referat hnp

33
Referat Henia Nukleus Pulposus BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pinggang ialah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari thoraks ke atas dan perut. Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh tulang sakrum dan otot-otot sekitarnya. Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ penting. Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan anatomik dan fsiologik. Bagian depan yang terdiri dari korpus vertebrae dan diskus intervertebralis berfungsi sebagai pengemban yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap tekanan-tekanan menurut porosnya, dan yang menahan tekanan tersebut adalah nukleus pulposus. Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak “Low Back Pain” akibat proses degeneratif Biasanya mereka mengobatinya dengan pijat urat dan obat- obatan gosok, karena anggapan yang salah bahwa penyakit 1

description

referat hnp

Transcript of referat hnp

Page 1: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pinggang ialah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari

thoraks ke atas dan perut. Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang

L-1 sampai seluruh tulang sakrum dan otot-otot sekitarnya. Daerah pinggang

mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut

antara lain, membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ

penting.

Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus intervertebralis sepanjang

kolumna vertebralis merupakan satuan anatomik dan fsiologik. Bagian depan yang

terdiri dari korpus vertebrae dan diskus intervertebralis berfungsi sebagai pengemban

yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap tekanan-tekanan menurut

porosnya, dan yang menahan tekanan tersebut adalah nukleus pulposus.

Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak “Low

Back Pain” akibat proses degeneratif Biasanya mereka mengobatinya dengan pijat

urat dan obat-obatan gosok, karena anggapan yang salah bahwa penyakit ini hanya

sakit otot biasa atau karena capek bekerja. Penderita penyakit ini sering mengeluh

sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktifitas

membungkuk (sholat, mencangkul). Penderita mayoritas melakukan suatu aktifitas

mengangkat beban yang berat dan sering membungkuk.

Hernia Nucleus Pulposus mempunyai banyak sinonim antara lain : hernia disk

intervertebralis, rupture diskus, slipped disk, dan sebagainya. HNP merupakan salah

satu penyebab dari nyeri punggung bawah (NPB) yang penting. Prevalensinya

berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai

diskus intervetebralis L5-S1, L4-L5. Biasanya NPB oleh karena HNP lumbalis akan

membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarang diperlukan

kecuali pada keadaan tertentu.

1

Page 2: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan Fisiologi

Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk

punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung pada manusia yang

dibagi menjadi 7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thoraks atau dada), 5

tulang lumbal, 5 tulang bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang

membentuk tulang ekor (coccyx).

Gambar 1. Anatomi tulang vertebre anterior, posterior, dan lateral.

Gambar 2. Lumbar vertebre

2

Page 3: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang

terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, diskus intervertebralis (sebagai

artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior. dan

bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua

“kaki” atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus

yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus

tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung

disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang

belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah

yang disebut foramen intervertebrale.

Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan

tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae yang

dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut discus

invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum

longitudinalis posterior.

Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis.

Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi

gerakan columna vertebralis, dan berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar

kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.

3

Page 4: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Gambar 3. Ligamen-ligamen yang terdapat pada vertebre

Discus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage

Plate), nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus

pulposus, memungkinkannya berubah bentuk dan vertebrae dapat mengjungkit

kedepan dan kebelakang diatas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna

vertebralis.

Gambar 4. Nucleus Pulposus

Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya

adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Bagian yang merupakan bagian peka nyeri

adalah:

Lig. Longitudinale anterior Lig. Longitudinale posterior

4

Page 5: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Corpus vertebra dan

periosteumnya

Articulatio zygoapophyseal

Lig. Supraspinosum

Fasia dan otot.

2.2. Definisi

HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu keluarnya nukleus pulposus dari discus

melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang/dorsal menekan medulla

spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis sehingga menimbulkan

gangguan.

Gambar 5. Herniated Nucleus Pulposus

2.3 Epidemiologi

Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering

(90%) mengenai diskus intervetebralis L5-S1, L4-L5. Biasanya nyeri pinggang

bawah (NPB) oleh karena HNP lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira 6

minggu.

HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan insiden puncak pada

dekade ke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang

banyak membungkuk dan mengangkat. Karena ligamentum longitudinalis posterior

5

Page 6: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian tengahnya, maka protrusi discus

cenderung terjadi ke arah postero lateral, dengan kompresi radiks saraf.

2.4 Etiologi

Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :

Degenerasi diskus intervertebralis

Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi

Trauma berat atau terjatuh

Mengangkat atau menarik benda berat

Faktor resiko

1. Faktor Resiko yang tidak dapat dirubah yakni umur, jenis kelamin, dan

riwayat trauma sebelumnya

2. Faktor resiko yang dapat diubah diantaranya pekerjaan dan aktivitas, olah raga

tidak teratur, latihan berat dalam jangka waktu yang lama, merokok, berat

badan berlebih, batuk lama dan berulang.

2.5 Patogenesis

HNP atau herniasi diskus intervertebralis, yang sering pula disebut sebagai

Lumbar Disc Syndrome atau Lumbosacral radiculopathies adalah penyebab tersering

nyeri pugggung bawah akut, kronik atau berulang. Penonjolan, ruptur, pergeseran

adalah istilah yang digunakan pada nucleus yang terdorong keluar diskus. Apabila

nucleus mendapat tekanan, sedangkan nucleus berada diantara dua end plate dari

korpus vertebra yang berahadapan dan dikelilingi oleh annulus fibrosus maka tekanan

tersebut menyebabkan nucleus terdesak keluar, yang disebut Hernia Nucleus

Pulposus.

Herniasi diskus dapat terjadi pada midline, tetapi lebih sering terjadi pada satu

sisi. Keluhan nyeri dapat unilateral, bilateral atau bilateral tetapi lebih berat ke satu

sisi. Penyebabnya sering oleh karena trauma fleksi, dan terutama trauma berulang

6

Page 7: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

dapat mengenai ligamentum longitudinal posterior dan annulus fibrosus yang telah

mengalami proses degenarasi. Sciatica, yang ditandai dengan nyeri yang menjalar ke

arah kaki sesuai dengan distribusi dermatof saraf yang terkena, adalah gejala yang

pada umumnya terjadi dan ditemukan pada 40% dari pasien dengan HNP.

2.6 Gejala Klinis

a. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu sampai

beberapa tahun). Nyeri menyebar sesuai dengan distribusi saraf skiatik.

b. Sifat nyeri berubah dari posisi berbaring ke duduk,nyeri mulai dari punggung

dan terus menjalar ke bagian belakang lalu kemudian ke tungkai bawah.

c. Nyeri bertambah hebat karena pencetus seperti gerakan-gerakan pinggang saat

batuk atau mengedan, berdiri, atau duduk untuk jangka waktu yang lama dan

nyeri berkurang saat beristirehat atau berbaring.

d. Penderita sering mengeluh kesemutan (parostesia) atau baal bahkan kekuatan

otot menurun sesuai dengan distribusi persarafan yang terlibat.

e. Nyeri bertambah bila daerah L5-S1 (garis antara dua krista iliaka) ditekan.

f. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota

badan bawah/tungkai

g. Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,

miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang

memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi

permanen.

h. Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk pada

sisi yang sehat.

2.7. Diagnosis

2.7.1. Anamnesis

a. Awitan

7

Page 8: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Penyebab mekanis NPB menyebabkan nyeri mendadak yang timbul setelah

posisi mekanis yang merugikan. Mungkin terjadi robekan otot, peregangan

fasia atau iritasi permukaan sendi. Keluhan karena penyebab lain timbul

bertahap.

b. Lama dan frekuensi serangan

NBP akibat sebab mekanik berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan.

Herniasi

diskus bisa membutuhkan waktu 8 hari sampai resolusinya. Degenerasi diskus

dapat

menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi selama 2-4

minggu.

c. Lokasi dan penyebaran

Kebanyakan NPB akibat gangguan mekanis atau medis terutama terjadi di

daerah

lumbosakral. Nyeri yang menyebar ke tungkai bawah atau hanya di tungkai

bawah mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri yang menyebar ke tungkai juga

dapat disebabkan peradangan sendi sakroiliaka. Nyeri psikogenik tidak

mempunyai pola penyebaran yang tetap.

d. Faktor yang memperberat/memperingan

Pada lesi mekanis keluhan berkurang saat istirahat dan bertambah saat

aktivitas. Pada penderita HNP duduk agak bungkuk memperberat nyeri.

Batuk, bersin atau manuver valsava akan memperberat nyeri. Pada penderita

tumor, nyeri lebih berat atau menetap jika berbaring.

e. Kualitas/intensitas

Penderita perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat

membandingkannya dengan berjalannya waktu. Harus dibedakan antara NPB

dengan nyeri tungkai, mana yang lebih dominan dan intensitas dari masing-

masing nyerinya, yang biasanya merupakan nyeri radikuler. Nyeri pada

tungkai yang lebih banyak dari pada NPB dengan rasio 80-20% menunjukkan

8

Page 9: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

adanya radikulopati dan mungkin memerlukan suatu tindakan operasi. Bila

nyeri NPB lebih banyak daripada nyeri tungkai, biasanya tidak menunjukkan

adanya suatu kompresi radiks dan juga biasanya tidak memerlukan tindakan

operatif. Gejala NPB yang sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode

tanpa gejala merupakan gejala khas dari suatu NPB yang terjadinya secara

mekanis.

Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan

bertambahnya nyeri NPB, yaitu duduk dan mengendarai mobil dan nyeri

biasanya berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan yang bisa

menyebabkan meningginya tekanan intra-abdominal akan dapat menambah

nyeri, juga batuk, bersin dan mengejan sewaktu defekasi.

2.7.2 Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

- Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang

membuat nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya

lordosis serta adanya skoliosis. Berkurang sampai hilangnya lordosis

lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral.

- Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.

- Ekstensi ke belakang seringkali menyebabkan nyeri pada tungkai bila

ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis lumbal,

karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen sehingga

menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.

- Fleksi kedepan secara khas akan menyebabkan nyeri pada tungkai bila

ada HNP, karena adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi

diatas suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan pada saraf

spinal tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada fragmen yang

tertekan di sebelahnya (jackhammer effect).

9

Page 10: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

- Lokasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila pasien disuruh

membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri.Fleksi ke depan, ke

suatu sisi atau ke lateral yang meyebabkan nyeri pada tungkai yang

ipsilateral menandakan adanya HNP pada sisi yang sama.

- Nyeri NPB padaekstensi ke belakang pada seorang dewasa muda

menunjukkan kemungkinan adanya suatu spondilolisis atau

spondilolistesis, namun ini tidak patognomonik.

b. Palpasi

- Adanya nyeri/tenderness pada kulit bisa menunjukkan adanya

kemungkinan suatu keadaan psikologis di bawahnya.

- Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri

dengan menekan pada ruangan intervertebralis atau dengan jalan

menggerakkan ke kanan ke kiri prosesus spinosus sambil melihat

respons pasien. Pada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya

ketidak- rataan (step-off) pada palpasi di tempat/level yang terkena.

Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk

mencari adanya fraktur pada vertebra. Pemeriksaan fisik yang lain

memfokuskan pada kelainan neurologis.

- Refleks yang menurun atau menghilang secara simetris tidak begitu

berguna pada diagnosis NPB dan juga tidak dapat dipakai untuk

melokalisasi level kelainan, kecuali pada sindroma kauda ekuina atau

adanya neuropati yang bersamaan. Refleks patella terutama

menunjukkan adanya gangguan dari radiks L4 dan kurang dari L2 dan

L3. Refleks tumit predominan dari S1.

- Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada

hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan UMN. Dari

pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa

UMN atau LMN.

10

Page 11: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

- Pemeriksaan motoris harus dilakukan dengan seksama dan harus

dibandingkan kedua sisi untuk menemukan abnormalitas motoris yang

seringan mungkin dengan memperhatikan miotom yang

mempersarafinya.

- Pemeriksaan sensorik pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif

karena membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang keliru,

tapi tetap penting arti diagnostiknya dalam membantu menentukan

lokalisasi lesi HNP sesuai dermatom yang terkena. Gangguan sensorik

lebih bermakna dalam menunjukkan informasi lokalisasi dibanding

motoris.

- Tanda-tanda perangsangan meningeal :

o Tanda Laseque menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal

khususnya L5 atau S1.Secara klinis tanda Laseque dilakukan

dengan fleksi pada lutut terlebih dahulu, lalu di panggul sampai 900

lalu dengan perlahan-lahan dan graduil dilakukan ekstensi lutut dan

gerakan ini akan menghasilkan nyeri pada tungkai pasien terutama

di betis dan nyeri akan berkurang bila lutut dalam keadaan fleksi.

Terdapat modifikasi tes ini dengan mengangkat tungkai dengan

lutut dalam keadaan ekstensi (stright leg rising). Modifikasi-

modifikasi tanda laseque yang lain semua dianggap positif bila

menyebabkan suatu nyeri radikuler. Cara laseque yang

menimbulkan nyeri pada tungkai kontra lateral merupakan tanda

kemungkinan herniasi diskus. Pada tanda laseque, makin kecil

sudut yang dibuat untuk menimbulkan nyeri makin besar

kemungkinan kompresi radiks sebagai penyebabnya. Demikian juga

dengan tanda laseque kontralateral. Tanda Laseque adalah tanda

pre-operatif yang terbaik untuk suatu HNP, yang terlihat pada

96,8% dari 2157 pasien yang secara operatif terbukti menderita

11

Page 12: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

HNP dan pada hernia yang besar dan lengkap tanda ini malahan

positif pada 96,8% pasien. Harus diketahui bahwa tanda Laseque

berhubungan dengan usia dan tidak begitu sering dijumpai pada

penderita yang tua dibandingkan dengan yang muda (<30 tahun).

o Tanda Laseque kontralateral(contralateral Laseque sign) dilakukan

dengan cara yang sama, namun bila tungkai yang tidak nyeri

diangkat akan menimbulkan suatu respons yang positif pada

tungkai kontralateral yang sakit dan menunjukkan adanya suatu

HNP.

o Tes Bragard modifikasi yang lebih sensitif dari tes laseque. Caranya

sama seperti tes laseque dengan ditambah dorsofleksi kaki.

o Tes Sicard sama seperti tes laseque, namun ditambah dorsofleksi

ibu jari kaki.

o Tes valsava pasien diminta mengejan/batuk dan dikatakan tes

positif bila timbul nyeri

2.7.3 Pemeriksaan Radiologi

1. Foto polos vertebre

Foto polos posisi AP dan lateral dari vertebra lumbal dan panggul

(sendi sakro-iliaka), Foto polos bertujuan untuk melihat adanya penyempitan

diskus, penyakit degeneratif, kelainan bawaan dan vertebra yang tidak stabil.

Pada kasus disk bulging, radiografi polos memperlihatkan gambaran

tidak langsung dari degenerasi diskus seperti kehilangan ketinggian diskus

intervertebralis, vacuum phenomen* dalam bentuk gas di disk, dan osteofit

endplate

12

Page 13: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Gambar 6. *Gambaran vacuum phenomena

Dalam kebanyakan kasus hernia nucleus pulposus (HNP), foto polos

tulang belakang lumbosakral atau tulang belakang leher tidak diperlukan. Foto

polos tidak dapat memperlihatkan herniasi, tetapi digunakan untuk

menyingkirkan kondisi lainnya misalnya, fraktur, kanker, dan infeksi.

13

Page 14: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Gambar 7. Gambaran Rontgen Polos Lumbal

2. CT scan

adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level

neurologis telah jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.

3. Mielografi

berguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien

yang sebelumnyadilakukan operasi vertebra atau dengan alat fiksasi

metal

Gambar 8. Myelografi pada rontgen

14

Page 15: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

4. CT mielografi

dilakukan dengan suatu zat kontras berguna untuk melihat dengan

lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada

pasien yang menjalani operasi vertebra multipel dan bila akan

direncanakan tindakan operasi terhadap stenosis foraminal dan kanal

vertebralis.

Gambar 9. Potongan sagital myelogram CT menunjukkan, besar

kalsifikasi, ekstrusi diskus posterior menyebabkan kompresi spinal yang

parah di tingkat T5-6

5. MRI (akurasi 73-80%)

Merupakan pemeriksaan non-invasif, dapat memberikan gambaran

secara seksional pada lapisan melintang dan longitudinal. Biasanya sangat

sensitif pada HNP dan akan menunjukkan berbagai prolaps. Namun

para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan suatu

EMG untuk menentukan diskus mana yang paling terkena. MRI sangat

berguna bila: vertebra dan level neurologis belum jelas ,kecurigaan

15

Page 16: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunak suntuk

menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi, kecurigaan

karena infeksi atau neoplasma. Pada MRI, HNP muncul sebagai fokus,

tonjolan asimetris bahan diskus melampaui batas-batas dari anulus. HNP

sendiri biasanya hipointense. Selain itu, fragmen bebas dari diskus dengan

mudah terdeteksi pada MRI.

Gambar 10. Potongan aksial T1 menunjukkan tonjolan dari diskus paracentral

kiri dengan kompresi neuron S1 kiri.

Gambar 11. Radikulopati L5. Potongan Sagital T1-T2 menunjukkan

ekstrusi diskus diekstrusi bermigrasi cranially, penekanan akar saraf L5.

16

Page 17: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Gambar 12. Potongan sagital T1 dan T2 dan aksial dan T1-T2 rata

menunjukkan perubahan degeneratif pada tingkat L1-2 dan L2-3, hipertrofi

segi pada tingkat L4-5, dan herniasi diskus menyebabkan ekstrusi dan

mengompresi saraf kiri L5.

Mengenai keterbatasan MRI, pada beberapa individu dengan

perangkat implan (misalnya, alat pacu jantung) atau dengan logam dalam

tubuh, mungkin tidak mampu menjalani MRI karena disfungsi alat pacu

jantung atau elektroda memanas yang mungkin timbul dari MRI. Dokter dapat

mengintruksikan pemeriksaan yang lain.

Menurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus yang

terjadi terbagi atas:

P ro truded intervertebral disc, dimana nukleus terlihat menonjol

ke suatu arah tanpa kerusakan anulus fibrosus.

P ro lap sed intervertebral disc, dimana nukleus berpindah tetapi

masih tetap dalam lingkaran anulus fibrosus.

Ekstruded intervertebral disc, dimana nukleus keluar dari anulus

fibrosus dan berada di bawah ligamen longitudinalis posterior.

17

Page 18: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Sequestrated intervertebral disc, dimana nukleus telah

menembus ligamen longitudinalis posterior.

Gambar 13. Gradasi HNP

18

Page 19: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

6. Mielografi atau CT mielografi dan/atau MRI adalah alat diagnostic

yang sangat berharga pada diagnosis LBP dan diperlukan oleh ahli

bedah saraf/ortopedi untuk menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan

menentukan adakah adanya sekwester diskus yang lepas dan

mengeksklusi adanya suatu tumor.

7. Mumenthaler (1983) menyebutkan adanya 25% false negative diskus

prolaps pada mielografi dan 10% false positive dengan akurasi 67%

8. Diskography

Discography adalah pemeriksaan radiografi dari diskus intervertebralis

dengan bantuan sinar-x dan bahan media kontras positif yang diinjeksikan ke

dalam nukleus pulposus untuk menentukan adanya suatu annulus

fibrosus yang rusak, dimana kontras hanya bisa penetrasi/menembus

bila ada suatu lesi dengan cara memasukkan jarum ganda untuk

menegakkan diagnosa. Dengan adanya MRI maka pemeriksaan ini sudah

tidak begitu populer lagi karena invasive.

19

Page 20: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

Gambar 14. Diskografi

Gambar 15. MR diskography

2.8 Penatalaksanaan

a. Konservatif  bila tidak dijumpai defisit neurologik :

- Tidur selama 1 – 2 jam diatas kasur yang keras

- Exercise digunakan untuk mengurangi tekanan atau kompresi

saraf

- Terapi obat-obatan : muscle relaxant, nonsteroid, anti inflamasi

drug dan analgetik.

- Terapi panas dingin.

- Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan lumbosacral

brace atau korset.

- Terapi diet untuk mengurangi BB

- Traksi lumbal, mungkin menolong, tetapi biasanya resides

20

Page 21: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

- Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS).

b. Pembedahan

- Laminectomy hanya dilakukan pada penderita yang mengalami

nyeri menetap dan tidak dapat diatasi, terjadi gejala pada kedua

sisi tubuh dan adanya gangguan neurology utama seperti

inkontinensia usus dan kandung kemih serta foot droop.

- Laminectomy adalah suatu tindakan pembedahan atau

pengeluaran atau pemotongan lamina tulang belakang dan

biasanya dilakukan untuk memperbaiki luka pada spinal.

2.9 Prognosis

a. Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi

konservatif

b. Sebagian kecil akan berkembang menjadi kronik meskipun sudah

diterapi.

c. Pada pasien yang dioperasi 90% akan membaik terutama nyeri

tungkai, kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5%

21

Page 22: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

BAB III

KESIMPULAN

. Hernia Nukleus Pulposus yaitu keluarnya nukleus pulposus dari discus

melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang/dorsal menekan medulla

spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis sehingga menimbulkan

gangguan.

Gangguan ini berupa nyei pinggang yang sering dikeluhkan oleh orang awam.

Walaupun etiologi nyeri pinggang bawah terdapat berbagai sebab, tetapi HNP

merupakan penyakit yang tidak boleh diabaikan begitu saja.

Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering

(90%) mengenai disk intervetebralis L5-S1, L4-L5. Biasanya NPB oleh karena HNP

lumbalis akan membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan

jarang diperlukan kecuali pada keadaan tertentu.

Untuk mendiagnosis HNP butuh pemeriksaan radiologi. MRI merupakan

pilihan dari berbagai pemeriksaan radiologi karena memiliki spesitifitas dan

sensitivitas yang tinggi. Tidak seperti pada pemeriksaan foto polos yang hanya dapat

melihat komponen tulang vertebre saja tetapi dari pemeriksaan foto polos dapat

mencurigai kearah HNP dapat dilakukan sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut

seperti myelografi, MRI, ataupun diskografi

22

Page 23: referat hnp

Referat Henia Nukleus Pulposus

DAFTAR PUSTAKA

1. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar, cetakan ke-14. PT Dian Rakyat.

Jakarta. 2009

2. Sidharta, Priguna. Sakit Pinggang. In: Neurologi Klinis Dalam Praktik

Umum. PT Dian Rakyat. Jakarta.1999

3. Sidharta, Priguna. Sakit Neuromuskuloskeletal Dalam Praktek Umum. PT

Dian Rakyat. Jakarta 2002

4. Nuarta, Bagus. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran. Media

Aesculapius. Jakarta. 2004

5. Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Gaya Baru.Jakarta. 2006

6. Purwanto ET. Hernia Nukleus Pulposus. Jakarta: Perdossi

7. http://emedicine.medscape.com/article/340014-imaging diakses tanggal 30

November 2011

8. http://emedicine.medscape.com/article/1263961-overview diakses tanggal 30

November 2011

9. http://emedicine.medscape.com/article/340014-overview diakses tanggal 30

November 2011

10. http://www.dokterbedahtulang.com diakses tanggal 30 November 2011

11. http://ppni-klaten.com.HNP diakses tanggal 30 November 2011

23