Referat Eritrasma Fixed Elva

13
Referat ERITRASMA Disusun oleh: Personaldi 0808121327 Elva Gabriella Depari 0908113640 Hafizhah Abizar 0908113677 Pembimbing : Dr. Sukasihati, SpKK Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin 1

Transcript of Referat Eritrasma Fixed Elva

Page 1: Referat Eritrasma Fixed Elva

Referat

ERITRASMA

Disusun oleh:

Personaldi 0808121327

Elva Gabriella Depari 0908113640

Hafizhah Abizar 0908113677

Pembimbing :

Dr. Sukasihati, SpKK

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

RSUD ARIFIN ACHMAD

PROVINSI RIAU

2013

1

Page 2: Referat Eritrasma Fixed Elva

ERITRASMA

Elva Gabriella Depari1, Hafizhah Abizar1, Personaldi1,

Sukasihati2

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

FK Universitas Riau / RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru

ABSTRACT

Eritrasma is one of the bacterial disease for more than 100 years old to be considered

as a fungal disease in 1980 Sarkany et al found the bacteria Corynebacterium minutissimum

as the cause. Eritrasma characterized by lesions of erythema and squama smooth folds in

areas such as the armpits and groin. On examination with Wood beams obtained flouresensi

red brick. Prognosis is good enough when all the lesions treated with topical erythromycin

and tetracycline drugs and anti fungal diligently and thoroughly.

Key words :Eritrasma, Corynebacterium minutissimum

ABSTRAK

Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang selama lebih dari 100 tahun

lamanya dianggap sebagai penyakit jamur hingga pada tahun 1980 Sarkany dkk menemukan

kuman Corynebacterium minutissimum sebagai penyebabnya. Eritrasma ditandai dengan lesi

berupa eritema dan skuama halus pada daerah lipatan seperti ketiak dan lipat paha. Pada

pemeriksaan dengan sinar Wood didapatkan flouresensi berwarna merah bata. Prognosis

cukup baik bila semua lesi diobati dengan eritromisin dan obat topikal tetrasiklin dan anti

jamur secara tekun dan menyeluruh.

Kata kunci : Eritrasma, Corynebacterium minutissimum

1. Dokter Muda Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/ Rumah Sakit Arifin

Achmad

2. Dokter Spesialis Bagian Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau/ Rumah Sakit

Arifin Achmad

2

Page 3: Referat Eritrasma Fixed Elva

PENDAHULUAN

Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang lebih dari 100 tahun dianggap

sebagai penyakit jamur. Burchard melukiskan penyakit ini sebagai penyakit kulit yang

disebabkan oleh Actynomycetes, Nocardia minitussima berdasarkan gambaran klinis dan

pemeriksaan sediaan langsung, ditemukan struktur seperti hifa halus pada tahun 1859.

Sarkani, dkk (1962) menemukan Corynebacterium sebagai etiologi penyakit eritrasma

berdasarkan penelitian biakan.1

Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah tropik dan

subtropik.1,2 Eritrasma bisa terjadi di segala usia, tapi lebih sering terjadi pada dewasa. Kulit

yang lembab, udara yang lembab, pakaian yang ketat, sepatu yang sempit, dan hiperhidrosis

merupakan faktor-faktor mempengaruhi perjalanan penyakit ini.3,4 Sedangkan faktor

predisposisi pada eritrasma adalah obesitas, diabetes melitus dan imunosupresi.2

EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi dari eritrasma belum banyak diuraikan. Insidens eritrasma dilaporkan

sekitar 4% di dunia. Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah

tropik. Eritrasma lebih banyak pada dewasa muda. Namun penyakit ini dapat menyerang

semua usia, pasien termuda yang pernah dilaporkan menderita eritrasma adalah anak usia

satu tahun. Frekuensinya sama pada pria dan wanita. Namun, eritrasma pada regio kruris

lebih banyak ditemukan pada pria. Studi pada tahun 2008 menemukan bahwa eritrasma

interdigitalis lebih umum terjadi pada wanita (83% dari 24 pasien) Orang-orang yang banyak

keringat, kegemukan, peminum alkohol dan debilitas lebih sering terkena penyakit Pada ras

kulit hitam lebih banyak daripada kulit putih. Daerah beriklim panas lebih sering terkena

daripada daerah dingin. Higiene buruk berperan penting dalam menimbulkan penyakit. Panas

dan lembab juga mempermudah timbulnya penyakit.4

DEFINISI

Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh

Corynebacterium minutissimum, ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama

halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.1

3

Page 4: Referat Eritrasma Fixed Elva

ETIOLOGI

Seperti yang telah disebutkan di atas etiologi dari penyakit ini adalah

Corynebacterium minutissimum.4 Bakteri ini adalah bakteri gram positif (difteroid). Bakteri

ini tidak membentuk spora dan merupakan basil yang bersifat aerob atau anaerob yang

fakultatif. Corynebacterium minitussismum merupakan flora normal di kulit yang

dapat menyebabkan infeksi epidermal superfisial pada keadaan-keadaan tertentu. 4,5

GEJALA KLINIS

Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat. Lesi

eritoskuamosa, berskuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklat-coklatan.

Variasi ini rupanya bergantung pada area lesi dan warna kulit penderita. Tempat predileksi dimulai dari

tempat yang paling sering, yakni toe webspaces (diantara jari kaki)3,4, lipat paha, aksila3,5,6. Bisa

ditemukan di daerah intertriginosa lain (terutama pada penderita gemuk)1,3, intergluteal,

inframamary (submammary)5. Lesi di daerah lipat paha dapat menunjukkan gejala berupa gatal dan

terasa terbakar. Sedangkan lesi pada tempat lain asimtomatik.7

Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa. Lesi

tidak menimbulkan dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama kering yang halus menutupi lesi

dan pada perabaan terasa berlemak. Beberapa penulis beranggapan ada hubungan erat antara

eritrasma dan diabetesmelitus. Penyakit ini terutama menyerang pria dewasa dan dianggap

tidak begitu menular, berdasarkan observasi pada pasangan suami-isteri yang biasanya tidak

terserang penyakittersebut secara bersama-sama. Eritrasma tidak menimbulkan keluhan

subyektif, kecuali bila terjadi ekzematisasi oleh karena penderita berkeringat banyak atau

terjadi maserasi pada kulit.1

Gambar 1. Gambaran eritrasma pada daerah inguinal8

4

Page 5: Referat Eritrasma Fixed Elva

PATOGENESIS

Cukup lama kelompok jamur actynomicetes yaitu Nocardia minutissima diduga sebagai penyebab.

Saat ini kuman batang gram positif yang ditemukan pada pemeriksaaan eritrasma diketahui sebagai

corynebacterium minutissimum.8,9

Corynebacterium minutissimum merupakan bakteri batang gram positif, yang berdiameter 1-2 u

dengan granul sub-sternal. Terkadang terdapat pertambahan granul yang terdapat di sentral. Perubahan ini

disertai oleh kurangnya fluoresensi pada koloni.

Bakteri ini bersifat lipofilik, tidak memiliki spora, aerob dan katalase positif. Organism lipofilik ini

berkolonisasi pada daeerah yang kaya akan lipid atau sebum seperti axillae. Bakteri mempermentasikan glukosa,

dextrose, sukrosa, maltose dan manitol.

Corynebacterium minutissimum berada pada lapisa n superficial stratum korneum, dan tidak

berpenetrasi kepada lapisan epithelium yang masih baik atau jaringan ikat dalam keadaan normal. Bakteri ini

menginvaso bagian superficial stratum korneum pada kondisi yang cenderung panas dan kelembaban, organism

ini berkembang biak akibat gangguan pada flora normal yang diikuti oleh kerusakan pada barrier kulit, sehingga

menyebakan stratum korneum menjadi tebal. Bakteri ini dapat dilihat di rongga antar sel, seperti juga di sel-sel,

menghancurkan fibril-fibril keratin. Bakteri ini menghasilkan porfirin seperti pada hampir seluruh corynebacteria.

Substansia fluoresensi adalah senyawa porfirin yang larut air sehingga tidak bisa dilihat pada daerah yang baru

saja dicuci.

PENUNJANG DIAGNOSIS

Pemeriksaan pembantu terdiri atas pemeriksaan dengan lampu Wood dan sediaan

langsung.1

Pada pemeriksaan dengan lampu Wood, lesi terlihat berfluoresensi merah membara

(coral-red ).1,7 Fluoresensi ini terlihat karena adanya porfirin.11 Pencucian atau pembersihan

daerah lesi sebelum diperiksa akan mengakibatkan hilangnya fluoresensi.7

Bahan untuk sediaan langsung dengan cara mengerok. Lesi dikerok dengan skalpel

tumpul atau pinggir gelas obyek. Bahan kerokan kulit ditambah satu tetes eter, dibiarkan menguap.

Bahan tersebut yang lemaknya sudah dilarutkan dan kering ditambah birumetilen atau biru

laktofenol, ditutup dnegan gelas penutup dan dilihat di bawah mikroskopdengan pembesaran

10x100. Bila sudah ditambah biru laktofenol, susunan benang halus belum terlihat nyata,

sediaan dapat dipanaskan sebentar di atas api kecil dan gelas penutupditekan, sehingga

preparat menjadi tipis.

5

Page 6: Referat Eritrasma Fixed Elva

Organisme terlihat sebagai batang pendek halus, bercabang, berdiameter 1u atau

kurang, yang muda putus sebagai bentuk basil kecil atau difteroid. Pemeriksaan harus teliti

untuk melihat bentuk terakhir ini. Kultur biasanya tidak diperlukan.1

Gambar 2. Gambaran eritrasma dengan pemeriksaan Lampu Wood8

DIAGNOSIS BANDING

Kelainan kulit kronik, non-inflamasi pada daerah intertriginosa, yang berwarna merah

kecoklatan, dilapisi skuama halus merupakan tanda eritrasma.1 Candidiasis dan penyakit yang

disebabkan oleh dermatofita pada epidermis dan dermis bisa menjadi diagnosis banding pada

eritrasma.2

Tinea kruris, penyakit ini biasanya gatal dan disertai papula-papula eritematosa dengan pinggir lesi

aktif yang ditutupi oleh skuama halus, lesi kadang-kadang disertai vesikel halus. Tinea kruris biasanya terjadi

pada lipat paha kiri dan kanan. Diagnosis dapat ditegakan dengan ditemukannya jamur pada pemeriksaan larutan

KOH 10%

Gambar 3. Tinea kruris.5

6

Page 7: Referat Eritrasma Fixed Elva

Kandidiasis, daerah eritematosa yang dikelilingi lesi-lesi satelit, erosif, kadang-kadang dengan papula

yang bersisik dan gatal hebat, disertai panas seperti terbakar.1

Gambar 4. Kandidiasis intertriginosa5

Dermatitis seboroik, kelainan kulit terdiri dari eritema dan skuama yang berminyak dan agak

kekuningan, batas agak kurang tegas. Bentuk yang ringan hanya mengenai kulit kepala yang berbentuk

skuama-skuama halus, mulai sebagai bercak kecil. Bentuk berat ditandai dengan bercak-bercak berskuama

dan berminyak disertai eksudasi dan krusta tebal.1

Dermatitis seboroik biasanya terdapat di daerah kepala, dahi, glabella, telinga post aurikular, leher,

supraorbital, liang telinga luar, lipatan nasolabialis, areola mammae, lipat paha dan anogenital.

Gambar 5. Dermatitis seboroik pada area genital5

Pemeriksaan dengan lampu Wood dan sediaan langsung dapat membedakan kedua

penyakit tersebut. Selain itu dermatitis seboroik juga dijadikan diagnosis banding pada

eritrasma, pada dermatitis seboroik bisa ditemukan adanya spora dan jika diperiksa dengan

menggunakan lampu wood akan berwarna hijau.11

7

Page 8: Referat Eritrasma Fixed Elva

PENGOBATAN

Penatalaksanaan umum dari eritrasma adalah

1. Menjaga kebersihan badan

2. Menjaga kulit agar tetap kering

3. Menggunakan pakaian bersih dan menyerap keringat

4. Menghindari panas atau kelembaban yang berlebih

Pengobatan sistemik bisa menggunakan eritromisin, tetrasiklin dan kloramfenikol.

Eritromisin merupakan obat pilihan dengan pemberian 4 x 250 mg/ hari selama 14 hari.

Penggunaan eritromisin lebih baik baik daripada tetrasiklin dan kloramfenikol. Penggunaan

kloramfenikol dapat menimbulkan neutropenia, agranulositosis dan anemia aplastik.12 

Pengobatan Drug of Choice topikal bisa menggunakan tetrasiklin 3%, klindamisin,

dan natrium fusidat 2%. Hanya pengobatan topikal memerlukan lebih ketekunan dan

kepatuhan penderita.

PROGNOSIS

Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan menyeluruh. Namun dapat terjadi

kekambuhan setelah sembuh dengan pemberian antibiotik. 1,2

  

 

8

Page 9: Referat Eritrasma Fixed Elva

DAFTAR PUSTAKA

1. Budimulja U. Eritrasma. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Edisi ke-5. . Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Hal 334-335.

2. Busam KJ. Dermatophatology. 1st Ed. USA: Saunders; 2010. p 123-4.

3. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 7th Ed. United state of America: Mc Graw Hill; 2008. Page 1708-1710.

4. Blaise G, Nikkels AF, Hermanns-Le T, Nikkels-tassoudji N, Pierard GE. Corynebacterium-associated skin infections. International Journal of Dermatology: 2008. Vol 47(9). p 884-890(7).

5. Siregar RS. Eritrasma. Dalam: Hartanto H, editor. Saripati penyakit kulit. Ed ke-3. Jakarta: EGC; 1996. Hal. 64-5.

6. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas & synopsis of clinical dermatology. 6th

Ed.United States: The McGraw-Hill Companies; 2009.

7. Arnold HL, Odom RB James WD, editor. Andrews’ diseases of the skin. Clinical Dermatology. 10th Ed. Philadelphia: W.B.Saunders, Elsevier: 2006. P 284-5

8. Warouw, Winsy F. infeksi bakteri lain. Dalam: Harahap M, editor. Ilmu Penyakit kulit. Edisi ke-1. Jakarta: penerbit hipocrates; 2000. Hal 61-2.

9. Burns T, breathnach S, Cox N, Griffiths C, editor. Rook’s textbook of dermatology. 7th Editin. United State of America: Blackwell publishing company; 2004. p 2737-9.

10. Miller SD, David-Bajar K. A Brilliant case of erythrasma. New England Journal of Medicine: 2004; Vol. 351(16).

11. Brown L. Pathology of the vulva and vagina. London: Springer-verlag; 2013. p 26.

12. Holdinesss MR. Management of cunateneous erythrasma. Drugs: 2002. Vol. 62 (8); p 1131-41.

9