REFERAT FRAMBUSIA

26
REFERAT “FRAMBUSIA” Pembimbing: dr. Ifael Yerosias M, SpPD, FINASIM Disusun Oleh: Aulia Ajrina (NIM 110103000065) Naufal Farisatrianto (NIM 110103000038) FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA RSUP FATMAWATI 2015

description

Frambusia before update, 2015

Transcript of REFERAT FRAMBUSIA

Page 1: REFERAT FRAMBUSIA

REFERAT“FRAMBUSIA”

Pembimbing:

dr. Ifael Yerosias M, SpPD, FINASIM

 

Disusun Oleh:

Aulia Ajrina (NIM 110103000065)

Naufal Farisatrianto (NIM 110103000038)

FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

RSUP FATMAWATI

2015

Page 2: REFERAT FRAMBUSIA

Definisi

• Penyakit trepanomatosis menahun, dengan 3 stadium ialah ulkus atau granuloma pada kulit (mother yaw), lesi non-dekstruktif yang dini, dan dekstruktif yang lanjut pada kulit, tulang, dan perios.

• Penyakit frambusia atau patek atau puru (yaws,framboesia tropica, paru, parangi)

• Berasal dari kata Framboos bahasa belanda yang artinya buah strawberry dan sekarang dikenal dengan nama Frambusia.

• Di indonesia *Framboesen (pembuat kue berwarna merah muda seperti berry)

Page 3: REFERAT FRAMBUSIA

Epidemiologi

• Daerah tropik dan lembab.• Umumnya pada orang yang kurang

mampu dan kebersihan yang buruk• Anak usia <15 tahun (insidensi usia 6 –

10 tahun)• Pada daerah pedesaan dengan daerah

semak yang luas (meningkatkan terjadinya cedera)

Page 4: REFERAT FRAMBUSIA

Epidemiologi

• Diperkirakan secara global terdapat 50 – 150 juta kasus frambusia aktif pada awal tahun 1950-an. WHO melakukan kampanye pengobatan dengan penisilin secara masal pada tahun 1950-an dan 1960-an sehingga menekan peningkatan kasus frambusia sebanyak 95%

Sumber : Mitja O, et.al. New Treatment Schemes for Yaws: The Path Toward Eradication. Clinical Infectious Disease (CID). America :Oxford University Press; 2012.

Page 5: REFERAT FRAMBUSIA

Worldwide distribution of yaws

Sumber : World Health Organization. Summary report of a consultation on eradication of yaws. WHO consultation on eradication of yaws, 5–7 March 2012, Morges, Switzerland.

Page 6: REFERAT FRAMBUSIA

Epidemiologi

Di Indonesia

• NTT• Papua• Sulawesi

tenggara• Maluku

Tahun 2011 masih ditemukan 5319 kasus

Sumber : WHO. Summary report of a consultation on eradication of yaws. WHO consultation on eradication of yaws, 5–7 March 2012, Morges, Switzerland

Page 7: REFERAT FRAMBUSIA

Etiologi

• Treponema pallidum sub spesies perteneu ditemukan pada tahun 1905 oleh Castellani

• Penyakit ini ditularkan secara kontak langsung (melalui luka di kulit)

• Bakteri ini bersifat motil, berukuran ± 3-18 μm dengan karakteristik bergerak memutar seperti pembuka botol (corkscrew spirals)

• Genom dari Treponema subspesies perteneu hanya berbeda 0,2% dari subspesies pallidum

Sumber : Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology. Ed 24. McGraw-Hill company. 2007

Page 8: REFERAT FRAMBUSIA

Patogenesis dan Gejala klinis

Stadium Primer• papul yang

eritematosa, semakin membesar 1-5cm dan menjadi ulkus dengan dasar papilomatosa (mother yaw)

• Lesi umumnya pada tungkai bawah

• Masa inkubasi 9-90 hari (rata-rata 21 hari)

Stadium Sekunder• Timbul 6-16 minggu

setelah stadium primer

• Muncul lesi anakan yang berukuran lebih kecil

• Erupsi generalisata terjadi pada 3 – 12 bulan setelah penyakit berlangsung

Stadium Lanjut• Stadium lanjut terjadi

pada 10% kasus• Biasanya terjadi 5-10

tahun setelah onset pertama penyakit

• Terdapat nodus2 yang melunak dan pecah menjadi ulkus dan menyebabkan lesi lebih dalam

• Lesi destruktif pada tulang dan sendi

Page 9: REFERAT FRAMBUSIA

Stadium Primer• Mother yaws atau primary

frambesioma (raspberry like)• Resolusi spontan dalam 2-6

bulan dan sembuh menjadi sikatrik

• Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional, konsistensi keras dan tidak nyeri

• Gejala konstitusi tidak ada

Lesi awal papilloma (Mother yaw)

Sumber : Perine PL, Hopkins DR, Niemel PLA, et al. Handbook of Endemic Treponematoses: Yaws, Endemic Syphilis, and Pinta. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 1984

Page 10: REFERAT FRAMBUSIA

Erupsi generalisata

Stadium Sekunder• Erupsi generalisata• Lesi sekunder berupa

kemerahan, basah (eksudat dan transudat), seperti kutil, berkrusta, papul dan plak

• Terjadi juga gejala konstitusi seperti demam, malaise, anorexia.

• Hiperkeratosis palmoplantar menjadi erosi (keratoderma)

• Tulang dan sendi dapat membengkak dan nyeri

KeratodermaSumber : Amin Robed, Sattar A, Basher A, Faiz M. Eradication of yaws.J Clin Med Res.2010vol 2

Page 11: REFERAT FRAMBUSIA

Saber tibiaHipertrofi tulang yang berlebihan akibat osteitis kronik

dapat menyebabkan perubahan kurvatura tibia

Stadium Lanjut• Guma : Nodus dapat melunak,

pecah menjadi ulkus, dapat menembus ke tulang atau sendi sehingga terjadi deformitas

• Kelainan tulang berupa periostitis hipertrofi dan osteitis pada ulna, tibia, metatarsal, dan metakarpal

• Goundou : Osteoitis hipertrofi bilateral pada prosesus nasalis pada maksila berkembang hingga 5-20 tahun

• Gangosa : Mutilasi pada fosa nasalis, maksila, bibir atas

Sumber : Sanchez M.R. Endemic (Non-veneral) Treponematoses in Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, ed 7.2008.h1977-8

Page 12: REFERAT FRAMBUSIA

Klasifikasi Lesi Pada Frambusia

Sumber : World Health Organization. Summary report of a consultation on eradication of yaws. WHO consultation on eradication of yaws, 5–7 March 2012, Morges, Switzerland.

Page 13: REFERAT FRAMBUSIA

Penegakan Diagnosis

• Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan penunjang

Sumber : Katherine S and Connie Mardis. Syphilis: Evolving screening algorithms and the role of automated immunoassays. June 2012.

Page 14: REFERAT FRAMBUSIA

Algoritma Diagnostik

Skin lesions presents

Sumber : Efrida, Elvinawaty. Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014

Page 15: REFERAT FRAMBUSIA

Dark Field Microscopy

• membutuhkan sampel segar dari lesi stadium I dan stadium II awal

• menggunakan pencahayaan yang gelap, treponema terlihat seperti galur atau benang perak

• Pemeriksaan pada awal lesi dapat membantu diagnosis, tetapi tidak dapat membedakan frambusia dengan sifilis.

Page 16: REFERAT FRAMBUSIA

Pemeriksaan Serologi

• mendeteksi antibodi terhadap treponema• pemeriksaan yang paling dapat dipercaya

dan dapat digunakan pada semua stadium penyakit

• Rapid Plasma Reagent (RPR) dan VDRL reaktif 2-3 minggu setelah onset lesi primer, dan umumnya tetap reaktif pada semua tahapan

Page 17: REFERAT FRAMBUSIA

Traditional vs. reverse screening algorithms

Sumber : Katherine S and Connie Mardis. Syphilis: Evolving screening algorithms and the role of automated immunoassays. June 2012.

Page 18: REFERAT FRAMBUSIA

Histopatologi

• menunjukkan gambaran akantosis, papilomatosis, edema epidermal, dan mikroabses intraepidermal dengan neutrofil.

• Pada dermis tampak infiltrat padat yang terdiri atas sel plasma, limfosit, histiosit, neutrofil, eosinofil dan proliferasi endotel.

Page 19: REFERAT FRAMBUSIA

Diagnosis banding

Sumber : Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, ed 7.2008.h1977-8

Page 20: REFERAT FRAMBUSIA

Tatalaksana

• Azitromisin oral 30 mg/KgBB (maksimal 2 g) dosis tunggal menjadi pilihan pengobatan dan sama efektifnya dengan pemberian penisilin intramuskular

• Dosis Azitromisin Berdasarkan Umur

Sumber : World Health Organization. Summary report of a consultation on eradication of yaws. WHO consultation on eradication of yaws, 5–7 March 2012, Morges, Switzerland.

Page 21: REFERAT FRAMBUSIA

TATALAKSANA

• Atau dapat diberikan Benzathine benzylpenicillin dosis untuk dewasa adalah 1,2 juta unit dosis tunggal diberikan secara intramuskular.

• Alternatif :• Doksisiklin oral 2x100 mg selama 15

hari atau menggunakan tetrasiklin oral 4x500 mg selama 15 hari.

Page 22: REFERAT FRAMBUSIA

Perbandingan Pengobatan pada Frambusia

Sumber : Mitja O, et.al. New Treatment Schemes for Yaws: The Path Toward Eradication. Clinical Infectious Disease (CID). America :Oxford University Press; 2012.

Page 23: REFERAT FRAMBUSIA

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

• Apabila tatalaksana dilakukan pada stadium awal, maka tingkat kesembuhan tinggi dan tidak ada kecacatan.

• Tanpa pengobatan, sekitar 10% dari individu yang menderita frambusia akan mengalami komplikasi karena penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan berat pada kulit dan tulang. Hal ini juga dapat menyebabkan cacat pada kaki, hidung, mulut, dan rahang atas.

• Tidak ada vaksin untuk mencegah Frambusia. Prinsip-prinsip pencegahan didasarkan pada pencegahan transmisi dan diagnosis dini.

Page 24: REFERAT FRAMBUSIA

DAFTAR PUSTAKA

• World Health Organization. Yaws: A forgotten disease. Available from URL http://www.who.int/neglected_diseases/diseases/yaws/en/ diunduh pada 5 Februari 2015.

• Hook III EW. Nonsyphilitic treponematoses. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia : Saunders Elsevier; 2011.

• Natahusada EC. Frambusia dalam IlmuPenyakit Kulit dan Kelamin.Ed 5. Jakarta : Fakultas kedokteran universitas Indonesia. 2010

• Marks M, Mitja O, Solomon AW, Asiedu KB, Mabey DC. Yaws. British Medical Bulletin, 2014, h1-10• Kazadi WM, Asiedu KB, Agana N, Mitja O. Epidemiology of yaws : an update. Clinical epidemiology

2014:6. h119-28• Sanchez M.R. Endemic (Non-veneral) Treponematoses in Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine,

ed 7.2008.h1977-8• World Health Organization. Summary report of a consultation on eradication of yaws. WHO consultation

on eradication of yaws, 5–7 March 2012, Morges, Switzerland.• Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical Microbiology. Ed 24. McGraw-Hill company. 2007• Amin Robed, Sattar A, Basher A, Faiz M. Eradication of yaws.J Clin Med Res.2010vol 2(3). h49-54.• Perine PL, Hopkins DR, Niemel PLA, et al. Handbook of Endemic Treponematoses: Yaws, Endemic

Syphilis, and Pinta. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 1984.• Tanto C, dkk. Kapita selekta kedokteran. Ed4. Jilid 1. Jakarta : MediaAesculapius;2014.• Amin R,Sattar A,Basher A,Faiz MA. Eradication of Yaws. Journal of Clinical Medicine and Research. Vol 2

(3). p049-54. 2010. diakses pada www.academicjournals.org tanggal 5 Februari 2015.• Mitja O, et.al. New Treatment Schemes for Yaws: The Path Toward Eradication. Clinical Infectious

Disease (CID). America :Oxford University Press; 2012.

Page 25: REFERAT FRAMBUSIA

TERIMA

KASIH

Page 26: REFERAT FRAMBUSIA

Question

• Penularan kontak