transmisi dari ibu yang hamil menderita gonoroe kepada janin <neonates

diperikirakan sebesar *9. Pada infeksi klamidia, resiko penularan terjadinya konjungitvitis

neonates sebesar %8'8*9, sedangkan untuk terjadinya pneumonia sebesar 8'$89. Ibu hamil

yang menderita sifilis memiliki resiko trasmisi sebesar $**9 pada sifilis dini, %9 pada

sifilis lanjut, dan seara keseluruhan 6*':*9. Pada herpes genital, resiko transmisi dari ibu

hamil kepada janinnya lebih tinggi pada saat terjadinya infeksi primer yaitu *'8*9,

dibandingkan pada keadaan rekuren (hanya *,6 ; +9).

3iagnosis dan manajeman IMS pada kehamilan dapat ditemukan mordibitas dan

mortalitas meternal maupun janin. Sebagian besar IMS bersifat asimtomatik atau munul

dengan gejala yang tidak spesifik. /anpa adanya tingkat ke-aspadaan yang tinggi dan

ambang batas tes yang rendah, sujumlah besar kasus IMS dapat terle-atkan, yang pada

akhirnya mengarah pada hasil perinatal yang tidak diinginkan. >leh karena itu, ri-ayat IMS

yang lengkap dan melakukan pemeriksaan skrining yang sesuai pada pasien yang sedang

hamil pada saat pemeriksaan prenatal yan pertama adalah penting.

3engan adanya perubahan fisikologik selama kehamilan yang mempengaruhi

farmakokinetik dari terapi medi, eksposur obat ke janin dan pertimbngan keamanaan

menyusui untuk bayi, penatalaksanaan IMS pada perempuan hamil dan pasapersalinan

dapat berbeda dari tatalaksana untuk perempuan tidak hamil. Selain itu, pertimbangan khusus

5

Page 6: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 6/20

 berkaitan dengan potensin penularan untuk beberapa IMS viral perlu dipetimbangkan dalam

menentukan keamanan dari pemberian air susu ibu (ASI).

D. Ma#am$Ma#am Pen%aki& Menular Seksual

$) G'n'r'e

?onoroe adalah semua infeksi yang disebabkan oleh 2eisseria gonorrohoeae. 2.

gonoroe di ba-ah mikroskop ahaya tampak sebagai diplokokus berbentuk biji kopi dengan

lebar *,+ @m dan bersifat asam. uman ini bersifat gram negative,tampak di luar dan didalam

leukosit polimorfnuklear, tidak dapat bertahan lama di udara bebas, epat mati pada keadaan

kering, tidak tahan pada suhu di atas *5, dan tidak tahan at desinfektan.

?ambaran klinik dan perjalanan panyakit pada perempuan berbeda dengan pria. 0al

ini disebabkan perbedaan anatomi fisiologi alat kelamin pria dan -anita. ?onoroe pada

 perempuan kebanyakan asimtomatik sehingga sulit untuk menemukan masa inkubasinya.

Infeksi pada uretra dapat bersifat simptomatik ataupun asimptomstik, tetapi umunya

 jarang terjadi tanpa infeksi pada serviks, keuali pada perempuan yang telah di histerektomi.

eluhan traktus genitourinarius ba-ah yang paling sering adalah bertambahnya duh

genital, disuria yang kadang ; kadang disertai poliuria, perdarahan anata masa haid, dan

menoragia. 3aerah yang paling sering terinfeksi adalah serviks. Pada pemeriksaan, serviks

tampak hiperemis denga erosi dan seret mukopurulen.

omplikasi yang sangat erat hubungannya dengan susunan anatomi dan faal genitalia.

Infeksi pada serviks dapat menimbulkan komplikasi salpingitis atau penyakit radang panggul

(PP). PP yang simptomatik ataupun asimptomatik dapat mengakibatkan jaringan parut

 pada tuba sehingga menyebabkan infertilitas atau kehamilan ektopik.

6

Page 7: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 7/20

3iagnosis gonoroe dapat dipastikan dengan menemukan 2. gonorrhoeae sebagai

 penyebab, baik seara mikroskopik maupun kultur (biakan). Sensitivitas dan spesifitas

dengan pe-arnaan gram dari sediaan serviks hanya berkisar antara 68'=8 9, *'9,

sedangkan sensivitas dan spesifitas dengan kultur sebesar +8'89,B 9. >leh karena itu,

untuk menegakkan diagnosis gonoroe pada perempuan perlu dilakukan kultur. Seara

epidemologi pengobatan yang dianjurkan untuk infeksi gonoroe tanpa komplikasi adalah

 pengobatan dosis tunggal. Pilihan terapi yang direkomendasi oleh 535 adalah sefiksim 6**

mg per oral, seftriakson %8* mg intramusular, siprofloksasin 8** mg per oral, ofloksasin 6**

mg per oral, levofloksasin %8* mg per oral, atau spektinomisin % g dosis tunggal

intramusular.

 Infeksi gonoroe selama kehamilan telah diasosiasikan dengan pelvi inflammatory

disease (PI3). Infeksi ini sering ditemukan pada trimester pertama sebelum korion berfusi

dengan desidua dan mengisi kavum uteri. Pada tahap lanjut, 2eisseria gonorrohoeae

diasosiasikan dengan ruftur membrane yang premature, kelahiran premature,korioamnionitis,

dan infeksi pasapersalinan. onjungtivitis gonokokal, manifestasi tersering dari infeksi

 perinatal, umumnya ditransmisikan selama proses persalinan. !ika tidak diterapi, kondisi ini

dapat mengarah pada perforasi kornea dan panoftalmitis. Infeksi neonatal lainnya yang lebih

 jarang termasuk meningitis sepsis diseminata dengan arthritis, serta infeksi genital dan

rekatal.

>leh karena itu, untuk perempuan hamil dengan resiko tinggi dianjurkan untuk 

dialakukan skrining terhadap infeksi gonoroe pada saat dating untuk pertama kali antenatal

are dan juga trimester ketiga kehamilan. 3osis dan obat ; obatan yang diberikan tidal

 berbeda dengan keadaan tidak hamil. Akat tetapi, perlu diingatkan pemberian golongan

kuinolon pada perempuan hamil tidak dianjurkan.

7

Page 8: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 8/20

&ila terjadi konjungtivitis gonoroe pada neonates, pengobatan yang diajurkan adalah

 pemberian seftrikason 8* ; $** mg<kg &&, intamuskular, dosis tunggal dengan dosis

maksimum $%8 mg.

%) Klami"iasis

lamidiasis genital adalah infeksi yang disebabakan oleh bakteri 5hlamydia

trahomatis, berukuran *,% ; $,8 mikron, berbentuk sferis, tidak bergerak, dan merupakan

 parasit intrasel obligat.

/erdapat spesies yang pathogen terhadap manusia yaitu,5. pneumonia, 5.psittai,

dan 5. trahomatis sendiri mempunyai $8 maam serovar, serovar A,&,&a,dan 5 merupakan

 penyebab trahoma endemi, serovar &,5,3,C,",?,0,I,!, dan dan M merupakan penyebab

infeksi trakrtus genitourinarius serta pneumonia pada neonates. Sementara itu, serovar 

4$,4%,dan 4 menyebabkan penyakit limfogranuloma verereum. Dang menjadi dasar 

 pembagian berbagai serovar 5/ adalah ekspresi major outer membrane protein.

Masa inkubasi berkisar antara$' minggu. Manifestasi klinik infeksi 5/ merupakan

efek gabungan berbagai fator, yaitu kerusakan jaringan akibat reflikasi 5/, respons inflamasi

terhadap 5/, dan bahan nerotik dari sel pejamu yang rusak. Sebagian besar infeksi 5/

asimptomatik dan tidak menunjukkan gejala klinik spesifik. Cndoseriviks merupakan organ

 pada perempuan yang paling sering terinfeksi 5/. -alaupun umunya infeksi 5/

asimptomatik, : 9 perempuan memberi gambaran klinik duh mukopurulen dan $ 9 ektopi

hipertrofik. Servisitis dapat ditegakkan bila ditemukan duh serviks yang mukopurulen, ektopi

serviks, odema, dan perdarahan serviks baik spontan maupun dengan hapusan ringan lidi

kapas. Infeksi pada serviks dapat menyebar melalui rongga endometrium hingga menapai

tuba falloppii. Seara klinis dapat memberi gejala menoragia dan metroragia.

8

Page 9: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 9/20

Sebanyak $*9 5/ pada serviks akan menyebar seara asendens dan menyebabkan

 penyakit radang panggul (PP). Infeksi 5/ yang kronis dan < atau rekuren menyebabkan

 jaringan parut pada tuba. omplikasi jangka panjang yang sering adalah kehamilan ektopik 

dan infertilitas akibat obstruksi. omplikasi lain dapat pula terjadi seperti arthritis reaktif dan

 perihepatitis.

Perempuan hamil yang terinfeksi dengan 5. trahomatis menunjukkan gejala

keluarnya seret vagina, perdarahan, disuria, dan nyeri panggul. 2amun, sebagian besar 

 perempuan hamil tidak menunjukkan gejala. Pemeriksaan panggul dapat membantu

menunjukkan adanya servisitis. Perdarahan endoserviks juga dapat mengarah pada infeksi

serviks pada kehamilan.

3ampak infeksi 5/ pada kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan, kelahiran

 premature, dan kematian perinatal. 3i samping itu, bisa juga mengakibatkan konjungtivitis

 pada neonates dan pneumonia infantile. >leh karena itu, untuk perempuan hamil dengan

resiko tinggi juga dianjurkan untuk skrining terhadap infeksi 5/ pada saat dating untuk 

 pertama kali antenatal dan juga pada trimester III kehamilan.

3iagnosis dapat ditegakkan dengan mendeteksi 5/ yang dapat dilakukan melalui

 beberapa metode yaitu#

' utur  ' 3eteksi antigen seara # diret fluoresent antibody (3"A), enyme immune

assay<enyme linked immunororbent assay (CIA<C4ISA) dan rapid atau point of are

test

' 3eteksi asam nukleat # hibridisasi probe deoEyribonulei aid (32A), uji amplikasi

asam nukleat seperti polymerase hain reation (P5), dan ligase hain reation

(45)' Pemeriksaan serologi

9

Page 10: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 10/20

Fntuk pengobatan, obat yang diberikan terutama yang dapat mempengaruhi sintesis

 protein 5/, misalnya golongan tetrasiklin dan eritromisin. >bat yang dianjurkan adalah

doksisiklin $** mg per oral, % kali sehari selama : hari atau aitromisin $ g per oral, dosis

tunggal, atau tetrasiklin 8** mg, per oral 6 kali per hari selama : hari, atau eritromisin 8** mg

 per oral 6 kali sehari selama : hari atau ofloksasin %** mg, % kali sehari selama hari. Fntuk 

kehamilan obat golongan kuinolon dan tetrasiklin tidak dianjurkan pemakainnya.

Fntuk pengobatan konjungtivitis pada neonates atau pneumonia infantile dianjurkan

 pemberian sirop eritromisin, 8* mg per kg && per oral, per hari dibagi dalam 6 dosis dan

diberikan selama $6 hari.

) Trik'm'niasis

/rikomoniasis merupakan penyakit infeksi protooa yang disebabkan oleh

/rihomonas 1aginalis (/1), biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering

menyerang traktus urogenitalis bagian ba-ah baik pada perempuan maupun pria. 3ari

 berbagai penelitian di Indonesia yang dilakukan pada tahun $+:'$: pada perempuan

 beresiko rendah, dijumpai kasus trikomoniasis sebesara $,= ; :, 9.

?ejala yang dikeluhkan oleh perempuan dang trikomoniasis adalah keputihan, gatal ; gatal dan

iritasi. /anda dari infeksi tersebut meliputi duh tubuh vagina (6%9), bau (8*9) dan edema atau

eritema (%%'%:9). 3uh tubuh yang klasik ber-arna kuning kehijauan dan berbusa, tetapi keadaan

ini hanya ditemukan pada $*'* 9 kasus. olopitis makularis (stra-berry erviks) merupakan

tanda klinik yang spesifik untuk infeksi ini, tetapi jarang ditemukan pada pemeriksaan rutin.

?ejala klinik pada perempuan hamil tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil.

Akan tetapi, bila ditemukan infeksi /1 pada trimester kedua kehamilan dapat mengakibatkan

10

Page 11: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 11/20

 premature rupture membrane, bayi berat lahir rendah (&&4) dan abortus. >leh karena itu,

 pemeriksaan skrining pada pertama kali antenatal perlu dilakukan.

3iagnosis trikomoniasis paling sering ditegakkan dengan melihat trikomonad hidup pada sediaan

langsung duh tubuh penderita dalam larutan 2a5l fisiologik. &aku emas untuk diagnosti adalah

kultur. 2amun media kultur diamond tidak mudah didapat dan penggunaanya terutama untuk 

 penelitian.

Fntuk pengobatan hingga saat ini metronidaol merupakan antimikroba yang

efektif untuk mengobati trikomoniasis yang dianjurkan adalah dosis tunggal % g seara oral atau

dapat jdiberikan dalam dosis harian % E 8** mg<hari selama : hari. Pemberian metronodaol telah

direkomendasikan oleh "3A selama masa kehamlian.

6) (a)in'sis *a#&erial

1aginosis baterial adalah sindrom klinik akibat pergantian latobasillus spp penghasil

0%>% yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi

(seperti # bateroides spp, mobilunus spp, gardnerella vaginalis, dan myoplasma hominis).

Perempuan dengan vaginosis baterial dapat tanpa gejala atau mempunyai keluhan

dangan bau vagina yang khas yaitu bau amis, terutama pada -aktu < setelah senggama. &au

tersebut disebabkan adanya amin yang mnguap bila airan vagina menjadi basa.

Pada pemeriksaan ditemukan seret yang homogeny, tipis, dan ber-arna keabu'

abuan. /idak ditemukan tanda inflamsi pada vagina dan vulva.

1aginosis baterial telah diasosiasikan dengan gangguan kehamilan termasuk abortus

spontan pada kehamilan trimester pertama dan kedua, kelahiran premature, rupture membrane

yang premature, persalinan premature, bayi lahir dengan berat badan rendah,

koroiamnionitis,endometritis pasapersalinan dan infeksi luka pasaoperasi sesar. &ukti yang

11

Page 12: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 12/20

ada saat ini tidak mendukung perlunya skrining rutin untuk vaginosis baterial pada

 perempuan hamil pada populasi umum. 2amun, skrining pada kunjungan pertama prenatal

direkomendasikan untuk pasien dengan ri-ayat kelahiran premature (misalnya pasien dengan

ri-ayat kelahiran premature atau rupture membran yang premature).

Sebagian besar kasus (8*':89) vaginosis baterial bersifat asimptomatik atau dengan

gejala ringan. ?ejala klinik termasuk bau amis seperti ikan atau bau seperti ammonia yang

 berasal dari seret vagina, dan seret vagina yang homogen, tidak menggumpal, abu ; abu

keputihan, tipis. 3isuria dan dispareunia jarang ditemukan sedangkan pruritas dan inflamasi

tidak ada.sekret vagina yang diasosiasikan dengan vaginosis bakterialis berasal dari vagina

dan bukan dari serviks.

Mengingat dampak vaginosis baterial pada kehamilan dan akhir kehamilan, maka

sebaiknya dilakukan skrining minimal pada -aktu dating antenatal pertama kali.

3iagnosis ditegakkan berdasarkan riteria amsel yaitu adanya tiga dari empat tanda ; 

tanda berikut #

' 5airan vagina homogen, putih keabu ; abuan, dan melekat pada dinding vagina' P0 vagina B 6,8

' Seret vagina barbau amis sebelum atau setelah penambahan >0 $*9

' 5lue ells pada pemeriksaan mikroskopis

Pengobatan yang dianjurkan adalah metronidaol 8** mg %E sehari selam : hari,

metronidaol % g per oral dosis tunggal atau klindamisin per oral %E** mg<hari selama : hari.

Pada perempuan hamil jenis obat dan dosisnya sama seperti pada perempuan tidak hamil.

8) Sifilis

12

Page 13: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 13/20

Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik disebabkan oleh trefonema pallidum yang

dapat mengenai seluruh organ tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf 

 pusat, dan juga dapat tanpa manifestasi lesi di tubuh. Infeksi terbagi atas beberapa fase, yaitu

sifilis primer, sifilis sekunder,sifilis laten dini dan lanjut, serta neurosifilis (sifilis tersier).

Sifilis umunya ditularkan le-at kontak seksual, namun juga dapat seara vertial pada masa

kehamilan.

4esi primer sifilis berupa tukak yang bisanya timbul di daerah genital eksterna dalam

-aktu minggu setelah kontak. Pada perempuan kelainan sering ditemukan dilabia mayora,

labia minora, fourhette, atau serviks. ?ambaran klinik dapat khas, akan tetapi dapat juga

tidak khas. 4esi a-al berupa papul berindurasi yang tidak nyeri, kemudian permukaanya

mengalami nekrosis dan ulserasi dengan tepi yang meninggi, teraba keras, dan berbatas tegas.

!umlah ulserasi biasanya hanya satu,namun dapat juga multiple.

4esi sekunder ditandai dengan malase, demam, nyeri kepala, limfadenopati

generalisata, ruam generalisata dengan lesi di palmar,plantar, mukosa oral atau genital,

kondiloma lata di daerah intertrigenosa dan alopesia. 4esi kulit biasanya simetris, dapat

 berupa maula, papula, papuloskuamosa, dan pustule yang jarang disertai keluhan gatal. /.

 palladium banyak ditemukan pada lesi diselaput lender atau lesi yang basah seperti

kondiloma lata.

Sifilis laten merupakan fase sifilis tanpa gejala klinik dan hanya pemeriksaan

serologi yang reaktif. 0al ini mengidentifikasikan organisme ini masih tetap ada di dalam

tubuh,dan dalam perjalanannya fase ini dapat berlangsung selama bertahun ; tahun, bahkan

seumur hidup. urang lebih %< pasien sifilis laten yang tidak diobati akan tetap dalam fase

ini selama hidupnya.

13

Page 14: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 14/20

Sifilis tersier terjadi pada $< pasien yang tidak diobati. "ase ini dapat terjadi sejak 

 beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah fase laten dimulai /. pallidum menginvasi dan

menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat, sitem kardivaskuler, mata, kulit, serta organ

lain. Pada system kardivaskuler dapat terjadi aneurismaaorta dan endokarditis. ?umma

timbul akibat reaksi hipersensitivitas tife lambat terhadap antigen /. pallidum, lesi tersebut

 bersifat destruktif dan biasanya munul di kulit, tulang, atau organ dalam.

Pada kehamilan gejala klinik tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil,

hanya perlu di-aspadai hasil tes serologi sifilis pada kehamilan normal bisa memberikan

hasil positif palsu. /ransmisi treponema dari ibu ke janin umumnya terjadi setelah plasenta

 berbentuk utuh, kira ; kira sekitar umur kehamilan $= minggu. >leh karena itu bila sifilis

 primer atau sekunder ditemukan pada kehamilan $= minggu, kemungkinan untuk timbulnya

sifilis ongenital lebih memungkinkan.

3iagnosis pasti ditegakkan dengan ara menemukan /.pallidum dalam speimen

dengan menggunakan mikroskop lapang pandang gelap, pe-arnaan burry atau sel treponema

misalnya # rapid plasma reagen (P), venereal disease researh laboratory (134). 0asil

 positif palsu tes nontreponemal dalam populasi masyarakat umum menapai $'%9 (termasuk 

 pada ibu hamil). /es treponemal menggunakan /. pallidum subspeies pallidum sebagai

antigen, sehingga tes ini merupakan jenis tes konfirmatif misalnya # trefonema pallidum

haemaglutinatiun assay (/P0A).

=) Geni&al +ar&s ,ku&il kelamin-

?enital -arts, juga di kenal sebagai kondilomata akuminatadi sebabkan oleh human

 papiloma virus( 0P1). 4esi dapat berprofesi selama kehamilan dan sering mengalami regresi

spontan setelah persalinan. /idak ada komplikasi dalam kehamilan yang di sebabkan 0P1

14

Page 15: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 15/20

yang di ketahui srperti abortus spontan ataupun persalinan prematur.0P1 tipe = dan $$ dapat

menyebabkan papilomatosis respiratoris pada bayi dan anak. ute tranmisi (misal

transplasenta, perinatal, maupun postnatal) tidak sepenuhya di mengerti. 3i perkirakan bah-a

virus 0P1 mungkin di dapat saat mele-ati jalan lahir. 2ilai preventif dari operasi sesar masih

tidak di ketahui. >leh karena itu, operasi sesar tidak di rekomendasikan sebagai prevensi

transmisi 0P1 pad bayi dan hanya di pertimbangkan pada kasus dengan obsrtuksi jalan lahir 

atau bila persalinan pervaginam dapat menimbulkan perdaran brlebihan.

3iagnosis klinik dari genital -arts biasnya sudah ukup.-alaupun pemeriksaan

serotife untuk 0P1 tersedia, hal ini tidak di perlukan untuk diagnosis dan manajemen genital

-arts.

/erapi dapat di pertimbangkan, terutama pada pasien simptomatik,karena lesi dapat

menjadi rapuh ketika berprofesi selam kehamilan atau mengganggu proses persalinan.

rioterapi dan trikloroasetik asid merupakan terapi yang di rekomendasikan. arena area

genital sangat vaskuler selam kehamilan dan perdarahn berlebihan dapat pada

elektrokauterisasi, direkomendasikan terapi kauterisasi, jika di indikasikan, di lakukan di

rumah sakit. Imikuimod,8'fluorourasil, podofilin, dan podofilrfeoktoksin di kontraindikasikan

 pada kehamilan.

:) Heres )eni&alis

0erpes genitalis(0?) merupakan IMS virus yan menempati urutan kedua tersering di

dunia dan merupakan penyebab ulkus genital tersering di negara maju virus herfes simpleks

tipe'%(10S'%) merupakan penyebab 0? tersering (+%9), sedangkan virus herpes simpleks

tipe'$ (10S'$) yang lebih sering di kaitkan dengan lesi di mulut dan bibir, ternyata dapat

 pula di temukan pada $+9 kasus herfes genital.

15

Page 16: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 16/20

Manifestasi klinik 0? sangat di pengaruhi oleh faktor pejamu, pajanan 10S

sebelumnya, episode terdahulu dan tife virus. Masa inkubasi umumnya berkisar ': hari,

 bahkan dapat lebih lama. Predileksi pada perempuan dapat di temukan di daerah labya

mayor<minor, klitoris, introitus vagina dan serviks, sedangkan yang lebih jarang di derah

 perianan, bokong, dan mons pubis.

Cpisode yang pertama 0? dapat primer maupun non'primer. Cpisode pertama primer 

adalah episode penyakit yang terdapat pada seseorang tanpa di dahului oleh pajanan< infeksi

10S'$ maupun 10S'% sebelunya. Sementara itu , episode pertama non'primer dapat

merupakan # ($) episode penyakit yang terjadi pada seseorang dengan ri-ayat pajanan <

infeksi 10S'$ atau 10S'% sebelumnya, atau (%) reaktifasi dari inveksi genital asimptomatik,

atau () infeksi genital pada seseorang dengan ri-ayat infeksi orolabialis sebelumnya.

Manifestasi klinik yng timbul bervariasi dari ringan sampai berat. ?ejala biasanya

dia-ali dengan rasa terbakar dan gatal di daerah lesi yang terjadi beberapa jam sebelumnya

timbulnya lesi. Selain itu, dapat pula di sertai gejala konstitusi seperi malese, demam dan

nyeri otot. 4esi tipikal berupa vesikel berkelompok engan dasar eritema yang mudah peah

dan menimbulkan erosi multipel. elenjar getah bening regional dapat membesar dan nyeri.

Masa pelepasan virus pada infeksi primer terjadi kurang lebih $% hari., infeksi oral 10S'$

terdahulu akan memberkan perlindungan parsial terhadap pajanan infeksi 10S'%, sehingga

gejala klinik akibat infeksi 10S'% sehingga gejala klinik akibat infeksi 10S'% menjadi lebih

ringan atau subklinik.

4esi rekuren dapat terjadi dengan gejal klinik umumnya lebih ringan, penyembuhan

lebih epat, dan masa pelepasan virus berlangsung kurang dari 8 hari. 0erfes genitalis rekulen

dapat hanya berupa fisura yang epat hilang tanpa gejala.rekulensi 0? oleh virus 10S'%

16

Page 17: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 17/20

lebih sering di bandingkan 10S'$. Fmumnya rekurensi lebih sering terjadi pada satu tahun

 pertama setelah episode pertama, sedangkan tahun'tahun berikutnya lebih jarang.

3ikenal pula keadaan subklinik <asimptomatik, yaitu keadaan tidak di temukan gejala,

terapi pada pemeriksaan serologi di dapatkan antibodi terhadap 10S. Selain itu, lebih kurang

=*9 kasus di jumpai sebagai lesi atipik, dengan gambaran lesi tidak khas, sehingga tidak 

diduga sebagai 0?.

/ransmisi virus dapat terjadi melalui kontak seksual dengan pasangan yang

telah terinfeksi, tetapi juga dapat seara vertikal dari ibu kepada janin yang di kandungnya.

Sekitar :*9 infeksi pada neonatus terjadi pada saat persalinan ketika bayi berkontak 

langsung melalui jalan lahir dengan duh vagina ibu yang terinfeksi. Selain itu, infeksi dapat

terjadi pada saat janin masih berda di dalam kandungan seara asendens dari serviks atau

vulva, maupun transplasental. /ransmisi ini juga dapat terjadi pada masa asimptomatik,.

esiko tinggi transmisi pada janin akan terjadi pada keadaan timbul lesi primer pada

kehamilan, atau keadaan seronegatif dengan suami seropositif, atau pemakaian alat monitor 

 pada kulit kepala bayi dengan ibu seropositif.

3iagnosis seara klinik di tegakkan dengan adanya gejala khas berupa vesikel

 berkelompok dengan dasar eritema, dan ri-ayat gejala serupa berulang. Pemeriksaan

laboratorium paling sederhana adalah uji tank, akan tetapi sensetifitas dan spesifisitas

 pemeriksaan ini umumnya rendah. 3eteksi 10S dengan kultur masih merupakan

 pemeriksaan baku emas untuk infeksi 10S genital dini. Pemeriksaan C4ISA merupakan

 pemeriksaan untuk menentukan adanya antigen atau antibodi 10S dalam seru penderita.

Perlu di perhatikan bah-a tes serologi IgM dan Ig? tidak dapat dipakai sebagai pedoman

untuk menentukan saat terjadinya pelepasan virus (viral shedding).

17

Page 18: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 18/20

Penatalaksanaan 0? pada kehamilan dapat di bedakan antara perempuan hami dengan

episode primer dan perempuan hamil dengan episode rekuren. Pengobatan dengan asiklovir 

harus di berikan kepada semua perempuan yang menderita 0? episode primer dalm

kehamilan. /erapi sepresif dengan asiklovir pada 6 minggu terakhir kehamilan dapat

menegah rekurensi 0? pada saat partus. 3ianjurkan untuk di lakukan seksio sesarea

terhadap semua perempuan hamil yang datang dengan 0? lesi primer pada ssaat menjelang

kelahiran, namun tidak di anjurkan untuk perempuan yang terserang 0? lesi primer pada

trimester pertama ataupu kedua.

0? rekurens di hubungkan dengan resiko yang keil mendapat herfes neonatus. Pada

keadaan perempuan hamil menjelang partus dan terdapat lesi 0? rekurens, bukan merupakan

indikasi mutlak untuk melakukan seksio sesarea.

' 3osis asiklovir < valassiklovir yang di anjurkan untuk infeksi primer ' Asiklovir peroral 8 E %** mg<hari selam : hari pada lesi berat asiklovir i.v. '8

mg<kg&&< hari, selam :'$* hari atau

' 1alasiklovir % E 8** mg<hari selama : hari.

Untuk infeksi rekurens

' Asiklovir 8 E %** mg<hari selam 8 hari atau

' 1alasiklovir % E 8** mg<hari selam 8 hari.

' Pengobatan untuk neonatus dengan infeksi 10S dapat di berikan asiklovir $*

mg<kg&&<hari intravena tiap + jam selam $*'%$ hari.

+) Infeksi HI( "an AIDS

 Acquired immunodeficiency syndrome (AI3S) adalah sindroma dengan gejal penyakit

infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunya sistem kekebalan tubuh oleh

infeksi Human Immunodeficiency Virus (0I1).

18

Page 19: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 19/20

1irus masuk kedalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan

sekret vagina. Sebagian besar(:89) penularan terjadi melalui hubungan seksual. 0I1

a-alnya di kenal dengan nama lhymphadenopathy associated virus (4A1) merupakan

golongan retrovirus dengam materi genetik ribonucleic acid  (2A) yang dapat di ubah

menjadi deoxyribonucleic acid  (32A) untuk di integrasikan kedalam sel pejamu dan di

 proggram membentuk gen virus. 1irus ini endrung menyerang sel jenis tertentu, yaitu sel'sel

yang mempunyai antigen permukaan 536, terutama limposit / yang memegang peranan

 penting dalam mengatur dan mempertahan kan sistem kekebalan tubuh.

Infeksi 0I1 memberikan gambaran klinik yang tidak spesifik dengan spektrum yang

lebar, mulai dari infeksi tanpa gejala (asimptomatik) pada stadium a-al sampai pada gejala'

gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut. Setelah di a-ali dengan infeksi akut,akan

dapat terjadi kronik asimtomatik selam beberapa tahun di sertai replikasi virus seara lambat.

emudian setelah terjadi penurunan sistem imun yang berat, maka terjadi berbagai infeksi

oportunistik dan dapat di katakan pasien telah masuk pada keadaan AI3S. Perjalanan

 penyakit lambat dan gejala'gejala AI3S rata'rata baru timbul $* tahun sesudah infeksi

 pertama, bahkan bisa lebih lama lagi.

/ransmisi vertikal merupakn penyebab tersering infeksi 0I1 pada bayi dan anak'anak 

di amerika serikat. /ransmisi 0I1 dari ibu kepada janin dapat terjadi intrauterin (8'$*9), saat

 persalin ($*'%*9) dan pasapersalinan (8'%*9). elaina yang dapat terjadi pada janin adalah

 berat badan lahir rendah, bayi lahir mati, partus preterm, dan abortus spontan.

/ingkat infeksi 0I1 pada perempuan hamil di negara'negara asia si perkirakn belum

melebihi '69, tetapi epideminya berpotensi untuk terjadi lebih besar. Penelitian prevalensi

0I1 pada ibu hamil di daerah miskin di jakarta pada tahun $'%**$ oleh kharbiati

mendapatkan angka prevalensi sebesar %,+=9.

19

Page 20: Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

7/24/2019 Referat - Kehamilan Dengan Penyakit Infeksi Menular Seksual

http://slidepdf.com/reader/full/referat-kehamilan-dengan-penyakit-infeksi-menular-seksual 20/20

Pada tahun $ The institute of medicine (I>M) telah merekomendasikan

 pemeriksaan 0I1 untuk semua perempuan hamil sepengetahuan perempuan tersebut, disertai

hak pasien untuk menolak. ekomendasi ini juga diadopsi oleh Amerian Academy of 

 Pediadtrics, American collee of obstetricians and !ynecoloist, serta united states public

health services (FSP0S).

Antibodi virus mulai dapat di deteksi kira'kira hingga = bulan sesudah infeksi.

Pemeriksaan konfirmasi menggunakan -estern blot (G&) ukup mahal, sebagai

 penggantinya dapat dengan melakukan pemeriksaan C4ISA sebagai tes penyaring mamakai

reagen dan tehnik berbeda

/elah banyak bukti menunjukan bah-a keberadaan IMS meningkatkan kemudahan

seseorang terkena 0I1, sehingga IMS dianggap sebagai kofaktor 0I1. >leh karena itu,

supaya pengendalian infeksi 0I1 dapat di laksanakan dengan melakukan pengendalian IMS.

20