REFERAT ENSEFALOPATI HIPERTENSI

download REFERAT ENSEFALOPATI HIPERTENSI

of 24

description

Hipertensi EnsefalopatiReferat Neurologi

Transcript of REFERAT ENSEFALOPATI HIPERTENSI

Slide 1

ENSEFALOPATI HIPERTENSIMONAREZA RESTANTIA SHIRLY D | C 111 11 178definisiEnsefalopati : segala macam penyakit difus pd otak yg menyebabkan kelainan fungsi & struktur otak kejang & gang. sensoris sbg suatu keadaan emergensi.

Hipertensi : salah satu kondisi medis yang ditandai oleh peningkatan tekanan sistolik dan atau tekanan diastolik. Menurut JNC 7

Klasifikasi HipertensiKategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)Normal 120 mmHg dengan tanpa kerusakan / komplikasi minimum target organ, TD dirurunkan dalam 24 jam sampai batas aman terapi parenteralFaktor resikoPenderita yang tidak minum obat atau minum obat anti-hipertensi yang tidak teratur.KehamilanPenggunaan napzaPenderita dengan rangasangan simpatis tinggi, seperti luka bakar berat, penyakit vaskular dan trauma kepala.Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal epidemiologiBanyak ditemukan pada usia pertengahan dengan riwayat hipertensi essensial sebelumnya.Penelitian di USA: sebanyak 60 juta orang yang menderita hipertensi, kurang dari 1 % mengidap hipertensi emergensiMortalitas dan morbiditas hipertensi bergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Populasi >45 tahunLaki-laki: Perempuan = 5 : 4di Provinsi Kalimantan Selatan (39,6%) sedangkan terendah di Papua Barat (17,6 %)

etiologiPenyakit kronis parenkim ginjalGlomerulonefritis akutPenghentian agen hipertensi seperti clonidinEnsefalitis / meningitisEklamsia atau preeklamsiaTrauma kepalaPenyakit kolagen vaskulerHiperaktivitas otonomVaskulitisKonsumsi kokain, amfetamin, pensiklidin

PATOFISIOLOGI EHNormal : autoregulasi peredaran darah serebralSistemik (vasoldilatasi) = pembuluh darah serebral (vasokonstriksi). Diatur oleh aktifitas saraf simpatis utk melindungi kerusakan jar. otakCerebral blood flow konstan pada MAP 60 dan 120 mmHgPATOMEKANISME Blood pressureIntense reflex cerebral vasoconstriction (Exaggerated autoregulation) Cerebral blood flowFocal cerebral ischemia- Transient focal deficits- Focal seizureVessel wallischemiaGlobal cerebralischemiaArteriolar and capillarydamageLocalized cerebral edemaPetechial hemorrhagesPatofisiologi Ensefalopati Hipertensi akibat Reaksi Autoregulasi yang Berlebihan Sumber: Cermin Dunia Kedokteran No.157, halaman 175PATOMEKANISME Blood pressureFailure of autoregulationForced vasodilatation Endothelial permeability- Hyperperfusion- capillary hydrostatic pressureCerebral edemaHypertensive encephalopathy (headache, nausea, vomiting, altered mental status, convulsion)Sumber: Cermin Dunia Kedokteran No.157, halaman 176Patofisiologi Ensefalopati Hipertensi akibat Kegagalan Autoregulasi Manifestasi klinisProdromal : sakit kepala 12-48 jam sebelumnya (makin lama makin hebat), disertai muntahMental confusion (penurunan kesadaran), dapat disertai kejangDefisit neurologik dapat dijumpai (hemiparesis, afasia, refleks asimetrik, nistagmus) bersifat sementara/reversibleGejala-gejala gangguan otak yang difus dapat berupa defisit neurologis fokal, tanda-tanda lateralisasi yang bersifat reversible maupun irreversible yang mengarah ke perdarahan cerebri atau stroke.

Manifestasi klinisMicroinfark dan peteki pada salah satu bagian otak jarang dapat menyebabkan hemiparesis ringan, afasia atau gangguan penglihatan. Manifestasi neurologis berat muncul jika telah terjadi hipertensi maligna atau tekanan diastolik >125mmHg disertai perdarahan retina, eksudat, papiledema, gangguan pada jantung dan ginjal.6diagnosisAnamnesa : Sewaktu penderita masuk, dilakukan anamnesis singkat. Hal yang penting ditanyakan : Riwayat hipertensi : lama dan beratnya. Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya. Usia : sering pada usia 40 60 tahun. Gejala sistem saraf ( sakit kepala, rasa melayang, perubahan mental, ansietas ). Gejala sistem ginjal ( gross hematuri, jumlah urine berkurang ). Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung, kongestif dan edema paru, nyeri dada ). Riwayat penyakit : glomerulonefrosis, pyelonefritis. Riwayat kehamilan : tanda eklampsi.

Pemeriksaan lanjutanPemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri ) mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati, gangguan neurologi, payah jantung kongestif ). Pemeriksaan penunjang : a. darah : rutin, creatinine, elektrolit.b. urine : Urinelisa dan kultur urine. c. EKG : 12 Lead, melihat tanda iskemi. d. Foto dada : apakah ada edema paru ( dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana ).

GAMBARAN CT SCAN HIPERTENSI ENSEFALOPATII

Gambaran CT Scan (kanan) dan MRI (kiri) kepala pada wanita 55 tahun dengan Ensefalopati Hipertensi dan kejang menunjukkan adanya lesi white matter yang terkonsentrasi pada bagian posterior otak

penatalaksanaan

prognosisDUBIASebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita hanyalah 20% dalam 1 tahun.Kematian sebabkan oleh uremia (19%), payah jantung kongestif (13%), cerebro vascular accident (20%),payah jantung kongestif disertai uremia (48%), infrak Mio Card (1%), diseksi aorta (1%).

NIFEDIPIN SUBLINGUAL 0,1 mg/kgbbDinaikkan 0,1 mg/kgbb/kali setiap 5 mnt, pada 30 mnt pertama, lalu setiap 15 menit pada 1 jam,selanjutnya tiap 30 menit (dosis maksimal 10mg/kali)

+ LASIX 1mg/KgBB/kali, 2x sehari (iV), oral bila KU baik__________________________________ + bila tensi tidak turun KAPTOPRIL 0,3 mg/kgbb/kali 2-3 x sehari (maks.2 mg/kgbb/kaliDIASTOLIK 90-100 mmHGSTABILNIFEDIPIN RUMAT0,2 mg-1 mg/kgbb/hari, 3-4 xTekanan darah diukur setiap 5 menit pada 15 menit pertama, setiap 15 menit pada 1 jam pertama, selanjutnya setiap 30 menit sampai tensi diastolik