REFERAT FARMAKOLOGI ANESTESI

download REFERAT FARMAKOLOGI ANESTESI

of 36

description

BAB ITINJAUAN PUSTAKAPENDAHULUANPleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis. Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe. Berdasarkan histologisnya kedua lapisan ini terdiri dari selmesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler, dan pembuluh getah bening.Pleura sering kali mengalami pathogenesis seperti terjadinya efusi cairan,misalnya hidrotoraks dan pleuritis eksudativa karena infeksi, hemotoraks bilarongga pleura berisi darah, kilotoraks ( cairan limfe ), piotoraks atau empiematoracis bila berisi nanah, pneumotoraks bila berisi udara.Penyebab dari kelainan patologi pada rongga pleura bermacam  macam,terutama karena infeksi tuberculosis atau non tuberculosis keganasan, trauma, danlain  lain.ANATOMI DAN HISTOLOGI PLEURAPleura adalah membran tipis terdiri dari2 lapisan yaitu pleura visceralis dan pleura parietalis. !ecara histologis kedua lapisan initerdiri dari sel mesothelial, jaringaan ikat, dandalam keadaan normal, berisikan lapisan cairanyang sangat tipis. "embran serosa yangmembungkus parekim paru disebut pleuraviseralis, sedangkan membran serosa yangmelapisi dinding thoraks, diafragma, dan mediastinum disebut pleura parietalis.#ongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks. #ongga pleura denganlapisan cairan yang tipis ini berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura. Kedua BAB ITINJAUAN PUSTAKAPENDAHULUANPleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis. Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe. Berdasarkan histologisnya kedua lapisan ini terdiri dari selmesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler, dan pembuluh getah bening.Pleura sering kali mengalami pathogenesis seperti terjadinya efusi cairan,misalnya hidrotoraks dan pleuritis eksudativa karena infeksi, hemotoraks bilarongga pleura berisi darah, kilotoraks ( cairan limfe ), piotoraks atau empiematoracis bila berisi nanah, pneumotoraks bila berisi udara.Penyebab dari kelainan patologi pada rongga pleura bermacam  macam,terutama karena infeksi tuberculosis atau non tuberculosis keganasan, trauma, danlain  lain.ANATOMI DAN HISTOLOGI PLEURAPleura adalah membran tipis terdiri dari2 lapisan yaitu pleura visceralis dan pleura parietalis. !ecara histologis kedua lapisan initerdiri dari sel mesothelial, jaringaan ikat, dandalam keadaan normal, berisikan lapisan cairanyang sangat tipis. "embran serosa yangmembungkus parekim paru disebut pleuraviseralis, sedangkan membran serosa yangmelapisi dinding thoraks, diafragma, dan mediastinum disebut pleura parietalis.#ongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks. #ongga pleura denganlapisan cairan yang tipis ini berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura. Kedua BAB ITINJAUAN PUSTAKAPENDAHULUANPleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis. Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe. Berdasarkan histologisnya kedua lapisan ini terdiri dari selmesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler, dan pembuluh getah bening.Pleura sering kali mengalami pathogenesis seperti terjadinya efusi cairan,misalnya hidrotoraks dan pleuritis eksudativa karena infeksi, hemotoraks bilarongga pleura berisi darah, kilotoraks ( cairan limfe ), piotoraks atau empiematoracis bila berisi nanah, pneumotoraks bila berisi udara.Penyebab dari kelainan patologi pada rongga pleura bermacam  macam,terutama karena infeksi tuberculosis atau non tuberculosis keganasan, trauma, danlain  lain.ANATOMI DAN HISTOLOGI PLEURAPleura adalah membran tipis terdiri dari2 lapisan yaitu pleura visceralis dan pleura pari

Transcript of REFERAT FARMAKOLOGI ANESTESI

PowerPoint Presentation

Farmakologi AnestesiReyka PratiwiPembimbing : Dr.Helmi Prasetyo, Sp.AnREFERAT

ANASTESIAAnastesi menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementaraAnalgesia ialah pemberian obat untuk menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran pasien InduksiInduksi anestesia merupakan tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.Dapat berupa intravena, inhalasi, intramuskular, atau rektal.

Induksi INTRAMUSKULARPaling banyak dikerjakanDikerjakan dengan hati-hati, perlahan-lahan, lembut dan terkendali.Diberikan dengan kecepatan 30-60 detik.Perhatikan pernapasan, nadi, tekanan darah, dan pemberian oksigen.

Induksi IntravenaHanya ketamin (ketalar) yang dapat diberikan secara IM.Dosis: 5-7 mg/kgBB, setelah 3-5 menit pasien tidur.

Induksi InhalasiInduksi hanya dikerjakan dengan halotan (fluotan) atau sevofluran.Induksi dengan enfluran, isofluran, atau desfluran jarang dilakukan karena pasien sering batuk & waktu induksi menjadi lama.

N2O, Halotan, Enfluran, Isofluran, Desfluran, SevofluranPaling umum menggunakan N2ODibantu dengan mesin anastesi yang menyalurkan gas/ campuran ke sirkuit anestesi, kemudian dihisap oleh pasienSebagian besar gas anestetik dikeluarkan lagi oleh paru-paru. Sebagian lagi dimetabolisir oleh hepar dengan sistem oksidasi sitokrom P450. Sisa metabolisme yang larut dalam air dikeluarkan melalui ginjal.

6PremedikasiPremedikasi pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia dengan tujuan melancarkan induksi, rumatan, dan bangun dari anestesia.Cemas diazepam p.o 10-15 mg beberapa jam sebelum induksi.Nyeri petidin 50 mg IMUntuk menghindari pneumonitis asam antagonis reseptor H2 (simetidin p.o 600 mg atau ranitidin p.o 150 mg).