Referat CT Scan Tumor Otak

77
BAB I PENDAHULUAN Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor ini dapat bersifat primer atau pun merupakan metastase dari tumor pada organ lainnya. Tumor otak memberikan permasalahan klinis yang berbeda dengan tumor lain karena efek yang ditimbulkannya dan keterbatasan terapi yang dapat dilakukan. Tumor otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak secara langsung akan menimbulkan gangguan fungsional dari sistem saraf pusat berupa gangguan motorik, gangguan sensorik, panca indera, bahkan kemampuan kognitif. Selain itu, efek massa yang ditimbulkan oleh tumor otak juga akan memberikan masalah serius mengingat tumor berada dalam rongga tengkorak yang pada orang dewasa merupakan suatu ruang tertutup dengan ukuran tetap. Tumor intrakranial atau tumor otak merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti karena otak merupakan organ sentral yang sangat penting. Keganasan primer susunan saraf pusat merupakan 2% dari seluruh kanker tetapi jumlah yang tidak proporsional untuk tingkat morbiditas dan mortalitas. Diperkirakan 43.800 kasus baru dari tumor jinak dan ganas didiagnosis setiap tahun di Amerika, termasuk 3410 kasus pada anak dan remaja. Dari kasus ini,sekitar 12.760 akan mati. Insiden dari tumor otak adalah 14,800 per 1

description

sip

Transcript of Referat CT Scan Tumor Otak

BAB I PENDAHULUAN

Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor ini dapat bersifat primer atau pun merupakan metastase dari tumor pada organ lainnya.Tumorotakmemberikan permasalahan klinis yang berbeda dengan tumor lain karena efekyang ditimbulkannya danketerbatasan terapi yangdapat dilakukan. Tumor otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak secara langsung akan menimbulkan gangguan fungsional dari sistem saraf pusat berupa gangguan motorik, gangguan sensorik, panca indera, bahkan kemampuan kognitif. Selain itu, efek massa yang ditimbulkan oleh tumor otak juga akan memberikan masalah serius mengingat tumor berada dalam rongga tengkorak yang pada orang dewasa merupakan suatu ruang tertutup dengan ukuran tetap.Tumorintrakranialatautumorotakmerupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti karena otak merupakan organ sentral yang sangat penting.Keganasan primer susunan saraf pusat merupakan 2% dari seluruh kankertetapi jumlah yang tidak proporsional untuk tingkat morbiditas dan mortalitas. Diperkirakan 43.800 kasus baru dari tumor jinak dan ganas didiagnosis setiap tahun di Amerika, termasuk 3410 kasus pada anak dan remaja. Dari kasus ini,sekitar 12.760 akan mati. Insiden dari tumor otak adalah 14,800 per 100.000 orangper tahun, dengan sekitar setengah adalah jinak secara histologi. Bahkan tumor jinak, jika tidak dapat di angkat atauradioterapi,dapatmenjadifataldan menyebabkan pertumbuhan yang progresif dalam ruang tengkorak yang tertutup.Wanitamempunyai insiden yangsedikitlebih tinggi(15,1/100.000 orangpertahun) dari pria (14,3/100.000 orang per tahun), kemungkinan kerana tingginya insiden meningioma pada wanita. Keganasan dari tumor system saraf pusat menyebabkan kematian dari tumor solid pada anak penyebab ketiga kematian karena kanker pada remaja dan dewasa usia 15-34 tahun. Meningioma adalah tumor jinak otak yang paling banyak, dan astrositoma, termasuk glioblastoma multiforme (GBM), adalah tumor otak ganas yang paling banyak.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISITumor otak adalah suatulesi ekspansifyang bersifat jinak (benigna) atau pun ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasmapada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase)seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder.(5)Tumor adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel memiliki mekanismeperbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat.Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri.Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.Tumor otak adalah suatu pertumbuhanjaringanabnormal di dalam otak merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan pusat kendali dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umumnya dapat mengganggu fungsi organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan kematian. Tumor otak dapat bersifatbenigna dan maligna.Tumor intrakranial (termasuk lesi desak ruang) bersifat jinak maupun ganas, dan timbul dalam otak, meningen, dan tengkorak. Tumor otak berasal darijaringan neuronal, jaringan otak penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisan otakdan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastasis dari karsinoma sistemik. Metastasis otak ditandai oleh keganasan sistemik dari kanker paru,payudara, melanoma, limfoma dan kolon. Tumor otak dapat terjadi pada semua usia; dapat terjadi pada anak kurang dari 10 tahun, tetapi paling sering terjadi pada dewasa usiadekade kelima dan enam. Pasienyang bertahan dari tumorotak ganasjumlahnya tidak berubah banyak selama 20 tahun terakhir

GAMBAR 1 : Gambaran tumor otak primer

2.2 EPIDEMIOLOGITumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun.(5) Tumor otak primer hanya 2 3% dari seluruh jumlah kanker pada orang dewasa. Kira-kira 18.000 kasus baru pasien tumor otak dan dengan kematian 14.000. pada anak-anak tumor otak primer kira-kira 25% dari seluruh tumor. Tumor otak dapat terjadi pada setiap umur, dari penelitian, tumor otak sering terdapat pada anak-anak 3 12 tahun dan pada dewasa sekitar 40 70 tahun. (2)

2.3. ANATOMISistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak atau encephalon adalah sentral supervisori dari sistem syaraf/pusat supervisori dari system syaraf sentral vertebrata, yang terletak pada kepala.Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.(8) Otak dapat dibagi ke dalam otak besar (cerebrum), batang otak(brainstem), dan otak kecil (cerebellum): (2)

GAMBAR 2 : Bagian-bagian dari otak

1. CerebrumCerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas bagian ini. Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.Lobus Frontalmerupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.(6) Lobus Parietalmerupakan bagian tengah otak, lobus parietalis membantu seseorang untuk mengidentifikasi objek dan memahami hubungan spasial (dimana tubuh seseorang dibandingkan dengan benda-benda di sekitar orang tersebut). Lobus parietalis juga terlibat dalam interpretasi rasa sakit dan sentuhan pada tubuhLobus Temporalberada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara dan terlibat dalam memori,ucapan, dan indra penciuman.Lobus Occipitalada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga Terdiri atas bagian kiri dan kanan yang disebut hemispherium Cerebri.Kedua bagian ituterhubung olehkabel-kabel sarafdi bagian bawahnya.Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otakkanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otakkiri untuk logika dan berpikir rasional.

2. CerebellumTerletak dibawah Cerebrum dan dibelakang otak. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.(9)

3.Batangotak (brainstem)Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusiatermasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitufight or flight(lawan atau lari) saat datangnya bahaya.Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut denganotak reptil. Otak reptil mengatur perasaan teritorial sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:Mesencephalonatau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.Medulla oblongataadalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.Ponsmerupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.

GAMBAR 3 : Potongan medial otak dan batang otak

Sel GliaSel glia, atau neoroglia (hanya berada pada susunan saraf pusat) berfungsi untuk menyangga dan dukungan metabolik terhadap neuron. Ada 2 macam sel glia; makroglia danmikroglia. Mikroglia berfungsi sebagai sel fagosit yang sangatbesarjika terjadi infeksi atau kerusakan pada susunan saraf, sedangkan makrogliaberfungsi sebagai penyangga dan fungsi nutritif. Mikroglia ada 4 macam, yaitu Oligodendroglia, sel schwann, sel astrosit, dan sel ependyma. Bersama-sama mereka dipandang sebagai suatu sistem yang dinamik bermakna fungsional dalampertukaran metabolik antara neuron sistem saraf pusat lingkungannya. Terdapat tiga jenis sel glia, mikroglia, oligodendroglia, dan astrosit. Mikroglia secara embriologisberasal dari lapisan mesodermal sehinggapada umumnyatidakdiklasifikasikan sebagisel glia sejati. MikrogliamemasukiSSP melalui sistempembuluh darah dan berfungsi sebagai fagosit, membersihkan debris dan melawan infeksi. Astrosit Astrosit merupakan neuroglia terbesar,berbentuk bintang ,berinti besar, bulat atau lonjong, sitoplasmanya mengandung banyak ribosom dan nukleoli tidakjelas. Astrosit protoplasma terutama terdapat dalam substantia grissea otak dan medulla spinalis, sedangkan astrosit fibrosa terutama dalam substantia alba. Kerana banyaknya proses-proses sitoplasma yang luar, astrosit penting sebagai struktur penyokong dan structural dalam SSP. Fungsi astrosit masih diteliti, bukti-bukti memperlihatkan sel-sel ini mungkin berperan dalam menghantar impuls dan transmisi sinaptik dari neuron dan bertndak sebagai saluran penghubung antara pembuluh darah dan neuron.Oligodendrosit Disebut juga oligodendroglia, lebih kecil dari astrosit dengan cabang-cabang yang lebih pendek dan jumlahnya lebih sedikit. Intinya kecil, lonjong, sitoplasma lebih padat dengan ribosom bebas dan terikat dalam jumlah besar. Oligodendrosit terutama terdapat dalam 2 lokasi, di dalam subtansia grissea dan di antaraberkas-berkas akson di dalam substantia alba. Lainnya terletak dalam posisiperivascularsekitarpembuluhdarah.Oligodendroglia dan astrosit merupakan neuroglia sejati dan berasal dari lapisan embrional ektodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia berperan dalam pembentukan myelin.

Sel EpendimSel ependim berasal dari lapisan dalam tabung neuralis dan mempertahankan susunan epitel mereka . Sel ependim melapisi rongga otak dan medulla spinalis dan terendam dalam cairan serebrospinal mengisi rongga-rongga ini. Meskipin ujung apikal sel ependim melapisi rongga tersebut,namun dasarnya tidak seragam dan terdiri dariprocesus panjang yang meluas daripusat otak ke jaringan penyambung perifer, akibatnya procesus sel ependimberjalan di antara unsur saraf dan merupakan matriks penyokong yang mirip dengan sel glialainnya.Sel SchwannSel schwann membungkus semua serat sarafdari susunan saraf perifer, dan meluas sampai perlekatannya masuk atau keluar dari perlekatannya di medulla spinalis dan batang otak sampai ke ujungnya. Sel swhann memperlihatkan intiyang heterochromatik, biasanya gepeng, dan terdapar di tengah sel dengan banyakmitokondria, mikrotubul dan mikrofilamen

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan ditutupi oleh 3 membran yang disebut meningen.Otak juga dilindungi oleh cairan serebrospinal, yang diproduksi oleh pleksus khoroideus, yang masuk ke dalam 4ventrikel dan rongga antara meningen. Cairan serebrospinal membawa nutrient dari darah keotak dan membawa kembali zat-zat yang tidak diperlukan lagi dari otak ke darah.Otak terdiri dari beberapa tipe sel, setiap tipe mempunyai fungsinya masing-masing. Ketika sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol pertumbuhannya dan sel-sel diluar suatu massa jaringan disebut Tumor.

Sirkulasi darah otakOtak menerima 17 % curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Otakdiperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dan dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk system anastomosis, yaitu sirkulus wilisi. Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis komunis kira kira setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kisma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudattus dan putamen basal ganglia, kapsula interna,korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk kortes somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis, dan frontalis korteks serebri. Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melaluiforamenmagnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk basilaris, arteri basilaris terus berjalan sampai setinggi otak tengah,dan disini bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahimedulaoblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. Arteri serebri posteriordan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular. Sistim vena sentral terdiri atas: Aliran vena serebral eksternal atau superficial dan aliran vena serebral atau profunda.Keduasistimvenaini mengalirkan darah ke dalam sinus venosus. Anastomose banyak terjadi antara dua kelompok ini melalui anyaman pembuluh didalam substansi otak. Dari sinusvenosus melalui vena emisries darah balik ini diteruskan ke vena ekstrakranial

GAMBAR 4 : Lingkaran arteri pada dasar otak

2.4 Etiologi Kebanyakan tumor otak primer adalah tidak diketahui penyebabnya. Pelbagai kemungkinan sebagai factor penyebab seperti merokok, pemakanan, pekerjaan dan penggunaan telefon gengam telah dilakukan penelitian dengan tiada bukti kausatif terkait tumor. Sesetangah tumor otak dikaitkan dengan kelainan genetic. (1)Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,walaupuntelah banyakpenyelidikan yang dilakukan. Adapunfaktor-faktoryang perlu ditinjau, yaitu :1) HerediterRiwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpaipada anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhanbaru, memperlihatkan faktor familial yang jelas.Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak adabukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.2) Sisa-sisaSelEmbrional(Embryonic Cell Rest)Bangunan-bangunan embrional berkembangmenjadibangunan-bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalamtubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggaldalam tubuh, menjadi ganas danmerusak bangunan di sekitarnya.Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratomaintrakranial dan kordoma.3) RadiasiJaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapatmengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningiomaterjadi setelah timbulnya suatu radiasi.

4) VirusBanyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksivirus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belumditemukan hubungan antara infeksi virus dengan perkembangan tumorpada sistem saraf pusat.5) Substansi-substansiKarsinogenik Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luasdilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan. (5)

2.5 Klasifikasi Tumor otak memiliki banyak klasifikasi. TABLE 1 : Klasifikasi tumor, terbagi dua yaitu : (2)TumorJinak(Benigna)

Tumor Ganas (Maligna)

Tidak terdapat sel kanker Biasanya dapat diangkat dan tidak berulang Batas tegas Bersifat tidak menginvasi ke jaringan sekitar tapi dapat menekan daerah yang sensitif dari otak dan mengakibatkan gejala Bila terletak di daerah vital dari otak dan menganggu fungsi vitalmaka dapat dipikirkan suatu keganasan. Cth: a.Acoustic neuroma b.Meningiomac.Pituitary adenomad.Astrocytoma Mengandung sel kanker Menganggu fungsi vital dan mengancam nyawa Tumbuh cepat dan menginvasi ke jaringan sekitar otak Seperti tanaman, tumor maligna mempunyai akar yang tumbuhke dalam jaringan otak yang sehat Tumor otak maligna bisa encapsulated Cth:a.Glioblastoma multiformeb.Oligodendrogliomac.Apendymoma

Klasifikasi tumor otak menurut lokasi, yaitu: (4)1. 53

2. Supratentorial, yaituTumoryangterletak di atastentorium serebelli3. Infratentorial : terletak dibawah tentorium serebelli dalam fossa Kranni Posterior

GAMBAR 5 : Gambaran letak supratentorial dan infratentorial

TABLE 2 : Klasifikasi tumor berdasarkan lokasi (5)

TABLE 3 : Klasifikasi menurut WHO (1)

WHO Classification of Tumors of the Central Nervous System

Tumors of Neuroepithelial Tissue

Tumors of the Cranial and Spinal Nerves

Tumors of the Meninges

Lymphomas and Hemopoeitic neoplasms

Germ Cell Tumors

Cysts and Tumor-like lesions

Tumors of the sellar region

Local extensions from regional tumors

Metastatic Tumors

Pembagian tumor menurut asal sel (Klasifikasi Kernahan dan Sayre), yaitu1. TumorotakprimerTumoryangberasaldarijaringanotak. Dikalsifikasikan berdasarkan tipe jaringan asal yaitu : Glioma Jumlah glioma adalah sekitar 40-50% dari tumor otak. Glioma dikelompokkan berdasarkan asal embriologis. Pada orang dewasa sel neuroglia system saraf pusat berfungsi untuk memperbaiki, menyokong dan melindungi sel-sel saraf yang lunak.Glioma terdiri dari jaringan penyambung dan sel-selpenyokong. Neuroglia mempunyai kemampuan untuk terus membelah selama hidup. Sel-sel glia berkumpul membentuk parut sikatriks padat dibagian otak di mana neuron menghilang oleh keranacederaataupenyakit.Tumorglia merupakan penyebab dari hampir separuh tumor otak pada anak. Sebagian besartumor glia pediatrik merupakan tumorderajat rendah yang paling sering terletak difossa posterior dan regio diensefalon. Glioma termasuk astrositoma, oligodendroglioma dan campuran pelbagai tumor.a) ASTROSITOMAAstrocytomas adalah glioma yang paling umum, terhitung sekitar setengah dari seluruh otak primer dan tumor sumsum tulang belakang. Astrocytomas berkembang dari sel glia yang berbentuk seperti bintang disebut astrosit, bagian dari jaringan yang mendukung otak.(9) Pada orang dewasa terdapat pada secebrum dan pada anak-anak dapat terjadi di batang otak, serebrum dan serebellum. Merupakan 25% dari seluruh tumor otak.Ada berbagai jenis astrocytomas, dan lesi ini diklasifikasikan menjadi beberapa kategori sesuai dengan gambara sel di bawah mikroskop. Klasifikasi ini penting karena, gambaran astrocytoma yang akan sering memprediksi sifat dari sel serta prognosis pada pasien.Skema derajat berdasarkan karakteristik histopatologi telah yang telah ditemukan, termasuk system penilaian Bailey dan Cushing , nilai Kernohan I-IV, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kelas I-IV, dan Anne / Mayo St kelas 1-4. Kawasan tumor menunjukkan tingkat terbesar anaplasia digunakan untuk menentukan kelas histologis tumor. Praktek ini didasarkan pada asumsi bahwa bidang anaplasia terbesar menentukan perkembangan penyakit.Pada skema penilaian WHO diterima secara luas di mana bergantung pada penilaian atypia nuklir, aktivitas mitosis, selluler, proliferasi pembuluh darah, dan nekrosis.WHO grade I sesuai dengan astrocytoma pilocytic, WHO grade II sesuai dengan kelas rendah (difus ) astrocytoma, WHO kelas III sesuai dengan astrocytoma anaplastik, dan WHO kelas IV sesuai dengan glioblastoma (GBM). (9)Astrositoma sering menginfiltrasi otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran. Walaupun menginfiltrasi bagian otak namun efeknya pada fungsiotak hanya sedikit sekali padapermulaan penyakit.Pada umumnya astrositoma tidak bersifat ganas, walaupun dapat mengalami perubahan keganasanberupa glioblastoma, yaitu suatu astrositoma yang sangat ganas.tumor-tumor inipada umumnya tumbuh lambat. Oleh karena itu penderita sering tidak datangberobat walaupun tumor sudah berjalan bertahun-tahun. Astrositoma derajat I memperlihatkan gambaran astrosit yang tidak banyak berbeda dengan astrosit normal, hanya saja jumlahnya berbeda, sehingga kepadatannya dalam suatu daerah menonjol. Astrositoma derajat II,III, dan IV secara berturut-turut memperlihatkan segi-segi keganasan yang meningkat. Astrositoma derajat III menggambarkan gambaran histologik yang sudah mitotik, infiltratif dan ekspansif sehingga banyaknecrosis dan hemoragik terjadi. Apalagi astrositoma derajat IV, berbagai jenis sel dalam tahap mitosis dijumpai baik dalam formasi yang khas, maupun yang tersebarsecara tidak teratur dengan banyak nekrosis dan hemoragi.maka astrositoma derajat III dan IV diberi nama tersendiri yaitu glioblastoma multiform. Sampai timbul gejala (missal: serangan epilepsy maupun nyeri kepala). Eksisi bedah lengkap pada umumnya tidak dapat dilakukan kerana tumor bersifat invasif tapi bersifat residifterhadap radiasi.

GAMBAR 6 : Astrositoma

Klasifikasi.Berdasarkan kecenderungannya untuk menjadi anaplasia, WHO mengklasifikasi astrositoma menjadi pilocytic astrocytoma ( grade I), diffuse astrocytoma ( grade II), anaplastic astrocytoma ( grade III) dan glioblastoma multiforme ( gradeIV). WHO telah melakukan banyak perubahan klasifikasi sejak pertama kali dipublikasikan pada tahun 1979. Edisi kedua dipublikasi pada tahun 1993 dan telah mengalami banyak kemajuan dengan diperkenalkannya pemeriksaan immunohistochemistry. Klasifikasi yang terakhir dipublikasi pada tahun 2000 yang disusun berdasarkan konsensus yang direkomendasikan oleh International WHO Working Group of experts di Lyon. Grade I merupakan tumor yang memberikan gambaran histologis yang stabil, yang dikenal sebagai tumor jinak. Tanda-tanda bahwa tumor tersebut atipik adalah gambaran inti sel yang atipik seperti kromatin inti yang kasar, bentuk intiyang bermacam-macam, jumlah inti lebih dari satu pada satu sel, dan terdapat pseudoinklusi. Selain itu aktivitas mitosis, bentuk sel, proliferasi vaskuler dan nekrosis juga memberikan informasi mengenai perilaku biologi tumor.Kriteria disebut glioblastoma multiforme antara lain, hiperselluler, bentuk sel dan inti sel bermacam-macam, proliferasi endotel, gambaran mitosis dan sering disertai dengan nekrosis. Kriteria astrocytoma anaplastic antara lain, jumlah sel lebih sedikit dibandingkan dengan glioblastoma multiforme, demikian juga dengan gambaran sel dan inti sel serta mitosis yang lebih sedikit, umumnya tidak disertai dengan nekrosis.Patofisiologi Tumor ini akan menyebabkan penekanan ke jaringan otak sekitarnya, invasi dan destruksi terhadap parenkim otak. Fungsi parenkim akan terganggu karena hipoksia arterial maupun vena, terjadi kompetisi pengambilan nutrisi, pelepasan produk metabolisme, serta adanya pengaruh pelepasan mediator radang sebagai akibat lanjut dari hal tersebut diatas. Efek massa yang ditimbulkan dapat menyebabkan gejala defisit neurologis fokal berupa kelemahan suatu sisi tubuh, gangguan sensorik, parese nervus kranialis atau bahkan kejang.Astrocytoma low grade yang merupakan grade II klasifikasi WHO akan tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan bentuk yang maligna. Tumor doubling time untuk astrocytoma low grade kira-kira 4 kali lebih lambat dibandingkan dengan astrocytoma anaplastic (grade III astrocytoma ). Sering diperlukan waktu beberapa tahun antara gejala awal hingga diagnosa low grade astrocytoma ditegakkan, interval ini kira-kira 3,5 tahun. Astrocytoma low grade ini seringkali disebut diffuse astrocytoma WHO grade II.Astrositoma memiliki banyak tipe dan menyerang berbagai umur di mana lesi massa ditemukan dimana saja dan dapat menimbulkan gejala dimana tumortersebut berada. Jika tidak diobati dengan benar, astrositoma dapat menyebabkan kematian. Kematian terjadi karena herniasi tentorium dari desakan massa.Gejala-gejala klinikKejang-kejang umum merupakan manifestasi utama yang seringkali dijumpai, walaupun secara retrospektif dapat djumpai gangguan-gangguan lain terlebih dahulu seperti kesulitan berbicara, perubahan sensibilitas, gangguan penglihatan atau motorik Pada tumor low grade astrositoma kejang-kejang dijumpai pada 80% kasus dibandingkan high grade sebesar 30%. Jika dibandingkan dengan astrocytoma anaplastic, gejala awal berupa kejang lebih jarang dijumpai. Gejala lainnya adalah meningginya tekanan intrakranial sebagai akibat pertumbuhan tumor yang dapat menyebabkan edema vasogenik. Penderita mengalami keluhan-keluhan sakit kepala yang progresif, nausea, muntah-muntah, mengantuk, dan gangguan penglihatan (edema papil pada pemeriksaan funduskopi, atau diplopia akibat kelumpuhan nervus abdusens). Gejala meningginya tekanan intracranial lainnya adalah terjadinya hidrosefalus. Semakin bertumbuhnya tumor gejala-gejala yang ditemukan sangat tergantung dari lokasi tumor tersebut. Tumor supratentorial dapat menyebabkan gangguan motorik atau sensitifitas, hemianopsia, afasia atau kombinasi gejala-gejala. Sedangkan tumor di fosa posterior dapat menimbulkan kombinasi dari gejala-gejala kelumpuhan saraf kranial, disfungsi serebeler dan gangguan kognitif.

b) GLIOBLASTOMA MULTIFORM

Glioblastoma Multiforme, yaitu tumor otak yang tumbuh cepat. Multiforme glioblastoma berkembang dari sel glial yang berbentuk seperti bintang yang mendukung sel saraf. Sebuah glioblastoma diklasifikasikan sebagai astrocytoma kelas IV. Hal ini juga disebut sebagai glioblastoma atau GBM. Glioblastoma multiforme (GBM) adalah yang paling umum dan paling ganas dari tumor glia(10). Banyak pada usia 45 55 tahun dengan prognosis yang buruk. Tumor ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan eksisi bedah yang lengkap tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya sekitar 12 bulan. Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi predileksi utamanya adalah lobus frontalis dan sering menyebar ke sisi kontralateral melalui korpus kalosum. Glioma adalah kelompok neoplasma heterogen yang berbeda di lokasi dalam sistem saraf pusat. Tidak ada usia tertentu atau distribusi seks. Potensi pertumbuhan, tingkat invasive, gambaran morfologi, kecenderungan perkembangan, dan respon terhadap pengobatan bervariasi antara masing-masing kasus yang didiagnosis. GBM dapat menyebar melalui jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke daerah lain di luar sistem saraf pusat.Semua tumor GBM memiliki pembuluh darah yang abnormal dan banyak, yang merupakan gambaran umum dari tumor yang tumbuh cepat. Pembuluh darah mengantarkan oksigen yang diperlukan dan nutrisi ke tumor, membantu mereka tumbuh dan menyebar dengan lebih cepat. Selain itu, pembuluh darah mudah bercampur dengan jaringan otak normal dan perjalanan jauh dari tumor utama, yang membuat tumor GBM sukar untuk diobati.(10)

Gambar 7: progresif pda Tumor GBM lanjut

Presentasi yang paling umum dari pasien dengan glioblastomas merupakan defisit neurologis progresif lambat, biasanya kelemahan motorik. Namun, gejala yang paling umum dialami oleh pasien adalah sakit kepala. Pasien dapat hadir dengan gejala umum peningkatan tekanan intrakranial (ICP), termasuk sakit kepala, mual dan muntah, dan gangguan kognitif. Gejala umum termasuk sakit kepala, mual dan muntah, perubahan kepribadian, dan memperlambat fungsi kognitif. Sakit kepala dapat bervariasi dalam intensitas dan kualitas, dan mereka sering lebih parah di pagi hari atau saat bangun pertama. Perubahan kepribadian, suasana hati, kapasitas mental, dan konsentrasi dapat menjadi indikator awal atau mungkin kelainan hanya diamati. Tanda fokal meliputi hemiparesis, kehilangan sensori, kehilangan penglihatan, afasia, dan lain-lain. Kejang adalah gejala yang muncul pada sekitar 20% pasien dengan tumor otak supratentorial.Glioblastomas dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Glioblastoma multiform primer ditemukan sebagai sebagian besar kasus (60%) pada orang dewasa yang lebih tua dari 50 tahun. Glioblastoma multiform sekunder (40%) biasanya berkembang pada pasien yang lebih muda (