Referat Fix Ocha

download Referat Fix Ocha

of 18

Transcript of Referat Fix Ocha

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Mata sebagai indra penglihatan dapat terkena berbagai kondisi yang salah

    satunya disebabkan oleh infeksi ataupun peradangan. Bila terjadi infeksi pada

    mata dan tidak segera ditangani ataupun diobati maka akan menyebabkan

    gangguan mata dan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Salah satu infeksi

    pada mata adalah endoftalmitis1.

    Endoftalmitis adalah peradangan berat pada rongga intraokular yaitu humor

    aqueus dan humor vitreus akibat infeksi setelah trauma ataupun pembedahan, atau

    endogen akibat sepsis. eradangan supuratif di dalam rongga intraokular akan

    memberikan abses di dalam badan kaca. enyebab endoftalmitis supuratif adalah

    bakteri dan jamur yang masuk bersama trauma tembus !eksogen" atau sistemik

    melalui peredaran darah !endogen"#. $iagnosis endoftalmitis selalu berdasarkan

    kondisi klinis. Biasanya ditandai dengan kehilangan penglihatan secara akut, nyeri

    hebat pada mata, periorbital edema, hipopian, proptosis dan adanya eksudat di

    camera oculi anterior!%&'" dan vitreous(.

    $i 'merika Serikat kasus endoftalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi

    pada #)1*+ dari semua kasus endoftalmitis. Sekitar -+ kasus disebabkan oleh

    endoftalmitis eksogen. enyebab paling umum adalah endoftalmitis post katarak.

    Endoftalmitis post traumatik terjadi pada )1(+ dari semua cidera penetrasi

    okular. /ejadian endoftalmitis yang disebabkan oleh benda asing intraokular

    didapatkan 0)1(+. /eterlambatan dalam perbaikan luka tembus pada bola mata

    berkolerasi dengan peningkatan resiko berkembangnya endoftalmitis.

    Etiologi dari endoftalmitis dapat diketahui dengan kultur humor aqueus dan

    humor vitreus. emeriksaan penunjang lain yang dapat bermanfaat adalah

    ultrasonografi dan polymerase chain reaction !%". 2asil kultur menentukan

    jenis penyebab dan antibiotika yang tepat untuk mengatasinya. ada kasus

    endoftalmitis pasca operatif dapat dilakukan tanpa tindakan vitrektomi. 3oksin

    yang dihasilkan organisme penyebab dapat merusak jaringan dan menimbulkan

    reaksi radang dan berahir pada hilangnya penglihatan*.

    BAB II

    1

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    2/18

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anatomi Mata

    4ambar 1. 'natomi Mata

    Bola mata dibungkus oleh ( lapis jaringan, yaitu15

    1. Sklera, merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberi bentuk pada

    bola mata dan bagian terluar yang melindungi bola mata.

    #. 6aringan uvea, merupakan jaringan vaskular yang terdiri atas iris, badan

    siliar dan koroid. ada iris terdapat pupil yang berfungsi mengatur

    jumlah sinar masuk ke dalam bola mata oleh otot dilator, sfingter iris

    dan otot siliar. Badan siliar yang terletak dibelakang iris menghasilkan

    humor aqueus yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

    pangkal iris.

    (. etina, terletak paling dalam dan memiliki 1- lapisan yang merupakan

    membrane neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan

    pada saraf optik dan diteruskan ke otak.

    %orpus vitreus atau badan kaca yang menempati daerah belakang lensa

    merupakan bagian terbesar dari isi bola mata yaitu sebesar 7* dari isi bola mata.

    %orpus vitreus merupakan masa glatinosa dengan volume ,( cc, bersifat

    transparan, tak ber8arna dengan konsistensi seperti gelatin dan avaskular. %orpus

    vitreus berfungsi membentuk bola mata dan merupakan salah satu media refraksi.

    2

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    3/18

    2.2. Definii

    Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh jaringan intraokular, yang

    mengenai dua dinding bola mata yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera

    dan kapsula tenon, yang terjadi akibat adanya infeksi#.

    2.!. Klaifikai

    Endoftalmitis infeksi diklasifikasikan berdasarkan manifestasi klinis dan

    8aktu a8itan. /lasifikasi endoftalmitis secara luas yaitu endoftalmitis pasca

    operasi, endoftalmitis pasca trauma dan endoftalmitis endogen. Endoftalmitis

    pasca operasi diklasifikasikan menjadi5 1" endoftalmitis akut pasca operasi, #"

    endoftalmitis kronik pasca operasi dan (" endoftalmitis yang berhubungan dengan

    filter bleb konjungtiva0.

    #.(.1.Endoftalmitis asca &perasi

    Endoftalmitis akut pasca bedah katarak adalah bentuk paling sering dari

    endoftalmitis, dan hampir selalu disebabkan oleh infeksi bakteri9. Endoftalmitis

    akut pasca operasi katarak merupakan endoftalmitis yang terjadi dalam 8aktu

    enam minggu setelah operasi katarak0

    . :amun, dalam 0*)9-+ kasus muncul di

    minggu pertama pasca operasi. sekitar *);-+ dari bakteri yang menyebabkan

    akut endoftalmitis adalah gram positif, dimana yang paling sering adalah

    Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus. ada

    pasien dengan endoftalmitis akut pasca operasi ditemui injeksi silier, hilangnya

    refleks fundus, hipopion, pembengkakan kelopak mata, fotofobia, penurunan

    visus dan kekeruhan vitreus9.

    Endoftalmitis pseudofaki kronik biasanya berkembang empat hingga enamminggu. Biasanya, keluhan pasien ringan hingga sedang dengan tanda)tanda mata

    merah, penurunan ketajaman visus dan adanya fotofobia. Sedangkan tanda)tanda

    khas adanya kapsul putih dan kekeruhan di badan vitreus lebih kurang

    dibandingkan endoftalmitis akut. enyebab endoftalmitis pseudofaki kronik

    adalah beberapa bakteri dengan virulensi rendah. Mikroorganisme yang sering

    ditemukan sebagai penyebab diantaranya Propionibacterium acnes,

    Staphylococcus koagulase negatif dan jamur0.

    3

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    4/18

    Endoftalmitis terkait bleb filter konjungtiva. embentukan fistula filtrasi

    mengarahkan cairan ruang ba8ah konjungtiva. 'kumulasi cairan ini dapat

    menjadi situs peradangan yang dapat disebabkan adanya inokulasi bakteri selama

    operasi, atau bisa terjadi selama periode pasca operasi. Mikroorganisme

    penyebabnya yaituHemophilus influenza dan Staphylococcus sp0.

    #.(.#. Endoftalmitis asca 3rauma

    Setelah terjadi cedera mata, endoftalmitis terjadi dalam persentase tinggi

    !#-+", terutama jika terkait dengan adanya benda asing intraokular. Manifestasi

    klinis endoftalmitis pasca trauma adalah rasa sakit, injeksi siliaris, hipopion dan

    kekeruhan di vitreus. 'gen bakteri yang paling sering menyebabkan endoftalmitis

    post trauma adalah dari kelompokBacillus dan Streptococcus;.

    6amur yang sering mengakibatkan endoftalmitis supuratif adalah

    aktinomises, aspergillus, phitomikosis sporothri< dan kokidioides. Endoftalmitis

    yang disebabkan oleh jamur, masa inkubasinya lambat kadang)kadang 1 hari

    setelah infeksi dengan gejala mata merah dan sakit1.

    $alam endoftalmitis post traumatik, khususnya dengan masuknya benda

    asing, sangatlah penting untuk dilakukan vitrektomi segera, dengan membuang

    benda asing intraokular dan aplikasi terapi antibiotik yang kuat;.

    #.(.(. Endoftalmitis Endogen

    Bentuk endoftalmitis ini tidak berhubungan dengan operasi atau pun

    trauma. Endoftalmitis endogen biasanya disebabkan oleh yakit sistemik, baik

    melalui mekanisme penurunan pertahanan host atau adanya fokus popentensial

    infeksi. enyebab tersering adalah sepsis, pasien dengan penurunan kekebalantubuh kronis, penggunaan kateter dan kanula intravena. 'gen bakteri yang

    biasanya menyebabkan endoftalmitis endogen adalah Staphylococcus aureus,

    Escherichia coli, dan spesies Streptococcus. :amun agen yang paling sering

    menyebabkan endoftalmitis endogen adalah jamur !#+", bakteri gram positif

    !((+", dan bakteri gram negatif !*+" kasus;.

    2.". Etio#atogenei

    4

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    5/18

    Endoftalmitis terjadi akibat infiltrasi mikroorganisme patogen ke dalam

    intraokuler. erjalanan penyakit dan tingkat keparahan dipengaruhi oleh virulensi

    dan jumlah inokulasi mikroorganisme patogen, keadaan imunologis pasien dan

    8aktu dilakukannya pemeriksaan9.

    Staphylococcus epidermidis merupakan flora normal mata, bersifat relative

    tidak virulen, namun dilaporkan dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan

    yang bermakna. Staphylococcus epidermidis memiliki protein adhesive di

    permukaannya yang dapat melindunginya dari respon imun tubuh dan antibiotik.

    $ilaporkan menyebabkan tajam penglihatan akhir #-7-- atau lebih buruk.

    Staphylococcus aureus menghasilkan beberapa faktor virulen, yaitu adhesin,

    toksin sitolitik dan en=im proteolitik yang diatur oleh regulator transkripsi

    staphylococcal accessory regulator !sar" dan accessory gene regulator !agr".

    'dhesin yang diproduksi memudahkan perlekatan dengan matriks ekstraselular

    dan protein plasma. Staphylococcus aureus menghasilkan toksin alfa, beta,

    gamma, delta dan anton)>alentine leukocidin !>?" yang berperan dalam

    perusakan sel dan pelepasan mediator inflamasi. Beberapa penelitian

    menyebutkan toksin alfa merupakan faktor virulen Staphylococcus aureus yang

    terpenting;

    .

    Pseudomonas aeruginosa mampu menginvasi sel epitel dan hidup serta

    bermultiplikasi di dalamnya. Bakteri ini menghasilkan eksotoksin yang

    menghambat sintesis protein dan merusak membran sel. En=im protease yang

    dihasilkan menghancurkan matriks ekstraselular stroma kornea dan sel)sel imun 9.

    3erdapat tiga fase infeksi pada endoftalmitis, yaitu fase inkubasi, fase akselerasi

    dan fase destruksi. @ase inkubasi a8al berlangsung selama 1)19 jam, dimana

    belum terdapat gejala klinis. Selanjutnya, inokulasi mikroorganisme patogenintraokuler diatas batas kritis akan diikuti dengan kerusakan barier akuos, ditandai

    dengan eksudasi fibrin dan infiltrasi neutrofil ke bilik mata depan. @ase inkubasi

    ini ditentukan oleh 8aktu regenerasi mikroorganisme patogen dan karakteristik

    spesifik mikroorgansime patogen seperti produksi toksin. Anfiltasi tertinggi

    terdapat pada Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis, yang

    terjadihanya dalam ( hari setelah infeksi1-.

    5

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    6/18

    eaksi imun yang terjadi juga mengakibatkan edema kornea, infiltrasi sel

    inflamasi ke badan vitreus dan periflebitis retina. eaksi inflamasi pada segmen

    anterior diikuti dengan reaksi imun spesifik infiltrasi makrofag dan limfosit di

    vitreus. 2anya dalam ( hari setelah infeksi intraokuler, akan dihasilkan antibodi

    spesifik terhadap mikroorganisme patogen. 'ntibodi ini berkontribusi membasmi

    mikroorganisme patogen dengan opsonisasi dan fagositosis dalam 8aktu 1- hari.

    ada saat ini pemeriksaan kultur cairan akuos atau vitreus dapat negatif

    disebabkan reaksi inflamasi yang berat sedang berlangsung. @ase ini merupakan

    fase detruksi, dimana mediator dan sel inflamasi akan menimbulkan efek

    destruktif pada retina dan proliferasi vitreoretina1-.

    2.$. Manifetai Klini

    engenalan dini terhadap kecurigaan endoftalmitis memegang peranan

    penting dalam penegakan diagnosis. Berdasarkan anamnesis, didapatkan ri8ayat

    operasi intraokuler dalam 8aktu minggu terakhir atau trauma tembus.

    Manifestasi klinis yang paling sering dikeluhkan menurut studi E>S diantaranya

    penurunan tajam penglihatan pada ;+ pasien, mata merah pada 9#+ pasien,

    nyeri pada 0+ pasien dan edem palpebra pada (*+ pasien. 4ejala lain yang

    dapat ditemukan diantaranya fotofobia dan lesi putih pada kornea1-.

    4ambar #. 4ambaran /linis Endoftalmitis

    3emuan klinis endoftalmitis akut pada pemeriksaan diantaranya defek pupil

    aferen, konjungtiva kemosis dan hiperemis, edema dan infiltrasi kornea, sel dan

    6

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    7/18

    danflarepada bilik mata depan, hipopion. E>S melaporkan hipopion ditemukan

    pada 9+ pasien. /elainan segmen posterior dapat ditemukan berupa penurunan

    atau bahkan hilangnya refle< fundus, vitritis, retinitis, ablasi retina dan periflebitis

    retina9.

    2.%. Diagnoi &an Pemerikaan Pen'n(ang

    ntuk mendiagnosa endoftalmitis selain melihat gejala klinis, dibutuhkan

    pemeriksaan penunjang. emeriksaan penunjang yang penting dilakukan

    diantaranya adalah pe8arnaan gram, kultur dan sensitivitas antimikroba dengan

    sampel cairan akuos dan vitreus9. emeriksaan kultur mikrobiologi tidak dapat

    mengidentifikasi seluruh kasus infeksi. ada studi yang dilakukan di Anggris,

    dilaporkan kultur positif hanya didapatkan sebesar **+. /ultur cairan akuos saja

    tidak cukup menunjang diagnosis, karena terdapat *0+ kultur akuos negatif pada

    endoftalmitis pasca operasi katarak dengan kultur vitreus positif9. Berlainan

    dengan hal tersebut, dilaporkan oleh Mollan et al dan survey British

    Ophthalmological Surveillance Unit !B&S" terdapat -+ kasus kultur akuos

    positif, dengan kultur vitreus negatif1#.

    emeriksaan biologi molekuler, teknik Polymerase hain !eaction !%"

    memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pemeriksaan kultur. $iantaranya dapat

    mendeteksi bakteri dalam jumlah kecil dari sampel yang sedikit, dapat

    memberikan informasi kuantitatif dan bahkan dapat mendeteksi bakteri pada

    pasien yang telah diberikan antibiotik intravitreal1#.

    emeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah ultrasonografi

    !S4". emeriksaan ultrasonografi dapat bermanfaat terutama bila sulit menilai

    segmen posterior karena kekeruhan segmen anterior. ltrasonografi dapatmendeteksikekeruhan vitreus, membran vitreus, penebalan korioretina, ablasi

    retina, choroidal detachment dan sisa masa lensa1#.

    7

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    8/18

    4ambar (. ltrasonografi Mata

    2.). Penatalakanaan

    Endoftalmitis akut merupakan kasus emergensi, memerlukan tatalaksana

    yang cepat dan tepat untuk dapat mempertahankan fungsi penglihatan.

    3atalaksana dapat berupa pemberian medikamentosa maupun operasi11.

    3ujuan utama tatalaksana endoftalmitis adalah eradikasi mikroorganisme

    patogen, mengatasi komplikasi dan mengembalikan atau mempertahankan fungsi

    penglihatan terbaik. 3ujuan tambahan dari tatalaksana endoftalmitis diantaranya

    menghilangkan keluhan, mencegah panoftalmitis dan mempertahankan integritas

    bola mata11.

    3erapi medikamentosa terdiri dari antibiotik dan anti inflamasi sebagai

    terapi definitif. %ara pemberian obat ini dapat dengan injeksi intravitreal, injeksi

    subkonjungtiva, topikal ataupun sistemik. 3erapi medikamentosa lainnya seperti

    obat anti glaukoma dan sikloplegik dapat diberikan sebagai terapi suportif11.

    #.0.1.Anjeksi 'ntibiotik Antravitreal

    Anjeksi antibiotik intravitreal merupakan terapi utama endoftalmitis akut.

    /onsentrasi antibiotik intraokuler setelah injeksi intravitreal lebih tinggi

    dibandingkan cara pemberian lain. Anjeksi antibiotik subkonjungtiva dan

    antibiotik topikal tidak mencapai konsentrasi obat intravitreal yang cukup9

    .

    8

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    9/18

    4ambar . Anjeksi Antravitreal

    3atalaksana a8al yang cepat sangat penting dalam keberhasilan tatalaksana

    endoftalmitis akut pasca operasi katarak sehingga antibiotik harus diberikan tanpa

    menunggu hasil kultur. >ankomisin memiliki spektrum luas terhadap bakteri gram

    positif termasuk MS' danB.aureus. >ankomisin tidak bersifat toksik pada dosis

    terapi 1mg7-,1 m? dan memiliki 8aktu paruh yang panjang. Studi E>S

    melaporkan 1--+ bakteri gram positif sensitif terhadap vankomisin9.

    ilihan terbaik antibiotik terhadap bakteri gram negatif masih kontroversial.

    'minoglikosida !gentamisin -,1 mg7-,1 m? atau amikasin, -, mg7-,1m?"

    sebelumnya penggunaannya direkomendasikan untuk bakteri gram negatif.

    Beberapa studi melaporkan bah8a aminoglikosida bersifat toksik terhadap retina

    dan E pada dosis tidak jauh dari dosis terapi. 'mikasin dilaporkan kurang

    toksik dibandingkan gentamisin. %efta=idim direkomendasikan terhadap bakteri

    gram negatif karena memiliki spektrum luas, toksisitas terhadap retina lebih

    rendah #,( dan 1--+ bakteri gram negatif sensitif terhadap cefta=idim./elebihan cefta=idim lainnya yaitu cefta=idim lebih efektif dibandingkan

    amikasin dalam suasana asam dan hipoksik yang ditemukan pada vitreus dengan

    endoftalmitis. emberian antibiotik vankomisin dan cefta=idim intravitreal

    kombinasi harus dengan spuit terpisah karena jika digabungkan akan mengalami

    presipitasi9.

    "itreous tap dan injeksi antibiotik ulang dapat diberikan bila tidak ada

    perbaikan atau terjadi perburukan dalam 9)0# jam. E>S melaporkan kasus

    9

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    10/18

    dengan vitreous tap dan injeksi antibiotik ulang maupun prosedur tambahan

    lainnya memiliki derajat penyakit yang lebih berat sehingga memiliki prognosis

    yang lebih buruk9.

    4ambar *. 'lur @ollo8 p Antervitrreal 'ntibiotik

    #.0.#. Anjeksi 'ntibiotik Subkonjungtiva dan 'ntibiotik 3opikal

    Anjeksi antibiotik subkonjungtiva dan antibiotik topikal sering diberikan

    sebagai tambahan injeksi antibiotik intravitreal pada kasus endoftalmitis pasca

    operasi katarak. asionalisasi pendekatan ini adalah untuk mendapatkan

    konsentrasi antibiotik intraokuler yang lebih tinggi dan mencapai konsentrasi

    antibiotik yang lebih tinggi pada segmen anterior dibandingkan dengan injeksi

    intravitreal saja. emberian antibiotik topikal memiliki daya penetrasi vitreus

    yang sangat buruk 8alaupun pada mata afakik. egimen antibiotik yang diberikan

    disesuaikan hasil kultur dan sensitifitas, diantaranya 1" vankomisin

    subkonjungtiva !#*mg dalam -,* m?" dan cefta=idim subkonjungtiva !1--mg

    dalam -,* m?" dan #" vankomisin topikal !*-mg7m?" dan cefta=idim !1--

    mg7m?" tiap setengah hingga 1 jam1#.

    #.0.(. 'ntibiotik Sistemik

    10

    Anjeksi intravitreal

    Bertambah buruk !)"#)( jam pertama

    Bertambah buruk

    ?anjutkan terapi

    oral 7 topikal/onsul Spesialis

    ars plana

    vitrectomy(PPV)

    Membaik3idak ada perubahan

    efleks fundus !C"

    eaksi %&',

    ?anjutkan terapi

    langi injeksi

    intravitreal

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    11/18

    emberian antibiotik intravena masih kontroversi mengenai manfaatnya.

    Sa8ar darah okuler tidak intak pada keadaan inflamasi, namun tidak jelas apakah

    konsentrasi antibiotik intravitreal cukup setelah pemberian antibiotik intravena.

    E>S melaporkan pemberian antibiotik intravena tidak bermanfaat sebagai

    tambahan injeksi antibiotik intravitreal pada kasus endoftalmitis akut pasca

    operasi katarak, tidak terdapat perbedaan tajam penglihatan akhir dan kejernihan

    media9.

    enggunaan antibiotik intravena berdasarkan pertimbangan temuan klinis,

    misalnya pada pasien dengan 1 mata fungsional yang mengalami infeksi hebat

    atau pada pasien dengan immunocompromised, dapat diberikan vankomisin atau

    cefa=olin untuk bakteri gram positif dan cefta=idim untuk bakteri gram negativ #.

    >ankomisin memberikan spektrum luas terhadap bakteri gram positif.

    /onsentrasi intraokuler setelah pemberian intravena dapat mencapai dosis terapi

    pada mata yang mengalami inflamasi. $osis vankomisin yang dapat diberikan

    yaitu 1 g intravena setiap 1# jam dan kombinasi dengan cefta=idim 1)#g intravena

    setiap 9 jam, selama 0 hari. >ankomisin dan cefta=idim diekskresikan oleh ginjal

    sehingga diperlukan dosis yang disesuaikan pada pasien dengan kelainan ginjal

    dan sebaiknya dilakukan evaluasi fungsi ginjal selama pemberian obat9

    .

    %iprofloksasin oral dapat diberikan pada pasien ra8at jalan terutama

    terhadap Staphylococcus koagulase negatif. &bat ini memiliki spektrum luas dan

    penetrasi vitreus yang baik, namun dikatakan saat ini efektivitasnya telah

    berkurang. 4atifloksasin, florokuinolon generasi keempat dilaporkan memiliki

    potensi yang lebih baik terhadap bakteri gram positif dan memiliki daya penetrasi

    mata yang baik.

    #.0.. /ortikosteroid

    3ujuan pemberian kortikosteroid pada endoftalmitis akut adalah untuk

    mengurangi efek perusakan dari inflamasi yang berat. /ortikosteroid dapat

    diberikan secara sistemik, topikal, injeksi intravitreal maupun injeksi

    subkonjungtiva kombinasi dengan pemberian antibiotik9.

    Studi yang dilakukan oleh $as dkk, ditemukan injeksi deksametason

    intravitreal bermanfaat dalam mengurangi inflamasi, namun tidak mempengaruhi

    11

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    12/18

    tajam penglihatan akhir. Sebaliknya, studi yang dilakukan oleh Shah dkk

    melaporkan tajam penglihatan akhir setelah injeksi intravitreal steroid justru

    menurun. Beberapa studi merekomendasikan pemberian prednison 1 mg7kg berat

    badan secara oral tiap pagi selama ()* hari. Selain itu dapat juga diberikan

    deksametason intravitreal !--Dg7-,1m?" pada saat biopsi vitreus atau vitrektomi.

    rednison asetat 1 + topikal tiap 1)# jam juga dapat diberikan. emberian injeksi

    kortikosteroid subkonjungtiva yang dapat diberikan diantaranya deksametason )

    9mg9.

    #.0.*. >itrektomi

    Sebagai salah satu pilihan tatalaksana endoftalmitis, vitrektomi pars plana

    memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat mengeluarkan organisme penyebab

    dan toksinnya, materi inflamasi dan kekeruhan, menghilangkan membran vitreus

    yang dapat menyebabkan ablasi retina, pengambilan sampel untuk kultur serta

    perbaikan distribusi antibiotik intravitreal1(. $ibalik keuntungan tersebut, tidak

    adanya vitreus menyebabkan peningkatan toksisitas obat dan terdapat komplikasi

    setelah vitrektomi pars plana, yaitu perdarahan, katarak, glaukoma dan ablasi

    retina1#

    .

    4ambar . >itrektomi ars lana

    Studi E>S menunjukkan bah8a vitrektomi a8al pada endoftalmitis akut

    pasca operasi katarak tidak memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan

    biopsy vitreus sederhana dan injeksi antibiotik intravitreal apabila tajam

    12

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    13/18

    penglihatan a8al 17(--. asien dengan tajam penglihatan a8al persepsi cahaya,

    vitrektomi segera memiliki prognosis tajam penglihatan akhir yang lebih baik9.

    Berdasarkan ES%S guidelines vitrektomi dini merupakan gold standard

    untuk endoftalmitis akut. >itrektomi bermanfaat dalam diagnosis dini dan

    mengurangi kebutuhan operasi ulang. /eadaan dimana vitrektomi dini tidak dapat

    dilakukan, misalnya jika operator vitreoretina atau ruangan operasi vitreoretina

    tidak tersedia, maka tatalaksana dini adalah dengan injeksi antibiotik intravitreal1-.

    'pabila pengobatan gagal, maka dilakukan eviserasi. Enukleasi dilakukan

    apabila mata telah tenang dan ftisis bulbi1.

    #.0.. Eviserasi bulbi

    Merupakan tindakan mengeluarkan seluruh isi bola mata seperti kornea,

    lensa, badan kaca, retina, dan koroid. Setelah isi dikeluarkan, maka limbus kornea

    dieratkan dan dijahit. Eviserasi bulbi dilakukan pada mata dengan panoftalmitis

    dan endoftalmitis berat

    .

    4ambar 0. Eviserasi Bulbi

    #.0.0. Enukleasi bulbi

    Merupakan tindakan pembedahan mengeluarkan bola mata dengan

    melepas dan memotong jaringan yang mengikatnya didalam rongga orbita.

    6aringan yang dipotong adalah seluruh otot penggerak mata, saraf optik, dan

    melepaskan konjungtiva dari bola mata. Enukleasi bulbi biasa dilakukan pada

    13

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    14/18

    keganasan intraokuler, mata yang dapat menimbulkan oftalmika simpatika, mata

    yang tidak berfungsi dan menimbulkan keluhan rasa sakit, endoftalmitis supuratif,

    dan ptisis bulbi.

    4ambar 9. Enukleasi bulbi

    2.*. Diagnoi +an&ing

    a. anuveitis

    b. 3umor intraokuler

    c. anoftalmitis

    2.,. Kom#likai

    /omplikasi yang dapat terjadi jika proses peradangan mengenai ketiga

    lapisan mata !retina, koroid dan sklera" dan badan kaca maka akan mengakibatkan

    panoftalmitis. anoftalmitis merupakan peradangan pada seluruh bola mata

    termasuk sklera dan kapsula tenon#.

    3abel 1. erbedaan Endoftalmitis dan anoftalmitis

    4ejala /linis Endoftalmitis anoftalmitis

    adang Antraokular Antraocular, intraorbota

    $emam 3idak nyata :yata

    Sakit bola mata 'da Berat

    ergerakan bola mata Masi dapat Sakit, tidak bergerak

    Eksoftalmos 3idak ada Mata menonjol

    Bedah Eviserasi Enukleasi

    14

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    15/18

    2.1-. Prognoi

    enelitian yang dilakukan E>S mengungkapkan terdapat beberapa faktor

    resiko yang dihubungkan dengan prognosis tajam penglihatan buruk. @aktor

    resiko paling kuat adalah tajam penglihatan a8al persepsi cahaya. @aktor resiko

    lainnya diantaranya usia tua, diabetes mellitus, robekan pada kapsul posterior,

    tekanan intraokuler yang rendah atau tinggi, defek pupil aferen, rubeosis dan tidak

    adanya refleks fundus1*.

    $ilaporkan tajam penglihatan akhir mencapai #-71-- pada endoftalmitis

    dengan bakteri penyebab kokus gram positif koagulase negatif sebanyak 9+,

    Staphylococcus aureus *-+, Streptococcus (-+, Enterococcus 1+ dan

    organisme gram negatif *+. $ilaporkan terdapat beberapa mikroorganisme

    dapat steril secara spontan selama proses respon inflamasi okuler1*.

    3atalaksana dini endoftalmitis penting terhadap hasil tajam penglihatan

    akhir. '=i=a melaporkan kasus endoftalmitis pasca operasi di S%M periode

    6anuari #--0)6uli #-1- dengan tajam penglihatan akhir 71# atau lebih baik

    didapatkan pada tindakan vitrektomi dengan injeksi antibiotik intravitreal sebesar

    (-+ dan injeksi antibiotik intravitreal saja sebesar #,#+. @aktor yang

    mempengaruhi tajam penglihatan akhir lebih buruk dari 71# adalah ri8ayat

    diabetes mellitus, komplikasi intra operasi !prolaps vitreus", a8itan terjadinya

    endoftalmitis dan rentang 8aktu diangnosis hingga mendapatkan terapi1*.

    15

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    16/18

    BAB III

    KESIMPULAN

    Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh jaringan intraokular yang

    disebabkan oleh bakteri, jamur ataupun keduanya. 3anda dan gejala yang

    ditunjukam antara lain adanya penurunan visus, nyeri, hiperemi konjungtiva,

    pembengkakan, hipopion, konjungtiva kimosis dan edema kornea. 6enis dari

    endoftalmitis terdiri dari endoftalmitis pasca operasi, endoftalmitis pasca trauma

    dan endoftalmitis endogen. enatalaksanaan endoftalmitis adalah pemberian

    antibiotik ataupun antifungi baik secara sistemik ataupun injeksi, pemberian

    kortikosteroid dan pembedahan. rognosis endoftalmitis bergantung pada durasi,

    jangka 8aktu sampai penatalaksanaannya, virulensi bakteri, pertahanan dari tubuh

    dan keparahan dari trauma. $iagnosis yang tepat dan cepat dengan tatalaksana

    yang sesuai dapat meningkatkan angka kesembuhan endoftalmitis.

    16

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    17/18

    DATA/ PUSTAKA

    1. Ben= MS, Scott A, @lunn 2F. Endophtalmits isolates and antibioticsensitivites5 ' years revie8 of culture proven cases. 'm 6 &phtalmol

    #--G 1(0515(9)#.

    #. %allegan M%, Elenbert M, arke $F. Bacterial endophthalmitis5

    Epidemiology, therapeutics, and bacterialhost interactions. %lin Microbiol

    ev #--#G1*515111)#.

    (. %ooper Ba, 2olekamp :m, Bohigian 4, 3hompson '. %ase) control

    study of endophthalmitis after cataract surgery comparing scleral and

    corneal 8ounds. 'm 6 &phtalmol #--(G 1(5 (--)*.

    . 4an AM, gahary ?%, van $issel 63, @eron E, eperkampE, >eckeneer M

    et al. Antravitreal de, %ernat 4, Fong $, $evenyi , Bell %M. isk factors for acute

    endophthalmitis after cataract surgery5 a population)based study.

    &phthalmology #--;G11!("5#*)(-.

    0. Alyas S. $alam5 enuntun#lmu Penya$it %ata. 6akarta, @/A5 #-1(G

    9. /alamalarajah S, Silvestri 4, Sharma :. Surveillance of endophthalmitis

    follo8ing cataract surgery in the /. Eye #--G 1955 *9-)0.

    ;. ?unstrom M, Fejde 4, Stenevi . Endophthalmitis after cataract surgery5

    a nation8ide prospective study avaluating incidence in relation to incision

    type and location. &phthalmology #--0G115 1--);.

    1-. Maguire 6A. ostoperative endophthalmitis5 optimal management and the

    role and timing of vitrectomy surgery. Eye #--9G##!1-"51#;-)(--.

    17

  • 7/25/2019 Referat Fix Ocha

    18/18

    11. Miller 66,Scott A, @lynn 2F. Endophthalmitis caused by Streptococcus

    pneumoniae. 'm 6 &phtalmol #--G 1(95#5#(1).

    1#. /hurana '/. %omprehensive ophthalmology. th ed. 'nshan publishers

    #--0.

    1(. rajna :>, Sathish S, ajalakshmi %, 4eorge %. Microbiological profile

    of anterior chamber aspirates follo8ing uncomplicated cataract surgery.

    Andian 6 &phthalmol 1;;9G!"5##;)(#.

    1. &jaimi Elvis and $avid 3 Fong. Endophthalmitis, Prevention and

    &reatment.niversity of 3oronto.#-1(

    1*. 'nne M.Menke. Endophthalmitis and &'SS ( Prevention, )iagnosis,

    #nvestigation, !esponse. &phtalmic Mutual Ansurance %ompany 5 #-1-

    18