Nama : Rani Sempana MentariNim: 1313010024

FISIOLOGI PENDENGARAN

Getaran suara masuk ke kanal auditori eksternal, di tangkap oleh gendang telinga, ketika gelombang suara mengenai membran timpani tekanan udara yang naik turun menyebabkan membran timpani bergetar maju mundur. Membran timpani bergetar pelan sebagai respon terhadap suara frekuensi rendah dan cepat sebagai respon terhadap suara frekuensi tinggi. Getaran diteruskan dari malleus ke incus dan kemudian ke stapes. Kemudian stapes bergerak dan mendorong oval window, gerakan oval window mempengaruhi perylimpe koklea, ketika oval window menonjol ke dalam maka akan mendorong perylimpe sakala vestibuli. Gelombang tekanan di jalarkan dari skala vestibuli , skala timpani kemudian ke round window yang akan menyebabkan tonjolan keluar ke telinga tengah. Ketika gelombang mengenai skala vestibuli dan skala timpani maka akan membentuk gelombang tekanan endolympe, gelombang pada endolymphe menyebabkan membran basiler bergerak maka hair cell akan bergerak dan menghasilkan impuls saraf. Impuls saraf melewati akson neuron tersebut membentuk cabang koklear saraf vestibulocochlear (n.VIII). Akson kemudian sinap dengan neuron di nukelus koklearis di medula oblongata di sisi yang yang sama. Terjadi defleksi stereosilia sel rambut maka kanal ion akan terbuka dan terjadi pertukaran ion, depolarisasi sel rambut menyebabkan pelepasan neurotransmiter, terjadi potensial aksi saraf auditorius ke nukleus auditorius sampai pada korteks pendengaran di lobus temporalis.Kerasnya suara ditentukan oleh intensitas gelombang suara. Gelombang suara dengan intensitas tinggi menyebabkan getaran yang lebih kuat pada membran basiler, yang menyebabkan frekuensi yang lebih tinggi dari impuls saraf yang mencapai otak. Suara yang lebih keras juga menstimulasi lebih banyak hair cells.