referat infeksi nifas

27
INFEKSI NIFAS Glesty Melinda Umboh 0961050021

description

ha

Transcript of referat infeksi nifas

Page 1: referat infeksi nifas

INFEKSI NIFAS

Glesty Melinda Umboh0961050021

Page 2: referat infeksi nifas

Definisi

Menurut The Joint Commitee on Maternal Welfare pada tahun 1919 mendefinisikan infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalis, yang terjadi sesudah melahirkan, ditandai dengan kenaikan suhu tubuh sampai 38 °C atau lebih, selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan dengan mengecualikan 24 jam pertama dan suhu harus diukur peroral sedikitnya 4 kali sehari

Page 3: referat infeksi nifas

Frekuensi

• Secara proporsional angka infeksi menurut jenis infeksi adalah :– Infeksi jalan lahir 25-55% dari kasus-kasus infeksi– Infeksi saluran kencing 30-60% dari kasus-kasus

infeksi – Infeksi pada mammae 5-10% dari kasus-kasus

infeksi– Infeksi campuran 2-5% dari kasus-kasus infeksi

Page 4: referat infeksi nifas

Etiologi

Page 5: referat infeksi nifas

Kuman yg menyebabkan infeksi

Page 6: referat infeksi nifas
Page 7: referat infeksi nifas

Faktor Predisposisi• Partus lama, partus terlantar dan ketuban pecah

lama• Tindakan obstetrik operatif pervaginam maupun

perabdominal.• Tertinggalnya sisa-sisa plasenta, selaput ketuban

dan bekuan darah dalam rongga rahim.• Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan:

perdarahan, kelelahan, malnutrisi, preeklamsi, eklamsi, infeksi lain yang diderita ibu dan penyakit ibu (penyakit jantung, tbc paru, pneumonia, dan lain-lain)

Page 8: referat infeksi nifas

Patologi• Setelah kala III daerah bekas insersio plasenta

merupakan sebuah luka dengan diameter kira-kira 4 cm. Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman-kuman dan masuknya jenis-jenis yang patogen dalam tubuh wanita. Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan, demikian juga vulva, vagina, dan perineum, yang semua merupakan tempat masuknya kuman-kuman patogen. Proses radang dapat terbatas pada luka-luka tersebut atau dapat menyebar di luar luka asalnya.

Page 9: referat infeksi nifas

Infeksi yang terlokalisir pada jalan lahir; pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium :

• Vulvitis : Luka bekas episiotomi atau robekan pada perineum

• Vaginitis : Luka pada vagina akibat tindakan persalinan yang terinfeksi , baik secara langsung pada luka vagina ataupun melalui perineum

• Servisitis : infeksi serviks sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak menimbulkan banyak luka. Luka serviks yang dalam dan meluas dan langsung ke ligamentum latum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium.

• Endometritis : kuman-kuman memasuki endometrium pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat dapat mengenai seluruh endometrium.

Page 10: referat infeksi nifas

Penyebaran melalui pembuluh-pembuluh darah :

• Septikemia : keadaan di mana kuman-kuman atau toksinnya langsung masuk kedalam peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi umum

• Piema : dimulai dengan tromboflebitis vena-vena daerah perlukaan lalu lepas menjadi embolus-embolus kecil dibawa ke peredaaran darah umum dan terjadilah infeksi abses pada organ-organ tubuh yang dihinggapinya seperti paru-paru, ginjal, otak, dan sebagainya.2

• Kuman penyebabnya yang sangat patogen biasanya Streptococcus haemolyticus golongan A. Infeksi ini amat berbahaya dan merupakan 50% dari sebab kematian karena infeksi nifas

Page 11: referat infeksi nifas

Penyebaran melalui jalan limfe dan jalan lain :

• Peritonitis Peritonitis dapat terjadi dari :1. Penyebaran melalui pembuluh darah limfe dari uterus2. Dari parametritis yang meluas ke peritoneum3. Dari salpingo-oovoritis meluas ke peritoneum4. Langsung sewaktu tindakan perabdominalPeritoneum yang terlokalisir hanya dalam rongga pelvis disebut pelvioperitonitis, bila meluas keseluruh rongga peritonium disebut peritonitis umum, dan ini sangat berbahaya yang menyebabkan kematian 33% dari seluruh kematian karena infeksi

Page 12: referat infeksi nifas

• Parametritis (sellulitis pelvika)Parametritis yaitu infeksi jaringan ikat pelvis, yang dapat terjadi melalui beberapa jalan:– Dari servisitis atau endometrisis tersebar melalui

pembuluh darah limfe– Langsung meluas dari servisitis ke dasar ligamentum– Penyebaran sekunder dari tromboemboflebitis pelvika.

Proses ini dapat tinggal terbatas pada dasar ligamentum atau menyebar ekstraperitoneal ke semua jurusan. Jika menjalar ke atas, dapat diraba pada dinding perut sebelah lateral diatas ligamentum inguinalis, atau pada fossa iliaka

Page 13: referat infeksi nifas

Penyebaran pada permukaan endometrium :

• Salpingitis, oovoritis Walaupun jarang infeksi menjalar ke tuba fallopii, bahkan sampai ke ovarium, namun hal tersebut sukar dipisahkan dengan pelvioperitonitis

Page 14: referat infeksi nifas

Manifestasi Klinik

• Infeksi pada perineum, vulva, vagina, serviks :– Rasa nyeri serta panas– Suhu sekitar 38 derajat celcius– Nadi dibawah 100x / menit– Kadang disertai menggigil

• Endometritis– Lokiametra– Demam– Uterus agak membesar, nyeri perabaan & lembek

Page 15: referat infeksi nifas

• Septikemia & Piemia– Gejala septikemia lebih akut dari piema– Suhu badan naik 39-40 derajat celcius, menggigil– Nadi cepat 140-160x / menit– Hipotensi– Sesak nafas, kesadaran menurun, gelisah– Ciri khas piema berulang-ulang suhu meningkat dengan cepat,

menggigil, kemudian suhu turun • Peritonitis

– Demam tinggi– Nadi cepat & lemah– Perut kembung– Nyeri– Defense muscular– Facies hippocratica

Page 16: referat infeksi nifas

• Pelvioperitonitis– Demam– Nyeri perut bawah– Dapat timbul abses

• Selulitis pelvika (parametritis)– Mula-mula suhu tinggi menetap lebih dari satu

minggu menjadi naik turun disertai menggigil– Rasa nyeri di kiri atau kanan bawah– Nyeri saat pemeriksaan dalam

• Salpingitis & Oovoritis– Hampir sama dengan parametritis. Bila infeksi

berlanjut piosalping

Page 17: referat infeksi nifas
Page 18: referat infeksi nifas
Page 19: referat infeksi nifas

Diagnosis• Perlu diketahui apakah infeksi terbatas pada tempat masuknya

kuman (porte d’entree) atau menjalar keluar ke tempat lain• Pasien dengan infeksi meluas diluar porte de’entree keadaan

umum tidak baik, suhu meningkat, kadang-kadang disertai menggigil, nadi cepat, dan keluhan lebih banyak

• Pada septikemia gejala-gejala berat termasuk panas tinggi dan keadaan umum yang tidak baik, sudah tampak segera setelah persalinan selesai

• Pada piemia gejala adanya infeksi berat mulai tampak tidak lama sesudah persalinan selesai dan dalam waktu singkat diikuti oleh tanda-tanda peritonitis nyata

• Pada pelvoperitonitis dan sellulitis pelvika gejala umumnya tidak seberat penyakit-penyakit tersebut di atas. Pada penyakit ini perlu diawasi kemungkinan timbulnya abses.

Page 20: referat infeksi nifas

Diagnosis Banding

Page 21: referat infeksi nifas

Pencegahan Infeksi Nifas

• Dalam kehamilan :– Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi– Pemeriksaan dalam jangan dilakukan bila tidak ada

indikasi yang perlu– Koitus pada hamil tua hendaknya dilarang atau

dikurangi dan dilakukan hati-hati

• Dalam persalinan :– Prinsipnya adalah melakukan usaha-usaha

pencegahan

Page 22: referat infeksi nifas

Usaha-usaha pencegahan tersebut antara lain:• Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada

indikasi dan dengan sterilitas yang baik• Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama• Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakai masker, alat-alat

persalinan• Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan pervaginam

dan perabdominal dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.

• Pakaian dan barang-barang atau alat-alat yang berhubungan dengan penderita harus terjaga kebersihannya

• Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi perdarahan yang banyak harus segera dilakukan transfusi darah.

Page 23: referat infeksi nifas

• Dalam Nifas– Luka-luka dirawat dengan baik– Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya

dibatasi sedapat mungkin– penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas

sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu yang sehat

Page 24: referat infeksi nifas

Pengobatan Infeksi Nifas1. Sebaiknya segera dilakukan pembiakan kultur dari sekret vagina serta

serviks dan dari darah, kemudian dilakukan uji kepekaan untuk mendapatkan antibiotik yang tepat dalam pengobatan.

2. Lalu berikan dosis yang cukup dan adekuat.3. Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan antibiotik

spektrum luas sambil menunggu hasil.4. Disamping pengobatan dengan antibiotik, tindakan-tindakan untuk

mempertinggi daya tahan tubuh tetap perlu dilakukan, seperti memberikan makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh, infus, dan transfusi darah bila dilakukan.

5. Pada sellulitis pelvika dan pelvio peritonitis bila terjadi abses, abses harus dibuka dengan menjaga agar nanah tidak masuk ke dalam rongga peritoneum dan pembuluh darah yang besar jangan sampai dilukai

Page 25: referat infeksi nifas

Prognosis

Prognosa baik bila diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Menurut derajatnya septikemia merupakan infeksi paling berat dengan mortalitas tinggi, diikuti dengan peritonitis umum dan piemia.

Page 26: referat infeksi nifas

Daftar Pustaka1. Soepardiman M. Infekis Nifas; Ilmu Kebidanan. Edisi pertama.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta 1976: 607-617.2. Bagian Obstetri Ginekologi FK UNPAD. Infeksi Puerpuralis; Obstetri

Patologi; 1983: 244-623. Mochtar R. Infeksi Nifas; Sinopsi Obstetri, Edisi kedua, Jakarta,

Penerbit buku kedokteran EGC; 1998: 413-194. Infeksi Nifas. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Media

Aesculapius FKUI; 2001: 316-3205. Cunningham FG, Gant, NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Wenstrom KD.,

Obstetri Williams. Edisi 21. Volume I. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC, 2006: 743-59

6. Saifuddin AB. Pencegahan Infeksi Maternal Dan Neonatal; Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta 2010: 414-18

Page 27: referat infeksi nifas