Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web...

28

Click here to load reader

Transcript of Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web...

Page 1: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Pencegahan Pressure Ulcer Dalam Peningkatan Patient Safety di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi syarat memperoleh derajatMagister Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

MUSKHAB EKO RIYADI20121050004

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATANPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2013

1

Page 2: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

HALAMAN PENGESAHAN

Naskah Publikasi

PENCEGAHAN PRESSURE ULCER DALAM PENINGKATAN PATIENT SAFETY DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal20 Desember 2013

OlehMUSKHAB EKO RIYADI

20121050004

Penguji

MengetahuiKetua Program Studi Magister Keperawatan

Program Pasca SarjanaUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta

Yuni Permatasari I., S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.MB., CWCS

2

DR. Elsye Maria Rosa, M.Kep. (………………………)

Azizah Khoiriyati, S.Kep., Ns., M.Kep. (………………………)

Falasifah Ani Yuniarti, S.Kep., Ns., MAN (………………………)

Page 3: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Prevention of Pressure Ulcers in Improving Patient Safety on Panembahan Senopati General Hospital of Bantul

Pencegahan Pressure Ulcer Dalam Peningkatan Patient Safety di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Muskhab Eko Riyadi, S.Kep., Ns. ¹, DR. Elsye Maria Rosa, M.Kep. ²

Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *¹, Dosen Pembimbing Program Studi Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *²

Korespondensi :Muskhab Eko Riyadi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183. Email : [email protected]

Abstract

Pencegahan pressure ulcer adalah prioritas dalam perawatan pasien dan merupakan indikator kualitas pelayanan. Walaupun usaha – usaha peningkatan mutu tindakan pencegahan pressure ulcer telah dilakukan, gejala – gejala menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi dalam usaha pencegahan luka tekan masih cukup komplek dan rumit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan pencegahan luka tekan dan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tindakan pencegahan luka tekan di Rumah Sakit.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 29 partisipan yang terdiri dari perawat ruang rawat inap dan manajemen RSUD Panembahan Senopati. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi, focus group discussion (FGD) dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan teknik analisa data menurut Miles & Huberman.

Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa tindakan pencegahan pressure ulcer yang dilakukan di ruang rawat inap antara lain, penilaian resiko, pergantian posisi, penilaian kulit, perawatan kulit, peningkatan nutrisi, dukungan permukaan dan pendokumentasian. Kepatuhan pelaksanaan pencegahan luka tekan dalam peningkatan keselamatan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati dalam kategori tidak patuh. Faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan pressure ulcer dalam peningkatan keselamatan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati antara lain, kebijakan manajemen, kebijakan pengadaan sarana prasarana, keterbatasan sarana prasarana, sistim pelaporan, standar minimal angka kejadian dan keselamatan pasien rumah sakit.

Kata kunci : pencegahan, pressure ulcer, patient safety

3

Page 4: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Abstract

Pressure ulcer prevention is a priority in the care of patient and is an indicator of the quality nursing care. Although efforts to improve the quality of pressure ulcer prevention measures have been carried out, the symptoms indicate that the problem occurs in the prevention of pressure ulcer is still quite complex and complicated. The purpose of this study was to identify the implementation of pressure ulcer prevention and factors that have affect to pressure ulcer prevention in hospital.

The design of the study is a qualitative research with case study approach. The sampling technique is purposive sampling. Participants in this study amounted to 29 participants that consisting nurses and management of Panembahan Senopati Hospital. Data was collected through by observation, documentation studies, focus group discussions (FGD) and in-depth interviews. Analysis of the data using a data analysis technique according to Miles & Huberman.

Based on the analysis was concluded that the pressure ulcer prevention in the inpatient wards is risk assessment, reposition, skin assessment, skin care, improved nutrition, support surfaces and documentation. Obedience in the implementation prevention of pressure ulcer in a patient safety improvement in the Ward of Panembahan Senopati Hospital is non adherent. The factors that influence to the prevention of pressure ulcer in a patient safety improvement in the ward of Panembahan Senopati Hospital is management policies, infrastructure procurement policies, infrastructure limitations, reporting system, minimum standards of incidence and patient safety.

Keywords : prevention, pressure ulcer, patient safety

Pendahuluan

Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah

mempertahankan integritas kulit. Perawat dengan teratur mengobservasi

kerusakan atau gangguan integritas kulit pada klien. Gangguan integritas kulit

terjadi akibat tekanan yang lama, iritasi kulit atau imobilisasi sehingga

menyebabkan terjadinya dekubitus (Potter & Perry, 2006). Usaha – usaha untuk

meningkatkan mutu pencegahan luka tekan juga ditempuh oleh National Pressure

Ulcers Advisory Panel (NPUAP) melalui pembuatan Quick Reference Guide

pencegahan luka tekan yang merupakan pedoman berbasis bukti pada pencegahan

luka tekan. Walaupun usaha – usaha peningkatan mutu tindakan pencegahan luka

4

Page 5: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

tekan telah dilakukan, gejala – gejala menunjukkan bahwa permasalahan yang

terjadi dalam usaha pencegahan luka tekan oleh perawat masih cukup komplek

dan rumit.

Rogenski (2012) mengemukakan bahwa meskipun luka tekan (pressure

ulcers) telah banyak dibahas, luka tekan masih merupakan masalah yang parah

bagi pasien di rumah sakit. Teknik untuk pencegahan dan deteksi luka tekan

masih tetap sangat terbatas, dengan demikian, pendeteksian dan pencegahan

kejadian luka tekan terutama hanya didasarkan pada pengalaman dari perawat

(Deprez et al, 2011). Bogie (2011) menyampaikan bahwa tegangan gaya robek

(shear) secara luas diakui sebagai faktor risiko terjadinya atau perkembangan luka

tekan. Akan tetapi kehandalan dan teknik yang efektif untuk mengevaluasi

tegangan gaya robek (shear) belum dapat dilaksanakan. Miyazaki (2010)

mengemukakan bahwa dalam prakteknya perawat sangat sering tidak

mendasarkan intervensi keperawatan pada bukti (evidence-based,) tetapi pada

mitos, tradisi dan berdasarkan pengalaman diri sendiri atau pengalaman perawat

lain. Studi pendahuluan di lokasi penelitian, peneliti mendapati masalah yang

hampir mirip dengan apa yang sudah disampaikan sebelumnya seperti, tindakan

pencegahan kejadian luka tekan yang tidak dilakukan sejak dini, pengkajian resiko

hanya dengan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh perawat,

kurangnya kekonsistenan dalam pencegahan luka tekan maupun

pendokumentasian yang kurang dari hasil pengkajian resiko.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan pencegahan

luka tekan dan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tindakan pencegahan

luka tekan di Rumah Sakit. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang

perihal yang berkenaan dengan pencegahan luka tekan yang dilakukan oleh

perawat dan dapat dijadikan bahan masukan atau sumber data bagi peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor – faktor yang

berpengaruh terhadap pencegahan luka tekan oleh perawat.

5

Page 6: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Metode

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan Studi Kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 Perawat Pelaksana

di ruang rawat inap, 8 Perawat Primer di ruang rawat inap, 5 Kepala Ruang di

ruang rawat inap, Kepala Seksi Keperawatan & Kebidanan, Kepala Bidang

Keperawatan & Mutu, Kepala Seksi Mutu & Audit Klinik, Kepala Seksi

Pelayanan Medik Penunjang & Bedah Sentral, Infection Prevention & Control

Nurse (IPCN), Kepala Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Wakil Direktur

Pelayanan & Penunjang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Purposive

Sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumentasi, focus

group discussion (FGD) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Teknik

analisa data berdasarkan teknik Miles & Huberman yang dalam penelitian ini

meliputi data collection, data reduction, data display dan conclusion. Pengujian

keabsahan data dalam penelitian ini meliputi pengujian credibility ; yaitu, dengan

mentriangulasi (triangulate) data hasil focus group discussion (FGD) &

wawancara mendalam (in-depth interview) dengan hasil observasi dan studi

dokumentasi. Pengujian transferability ; pembuatan laporan penelitian secara

jelas, rinci, sistematis dan dapat dipercaya. Pengujian dependability ; dilakukan

dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian oleh auditor

yang berkompeten di bidangnya. Pengujian confirmability ; pengujian dilakukan

dengan membicarakan hasil penelitian dengan auditor yang berkompeten di

bidangnya.

6

Page 7: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui pelaksanaan pencegahan pressure

ulcer di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati sebagai berikut :

Tabel 1. Kepatuhan Pencegahan Pressure Ulcer di Ruang Rawat Inap Penyakit

Dalam dan Bedah RSUD Panembahan Senopati

No Ruang Rawat Inap Nilai KepatuhanPersentase (%) Interpretasi

1 Nusa Indah 43% Tidak Patuh2 Melati 52% Tidak Patuh3 Flamboyan 47% Tidak Patuh4 Cempaka 57% Tidak Patuh5 Bakung 47% Tidak Patuh

Rata – rata 49% Tidak Patuh

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pencegahan

pressure ulcer dalam peningkatan keselamatan pasien/patient safety di ruang rawat

inap RSUD Panembahan Senopati dalam kategori tidak patuh. Selain itu dari hasil

observasi dan focus group discussion (FGD) dengan perawat pelaksana, perawat

primer dan kepala ruang dapat diketahui bahwa pelaksanaan pencegahan pressure

ulcer di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati antara lain, penilaian

resiko, pergantian posisi, penilaian kulit, perawatan kulit, peningkatan nutrisi,

dukungan permukaan dan pendokumentasian.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth-interview) dengan Kepala

Seksi Keperawatan & Kebidanan, Kepala Bidang Keperawatan & Mutu, Kepala

Seksi Mutu & Audit Klinik, Kepala Seksi Pelayanan Medik Penunjang & Bedah

Sentral, Infection Prevention & Control Nurse (IPCN), Kepala Tim Keselamatan

Pasien Rumah Sakit dan Wakil Direktur Pelayanan & Penunjang, peneliti

menemukan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan pressure

ulcer dalam peningkatan keselamatan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD

Panembahan Senopati, antara lain :

7

Page 8: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

1. Kebijakan pencegahan pressure ulcer ; antara lain, adanya SPO, revisi SPO,

pelatihan, meeting morning serta keterlibatan tim PPI dan tim Patient Safety.

Terdapat beberapa kendala dalam hal kebijakan pencegahan luka tekan di

rumah sakit yang antara lain, belum adanya kebijakan khusus untuk

pencegahan luka tekan dan hanya evaluasi SPM, belum ada tim khusus untuk

pencegahan luka tekan, IPCN tidak purna waktu, belum adanya kesepahaman

antara manajer dengan IPCN, belum adanya IPCLN, tidak ada rapat gabungan

antara ketua PPI dengan ketua Keselamatan Pasien. Hal tersebut terlihat seperti

dalam kutipan berikut ini :“tapi sudah ada evaluasi .. hehehe … evaluasi .. programnya ya hanya evaluasi SPM itu

… tapi program yang spesifik yang khusus untuk pencegahan itu mungkin secara eksplisit

belum bisa dibuat .. “ (P23,W1,36)

“ selama ini memang dari kepala seksi mutu masih bekerjasama dengan kepala ruang

dan PN yang ada di ruangan .. jadi belum ada tim khusus …” (P23,W1,46)

“kebetulan kan karena kendalanya karena tidak purna waktu ..” (P29,W7,2)

“jadi nyuwun sewu mungkin manajer kurang bisa menggambarkan bahwa sebetulnya

yang dikerjakan itu banyak .. jadi masih dianggap oh disambi saja .. bisa .. mungkin ya ..

jadi kadangkala masih butuh kesepahaman “ (P29,W7,4)

“yang jelas koordinasi .. karena dari IPCN ke ruangan .. itu kan seolah – olah tidak

punya taring ya .. dan tidak ada link yang dihubungi siapa .. setidaknya yang sama –

sama mempunyai persepsi yang sama .. diruangan kan nggak ada ..” (P29,W7,10)

“memang selama ini antara kalau dari ketua tidak ada rapat gabungan “ (P29,W7,18)

Lyder et al cit. Lyder & Ayello (2008), menyampaikan bahwa timbulnya

luka tekan bukan hanya kesalahan dari asuhan keperawatan, melainkan

kegagalan seluruh sistem perawatan kesehatan.

2. Kebijakan pengadaan sarana prasarana ; pengadaan sarana prasarana

berdasarkan usulan dari ruangan, pengadaan berdasarkan prioritas,

perencanaan pengadaan dilakukan di akhir tahun, pemenuhan sarana prasarana

dilakukan secara bertahap, adanya proses peminjaman sarana prasarana antar

ruangan dan diperlukan inovasi terkait keterbatasan sarana prasarana di

ruangan. Terdapat kendala dalam hal kebijakan pengadaan sarana prasarana

antara lain, dikarenakan RSUD Panembahan Senopati berstatus BLUD dan

adanya keterbatasan anggaran maka proses penggalian anggaran bersifat

8

Page 9: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

mencari dulu dan bertahap sehingga pemenuhan sarana prasarana berdasarkan

prioritas. Secara spesifik hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini :“karena ya karena rumah sakit kami BLUD sehingga itu memang betul – betul … ee..

kita .. kita pikirkan betul .. mana – mana yang betul – betul prioritas untuk pemenuhan ..

karena memang terus terang … kita karena keterbatasan anggaran ..” (P27,W5,8)

“terkait dengan pemenuhan sarana dan prasarana memang sesuai dengan misi kami

memang kan secara bertahap … tidak bisa kemudian pure semua terpenuhi ” (P27,W5,8)

Bagaimanapun juga pemenuhan sarana prasarana dalam program

pencegahan luka tekan dalam peningkatan keselamatan pasien yang dalam hal

ini bed dekubitus tetap harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti yang

disampaikan oleh Lyder (2008), bahwa perawat harus memilih sarana

prasarana (bed dekubitus) yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik

pasien serta institusi rumah sakit (misalnya, kemudahan penggunaan maupun

ketersediaan biaya atau anggaran).

3. Keterbatasan sarana prasarana ; sarana prasarana terkait pencegahan dekubitus

yaitu bed dekubitus di RSUD Panembahan Senopati masih terbatas dan

terdapat ketidaksesuaian antara jumlah pasien dengan ketersediaan bed

dekubitus di rumah sakit seperti dalam kutipan berikut ini :“ kita terbatas akan adanya kasur dekubitus … kalau itu dimungkinkan setiap ruangan

itu bisa menyediakan itu alangkah baiknya …” (P2,F3,42)

“ terbatasnya kasur dekubitus ya … kalau di rumah sakit ini tidak semua ruangan

memiliki.. “ (P10,F2,32)

“kalau dirumah sakit ini mungkin kasur dekubitus terbatas ya … jadi mungkin kita

mobilisasi miring terus diganjel sama pakai bantal …” (P19,F1,87)

Bagaimanapun penggunaan bed dekubitus sangatlah dibutuhkan dalam

pencegahan luka tekan dalam peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit,

seperti yang disampaikan oleh Reddy et al (2006) dari sistematis review

dengan 49 penelitian RCT (Randomized Control Trial) yang meneliti peran

dukungan permukaan dalam mencegah terjadinya luka tekan, menyimpulkan

bahwa tidak ada satu kategori dari dukungan permukaan telah ditemukan

untuk menjadi unggul dari yang lain namun bed dekubitus lebih

menguntungkan daripada kasur standar rumah sakit.

9

Page 10: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

4. Sistim pelaporan ; sistem pelaporan yang berjalan terkait pencegahan luka

tekan adalah pelaporan adanya kasus dekubitus langsung dilaporkan oleh

kepala ruang kepada bagian mutu dalam hal ini adalah Kepala Seksi Mutu dan

Audit Klinik yang selanjutnya akan dilakukan analisis setiap 3 bulan dengan

bidang – bidang terkait. Terdapat kendala dalam sistem pelaporan antara lain,

ketidaksiapan untuk proses analisis laporan, belum adanya tindak lanjut,

pelaporan dari kepala ruang langsung ke bidang mutu dikarenakan belum

adanya IPCLN, tidak adanya pengolahan data oleh IPCN, pelaporan sudah

berjalan tetapi monitoring dan evaluasi belum berjalan. Hal tersebut terlihat

seperti dalam kutipan berikut ini :“ memang saat ini … untuk analisisnya sendiri kita juga belum siap ..” (P24,W2,24)

“tetapi juga belum .. apa ya .. belum … sama sekali sih .. tapi belum – belum juga hehe

…” (P24,W2,24)

“laporan itu jalan .. cuma langsung ke bidang mutu .. jadi tidak ada pengolahan disitu ..

jadi bentuknya hanya laporan saja” (P29,W7,6)

“walaupun untuk saat ini .. memang laporan sudah masuk .. tapi untuk monitoring

evaluasi nanti sampai sejauh mana itu memang kita belum ke sana … “ (P29,W7,20)

Menurut Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (2008), bahwa metode

yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko salah satu caranya adalah

dengan mengembangkan sistim pelaporan dan sistim analisis. Dapat

dipastikan bahwa sistim pelaporan akan mengajak semua orang dalam

organisasi untuk peduli akan bahaya / potensi bahaya yang dapat terjadi

kepada pasien.

5. Standar minimal angka kejadian pressure ulcer ; RSUD Panembahan Senopati

mematok angka standar minimal kejadian pressure ulcer sebesar 0% menurut

Kepala Seksi Bidang Mutu dan Audit Klinik sedangkan menurut Wakil

Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik sebesar kurang dari 2%. Seperti

dalam kutipan berikut :“ kalau standarnya zero … nol .. seharusnya” (P24,W2,12)

“standarnya .. itu kalau angka dekubitus itu .. kalau nggak salah kurang dari 2 % apa

ya .. (P27,W5,12)

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007) angka

kejadian pressure ulcer dalam Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

10

Page 11: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

adalah sebesar kurang dari 1.5%. Selayaknya standar menurut Departemen

Kesehatan ini diikuti oleh semua rumah sakit di Indonesia akan tetapi karena

perbedaan pengelolaan maka ada beberapa hal yang dijadikan patokan oleh

manajer, seperti dalam kutipan berikut :“kurang dari 2% kalau tidak salah .. ya kita ini kan tergantung dari laporan juga ya dari

teman – teman di bawah ya .. “ (P27,W5,12)

6. Keselamatan pasien rumah sakit ; pencegahan dekubitus di rumah sakit juga

masuk ke dalam mutu keselamatan pasien rumah sakit sehingga dalam

aplikasinya di dalam pencegahan luka tekan dari tim keselamatan pasien akan

lebih memperhatikan bagaimana keamanan pasien, sedangkan tim PPI lebih

memperhatikan bagaimana teknik yang harus dilakukan dalam pencegahan

dekubitus. Oleh karena itu program keselamatan pasien terintegrasi dengan

program pencegahan luka tekan di rumah sakit. Seperti dalam kutipan berikut “didalam program – program patient safety itu ada yang terkait dengan program PPI ..

makanya ini tidak bisa dipisahkan … “(P29, W7, 14)

“kalau itu hubungannya karena itu lebih ke arah mutu patient safety … jadi nanti .. di

dalam pencegahan .. dari tim patient safety kan dia lebih memperhatikan bagaimana

keamanan .. lalu kalau PPI nya .. lebih memperhatikan bagaimana ke teknik yang harus

dilakukan ..”

“tapi harus ada koordinasi dengan PPI .. tidak bisa dipisahkan .. termasuk dalam

penilaian itu pun .. bahwa ada pertemuan yang menggambarkan bahwa ada koordinasi

dengan tim PPI dengan patient safety itu ada ..”

(P29, W7, 16)

“ kalau menurut saya harus terintegrasi tho .. pencegahan infeksi … keselamatan pasien

… dan segala macem harus terintegrasi … rumah sakit … pelayanannya kan dalam

bentuk team work kan … tidak bisa sendiri – sendiri … masing – masing saling

berhubungan … kan gitu .. ya thoo … “

(P28, W6, 40)

Menurut Ling cit. Jarvis (2007), bahwa keselamatan pasien dan

pengendalian infeksi (pencegahan luka tekan) berbagi tujuan untuk

melindungi pasien dari bahaya. Keterkaitan yang kuat antara keselamatan

pasien, pengendalian infeksi dan kualitas pelayanan diperlukan untuk hasil

yang optimal yaitu memastikan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan

yang lebih baik kepada pasien sementara mereka berada di rumah sakit.

11

Page 12: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka bisa diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pencegahan pressure ulcer di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati

antara lain, penilaian resiko, pergantian posisi, penilaian kulit, perawatan kulit,

peningkatan nutrisi, dukungan permukaan dan pendokumentasian. Kepatuhan

pelaksanaan pencegahan pressure ulcer dalam peningkatan keselamatan

pasien/patient safety di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati dalam

kategori tidak patuh.

2. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan pressure ulcer dalam

peningkatan keselamatan pasien/patient safety di RSUD Panembahan Senopati

antara lain :

a. Kebijakan manajemen di RSUD Panembahan Senopati.

b. Kebijakan pengadaan sarana prasarana di RSUD Panembahan Senopati.

c. Sistem pelaporan di RSUD Panembahan Senopati.

d. Keterbatasan sarana prasarana di RSUD Panembahan Senopati.

e. Standar minimal angka kejadian pressure ulcer di RSUD Panembahan

Senopati.

f. Keselamatan pasien rumah sakit/patient safety di RSUD Panembahan

Senopati.

12

Page 13: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Saran

1. Perlunya pengkajian/assesment resiko pasien pressure ulcer (Braden Scale) di

ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati.

2. Perlunya promosi kesehatan tentang pressure ulcer terhadap pasien di RSUD

Panembahan Senopati.

3. Perlunya keberadaan Infection Prevention and Control Nurse (IPCN)

paripurna dan Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN) di RSUD

Panembahan Senopati sehingga proses monitoring dan pelaporan terkait

pressure ulcer bisa berjalan dengan baik.

4. Perlunya sosialisasi dan pelatihan program pencegahan pressure ulcer di

RSUD Panembahan Senopati.

5. Perlunya penambahan sarana prasarana terkait pencegahan pressure ulcer di

RSUD Panembahan Senopati.

6. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Tim Pencegahan & Pengawasan

Infeksi harus lebih berperan aktif pada program pencegahan pressure ulcer di

RSUD Panembahan Senopati.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. DR. Elsye Maria Rosa, M.Kep. atas masukan dan arahannya.

2. Azizah Khoiriyati, S.Kep., Ns., M.Kep. dan Falasifah Ani Yuniarti, S.Kep.,

Ns., MAN atas saran dan kritik membangunnya.

3. Direksi & Manajemen, Kepala Ruang beserta Staf Keperawatan Ruang Rawat

Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul yang

telah bersedia menjadi informan dan partisipan dalam penelitian ini.

13

Page 14: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Gambar

Gambar 1. Bagan Hasil Penelitian

14

Pencegahan Pressure Ulcer

Kebijakan Pencegahan- SPO- Forum- Pelatihan- Meeting morning- Tim PPI & PS- Perlunya sosialisasi

pencegahan- Perlunya pelaporan,

monitoring dan tindak lanjut

Sistem Pelaporan- Pelaporan di Bidang

Mutu- Proses pelaporan

dari kepala ruang ke Bidang Mutu

- Analisa tiap 3 bulan- Tim survey dari tim

PPI & PS

Standar Angka Minimal Kejadian- Angka standar

kejadian adalah 2%- Terdapat kejadian

dekubitus di Rumah Sakit

Kebijakan Pengadaan Sarana Prasarana- Pengadaan sarana prasarana

berdasarkan usulan ruangan- Pengadaan berdasarkan

prioritas - Perencanaan pengadaan

dilakukan di akhir tahun- Pemenuhan sarana

prasarana dilakukan secara bertahap

- Adanya proses peminjaman sarana prasarana antar ruangan

- Diperlukan inovasi di ruangan terkait keterbatasan sarana prasarana

- Pengadaan jumlah bed dekubitus berdasarkan kasus yang ada

Penilaian Resiko- Identifikasi resiko

berdasarkan kasus pasien

- Dampak Potensial berdasarkan kondisi pasien dan lingkungan

- Pengkajian Resiko dengan pemeriksaan fisik

Pergantian Posisi- Mika – miki- Frekuensi mika –

miki- Edukasi mika -

miki

Perawatan Kulit- Personal hygiene- Menjaga

kelembaban- Masase

Penilaian Kulit- Tanda – tanda

kemerahan- Kelembaban- Iritasi- Tanda – tanda

kehitaman

Peningkatan Nutrisi- Pengkajian status

nutrisi berkolaborasi- Monitor status nutrisi

berkolaborasi- Estimasi oleh tim gizi

Dukungan Permukaan- Bed dekubitus- Cincin- Handscoen- Bantal- Plabot- Donat

Pendokumentasian- Pengkajian kulit- Perawatan kulit- Reposisi &

Edukasi

Sarana Prasarana- Keterbatasan

bed dekubitus- Ketidaksesuaian

jumlah pasien dengan bed dekubitus

PatientSafety

Tindakan pencegahan pressure ulcer di ruang rawat inap

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan pressure ulcer

Page 15: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

Rujukan

1. Baranosky, Sharon., Ayello, Elizabeth A. (2012). Wound Care Essentials

Practice Principles 3rd Edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia

2. Baumgarten, Mona., Shardell, Michelle & Rich, Shayna. (2009).

Methodological Issues in Studies of the Effectiveness of Pressure Ulcer

Prevention Interventions. Adv Skin Wound Care. 2009 April ; 22(4): 180–

190. Diakses 3 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2841287/pdf/nihms-

172471.pdf

3. Bluestin, Daniel., Javaheri, Askan. (2008). Pressure Ulcers: Prevention,

Evaluation, and Management. American Family Physician 2008;78(10):1186-

1194. Diakses 14 November 2013 dari

http://www.aafp.org/afp/2008/1115/p1186.pdf

4. Bogie, Kath M. (2011). Evidence-Based Practice in Wound Care : Toward

Addressing Our Knowledge Gaps. JRRD, Volume 48, Number 3, 2011.

Diakses 1 November 2012 dari

http://www.rehab.research.va.gov/jour/11/483/pdf/pagevii.pdf

5. Bryant, Ruth A. (2000). Acute & Chronic Wounds, Nursing Management 2nd

Edition. Mosby Inc. St. Louis Missouri

6. Cox, Jill. (2011). Predictors of Pressure Ulcers in Adult Critical Care

Patients. AJCC American Journal of Critical Care, September 2011, Volume

20, No. 5. Diakses 3 November 2012 dari

http://ajcc.aacnjournals.org/content/20/5/364.full.pdf+html

7. Dahlstrom, Marcus et al. (2011). Improving Identication and Documentation

of Pressure Ulcers at an Urban Academic Hospital. Jt Comm J Qual Patient

Saf. 2011 March ; 37(3): 123–130. Diakses 1 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3278963/pdf/nihms352592.pd

f

8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. Jakarta

15

Page 16: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

9. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Manajerial

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Lainnya. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta

10. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Panduan Nasional

Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) Edisi 2. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

11. Deprez, Jean-Francoiz et al. (2011). On the Potential of Ultrasound

Elastography for Pressure Ulcer Early Detection. Med Phys. 2011 April ;

38(4). Diakses 30 Oktober 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3337043/pdf/halms598688.pdf

12. Gude, Dilip. (2011). Management of Pressure Ulcers – What is new. Journal

of Mid-life Health. Juli-Dec-2011 Vol 2 Issue 2. Diakses 17 November 2013

dari http://www.jmidlifehealth.org/temp/JMid-lifeHealth2291-

1678373_043943.pdf

13. Ignatavicius & Workman. (2006). Medical Surgical Nursing ; Critical

Thinking for Collaborative Care. 5th Edition. Sounders Company. Philadelphia

14. Joint Commision International. (2010). Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi

4. PT. Gramedia. Jakarta

15. Joint Commision International. (2013). 2014 Hospital National Patient Safety

Goals. The Joint Commision Accreditation Hospital. Diakses 4 November

2013 dari

http://www.jointcommission.org/assets/1/6/2014_HAP_NPSG_E.pdf

16. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. (2008). Pedoman Pelaporan

Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident Report) Edisi 2.

Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS). Jakarta

17. Krasner, Diane L., Rodeheaver, George T., Sibbald, Gary. (2007). Chronic

Wound Care : a Clinical Source Book for Healthcare Professionals 4th

Edition. HMP Communications. Malvern

18. Lehrer, Michael (2008). Bedsore ; Decubitus Ulcer. Diakses 15 Oktober 2012

dari http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007071.htm

16

Page 17: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

19. Lewis, Sharon Mantik et al. (2004). Medical Surgical Nursing, Assessment

and Management of Clinical Problems Vol. 1. 6th Edition. Mosby Publisher.

St. Louis, Missouri

20. Ling, Moi Lin cit. Jarvis, William R. (2007). Bennett & Brachman’s Hospital

Infection 5th Edition ; Patient Safety. Lippincott Williams & Wilkins.

Philadelphia

21. Lyder, Courtney H., Ayello, Elizabeth A. (2008). Pressure Ulcers : a Patient

Safety Issue in Patient Safety and Quality : An Evidence-Based Handbook for

Nurses. AHRQ Publisher. Diakses 8 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2650/pdf/ch12.pdf

22. Mitchell, Pamela H. (2008). Defining Patient Safety and Quality Care in

Patient Safety and Quality : An Evidence-Based Handbook for Nurses. AHRQ

Publisher. Diakses 8 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2681/pdf/ch1.pdf

23. Miyazaki, Margareth Yuri., Calin, Maria Helena Larcher & Benedita dos

Santos, Claudia. (2010). Knowledge on Pressure Ulcer Prevention Among

Nursing Professionals. Rev. Latino-Am. Enfermagem 2010 Nov-

Dec;18(6):1203-11. Diakses 30 Oktober 2012 dari

http://www.scielo.br/pdf/rlae/v18n6/22.pdf

24. National Pressure Ulcers Advisory Panel (NPUAP). (2010). Pressure Ulcers

Prevention Quick Reference Guide. Diakses 29 Oktober 2012 dari

http://www.npuap.org/wp.content/uploads/2012/03/Final_Quick_Prevention_f

or_web_2010.pdf

25. Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan ; Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Professional Edisi 3. Penerbit Salemba Medika. Jakarta

26. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / Menkes /

Per /VIII / 2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Diakses 18

Desember 2012 dari

http://manajemenrumahsakit.net/wp-content/uploads/2012/09/PMK-No.-1691-

ttg-Keselamatan-Pasien-Rumah-Sakit.pdf

17

Page 18: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

27. Petterson, Matthew J. et al. (2013). Patient Repositioning and Pressure Ulcer

Risk—Monitoring Interface Pressures of At-Risk Patients. JRRD Volume 50,

Number 4. Diakses 12 November 2013 dari

http://www.rehab.research.va.gov/jour/2013/504/pdf/page477.pdf

28. Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin. (2006). Buku Ajar Fundamental

Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 2. Penerbit EGC.

Jakarta

29. Reddy, Madhuri et al. (2006). Preventing Pressure Ulcers: A Systematic

Review. The Journal of the American Medical Association. 2006;296(8):974-

984. Diakses 19 November 2013 dari

http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=203227

30. Rich, E. Shayna et al. (2009). Pressure Ulcer Preventive Device Use Among

Elderly Patients Early in The Hospital Stay. Nurs Res. 2009 ; 58(2): 95–104.

Diakses 4 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2832670/pdf/nihms172462.pd

f

31. Rogenski, Noemi Marisa Brunet & Kurcgant, Paulina. (2012). The Incidence

of Pressure Ulcers After The Implementation of a Prevention Protocol. Rev.

Latino-Am. Enfermagem. 2012 Mar. - Apr. ; 20 (2) : 333 - 9. Diakses 30

Oktober 2012 dari http://www.scielo.br/pdf/rlae/v2on2/16.pdf

32. Sanada, Hiromi. (2005). Pressure Ulcer Management ; Pressure Distribution.

Pressure Ulcer Research Group, Department of Gerontological Nursing,

University of Tokyo & Department of Clinical Nursing, Kanazawa University.

Diakses 16 November 2013 dari

http://square.umin.ac.jp/sanada/english/admin/3-2.html

33. Smeltzer, SC., Bare, BG., Hinkle, JL. & Cheever, KH. (2008). Textbook of

Medical-Surgical Nursing : Brunner & Suddarth’s. 11th Edition. Lippincott

Williams & Wilkins. Philadelphia

18

Page 19: Reddy, Madhuri - Digital Repository - Universitas ...thesis.umy.ac.id/datapublik/t35405.docx · Web viewPenelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang perihal yang berkenaan

34. Sprigle, Stephen., Sonenblum, Sharon. (2011). Assessing Evidence Supporting

Redistribution of Pressure for Pressure Ulcer Prevention : A Review. JRRD

Volume 48, Number 3, Pages 203–214. Diakses 14 November 2013 dari

http://www.rehab.research.va.gov/jour/11/483/pdf/page203.pdf

35. Suriadi, et al. (2002). Study of Reliability and Validity of The Braden Scale

Translated Into Indonesian.  Diakses 20 November 2012 dari

http://square.umin.ac.jp/sanada/japanese/group/04Paris.pdf/04Paris-10.pdf 

36. Suriadi, Sanada H., Sugama, J., Thigpen B., Subuh, M. (2008). Development

of a New Risk Assessment Scale For Predicting Pressure Ulcer In an Intensive

Care Unit. Nursing in Critical Care 2008. Jan-Feb;13(1):34-43.

Diakses 2 November 2012 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18226053#

37. Teno, Joan M et al. (2012). Feeding Tubes and the Prevention or Healing of

Pressure Ulcers. Arch Intern Med. 2012 May 14; 172(9): 697–701. Diakses

14 November 2013 dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3555136/pdf/nihms431338.pd

f

38. Walton - Geer, Patina S. (2009). Prevention of Pressure Ulcers in the Surgical

Patient. AORN Journal, March 2009, Vol 89, No 3. Diakses 29 Oktober 2012

dari http://www.isgwed.aorn.org/ISGweb/downloads/CEA09100-1115.pdf

19