Referat Jiwa Winda

download Referat Jiwa Winda

of 43

Transcript of Referat Jiwa Winda

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    1/43

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Gangguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada

    praktek psikiatri. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya

    miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta yang paling sering

    ditemukan adalah pada usia lanjut.

    Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan

    perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun dya tahan tubuh serta

    menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang

    pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain.

    Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat

    berfungsi dengan baik. Tidur merupakan suatu bentuk kegiatan dasar yang penting bagi

    kehidupan manusia. Otak membutuhkan proses tidur untuk menyeimbangkan kinerja otak

    sehingga dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum tentu begitu mengenal

    gangguan tidur sehingga jarang mencari pertolongan.

    Gangguan tidur yang dialami pada sebagian besar orang adalah insomnia dan !"

    adalah hipersomnia. Gejala ini juga sering mengawali rekurensi depresi. Gangguan tidur yang

    disebabkan oleh penyakit organik dan masalah personal dapat menimbulkan depresi.

    #etidakmampuan untuk tidur dalam waktu yang lama juga dapat menjadi tanda penting

    bahwa seseorang mungkin cemas, gelisah ataupun depresi.

    1.2 Tujuan Penulisan

    1. $ntuk memenuhi tugas referat di bagian kepaniteraan %lmu &iwa 'umah (akit

    $mum )aerah Pasar 'ebo

    2. *gar lebih mengerti dan memahami mengenaisleeping disorders

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tidur isi!l!gis

    1

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    2/43

    Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan

    mental. )engan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan

    tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. (emua makhluk hidup

    mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus + jam.

    %rama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat kontrol

    irama sirkadian terletak pada bagian entral anterior hypothalamus. agian susunan saraf

    pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia entrikulo retikularis

    medulo oblogata yang disebut sebagai pusat tidur. agian susunan saraf pusat yang

    menghilangkan sinkronisasi/desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulo oblogata

    disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state.

    Tidur dibagi menjadi + tipe yaitu0

    a. Tipe rapid eye moement 1'2M3

    b. Tipe non rapid eye moement 14'2M3

    5ase awal tidur didahului oleh fase 4'2M yang terdiri dari stadium, lalu diikuti

    oleh fase '2M. #eadaan tidur normal antara fase 4'2M dan '2M terjadi secara bergantian

    antara -6 kali siklus semalam. ayi baru lahir total tidur 7-+8 jam/hari, anak-anak 8-+

    jam/hari, kemudian menurun 9-8 jam/hari pada umur diatas 8 tahun dan kira-kira 6-6,!

    jam/hari pada orang dewasa.

    Tipe 4'2M dibagi dalam stadium yaitu0

    a. Tidur stadium satu.

    5ase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. 5ase ini didapatkan

    kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan

    kekiri. 5ase ini hanya berlangsung :-! menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran 22G

    biasanya terdiri dari gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan

    amplitudo yang rendah.

    b. Tidur stadium dua

    Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang,

    tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran 22G terdiri dari gelombang theta

    simetris. Terlihat adanya gelombang sleep spindle, gelombang erteks dan komplek k.

    c. Tidur stadium tiga

    5ase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya. Gambaran 22G terdapat lebih

    banyak gelombang delta simetris antara +!"-!8" serta tampak gelombang sleep spindle.

    d. Tidur stadium empat

    2

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    3/43

    Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran 22G didominasi

    oleh gelombang delta sampai !8" tampak gelombang sleep spindle.

    5ase tidur 4'2M, ini biasanya berlangsung antara 68 menit sampai 88 menit,

    setelah itu akan masuk ke fase '2M. Pada waktu '2M jam pertama prosesnya berlangsung

    lebih cepat dan menjadi lebih insten dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Pola tidur

    '2M ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot yang sangat rendah, apabila

    dibangunkan hampir semua organ akan dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi

    bertambah dan pada laki-laki terjadi ereksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang

    dalam.

    Pola tidur '2M berubah sepanjang kehidupan seseorang seperti periode neonatal

    bahwa tidur rem mewakili !8" dari waktu total tidur. Periode neonatal ini pada 22G-nya

    masuk ke fase '2M tanpa melalui stadium sampai . Pada usia bulan pola berubah

    sehingga persentasi total tidur '2M berkurang sampai 8" hal ini sesuai dengan kematangan

    sel-sel otak, kemudian akan masuk keperiode awal tidur yang didahului oleh fase 4'2M

    kemudian fase '2M pada dewasa muda dengan distribusi fase tidur sebagai berikut0

    a. 4'2M 6!" yaitu 0

    stadium 0 !"; stadium + 0 !"; stadium : 0 +"; stadium 0 :"

    ". '2M +! ".

    2.2 Peranan neur!trans#iter

    #eadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim aras 1ascending reticulary

    actiity system3. ila aktifitas aras ini meningkat orang tersebut dalam keadaan sadar.

    *ktifitas aras menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur. *ktifitas aras ini sangat

    dipengaruhi oleh aktifitas neurotransmiter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik,

    kholonergik, histaminergik.

    a. (istem serotonergik

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    4/43

    4euron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel

    nukleus cereleus di batang otak. #erusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat

    mempengaruhi penurunan atau hilangnya rem tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi

    peningkatan aktifitas neuron noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas pada

    tidur rem dan peningkatan keadaan jaga.

    c. (istem kholinergik

    (itaram et al 19673 membuktikan dengan pemberian prostigimin intra ena dapat

    mempengaruhi episode tidur rem. (timulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan aktifitas

    gambaran eeg seperti dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang

    berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi

    pemendekan latensi tidur rem. Pada obat antikolinergik 1scopolamine3 yang menghambat

    pengeluaran kholinergik dari lokus sereleus maka tamapak gangguan pada fase awal dan

    penurunan '2M.

    d. (istem histaminergik

    Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur

    e. (istem hormon

    Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti

    acth, gh, tsh, dan lh. eitgebers3. 5aktor internal

    merupakan faktor yang berasal dari dalam diri indiidu. eberapa peneliti percaya bahwa

    pusat internal dari ritme ini terletak di suatu area di otak yang disebut suprachiasmatic nuclei

    1(?43, namun hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah dan sampai saat ini masih

    4

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    5/43

    menjadi perdebatan. 5aktor eksternal berhubungan dengan lingkungan natural di luar tubuh

    seperti siklus gelap-terang 1siang-malam3, suhu ruang, perubahan-perubahan musim, interaksi

    sosial dengan indiisu yang lain serta waktu/jam makan yang semuanya mempengaruhi

    siklus aktiitas fungsi-fungsi tubuh.)alam hal ini, fluktuasi denyut jantung, tekanan darah,

    temperature, sekresi hormon, metabolisme, dan penampilan serta perasaan indiidu

    bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat

    kompleks. (inkronisasi sirkadian terjadi jika indiidu memiliki pola tidur-bangun yang

    mengikuti jam biologisnya0 indiidu akanbangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau

    paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

    2.% Insidensi

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    6/43

    2disi kelima dari Diagnostic and Stastitical Manual of Mental Disorders 1)(M-!3

    dalam American Psychiatric Association (APA) menggolongkan sepuluh gangguan tidur

    berdasarkan kriteria diagnosis klinis dan perkiraan etiologi. #lasifikasi gangguan tidur

    berdasarkan )(M-! adalah sebagai berikut0

    . %nsomnia

    +.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    7/43

    dipisahkan, tetapi sering saling berkaitan, yaitu0 tegangan somatisasi serta ansietas dan

    respons asosiatif yang dipelajari. Pasien sering tidak memiliki keluhan yang jelas selain

    insomnia. Mereka mungkin tidak mengalami ansietas itu sendiri tetapi melepaskan

    ansietasnya melalui saluran fisiologis; mereka terutama dapat mengeluhkan perasaan gelisah

    atau pikiran yang mendalam dan tampaknya membuat mereka tetap terjaga. #adang-kadang

    1tetapi tidak selalu3, seorang pasien menjelaskan perburukan gejala terjadi saat stres di tempat

    kerja atau di rumah dan perbaikan terjadi saat sedang berlibur.

    Sleep state misperception (su&'ective insomnia) adalah karakteristik adanya disosiasi

    antara pengalaman tidur pasien dan pemeriksaan objektif poligraf dari tidur. )iagnosa

    ditegakkan ketika pasien mengeluh kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur dan

    tidak ada bukti objektif dari gangguan tidur yang ditemukan. isa terjadi pada indiidu yang

    bebas dari psikopatologi, adanya delusi somatik atau hipokondriasis.%nsomnia psikofisiologis atau conditioned insomniapasien mengeluh kesulitan untuk

    memulai tidur, terjadi selama beberapa tahun dan biasanya pasien menyangkal adanya

    hubungan dengan periode stress dalam hidupnya. *danya objek yang berhubungan dengan

    insomnia 1seperti kasur, kamar tidur3, dapat menjadi kondisi yang menstimulasi terjadinya

    insomnia. Terjadi akibat beberapa penyebab, stress, ansietas, sindrom tidur tertunda, dan

    penggunaan obat-obat hipnotik. Pekerjaan dan hubungan dengan lingkungan cukup

    memuaskan.

    %nsomnia idiopatik, muncul pada awal kehidupan, terkadang saat lahir, dan berlanjut

    seumur hidup. Penyebabnya tidak diketahui, kemungkinan ketidakseimbangan neurobiokimia

    pada formatio retikulare di batang otak sehingga mengganggu regulasi pusat tidur di batang

    otak.

    %nsomnia primer, didiagnosis jika tidur yang tidak bersifat menyegarkan, atau

    kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, dan keluhan ini berlangsung sedikitnya

    selama bulan. Primer menggambarkan bahwa insomnia ini bebas dari keluhan fisik dan

    psikologis. Pasien dengan insomnia primer memiliki preokupasi mengenai tidur yang cukup.

    Ta"el 1. Kriteria diagn!sti) DS*$+ untuk ins!#nia

    7

    *. #eluhan dominan adalah rasa tidak puas dalam kuantitas maupun kualitas tidur,

    berhubungan dengan satu atau lebih gejala dibawah ini0

    . #esulitan memulai tidur

    +. #esulitan mempertahankan tidur, ditandai dengan bangun yang sering, sulit untuk

    kemabli tidur setelah bangun

    :. angun pagi yang lebih awal akibat tidak mampu kembali untuk tidur

    . Gangguan tidur ini menyebabkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan, pendidikan,

    akademik, perilaku, dan fungsi yang lain.

    ?. #esulitan tidur terjadi sedikitnya : malam dalam seminggu

    ). #esulitan tidur terjadi dalam : bulan

    2. #esulitan tidur terjadi meskipun ada kesempatan yang adekuat untuk tidur

    5. %nsomnia terjadi tidak disebabkan atau selama periode gangguan tidur yang lain

    1narkolepsi, gangguan tidur terkait >at, gangguan irama tidur sirkadian, parasomnia3

    G. %nsomnia tidak terjadi akibat efek fisiologis dari suatu >at atau obat-obatan

    H. Tidak ada gangguan mental atau keadaan medis yang dapat menjelaskan terjadinya

    insomnia.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    8/43

    Tera,i Ins!#nia

    ar#ak!l!gi. %nsomnia primer biasanya diterapi dengan ben>odia>epine, >olpidem,

    >aleplon, serta hipnotik lainnya. Obat hipnotik harus digunakan dengan hati-hati. Obat tidur

    yang bekerja lama 1flura>epam, Eua>epam3 paling baik untuk menangani insomnia malam

    hari. Obat yang bekerja singkat 1>olpidem, tria>olam3 berguna untuk pasien yang mengalami

    kesulitan untuk jatuh tertidur3. Pada umumnya, obat tidur sebaiknya tidak diresepkan untuk

    waktu lebih dari + minggu karena toleransi dan putus obat dapat terjadi. Melatonin

    merupakan hormon yang disekresikan oleh glandula pineal. %a berperan mengatur siklus tidur.

    2fek hipnotiknya terlihat pada pasien gangguan tidur primer. %a juga memperbaiki tidur padapenderita depresi mayor. Melatonin juga dapat memperbaiki tidur, tanpa efek samping, pada

    lansia dengan insomnia. Melatonin dapat ditambahkan ke dalam makanan.

    -BAT ANTI$INS-*NIA

    Pengg!l!ngan !"at anti$ins!#nia

    . en>odia>epine, contoh 0 4itra>epam, Tria>olam, 2sta>olam

    +. 4on-en>odia>epine, contoh 0 ?hloral-hydrate, Phenobarbital

    8

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    9/43

    Indikasi ,enggunaan

    %ndikasi penggunaan obat anti-insomnia terutama pada kasus transient insomnia dan

    short term insomnia, sangat berhati-hati pada kasus long term insomnia. (elalu diupayakan

    mencari penyebab dasar dari gangguan tidur dan pengobatan ditujukan pada penyebab dasar

    tersebut.

    *ekanis#e Kerja

    Obat golongan ben>odia>epine tidak menyebabkan '2M suppression and re&ound.

    Pada kasus depresi terjadi pengurangan deltasleep 1gelombang delta @ +8"3, sehingga tidak

    pulas tidurnya dan mudah terbangun. Pada awal depresi terjadi defisit '2M sleep 18-8",

    dimana pada orang normal sekitar +8"3 yang menyebabkan tidur sering terbangun akibat

    mimpi buruk 1'2Msleep bertambah untuk mengatasi defisit3, sehingga siklus tidur menjadi

    tidak teratur 1disorganied)*

    Obat anti-depresi 1trisiklik dan tetrasiklik3 menekan dan menghilangkan '2M sleep

    dan meningkatkan deltasleep, sehingga pasien tidur nyaman tidak diganggu mimpi buruk.

    ila obat mendadak dihentikan terjadi '2M re&ound dimana pasien akan mengalami mimpi-

    mimpi buruk lagi.

    E(ek Sa#,ing

    9

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    10/43

    Obat-obatan ini dapat menimbulkan supresi susunan saraf pusat 1((P3 pada saat tidur.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    11/43

    Peratian Kusus

    Obat anti-insomnia kontraindikasi pada sleep apnoe syndrome, congestive heart

    failure, dan chronic respiratory disease. Penggunaan ben>odia>epine pada wanita hamil

    mempunyai risiko menimbulkan teratogenic effect 1misalnya cleft plate a&normalities3

    khususnya pada trimester pertama. en>odia>epine juga diekskresi melalui *(%, berefek pada

    bayi, yaitu penekanan fungsi ((P .

    )i antara obat anti-insomnia tersebut, ben>odia>epin paling sering digunakan dan

    tetap merupakan pilihan utama untuk mengatasi insomnia baik primer maupun sekunder.

    #loralhidrat dapat pula bermanfaat dan cenderung tidak disalahgunakan. *ntihistamin,

    prekursor protein seperti l-triptofan yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen juga dapat

    digunakan.

    Obat hipnotik hendaklah digunakan dalam waktu terbatas atau untuk mengatasi

    insomnia jangka pendek. )osis harus kecil dan durasi pemberian harus singkat.

    en>odia>epin dapat direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih

    dari tiga kali. Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur atau dapat

    menutupi penyakit yang mendasari.

    Penggunaan ben>odia>epin harus hati-hati pada pasien penyakit paru obstruktif

    kronik, obesitas, gangguan jantung dengan hipoentilasi. en>odia>epin dapat mengganggu

    entilasi pada apnea tidur. 2fek samping berupa penurunan kognitif dan terjatuh akibat

    gangguan koordinasi motorik sering ditemukan. Oleh karena itu, penggunaan ben>odia>epin

    pada lansia harus hati-hati dan dosisnya serendah mungkin.

    en>odia>epin dengan waktu paruh pendek 1tria>olam dan >olpidem3 merupakan obat

    pilihan untuk membantu orang-orang yang sulit masuk tidur. (ebaliknya, obat yang waktu

    paruhnya panjang 1esta>olam, tema>epam, dan lora>epam3 berguna untuk penderita yang

    mengalami interupsi tidur. en>odia>epin yang kerjanya lebih panjang dapat memperbaiki

    an=ietas di siang hari dan insomnia di malam hari.

    (ebagian obat golongan ben>odia>epin dimetabolisme di hepar. Oleh karena itu,

    pemberian obat-obat yang menghambat oksidasi sitokrom 1seperti simetidin, estrogen, %4olam tidak menyebabkan gangguan respirasi pada pasien ?OP) ringan-sedang yang

    mengalami insomnia. 4euroleptik dapat digunakan untuk insomnia sekunder

    terhadap delirium pada lansia. )osis rendah-sedang ben>odia>epin seperti lora>epam

    digunakan untuk memperkuat efek neuroleptik terhadap tidur.

    11

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    12/43

    *ntidepresan yang bersifat sedatif seperti tra>odone dapat diberikan bersamaan

    dengan ben>odia>epin pada awal malam. *ntidepresan kadang-kadang dapat memperburuk

    gangguan gerakan terkait tidur 1'A(3.

    Mirta>apine merupakan antidepresan baru golongan noradrenergic and specific

    serotonin antidepressant 14a((*3. %a dapat memperpendek onset tidur, stadium berkurang,

    dan meningkatkan dalamnya tidur. Aatensi '2M, total waktu tidur, kontinuitas tidur, serta

    efisiensi tidur meningkat pada pemberian mirta>apine. Obat ini efektif untuk penderita

    depresi dengan insomnia tidur.

    Tidak dianjurkan menggunakan imipramin, desipramin, dan monoamin oksidase

    inhibitor pada lansia karena dapat menstimulasi insomnia. Aithium dapat menganggu

    kontinuitas tidur akibat efek samping poliuria.

    #hloralhidrat dan barbiturat jarang digunakan karena cenderung menekan pernafasan.

    *ntihistamin dan difenhidramin bermanfaat untuk beberapa pasien tapi penggunaannya harus

    hati-hati karena dapat menginduksi delirium.

    /!gniti0e Bea0i!ral Tera, /BT3

    ?T adalah modalitas terapi yang menggunakan kombinasi teknik perilaku dan kognitif

    untuk mengatasi adanya gangguan tidur. Teknik perilaku termasuk universal sleep hygiene

    terapi kontrol stimulus, terapi restriksi tidur, terapi relaksasi, dan biofeedback.

    Universal Sleep Hygiene

    5okus pada sleep hygiene adalah modifikasi komponen lingkugan dan gaya hidup yang bisa

    mempengaruhi tidur, serta perilaku yang meningkatkan tidur. Terapi harus fokus pada satu

    sampai tiga area masalah dalam satu waktu. Oleh karena perilaku adalah hal yang sulit untuk

    dirubah, hanya satu atau dua item yang dipilih oleh pasien dan klinisi untuk diterapi. (leep

    hygiene terdiri dari0

    o Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaano

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    13/43

    Tujuan terapi ini untuk memutus siklus yang menjadi masalah yang berhubungan dengan

    keluhan kesulitan untuk memulai tidur. *da beberapa instruksi sederhana yang harus diikuti

    secara konsisten oleh pasien. Peraturan pertama, pergi ke tempat tidur hanya jika pasien

    sudah merasa mengantuk maksimal. #edua, gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan

    menonton t di tempat tidur, jangan membaca, jangan makan dan jangan berbicara di telepon

    di tempat tidur. #etiga, jangan beemalas-malasan di kasur dan menjadi frustasi apabila tidak

    bisa tidur. (etelah beberapa menit, bangun, pergi ke ruangan lain dan lakukan sesuatu hingga

    rasa kantuk kembali ada. Tujuannya untuk mempercepat onset tidur. #etiga aturan ini harus

    dilakukan berulang-ulang. #eempat dan terakhir, lakukan instruksi untuk meningkatkan

    irama sirkadian, yaitu bangun dipagi hari selalu dengan waktu yang sama dan hindari tidur

    siang.

    Tera,i 4estriksi Tidur

    Terapi ini adalah strategi yang di design untuk meningkatkan efektiitas tidur dengan cara

    mengurangi waktu yang dihabiskan saat terjaga sambil berbaring di tempat tidur. &ika pasien

    tidur hanya ! jam dari yang seharusnya B jam, kurangi waktu di tempat tidur.

    Tera,i 4elaksasi dan Bi!(eed"a)k

    Pasien diminta untuk mengikuti instruksi berikut0

    Petama0 dalam posisi supine, pasien diminta untuk bernafas biasa melalui mulut atau hidung

    dengan nyaman

    #edua0 pertahankan ritme tersebut, kemudian pasien diminta untuk mulai bernafas

    menggunakan perut dan sedikit menggunakan dada

    #etiga0 pasien diminta untuk berhenti beberapa detik setelah satu siklus pernafasan dan

    keluarkan secara perlahan-lahan. Aakukan secara seragam dan lembut

    #eempat0 pasien sebaiknya bisa menemukan tempat dimana pasien merasa nyaman dalam

    menghirup dan mengeluarkan udara dan harus berkonsentrasi

    #elima0 pasien harus menjauhkan pikiran-pikiran yang dapat mengganggu latihan.

    2.&.2.2 Hi,ers!#nia

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    14/43

    neurologi pada otak yang mengatur regulasi tidur, tidur yang terganggu, adanya gangguan

    pada irama sirkadian seseorang. &ika durasi tidur seseorang berkurang -+ jam setiap malam

    selama seminggu, maka somnolen ini bisa mencapai leel patologis.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    15/43

    Terapi adalah dengan pemberian obat stimulant berupa amfetamin yang diberikan pada pagi

    dan sore hari. Obat antidepresan non-sedasi berupa bupopiron dan stimulant baru seperti

    modafinil.

    2.&.2.% Nark!le,si

    4arkolepsi terdiri dari rasa ngantuk di siang hari yang berlebihan serta manifestasi

    tidur yang abnormal rem 1rapid eye moement3 yang terjadi setiap hari selama : bulan.

    (erangan tidur ini khasnya terjadi + sampai 7 kali dalam sehari yang berlangsung 8 hingga

    +8 menit. (ering terjadi pada saat yang tidak tepat, pada saat makan, berbicara, menyetir atau

    berhubungan seksual. Tidur rem mencakup halusinasi hipnagogik dan hipnopompik, katalepsi

    dan paralisis tidur.

    Gangguan ini merupakan kelainan mekanisme tidur, secara spesifik terjadinya

    mekanisme penghambatan rem. 4arkolepsi bisa terjadi pada usia berapapun tapi sering

    terjadi pada usia remaja dan dewasa muda, umumnya kurang dari :8 tahun.

    erbagai bentuk narkolepsi0

    a3 4arkolepsi kataplesia, adalah kehilangan tonus otot yang sementara baik sebagian atau

    seluruh otot tubuh seperti jaw drop, head drop.

    b3

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    16/43

    Tera,i. Tidak ada penyembuhan pada narkolepsi, tetapi pengelolaan gejala mungkin

    dilakukan, seperti dibiasakan untuk tidur siang pada waktu yang teratur. &ika dibutuhkan,

    stimulant adalah obat yang la>im digunakan. Penggunaan obat modafinil atau pengobatan

    menggunakan ssri 1serotonin selectie reuptake inhibitors3 juga sering diresepkan oleh pakar

    gangguan tidur.

    2.2.&.& 'angguan Tidur Terkait Perna,asan

    Gangguan tidur terkait pernapasan ditandai dengan penghentian tidur yang

    menyebabkan rasa mengantuk berlebihan atau insomnia yang disebabkan oleh gangguan

    pernapasan terkait tidur. Gangguan pernapasan yang dapat terjadi pada saat tidur mencakup,

    apnea, hipopnea dan desaturasi oksigen. Gangguan sistem pernapasan yang dapat

    menyebabkan hipersomnia adalah apnea tidur dan hipoentilasi aleolar sentral.

    Ta"el 1. Kriteria diagn!sti) DS*$I+$tr gangguan tidur ang terkait dengan ,erna,asan

    *. Perhentian tidur, yang menyebabkan rasa mengantuk berlebihan atau

    16

    *. *danya episode yang rekuren dari kebutuhan tidur yang tak tertahankan, mudah terjatuh

    untuk tidur, mudah tidur siang yang terjadi dalam satu hari yang sama.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    17/43

    insomnia yang dinilai disebabkan oleh keadaan pernapasan terkait tidur 1cth.

    (indrom apnea tidur sentral atau obstruktif maupun sindrom hipoentilasi

    aleolar sentral3

    . Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan oleh gangguan jiwa lain dan tidak

    disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu >at 1cth. Penyalahgunaan

    obat, suatu obat3 atau keadaan medis umum lain 1selain gangguan terkait

    pernapasan3

    ?atatan pemberian kode 0 beri kode juga gangguan pernapasan yang terkait tidur

    pada aksis %%%

    Sindr!# A,nea Tidur -"strukti(

    *pneu tidur mengacu pada penghentian aliran udara pada hidung atau mulut.

    erdasarkan konensi, periode apneik adalah periode yang berlangsung selama 8 detik atau

    lebih. *pnea tidur dapat memiliki beberapa tipe yang berbeda. Pada apnea tidur sentral

    murni, upaya aliran udara dan pernapasan 1abdomen dan dada3 berhenti saat episode apneik

    dan mulai kembali saat bangun. Pada apnea tidur obstruktif murni, aliran udara berhenti

    tetapi upaya pernapasan meningkat selama periode apnea, pola ini menunjukkan adanya suatu

    obstruksi pada jalan napas dan upaya yang bertambah oleh otot-otot abdomen dan toraks

    untuk mendorong udara melewati obstruksi ini. 2pisode juga berhenti saat bangun. Tipe

    campuran meliputi unsur apnea tidur sentral dan obstruktif.

    )ikatakan apnea tidur patologis jika penderita mengalami episode apnea sekurang

    kurang lima kali dalam satu jam atau :8 episode apnea sepanjang malam. (elama periodik ini

    gerakan dada dan dinding perut sangat dominan.

    )iagnosis tentatif apnea tidur daoat dibuat bahkan tanpa perekaman polisomnografik.

    Gambaran yang paling khas adalah laki-laki berusia pertengahan atau usia tua yang

    melaporkan kelelahan dan ketidakmampuan untuk tetap terjaga di siang hari, kadang-kadang

    dikaitkan dengan depresi, perubahan mood, dan serangan tidur di siang hari. #etika

    anamnesis diperoleh dari pasangan atau teman tidur, mereka melaporkan adanya mengorok

    yang keras, intermiten, disertai megap-megap pada saat tertentu. Pasien seperti itu hampir

    pasti memiliki apnea tidur obstruktif.

    Pasien yang dicurigai memiliki apnea tidur harus menjalani perekaman di

    laboratorium. Perekaman tidur sepanjang malam yang la>im meliputi 22G, 2MG, 2#G dan

    berbagai jenis uji pernapasan juga berguna. #eparahan episode apnea ditentukan denganmenggunakan oksimetri untuk mengukur saturasi oksigen sepanjang malam.

    17

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    18/43

    "asal continuous airway pressure 1n?P*P3 adalah terapi pilihan untuk apnea tidur

    obstruktif. Prosedur lain mencakup penurunan berat badan, operasi hidung, trakeostomi, dan

    uulopalatoplasti.

    A,nea Tidur Sentral

    *pnea tidur sentral lebih sering terjadi pada usia lanjut, akibar dari kegagalan

    mekanisme ((P untuk menstimulasi pernafasan. ?(* atau ,entral sleep apnea di definisikan

    sebagai tidak adanya periode pernafasan akibat kurangnya usaha pernafasan. Pada apnea tidur

    sentral murni, upaya aliran udara dan pernapasan 1abdomen dan dada3 berhenti saat episode

    apneik dan mulai kembali saat bangun.

    a. Idi!,atik /SA. Pasien memiliki kadar Pa?O+ yang rendah saat terjaga dan memiliki

    respon entilasi yang tinggi terhadap ?O+. Pasien memiliki gejala mengantuk di siang

    hari, insomnia, atau terbangun dengan sesak nafas. Periode apnea yang terjadi saat

    tidur tergantung dari usaha pernafasan 1abdomen dan dada3. Pada pemeriksaan

    polisomnografik didapatkan lima atau lebih apnea sentral setiap jam saat tidur.

    ". Perna(asan /ene$St!kes. Pernafasan ?heyn-(tokes merupakan pola pernafasan

    yang unik, dimana terdapat periode panjang hiperpnea diselingi oleh periode apnea

    dan hipopnea. Pola ini sering diumpai pada pasien laki-laki usia lanjut dengan gagal

    jantung kongestif dan stroke. Pada ?(* primer, pasien mengeluh mengantuk di siang

    hari, insomnia dan terbangun karena sesak nafas. Polisomnografik menghasilkan

    sepuluh atau lebih episode apnea dan hipopnea sentral setiap jam ketika tidur.

    ). A,nea tidur sentral dengan k!#!r"id ,enggunaan !,i!id. %ni adalah subtipe

    ketiga dari ?(* berdasarkan )(M-!, menjadi lebih spesifik jika terdapat riwayat

    penggunaan opioid. *da hubungan antara penggunaan obat-obatan opioid long-acting

    secara kronik dan gangguan pada sistem neuromuscular pernafasan yang dapat

    menyebabkan terjadinya ?(*.

    Hi,!0entilasi Terkait Tidur

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    19/43

    (leep wake schedule disorders 1gangguan jadwal tidur3 yaitu gangguan dimana

    penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah

    tidurnya tetap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal.

    erbagai macam gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah sebagai berikut0

    a. Ti,e (ase tidur tertunda

    Gangguan tidur irama sirkadian tipe fase tidur tertunda ditandai dengan waktu tidur

    dan waktu bangun yang lebih lambat dibandingkan yang diinginkan. (ering keluhan utama

    pasien adalah kesulitan jatuh tidur pada waktu yang diinginkan seperti biasa, dan gangguan

    tidur pasien tampak seperti gangguan tidur insomnia.

    Terapi dengan cara menunda waktu tidur beberapa hari secara bertahap, sampai waktu

    tidur yang diinginkan tercapai. &ika hal ini tidak berhasil bisa penggunaan singkat agen

    hipnotik, seperti tri>olam. Terapi lain yang digunakan adalah terapi pajanan cahaya, pajanan

    cahaya pagu secara teratur cenderung memajukan waktu tidur.

    ". Ti,e ase Tidur Di,er)e,at

    (indrom memajukan fase tidur ditandai dengan onset tidur dan waktu bangun yang

    lebih awal dari yang diinginkan, jumlah jam setiap hari sebenarnya sama saja, tidak ada

    laporan mengenai kesulitan untuk mempertahankan tidur begitu tidur dimulai. *ktiitas

    sehari-hari tidak terganggu. #eluhan utama adalah ketidakmampuan untuk tetap terjaga di

    sore hari dan tidur di pagi hari sampai waktu biasa yang diinginkan.

    Tipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut,dimana onset

    tidur pada pukul 7-B malam dan terbangun antara pukul -: pagi. alaupun pasien ini merasa

    cukup ubtuk waktu tidurnya. Gambaran tidur tampak normal tetapi penempatan jadwal irama

    tidur sirkadian yang tidak sesuai.

    ). Ti,e Bangun$Tidur Irreguler (Irregular Sleep-Wake Type)

    Pola bangun tidur irreguler ini terjadi ketika ritme sirkadian untuk bangun-tidur tidak

    ada atau secara patologi hilang. Pola bangun-tidur kacau dan waktu untuk tidur dan bangun

    tidak dapat diprediksi. #eadaan ini dikaitkan dengan seringnya tidur siang pada waktu yang

    tidak teratur dan istirahat di tempat tidur yang berlebihan. %ndiidu dengan kondisi seperti ini

    memiliki waktu tidur yang normal selama + jam. *da gejala insomnia di malam hari dan

    rasa mengantuk berlebihan setiap hari. Tidur siang hari yang panjang dan bangun tidur

    dimalam hari yang tidak tepat dapat terjadi. *ktiitas sehari-hari dapat terganggu. Tipe ini

    berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif, seperti *l>heimer dan beberapa penyakit

    neurodeelopmental pada anak-anak.

    19

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    20/43

    d. Ti,e Tidur$Bangun N!n$2& ja# (Non-24-Hour Sleep-Wake Type)

    #etika irama sirkadian memiliki siklus yang lebih atau kurang dari + jam dan tidak

    diatur ulang setiap pagi, maka seseorang bisa berkembang menjadi gangguan tidur tipe ini.

    e. Ti,e Kerja 'iliran Shift Work Type)

    Pergeseran kerja terjadi pada orang yang secara teratur dan cepat mengubah jadwal

    kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala yang paling sering adalah periode

    campuran antara insomnia dan somnolen, tetapi sering timbul bersama-sama dengan

    gangguan somatik seperti ulkus peptikum. Gambarannya berupa pola irreguler atau mungkin

    pola tidur normal dengan onset tidur fase '2M.

    (. Ti,e Jet Lag

    ergantung berapa lama perjalanan dari timur ke barat, dan sensitiitas dari indiidu.

    Tipe ini biasanya hilang spontan dalam + hingga 6 hari. Tidak ada terapi spesifik yang

    diperlukan. Melatonin yang diresepkan dikonsumsi secara oral sesuai waktu yang ditentukan

    berguna bagi beberpa orang.

    Tera,i. Terapi cahaya0 beberapa peneliti mengatakan pemaparan indiidu terhadap cahaya

    1lebih besar dari 8.888 lu=3 dapat memperbaiki ritme biologis endogen. Melatonin,

    penggunaan melatonin pada gangguan irama tidur sirkadian terbukti berhasil.

    Kriteria Diagn!stik DS* I+$T4 'angguan Ira#a Tidur Sirkadian

    2.2.&.6 Paras!#nia

    Parasomnia adalah suatu kelompok gangguan tidur dan bangun yang merupakan

    transisi dari tidur yang mencakup gangguan motorik abnormal, perilaku atau pengalaman

    sensorik.

    . Gangguan tidur 4'2Ma. Gangguan teror tidur 1night terrors3

    20

    *. Pola gangguan tidur berulang atau menetap yang menyebabkan rasa kantuk yang

    berlebihan atau insomnia akibat ketidaksesuaian antara jadwal tidur-bangun yang

    dibutuhkan oleh lingkungan seseorang dan pola tidur-bangun sirkadiannya.

    . Gangguan tidur menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya

    fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain.

    ?. Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan tidur lain atau gangguan

    jiwa lain

    ). Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung suatu >at atau keadaan

    medis umum.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    21/43

    Gangguan teror tidur merupakan terbangun pada sepertiga awal malam selama tidur

    non-rem yang dalam tahap : dan . Gangguan ini sering diawali dengan jeritan atau tangisan

    pilu yang disertai manifestasi perilaku ansietas hebat yang hampir mendekati panik.

    *dapun kriteria diagnosis gangguan teror tidur menurut )(M-%F adalah0

    2pisode berulang bangun tidur secara tiba-tiba, biasanya terjadi pada sepertiga utama

    episode tidur utama dan dimulai dengan teriakan panik

    'asa takut yang hebat serta adanya tanda bangkitan otonom, mseperti takikairdi,

    pernapasan cepat, dan berkeringat selama episode ini

    'elatif tidak responsif terhadap upaya orang lain untuk menenangkan pasien selama

    episode ini

    Tidak ingat mempi yang rinci dan terdapat amnesia pada periode ini

    2pisode ini menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya

    fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi lain

    Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung suatu >at 1contoh0

    penyalahgunaan >at, atau obat3 atau keadaan medis umum.

    #hasnya, pasien bangun diatas tempat tidur dengan ekspresi ketakutan, berteriak keras

    dan kadang-kadang bangun secepatnya dengan perasaan teror yang intens. Pasien kadang

    tetap bangun dalam keadaan disorientasi tetapi lebih sering jatuh tertidur dan seperti berjalan

    dalam tertidur, mereka melupakan episode ini. 2pisode tiror malam setelah teriakan asli

    sering berkembang menjadi episode berjalan sambil tidur. 'ekaman poligrafik teror malam

    mirip pada gangguan berjalan sambil tidur, bahkan keduanya tampak sangat berkaitan. Teror

    malam sebagai episode terpisah, sering terjadi pada anak-anak. #ira-kira -7" anak-anak

    memiliki gangguan ini, yang lebih la>im pada anak laki-laki dibandingkan denga anak

    perempuan dan cenderung menurun didalam keluarga.

    Teror malam dapat mencerminkan kelainan neurologis ringan, mungkin dilobus

    temporalis atau struktur yang mendasari, karena jika teror malam dimulai pada masa remaja

    dan dewasa muda, teroir ini menjadi gejala pertama epilepsi lobus temporal. 4amun pada

    kasus teror malam yang khas, tidak terdapat ktanda-tanda epilepsi lobius temporal atau

    bangkitan lain yang terlihat secara klinis maupun 22G.

    Meskipun terkait erat dengan berjalan sambil tidur dan kadang-kadang terkait

    enuresis, teror malam berbeda dengan mimpi buruk. Teror malam hanya disebabkan bangun

    dalam keadaan terteror. Pasien pada umumnya tidak dapat mengingat mimpi dan kadang-

    kadang dapat mengingat kembali satu gambaran yang menakutkan.

    21

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    22/43

    Terapi spesifik untuk gangguan teror malam jarang diperlukan, pemriksaan situasi

    keluarga yang menimbulkan stresmungkin penting, terapi indiidual dan keluarga sering

    berguna. Pada kasus yang jarang, jika diperlukan obat dia>epam 1alium3 dengan dosis yang

    kecil pada waktu tidur memperbaiki keadaan dan kadang-kadang benar-benar menghilangkan

    serangan.

    (edangkan menurut PP)G& %%%, diagnosis gangguan teror tidur adalah sebagai berikut0

    Gambaran klinis dibawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti, yaitu0

    o Gejala utama adalah salah satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai

    dengan berteriak karena panik, disertai an=ietas yang hebat, seluruh tubuh

    bergetar dan hiperaktiitas otonomik sperti jantung berdebar-debar, napas

    cepat, pupil melebar dan berkeringat

    o 2pisode ini dapat berulang. (etiap episode berkisar -8 menit, bisanya terjadi

    pada sepertiga awal tidur malam

    o (ecara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk

    mempengaruhi keadaan teror tidurnya, dan kemudian setelah beberapa menit

    setelah bangun bisanya terjadi disorientasi dan gerakan-gerakan berulang

    o %ngatan terhadap kejadian, wlaupun ada sangat minimal 1biasanya terbatas

    pada satu atau dua bayangn-bayangan yang terpilah-pilah3

    o Tidak ada bukti gangguan mental organik

    Teror tidur harus dibedakan dengan mimpi buruk 15.!.!3, biasanya terjadi setiap saat

    dalam tidur, mudah dibangunkan dan teringat dengan jelas kejadiannya

    Teror tidur dengan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai

    karakteristik klinis dan patofisiologis yang sama

    b. Gangguan tidur sambil berjalan 1sleepwalking3

    Gangguan ini yang juga dikenal sebagai somnam&ulisme terdiri atas rangkaian

    perilaku kompleks yang diawali pada sepertiga pertama malam selama tidur nrem yang dalam

    tahap : dan , meskipun tidak selalu, dilanjutkan dengan tanpa kesadaran penuh atau ingatan

    mengenai episode tersebut untuk meningggalkan tempat tidur dan berjalan berkeliling.

    #riteria diagniosis gangguan berjalan dalam tidur menurut )(M-%F adalah sebagai

    berikut0

    2pisode berulang bangkit dari tempat tidur saat sedang tidur dan berjalan berkeliling,

    bisanya terjadi pada sepertiga pertama episode tidur utama

    (elama berjalan didalam tidur, orang tersebut memiliki wajah yang kosong, dan

    menetap, relatif tidak responsif terhadap upaya orang lain untuk berbicara dengan

    mereka dan sangat sulit untuk dibangunkan

    22

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    23/43

    (aat bangun 1baik dari episode berjalan didalam tidur maupun pada keesokan harinya3

    orang ini akan mengalami amnesia tentang episode tersebut

    )alam beberapa menit setelah bangun dari episode berjalan diidalam tidur, tidak ada

    aktifitas atau perilaku mental yang terganggu 1meskipun pada awalnya bisa terdapat

    episode singkat bingung dan disorientasi3

    erjlan didalam tidur menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau

    hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain

    Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu >at 1contoh0

    penyalahgunaan >at, atau obat3 atau keadaan medis umum.

    Pasien duduk dan kadang-kadang melakuikan tindakan motorik perasif seperti

    berjalan, berpakaian, pergi kekamar mandi, berbicara, berteriak dan bahkan menyetir.

    Perilaku ini kadang-kadang berakhir dengan terbangun disertai beberapa menit kebingungan,lebih sering lagi mereka kembali tertidur tanpa mengingat peristiwa berjalan sambil tidur ini.

    angun yang diinduksikan dari tidur tahap kadang-kadang dapat menimbiulkan keadaan

    ini, contoh0 pada anak terutama yang memiliki riwayat berjalan sambil tidur, suatu serangan

    kadang-kadang dapat dicetuskan dengan membuat mereka berdiiri sehingga menghasilkan

    pembangunan parsial selama tidur tahap .

    erjalan sambil tidur biasanya dimulai antara usia dan B tahun, prealensi

    puncaknya kira-kira pada usia + tahun. Gangguan ini lebih la>im pada nak laki-laki

    dibandingkan anak perempuan, dan kira-kira !" anak mengalami episode ini. Gangguan ini

    cenderung menurun didalam keluarga, keadaan neurologis ringaan mungkin mendasari

    kelainana ini. 2pisode ini sebaiknya tidak murni dianggap psikogenik, meskipun periode

    yang menyebabkan stres dikaitkan dengan peningkatan episode berjalan didalam tidur pada

    orang yang mengalami. #elelahan berat atau kurang tidur sebelumnya memperburuk

    serangan. Gangguan ini kadang-kadang berbahaya karena mungkinterjadi cedera kecelakaan.

    Terapi terdiri atas upaya mencegah cedera dan obatyang menekan tidur tahap : dan .

    Perilaku berjalan sambil tidur ini dapat dibangunkan selama episode tanpa ada pengaruh

    buruk.

    (edangkan menurut PP)G& %%%, diagnosis somnambulisme adalah sebagai berikut0

    Gambaran klinis dibawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti, yaitu0

    o Gejala yang utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur,

    biasanya pada sepertiga awal tidur malam dan terus berjalan-jalan 1kesadaran

    berubah3

    o (elama satu episode, indiidu menampakkan wajah bengong 1blank, staring

    face3, relatiif tidak memberi respon terhiadap usaha orang lain untuk

    23

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    24/43

    mempengaruhi keadaan atau untuk berkomunikasi dengan penderita dan hanya

    dapat disadarkan dan dibangunkan dari tidurnya dengan susah payah

    o Pada wakitu sadar/bangun 1setelah satu episode atau besok paginya3, indiidu

    tidak inigat dengan apa yang terjadi

    o )alam kurun beberapa menit setelah bangun dari episode tersebut, tidak

    adagangguan aktiitas mental, walaupun dapat dimulai dengan sedikiit

    bingung dan disorientasi dalam waktu singkat

    o Tidak adanya bukti gangguan mental organik

    (omnambulisme harus dibedakan dari serangan epilepsipsikomotor dan fugue

    disosiatif 1f..3

    Kriteria Diagn!stik 'angguan Tidur N4E* "erdasarkan DS*$+

    +. Gangguan tidur '2M

    a. Gangguan mimpi buruk 1nightmares3

    Mimpi buruk adalah mimpi yang lama dan menakutkan membuat orang terbangun

    dengan rasa ketakutan. *da pun kriteria diagnosis adalah0

    24

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    25/43

    angun berulang dari periode tidur utama atau tidur siang dengan ingatan yang rinci

    mengenai mimpi yang lama dan sangat menakutkan, biasanya melibatkan ancaman

    terhadap kelangsungan hidup, keamanan atau harga diri. angun biasanya terjadi pada

    paruh kedua periode tidur (aat bangun dari mimpi yang menakutkan, orang tersebut dengan cepat memiliki

    orientasi dan kesiagaan 1berlawanan dengan kebingungan dan disorientasi yang

    ditemukan paida gangguan teror tidur dan beberapa bentuk epilepsi3

    Pengalaman mimpi atau gangguan tidur terjadi akibat bangun, menyebabkan

    penderitaan yang secara klinis bermakna atau henidaya fungsi sosial, pekerjaan, atau

    area fungsi lain

    Mimpi buruk tidak hanya selama perjalanan gangguan jiwa lain 1contoh0 delirium,

    gangguan stres pasca trauma3 dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu >at1contoh0 penyalahgunaan >at, atau obat3 atau keadaan medis umum.

    (eperti mimpi lain, mimpi buruk hampir selalu terjadi selama tidur rem dan biasanya

    setelah periode rem yang panjang di akhir malam. eberapa orang sering mengalami mimpi

    buruk sebagai keadaan yang berlangsung seumur hidup, yang lainnya mengalami miimpi

    buruk terutama saat stres dan sakit. #ira-kira !8" dari populasi dewasa melaporkan tentang

    mimpi buruk sewaktu-waktu. iasanya tidak ada terapi spesifik untuk gangguan mimpi

    buruk. *gen yang menekan tidur rem, seperti obat trisiklik dapat mengurangi frekuensi

    mimpi buruk dan ben>odia>epin juga telah digunakan. erlawanan dengan keyakinan

    populer, tidak ada akibat yang membahayakan dari membangunkan orang yang sedang

    mengalami mimpi buruk.

    (edangkan menurut PP)G& %%%, diagnosis mimpi buruk adalah sebagai berikut0

    Gambaran klinis dibawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti0

    o Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi yang

    menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci atau jelas. Perihal

    kelansungan harapan hidup, keamanan atau harga diri, terbangunnya dapat

    terjadi kapan saja selama periode tidur, tetapi yang khas pada paruh kedua

    masa tidur

    o (etelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, indiidu segera sadar penuh

    dan mampu mengenali lingkungan nya

    o Pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan

    penderitaan cukup berat bagi indiidu

    (angat penting untuk membedakan, mimpi buruk mimpi buruk dengan teror tidur,

    denigan memperhatikan gambaran klinis yang khas untuk masing-masing gangguan.

    25

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    26/43

    b. Gangguan perilaku saat tidur

    (uatu keadaan kronis dan progresif yang terutama ditemukan pada laki-laki,

    gangguan ini ditandai hilangnya atonia saat tidur '2M dilanjutkan dengan perilaku kekerasan

    dan kompleks. )engan kata lain, pasien dengan gangguan ini akan melakukan apa yang ada

    dalam mimpinya. ?edera berat pada pasien atau teman tidur adalah resiko utama. Timbulnya

    perburukan gangguan dilaporkan pada psasien denigan narkolepsi yang telah diterapi dengan

    psikostimulan dan obat trisiklik dan obat pada pasein yang gagngguan depresi dan gangguan

    obsesif kompulsif yang telah diterapi dengan fluo=entin 1pro>ac3. Gangguan perilaku tidur

    rem diterapi dengan klona>epam 1klonopin3, 8,!-+ mg/hari, carbama>epin 88 mg : kali

    sehari juga efektif untuk mengendalikan gangguan ini.

    c. Paralisis tidur

    )itandai dengan ketidak mampuan mendadak melakukan gerakan olunter, baik tepat pada

    onset tidur atau saat terbangun dimalam atau pagi hari.

    Paras!#nia jenis lain

    1. Tidur *eng!#,!l atau Slee, enuresis

    *dalah gangguan dimana indiidu mengalami miksi selama tidur. )apat terjadi secara

    primer dan sekunder. Terapi farmakalogi yang dapat diberikan berupa imipramine,

    oksibutin chloride, asopresin sintetik, serta terapi perilaku berupa bladder traininh

    dan restriksi cairan.

    2. Tidur "eru"ungan dengan erangan /atatrenia3

    Gangguan kronik yang terdiri dari erangan yang keras dan sering selama tidur, dapat

    terjadi kapan saja dalam tahap tidur. $ntuk terapi sampai saat ini tidak diketehui

    terapi yang terbaik untuk tipe ini.

    %. Tidur "eru"ungan dengan alusinasi

    *danya halusinasi isual yang terjadi selama tidur 1hipnogogik3 atau saat bangun

    1hipnopompik3.

    &. 'angguan tidur terkait gangguan #akan(uatu sindrom yang ditandai dengan tidak mampu kembali tidur setelah bangun,

    kecuali indiidu tersebut makan atau minum. (etalah makan atau minum, siklus tidur

    kembali normal.

    Penatalaksanaan ,aras!#nia

    Pengobatan parasomnia 4'2M pada orang dewasa dapat meminimalkan faktor

    pencetus seperti film menakutkan, kafein, alkohol atau makan larut malam dan adanya bukti

    jadwal tidur-bangun yang stabil. (elain itu dapat juga menjaga pasien terhadap bahaya,

    26

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    27/43

    seperti mengunci jendela atau pintu sehingga tidak lari lewat pintu atau tidur di lantai, dan

    keamanan teman yang tidur disebelahnya atau anak-anak yang berada di dekatnya juga perlu

    diperhatian. ?lona>epam dengan dosis : mg per malam telah dilaporkan memiliki

    efektiftifitas yang memadai. (elain clona>epam, dapat juga digunakan paro=etine dan

    imipramine. Pemberian hydro=ytryptamine selama : minggu pada anak-anak dapat

    memberikan bukti keberhasilan setelah 7 bulan.

    Pada beberapa kasus, alpha- adrenergik bloker seperti pra>osin menunjukkan efek

    menguntungkan dalam mengurangi mimpi buruk yang berhubungan dengan gangguan stres

    pasca-trauma. Gangguan mimpi buruk telah dilaporkan dapat dipicu atau diperburuk oleh

    banyak terapi obat, termasuk cholinesterase inhibitor, beta-blocker.

    Pengobatan gangguan tidur '2M, clona>epam - mg menunjukkan efek yang baik

    dalam mengurangi jumlah episode tidur '2M, namun harus hati-hati pada pasien dengan

    demensia, gangguan gaya berjalan atau keseimbangan. Obat yang dapat memperburuk ')

    1.M Sleep +ehavior Disorder3 atau memprookasi gejala termasuk (('%, enlafa=ine,

    mirta>apine, bisoprolol, dan tramadol

    2.2.&.7 'angguan Tidur Beru"ungan dengan Pergerakkan Sleep-Relate !ove"ent

    #isorers)

    1. 'angguan gerakan angg!ta gerak "adan se)ara ,eri!dik perioi$ li"%

    "ove"ent isorers38#i!kl!nus n!rtuknal

    )itandai adanya gerakan anggota gerak badan secara streotipik, berulang

    selama tidur. Paling sering terjadi pada anggota gerak kaki baik satu atau kedua kaki.

    entuknya berupa esktensi ibu jari kaki dan fleksi sebagian pada sendi lutut dan

    tumit. Gerak itu berlangsung antara 8,!-! detik, berulang dalam waktu +8-78 detik

    atau mungkin berlangsung terus-menerus dalam beberapa menit atau jam. entuk

    tonik lebih sering dari pada mioklonus. (ering timbul pada fase 4'2M atau saat onset

    tidur sehingga menyebabkan gangguan tidur kronik yang terputus. Aesi pada pusat

    kontrol pacemaker batang otak. %nsidensi !" dari orang normal antara usia :8-!8

    tahun dan +9" pada usia lebih dari !8 tahun. erat ringan gangguan ini sangat

    tergantung dari jumlah gerakan yang terjadi selama tidur, bila !-+! gerakan/jam0

    ringan, +!-!8 gerakan/jam0 sedang, danlebih dari !8 kali/jam 0 berat. )idapatkan pada

    penyakit seperti mielopati kronik, neuropati, gangguan ginjal kronik, PPO#,

    rhematoid arteritis, sleep apnea, ketergantungan obat, anemia.

    27

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    28/43

    2. Sindr!#a kaki gelisa Restless legs synro"e38Ek"!#s sndr!#e

    )itandai oleh rasa sensasi pada kaki/kaku, yang terjadi sebelum onset tidur.

    Gangguan ini sangat berhubungan dengan mioklonus nokturnal. Pergerakan kaki

    secara periodik disertai dengan rasa nyeri akibat kejang otot M. tibialis kiri dan kanan

    sehingga penderita selalu mendorong-dorong kakinya. )itemukan pada penyakit

    gangguan ginjal stadium akut, parkinson, wanita hamil. Aokasi kelainan ini diduga

    diantara lesi batang otak hipotalamus.

    %. Bruksis#e$Terkait Tidur

    urksisme atau menggeretakkan gigi, terjadi sepanjang malam, paling

    menonjol pada tidur tahap +. Menurut dokter gigi !-8" populasi mengalami

    burksisme yang cukup berat untuk menimbulkan kerusakan pada gigi. #eadaan ini

    sering tidak diperhatikan oleh yang mengalami, kecuali rasa sakit dirahang pada pagi

    hari, tetapi teman tidur atau teman sekamar terus terbangun akibat bunyi tersebut.

    Terapi mencakup pemasangan dental &ite platedan ortodentik korektif.

    &. Ber"i)ara sa#"il tidur s!#nil!9u3

    erbicara sambil tidur la>im pada anak dewasa, gangguan ini telah dipelajari

    secara luas dilaboatorium tidur dan ternyata terjadi pada semua tahap tidur. %si

    pembicaraan biasanya meliputi beberapa pembicaraan yang sulit deibedakan. 2pisode

    berbicara yang lam berisikan mengenai kehidupan dan kehawatiran orang yang

    mengalaminya, tetapi orang ini tidak mengaitkan mimpi mereka selama tidur dan juga

    tidak sering rahasia tersembunyi. 2pisode berbicara sambil tidur kadang-kadang

    menyertai teror malam dan berjalan sambil tidur. erbicara sambil tidur saja tidak

    memerlukan terapi.

    5. *e#"enturkan ke,ala terkait tidur ja)tati! )a,itis n!)turna3

    Merupakan istilah untuk perilaku tidur terutama terdiri dari membenturkan

    kepala kedepan dan kebelakang dengan ritmik, biasanya jarang membenturkan

    seluruh tubuh, terjadi tepat atau selama tidur. iasanya perilaku ini diamati didekat

    periode pratidur dan bertahan sampai tidur ringan, perilaku ini jarang bertahan sampai

    atau terjadi pada tidur rem dalam. Terpai terdiri atas upaya untuk mencegah cedera.

    2.2.&.: 'angguan Tidur Aki"at 'angguan Ji;a Lain

    28

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    29/43

    )(M-%F T' mendefinisikan gangguan tidur yang berkaitan dengan gangguan jiwa

    lainnya sebagai keluhan yang disebabkan oleh gangguan jiwa yang dapat didiagnosis tetapi

    cukup berat unituk memperoleh perhatian klinis.

    a. %nsomnia akibat gangguan jiwa lain 1*ksis % *tau *ksis %%3

    %nsomnia yang terjadi selama sedikitnya bulan dan jelas disebabkan oleh gejala

    perilaku dan psikologis gangguan jiwa yang dikenal baik secara klinis, menurut kriteria

    diagnostik dsm-i-tr insomnia akibat gangguan jiwa lain digolongkan sebagai berikut0

    #eluhan yang dominan adalah sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau

    tidur yang tidak menyegarkan, untuk sedikitnya bulan yang disertai kelelahan

    disiang hari atau gangguan fungsi di siang hari

    Gangguan tidur 1gejala sisa di siang hari3 menyebabkan penderitaan yang secara klinis

    bermakna atau henidaya fungsi penting lain

    %nsomnia dianggap terkait dengan gangguan aksis i atau ii lain 1contoh gangguan

    depresi berat, gangguan ansietas menyeluruh, gangguan penyesuaian dengan ansietas3

    tetapi cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis khusus

    Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan oleh gangguan tidur lain 1contoh narkolepsi,

    gangguan itidur terkait pernapasan, parasomnia3

    Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologis secara langsung suatu >at 1contoh0penyalahgunaan >at, atau obat3 atau keadaan medis umum.

    b.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    30/43

    Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologis secara langsung suatu >at 1contoh0

    penyalahgunaan >at, atau obat3 atau keadaan medis umum.

    2.2.&.< 'angguan tidur lain)(M-%F-T' mendefinisikan gangguan tidur yang disebabkan oleh keadaan medis

    sebagai keluhan gangguan tidur akibat efek fisiologis keadaan medis pada sistem tidur-

    bangun. Gangguan tidur terkait >at muncul akibat penggunaan atau penghentian penggunaan

    suatu >at.

    a. 'angguan tidur aki"at keadaan #edis u#u#

    (etiap gangguan tidur 1cth0 insomnia, hipersomnia, parasomnia, atau kombinasi3

    dapat disebabkan oleh keadaan medis umum.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    31/43

    . *sma terkait tidur

    *sma yang diperberat oleh tidur pada beberapa orang dapat menimbulkan gangguan

    tidur yang signifikan.

    !. Gejala kardioaskuler terkait tidur

    Gejala kardioaskuler terkait tidur berasal dari gangguan irama jantung, inkompetensi

    miokardial, insufisiensi arteri koronaria, dan ariabilitas tekanan darah, yang dapat

    dicetuskan atau diperberat oleh fisiologi kardioaskuler yang diubah oleh tidur atau yang

    dimodifikasi oleh keadaan tidur.

    7. 'efluks gastroesofagus terkait tidur

    'efluks gastroesofagus terkait tidur merupakan suatu gangguan berupa pasien

    terbangun dari tidur dengan rasa nyeri terbakar di substernal atau rasa nyeri menyeluruh atau

    rasa sempit di dada atau rasa pahit di mulut. atuk, tersedak, dan rasa tidak nyaman

    pernapasan yang samar juga dapat terjadi berulang.

    6.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    32/43

    Tipe campuran0 jika terdapat lebih dari satu gangguan tidur dan tidak ada yang

    dominan.

    ?atatan kode0 masukkan nama keadaan medis umum pada aksis i. ?th0 gangguan medis

    akibat penyakit paru obstruktif tipe insomnia; juga beri kode keadaan medis umum pada

    aksis iii.

    ". 'angguan tidur ang di)etuskan =at

    (etiap gangguan tidur 1cth0 insomnia, hipersomnia, parasomnia atau kombinasi3 dapat

    disebabkan oleh suatu >at. Menurut dms-i-tr, klinisi juga harus merinci apakah onset

    gangguan terjadi saat intoksikasi atau putus >at. (omnolen yan berkaitan dengan toleransi

    atau putus >at akibat stimulant system saraf pusat la>im terjadi pada orang-orang dengan

    putus >at amfetamin, kokain, kafein, dan >at terkait. (omnolen dapat dikaitkan dengan

    depresi berat, yang kadang-kadang mencapai proporsi bunuh diri. Penggunaan depresan ssp

    yang berlangsung lama, seperti alcohol, dapat menyebabkan somnolen. Penggunaan alkohol

    berat di sore hari menimbulkan rasa mengantuk dan kesulitan bangun keesokan harinya.

    'eaksi ini dapat memberikan masalah diagnostik ketika pasien tidak mengakui

    penyalahgunaan alkohol.

    %nsomnia dikaitkan dengan toleransi atau putus obat sedatie-hipnotik, seperti

    ben>odia>epine, barbiturat, dan kloral hidrat. )engan penggunaan agen tersebut dalam waktu

    lama Hbiasanya dilakukan untuk menerapi insomnia akibat sumber-sumber yang berbedaI

    toleransi meningkat, dan obat kehilangan efek mencetuskan tidur; pasien kemudian sering

    menaikkan dosis. Pada penghentian obat secara tiba-tiba, keadaan tidak dapat tidur yang

    parah mencuat, sering disertai ciri umum putus >at. (ecara khas, pasien mengalami

    peningkatan sementara keparahan insomnia.

    Penggunaan agen hipnotik jangka panjang 1lebih dari :8 hari3 ditoleransi dengan baik

    oleh sejumlah pasien, tetapi yang lainnya mulai mengeluhkan gangguan tidur, paling sering

    bangun singkat multiple di malam hari. Perekaman menunjukkan gangguan arsitektur tidur,

    berkurangnya tidur tahap : dan , meningkatnya tidur tahap dan +, serta fragmentasi tidur

    sepanjang malam. #linisi harus waspada akan stimulant ssp sebagai penyebab yang mungkin

    untuk insomnia dan harus ingat berbagai obat untuk menurunkan berat badan, minuman yang

    mengandung kafein, dan obat adrenergic yang digunakan sekali-sekali oleh asmatik

    semuanya dapat menimbulkan insomnia ini. *lkohol dapat membantu mencetuskan tidur,

    tetapi sering menyebabkan bangun di malam hari. Penggunaan alkohol di sore hari dapat

    menimbulkan kesulitan untuk jatuh tertidur di malam hari.

    32

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    33/43

    $ntuk alasan yang tidak selalu jelas, beragam obat kadang-kadang menimbulkan

    masalah tidur sebagai efek samping. Obat ini mencakup antimetabolit dan agen

    kemoteraupetik kanker lain, sediaan tiroid, agen antikonulsan, obat antidepressant obat

    mirip hormone adrenokortikotropik 1acth3, kontrasepsi oral, J-metil-dopa, dan antagonis

    reseptor K-adrenergik. *gen lain tidak menimbulkan gangguan tidur saat digunakan tetapi

    memiliki efek ini setelah putus >at. er,

    termasuk saat ini ben>odia>epine, phenothia>ine, obat trisiklik sedasi, dan berbagai narkotika,

    termasuk marijuana dan opioid, dapat memiliki efek ini.

    *lkohol adalah depresan ssp dan menimbulkan maslah serius depresan ssp lain, saat

    pemberianImungkin terkait dengan timbulnya toleransiIdan setelah putus >at. %nsomnia

    setelah mengkonsumsi alkohol jangka panjang kadang-kadang berat dan berlangsung selama

    beberapa minggu atau lebih lama. #linisi sebaiknya tidak memberikan obat yang berpotensi

    menimbulkan ketergantungan pada pasien yang baru saja pulih dari ketergantungan; jika

    mungkin, obat tidur harus dihindari.

    )i antara para perokok, kombinasi ritual relaksasi dan kecenderungan dosis rendah

    nikotin untuk menyebabkan sedasi sebenarnya dapat membantu tidur, tetapi dosis tinggi

    nikotin dapat mengganggu tidur, terutama onset tidur. Perokok secara khas tidur lebih sedikit

    daripada orang yang tidak merokok. Putus >at nikotin dapat menyebabkan pusing atau

    terbangun dari tidur.

    Ta"el kriteria diagn!stik ds#$i0$tr gangguan tidur ang di)etuskan =at

    *. Gangguan tidur yang menonjol dan cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis

    tersendiri.

    . Terdapat bukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium baik 13

    atau 1+30

    3 Gejala pada kriteria a terjadi selama, atau dalam sebulan sejak, intoksikasi atau

    putus >at.

    +3 Penggunaan obat secara etiologis terkait dengan gangguan tidur.

    ?. Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan oleh gangguan tidur yang bukan dicetuskan

    >at. ukti bahwa gejala sebaiknya disebabkan oleh gangguan tidur yang bukan

    dicetuskan >at dapat mencakup hal berikut0 gejala mendahului onset penggunaan >at

    1atau penggunaan obat3, gejala berlangsung untuk suatu periode waktu tertentu 1cth0

    sekitar satu bulan3 setelah penghentian dari putus >at akut atau intoksikasi berat atau

    sangat berlebihan jika mengingat jenis atau jumlah >at yang digunakan. *tau durasi

    penggunaannya; atau terdapat bukti lain yang mengesankan adanya gangguan tidur

    33

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    34/43

    yang dicetuskan oleh bukan >at tersendiri 1cth0 riwayat episode yang terkait dengan

    bukan >at3

    ). Gangguan ini tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan delirium.

    2. Gangguan tidur menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya

    fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lain.

    ?atatan0 diagnosis harus ditegakkan selain diagnosis intoksikasi atau putus >at hanya jika

    gejala tidur berlebihan dengan gejala yang biasanya dikaitkan dengan sindrom intoksikasi

    atau putus >at dan jika gejala cukup berat sehingga membutuhkan perhatian klinis

    tersendiri.

    #ode gangguan tidur yang dicetuskan oleh >at-1sebutkan >atnya3

    *lkohol, amfetamin, kafein, kokain, opioid, sedatif, hipnotik, atau ansiolitik, >at

    lainnya 1atau tidak diketahui3Tentukan tipenya0

    Tipe insomnia0 jika gangguan tidur yang dominan adalah insomnia.

    Tipe hipersomnia0 jika gangguan tidur yang dominan adalah hipersomnia.

    Tipe parasomnia0 jika gangguan tidur yang dominan adalah parasomnia.

    Tipe campuran0 jika terdapat lebih dari satu gangguan tidur dan tidak ada yang

    dominan.

    Tentukan jika0

    )engan onset saat intoksikasi0 jika kriteria terpenuhi untuk intoksikasi dengan >at dan

    gejala timbul selama sindrom intoksikasi.

    )engan onset saat putus >at0 jika kriteria terpenuhi untuk intoksikasi untuk putus >at dan

    gejala timbul selama, atau segera setelah sindrom putus >at.

    Penatalaksanaan U#u#

    Tujuan terapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas hidup

    bagi pasien dan keluarga. Perawatan yang tepat memiliki potensi mengurangi morbiditas

    terkait insomnia, termasuk risiko depresi, cacat, dan gangguan kualitas hidup.

    1. Pendekatan N!n ar#ak!l!gi

    a. Pendekatan u"ungan antara ,asien dan d!kter> tujuanna0

    34

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    35/43

    3 $ntuk mencari penyebab dasarnya dan pengobatan yang adekuat.

    +3 (angat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik.

    :3 $ntuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat

    hipnotik,alkohol, gangguan mental.

    3 $ntuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek.

    ". K!nseling dan Psik!tera,i

    Psikoterapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti

    1depresi, obsesi, kompulsi3, gangguan tidur kronik. )engan psikoterapi ini kita dapat

    membantu mengatasi masalah-masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita

    tanpa penggunaan obat hipnotik.

    ). Tindakan igiene tidur

    3

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    36/43

    +3 uatlah jadwal teratur.

    a3 %stirahat pada saat yang sama setiap hari.

    b3 Makan dan olahraga pada jadwal rutin.

    c3 Manajemen stress 0

    Toleransi sulit tidur sesekali.

    )iskusikan kejadian yang mengkhawatirkan dalam waktu yang cukup sebelum

    tidur.

    Gunakan teknik relaksasi.

    d. Tera,i ,eng!ntr!lan sti#ulus

    Terapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan dengan

    kesulitan memulai atau jatuh tidur. Terapi ini membantu mengurangi faktor primer dan reaktif

    yang sering ditemukan pada insomnia.

    *da beberapa instruksi yang harus diikuti oleh penderita insomnia0

    3 #e tempat tidur hanya ketika telah mengantuk.

    +3 Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.

    :3 &angan menonton TF, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur.

    3 &angan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak

    bisa tidur.

    !3 &ika tidak bisa tidur 1setelah beberapa menit3 harus bangun, pergi ke ruang lain,

    kerjakan sesuatu yang tidak membuat terjaga, masuk kamar tidur setelah kantuk

    datang kembali.

    73 angun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total

    tidur, atau hari 1misalnya hari Minggu3.

    63 Menghindari tidur di siang hari.

    B3 &angan menggunakan stimulansia 1kopi, rokok, dll3 dalam -7 jam sebelum tidur

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    37/43

    e& Sleep Restri$tion Therapy

    Membatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan tidur . Terapi

    ini bermanfaat untuk pasien yang berbaring di tempat tidur tanpa bisa tertidur. Misalnya,

    bila pasien mengatakan bahwa ia hanya tertidur lima jam dari delapan jam waktu yang

    dihabiskannya di tempat tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. Tidur di siang

    hari harus dihindari. Aansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar :8 menit.

    ila efisiensi tidur pasien mencapai B!" 1rata-rata setelah lima hari3, waktu di tempat

    tidurnya boleh ditambah ! menit. Terapi pembatasan tidur, secara berangsur-angsur,

    dapat mengurangi frekuensi dan durasi terbangun di malam hari.

    (. Tera,i relaksasi dan %iofee%a$k

    Terapi ini harus dilakukan dan dipelajari dengan baik. Menghipnotis diri sendiri,

    relaksasi progresif, dan latihan nafas dalam sehingga terjadi keadaan relaks cukup efektif

    untuk memperbaiki tidur. Pasien membutuhkan latihan yang cukup dan serius.

    +iofeed&ac yaitu memberikan umpan-balik perubahan fisiologik yang terjadi setelah

    relaksasi. $mpan balik ini dapat meningkatkan kesadaran diri pasien tentang perbaikan

    yang didapat. Teknik ini dapat dikombinasi dengan higene tidur dan terapi pengontrolon

    tidur.

    g. Tera,i a,nea tidur !"strukti(

    *pnea tidur obstruktif dapat diatasi dengan menghindari tidur telentang,

    menggunakan perangkat gigi (dental appliance), menurunkan berat badan, menghindari

    obat-obat yang menekan jalan nafas, menggunakan stimulansia pernafasan seperti

    aceta>olamide, nasal continuous positive airway pressure (",PAP) upper airway surgery

    (/AS)* "asal continuous positive airway pressure ditoleransi baik oleh sebagian besar

    pasien. Metode ini dapat memperbaiki tidur pasien di malam hari, rasa mengantuk di siang

    hari, dan keletihan serta perbaikan fungsi kognitif.

    /vulopalatopharyngeoplasty 1$PP3 merupakan salah satu teknik pembedahan

    yang digunakan untuk terapi apnea tidur. 2fikasi metode ini kurang. Trakeostomi juga

    merupakan pilihan terapi untuk apnea tidur berat. Penggunaan kedua bentuk terapi bedah

    ini sangat terbatas karena risiko morbiditas dan mortalitas.

    #eputusan untuk mengobati apnea tidur didasarkan atas frekuensi dan beratnya

    gangguan tidur, beratnya derajat kantuk di siang hari, dan akibat medik yang

    ditimbulkannya .

    37

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    38/43

    2. Pendekatan ar#ak!l!gi

    )alam mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan secara

    kausal, juga dapat diberikan obat golongan sedatif hipnotik. Pada dasarnya semua obat

    yang mempunyai kemampuan hipnotik merupakan penekanan aktifitas dari reticular

    activating system 1*'*(3 di otak.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    39/43

    Gangguan tidur atau ketidakmampuan tidur memperngaruhi performa, keamanan, dan

    kualitas hidup dari seorang indiidu.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    40/43

    'ra(ik 1.

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    41/43

    . (indroma kecemasan, gangguan mood, dan penggunaan alcohol.

    Sleep loss berhubungan dengan adverse effect pada mood dan perilaku.

    %ndiidu dengan gangguan tidur kronis rentan terhadap distress, sindroma depresif,

    an=ietas, dan penggunaan alcohol. Gangguan tidur mempengaruhi kewaspadaan,

    kemampuan dalam memperhatikan, dan fungsi-fungsi kognitif lain dari seorang

    indiidu, akan tetapi, mengkorelasikan antara gangguan tidur dengan prestasi

    akademis masih susah untuk dilakukan.

    !he institute of medicine melaporkan bahwa sekitar 9B.888 kematian-yang

    berhubungan dengan medical eror-terjadi dari tahun-ke tahun di berbagai 'umah

    (akit di *merika (erikat. (etelah laporan tersebut diterbitkan, dilakukan berbagai

    studi yang menyimpulkan bahwa terdapat relasi yang kuat antara kurangnya waktu

    tidur, gangguan seseorang dalam memulai dan mempertahankan tidur dengan medical

    eror terutama yang dilakukan oleh residen. 'esiden bekerja dengan durasi yang lebih

    lama dibanding profesi yang lain .

    %nsomnia berat mempengaruhi delapan domain 1uality of life yakni 0

    . #emampuan fisik

    +. Perlindungan terhadap penyakit fisik

    :. Persepsi nyeri

    . #esehatan umum

    !. Fitalitas

    7. 5ungsi sosial

    6. Perllindungan terhadap instabilitas emosi

    B. #esehatan mental.

    41

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    42/43

    'ra(ik %. %nsomnia erat Mempengaruhi #ualitas

  • 7/25/2019 Referat Jiwa Winda

    43/43

    (adock &, (adock F*. +88. #aplan L (adock uku *jar Psikiatri #linis. 2disi +.

    &akarta0Penerbit uku #edokteran 2G?

    (adock &, (adock F*, 'ui> P. +8!. #aplan L (adocks (ynopsis Of Psychiatry ehaioral

    (cience /?linical Psychiatry. 2leenth 2dition. olters #luwer, Philadelphia.