REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM...

60
REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASI NURUL AGUNG EKA SAPUTRA PROGRAM ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Transcript of REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM...

Page 1: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

1

REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM

MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASI

NURUL AGUNG EKA SAPUTRA

PROGRAM ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

2

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Redesign Tata

Letak Fasilitas Produksi Dalam Meningkatkan Efisiensi Operasi adalah benar

karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa

pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis

lain telah disebutkan dalam bacaan dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka

dibagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

Nurul Agung Eka Saputra

NIM H24124077

Page 3: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

i

ABSTRAK

NURUL AGUNG EKA SAPUTRA. Redesign Tata Letak Fasilitas Produksi

Dalam Meningkatakan Efisiensi Operasi. Dibimbing oleh EKO RUDDY

CAHYADI.

PT. XYZ memiliki lahan luas sekitar 74.220 dengan bangunan 22.190 dan

fasilitas sekitar 22.531 . Tata letak pada PT. XYZ digolongkan kedalam tata

letak berdasarkan proses. Dengan menggunakan metode Peta Dari-Ke pada aliran

barang jadi diperoleh jumlah perpindahan bahan dan barang antar stasiun kerja

setiap harinya. PT. XYZ sudah merancang tata letak dengan baik, terlihat dari

pola aliran yang berbentuk „U‟. Selain itu, ruang produksi yang menjadi prioritas

utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan perusahaan

dan sesuai dengan hasil hitungan Total Closenes Ratting (TCR) yang terbesar

adalah ruang produksi dengan nilai 302. Penelitian menggunakan analisis

pendekatan Systematic Layout Planning (SLP), Analisis Activity Relation Chart

(ARC) yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antar aktivitas

produksi dan menghasilkan layout sementara. Setelah menetukan titik pusat

stasiun kerja yang baru, diperoleh jarak antar stasiun kerja yang baru. Total jarak

material flow yang lama adalah 8.112 meter/ shift atau sama dengan 24.336

meter/ hari, sedangkan total jarak material flow yang baru adalah sejauh 4.419

meter/ shift atau 13.257 meter/ hari. Ini berarti material flow dapat berkurang

sejauh 3.693 meter/ shift atau 11.079 meter/ hari.

Kata Kunci : ARC, material flow, SLP.

ABSTRACT

NURUL AGUNG EKA SAPUTRA. Redesign Facility Layout Production to

Improve Operating Efficiency. Supervised by EKO RUDI CAHYADI.

PT. XYZ has a land area of about 74 220 with 22 190 m2 of buildings and

facilities of about 22 531 . The layout of the PT. XYZ classified into layout

based process. By using the Map From-To on the flow of finished goods and

materials obtained by the amount of movement of goods between work stations

each day. PT. XYZ has designed a layout with a good, visible from the flow

pattern in the form of a 'U'. In addition, space is a top priority production

company located in the midpoint of the overall building company and in

accordance with the results of the count Total Closenes Ratting (TCR), which is

the largest production halls with a value of 302. The research using analytical

approach Systematic Layout Planning (SLP), Activity Relation Chart (ARC)

Analysis which is used to determine the level of relationship between production

activities and produces a temporary layout. After determining the center point of

a new work station, the distance between the station acquired a new work. The

total flow of materials long distances is 8.112 meters / shift or equal to 24.336

meters / day, while the total distance of the new material flow is as far as 4.419

meters / shift or 13.257 feet / day. This means that the material flow can be

reduced as far as 3.693 meters / shift or 11.079 meters / day.

Key words : ARC, material flow, SLP.

Page 4: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

i

REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM

MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASI

NURUL AGUNG EKA SAPUTRA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 5: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

i

Judul Skripsi : Redesign Tata Letak Fasilitas Produksi Dalam Meningkatkan

Efisiensi Operasi Nama : Nurul Agung Eka Saputra

NIM : H24124077

Disetujui Oleh

Dr Eko Rudi Cahyadi, SHut, MM

Pembimbing

Diketahui Oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 6: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

i

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam

penenelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014

ialah Redesign Tata Letak Fasilitas Produksi Dalam Meningkatkan Efisiensi

Operasi.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Eko Ruddi Cahyadi,

SHut, MM. selaku dosen pembimbing, pihak manajemen dan staf PT. XYZ atas

arahan yang diberikan kepada penulis, orang tua dan keluarga penulis atas

perhatian kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan moril maupun materil

yang telah dicurahkan kepada penulis selama menyelesaikan laporan ini, teman-

teman satu bimbingan dan keluarga besar Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

IPB Angkatan 10, serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan

bantuan dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

Nurul Agung Eka Saputra

Page 7: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

i

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... ii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang ................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2

Manfaat Penelitian ........................................................................................... 2

Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3

Pengertian Tata Letak Pabrik ........................................................................... 3

Jenis-jenis Tata Letak ...................................................................................... 3

Tipe Tata Letak Produksi ................................................................................. 4

Tahapan proses perancangan tata letak ............................................................ 8

Penelitian terdahulu ....................................................................................... 11

METODE .............................................................................................................. 12

Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................................... 12

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan...................................................................... 13

Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 13

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 13

Keadaan Umum Perusahaan .......................................................................... 13

Proses Produksi .............................................................................................. 14

Perancangan Tata Letak ................................................................................. 16

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33

LAMPIRAN .......................................................................................................... 34

Page 8: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

ii

DAFTAR TABEL

1. Keterangan bagan dan diagram keterkaitan aktivitas........................................ 20 2. Perhitungan pusat fasilitas ................................................................................ 21 3. Derajat keterkaitan aktivitas .............................................................................. 22 4. Luas area PT. XYZ ........................................................................................... 25 5. Jarak sebelum perubahan tata letak ................................................................... 28 6. Pergerakan aktivitas berdasarkan metode “dari ke”.......................................... 28 7. Nilai aktivitas pergerakan proses produksi ....................................................... 29 8. Jarak setelah dilakukan perubahan tata letak .................................................... 29 9. Nilai aktivitas setelah dilakukan perubahan jarak ............................................. 30 10. Tabel dampak perubahan tata letak ................................................................. 31

DAFTAR GAMBAR

1. Straight line ......................................................................................................... 4 2. Serpentine / Zig zag ............................................................................................. 5 3. U-shaped ............................................................................................................. 5 4. Circular ............................................................................................................... 6 5. Odd-angle ............................................................................................................ 6 6. Prosedur pelaksanaan SLP .................................................................................. 8 7. Diagram hubungan aktivitas ............................................................................. 10 8. Kerangka pemikiran penelitian ......................................................................... 12 9. Peta proses operasi ............................................................................................ 15 10. Diagram alir .................................................................................................... 17 11. Bagan keterkaitan aktivitas ............................................................................. 18 12. Diagram keterkaitan aktivitas ......................................................................... 19

13. Template lama ................................................................................................. 23 14. Template baru .................................................................................................. 24 15. Layout sebelum perubahan .............................................................................. 26

16. Tata letak akhir ................................................................................................ 27

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perhitungan jarak euclidean sebelum perubahan tata letak............................... 35

2. Perhitungan jarak euclidean setelah perubahan tata letak ................................. 42 3. Perhitungan dampak perubahan tata letak......................................................... 49 4. Perhitungan penghematan biaya solar untuk setiap forklift .............................. 50

Page 9: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai suatu dampak semakin

ketatnya persaingan perusahaan pada saat ini telah membawa dampak pada

perusahaan untuk terus mengembangkan penetapan strateginya keputusan

manajemen operasioanal perusahaan, baik itu pada desain barang dan jasa,

pengelolaan kualitas, strategi penetapan proses, strategi lokasi dan stategi

penetapan tata letak (plant layout). Keputusan-keputusan tersebut dilakukan

karena adanya kedinamisan yang terjadi karena berbagai macam tekanan dari

globalisasi perdagangan dunia, perpindahan ide, produk dan uang dengan

kecepatan yang sangat tinggi. Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat

menyeimbangkan antara waktu, kinerja dan hasil secara efektif dan efisien.

Keseimbangan antara ketiga hal tersebut seringkali sulit untuk dicapai oleh

perusahaan pada saat ini dimana perekonomian Negara kita yang tidak stabil.

Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang

menunjang diferensiasi, biaya rendah atau respon cepat. Tujuan dari strategi tata

letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi

kebutuhan persaingan perusahaan.

Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang

dan informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini beragam

pendekatan telah dikembangkan. Menurut Heizer dan Render (2006) pendekatan

tersebut dibagi menjadi enam pendekatan:

1. Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek

yang besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan

gedung

2. Tata letak yang berorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi yang

bervolume rendah dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job shop” atau

produksi terputus)

3. Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan kantor, dan

ruangan/kantor melancarkan aliran informasi

4. Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku

pelanggan

5. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan

sistem penanganan bahan

6. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan

mesin yang paling bail dalam produksi yang kontinu dan berulang.

Dengan sistem produksi yang efektif dan efisien perusahaan akan mampu

mendayagunakan segenap sumber daya yang dimilikinya sehingga dapat

meningkatkan produktivitasnya. Hal ini tidak hanya ditunjang oleh faktor

teknologi, namun juga berbagai faktor lainnya seperti tanah, modal, tenaga kerja,

keahlian dalam pengorganisasian dan cara pengolahannya.

Berdasarkan hal-hal yang mendasari pemikiran tersebut, adanya suatu

sistem yang mengatur tata letak dalam fasilitas produksi seperti plant layout inilah

muncul, dengan tujuan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, untuk

menciptakan efisiensi dan efektivitas perusahaan serta dapat menunjang

pencapaian tujuan secara menyeluruh. Plant layout ini memiliki peran penting

Page 10: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

2

bagi perusahaan industri, karena perusahaan harus dapat mengalokasikan seluruh

biayanya dengan target/tujuan yang telah ditetapkan terutama pada bagian proses

produksi. Pada bagian ini biasanya perusahaan menginginkan efisiensi dan

efektivitas yang tinggi sehingga biaya produksi perusahaan dapat ditekan agar

menciptakan suatu produk dengan biaya per unit yang ekonomis. Jika sebuah

perusahaan manufaktur tidak melaksanakan plant layout dengan baik, maka

proses produksi tidak akan mencapai tingkat kelancaran yang baik pula dalam

perputaran proses dan operasinya.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian analisis dan pengaruh tata letak untuk dijadikan sebagai

skripsi dengan mengambil judul penelitian Redesign Tata Letak Fasilitas

Produksi Dalam Meningkatkan Efisiensi Operasi.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang, bisa diperoleh rumusan masalah, antara lain:

1. Berapakah optimalisasi yang diperoleh jika dilakukan perancangan ulang tata

letak pada PT. XYZ?

2. Apakah tata letak pada PT. XYZ saat ini sudah efektif dan efisien dalam

mendukung kegiatan operasi?

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis tata letak berdasarkan hasil kajian saat ini pada PT. XYZ.

2. Menganalisis penghematan yang bisa dilakukan dengan merancang ulang tata

letak fasilitas produksi.

Manfaat Penelitian

1. Informasi dan bahan masukan bagi manajemen dalam melakukan strategi

penyusunan tata letak / plant layout pada pabrik secara efektif dan efisien.

2. Informasi, referensi, dan masukan bagi penelitian selanjutnya khususnya

penelitian yang terkait dengan tata letak pada suatu pabrik.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian perancangan tata letak untuk mengoptimalkan proses alur barang

jadi dilakukan di PT. XYZ yang berlokasi di Jl. Raya Purwakarta – Cikampek

km.13, Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Penggunaan metode analisis From-To Chart (Peta Dari-Ke) digunakan yang

bertujuan untuk mencari jumlah beban bahan baku yang mengalir yang

dibutuhkan pada proses produksi dalam satu hari. Kemudian Activity Relationship

Chart (ARC) digunakan untuk mendapatkan perencanaan tata letak berdasrkan

derajat keterkaitan aktivitas antara ruang kegiatan dan fasilitas yang ada.

Page 11: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik (Plant Layout) atau tata letak fasilitas (Facilities Layout)

sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran

proses produksi.

Menurut Apple (1990), ”Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata

cara pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses

produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space) untuk

penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan-

gerakan material, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer

maupun permanen, personil pekerja dan sebagainya”. Sedangkan menurut Heizer

dan Render (2006), tata letak merupakan suatu keputusan penting yang

menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.

Jenis-jenis Tata Letak

Pertimbangan yang digunakan untuk menentukan tipe dasar tata letak

adalah karakteristik sistem konversi/proses produksi yaitu jumlah keragaman

produk, volume produksi dan pola aliran bahan. Tipe dasar tata letak terdiri dari

tata letak yang berorientasi pada proses (Process layout) dan tata letak

berorientasi pada produk (Product layout).

Menurut Assauri (2008), terdapat dua jenis pola yang utama dan sering di

gunakan, yaitu:

1. Process Layout

Pada tipe tata letak jenis ini, semua mesin-mesin dan peralatan ditempatkan

dalam departemen yang sama. Pola seperti ini biasanya diterapkan pada

perusahaan yang berproduksi berdasarkan job order atau job shop.

Keuntungan dari pola process layout, antara lain:

a. Investasi lebih rendah di dalam penggunaan mesin-mesin.

b. Fleksibilitas pelaksanaan produksi sangat tinggi.

c. Biaya produksi biasanya lebih rendah, karena walaupun ragamnya banyak

tetapi jumlahnya sedikit.

d. Kerusakan pada salah satu mesin tidak menimbulkan gangguan yang

berarti pada proses keseluruhan.

e. Karena mesinnya hampir sama, maka akan terbentuk spesialisasi dari para

pengawas proses.

Kerugian dari tipe ini antara lain:

a. Masuknya order baru membuat pekerjaan routing, scheduling dan cost

accounting menjadi sukar karena adanya perencanaan ulang.

b. Material handling dan material transportation cost menjadi tinggi.

c. Kebutuhan ruangan untuk pelaksanaan proses produksi menjadi lebih

besar.

2. Product Layout

Pola penyusunan tata letak didasarkan atas urutan proses dari suatu kegiatan

produksi. Keuntungan dari tipe ini antara lain:

Page 12: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 13: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

5

2. Serpentine atau zig zag (S-Shaped)

Pola aliran berdasarkan garis–garis patah atau seperti pola huruf „S‟

sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang

dibandingkan dengan luasan area yang tersedia. Pola dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Serpentine / Zig zag

Untuk itu aliran bahan akan dibelokkan untuk menambah panjangnya

garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi

segala keterbatasan dari area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada

(Apple,2003).

3. U-Shaped

Pola aliran menurut U-Shaped akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa

akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan

awal proses produksinya. Pola alira dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. U-shaped

Hal ini akan mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga

sangat mempermudah pengawasan untuk keluar masuknya material dari

dan menuju pabrik. Aplikasi garis bahan relatif panjang, maka U-Shaped

ini akan tidak efisien dan untuk ini lebih baik digunakan pola aliran

bahan tipe zig zag.

Page 14: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

6

1

2

3

4

5

4. Circular

Pola aliran berdasarkan bentuk lingkaran (circular) sangat baik

dipergunakan bilamana dikehendaki untuk mengembalikan material atau

produk pada titik awal aliran produksi berlangsung. Hal ini juga baik

apabila departemen penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi

direncanakan untuk berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang

bersangkutan. Pola aliran dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Circular

Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan proses

penerimaan bahan bahan/ material dan pengiriman barang jadi pada area

yang sama.

5. Odd Angle

Pola aliran berdasarkan odd-angle ini tidaklah begitu dikenal

dibandingkan dengan pola–pola aliran yang lain. Pola dapat dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5. Odd-angle

Page 15: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

7

Menurut Apple (1990) pada dasarnya pola ini sangat umum dan

baik digunakan untuk kondisi–kondisi seperti :

a. Bilamana proses handling dilaksanakan secara mekanis.

b. Bilamana keterbatasan ruangan menyebabkan pola aliran yang lain

terpaksa tidak dapat diterapkan.

c. Bilamana dikehendaki adanya pola aliran yang tetap dari fasilitas–

fasilitas produksi yang ada.

b. Tata letak berdasarkan aliran proses (process layout)

Tata letak berdasarkan aliran proses (process layout) sering kali disebut

pula dengan functional layout. Functional layout adalah metode pengaturan

dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe/macam

yang sama dalam sebuah departemen. Disini semua mesin atau fasilitas

produksi yang memiliki ciri–ciri operasi atau fungsi kerja yang sama

diletakkan dalam sebuah departemen. Tata letak berdasarkan aliran proses

umumnya diaplikasikan untuk industri yang bekerja dengan jumlah/volume

produksi yang relatif kecil dan terutama sekali untuk jenis produk–produk

yang tidak distandartkan. Menurut Apple (1990), tata letak tipe aliran proses

ini akan jauh lebih fleksibel bilamana dibandingkan dengan tata letak tipe

aliran produk. Industri yang beroperasi berdasarkan order pesanan (job order)

akan lebih tepat kalau menerapkan layout tipe aliran proses guna mengatur

fasilitas–fasilitas produksinya.

c. Tata letak berdasarkan posisi (fixed positian layout)

Untuk tata letak berdasarkan posisi tetap, material dan komponen dari

produk utamanya akan tinggal tetap pada posisi/lokasinya sedangkan fasilitas

produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen–komponen kecil

lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama

tersebut.

d. Tata letak berdasarkan aliran proses (process layout)

Tata letak berdasarkan aliran proses (process layout) sering kali disebut

pula dengan functional layout. Functional layout adalah metode pengaturan

dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe/macam

yang sama dalam sebuah departemen. Disini semua mesin atau fasilitas

produksi yang memiliki ciri–ciri operasi atau fungsi kerja yang sama

diletakkan dalam sebuah departemen. Tata letak berdasarkan aliran proses

umumnya diaplikasikan untuk industri yang bekerja dengan jumlah/volume

produksi yang relatif kecil dan terutama sekali untuk jenis produk–produk

yang tidak distandartkan. Menurut Apple (1990), tata letak tipe aliran proses

ini akan jauh lebih fleksibel bilamana dibandingkan dengan tata letak tipe

aliran produk. Industri yang beroperasi berdasarkan order pesanan (job order)

akan lebih tepat kalau menerapkan layout tipe aliran proses guna mengatur

fasilitas–fasilitas produksinya.

e. Tata letak berdasarkan posisi (fixed positian layout)

Untuk tata letak berdasarkan posisi tetap, material dan komponen dari

produk utamanya akan tinggal tetap pada posisi/lokasinya sedangkan fasilitas

produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen–komponen kecil

lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama

tersebut.

Page 16: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

8

Tahapan proses perancangan tata letak

Tahapan proses perancangan tata letak dapat dijelaskan mengikuti urutan

kegiatan yang dikembangkan oleh Richard Muther, yaitu melalui pendekatan yang

dikenal sebagai Systematic Layout Planning (SLP).

1. Kebutuhan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum melakukan langkah

selanjutnya. Data yang dibutuhkan antara lain:

a. Data yang berkaitan dengan rancangan produk seperti gambar kerja, peta

perakitan, daftar komponen dari produk yang akan dibuat.

b. Data masukan yang bersumber pada rancangan proses seperti tahapan-

tahapan pembuatan produk, mesin dan peralatan yang digunakan,

komponen, serta waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses

produksi. Data ini bisa dalam bentuk peta proses operasi.

c. Data mengenai jadwal produksi akan memberikan gambaran mengenai

dimana dan berapa besar serta kapan suatu produk akan dibuat yang

didasarkan atas peramalan permintaan.

2. Diagram Proses Perancangan Tata Letak

Tahapan-tahapan proses perancangan tata letak dapat dijabarkan mengikuti

urutan kegiatan yang dikembangkan oleh Richard Muther, yaitu melalui

pendekatan yang dikenal sebagai Systematic Layout Planning (SLP). Berikut

ini akan merupakan pembahasan langkah-langkah dasar dari SLP secara

sistematis prosedur pelaksanaan SLP dapat dilihat pada Gambar 6.

Pada dasarnya, langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pada

Gambar 6 dapat dikategorikan kedalam tiga tahapan, yaitu tahap analisis

Gambar 6. Prosedur pelaksanaan SLP

1. Data masukan dan

aktivitas

4. Diagram hubungan

aktivitas

6. Diagram hubungan

ruangan

8. Pembuatan alternatif tata letak

9. Evaluasi

2. Aliran material

5. a. Kebutuhan

3. Hubungan

Aktivitas

5. b. Ruangan yang

tersedia

7. a. Modifikasi 7. b. Batasan praktis

Page 17: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

9

yaitu mulai dari analisis aliran material, analisis aktivitas, diagram

hubungan aktivitas (relations diagram), pertimbangan keperluan ruangan,

dan ruangan yang tersedia. Tahap yang kedua adalah tahap penelitian

(research), mulai dari perencanaan diagram hubungan ruangan sampai

dengan perancangan alternatif tata letak, sedangkan tahap terakhir adalah

proses seleksi dengan jalan mengevaluasi alternatif tata letak yang telah

dirancang.

3. Derajat Keterkaitan Aktivitas

Menurut Apple (1990), untuk membantu menentukan kegiatan yang

harus diletakkan pada satu tempat. Simbol hubungan aktivitas antar

departemen/ruang yang telah ditentukan oleh Richard Muther yaitu:

A (Absolute) mutlak perlu berdekatan

E (Especially) sangat penting kedua departemen/ruang berdekatan

I (Important) penting untuk berdekatan

O (Ordinary) cukup/biasa penting untuk dekat

U (Unimportan ) tidak penting untuk berdekatan

X (Undesirable) tidak dikehendaki untuk berdekatan

4. Alasan Tingkat Hubungan

Derajat hubungan antar fasilitas menuntut adanya pemisahan, maka

beberapa alasan yang mungkin antara lain bising, bau, resiko keselamatan

dan gangguan lain.

5. Analisis Hubungan Aktivitas

Salah satu alat untuk menganalisa dan merancang keterkaitan aktifitas

adalah Activity Relationship Chart (ARC). Langkah dalam pembuatan ARC

yaitu:

a. Mengidentifikasi semua kegiatan pelayanan/pendukung yang

diperlukan untuk menunjang fungsi produksi suatu perusahaan.

b. Kegiatan-kegiatan tersebut dipilih menurut kategori produksi dan

pelayanan.

c. Menentukan faktor atau subfaktor (alasan) yang menentukan

keterkaitan.

d. Menyiapkan bagan.

e. Mengisi kode derajat keterkaitan antar aktifitas yaitu A, E, I, O, U, dan

X beserta alasan pemberian derajat.

f. Memberi kode angka alasan dibawah kode derajat keterkaitan.

g. Melakukan kaji ulang dengan pihak lain untuk menjamin bahwa derajat

keterkaitan yang diberikan sudah benar.

Aktivitas yang dikembangkan oleh Muther merupakan teknik yang

sederhana dalam merencanakan tata letak fasilitas. Metode ini

menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua

aktivitas dapat diketahui tingkat hubungannya. Pada peta keterkaitan

aktivitas terdapat sejumlah belah ketupat dengan masing-masing belah

ketupat menunjukan hubungan keterkaitan antara dua departemen. Bagian

atas dari masing-masing belah ketupat diberi simbol yang menunjukan

derajat keterkaitan dari dua departemen, sedangkan bagian bawah

merupakan alasan yang dipaki untuk mengukur derajat keterkaitan tersebut.

Page 18: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 19: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

11

2

8. Luas Area yang Dibutuhkan

Terdapat tiga hal yang dijadikan dasar dalam penentuan luas area yang

dibutuhkan yaitu:

a. Penentuan tingkat produksi digunakan untuk mengestimasi kebutuhan

ruangan dan panduan dalam proses pemilihan tipe tata letak.

b. Peralatan dan mesin yang dibutuhkan untuk proses produksi.

c. Karyawan yang diperlukan tergantung dari jumlah peralatan dan

mesin serta standar penanganan mesin.

9. Analisis Aliran Bahan

Analisis aliran material atau bahan merupakan analisis pengukuran

kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen-

departemen atau aktivitas-aktivitas operasional.

Salah satu tujuan dari perancangan bahan adalah meminimalkan

pemindahan barang dari aktivitas satu ke aktivitas yang lain. Metode yang

bisa digunakan untuk mengukur pemindahan barang adalah dengan

menggunakan peta dari-ke (from to chart). Perhitungan jarak perpindahan

bahan antar aktivitas dapat diukur dari titik pusat aktivitas yang satu dengan

yang lainnya. Titik pusat suatu aktifitas dapat diketahui jika luas ruang

aktifitas tersebut telah diketahui. Caranya yaitu dengan menggunakan

sumbu mendatar sebagai sumbu X (asumsikan sebagai panjang bangunan)

dan sumbu tegak sebagai sumbu Y (asumsikan sebagai lebar bangunan).

Dengan menggunakan teknik euclidean, analisis aliran bahan dapat

ditentukan. Dengan menggunakan notasi sebagai berikut :

................................................................(2)

Penelitian terdahulu

Menurut Eko (2010), meneliti dengan judul yaitu : “Perancangan Ulang

Tata Letak Fasilitas Produksi di CV. Dimas Rotan Gatak Sukoharjo. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Merancang tata letak fasilitas produksi

Kerajinan rotan CV. Dimas Rotan di lokasi yang baru sehingga dapat

meminimalkan biaya material handling. Untuk penyelesaiannya digunakan

metode Blocplan (model matematis berbantuan sofware komputer). Metode

Blocplan ini lebih memperhitungkan derajat kedekatan antar stasiun kerja,

membangun atau mengubah tata letak dengan mencari total jarak tempuh yang

minimal dilalui dalam perpindahan material dan proses ouput yang cepat secara

automatic search dalam menemukan solusi terbaik. Membuat form to chart aliran

material. Membuat form to chart jarak antar fasilitas. Menghitung material

handling cost (MHC). Menghitung produktifitas material handling. Dalam

penelitian ini dipilih satu layout usulan dengan hasil R–score tertinggi beserta

koordinatnya yaitu dipilih layout nomor 13 dengan nilai R-score 0,92. Dari layout

yang baru terbukti menurunkan ongkos penanganan bahan dari Rp 5.180.547,46

menjadi 3.178.996,00

Susetyo (2010), Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan

Pendekatan Group Technology dan Algoritma Blocplan untuk Meminimasi Hasil

pengelompokan ini berupa formasi mesin yang membentuk cell-cell. Metode

penyusunan mesin didalam cell ini menggunakan metode rank order clustering

(ROC). Sedangkan untuk menghitung jarak material handling dan ongkos

Page 20: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

12

material handling menggunakan metode algoritma bolcplan yaitu menghitung

jarak rectilinear dan jarak euclidean. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa

relayout yang dirancang lebih baik dari layout. Relayout memiliki jarak

rectilinear perpindahan material yang lebih kecil, selisihnya 116 m atau

penurunan jaraknya sebesar 13,36% dari kondisi awal. Begitu juga dengan

penurunan ongkos material handling berdasarkan jarak rectilinear adalah Rp

18.900/hari atau penurunan ongkos ongkos material handling sebesar 16%.

METODE

Kerangka Pemikiran Konseptual

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi tahap awal di PT. XYZ,

yaitu mengenai struktur organisasi, ruang lingkup, tujuan serta target yang ingin

dicapai. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap lingkungan dan fasilitas

produksi perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 8.

PT. XYZ

Pengamatan keadaan terkini pada bagian produksi terkait tata letak dan

kegiatan penanganan bahan

Analisis terhadap dengan metode Form- To Chart dan ARC

Analisis melalui pendekatan Systematic Layout Planning (SLP)

Menginput dan mengelola data yang diperoleh

Penyelesaian alternatif atau pemecahan masalah :

1. pendekatan teoritis

2. pendekatan praktis

Konfirmasi dan penetapan prioritas pemecahan masalah

Rekomendasi

Gambar 8. Kerangka pemikiran penelitian

Page 21: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

13

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. XYZ, Jl. Raya Purwakarta –

Cikampek km.13, Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pengumpulan data terhitung pada bulan Mei hingga Juni 2014.

Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari observasi langsung, wawancara dan

studi literatur. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari internet atau

dokumen perusahaan. Metode pengumpulan data yaitu:

1. Observasi langsung adalah melakukan pengamatan secara langsung pada

tata letak bangunan perusahaan, proses produksi, kondisi dan lingkungan

kerja, tata cara kerja, dan penanganan bahan.

2. Wawancara secara mendalam dengan Kepala Bagian Produksi, Staf

Ketenagakerjaan, Kepala Bagian Perawatan, Kepala Bagian Pergudangan

dan Pengadaan Barang.

3. Studi literatur dilakukan dengan mencari data-data dan membaca literatur

yang ada pada perusahaan yang berkaitan dengan perancangan tata letak

pabrik dan penanganan bahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Perusahaan

Berawal dari pendirian perusahaan tepatnya pada April 1992 dengan nama

Aneka Pangan Dwitama. Pembangunan pabrik dilakukan hampir setahun sejak

Juli 1991 dengan total luas area sebagai berikut:

a. Land area : 74.220 m²

b. Factory building : 22.190 m²

c. Other facilities : 22.531 m² (jalan, parkir terbuka, saluran, pagar,

lapangan olahraga, WWTP, masjid, workshop,

office)

Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Purwakarta – Cikampek km.13,

Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini memiliki karyawan

1.199 orang. Perusahaan ini mengacu kepada kebijakan mutu yaitu maklumat

mutu yang berbunyi “kami bertekad untuk menghasilkan produk dan jasa tanpa

cacat untuk semua pelanggan kami. Kami sepenuhnya memahami persyaratan-

persyaratan untuk proses kerja dan kami mematuhi semua persyaratan setiap

saat”. Selain mengacu kepada maklumat mutu, PT. XYZ juga mengacu kepada

budaya perusahaan yaitu CONSISTENT:

a. Consumer (Our success rest on statisfying consumer needs)

b. Innovation (Innovation is our key to future growth)

c. Staff (Reliable staff is our bigest asset)

d. Excellence (Excellence is our way of life)

e. Team Work (Team work makes a winning team)

PT. XYZ mengacu juga pada komit halal yang berbunyi “kami hanya akan

memproduksi dan memasarkan produk halal dan laik dikonsumsi di seluruh dunia

Page 22: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

14

serta memenuhi persyaratan halal sesuai syariat islam yang dberlakukan oleh

pihak berwenang”. PT. XYZ memproduksi 2 jenis produk, yaitu bumbu dalam

bentuk bubuk (powder) dan minyak dalam bentuk cair (oil).

Lokasi yang strategis pada PT. XYZ ini memberikan keuntungan.

Keuntungan tersebut adalah memudahkan dalam distribusi produk bumbu ke

divisi noodle. Selain itu, letak pabrik ini dekat dengan Pantura dan Tol Jakarta-

Cikampek yang mempercepat pengadaan bahan baku seperti bawang merah,

bawang putih, dan rempah-rempah lainnya yang berasal dari luar Cikampek/

Jakarta. Struktur organisasi dan tata letak perusahaan dapat dilihat pada Lampiran

1 dan 2.

Proses Produksi

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan terpadu dan berjalan berkaitan

dalam menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengolah masukan

(input) berupa sumber daya menjadi keluaran (output) berupa produk dalam

jangka waktu penyelesaian tertentu. Proses produksi yang baik akan menghasilkan

produk berkualitas dengan tingkat produktivitas, efisiensi dan efektivitas yang

tinggi. Berikut penjelasan mengenai tahapan proses produksi bumbu di PT. XYZ :

1. Penggilingan

Proses penggilingan adalah langkah awal dalam proses pembuatan bumbu.

Semua bahan baku yang telah ditentukan sesuai standar perusahaan akan

digiling terlebih dahulu sampai halus menjadi bentuk bubuk atau powder.

2. Sieving

Proses sieving adalah proses dimana bahan baku setelah di giling akan

disaring oleh shifter. Proses ini dilakukan agar semua benar-benar menjadi

bubuk, sehingga tidak ada yang menggumpal.

3. Penimbangan

Selanjutnya dilakukan proses penimbangan sesuai dengan standar yang telah

ditentukan perusahaan. Setelah ditimbang sesuai standar, kemudian ke proses

pencampuran.

4. Mixing

Proses mixing adalah proses pencampuran dimana semua bahan di campur

aduk hingga merata menjadi suatu produk yang sempurna. Setelah sempurna

pencampurannya, kemudian ke proses pengepakan.

5. Packing

Proses packing adalah proses pengepakan bumbu oleh mesin. Proses

pengepakan ini bisa mencapai 6.840 pcs/ jam untuk setiap mesin.

6. Cartoning

Proses cartoning adalah proses pengkartonan produk bumbu ke dalam karton

sesuai dengan jenis bumbu tersebut.

7. Inspection

Inspection merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk

memeriksa beberapa produk yang bermasalah, tidak hanya produk saja

melainkan beberapa kegiatan atau proses produksi juga sering diadakan

pemeriksaan secara kontinu untuk menghindari kerusakan dalam suatu proses

produksi.

Page 23: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

15

8. Gudang Finished Good

Setelah melalui proses pengkartonan, kemudian dibawa ke gudang

penyimpanan bahan jadi dan siap untuk didistribusikan.

Dari urutan kegiatan diatas, dapat digambarkan kedalam peta proses operasi.

Proses disusun berdasarkan seluruh kegiatan produksi di lapangan. Peta proses

operasi yang terjadi pada PT. XYZ diuraikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Peta proses operasi

Page 24: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

16

Berdasarkan peta proses operasi dapat dilihat jumlah waktu yang

dibutuhkan untuk memproses bumbu adalah sebanyak 39 menit. Terdapat 5

operasi dengan total waktu 24 menit, dan 3 pemeriksaan dengan total 15 waktu

menit. Setelah dilakukan pengepakan ke dalam karton (cartoning) kemudian di

bawa ke gudang dengan lambang segitiga.

Perancangan Tata Letak

PT. XYZ memiliki lahan sebesar 74.220 m². Didalamnya terdapat tiga

gedung, yaitu gedung office, gedung produksi, serta gedung kantin dan sarana

umum. Gedung office ditempati oleh staff HRD, PDQC, accounting, purchasing,

dan staff lainnya. Untuk proses produksi dilakukan di gedung produksi. Selain

digunakan sebagai kegiatan produksi, gedung ini juga digunakan untuk

penyimpanan-penyimpanan seperti penyimpanan bahan baku, bahan jadi, dan

etiket. Di gedung produksi juga terdapat ruangan untuk staff PPIC, Quality

Control, loker pria/ wanita, admin produksi, dan laboratorium. Sedangkan gedung

kantin dan saran umum digunakan untuk makan di waktu istirahat, sarana umum

seperti klinik juga digunakan jika ada karyawan yang dalam keadaan darurat.

Pusat departemen atau aktivitas dijelaskan dengan pendekatan teknik keterkaitan

antar aktivitas satu dengan aktivitas lainnya. Metode keterkaitan aktivitas

dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi semua aktivitas pusat atau pendukung.

2. Menentukan departemen pada peta hubungan aktivitas.

3. Menentukan faktor-faktor yang menjadi penentu keterkaitan.

4. Menggunakan simbol A, E, I, O, U, X sebagai barometer nilai keterkaitan.

5. Menentukan alasan tentang penilaian terhadap departemen atau aktivitas.

6. Mencari informasi mengenai baerbagai aktivitas yang terjadi di pabrik.

Perhitungan dengan metode keterkaitan antar aktivitas mampu menentukan

satu tempat utama atau pusat yang mampu menunjang nantinya dalam kelancaran

proses produksi sehingga proses produksi mampu berjalan dengan baik, efektif,

dan efisien.

Tipe Tata Letak

Tata letak yang diterapkan PT. XYZ adalah tata letak dengan tipe Layout

Process. Keuntungan menggunakan Layout Process adalah total investasi yang

rendah karena menggunakan mesin yang umum (general purpose), tenaga kerja,

fasilitas produksi lebih fleksibel karena sanggup mengerjakan berbagai macam

jenis dan model produk. Pengendalian dan pengawasan akan lebih mudah

khususnya untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi, dan mudah untuk

mengatasi breakdown.

Pola Aliran Bahan

Pola aliran bahan pada PT. XYZ memiliki pola aliran berbentuk “U”,

karena aliran masuk dan keluar barang berada pada lokasi yang sama. Letak

gudang bahan baku dan gudang finished goods berdampingan dan hanya dipisah

oleh beberapa ruangan saja (tidak terlalu jauh tetapi sejajar). Diagram alir pada

PT. XYZ dapat dilihat pada Gambar 11.

Page 25: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

17

Gudang bahan

baku solid

Sieving (Penyaringan)

Mixing

Packing

Cartoning

FinishedGoods

penimbangan

Pekerjaan : Aliran Produk BumbuNomor Peta : 2Dipetakan Oleh : Nurul Agung Eka SaputraDipetakan Tanggal : 8 Mei 2012

DIAGRAM ALIR

Gambar 10. Diagram alir

Page 26: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

18

RM Sayuran & Fresh RM

RM Minyak

RM Sambal

RM Kecap

RM Solid

R. Prod. Bumbu

R. Prod. Minyak

Cold Storage

Gudang Finished Good

Gudang Etiket & Karton

Gudang Sparepart

Office (PPIC/HRD/PURCH)

Gedung Teknisi

Ruang Sortir

Sarana Umum

UO

O

U

UI

U

U

I

U

U

I

U

UO

O

O

I

I

E

UO

O

UE

I

I

I

I

UU

U

I

O

I

O

E

EI

E

EU

O

O

UU

U

U

U

UU

U

U

UU

O

O

A I

I

A

I

E

OO

O

UI

I

O

OU

UU

U

U

UU

U

UUU

UI

O

E

O

O

OU

U UOU

U

E

U

UO

U

UX

U

X

O

4

43,4

3,4

3,4

4

2,3

4

1,2,3

1,2,3

2,4

2,3

2,3,4

2,3,4 4

1

3,4

1,2,3,4

4

4

3,4

1,2,3,4

3,4

2,3

2,3,4

4

4

4

3,4

3,4

4

4

3,4

3

2,3,4

3

2,3,4

3

2

6

6

2,4

2,4

2,3,4

4

4

43,4

3,4

2,3,4

3

4

4

4

4

3,4

Berdasarkan diagram alir, terlihat jelas bahwa pola aliran bahan berpola U.

Hal ini akan mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga sangat

mempermudah pengawasan untuk keluar masuknya material dari dan menuju

ruang produksi.

Bagan Keterkaitan Aktivitas

Secara keseluruhan, PT. XYZ memiliki tata letak yang sudah baik, hal itu

terkait dengan penempatan ruang produksi yang berada di titik tengah area

perusahaan. Untuk perhitungan Total Closenes Ratting akan dibuat bagan

keterkaitan aktivitas terlebih dahulu pada Gambar 11.

Gambar 11. Bagan keterkaitan aktivitas

Penempatan ruang produksi sebagai titik pusat dapat dikaji melalui

perhitungan nilai aktivitas dengan membuat bagan keterkaitan, perhitungan Total

Closenes Ratting dan diagram keterkaitan aktivitas. Setelah membuat bagan

keterkaitan aktivitas, dilanjutkan pada diagram keterkaitan aktivitas pada Gambar

12 dengan keterangan pada Tabel 1.

Page 27: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

19

RM SAYUR & FRESH RM

RM MINYAK

RM SAMBAL

RM KECAP

RM SOLID

R. PROD. BUMBU

R. PROD. MINYAK

Gdg. FINISHED GOOD

Gdg. ETIKET & KARTON

Gdg. SPAREPART

OFFICE

GEDUNG TEKNISI

RUANG SORTIRSARANA UMUM

COLD STORAGE

Gambar 12. Diagram keterkaitan aktivitas

Page 28: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

20

Tabel 1. Keterangan bagan dan diagram keterkaitan aktivitas

Berdasarkan apa yang tersaji pada gambar 7. Nilai A, E, I, O, U, X

menunjukkan tingkat kedekatan dan keterkaitan diantara berbagai kegiatan antar

pusat sehingga dapat dilihat aktivitas yang perlu didekatkan atau tidak antara satu

fasilitas dengan fasilitas lain. Alasan-alasan tersebut diperoleh berdasarkan

keterkaitan antar pasangan-pasangan aktivitas dan fasilitas yang telah

diperhitungkan. Setelah menganalisis diagram keterkaitan kemudian

merekapitulasi hasl analisis penilaian ke dalam duatu perhitungan dengan Total

Closenes Ratting atau pusat aktivitas ke – i yang menunjukkan derajat keterkaitan

suatu pusat aktivitas ke – i terhadap seluruh aktivitas.

(rij) : hubungan suatu aktivitas ke – i dan ke – j

(rij) : suatu fungsi nilai yang ditetapkan rij

TCRi = ∑VX (rij)

Nilai derajat keterkaitan telah ditentukan dan nilai untuk setiap simbolnya

adalah :

1. V(rij = A) = 81 4. V(rij = O) = 3

2. V(rij = E) = 27 5. V(rij = U) = 1

3. V(rij = I) = 9 6. V(rij = X) . = 0

Menggunakan rumus di atas maka pusat aktivitas dan fasilitas akan terlihat

Tabel perhitungan pusat fasilitas yang dapat kita lihat pada Tabel 3.

Keterangan untuk Tabel 3:

1. RM Sayuran dan Fresh RM (RSY) 11. Gudang Sparepart (GSP)

2. RM Minyak (RMY) 12. Office (OFC)

3. RM Sambal (RSM) 13. Gedung Teknisi (GTK)

4. RM Kecap (RKC) 14. Ruang Sortir (RST)

5. RM Solid (RSL) 15. Sarana Umum (SRU)

6. Ruang Produksi Bumbu (RPB)

7. Ruang Produksi Minyak (RPM)

8. Cold Storage (CST)

9. Gudang Finished Good (GFG)

10. Gudang Etiket dan Karton (GEK)

GARIS RATTING KETERANGAN No ALASAN

RATING A

Mutlak Perlu/

tidak bisa dipisah

jauh

1 Urutan proses

produksi

RATING E

Sangat Penting/

sangat

berdekatan

2 Ada komunikasi

RATING I Penting/ dekat 3

Kemudahan

pengawasan

RATING O Cukup/ biasa 4 Kontak antar pekerja

RATING U

Tidak Penting/

tidak berdekatan 5 Tidak ada hubungan

RATING X

Tidak

Dikehendaki 6 Bising, rawan, dll

Page 29: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 30: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

22

keterkaitan antar aktivitas dengan fasilitas. Hasil rekapitulasi tersebut dijelaskan

pada Tabel 3.

Tabel 3. Derajat keterkaitan aktivitas

No

.

Aktivitas Derajat Keterkaitan

A E I O U X

1 RM Sayuran dan

Fresh RM - - 7,9,12 3,4

2,5,6,8,10,

11,13,14,15 -

2 RM Minyak - 7 3,4 6,11,15 1,5,8,9,10,

12,13,14 -

3 RM Sambal - - 2,4,6,7 1,11,15 5,8,9,10,12,

13,14 -

4 RM Kecap - 7 2,3 1,6,

11,15

5,8,9,10,12,

13,14 -

5 RM Solid - 6 10,14,15 8,12 1,2,3,4,7,

9,13 -

6 R Prod Bumbu 9,10 5,7,

12,15 3,11

2,4,

8,14 1,13 -

7 R Prod Minyak - 2,4,6 1,3,10,

11,15 9,12,13 5,8,14 -

8 Cold Storage - - 10 5,6,9,

11,14

1,2,3,4,7

12,13,15 -

9 Gudang Finished

Good 6 10,12 1

7,8,

14,15

2,3,4,

5,11,14 -

10 Gudang Etiket

dan Karton 6 9 5,7,8 11,15

1,2,3,4

12,13,14 -

11 Gudang Sparepart - - 6,7 2,3,4,

8,10,13

1,5,9,

12,14,15 -

12 Office - 6,9,15 1 5,7 2,3,4,

8,10,11 13,14

13 Gedung Teknisi - - 15 7,11 1,2,3,4,5,

6,8,9,10,14 12

14 Ruang Sortir - - 5,15 6,8,9 1,2,3,4,7

10,11,13 12

15 Sarana Umum - 6,12 5,7,13,14 2,3,4,

9,10 1,8,11 -

Setelah membuat derajat keterkaitan aktivitas langkah selanjutnya adalah

menyiapkan template yang berisi pusat kegiatan dan hubungan antara setiap pusat

kegiatan. Template yang biasa disebut dengan blok template merupakan

sistematik untuk pembuatan diagram keterkaitan. Derajat kepentingan antara

fasilitas dimasukkan ke dalam sebuah blok yang mewakili sebuah fasilitas.

Page 31: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

23

Dengan adanya blok template ini, maka identifikasi keterkaitan fasilitas akan

mudah diperhitungkan. Untuk template yang berisi pusat kegiatan dan hubungan

antara setiap pusat kegiatan dapat dilihat pada Gambar 13.

RM MINYAK

A- E-7

I-3,4 O-6,11,15

X-

RM KECAP

A- E-7

I-2,3 O-1,6,11,15

X-

RM SAMBAL

A- E-

I-2,4,6,7 O-1,11,15

X-

Gdg. ETIKET & KARTON

A-6 E-9

I-5,7,8 O-11,15

X-

Gdg. SPAREPART

A-

I-6,7 O-2,3,4,8,10,13

X-

E-

GEDUNG TEKNISI

A- E-

I-15 O-7,11

X-12

R. PROD. MINYAK

A- E-2,4,6

I-1,3,10,11,15 O-9,12,13

X-

SARANA UMUM

A- E-6,12

I-5,7,13,14O-2,3,4,

9,10

X-

OFFICE

A- E-6,9,15

I-1 O-5,7

X-13,14

R. PROD. BUMBU

A-9,10 E-5,7,12,15

I-3,11 O-2,4,8,14

X-

Gdg. FINISHED GOOD

A-6 E-10,12

I-1 O-7,8,14,15

X-

COLD STORAGE

A- E-

I-10 O-5,6,9,11,14

X-

RM SOLID

A- E-6

I-10,14,15 O-8,12

X-

RUANG SORTIR

A-

I-5,15 O-6,8,9

X-12

E-

RM SAYUR & FRESH RM

A- E-

I-7,9,12 O-3,4

X-

Gambar 13. Template lama

Setelah menentukan blok template aktivitas selanjutnya memperhitungkan

dan menentukan tata letak pusat fasilitas. Dalam penentuan ini pusat harus berada

pada tempat strategis untuk mengoptimalkan area yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain itu untuk meminimalisasi tingkat pergerakan yang dapat menyebabkan

wasting time dalam kegiatan proses produksi. Apabila tingkat pergerakan dapat

diminimalisasi, maka akan memperkecil tingkat wasting time dan akan lebih

efektif dan efisien dalam segi waktu dan biaya serta tenaga kerja para pekerja.

Berikut adalah hasil dari perancangan diagram keterkaitan aktivitas dengan (AR-

Chart) dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 32: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

24

RM KECAP

A- E-7

I-2,3 O-1,6,11,15

X-

RM SAMBAL

A- E-

I-2,4,6,7 O-1,11,15

X-

Gdg. ETIKET & KARTON

A-6 E-9

I-5,7,8 O-11,15

X-

Gdg. SPAREPART

A-

I-6,7 O-2,3,4,8,10,13

X-

E-

SARANA UMUM

A- E-6,12

I-5,7,13,14O-2,3,4,

9,10

X-

RUANG SORTIR

A-

I-5,15 O-6,8,9

X-12

E-

R. PROD. BUMBU

A-9,10 E-5,7,12,15

I-3,11 O-2,4,8,14

X-

Gdg. FINISHED GOOD

A-6 E-10,12

I-1 O-7,8,14,15

X-

COLD STORAGE

A- E-

I-10 O-5,6,9,11,14

X-

RM SOLID

A- E-6

I-10,14,15 O-8,12

X-

R. PROD. MINYAK

A- E-2,4,6

I-1,3,10,11,15 O-9,12,13

X-

RM SAYUR & FRESH RM

A- E-

I-7,9,12 O-3,4

X-

RM MINYAK

A- E-7

I-3,4 O-6,11,15

X-

GEDUNG TEKNISI

A- E-

I-15 O-7,11

X-12

OFFICE

A- E-6,9,15

I-1 O-5,7

X-13,14

Gambar 14. Template baru

Template yang tersaji pada gambar 13 merupakan hasil perubahan dari diagram

keterkaitan aktivitas lama yang mengalami perubahan penempatan fasilitas.

Fasilitas yang mengalami perubahan adalah posisi area Gudang Etiket & Karton,

Ruang Produksi Bumbu, Cold Storage, dan Ruang Sortir. Perubahan tersebut

dilakukan untuk meminimalisasi gerakan yang dipengaruhi oleh jarak. Selain itu,

perubahan letak Gudang Etiket dilakukan agar meminimalisasi jarak untuk suplai

etiket (kemasan) yang dibutuhkan untuk produksi bumbu dan minyak yang

berubah tata letak menjadi di antara dua ruang produksi. Secara keseluruhan,

perubahan letak keempat ruangan tersebut dilakukan agar dapat mengurangi jarak

pergerakan atau untuk meminimalisasikan gerakan antar ruang/ fasilitas serta

lebih efisien dalam segi biaya dan waktu.

Keuntungan yang dihasilkan oleh kedekatan antara fasilitas yang saling

berkaitan adalah menghemat energi dan tenaga pekerja, serta dapat meringankan

beban kerja pekerja yang bertugas. Adanya kedekatan antara fasilitas tersebut

Page 33: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

25

maka penanganan bahan dapat diminimalisasi sehingga mengurangi biaya

transportasi. Berikut data luas area pada PT. XYZ dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Luas area PT. XYZ

No Fasilitas Dimensi Luas Kebutuhan Modul

(m x m) (m²) (6 x 6)

1. RM Sayuran dan

Fresh RM 15 x 12 180 5

2. RM Minyak 36 x 15 540 15

3. RM Sambal 23,5 x 5,8 136,3 3,78

4. RM Kecap 23,5 x 5,8 136,3 3,78

5. RM Solid 36 x 12 432 12

6. R Prod Bumbu 24,75 x 24 594 16,5

7. R Prod Minyak 69 x 25 1725 47,91

8. Cold Storage 15 x 6 90 2,5

9. Gudang Finished

Good 58 x 24 1392 38,66

10. Gudang Etiket

dan Karton 24 x 11,5 276 7,66

11. Gudang

Sparepart 12,5 x 11,5 143,75 3,99

12. Office 30 x 12 360 10

13. Gedung Teknisi 21 x 21 441 12,25

14. Ruang Sortir 30 x 5,5 165 4,58

15. Sarana Umum 60 x 25 1500 41,6

Jumlah 225,13

Hasil diagram keterkaitan aktivitas kemudian disusun ulang dengan

memperhatikan Tabel 4. Tata letak awal sebelum dilakukannya perubahan tata

letak yang baru dapat dilihat pada Gambar 15.

Page 34: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 35: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 36: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 37: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan
Page 38: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

30

Perhitungan pada tabel 8 dapat dilihat pada lampiran 2. Pada data

pergerakan aktivitas berdasarkan metode “dari ke” sebelumnya telah didapatkan

jumlah pergerakan aktivitas operator pada proses produksi dapat dilihat pada

Tabel 5, kemudian data tersebut dikalikan dengan jarak dan didapat hasil pada

Tabel 7. Perhitungan aktivitas setelah dilakukan perubahan jarak pada tata letak

dapat dilihat di Tabel 9.

Tabel 9. Nilai aktivitas setelah dilakukan perubahan jarak

Pergerakan Antar area kerja (1 shift)

Aktivitas Pergerakan

(kali)

Jarak (meter) Total (meter)

Dari Ke

RM Solid Cold Storage 80 21 1680

Cold Storage R Prod Bumbu 25 19,8 495

R Prod Bumbu Gudang FG 85 26,4 2244

Total Nilai Aktivitas 4419

Perhitungan pada Tabel 9, didapatkan hasil yang berbeda dengan nilai aktivitas

sebelumnya. Perhitungan ini dapat dijadikan alternatif yang bertujuan untuk

menyusun tata letak baru. PT. XYZ belum melakukan penyusunan ulang sebagai

bahan evaluasi. Perhitungan nilai aktivitas dengan perubahan jarak tersebut lebih

baik daripada nilai aktivitas pada Tabel 7. Nilai aktivitas berubah setelah

dilakukan perbaikan tata letak dengan pola aliran bahan U, dari total pergerakan

sebelumnya yaitu dari 8.112 meter berubah menjadi 4.419 meter. Hal ini membuat

pergerakan menjadi lebih pendek 3.693 meter.

Rancangan tata letak baru dapat mengefisienkan pergerakan dalam proses

produksi. Hal ini terlihat dari jumlah total pergerakan yang berubah dari total

pergerakan sebelumnya. Selain itu, keuntungan yang didapat adalah penghematan

terhadap ternaga dan biaya karena setiap meter akan memberikan beban tenaga

dan biaya. Terutama biaya bahan bakar pada pemakaian satu forklift diesel di

gudang FG yang digunakan untuk membawa barang jadi dari ruang produksi

bumbu ke dalam gudang FG. Setelah dilakukan perubahan tata letak, ternyata

dapat menghemat biaya bahan bakar solar sebesar Rp. 415.350,- per minggu atau

Rp. 21.598.200,- per tahun untuk 1 forklift. Pehitungannya dapat dilihat pada

Lampiran 4.

Proses produksi dikatakan lancar apabila bahan melewati proses dengan

waktu sesingkat mungkin. Rancangan tata letak ini berdampak sangat posistif

dalam hal efektif dan efisiensi suatu proses produksi. Selain itu, rancangan baru ni

juga dapat meminimumkan material handling. Gerakan perpindahan bahan akan

menimbulkan beban biaya yang tidak sedikit. Rancangan ini dapat mengurangi

waktu perpindahan bahan sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil.

Proses produksi yang lebih cepat dapat mengefektifkan penggunaan tenaga kerja.

Tata letak yang disusun sesuai dengan aliran proses produksi dapat mempengaruhi

produktifitas tenaga kerja. Tabel dampak perubahan tata letak baik sebelum dan

sesudah dilakukan perubahan tata letak ada terlihat pada tabel 10.

Page 39: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

31

Aktivitas Jarak (meter/ shift) Efisiensi

(%)

Kebutuhan Solar (Ltr/ Shift) Efisiensi

(%) Dari Ke Lama Baru Lama Baru

RM Solid Cold Storage 2064 1680 18,6 1,47 1,19 19,4

Cold Storage R Prod Bumbu 1305 495 62,06 0,93 0,35 62,36

R Prod Bumbu Gudang FG 4743 2244 52,68 3,38 1,59 52,95

TOTAL 8112 4419 45,52 5,78 3,13 45,84

Untuk perhitungan tabel 10 dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel ini menjelaskan tentang dampak perubahan jarak serta yang terjadi

akibat dari tata letak yang telah diubah. Perubahan tersebut berdampak juga terhadap kebutuhan solar untuk forklift yang berfungsi sebagai

alat aliran bahan pada PT. XYZ. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 3 unit forklift yang beroperasi pada proses aktivitas dari

ruangan RM Solid sampai pada Gudang FG. Untuk hitungan yang secara rinci dapat dilihat pada dibawah.

Tabel 10. Tabel dampak perubahan tata letak

Page 40: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

32

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Menyangkut tata letak perusahaan, PT. XYZ sudah merancang dengan

baik, hal itu terbukti dari lancarnya aliran keluar masuk barang dan dilihat dari

pola aliran yang berbentuk „U‟. Tata letak perusahaan sudah terbilang optimal,

hal ini terlihat dari ruang produksi yang menjadi prioritas utama perusahaan

berada di titik tengah bangunan keseluruhan perusahaan dan sesuai dengan hasil

hitungan Total Closenes Ratting yang terbesar adalah ruang produksi bumbu

dengan total nilai 302.

Setelah dilakukan perancangan ulang tata letak, hasil perhitungan nilai

aktivitas dengan perubahan jarak lebih baik daripada sebelum dilakukan

perancangan ulang. Nilai aktivitas dari total pergerakan sebelumnya yaitu dari

8.112 meter berubah menjadi 4.419 meter. Hal ini membuat pergerakan menjadi

lebih pendek 3.693 meter.

Saran

Pada tata letak, penulis menyarankan bahwa diadakan pemindahan ruangan

pada gudang etiket, ruang sortir, ruang produksi bumbu, dan penggeseran pada

ruangan cold storage. Hal ini dilakukan untuk memperlancar aliran produksi, dan

memperkecil tingkat wasting time, jarak pergerakan operator lebih dekat,

mengurangi kelelahan dan akan lebih efektif dan efisien dalam segi waktu dan

biaya serta tenaga kerja para pekerja serta memperkecil nilai aktivitas disana.

Jika dilakukan perubahan tata letak sesuai yang di teliti oleh penulis, maka

akan memperpendek jarak antar ruang, aktivitas, yang berdampak pada efektif dan

efisien pada alur barang jadi.

Page 41: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

33

DAFTAR PUSTAKA

Apple JM. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung (ID): ITB

Assauri. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta (ID). Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Eko SR, 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi di CV. Dimas

Rotan Gatak Sukoharjo [skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret

Hadiguna, Rika Ampuh. 2008. Tata Letak Pabrik. Yogyakarta (ID) : Andi.

Handoko, Hani. 2000. Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

Yogyakarta (ID): BPFE.

Heizer, Render. 2006. Manajemen Operasi, Edisi Ketujuh. Jakarta (ID): Salemba

Empat.

Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Yogyakarta (ID):

Graha Ilmu.

Susetyo, Simanjuntak RS, dan Ramos JM. 2010. Perancangan Ulang Tata Letak

Fasilitas Produksi Dengan Pendekatan Group Technology dan Algoritma

blocplan Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling, Jurnal Teknologi,

10(3):75-83.

Sutalaksana, dkk. 2006. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung (ID): Institut

Teknologi Bandung.

Page 42: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

34

LAMPIRAN

Page 43: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

35

Lampiran 1. Perhitungan jarak euclidean sebelum perubahan tata letak

[( ) ( )

]

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Sayuran – RM Sayuran

2 RM Sayuran – RM Minyak [( ) ( ) ] 20,6

3 RM Sayuran – RM Sambal [( ) ( ) ] 18,3

4 RM Sayuran – RM Kecap [( ) ( ) ] 18,3

5 RM Sayuran – RM Solid [( ) ( ) ] 5,3

6 RM Sayuran – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 14,7

7 RM Sayuran – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,3

8 RM Sayuran – Cold Storage [( ) ( ) ] 7,5

9 RM Sayuran – Gudang FG [( ) ( ) ] 5,8

10 RM Sayuran – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 16

11 RM Sayuran – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 18,5

12 RM Sayuran – Office [( ) ( ) ] 3,0

13 RM Sayuran – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,6

14 RM Sayuran – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 8,9

15 RM Sayuran – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,0

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Minyak – RM Sayuran

2 RM Minyak – RM Minyak

3 RM Minyak – RM Sambal [( ) ( ) ] 2,5

4 RM Minyak – RM Kecap [( ) ( ) ] 3,8

5 RM Minyak – RM Solid [( ) ( ) ] 20,0

6 RM Minyak – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 7,5

7 RM Minyak – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 11,3

8 RM Minyak – Cold Storage [( ) ( ) ] 15,9

9 RM Minyak – Gudang FG [( ) ( ) ] 15,9

10 RM Minyak – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 8,8

11 RM Minyak – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 5,5

12 RM Minyak – Office [( ) ( ) ] 20,5

13 RM Minyak – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 3,6

14 RM Minyak – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 15,4

15 RM Minyak – Sarana Umum [( ) ( ) ] 12,3

Page 44: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

36

Lanjutan Lampiran 1.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Sambal – RM Sayuran

2 RM Sambal – RM Minyak

3 RM Sambal – RM Sambal

4 RM Sambal – RM Kecap [( ) ( ) ] 2,0

5 RM Sambal – RM Solid [( ) ( ) ] 17,6

6 RM Sambal – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 5,1

7 RM Sambal – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,0

8 RM Sambal – Cold Storage [( ) ( ) ] 13,4

9 RM Sambal – Gudang FG [( ) ( ) ] 13,5

10 RM Sambal – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 6,7

11 RM Sambal – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 4,0

12 RM Sambal – Office [( ) ( ) ] 18,4

13 RM Sambal – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 2,7

14 RM Sambal – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 13,0

15 RM Sambal – Sarana Umum [( ) ( ) ] 10,3

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Kecap – RM Sayuran

2 RM Kecap – RM Minyak

3 RM Kecap – RM Sambal

4 RM Kecap – RM Kecap

5 RM Kecap – RM Solid [( ) ( ) ] 17,0

6 RM Kecap – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 4,0

7 RM Kecap – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,1

8 RM Kecap – Cold Storage [( ) ( ) ] 12,7

9 RM Kecap – Gudang FG [( ) ( ) ] 13,1

10 RM Kecap – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 5,0

11 RM Kecap – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 2,0

12 RM Kecap – Office [( ) ( ) ] 18,7

13 RM Kecap – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 4,6

14 RM Kecap – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 12,1

15 RM Kecap – Sarana Umum [( ) ( ) ] 11,0

Page 45: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

37

Lanjutan Lampiran 1.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Solid – RM Sayuran

2 RM Solid – RM Minyak

3 RM Solid – RM Sambal

4 RM Solid – RM Kecap

5 RM Solid – RM Solid

6 RM Solid – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 13,0

7 RM Solid – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,3

8 RM Solid – Cold Storage [( ) ( ) ] 4,3

9 RM Solid – Gudang FG [( ) ( ) ] 4,3

10 RM Solid – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 13,5

11 RM Solid – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 16,6

12 RM Solid – Office [( ) ( ) ] 8,2

13 RM Solid – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,7

14 RM Solid – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 5,3

15 RM Solid – Sarana Umum [( ) ( ) ] 10,7

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 R Prod Bumbu – RM Sayuran

2 R Prod Bumbu – RM Minyak

3 R Prod Bumbu – RM Sambal

4 R Prod Bumbu – RM Kecap

5 R Prod Bumbu – RM Solid

6 R Prod Bumbu – R Prod

Bumbu

7 R Prod Bumbu – R Prod

Minyak [( )

( ) ] 6,0

8 R Prod Bumbu – Cold Storage [( ) ( ) ] 8,7

9 R Prod Bumbu – Gudang FG [( ) ( ) ] 9,3

10 R Prod Bumbu – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 2,6

11 R Prod Bumbu – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 3,8

12 R Prod Bumbu – Office [( ) ( ) ] 15,5

13 R Prod Bumbu – Gedung

Teknisi [( )

( ) ] 6,6

14 R Prod Bumbu – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 8,1

15 R Prod Bumbu – Sarana Umum [( ) ( ) ] 8,7

Page 46: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

38

Lanjutan Lampiran 1.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 R Prod Minyak – RM Sayuran

2 R Prod Minyak – RM Minyak

3 R Prod Minyak – RM Sambal

4 R Prod Minyak – RM Kecap

5 R Prod Minyak – RM Solid

6 R Prod Minyak – R Prod Bumbu

7 R Prod Minyak – R Prod Minyak

8 R Prod Minyak – Cold Storage [( ) ( ) ] 6,0

9 R Prod Minyak – Gudang FG [( ) ( ) ] 5,0

10 R Prod Minyak – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 8,1

11 R Prod Minyak – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 9,7

12 R Prod Minyak – Office [( ) ( ) ] 9,6

13 R Prod Minyak – Gedung

Teknisi [( )

( ) ] 8,5

14 R Prod Minyak – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 6,4

15 R Prod Minyak – Sarana Umum [( ) ( ) ] 3,2

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Cold Storage – RM Sayuran

2 Cold Storage – RM Minyak

3 Cold Storage – RM Sambal

4 Cold Storage – RM Kecap

5 Cold Storage – RM Solid

6 Cold Storage – R Prod Bumbu

7 Cold Storage – R Prod Minyak

8 Cold Storage – Cold Storage

9 Cold Storage – Gudang FG [( ) ( ) ] 2,1

10 Cold Storage – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 9,3

11 Cold Storage – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 12,3

12 Cold Storage – Office [( ) ( ) ] 9,6

13 Cold Storage – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 13,8

14 Cold Storage – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 1,2

15 Cold Storage – Sarana Umum [( ) ( ) ] 8,3

Page 47: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

39

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang FG – RM Sayuran

2 Gudang FG – RM Minyak

3 Gudang FG – RM Sambal

4 Gudang FG – RM Kecap

5 Gudang FG – RM Solid

6 Gudang FG – R Prod Bumbu

7 Gudang FG – R Prod Minyak

8 Gudang FG – Cold Storage

9 Gudang FG – Gudang FG

10 Gudang FG – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 10,3

11 Gudang FG – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 13,0

12 Gudang FG – Office [( ) ( ) ] 7,6

13 Gudang FG – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 13,4

14 Gudang FG – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 3,5

15 Gudang FG – Sarana Umum [( ) ( ) ] 6,7

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang Etiket – RM Sayuran

2 Gudang Etiket – RM Minyak

3 Gudang Etiket – RM Sambal

4 Gudang Etiket – RM Kecap

5 Gudang Etiket – RM Solid

6 Gudang Etiket – R Prod Bumbu

7 Gudang Etiket – R Prod Minyak

8 Gudang Etiket – Cold Storage

9 Gudang Etiket – Gudang FG

10 Gudang Etiket – Gudang Etiket

11 Gudang Etiket – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 3,6

12 Gudang Etiket – Office [( ) ( ) ] 17,2

13 Gudang Etiket – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 8,7

14 Gudang Etiket – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 8,3

15 Gudang Etiket – Sarana Umum [( ) ( ) ] 11,0

Lanjutan Lampiran 1.

Page 48: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

40

Lanjutan Lampiran 1.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang Sparepart – RM Sayuran

2 Gudang Sparepart – RM Minyak

3 Gudang Sparepart – RM Sambal

4 Gudang Sparepart – RM Kecap

5 Gudang Sparepart – RM Solid

6 Gudang Sparepart – R Prod Bumbu

7 Gudang Sparepart – R Prod Minyak

8 Gudang Sparepart – Cold Storage

9 Gudang Sparepart – Gudang FG

10 Gudang Sparepart – Gudang Etiket

11 Gudang Sparepart – Gudang

Sparepart

12 Gudang Sparepart – Office [( ) ( ) ] 19,2

13 Gudang Sparepart – Gedung

Teknisi [( )

( ) ] 6,6

14 Gudang Sparepart – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 11,5

15 Gudang Sparepart – Sarana Umum [( ) ( ) ] 11,9

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Office – RM Sayuran

2 Office – RM Minyak

3 Office – RM Sambal

4 Office – RM Kecap

5 Office – RM Solid

6 Office – R Prod Bumbu

7 Office – R Prod Minyak

8 Office – Cold Storage

9 Office – Gudang FG

10 Office – Gudang Etiket

11 Office – Gudang Sparepart

12 Office – Office

13 Office – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,3

14 Office – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 11,0

15 Office – Sarana Umum [( ) ( ) ] 8,3

Page 49: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

41

Lanjutan Lampiran 1.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gedung Teknisi – RM Sayuran

2 Gedung Teknisi – RM Minyak

3 Gedung Teknisi – RM Sambal

4 Gedung Teknisi – RM Kecap

5 Gedung Teknisi – RM Solid

6 Gedung Teknisi – R Prod Bumbu

7 Gedung Teknisi – R Prod

Minyak

8 Gedung Teknisi – Cold Storage

9 Gedung Teknisi – Gudang FG

10 Gedung Teknisi – Gudang Etiket

11 Gedung Teknisi – Gudang

Sparepart

12 Gedung Teknisi – Office

13 Gedung Teknisi – Gedung

Teknisi

14 Gedung Teknisi – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 13,6

15 Gedung Teknisi – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,0

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Ruang Sortir – RM Sayuran

2 Ruang Sortir – RM Minyak

3 Ruang Sortir – RM Sambal

4 Ruang Sortir – RM Kecap

5 Ruang Sortir – RM Solid

6 Ruang Sortir – R Prod Bumbu

7 Ruang Sortir – R Prod Minyak

8 Ruang Sortir – Cold Storage

9 Ruang Sortir – Gudang FG

10 Ruang Sortir – Gudang Etiket

11 Ruang Sortir – Gudang

Sparepart

12 Ruang Sortir – Office

13 Ruang Sortir – Gedung Teknisi

14 Ruang Sortir – Ruang Sortir

15 Ruang Sortir – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,1

Page 50: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

42

Lampiran 2. Perhitungan jarak euclidean setelah perubahan tata letak

[( ) ( )

]

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Sayuran – RM Sayuran

2 RM Sayuran – RM Minyak [( ) ( ) ] 20,6

3 RM Sayuran – RM Sambal [( ) ( ) ] 18,3

4 RM Sayuran – RM Kecap [( ) ( ) ] 18,3

5 RM Sayuran – RM Solid [( ) ( ) ] 5,3

6 RM Sayuran – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 10,1

7 RM Sayuran – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,3

8 RM Sayuran – Cold Storage [( ) ( ) ] 7,4

9 RM Sayuran – Gudang FG [( ) ( ) ] 5,8

10 RM Sayuran – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 13,9

11 RM Sayuran – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 18,5

12 RM Sayuran – Office [( ) ( ) ] 3,0

13 RM Sayuran – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,6

14 RM Sayuran – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 6,6

15 RM Sayuran – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,0

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Minyak – RM Sayuran

2 RM Minyak – RM Minyak

3 RM Minyak – RM Sambal [( ) ( ) ] 2,5

4 RM Minyak – RM Kecap [( ) ( ) ] 3,8

5 RM Minyak – RM Solid [( ) ( ) ] 20,0

6 RM Minyak – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 14,2

7 RM Minyak – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 11,3

8 RM Minyak – Cold Storage [( ) ( ) ] 16,9

9 RM Minyak – Gudang FG [( ) ( ) ] 15,9

10 RM Minyak – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 7,8

11 RM Minyak – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 5,5

12 RM Minyak – Office [( ) ( ) ] 20,5

13 RM Minyak – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 3,6

14 RM Minyak – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 21,3

15 RM Minyak – Sarana Umum [( ) ( ) ] 12,3

Page 51: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

43

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Sambal – RM Sayuran

2 RM Sambal – RM Minyak

3 RM Sambal – RM Sambal

4 RM Sambal – RM Kecap [( ) ( ) ] 2,0

5 RM Sambal – RM Solid [( ) ( ) ] 17,6

6 RM Sambal – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 11,7

7 RM Sambal – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,0

8 RM Sambal – Cold Storage [( ) ( ) ] 14,4

9 RM Sambal – Gudang FG [( ) ( ) ] 13,5

10 RM Sambal – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 5,4

11 RM Sambal – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 4,0

12 RM Sambal – Office [( ) ( ) ] 18,4

13 RM Sambal – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 2,7

14 RM Sambal – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 18,8

15 RM Sambal – Sarana Umum [( ) ( ) ] 10,3

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Kecap – RM Sayuran

2 RM Kecap – RM Minyak

3 RM Kecap – RM Sambal

4 RM Kecap – RM Kecap

5 RM Kecap – RM Solid [( ) ( ) ] 17,0

6 RM Kecap – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 10,7

7 RM Kecap – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,1

8 RM Kecap – Cold Storage [( ) ( ) ] 13,7

9 RM Kecap – Gudang FG [( ) ( ) ] 13,1

10 RM Kecap – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 4,6

11 RM Kecap – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 2,0

12 RM Kecap – Office [( ) ( ) ] 18,7

13 RM Kecap – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 4,6

14 RM Kecap – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 18,1

15 RM Kecap – Sarana Umum [( ) ( ) ] 11,0

Page 52: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

44

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 RM Solid – RM Sayuran

2 RM Solid – RM Minyak

3 RM Solid – RM Sambal

4 RM Solid – RM Kecap

5 RM Solid – RM Solid

6 RM Solid – R Prod Bumbu [( ) ( ) ] 6,8

7 RM Solid – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 9,3

8 RM Solid – Cold Storage [( ) ( ) ] 3,5

9 RM Solid – Gudang FG [( ) ( ) ] 4,3

10 RM Solid – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 12,4

11 RM Solid – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 16,6

12 RM Solid – Office [( ) ( ) ] 8,2

13 RM Solid – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,7

14 RM Solid – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 1,7

15 RM Solid – Sarana Umum [( ) ( ) ] 10,7

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 R Prod Bumbu – RM Sayuran

2 R Prod Bumbu – RM Minyak

3 R Prod Bumbu – RM Sambal

4 R Prod Bumbu – RM Kecap

5 R Prod Bumbu – RM Solid

6 R Prod Bumbu – R Prod Bumbu

7 R Prod Bumbu – R Prod Minyak [( ) ( ) ] 6,0

8 R Prod Bumbu – Cold Storage [( ) ( ) ] 3,3

9 R Prod Bumbu – Gudang FG [( ) ( ) ] 9,3

10 R Prod Bumbu – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 6,3

11 R Prod Bumbu – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 10,1

12 R Prod Bumbu – Office [( ) ( ) ] 12,0

13 R Prod Bumbu – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 12,6

14 R Prod Bumbu – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 7,6

15 R Prod Bumbu – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,0

Page 53: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

45

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 R Prod Minyak – RM Sayuran

2 R Prod Minyak – RM Minyak

3 R Prod Minyak – RM Sambal

4 R Prod Minyak – RM Kecap

5 R Prod Minyak – RM Solid

6 R Prod Minyak – R Prod Bumbu

7 R Prod Minyak – R Prod Minyak

8 R Prod Minyak – Cold Storage [( ) ( ) ] 7,0

9 R Prod Minyak – Gudang FG [( ) ( ) ] 5,0

10 R Prod Minyak – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 5,1

11 R Prod Minyak – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 9,7

12 R Prod Minyak – Office [( ) ( ) ] 9,6

13 R Prod Minyak – Gedung

Teknisi [( )

( ) ] 8,5

14 R Prod Minyak – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 10,8

15 R Prod Minyak – Sarana Umum [( ) ( ) ] 3,2

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Cold Storage – RM Sayuran

2 Cold Storage – RM Minyak

3 Cold Storage – RM Sambal

4 Cold Storage – RM Kecap

5 Cold Storage – RM Solid

6 Cold Storage – R Prod Bumbu

7 Cold Storage – R Prod Minyak

8 Cold Storage – Cold Storage

9 Cold Storage – Gudang FG [( ) ( ) ] 2,8

10 Cold Storage – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 9,1

11 Cold Storage – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 13,2

12 Cold Storage – Office [( ) ( ) ] 9,8

13 Cold Storage – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 14,9

14 Cold Storage – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 4,4

15 Cold Storage – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,3

Page 54: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

46

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang FG – RM Sayuran

2 Gudang FG – RM Minyak

3 Gudang FG – RM Sambal

4 Gudang FG – RM Kecap

5 Gudang FG – RM Solid

6 Gudang FG – R Prod Bumbu

7 Gudang FG – R Prod Minyak

8 Gudang FG – Cold Storage

9 Gudang FG – Gudang FG

10 Gudang FG – Gudang Etiket [( ) ( ) ] 8,5

11 Gudang FG – Gudang Sparepart [( ) ( ) ] 13,0

12 Gudang FG – Office [( ) ( ) ] 7,6

13 Gudang FG – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 13,4

14 Gudang FG – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 5,8

15 Gudang FG – Sarana Umum [( ) ( ) ] 6,7

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang Etiket – RM Sayuran

2 Gudang Etiket – RM Minyak

3 Gudang Etiket – RM Sambal

4 Gudang Etiket – RM Kecap

5 Gudang Etiket – RM Solid

6 Gudang Etiket – R Prod Bumbu

7 Gudang Etiket – R Prod Minyak

8 Gudang Etiket – Cold Storage

9 Gudang Etiket – Gudang FG

10 Gudang Etiket – Gudang Etiket

11 Gudang Etiket – Gudang

Sparepart [( )

( ) ] 4,6

12 Gudang Etiket – Office [( ) ( ) ] 14,6

13 Gudang Etiket – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 6,5

14 Gudang Etiket – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 13,5

15 Gudang Etiket – Sarana Umum [( ) ( ) ] 7,8

Page 55: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

47

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gudang Sparepart – RM Sayuran

2 Gudang Sparepart – RM Minyak

3 Gudang Sparepart – RM Sambal

4 Gudang Sparepart – RM Kecap

5 Gudang Sparepart – RM Solid

6 Gudang Sparepart – R Prod

Bumbu

7 Gudang Sparepart – R Prod

Minyak

8 Gudang Sparepart – Cold Storage

9 Gudang Sparepart – Gudang FG

10 Gudang Sparepart – Gudang

Etiket

11 Gudang Sparepart – Gudang

Sparepart

12 Gudang Sparepart – Office [( ) ( ) ] 19,2

13 Gudang Sparepart – Gedung

Teknisi [( )

( ) ] 6,6

14 Gudang Sparepart – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 17,6

15 Gudang Sparepart – Sarana

Umum [( )

( ) ] 11,9

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Office – RM Sayuran

2 Office – RM Minyak

3 Office – RM Sambal

4 Office – RM Kecap

5 Office – RM Solid

6 Office – R Prod Bumbu

7 Office – R Prod Minyak

8 Office – Cold Storage

9 Office – Gudang FG

10 Office – Gudang Etiket

11 Office – Gudang Sparepart

12 Office – Office

13 Office – Gedung Teknisi [( ) ( ) ] 17,3

14 Office – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 9,6

15 Office – Sarana Umum [( ) ( ) ] 8,3

Page 56: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

48

Lanjutan Lampiran 2.

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Gedung Teknisi – RM Sayuran

2 Gedung Teknisi – RM Minyak

3 Gedung Teknisi – RM Sambal

4 Gedung Teknisi – RM Kecap

5 Gedung Teknisi – RM Solid

6 Gedung Teknisi – R Prod Bumbu

7 Gedung Teknisi – R Prod

Minyak

8 Gedung Teknisi – Cold Storage

9 Gedung Teknisi – Gudang FG

10 Gedung Teknisi – Gudang Etiket

11 Gedung Teknisi – Gudang

Sparepart

12 Gedung Teknisi – Office

13 Gedung Teknisi – Gedung

Teknisi

14 Gedung Teknisi – Ruang Sortir [( ) ( ) ] 19,1

15 Gedung Teknisi – Sarana Umum [( ) ( ) ] 9,0

No Aktivitas Perhitungan Hasil

1 Ruang Sortir – RM Sayuran

2 Ruang Sortir – RM Minyak

3 Ruang Sortir – RM Sambal

4 Ruang Sortir – RM Kecap

5 Ruang Sortir – RM Solid

6 Ruang Sortir – R Prod Bumbu

7 Ruang Sortir – R Prod Minyak

8 Ruang Sortir – Cold Storage

9 Ruang Sortir – Gudang FG

10 Ruang Sortir – Gudang Etiket

11 Ruang Sortir – Gudang

Sparepart

12 Ruang Sortir – Office

13 Ruang Sortir – Gedung Teknisi

14 Ruang Sortir – Ruang Sortir

15 Ruang Sortir – Sarana Umum [( ) ( ) ] 12,4

Page 57: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

49

Lampiran 3. Perhitungan dampak perubahan tata letak

Berdasarkan data yang didapat, kebutuhan solar untuk 3 forklift yang beroperasi

adalah sebanyak 350 Kg per minggu, perhitungannya adalah sebagai berikut :

Diketahui 1 Kg solar = 1,04 Liter

Kebutuhan Solar untuk 1 forklift :

350 Kg : 3 forklift = 116,7 Kg/ minggu

116,7 Kg x 1,04 Liter = 121,37 Liter/ minggu

121,37 Liter : 7 hari kerja = 17,34 Liter/ hari : 3 shift = 5,78 Liter/ shift

Aktivitas Jarak (meter/

shift) Efisiensi

(%)

Kebutuhan Solar

(Ltr/ Shift) Efisiensi

(%) Dari Ke Lama Baru Lama Baru

RM Solid Cold

Storage 2064 1680 18,6 1,47 1,19 19,4

Cold

Storage

R Prod

Bumbu 1305 495 62,06 0,93 0,35 62,36

R Prod

Bumbu

Gudang

FG 4743 2244 52,68 3,38 1,59 52,95

TOTAL 8112 4419 54,47 45,52 3,13 54,15

Perhitungan sebelum perubahan tata letak

2.064 meter x 7 hari kerja x 3 shift = 43.344 meter/ minggu

1.305 meter x 7 hari kerja x 3 shift = 27.405 meter/ minggu

4.743 meter x 7 hari kerja x 3 shift = 99.603 meter/ minggu

TOTAL JARAK 170.352 meter/ minggu

⁄ ⁄

⁄ ⁄

⁄ ⁄

⁄ ⁄

⁄ ⁄

Page 58: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

50

Lanjutan Lampiran 3.

Perhitungan sesudah perubahan tata letak

Berdasarkan perhitungan jarak sebelum perubahan tata letak, dapat

disimpulkan bahwa jarak 2.064 meter dapat ditempuh dengan menggunakan

bahan bakar sebanyak 1,47 liter solar. Itu artinya adalah sebagai berikut :

= 1,19 liter/ shift/ forklift

= 0,35 liter/ shift/ forklift

= 1,59 liter/ shift/ forklift

Lampiran 4. Perhitungan penghematan biaya solar untuk setiap forklift

Berdasarkan data yang didapat, kebutuhan solar untuk 3 forklift pada fasilitas

produksi adalah sebanyak 350 Kg per minggu. Diasumsikan harga setiap liter

solar adalah Rp. 6500,- perhitungannya adalah sebagai berikut :

Diketahui 1 Kg solar = 1,04 Liter

Kebutuhan Solar untuk 1 forklift :

350 Kg : 3 forklift = 116,67 Kg/ minggu

116,67 Kg x 1,04 Liter = 121,3 Liter/ minggu

121,3 Liter : 7 hari kerja = 17,3 Liter/ hari : 3 shift = 5,78 Liter/ shift

Jarak dari R. Produksi Bumbu ke Gudang FG sebelum dilakukan perubahan tata

letak adalah 4.743 meter. Maka :

5,78 Liter = 4.743 meter/ shift

1 Liter = 820,58 meter/ shift

Jarak dari R. Produksi Bumbu ke gudang FG setelah dilakukan perubahan tata

letak adalah 2.244 meter. Maka :

(2.244 meter : 820,58 meter) x 1 Liter = 2,73 Liter/ shift

2,73 Liter/ shift x 3 shift = 8,2 Liter/ hari

8,2 Liter x 7 hari kerja = 57,4 Liter/ minggu

Kebutuhan solar setiap minggu sebelum perubahan tata letak : 121,3 L

Kebutuhan solar setiap minggu sesudah perubahan tata letak : 57,4 L -

Dapat menghemat sebanyak 63,9 L

Page 59: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

51

Lanjutan Lampiran 4.

Jadi, setelah dilakukan perubahan tata letak maka dapat menghemat kebutuhan

solar untuk 1 forklift sebanyak :

63,9 Liter/ minggu x Rp 6.500/ liter = Rp. 415.350,- per minggu

Rp. 415.350,- x 52 minggu = Rp. 21.598.200,- per tahun untuk setiap

forklift

Page 60: REDESIGN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DALAM …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/75230/1/H15nae.pdf · utama perusahaan yang berada di titik tengah bangunan keseluruhan

52

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Demak, Jawa Tengah pada tanggal 30

Desember 1992. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan

Bapak Khoirul Anam dan Ibu Siti Nur Aliyah. Penulis memulai pendidikan di TK

Nurul Rahmah dan lulus pada tahun 1997. Pendidikan dasar di SDN Sukadamai 3

pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMPN 5 Bogor pada tahun 2003 dan lulus pada

tahun 2006. Pendidikan menengah atas dilanjutkan di SMAN 2 Bogor pada tahun

2006 dan lulus pada tahun 2009.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada

tahun 2009. Penulis merupakan mahasiswa angkatan keempat Program Keahlian

Perencanaan dan Pengendalian Produksi Manufaktur/Jasa. Penulis diterima

sebagai mahasiswa Program Keahlian Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Manufaktur/Jasa dan lulus pada tahun 2012.

Penulis melanjutkan pendidikan program sarjana dan diterima di Institut

Pertanian Bogor Program Sarjana Alih Jenis Manajemen sebagai mahasiswa

angkatan sepuluh.