Recovery in Skizofrenia

60
12.15 Pemulihan dalam Skizofrenia Joel S. Feiner, M.D., and Frederick J. Frese III, Ph.D. APAKAH ARTI PEMULIHAN? Di antara berbagai definisi tentang pemulihan, di antaranya adalah sebagai berikut: "Pemulihan kesehatan jiwa merupakan sebuah perjalanan dari penyembuhan dan transformasi pada orang dengan masalah kesehatan jiwa untuk hidup dalam kehidupan yang berarti dalam sebuah komunitas pilihannya dimana mereka berusaha untuk mencapai potensinya". Mengapa sangat sulit untuk mencapai definisi yang diterima untuk semua pemangku kepentingan? Satu persoalan penting adalah bahwa para peneliti mengubah fokusnya dari penyakit menjadi seseorang di dunia. Konsumen yang mengembangkan sebuah dukungan dan "sebuah tempat di meja" mendukung untuk peningkatan kualitas hidup. Hari kemudian tidaklah sama pentingnya dengan pengurangan gejala. Literatur profesional telah mengungkapkan secara konsisten hasil yang lebih baik bagi skizofrenia daripada sebelumnya, dan rehabilitasi psikososial telah menunjukkan bahwa perhatian terhadap kecacatan dan pemulihan fungsi membuka akses untuk peran dalam arus kehidupan. Fokus telah meluas dari gejala dan stabilisasi menjadi fungsi, kualitas hidup, pengalaman subjektif, partisipasi dalam pengobatan dan keputusan lainnya, serta mengikuti fasilitator atau inhibitor lingkungan.

description

Recovery in Skizofrenia (Pemulihan dalam Skizofrenia)

Transcript of Recovery in Skizofrenia

Page 1: Recovery in Skizofrenia

12.15 Pemulihan dalam SkizofreniaJoel S. Feiner, M.D., and Frederick J. Frese III, Ph.D.

APAKAH ARTI PEMULIHAN?

Di antara berbagai definisi tentang pemulihan, di antaranya adalah sebagai berikut:

"Pemulihan kesehatan jiwa merupakan sebuah perjalanan dari penyembuhan dan

transformasi pada orang dengan masalah kesehatan jiwa untuk hidup dalam kehidupan

yang berarti dalam sebuah komunitas pilihannya dimana mereka berusaha untuk

mencapai potensinya". Mengapa sangat sulit untuk mencapai definisi yang diterima

untuk semua pemangku kepentingan? Satu persoalan penting adalah bahwa para peneliti

mengubah fokusnya dari penyakit menjadi seseorang di dunia. Konsumen yang

mengembangkan sebuah dukungan dan "sebuah tempat di meja" mendukung untuk

peningkatan kualitas hidup. Hari kemudian tidaklah sama pentingnya dengan

pengurangan gejala. Literatur profesional telah mengungkapkan secara konsisten hasil

yang lebih baik bagi skizofrenia daripada sebelumnya, dan rehabilitasi psikososial telah

menunjukkan bahwa perhatian terhadap kecacatan dan pemulihan fungsi membuka

akses untuk peran dalam arus kehidupan. Fokus telah meluas dari gejala dan stabilisasi

menjadi fungsi, kualitas hidup, pengalaman subjektif, partisipasi dalam pengobatan dan

keputusan lainnya, serta mengikuti fasilitator atau inhibitor lingkungan.

Berbagai pemangku kepentingan dalam usaha kesehatan jiwa komprehensif

memiliki perspektif yang berbeda-beda terhadap makna pemulihan. Perbedaan utama

dalam cara mengartikan pemulihan sangatlah jelas dalam literatur ilmuwan dan

konsumen seperti yang didiskusikan Leopold Bellak. Pemulihan yang terdahulu

ditujukan atas ada atau tidaknya gejala dan perbandingan terhadap fungsi premorbid.

Terdapat tema tentang hilangnya gejala atau kesembuhan. Namun, orang dengan

skizofrenia memiliki jauh lebih banyak hal untuk diuraikan dibandingkan penyakit

kronis lain, penyakit yang kambuh-kambuhan. Terdapat beberapa kondisi yang

stigmatik dan banyak juga yang hampir kehilangan peran dan fungsinya. Kata-kata dan

interaksi Bermuatan negatif hampir tak terhapuskan dalam jiwa konsumen, tidak peduli

bagaimana resolusi gejala berlanjut.

Definisi dari beberapa penelitian berbagi hasil penelitiannya, sebuah pengukuran

cross-sectional dari pengakuan proses dan perubahan-perubahan suatu penyakit. Belak

Page 2: Recovery in Skizofrenia

mengutip pengaturan kriteria yang dikembangkan oleh Robert P. Liberman dan

rekannya dimana pada periode 2 tahun, peran fungsi atau gejala dan kinerja dievaluasi.

Meskipun, itu tidak mencakup kepuasan subyektif, hal ini mencakup beban keluarga

dan kesehatan seta kesejahteraan. Belak menyebutkan "bahwa lapangan tidak memiliki

langkah-langkah yang tervalidasi baik dari beberapa elemen kunci, seperti

memanfaatkan peran dan aktivitas produktif. Tidak ada standar utama untuk

mengevaluasi definisi dan pengukurannya," seperti tingkatan fungsi.

Definisi konsumen tentang pemulihan muncul dari konteks sejarah dan pengalaman

yang berbeda. Orang dengan schizofrenia telah menjadi minoritas yang terpinggirkan,

stigma baik dari dalam maupun luar komunitas pengobatan. Bagi mereka, tujuannya

adalah kewarganegaraan penuh, yang juga termasuk akses ke semua pengobatan serta

penyedia yang efektif. Belak menulis:

Tujuan dari definisi berorientasi konsumen meliputi peningkatan kesadaran di

kalangan konsumen dan anggota keluarga dan perubahan dalam kebijakan dan praktek

kesehatan mental, bukan evaluasi perbandingan perawatan atau analisis proses penyakit.

Target utama adalah konsumen, anggota keluarga, politisi, penentu kebijakan, dan dokter,

bukanlah ilmuwan klinis.

Definisi konsumen menekankan pada proses daripada hasilnya—pengembangan

pribadi dan restorasi makna dan tujuan. Penyakit mereka bukanlah definisi siapa mereka

sebenarnya. Konsumen dalam proses pemulihan terlibat dalam mengalami kepuasan

dalam sektor utama yang secara pribadi sangat bermakna. Sejauh ini, dengan definisi

berorientasi konsumen, penelitian dibatasi dan dua sektor yang Belak gambarkan harus

menemukan cara untuk berkolaborasi.

Terdapat dukungan untuk pemulihan dari kebijakan dan praktek kesehatan mental.

The New Freedom Commission Report, "Mencapai Janji: Transformasi Kesehatan Jiwa

di Amerika" (2003) menegaskan bahwa pemulihan adalah tujuan dari sistem kesehatan

jiwa yang telah berubah dan bahwa melakukan hal itu 'bersandar pada dua prinsip'.

Pertama, pelayanan dan perawatan harus berpusat pada konsumen dan keluarga,

diarahkan untuk memberikan konsumen pilihan yang nyata dan bermakna tentang opsi

pengobatan dan penyedia—tidak berorientasi pada kebutuhan birokrasi.

Kedua, perawatan harus fokus pada peningkatan kemampuan konsumen untuk

berhasil menghadapi tantangan hidup, untuk memfasilitasi pemulihan, dan membangun

ketahanan, bukan hanya pada mengatasi gejala.

Page 3: Recovery in Skizofrenia

Administrasi Veteran memiliki mandat dan pendanaan dari atasannya untuk

melembagakan model pemulihan yang mencakup bermitra dengan keluarga dan

konsumen dan mendidik semua staf kesehatan jiwa dalam pelaksanaannya.

Pada tahun 2004, Konferensi Konsensus Nasional Pemulihan Kesehatan Jiwadan

Transformasi Sistem Kesehatan Jiwa yang diadakan oleh Substance Abuse and Mental

Health Services Administration, the Interagency Committee on Disability Research,

dalam kemitraannya dengan enam lembaga federal lainnya. Seratus panelis pakar

mewakili representasi luas dari para pemegang kepentingan dalam transformasi

pemulihan, mengembangkan pernyataan konsensus berikut:

Pemulihan kesehatan jiwa adalah sebuah perjalanan penyembuhan dan transformasi

yang memungkinkan seseorang dengan masalah kesehatan jiwa untuk menjalani

kehidupan yang bermakna dalam komunitas pilihannya serta berjuang untuk mencapai

potensinya dengan penuh.

10 Komponen Dasar Pemulihan (Gambar 12.15-1)

Pengarahan Diri Sendiri. Konsumen memimpin,mengontrol, melaksanakan pilihan, dan

menentukan jalan pemulihan mereka sendiri dengan mengoptimalkan otonomi, kemandirian,

dan pengendalian sumber daya untuk mencapai kehidupan yang mereka tentukan sendiri.

Menurut definisi, proses pemulihan harus diarahkan oleh individu sendiri, yang mendefinisikan

tujuan hidupnya sendiri dan menciptakan jalan yang unik menuju tujuan-tujuan tersebut.

Berpusat pada Individu dan Perorangan. Ada beberapa jalur untuk pemulihan

berdasarkan pada kekuatan unik dan ketahanan individu serta kebutuhan, preferensi,

pengalaman (termasuk trauma masa lalu), dan latar belakang budayanya di seluruh representasi

yang beragam. Individu juga mengidentifikasi pemulihan sebagai sebuah perjalanan yang

sedang berlangsung dan hasil akhir serta paradigma keseluruhan untuk mencapai kesembuhan

dan kesehatan jiwa yang optimal.

Pemberdayaan. Konsumen memiliki wewenang untuk memilih dari berbagai pilihan dan

untuk berpartisipasi dalam semua keputusan—termasuk alokasi sumber daya—yang akan

mempengaruhi kehidupan mereka, dan dididik serta didukung dalam melakukannya. Mereka

memiliki kemampuan untuk bergabung dengan konsumen lain untuk secara kolektif dan efektif

menyatakan tentang kebutuhan, keinginan, hasrat, dan aspirasi mereka. Melalui pemberdayaan,

suatu perolehan individu dapat mengendalikan takdirnya dan mempengaruhi struktur organisasi

dan masyarakat dalam hidupnya.

Holistik. Pemulihan meliputi seluruh kehidupan menyeluruh individu, termasuk pikiran,

jiwa, tubuh, dan masyarakat. Pemulihan mencakup semua aspek kehidupan, termasuk rumah

Page 4: Recovery in Skizofrenia

tangga, pekerjaan, pendidikan, pelayanan dan pengobatan kesehatan fisik serta kesehatan jiwa,

layanan pelengkap dan naturalistik, pengobatan kecanduan, spiritualitas, kreativitas, jaringan

sosial, partisipasi masyarakat, dan dukungan keluarga, seperti yang ditentukan oleh orang

tersebut. Keluarga, penyedia, organisasi, sistem, komunitas, dan masyarakat memainkan peran

yang sangat penting dalam menciptakan dan memelihara peluang yang berarti bagi akses

konsumen terhadap dukungan tersebut.

Non-linear. Pemulihan bukanlah proses yang bersifat langkah-demi-langkah, melainkan

didasarkan pada satu pertumbuhan yang berkelanjutan, rintangan berkala, dan belajar dari

pengalaman. Pemulihan dimulai dengan tahap awal kesadaran dimana seseorang mengakui

bahwa perubahan positif adalah suatu kemungkinam. Kesadaran ini memungkinkan konsumen

untuk bergerak agar sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan pemulihan.

Berbasis Kekuatan. Pemulihan berfokus pada menilai dan membangun beberapa kapasitas,

ketahanan, bakat, kemampuan coping, dan nilai yang melekat pada individu. Dengan

membangun beberapa kekuatan tersebut, konsumen meninggalkan peran hidup yang terhalang

sebelumnya dan terlibat dalam peran kehidupan baru (misalnya, kemitraan, pengasuh, teman,

mahasiswa, karyawan). Proses pemulihan terus berkembang melalui interaksi dengan orang lain

dalam hubungan yang berbasis dukungan dan kepercayaan.

Dukungan Rekan. Saling mendukung—termasuk berbagi pengetahuan pengalaman dan

keterampilan dan pembelajaran sosial—memainkan peran yang sangat berharga dalam

pemulihan. Konsumen saling mendukung dan melibatkan konsumen lainnya dalam pemulihan

dan saling memberikan rasa memiliki, hubungan yang mendukung, peran yang berharga, dan

masyarakat.

Rasa Hormat. Penerimaan dan apresiasi masyarakat, sistem, serta sosial terhadap

konsumen—termasuk melindungi hak mereka dan menghilangkan diskriminasi dan stigma—

sangatlah penting dalam mencapai pemulihan. Penerimaan diri dan mendapatkan kembali

kepercayaan dalam diri seseorang sangat penting. Rasa hormat memastikan keterlibatan dan

partisipasi penuh dari konsumen dalam semua aspek kehidupan mereka.

Rasa Tanggung Jawab. Konsumen memiliki tanggung jawab pribadi atas perawatan dan

perjalanan mereka sendiri terhadap pemulihan. Dalam mengambil langkah menuju tujuan

mereka mungkin memerlukan keberanian besar. Konsumen harus berusaha untuk memahami

dan memberi makna terhadap pengalaman mereka dan mengidentifikasi strategi coping dan

proses penyembuhan untuk meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

Harapan. Pemulihan memberikan pesan penting dan memotivasi masa depan yang lebih

baik—bahwa orang dapat dan memang mampu mengatasi hambatan dan rintangan yang

menghadang mereka. Harapan berasal dari dalam diri sendiri, tetapi dapat dibina oleh rekan-

Page 5: Recovery in Skizofrenia

rekan, keluarga, teman, penyedia, dan lain-lain. Harapan meruapakan sebuah katalis proses

pemulihan

Pengarahan Diri Sendiri

Berpusat pada Individu dan Perorangan

Pemberdayaan

Holistik

Non-linear

Berbasis Kekuatan

Dukungan Rekan

Rasa Hormat

Rasa Tanggung Jawab

Harapan

Gambar 12.15-1. Komponen Pemulihan

Pemulihan kesehatan jiwa tidak hanya menguntungkan individu yang memiliki

kecacatan kesehatan jiwa dengan cara memfokuskan pada kemampuan mereka untuk

hidup, bekerja, belajar dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat kita, tetapi juga

memperkaya tekstur kehidupan masyarakat Amerika. Amerika menuai manfaat dari

kontribusi dari individu dengan cacat jiwa, dan pada akhirnya dapat menjadi bangsa

yang lebih kuat dan sehat.

Elaborasi signifikan antara makna dan pengalaman pemulihan akan dijelaskan

kemudian dalam bagian ini. Tujuan utamanya adalah salah satu dari keadilan sosial:

Untuk menyediakan semua perawatan dan intervensi yang telah terbukti berhasil secara

ilmiah bagi orang dengan penyakit jiwa, semua kontrol atas hidupnya yang dijanjikan

kewarganegaraan, semua makna dan kepuasan bahwa proses dan pilihan interpersonal

yang tersedia di dunia dan peran selain dari orang yang sakit jiwa. Harapannya adalah

untuk menyediakan pelayanan dengan penyedia yang terlatih dan terus belajar

berinteraksi, mudah-mudahan, dalam pengetahuan yang semakin maju dan dengan cepat

diterjemahkan ke dalam pelayanan bagi keluarga yang terikat dan terlibat, masyarakat

tanpa stigma, rekan-rekan yang menawarkan bantuan dan dukungan, dan informasi yang

terus memungkinkan konsumen untuk lebih bertanggung jawab terhadap perawatannya

sendiri.

Page 6: Recovery in Skizofrenia

PENDEKATAN TERHADAP SKIZOFRENIA

Joseph D.Calabrese dan Patrick W.Corrigan menyatakan,"Dengan karakterisasi

skizofrenia sebagai demensia prekoks (sebuah bentuk onset awal dari skizofrenia) Emil

Kraepelin (1902), bapak nosologi modern, menentukan model pesimistik untuk

memahami kursus dan hasil skizofrenia selama seabad untuk diikuti." Eugen Bleuler

mengubah fokus menjadi gejala dibandingkan dengan kursus ketika ia mendefinisikan

ulang demensia prekoks sebagai 'bagian dari skizofrenia'. Istilah baru yang ia jelaskan,

berarti 'pemisahan pikiran' dan diambil dari pandangan Kraepelin bahwa gangguan

tersebut menggambarkan hilangnya integrasi antara fungsi jiwa, khususnya emosional

dan fungsi kognitif. Pendekatan Bleuler tidak memodifikasi implikasi deteriorisasi yang

ditegaskan dalam deskripsi Kraepelin. Deskripsi sebelumnya dalam the American

Psychiatric Association's Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders (DSM)

mencakup peningkatan progresif dari beratnya gejala yang didefinisikan, dan definisi

skizofrenia dalam edisi ke-4 (DSM-IV) mencakup adanya ide pesimistis yang jarang

berubah menjadi fungsi yang premorbid.

Nora Jacobson memberikan aspek yang lebih sedikit daripada karya Kraepelin:

Bahwa ia tidak memasukkan kasus yang telah sembuh karena ia tidak tahu maknanya.

Meskipun demikian, ia meneruskan untuk mendeskripsikan kriteria eksklusi pada orang

dengan pemulihan mood, perilaku, dan gejala, mulai dari "perbaikan penting dari

kondisi tetapi tanpa hilangnya semua fenomena morbid secara lengkap untuk menjadi

'tenang', 'teratur', dan dalam posisi agar mencari mereka mampu menafkahi kehidupan

mereka sendiri lagi tanpa kesulitan".

Sejumlah hasil jangka panjang dari skizofrenia membuktikan bahwa penyakit

tersebut memiliki hasil dan perkembangan yang bervariasi, dengan hasil yang

sebenarnya menunjukkan 50% insidensinya mengalami pemulihan. Calabrese dan

Corrigan membuat suatu pengamatan:

Dimensi hasil yang berbeda, seperti tingkat gekala dan fungsi psikososial, ditemukan

kaitannya hanya dengan derajat ringan...fungsi psikososial merupakan kriteria pemulihan

yang lebih penting daripada bebas dari gejala, dan sebuah kepercayaan pada kriteria

berbasis gejala, bersama dengan asumsi yang salah bahwa gejala dan fungsi berkaitan

sangat erat, dapat sedikit menjelaskan mengapa pandangan pesimistis Kraepelinian tentang

skizofrenia masih bertahan.

Page 7: Recovery in Skizofrenia

Pertanyaan tentang derajat orang dengan penyakit jiwa manakah yang mampu pulih

dari gejala masih menyisakan ketidakpastian. Salah satu yang ekstrim adalah mereka

yang terus percaya bahwa penyakit jiwa yang berat merupakan penyakit degeneratif dan

bahwa banyak orang, meski tidak seluruhnya, dengan penyakit jiwa yang berat tidak

memiliki kemungkinan untuk sembuh sempurna. Di sisi lain, mereka yang percaya

bahwa beberapa orang dapat pulih sempurna. Antara kedua kepercayaan ini, banyak di

antaranya berpendapat bahwa sebagian besar orang dengan gangguan jiwa berat dapat

mengalami pemulihan atau setidaknya peningkatan kondisi mereka.

Namun, di saat yang sama, berbagai bukti mulai muncul bahwa terdapat beberapa

kelompok orang dengan skizofrenia berat, kekambuhan pengobatan, dapat mengalami

progresi penyakit. WHO International Study of Schizophrenia menemukan bahwa

prediktor yang paling reliabel dari hasil jangka panjang yang negatif adalah psikosis

yang tidak remiten dalam 2 tahun pertama sejak onset gejala. Penemuan ini membuat

penelitian yang mulai membuktikan bahwa intervensi tegas untuk menurunkan gejala

psikotik merupakan petunjuk yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil jangka

panjang.

Seiring dengan berlanjutnya penelitian, pasien melibatkan seseorang yang berharga

dalam pengalaman dan pemulihan penyakit mereka, termasuk kritik tentang hubungan

mereka dengan penyedia dan kualitas serta materi pelayanan. Perubahan fokus yang

baru ini menegaskan pengalaman subyektif. Jacobson membuat perbedaan antara,"etic,

penanda eksternal seperti pengukuran gejala" seperti pada pendekatan terhadap

pemulihan yang dijelaskan sebelumnya, dan "emic, laporan pengalaman hidup."

Sejumlah faktor telah memfasilitasi perubahan dramatis terbaru dalam peranan

konsumen. Selama tahun 1960an dan 1970an, terinspirasi oleh gerakan hak masyarakat,

sejumlah kelompok terkucilkan dan terstigma akibat beberapa kondisi khusus

kehidupan mereka, mulai mengorganisir dan berusaha untuk meminta pemerintah agar

memperhatikan masalah mereka dan membantu mencari solusi bagi mereka.

EVOLUSI GERAKAN PEMULIHAN

Tidak lama setelah pengenalan obat antipsikotik dalam pertengahan tahun 1950an,

muncul sebuah gerakan di antara orang-orang yang telah mendapat pengobatan untuk

skizofrenia dan berbagai penyakit jiwa berat lainnya. Banyak di antaranya yang telah

Page 8: Recovery in Skizofrenia

didiagnosis dengan penyakit jiwa berat dan mengalami beberapa tingkat pemulihan,

mulai merasa kurang puas terhadap pengobatan yang mereka dapatkan.

Selama tahun 1960an dan 1970an, ketika gerakan hak masyarakat beredar di kota-

kota. Orang Afrika-Amerika, Latin, para wanita dan etnik lainnya, rasial, dan minoritas

gender yang secara sejarah telah diasingkan, dibuang, dihina, atau dIkucilkan di

Amerika, mulai mengorganisir dan menuntut hak mereka. Beberapa orang yang

didiagnosis dan diobati karena penyakit jiwa berat mulai mengakui bahwa mereka juga

merupakan anggota dari kelompok individu yang diasingkan, dikucilkan dan

didiskriminasi. Seringkali wawancara di rumah sakit lokal berlangsung sangat singkat

sebelum pasien kemudian dibawa oleh bus pengurus menuju tempat yang sangat jauh

dari komunitasnya untuk ditempatkan di bangsal rumah sakit pemerintah yang terkunci,

sering dengan ribuan sensus populasi. Dengan semangat sebagai konseptualisasi

psikoanalitik bahwa sebagian besar penyakit jiwa memiliki sumbernya sendiri dalam

gangguan hubungan anak-orangtua, "Family-ectomies" diberikan. Orangtua dipercaya

menjadi pengaruh yang berbahaya bagi anaknya dan dapat menghambat kemampuan

pemulihan. Keluarga dapat diberitahu untuk tidak mengunjungi pasien selama ia berada

di rumah sakit, terkadang untuk menjauhkannya dari kehidupan.

Saat dimana terdapat diskriminasi terhadap penyakit jiwa, dapat menembus

masyarakat luas. Orang yang telah mendapat pengobatan penyakit jiwa akan ditolak

secara cepat dalam peluang pekerjaan dan pendidikan. Orang dengan penyakit jiwa

mengarahkan pada orang dengan istilah yang sangat rendah dan hina, seperti sinting,

gila, psycho atau skizofrenik. Mereka ditertawakan dalam kondisi dimana orang dengan

penyakit jiwa dianggap sebagai bukan manusia dan melebihi batas apapun. Dalam

banyak anggapan, bahkan untuk membicarakan sesuatu tentang penyakit jiwa dalam

sebuah keluarga adalah hal yang tabu. Penyakit jiwa merupakan sesuatu yang

memalukan. Penyakit jiwa dapat dengan mudah ditolak dari berbagai pertimbangan

serius dalam berbagai kondisi.

Mereka yang mencoba kembali ke masyarakat setelah berada di fasilitas pengobatan

kesehatan jiwa menemukan bahwa mereka dapat mencoba menyatu kembali ke dalam

masyarakat dengan tidak mengungkapkan bahwa mereka pernah mendapat pengobatan

untuk penyakit jiwa. Bagi banyak generasi, masyarakat memiliki tradisi membuang

orang dengan sakit jiwa dan membiarkannya berada di rumah sakit jiwa, dan tidak

Page 9: Recovery in Skizofrenia

untuk dibicarakan lagi. Tidak ada tradisi dimana orang-orang ini akan kembali. Saat

orang dengan penyakit jiwa mencoba untuk kembali, tidak ada penyambutan dan tidak

ada pengertian dari masyarakat. Hanya ada beberapa bentuk penolakan dan isolasi.

Tidaklah mengagetkan, bila orang yang telah mendapat pengobatan penyakit jiwa

kemudian bereaksi terhadap penolakan ini dengan kemarahan. Kemarahan ini muncul

karena perlawanan secara langsung terhadap ketetapan yang telah mencap mereka

sebagai sakit jiwa: ketetapan psikiatri. Adalah psikiater dan bawahannya yang mengunci

orang tersebut dalam fasilitas pengobatannya. Psikiaterlah yang memberikan obat-

obatan yang tidak diinginkan, sering disuntik, dan berbagai bentuk terapi syok, elektrik,

dan lainnya, terhadap mereka. Psikiater, sebenarnya, adalah orang yang telah

mengategorikan mereka sebagai orang dengan sakit jiwa.

Oleh karena itu, pada tahun 1960an dan 1970an, ketika sekelompok orang dengan

sakit jiwa mulai mengorganisir untuk meningkatkan kondisi mereka sendiri, banyak

pemimpin yang paling aktif di antara mereka cenderung untuk mengurangi kontribusi

psikiatri. Sebagai cara untuk menjauhkan dari psikiatri, mereka mulai menjadikan diri

mereka sebagai 'pasien'. Beberapa istilah alternatif telah dipertimbangkan selama

bertahun-tahun, termasuk survivor, resipien dan mantan pasien. Meskipun tidak pernah

ada kesepakatan penuh di antara para aktivis tentang istilah apa yang mereka pilih untuk

menyebut mereka, istilah 'konsumen' mungkin merupakan nama yang paling diterima

secara luas. ("Kami adalah pasien dari pelayanan yang tidak kami pilih dan konsumen

pelayanan yang kami pilih").

Banyak gerakan awal yang tertarik dengan tulisan-tulisan Thomas Szasz dan kawan-

kawannya dalam apa yang kemudian disebut sebagai "gerakan antipsikiatri". Berbekal

hal ini, aktivis awal berperan dalam membangun pertemuan penting organisasi dimana

mereka mampu untuk menyebarkan pandangan antipsikiatri mereka di antara orang-

orang dalam masa pemulihan dari penyakit jiwa dan dalam pembentukan kesehatan jiwa

pada umumnya. Secara politik, hal ini cepat meledak menjadi pertimbangan yang telah

menjadi mantra maya di antara aktivis kesehatan jiwa ini. Mantra yang paling menonjol

adalah "Tidak ada apapun tentang kita tanpa kita" dan "tidak ada pengobatan paksa".

Perlawanan terhadap pengobatan paksa dalam hal ini adalah perlawanan terhadap

penggunaan obat psikotropik pada umumnya.

Page 10: Recovery in Skizofrenia

Berbeda dengan aktivis, yang sekaligus adalah konsumen, Aliansi Nasional untuk

Gangguan Jiwa (NAMI), sejak berdiri pada tahun 1979, selalu sangat mendukung

pengobatan psikiatri, khususnya pengobatan farmakologis. Meskipun di masa lalu telah

sering terjadi bentrokan antara kelompok aktivis konsumen dan NAMI, khususnya

mengenai campur tangan pengobatan jiwa, dalam beberapa tahun terakhir dikotomi

posisi ini telah berkembang. Di satu sisi, kelompok-kelompok yang awalnya sangat

menentang pengobatan psikiatri, khususnya pengobatan farmakologis, telah mulai

mengurangi perlawanan mereka dalam hal ini. Bahkan, sekarang pemimpin mereka

mengakui bahwa banyak dari mereka yang mengklaim bahwa mereka merasa harus

mendapatkan pengobatan. Sering, mereka membuat pernyataan bahwa meskipun

mereka merasa tidak semua orang dalam masa pemulihan memerlukan obat-obatan itu,

mereka semakin menyadari bahwa banyak orang dalam masa pemulihan dari penyakit

jiwa berat yang memperoleh manfaat signifikan dari pengobatan tersebut.

Di saat yang sama, dimana suara konsumen primer menjadi lebih menerima

pengobatan psikiatri dan farmakologis, NAMI juga telah berkembang. NAMI tidak

hanya sepenuhnya menyambut anggota konsumen primer, NAMI kini mengklaim

bahwa sekitar sepertiga dari keanggotaannya terdiri dari konsumen tersebut. Salah satu

hasil dari perubahan keanggotaan ini adalah bahwa NAMI memfokuskan banyak upaya

dukungannya selain pengobatan psikiatri. Dengan memperhatikan isu-isu yang

berkaitan dengan penyakit jiwa dalam sistem peradilan pidana, perumahan dan

tunawisma, dan isu-isu ketenagakerjaan, telah menjadi area perhatian utama NAMI

dalam beberapa tahun terakhir, begitu juga lebih fokus pada stigma, diskriminasi, dan

perhatian bagi kaum minoritas serta kelompok tradisional yang diabaikan lainnya.

Bagi banyak psikiater dan ahli kesehatan jiwa lainnya, berbagai kegiatan advokasi

ini memiliki beberapa implikasi penting. Salah satu efeknya adalah bahwa perlawanan

mutlak terhadap segala jenis pengobatan paksa, meski memang tidak benar-benar

menghilang di antara unsur advokasi tertentu, tampak lebih sederhana secara

keseluruhan. Sebagai buktinya, sejak tahun 1999, komitmen hukum pasien rawat jalan

sudah dimulai atau diperluas dalam sebagian besar negara. "Akun orang pertama" yang

dimiliki consumer tidak hanya didengarkan tetapi juga dimasukkan dalam "Penelitian

Kualitatif pada Penyakit Jiwa Berat" dan narasi mereka dimasukkan ke dalam jurnal

rujukan dan profesional, misalnya, Hospital and Community Psychiatry/Psychiatric

Page 11: Recovery in Skizofrenia

Services, Schizophrenia Bulletin, and Psychiatric Rehabilitation Journal. Selain itu,

psikiater yang mengakui adanya perhatian yang lebih besar perlu diberikan terhadap

kesulitan non-psikiatri yang dihadapi oleh orang dengan penyakit jiwa yang berat.

Masalah rumah tangga, pekerjaan, dan stigma, merupakan hal yang diharapkan untuk

segera diatasi oleh psikiater. Dimensi advokasi dicapai dengan melayani di pelayanan

kesehatan jiwa dan dengan berpartisipasi dalam kegiatan pemulihan, seperti Celebration

Recovery yang sedang diadakan di seluruh negara. Sepertinya, kegiatan ini juga

mencakup konsumen dan anggota keluarganya sebagai peserta yang sama

kedudukannya. Akhir-akhir ini, telah ada apresiasi yang lebih besar terhadap

konsekuensi kesehatan fisik akibat gangguan jiwa. Orang dengan penyakit jiwa yang

berat sekarang dilaporkan memiliki umur lebih pendek dibandingkan populasi pada

umumnya. Psikiater kini semakin membuat upaya ekstra untuk mengurus masalah

metabolik yang sering menyertai penyakit jiwa berat dan sering juga merupakan efek

samping dari penggunaan obat-obatan baru yang efektif.

Gerakan pemulihan adalah proses tak terhindarkan yang juga mengubah kehidupan

mereka yang bersinggungan dengan orang dengan skizofrenia. Dalam banyak cara di

sebagian besar penduduk. Gerakan pemulihan dari sikap pencerahan dan manusiawi,

hasil yang penuh harapan, dan partisipasi penuh dalam komunitas konsumen, penurunan

hak melalui kerja, dan perubahan lainnya bersama dengan kemajuan dramatis ilmu,

merupakan sebuah kesempatan untuk membalikkan tanggapan menghebohkan selama

bertahun-tahun terhadap penyakit ini yang tidak dapat disalahkan.

Sudah lebih dari 40 tahun sejak saya dibawa ke pengadilan, diberitahukan oleh

psikiater bahwa saya memiliki kondisi yang disebut schizophrenia. Saya diberitahu

bahwa, meskipun saya mungkin dapat menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, dalam

kenyataannya saya punya kelainan otak degeneratif, dan saya hanya akan terus

memburuk di masa depan. Menjelang akhir persidangan itu, hakim menyatakan bahwa

saya telah ditentukan sebagai orang yang sakit jiwa di bawah undang-undang negara,

dan bahwa saya diserahkan tanpa batas untuk pengobatan dari pemerintah, di rumah

sakit.

Selama bulan Juli 1968, banyak yang meyakini bahwa orang yang didiagnosis

dengan skizofrenia tidak bisa pulih. Orang-orang dengan diagnosis itu pada umumnya

Page 12: Recovery in Skizofrenia

tidak diharapkan untuk kembali ke masyarakat. Pembentukan kesehatan jiwa membuat

sistem rumah sakit pemerintah yang sangat besar di mana sebagian besar dari kita

diharapkan untuk menghabiskan sisa hidup kita disini. Bagi kebanyakan orang,

skizofrenia dipandang sebagai kondisi yang memburuk, yang menempatkan orang yang

ditetapkan memiliki gangguan ini pada kursus yang membuat setiap pikiran tentang

pemulihan adalah tidak mungkin.

Saya dianggap sebagai orang dengan sakit jiwa pada musim panas tahun 1968

bukanlah yang pertama maupun terakhir kalinya saya dirawat di rumah sakit, sebagian

besar secara paksa, selama awal masa dewasa saya. Tetapi sejak saat itu, saya telah

mampu mengukir hidup untuk diri saya sendiri, walaupun dengan kondisi ini. Saya

tidak menganggap diri saya akan benar-benar pulih sepenuhnya, meskipun saya telah

minum obat-obatan psikotropika. Saya terus mengalami periode dimana pikiran saya

menjadi "bingung". Saya telah diceritakan oleh rekan saya terkadang saya menjadi tidak

teratur dan aneh.

Selama 40 tahun terakhir, pemahaman kolektif skizofrenia dan bentuk lain atas apa

yang disebut "psikosis fungsional" telah berubah. Empat puluh tahun yang lalu, psikiatri

didominasi oleh perspektif psikoanalitik. Ada sedikit apresiasi bagi aspek biologis

terhadap gangguan tersebut. Awalnya, saya diberi fenotiazin. Obat ini kemudian disebut

sebagai "major transquilizers", hal ini karena obat ini dapat menenangkan Anda,

sehingga Anda entah bagaimana bisa mendapatkan keuntungan dari kenyataan,

berorientasi psikoanalitik, dan terapi bicara. Saya ingat dalam suatu sesi terapi, saya

ditanya banyak pertanyaan tentang ibu saya, tetapi tampaknya terdapat sedikit

pemikiran yang diberikan untuk kemungkinan perbaikan kondisi saya. Memang, saya

secara resmi dinyatakan memiliki kecacatan permanen.

Bertahun-tahun kemudian ketika saya akhirnya memutuskan untuk terbuka dengan

kondisi ini, saya mendapatkan diri saya diundang untuk memberikan presentasi tentang

hidup dengan skizofrenia. Saya ingat cukup jelas secara public dihadapkan oleh

berbagai psikiater dan diberitahu bahwa saya tidak mungkin mengalami skizofrenia,

karena skizofrenia adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak bisa sembuh. Pada

awalnya saya terkejut dengan pernyataan otoritatif seperti itu, tapi setelah beberapa saat

saya menyadari bahwa pemandangannya berubah. Beberapa ahli mencoba untuk

memahami bahwa ada dasar biologis terhadap psikosis, dan bahwa dengan pengobatan

Page 13: Recovery in Skizofrenia

medis yang tepat, orang dengan skizofrenia dapat membaik kondisinya. Meskipun

banyak para ahli yang tetap memegang sikap tradisional bahwa seseorang tidak akan

sembuh dari skizofrenia, namun yang lain mulai menyadari bahwa beberapa bentuk

pemulihan memanglah mungkin; setidaknya bagi sebagian dari kami dengan diagnosis

ini, tanggung jawab utama untuk menentukan jalan menuju pemulihan terletak pada

orang dengan gangguan itu sendiri.

Bagi orang dengan kondisi ini, prospek pemulihan memiliki implikasi yang sangat

besar. Pada generasi sebelumnya, orang seperti kami diharapkan untuk benar-benar

dipisahkan dari masyarakat. Bagi banyak orang, bahkan mungkin sebagian besar dari

kami, pemisahan yang kami alami baik berupa fisik sosial maupun alam. Lembaga

dimana kami terpaksa tinggal biasanya terisolasi, jarang dikunjungi oleh warga dari

dunia luar, selain staf yang merawat, dan terkadang kunjungan oleh saudara atau teman

yang bersangkutan.

Bahkan bagi kami yang dibebaskan, kami masih mengalami bentuk isolasi sosial,

dan sangat sedikit dari kami akan pernah membiarkan orang lain tahu bahwa kami

adalah orang dengan penyakit jiwa. Pada masa itu, stigma terhadap orang sakit jiwa

begitu besar sehingga hampir semua orang dengan kondisi ini akan berusaha keras

untuk menjaga rahasia kondisi mereka. Bahkan, stigma itu begitu besar sehingga sangat

sedikit saudara dari orang yang sakit jiwa akan membiarkan orang lain tahu bahwa

mereka memiliki keturunan kegilaan dalam keluarga mereka.

Ketika saya pertama kali dibebaskan dari berbagai rumah sakit jiwa tahun 1960an,

saya, dan beberap orang lainnya dengan penyakit jiwa berat, menghadapi diskriminasi

yang besar. Di mana pun saya akan melamar pekerjaan, saya akan menemukan formulir

aplikasi memiliki pertanyaan yang menanyakan apakah saya pernah dirawat dalam

pelayanan kejiwaan. Saya menjawab pertanyaan ini dengan jujur, tetapi saya

menemukan bahwa selama lebih dari satu tahun saya tidak mampu mencari pekerjaan.

Saya akhirnya lelah hanya karena saya punya seorang teman yang mampu

mengesampingkan peraturan dan mengizinkan saya untuk dipekerjakan di the Ohio

Department of Mental Hygiene and Correlations. Saya sangat berpegang pada

pekerjaan saya di departemen pemerintah selama hampir 30 tahun, dan saya sangat

menyadari adanya diskriminasi kerja terhadap orang dengan sakit jiwa.

Page 14: Recovery in Skizofrenia

Sayangnya, bagi kami dengan penyakit jiwa akan terus mendengar istilah yang

merendahkan kami sepanjang waktu. Bahkan, jika seseorang ingin mengabaikan ide,

atau saran yang tidak layak dipertimbangkan, sangat sering diberi label sebagai "gila"

atau "tidak waras". Dalam benak kebanyakan orang, istilah ini mengkonotasikan sesuatu

yang melampaui batas yang mampu dipertimbangkan oleh orang-orang yang masuk

akal. Orang yang gila adalah orang yang dapat dengan segera dan aman diabaikan tanpa

pertimbangan lebih lanjut.

Masalah bagi orang dengan penyakit jiwa adalah istilah-istilah yang digunakan

secara otomatis untuk mengabaikan sesuatu yang tidak dapat diterima adalah istilah

yang sama yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang dengan penyakit jiwa.

Dengan kata lain, bahkan jika orang dengan penyakit jiwa dapat benar-benar pulih,

kami harus menghadapi dunia dengan sikap tradisional dan kebiasaan penggunaan

bahasa yang menjadi penghalang sosial utama bagi kami untuk diterima dalam

masyarakat yang lebih luas.

Stigma, tentu saja, memiliki banyak bentuk selain penggunaan kata-kata yang

merendahkan tersebut. Di sisi lain, the Americans with Disabilities Act (ADA)

mengijinkan prosedur bagi banyak profesi, termasuk profesi kesehatan, untuk terus

secara terang-terang menanyakan kepada pelamar tentang sejarah psikiatri mereka.

Media semakin sering menggambarkan orang sakit jiwa orang yang berbahaya, dan

bahkan sebagai beberapa bentuk monster.

Meskipun banyak kesulitan yang dihadapi oleh orang dengan penyakit jiwa, baik

karena sifat kecacatan mereka dan penghalang yang tercetak sejak lama agar mereka

yang tetap ada di masyarakat, kemajuan besar telah secara jelas dibuat sejak generasi

yang lalu. Terlepas dari bagaimana seseorang mendefinisikan pemulihan, kian banyak

orang dari kami dengan penyakit ini yang menemukan penerimaan yang lebih besar

dalam masyarakat. Pemulihan dalam beberapa bentuk memanglah nyata, dan semakin

banyak orang dengan kondisi ini dapat berdiri tegak, serta tak lagi malu sifat

kondisinya.

PERJALANAN MENUJU PEMULIHAN: REHABILITASI

Banyak orang yang menderita skizofrenia dengan kondisi medis atau cedera yang

tidak mampu berfungsi di area tertentu dimana mereka sebelumnya kompeten. Mereka

Page 15: Recovery in Skizofrenia

tidak seperti mereka, tetapi mereka tidak seperti apa yang mereka bisa. Pengobatan

dalam psikiatri telah difokuskan terutama pada gejala dan kesulitan. Rehabilitasi

berfokus pada fungsi. Memperbaiki fungsi dapat meningkatkan pembentukan kembali

fungsi kerja, sosial, keluarga, pendidikan, dan peran lainnya yang mengarah ke kualitas

hidup. William Anthony, pelopor dalam pengembangan rehabilitasi jiwa (psikososial),

telah menyatakan bahwa, "rehabilitasi jiwa pada akhirnya mencoba untuk meningkatkan

kinerja peran atau status dalam hidup, belajar, bekerja, atau lingkungan sosial konsumen

". Anthony merumuskan perbedaan antara penurunan fungsi dan kecacatan, penurunan

fungsi merupakan suatu gejala dan kecacatan sehubungan dengan konsekuensi dari

penyakit. Rehabilitasi dicapai melalui pelatihan dan praktek, bukan berbicara, dan

dilakukan in situ bukan dalam kondisi psikiatrik. Psikiater bekerja sama dengan tim

yang melakukan pelatihan dan menilai pengamatan, baik dari pelatih dan konsumen,

dalam mempertimbangkan modifikasi pengobatan. Pengembang keterampilan terlatih

dalam rehabilitasi psikososial, dan ada sejumlah buku manual dan rencana pelajaran

yang memberikan bantuan bertahap dalam pelatihan. The Boston University Center for

Psychiatric Rehabilitation telah menghasilkan sejumlah kurikulum untuk digunakan

oleh konsumen jiwa. Pelatihan keterampilan bersifat analog dengan terapi fisik, di mana

terapis bekerja, seringkali susah payah, untuk mengembalikan fungsi yang disepakati

oleh konsumen dalam kemitraannya dengan tim. Rehabilitasi jiwa dan terapi fisik

memiliki banyak kesamaan. Keduanya melibatkan orang dalam lingkungannya. Dalam

rehabilitasi fisik, terdapat upaya untuk membuat pasien ramah dengan beberapa

modifikasi, seperti jalan yang landai dan lift.

Lingkungan yang mendukung bagi orang dengan gangguan jiwa adalah dimana

orang yang berarti bagi konsumen diikutkan dan diedukasi tentang penyakit jiwa dan

persoalan yang meningkatkan fungsi dan stabilitas konsumen. Mereka dapat

memberikan lingkungan yang nyaman, mengerti dan mendukung.

Saat peneliti menghitung kategori upaya rehabilitasi—dimana orang tinggal, belajar,

bekerja, bersosialisasi dan berkeluarga—ditemukan bahwa tidak ada perbedaan dari

area kehidupan yang berharga. Hal ini adalah dimensi kehidupan yang merupakan

kualitas hidup.

Hal ini merupakan pendekatan yang diatur oleh sebuah sikap harapan dan

pemberdayaan, dengan konsumen yang semakin bertanggungjawab terhadap keputusan

Page 16: Recovery in Skizofrenia

terkait kehidupan mereka. Rencana rehabilitasi disesuaikan secara individu dan

fleksibel, dibangun dengan kekuatan dan tujuan konsumer itu. Terdapat sikap informal

pada bagian penyedia pelayanan, bersama dengan pelatihan dalam "kehidupan nyata".

Mungkin terdapat peluang untuk memodifikasi lingkungan, seperti rumah dimana

konsumen tinggal, untuk memfasilitasi peningkatan fungsi (misal mengatur dapur, atau

membantu konsumen berbelanja dengan budget tertentu di supermarket terdekat).

Sejumlah penelitian dalam bidang kesehatan jiwa dan rehabilitasi mendukung

efektivitas upaya rehabilitasi. Anthony dan kawan-kawan menyatakan:

1. Orang dengan gangguan jiwa berat dapat belajar keterampilan; 2. Keterampilan orang

dengan gangguan jiwa berbanding lurus dengan pengukuran hasil rehabilitasi; 3. Intervensi

pengembangan keterampilan meningkatkan hasil rehabilitasi jiwa; 4. Intervensi dukungan

meningkatkan hasil rehabilitasi jiwa.

PENGOBATAN BERBASIS BUKTI

Psikiatri, seperti spesialis dalam kedokteran lainnya, telah berjalan cepat dalam hal

penilaian efektivitas intervensi klinis. The New Freedom Commision on Mental Health

melaporkan diskusi "Tujuan Sistem Transformasi" dan target "kemajuan penelitian,

teknologi, dan pemahaman kita tentang bagaimana mengobati penyakit jiwa" yang

memberikan makna untuk menyelesaikan tujuan. Efisiensi dan efektivitas adalah istilah

yang penting dalam bidang kesehatan jiwa, hasil dan efektivitas biaya merupakan

perhatian utama dari berbagai pemangku kebijakan dalam upaya komprehensif.

Khususnya, pengenalan pelayanan yang teratur dan managemen utilisasi telah

memberikan efisiensi dan efektivitas dalam diskusi pelayanan kami. Penelitian mulai

berkembang di area penelitian berbasis pelayanan, menegaskan efektivitas serta

efikasinya. Program psikiatri melaksanakan pelayanan yang terbukti bekerja dan

menunjukkan hasil yang efektif.

Kedokteran berbasis bukti muncul pada tahun 1990 bersamaan dengan filosofi

edukasi kesehatan setelah upaya setidaknya 10 tahun dalam the Department of Clinical

Epidemiology and Biostatistics di McMaster University di Kanada untuk

mengembangkan proses yang akan "mengajarkan klinisi bagaimana untuk menilai

literatur kesehatan dengan kritis"

Pada tahun 1992, the Schizophrenia Patient Outcomes Research Team (PORT) yang

didirikan oleh the Agency for Health Care Policy and Research dan the National

Page 17: Recovery in Skizofrenia

Institute of Mental Health (NIMH) "untuk mengembangkan dan menyebarkan

rekomendasi untuk pengobatan skizofrenia berdasarkan adanya bukti ilmiah...

Rekomendasi Pengobatan PORT merupakan tentang pelayanan bagi orang dengan

skizofrenia berdasarkan pada bukti ilmiah yang kuat". 30 rekomendasi serupa

dikembangkan dan dibagi menjadi tujuh kategori intervensi. Dalam bagian kedua dari

penelitian, PORT mensurvei 719 orang sampel yang didiagnosis skizofrenia dalam dua

negara untuk menilai "pemenuhan pelayanan terkini dengan 12 Rekomendasi

Pengobatan. Angka dimana pasien diberi pengobatan sesuai rekomendasi cukup baik,

umumnya dibawah 50%". Pemenuhan terhadap pengobatan psikososial

dipertimbangkan lebih rendah daripada mereka dengan rekomendasi farmakologis.

Meskipun penelitian mendukung sejumlah pengobatan untuk skizofrenia, terdapat

angka yang rendah yang signifikan terhadap implementasi dalam prakteknya. Sebagai

hasilnya, terdapat banyak perhatian terhadap "upaya untuk menerapkan praktek ini,

menyoroti fasilitator dan rintangan, termasuk kekuasaan, peraturan, dan kebijakan

keuangan kesehatan jiwa". Baik kebijakan dan praktek administrasi telah diidentifikasi

sebagai rintangan yang spesifik terhadap pelaksanaan pelayanan berbasis bukti;

kebijakan juga telah diidentifikasi sebagai fasilitator.

Surgeon General Report pada tahun 1999 menggambarkan status kesehatan jiwa,

mencakup pernyataan berikut:

Efektivitas pengobatan kesehatan jiwa didokumentasikan ....

Sejumlah pengobatan tersedia bagi sebagian besar gangguan kesehatan mental.

Kesenjangan yang kritis terdapat di antara mereka yang membutuhkan pelayanan dan

mereka yang menerima pelayanan... Antara pengobatan yang efektif dan optimal dan

apa yang kebanyakan orang terima dalam kondisi praktek sesungguhnya.

Laporan yang disebutkan secara luas dari the Institute of Medicine (IOM) "Crossing

the Quality Chasm" menyatakan bahwa "praktek berbasis bukti merupakan integrasi

dari dari bukti penelitian terbaik dengan keahlian klinis dan nilai pasien". IOM terus

menyatakan bahwa terdapat keterlambatan waktu 15 hingga 20 tahun antara penerapan

apa yang kita tahu menjadi apa yang kita lakukan, "Ilmu menjadi pelayanan". The New

Freedom Commission Report menggarisbawahi pentingnya pengamatan ini dan

menambahkan bahwa tidak terdapat sistem kesehatan jiwa di negara ini. Tidak hanya

pengobatan tersebut yang terbukti tidak diterapkan, tetapi juga terdapat

ketidaksistematisan cara identifikasi pengobatan baru yang telah terbukti efektif.

Page 18: Recovery in Skizofrenia

Terdapat beberapa keprihatinan pada sebagian dokter bahwa penekanan untuk

memanfaatkan praktek berbasis bukti akan menjadi langkah lain untuk mengelakkan

dan mengganggu dengan keputusan dokter dan pertimbangan konsumen yang spesifik.

(Beberapa saran menyeimbangkan topik ini dengan "praktek berbasis bukti"). Faktanya,

mungkin kedokteran berbasis bukti terlambat diterapkan di psikiatri karena banyak

psikiater yang merasa bahwa dimensi kerja psikoterapetik terlalu bersifat individu dan

tidak ditujukan untuk pendekatan kuantitatif.

Artikel pertama tentang praktek berbasis bukti dalam literatur psikiatri adalah yang

diungkapkan oleh Dan Bilsker dan Elliot M.Goldner pada tahun 1995, 14 tahun setelah

kedokteran berbasis bukti didefinisikan oleh David Sackerr, sosok utama dalam

perkembangan, sebagai "penggunaan bukti terbaik yang teliti, eksplisit dan bijaksana

dalam membuat keputusan tentang pelayanan individu pasien". B.H.Gray menyatakan

bahwa berlawanan dengan harapan bahwa pelayanan teratur akan mempercepat

pengenalan kedokteran berbasis bukti di Amerika, hal ini mungkin terlambat karena

tekanan yang lebih besar pada biaya melebihi kualitas pelayanan.

William C. Torrey dan rekan telah mengakui sumber "rekomendasi, pedoman,

pernyataan konsensus, dan algoritma pengobatan yang relevan terhadap perawatan

orang dengan penyakit jiwa yang berat". Meskipun masih ada perdebatan mengenai

jenis dan jumlah bukti yang cukup, seluruh upaya ini, pengakuan bahwa banyak yang

diketahui tentang intervensi yang memiliki potensi untuk membuat perbedaan dalam

kehidupan konsumen. Bahkan dengan pengetahuan ini, tantangan untuk bidang

kesehatan jiwa adalah "untuk memfasilitasi adopsi praktek berbasis penelitian dalam

pengaturan pelayanan kesehatan jiwa rutin sehingga orang-orang dengan penyakit jiwa

berat bisa mendapatkan keuntungan dari pelayanan yang telah terbukti berhasil".

Kemajuan langkah yang besar dalam menerapkan praktik berbasis bukti diambil

melalui serangkaian laporan Pelaksanaan Praktek Berbasis Bukti untuk Proyek Penyakit

Jiwa Berat, yang disponsori oleh the Robert Wood Johnson Foundation, the Center for

Mental Health Services of the Substance Abuse and Mental Health Services

Administration, the National Alliance for the Mentally Ill, organisasi kesehatan jiwa

lokal serta pemerintah di New Hampshire, Maryland, dan Ohio, the American

Psychiatric Association's Journal, Psychiatric Services, membuat keputusan untuk

mengabdikan artikel masalah terhadap praktek berbasis bukti pada tahun 2001, dalam

Page 19: Recovery in Skizofrenia

pertimbangan kesenjangan antara apa yang dikenal di lapangan dan apa yang tersedia

untuk konsumen dengan penyakit jiwa utama, sebuah masalah kesehatan masyarakat

yang utama—tema yang telah berlangsung di the Institute of Medicine dan New

Freedom's Commission Reports.

Meneruskan untuk identifikasi rintangan terhadap pelaksanaan pelayanan yang

efektif, persoalan sistem diidentifikasi, termasuk kebijakan dan praktek administratif.

Menurut Howard H. Goldman dan rekan-rekannya, "kualitas dan pertanggungjawaban"

dipertimbangkan sebagai "semboyan pelayanan kesehatan jiwa", dan pelaksanaan

praktek berbasis bukti ditujukan terhadap pencapaian hal ini. Dalam konteks ini,

kualitas berarti hasil positif yang diperoleh dengan menggunakan pelayanan dengan

biaya efektif, dan pertanggungjawaban berarti dokumentasi atas kepatuhan terhadap

praktek berbasis bukti. Pendekatan ini memberikan dasar bagi membiayai dan

membayar pelayanan dan ditujukan pada dimensi keuangan dan organisasional. Hal ini

melebihi bagian ini untuk mendeskripsikan hubungan antara kebijakan keuangan dan

ekonomi pelayanan kesehatan jiwa, tetapi cukup untuk mengatakan, bahwa bahkan

dengan prospek keuangan mengurangi batas, persoalan keuangan merupakan halangan

terbesar dalam pelaksanaan pelayanan berbasis bukti terhadap pengobatan skizofrenia.

Terdapat banyak inisiatif kolaborasi pembiayaan yang dibuat untuk memberikan

bantuan kepada pemerintah untuk mengembangkan berbagai pelaksanaan mereka.

Proses ini juga membutuhkan dukungan oleh keluarga, konsumen, dan organisasi

kesehatan jiwa. Bidang psikiatri harus mencakup praktek berbasis bukti dalam program

pelatihannya dan terus memperluas penelitiannya ke beberapa area seperti modifikasi

terhadap populasi suku yang berbeda, kondisi yang rumit dan kondisi perkotaan atau

pedesaan.

Selain itu, telah diakui bahwa praktek berbasis bukti, membutuhkan tim yang rumit

atau integrasi program, dibandingkan dokter berbasis individu, lebih sulit dalam

pelaksanaannya. Hal ini ditetapkan bahwa sebuah model diperlukan untuk program

yang dapat dikembangkan dan dievaluasi. Pada awal tahun 2000, the Substance Abuse

and Mental Health Services Administration tidak hanya merekomendasikan praktek

berbasis bukti, tetapi juga mengakui bahwa akan terdapat beberapa kesulitan dalam

pelaksanaannnya. Sebagai hasilnya, mereka mengembangkan berbagai kelengkapan

yang mencakup lembar informasi bagi kelompok pemangku kebijakan, video pengantar,

Page 20: Recovery in Skizofrenia

video demonstrasi praktek, dan buku manual bagi para pelaksananya. Kelengkapan ini

dapat diunduh dari SAMHSA dan CMHS.

Mereka menentukan kelima program berikut:

Manajemen Penyakit dan Pemulihan. Program manajemen penyakit dan pemulihan

menegaskan secara kuat dalam membantu orang untuk menetapkan dan mengejar tujuan

personal dan untuk melaksanakan strategi kerja dalam kehidupan harian mereka. Informasi dan

kemampuan yang diajarkan dalam program meliputi:

- strategi pemulihan

- fakta praktis tentang penyakit jiwa

- model stress-vulnerabilitas dan strategi pengobatan

- membangun dukungan sosial

- menggunakan obat-obatan secara efektif

- mengurangi kekambuhan dan coping dengan stress

- coping dengan masalah dan gejala

- meningkatkan kebutuhan pelayanan dalam sistem kesehatan jiwa

Pengobatan Komunitas yang Tegas. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk membantu

orang tetap tinggal di luar rumah sakit dan untuk mengembangkan keterampilannya untuk hidup

dalam sebuah komunitas, sehingga penyakit jiwa mereka tidak mengendalikan paksa dalam

kehidupan mereka. Pengobatan komunitas ini memnawarkan pelayanan yang disesuaikan

terhadap kebutuhan individu konsumen, yang diberikan oleh tim pelaksana, dan tersedia 24 jam

penuh. Program yang ditujukan sesuai dengan:

- manajemen gejala

- rumah tangga

- keuangan

Psikoedukasi Keluarga. Psikoedukasi keluarga melibatkan persahabatan antar konsumen,

keluarga dan pendukung, serta dokter. Dengan membangun hubungan, edukasi, kolaborasi,

pemecahan masalah, dan sebuah suasana harapan dan kerja sama, psikoedukasi keluarga

membantu konsumen dan keluarganya dan pendukungnya untuk:

- belajar tentang penyakit jiwa

- menguasai cara baru untuk mengelola penyakit jiwa mereka

- mengurangi ketegangan dan stress dalam keluarga

- memberikan dukungan sosial dan dorongan satu sama lain

- fokus pada masa depan

- menemukan cara untuk keluarga dan pendukung untuk membantu konsumen dalam

pemulihannya.

Page 21: Recovery in Skizofrenia

Pekerjaan yang Mendukung. Pekerjaan yang mendukung merupakan pendekatan yang

didefinisikan untuk membantu orang dengan penyakit jiwa untuk menemukan dan menjaga

pekerjaan yang bersaing dalam komunitasnya. Program pekerjaan ini didampingi oleh spesialis

pekerjaan yang sering bertemu dengan penyedia pengobatan untuk menggabungkan pekerjaan

tersebut dengan pelayanan kesehatan jiwa. Prinsip utama program ini meliputi:

- pilihan pekerjaan berdasarkan pilihan dan keinginan konsumen.

- pekerjaan yang mendukung sebagai pengobatan yang terintegrasi

- dukungan yang terus-menerus

- membantu melampaui peran pasien dan mengembangkan peran baru terkait pekerjaan

sebagai bagian dari proses pemulihan

Gangguan yang Menyertai: Pengobatan Dua Diagnosis yang Terintegrasi. Pengobatan

Dua Diagnosis yang Terintegrasi diterapkan untuk orang yang memiliki penyakit jiwa,

gangguan lain yang menyertai, dan kecanduan penggunaan obat. Pendekatan pengobatan ini

membantu konsumen pulih dengan memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan

obat di waktu dan tempat yang bersamaan. Pendekatan ini meliputi:

- pengobatan yang bersifat individu, berdasarkan pada stadium pemulihan seseorang

- edukasi mengenai penyakit

- pengelolaan kasus

- membantu dengan perumahan

- pengelolaan uang

- dukungan relasi dan sosial

- konseling yang didesain khusus bagi orang dengan gejala lain yang menyertai.

Kemudian, untuk membuat program tersebut tersedia dalam pusat kesehatan jiwa

komunitas, the National Implementing Evidence-Based Practices Project mengevaluasi

hasil pelaksanaan terhadap kelima program di 53 pusat kesehatan jiwa komunitas.

Setiap 6 bulan selama 2 tahun, juru penilai eksternal menilai keakuratan program

tersebut. Mereka menemukan bahwa hampir di seluruh pusat kesehatan itu menerapkan

praktek program dengan keakuratan sedang hingga tinggi. Mereka menemukan bahwa

pekerjaan yang mendukung dan Pengobatan komunitas yang tegas (ACT) memiliki skor

yang lebih tinggi dari awal, sedangkan manajemen penyakit dan pemulihan serta

pengobatan dua diagnosis yang terintegrasi memiliki skor rata-rata yang lebih rendah.

Adanya ikatan menegaskan kebutuhan terhadap kehadiran yang konsisten dari seorang

Page 22: Recovery in Skizofrenia

konsultan-pelatih untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan. Yang jelas, satu

kesulitan dalam pelaksanaan praktek berbasis bukti adalah kebutuhan untuk

menginvestasikan uang sebelumnya untuk menghemat uang selama pelaksanaan.

Siapakah yang akan mau melakukan hal ini?

Proses yang mengarah pada dukungan terhadap praktek berbasis bukti adalah

kerumitan yang melibatkan beberapa langkah, termasuk review beberapa penelitian,

memanfaatkan teknik statistik baru, dan melibatkan peninjau yang ahli. Setelah

penelitian klinis dan peninjauan proses, muncul pengenalan terhadap arena kebijakan

publik dan dukungan agar program ini dibiayai dan diterapkan, dimonitor, serta

dievaluasi secara efisien.

Baik konsumen dan penyedia yang mendukung pemulihan meningkatkan

perhatiannya bahwa penelitian lebih lanjut seharusnya tidak hanya merencanakan

pemeriksaan dan pengobatan yang ada, tetapi juga proses, sikap, bantuan diri sendiri,

dan praktek konsumen lainnya terkait pemulihan, serta cerita orang pertama sebagai

suatu kenyataan yang dapat diteliti.

PERUBAHAN PERAN PSIKIATER

Peran psikiater seperti halnya klinisi professional lainnya yang terlibat dalam proses

pemulihan juga membutuhkan perubahan signifikan dalam praktek dan sikap. Fokus

pada penyakit skizofrenia tetap menjadi bagian penting dari tugas psikiater, tetapi

menggabungkan penyakit dalam konteks orang akan meluruskan peran profesional

dengan tujuan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi dan proses pemulihan. Dalam

hal ini, dapat dikatakan bahwa penelitian ini memutar kembali ke model biopsikososial

yang telah dideskripsikan. Melibatkan seseorang yang berhak mendapatkan hak,

kesempatan, pelayanan klinis terbaru, kualitas hidup, dan potensi kewarganegaraan

penuh (yaitu, berpartisipasi penuh dalam masyarakat) dapat dicapai dengan sangat baik

melalui modifikasi yang signifikan dalam sikap, pengetahuan, model praktek, dan

perilaku.

Orientasi dasar dari pemulihan mengubah interaksi dari “Bagaimana saya dapat

menghilangkan gejala?” menjadi “Bagaimana saya dapat membantu Anda sebagai

seseorang di dunia ini?”. Mengatasi gejala akan menggeser penekanan dalam upaya luas

yang diarahkan untuk menghilangkan hambatan bagi konsumen dalam mencapai tujuan

Page 23: Recovery in Skizofrenia

yang ia tentukan sendiri. Proses pemulihan hanya akan berhasil dalam tim multidisiplin

yang berfungsi dengan baik dan luas, yang meliputi konsumen, keluarga, dan pilihan

konsumen lainnya. Penelitian berjalan dari akut ke kronik, dari gejala dan gangguan ke

fungsi dan kualitas hidup, dan dari obat-obatan untuk menangani gejala menjadi obat-

obatan dalam pelayanan rehabilitasi dan pemulihan. Dengan kata lain, membantu untuk

menghilangkan hambatan.

Psikiater, sebagai seorang ahli dengan pengetahuan dasar yang luas dan dengan

praktik diolah dari literatur professional terbaru serta menghadiri dan berinteraksi pada

pertemuan para ahli, dapat menjadi sumber daya klinis yang penting dan sebagai

pemimpin ilmiah tim. Dalam jaringan yang terakhir, psikiater berfungsi sebagai

pendidik dari anggota tim, keluarga, konsumen, orang lain, dan masyarakat sebagai

langkah untuk membantu mengurangi stigma. Mereka memberikan informasi tentang

hasil pengalaman dan penelitian klinis, cara menghindari kekambuhan dari sumber yang

sama, mencocokkan dengan program seperti Well Recovery Action Plan (WRAP), dan

isu penyakit serta pengelolaan obat-obatan. Bekerja dengan orang secara keseluruhan

daripada penyakit hampir tidak mungkin sebagai praktisi yang bekerja sendiri. Sebuah

tim multidisiplin sangat penting untuk mempengaruhi perubahan menyeluruh yang

ditujukan dalam pemulihan. Dalam rangka untuk mengelola obat-obatan, hal ini adalah

standar emas bagi psikiater untuk menerima pengamatan mengenai "konsumen di dunia

nyata" dari staf, anggota keluarga, dan orang lain yang konsumen tunjuk untuk menjadi

bagian dari tim. Pertemuan Tim memungkinkan untuk penyelesaian perselisihan dan

konflik dan dapat mencegah triangulasi konsumen, keluarga, atau anggota tim lainnya.

Tidaklah mengagetkan bahwa praktek umum, daripada praktek swasta, memiliki

kinerja yang potensial dengan orang dalam semua dimensi penyakit jiwa dan dapat

menjadi bagian dari tim berorientasi pemulihan. Praktek swasta, seperti yang saat ini

diatur, harus dianggap terlalu terbatas untuk merangkul kebutuhan yang komprehensif

dari orang dengan skizofrenia. Ada peran tertentu dalam proses pemulihan bagi semua

ahli kesehatan jiwa serta rekan fasilitator. Akses dan komunikasi dengan dokter

pelayanan primer diperlukan, terutama karena tingginya insiden penyakit fisik,

seringkali sebagai hasil dari tidak adanya atau diabaikan perawatan diri, merokok lama,

efek samping obat dan penyalahgunaan zat. Mungkin ada saat-saat dimana psikiater dan

dokter pelayanan primer bekerja sama dalam hubungan yang kolaboratif. Perawatan

Page 24: Recovery in Skizofrenia

gigi adalah bidang serius lainnya yang sering diabaikan dan menjadi faktor negatif yang

potensial dalam membangun konsumen baik secara sosial maupun dalam pekerjaan.

Selama era dimana banyak psikiater yang telah dibatasi oleh peran manager obat-

obatan, gerakan pemulihan dapat mengaktifkan psikiater untuk pindah ke posisi yang

terlihat, lebih konsisten dengan pelatihan mereka, dalam pelayanan konsumen berbasis

luas dan dapat berpartisipasi dalam proses yang terlibat dalam penyediaan layanan.

Kelangsungan hidup dari perubahan peran ini tergantung pada psikiater bersama dengan

konsumen dan keluarga untuk meningkatkan kebutuhan pelayanan yang efektif dan

memanfaatkan hasil yang pada akhirnya dapa menghemat uang untuk penjara, ruang

gawat darurat, dengan hari opname di rumah sakit dan hari keluarga tidak bekerja yang

lebih sedikit, dan mendorong kerja konsumen dalam pekerjaan yang nyata, yang

mengarah ke hak yang menurun. Sebagai peserta pengamat program dan kebutuhan

serta sebagai seorang dokter untuk konsumen dengan kebutuhan yang tak terpenuhi,

psikiater memiliki kesempatan (jika bukan sebuah tanggung jawab) untuk menjadi

advokat dalam perubahan kebijakan atau meningkatkan dana atau perubahan

pengelolaan pelayanan serta menulis surat mengenai hak individu konsumen atau untuk

mendapatkan perhatian medis atau gigi yang cepat, misalnya.

Kesadaran yang lebih besar dalam hasil jangka panjang yang lebih positif untuk

skizofrenia dan peningkatan sumber daya klinis berbasis tim mensyaratkan bahwa

semua staf memberikan pelayanan terhadap konsumen dengan sikap bahwa pemulihan

adalah mungkin dan setiap orang memiliki potensi untuk pulih. Kemampuan dasar

psikiater untuk membuat pergeseran ini adalah pemahaman intelektual dan emosional

tentang model pemulihan serta kesediaan untuk mendengarkan orang dalam masa

pemulihan yang menceritakan kisah mereka: Mendengarkan perbedaan pengalaman

individu yang membuat berbeda-beda, memberikan perhatian khusus terhadap

hubungan dan kualitas dari orang-orang yang membuat perbedaan dan peran teman

sebaya, dan mendengarkan kekuatan dan ketahanan bukan hanya gejala. Proses ini

dapat membantu psikiater untuk mentransfer pengalaman yang dijelaskan oleh berbagai

konsumen kepada orang lain yang sedang dalam proses pengembangan rencana

pemulihan.

Pusat kemampuan psikiater dan penyedia lainnya untuk berteman dengan konsumen

adalah hubungan. Hal in diungkapkan terus menerus oleh Mark Ragins, pioneer

Page 25: Recovery in Skizofrenia

psikiater yang praktek dengan berorientasi pada pemulihan dan penulis kesehatan the

Village in Long Beach, California, sebuah program pemulihan. Proses perjanjian

merupakan persiapan untuk hubungan jangka panjang. Meskipun kunjungan pertama

pada ruang gawat darurat sebagai pertemuan pertama konsumen dengan sistem

kesehatan jiwa, dapat memberikan dampak apakah konsumen mengalmi sistem tersebut

sebagai hal yang sangat menolong dan baik atau menantang dan bermusuhan. Seperti

yang telah dijelaskan, hubungan jangka panjang merupakan sebuah "teman perjalanan"

bukanlah "agen perjalanan", penghubung atau perusak. Ini sangat membantu proses

keterlibatan untuk secara singkat memperkenalkan diri dibalik nama seseorang,

mungkin menambahkan lama kepemilikan seseorang dalam program, dimana pelatihan

itu diterima dan sebagainya. Seseorang juga dapat menunjukkan gambaran umum dari

cara bekerja bersama, menghormati kekhawatiran konsumen, membantu untuk

mencapai tujuan, bermitra dalam proses pengobatan, dan mendidik tentang diagnosa

dan obat-obatan. "Saya bekerja untuk Anda", selalu sadari, tentu saja, menjadi singkat

karena kemungkinan ketidakmampuan konsumen untuk mempertahankan perhatian.

Ragins menyarankan perubahan dalam pertanyaan pertama dari "Apa yang menjadi

masalah Anda?" menjadi "Apa yang Anda inginkan dalam hidup Anda?". Tanda dan

gejala tidak hanya ditangani sebagai komponen penyakit tetapi sebagai kemungkinan

hambatan fungsi. Elemen psikoterapi memasuik proses interaktif tanpa mengorbankan

interaksi. Empati mendengarkan dan menanggapi kembali, klarifikasi, kebiasaan untuk

mempengaruhi, menyadari perubahan subjek, atau menghentikan pembicaraan dapat

menjadi cara menekankan persoalan penting dan berarti. Tidak perlu dikatakan, selalu

ada konsumen yang bersikeras tidak ada yang salah dengan mereka atau bahwa mereka

tidak ingin berada di sana, orang dengan gangguan tilikan (anosognosia), mungkin

merupakan gejala yang paling menyakitkan dan merepotkan bagi keluarga, penyedia,

dan masyarakat. Mengajukan pertanyaan tentang gejala penyakit atau berusaha untuk

meyakinkan konsumen untuk minum obat merupakan taktik segera menjauhkannya. Hal

ini dalam rangka mengejar agenda dokter, bukan konsumen. Sebagianmungkin

menawarkan kopi atau beralih di luar ruangan untuk memungkinkan konsumen untuk

merokok. Pertanyaan kemudian dapat dilanjutkan seperti yang disebutkan oleh Ragins

atas. Mungkin akan diperlukan diskusi tentang ketertarikan bersama—musik, olahraga,

program televisi. Daripada membahas penyakit, dokter dapat mengenali bahwa masih

Page 26: Recovery in Skizofrenia

ada beberapa kekhawatiran yang mungkin mengganggu, seperti kesulitan tidur atau

suara, dan kemudian bantuan obat-obatan bagi persoalan tertentu dapat diperkenalkan.

Seringkali pernyataan dibandingkan pertanyaan akan sangat membantu. "Banyak orang

yang saya lihat memiliki masalah tidur". Begitu pula dengan suara atau membutuhkan

sepatu. Sangatlah penting untuk terlibat. Permasalahan diagnosis dan obat yang spesifik

dapat ditunda dalam pelayanan untuk menciptakan pengalaman yang mungkin

menentang harapan atau pengalaman pasien dan bagi pasien yang optimis.

Kepergian adalah "materialisme hati dan paternalisme" dari psikiater dan staf dan

sebaliknya muncul kemitraan yang bekerja untuk menghilangkan hambatan untuk

tujuan konsumen. Tema American Psychiatrist Association's 60th Institute on

Psychiatric Services pada tahun 2008 berjudul "dari pasien ke mitra". Upaya signifikan

ditempatkan pada pendidikan dalam dialog daripada format yang preskriptif, konsisten

dengan kemampuan konsumen untuk berkonsentrasi dan menyerap informasi, dengan

membaca jika mereka menginginkannya. Ada banyak format pendidikan lainnya

termasuk kelompok yang dipimpin rekan fasilitator, DVD, organisasi advokasi,

kesempatan pendidikan, rencana tindakan pemulihan kesehatan, bahkan putaran besar

departemen.

Hubungan bisa berubah dengan beberapa konsumen dari kemitraan selama

penetapan tujuan dan proses rehabilitasi untuk konsultan jika dan ketika ada gangguan

stabilitas dengan dukungan dunia nyata. Dokter, tentu saja, mungkin sesuai kebutuhan

untuk mengatasi situasi psikotik akut dan stabilisasi. Model kesehatan, meluas selama

bertahun-tahun sebagai fokus kunjungan pasien, sering menjadi penilaian dari ada atau

tidak adanya gejala, tanpa mendengarkan psikiater (keluhan umum dari konsumen),

proses singkat sering membosankan bagi kedua belah pihak. Isu kritis antara dokter dan

konsumen adalah hubungan yang saling percaya dan menghormati yang dibangun atas

rasa optimisme dan harapan. Perubahan sikap ini bukan sekedar upaya untuk menjaga

semangat, yang tentu saja tetap penting, tetapi didasarkan pada studi epidemiologi.

Harding meninjau sepuluh penelitian kontemporer yang mencakup lima penelitian yang

berlangsung antara 20 dan 30 tahun dan lima lainnya lebih dari 30 tahun. Harding

menyimpulkan:

Penelitian ini menemukan heterogenitas luas dari fungsi kerja dan sosial, kelemahan

signifikan dari predictor tradisional dan interaksi perkembangan masa dewasa dengan

gejala… penemuan yang paling luar biasa dari penelitian jangka panjang ini adalah

Page 27: Recovery in Skizofrenia

sekumpulan hasil yang membuktikan bahwa setidaknya 50-60% dari setiap penelitian

kohort selama lebih dari dua hingga tiga dekade secara signifikan memperoleh kembali

kehidupan mereka, bahkan dalam keyakinan sebelumnya hal ini akan sangat tidak

mungkin. Kehidupan yang dibangun kembali telah mulai mengikis keyakinan terdahulu,

dan strategi baru dengan visi pemulihan mulai dikaryakan.

Dalam memelihara lingkungan pengobatan sebagai salah satu harapan, setiap

interaksi dengan staf seharusnya terlindungi dari penghakiman dunia. Sebagai ahli yang

bekerja dalam program khusus dengan karyawan yang terlatih, berpengetahuan dan

terampil, seharusnya tidak ada pengulangan saran dari seseorang dalam kehidupan

harian konsumen. Tidak ada yang harus memberitahu konsumen hal yang telah

diberitahukan orangtuanya. Landasan utama dalam membangun hubungan pada

sebagian staf adalah mendengarkan dan mengakui kekuatan (“Bila Anda memanggil

saya ketika Anda ingin memberitahukan saya tentang suatu masalah, Anda juga harus

memanggil saya ketika hal baik terjadi”).

Hubungan dimana fungsi dokter dalam sikap yang agak pasif, tidak mengungkapkan

dengan sendirinya, pandangan kosong adalah cirri-ciri peran dokter dalam

memanfaatkan transferensi psikoanalisis. Dalam pengobatan berorientasi psikoanalitik,

kendaraan untuk perubahan adalah transferensi, membantu untuk membawa hubungan

masa lalu yang penting ke masa kini. Dalam pengobatan berorientasi pemulihan pada

orang dengan penyakit jiwa, kendaraan untuk perubahan adalah hubungan dan

pengembangan kepercayaan, yang mengarah untuk membuka komunikasi, kepatuhan

pengobatan dan janji yang lebih besar, deteksi dini kekambuhan, dan perasaan aman di

dunia dengan meningkatnya jumlah dukungan. Dalam model pemulihan, mungkin ada

batas-batas yang fleksibel, yang tetap benar-benar tidak eksploitatif, tidak memperluas

kekuasaan sendiri, semua dalam pelayanan untuk menghargai konsumen dan proses

pemulihan mereka.

Tujuan pengobatan tidaklah lagi sebagai “pemeliharaan” atau tinggal di luar rumah

sakit. Pemeliharaan menggambarkan bahwa segala pengobatan saat ini telah selesai, dan

tujuannya adalah untuk mencegah kekambuhan gejala. Hal ini bersifat pesimis, bahkan

tidak diungkapkan sebelumnya. Kekambuhan tentu saja terjadi, seperti halnya pada

berbagai penyakit kronis, tetapi tidak adanya kekambuhan tidak cukup untuk

menggambarkan kapasitas untuk meningkatkan kualitas hidup. Ragins mengungkapkan

titik bahwa bahkan bila gejala hilang, identitas diri seseorang menyisakan kompromi

Page 28: Recovery in Skizofrenia

untuk memiliki pengalaman penyakit, seringkali karena cara ia diobati oleh sanak

saudara dan oleh anggota komunitas pengobatan.

Salah satu pertanyan yang paling penting dalam psikiatri umum adalah “Mengapa

sekarang?”. Bagi mereka yang bekerja dengan orang dengan skizofrenia, pertanyaan

yang penting adalah “Siapa yang dapat saya mintai pertolongan?”. Proses jaringan,

ketika melayani sebagai model untuk staf, konsumen, dan keluarga, membantu psikiater

untuk membantu konsumen mengakses sumber daya, serta memberi peluang bagi

psikiater untuk berbicara dangan rekan-rekannya tentang persoalan psikofarmakologi

dan untuk mencari hal lain dalam bidangnya ketika terdapat tantangan unik dalam

proses pemulihan atau rehabilitasi. Konsumen dalam masa pemulihan dapat menjadi

sumber daya yang baik. Staff juga akan menghadapi tantangan yang potensial dari

fasilitator sebagai rekan dalam tim pengobatan.

Dengan sumber komitmen yang banyak bagi gerakan pemulihan, semakin besar

kesadaran tentang hasil jangka panjang yang lebih baik untuk skizofrenia, dan dengan

peningkatan sumber daya klinis berbasis tim, staf, khususnya psikiater, dapat

melakukan pendekatan terhadap konsumen dengan sikap bahwa pemulihan adalah

mungkin dan setiap orang memiliki potensi untuk pulih.

Dasar dari kemampuan psikiater untuk membuat perubahan ini merupakan

komitmen dan pemahaman terhadap pemulihan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini

adalah dengan mendengarkan orang yang sedang dalam masa pemulihan yang

menceritakan kisahnya; untuk mendengarkan perbedaan pengalaman individu yang

membuat suatu perbedaan dan kualitas orang yang membuat perbedaan, dan

mendengarkan kekuatan dan ketahanan bukan hanya gejala. Proses ini dapat membantu

psikiater untuk mentransfer pengalaman yang dijelaskan oleh berbagai konsumen

kepada orang lain yang sedang dalam proses pengembangan rencana pemulihan.

Sangatlah membantu jika mengerjakan ulang gambaran konsumen tentang

pengalaman penyakit mereka untuk menetapkan serangkaian kejadian yang masuk akal

dalam sebuah kisah yang membingunkan. Sharing perorangan yang sederhana oleh

psikiater direkomendasikan secara umum tetapi hanya dalam pelayanan kemajuan

konsumen. Istilah rusak dan memperbaiki digunakan dalam literatur psikoanalitik

terkini, dan hal ini berguna bagi pemeliharaan hubungan, sebuah kesadaran bahwa

psikiater pasti akan mengatakan atau melakukan hal yang akan menantang hubungan.

Page 29: Recovery in Skizofrenia

Beberapa pengamatan terhadap pasien yang menandakan pelanggaran (misalnya

perubahan pengaruh, sesi yang terlewatkan, munculnya kembali gejala) mungkin

membutuhkan sebuah permintaan maaf atas kesalahpahaman apa yang konsumen

katakan, kesalahan pembicaraan, melupakan permasalahan, atau menjadi tidak sensitive

dengan kurang hati-hati.

Psikiater merupakan salah satu orang yang jumlahnya semakin banyak dalam

kehidupan konsumen. Hal ini seharusnya tidak mengurangi untuk mengakui bahwa

peranannya sangat penting tetapi tidak dibutuhkan seunggul seperti dalam model

kesehatan. Kenyataannya, peran psikiater yang berkurang mungkin merupakan tanda

kesuksesan dalam perjalanan pemulihan. Pada akhirnya, psikiater dapat menjadi

anggota dalam jaringan seseorang dan seorang yang “nyata” daripada obyek

transferensi. Psikiater dapat menerima undangan pernikahan dan kelulusan, menghadiri

pemakaman, atau melayani bersama dengan komite penyedia-konsumen tanpa membuat

hubungan umum pengobatan. Permasalahan etis yang terlibat dalam konsepsi yang

berbeda dari masalah batas saat ini sedang dibahas dalam berbagai forum, tetapi

terdapat perilaku tegas yang harus dihindari. Hal ini termasuk hubungan percintaan atau

seksual atau hubungan yang eksploitatif seperti memuji-muji konsumen yang nampak

sukses sebagai cerminan kemampuan psikiater.

Menghormati rahasia dan tetap tidak menghakimi dalam hal pilihan pribadi seperti

agama dan politik perlu ditaati secara teliti, dan peran psikiater sebagai

psikofarmakologis dalam rehabilitasi dan pemulihan mengakui peran obat-obatan dalam

kehidupan nyata konsumen. Dalam rangka untuk memberi resep dengan efektif,

psikiater harus datang untuk menilai pengamatan anggota tim perawatan, termasuk

orang-orang yang melihat konsumen di rumah, di lingkungan, di tempat kerja atau

sekolah, berinteraksi dengan orang lain. Peristiwa ini memberikan kesempatan untuk

pengajaran yang sedang berlangsung dari staf dan pembelajaran pribadi.

Karena beberapa permasalahan dapat diidentifikasi dengan sebagian konsumen,

dengan berbasis klinis dan praktek dan mungkin pengalaman pembelajaran yang lebih

mengesankan berkembang, yang mungkin akan lebih mudah diingat. Hal ini penting

bagi anggota tim untuk mengetahui bahwa sangatlah diperlukan untuk berkomunikasi

bahkan antar pertemuan yang mungkin akan berhubungan dengan obat-obatan. Selama

pertemuan, perhatian harus ditujukan pada efek samping obat. Efek samping yang biasa

Page 30: Recovery in Skizofrenia

muncul sehubungan dengan aspek kehidupan yang penting adalah efek sedasi, selama

sehari (pagi hari, misalnya, dari obat tidur) atau episode hipomanik atau iritabilitas

akibat obat-obatan lain atau kondisi yang tidak terdiagnosis. Terdapat beberapa efek

samping yang secara signifikan dapat mengganggu makna tertentu dalam kehidupan

konsumen.

Seorang wanita dengan gangguan skizoafektif telah menjadi anak ajaib pemain senar dan

dilanjutkan dengan keuletan mencoba untuk mempertahankan keterampilan dan mengejar

peluang dan, meskipun agak sesekali, untuk bermain dalam kelompok music kecil dan orkestra

serta memberikan pelajaran. Sesekali, ia minum lithium (Eskalith), yang membantunya

mengurangi gejala hipomanik tetapi menjadikannya tremor. Hal ini telah diberitahukan bahwa

ia dapat mencapai stabilitas dengan tremor atau kembali pada perilakunya yang tidak stabil. Ia

terjerembab dalam keadaan depresi berat karena adanya ultimatum tersebut dan diakui menjadi

pasien rawat inap dimana modifikasi obat-obatannya berhasil dan ia kembali berkarir dalam

bidang music. Kepentingan utama baginya adalah fakta bahwa tim pengobatannya, dan

khususnya psikiaternya yang baru, memahami bahwa terlibat dengan music merupakan inti

kehidupannya.

Efek samping seksual merupakan permasalahan yang harus dicapai dalam

meresepkan obat (misal SSRI dan risperidon). Tanpa hal ini dibuka sebagai topik utama

diskusi, mungkin aka nada beberapa obat uang tidak dilanjutkan bila efek samping

seksual muncul. Terdapat banyak situasi klinis dimana masalah sulit ini harus sering

dihadapi. Hubungan seksual mungkin menjadi bagian dari hasrat untuk kualitas hidup

dari banyak konsumen. Tidak terkecuali skizofrenia. Seksual mungkin hal utama yang

dapat membantu konsumen untuk memelihara dukungan yang berharga dari

pasangannya atau hal signifikan lainnya.

Modifikasi praktek psikiatri tradisional lainnya yang sedang berkembang adalah

mengambil keputusan bersama, sebuah proses yang didukung oleh Patricia Deign,

pemimpin konsumen dalam gerakan pemulihan. Dalam membicarakan proses

pemulihan, Deign menggambarkan kepatuhan sebagai hal yang berlawanan dengan

kolaborasi rehabilitasi atau pemulihan.Ia membandingkan "dikotomi kepatuhan dan non

kepatuhan" dengan dasar pengambilan keputusan bersama. Dia menawarkan alternatif

berorientasi pemulihan "Dua ahli dalam ruangan: Praktisi dan klien" yang bertemu

untuk berbagi informasi dalam pelayanan keputusan pengobatan. “Praktisi memiliki

keahlian dalam proses berbasis ilmu dari diagnosis kesehatan dan pengobatannya. Klien

Page 31: Recovery in Skizofrenia

memiliki keahlian dalam kebaikan pengalaman kehidupan dari kelainan mereka, dan

pengalaman pribadinya tentang apa yang memberikan nilai, makna, tujuan dan kualitas

bagi hidupnya. Idealnya, kedua pengetahuan, baik ilmiah dan pribadi, dijembatani

melalui proses pengambilan keputusan bersama, sebagaimana kedua belah pihak

berusaha untuk kesepakatan atas apa masalahnya, bagaimana pengobatannya, dan apa

hasil pengobatan yang seharusnya."

Deign mengangkat masalah "konflik keputusan" yang sering sama dengan yang

diperjuangkan oleh orang dengan gangguan jangka panjang lainnya. Mungkin ada

kekhawatiran orang lain akan tahu- majikan, rekan kerja, atau orang penting lainnya

dalam kehidupan konsumen. Periode munculnya gejala ini tentu saja berbahaya karena

mungkin ada masalah perselisihan antara konsumen dan penyedia tentang apakah

pengobatan akan dilanjutkan. Sebuah jalan tengah yang mungkin untuk menekankan

adanya orang-orang yang ingin dimasukkan konsumen sebagai tim mereka, tanda-tanda

awal kekambuhan yang potensial dan kemudian mencapai kesepakatan untuk

mengembalikan pengobatan sedini mungkin.

Terdapat beberapa modifikasi utama dalam pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai bagi mereka yang berpartisipasi sebagai ahli dalam proses pemulihan. Adaptasi ini

tidaklah berbeda dari praktek kesehatan pada umumnya, seiring dengan kembalinya

psikiatri pada seseorang bukan hanya penyakitnya, bukan akut tetapi jangka panjang,

tim dibandingkan solo, dan rekan bukan sekedar pasien.

PERMASALAHAN TAMBAHAN

Spiritualitas dan agama, yang menempatkan penekanan pada seseorang di dunia dan

menjadikan konsumen semakin lebih semangat dalam kehidupannya, memiliki

penekanan yang lebih besar dalam pendekatan menyeluruh terhadap pemulihan.

Sebelumnya dipandang sebagai hal terlarang atau sebagai bagian dari sebuah aliansi

sesat terhadap pengobatan psikiatri. Spiritualitas, dalam bentuk praktek apapun,

sekarang merupakan dimensi penting dari diskusi di kalangan konsumen, keluarga,

penyedia, dan peneliti. Fallot menganggap, "spiritualitas seperti dimensi pengalaman

pribadi yang berkaitan dengan kesucian, keutamaan atau transenden. Sebaliknya,

Agama, membawa dimensi organisasi, melibatkan komunitas orang yang percaya

dengan sebuah doktrin atau keyakinan bersama dan kegiatan ritual". Survei terhadap

Page 32: Recovery in Skizofrenia

orang dengan masalah kesehatan jiwa dan / atau penyalahgunaan zat, melaporkan

bahwa agama dan spiritualitas adalah salah satu sumber bantuan yang paling penting,

dan berpengalaman baik sendiri atau dengan orang lain.

Literatur yang dipublikasikan mengindikasikan bahwa aktivitas ini dapat

memfasilitasi rasa harga diri dan respon coping—seperti berdoa, pergi ke gereja,

membaca kitab, meditasi dan yoga—yang membantu untuk mengurangi stress dan

gangguan lainnya. Mereka memberikan sumber dukungan sosial dan komunitas dan

menjadi diterima, dan dapat mendukung harapan bahwa masa depan dapat memiliki

kemungkinan dan tujuan baru.

Di saat yang bersamaan, terdapat keanekaragaman kepercayaan dan praktek atau,

untuk beberapa, tidak ada sama sekali. Agama dan spiritualitas juga dapat berkontribusi

terhadap beberapa efek negative. Kemarahan kepada Tuhan, dorongan dengan

pertemuan dan praktek keagamaan, perasaan tidak mampu memenuhi standard an

dampak negative secara umum dapat mengarahkan pada peningkatan pengaruh

penderitaan. Beberapa keadaan ini mungkin sebagai efek sekunder dari kondisi

kejiwaan seperti skizofrenia paranoid, gangguan stress pasca trauma, atau

penyalahgunaan zat. Karena ketidaktahuan, jemaat dan bahkan pemimpin agama dapat

membuat komentar menghina dan terlibat dalam komentar dan perilaku stigma, yang

mengarah ke perasaan terasingkan dan merendahkan diri.

Ketika hal ini menjadi peran penyedia, dan psikiater pada khususnya, ada sejumlah

persoalan penting yang dibawa untuk bersinggungan pada interaksi yang melibatkan

spiritualitas masalah dan agama. Penyedia mungkin menghadapi masalah serupa, seperti

dengan seseorang dari kebudayaan lain, dalam usahanya untuk memahami apa yang

biasa dan apa yang istimewa. Dalam perubahan dari penyakit menuju seseorang,

penyedia menunjukkan minat dalam semua aspek dari jaringan seseorang, sumber

konflik dan rasa nyaman, interaksi keluarga, pertemuan sosial dan sebagainya yang

dapat terjadi pada perkumpulan keagamaan.

Mungkin juga terdapat keyakinan atau ajaran yang dipupuk oleh pendeta yang anti

pengobatan. Beberapa orang merasa bahwa skizofrenia adalah hasil dari dosa atau iblis.

Dalam satu kasus, saran untuk konsumen agar lebih banyak berdoa dan berhenti berobat

menyebabkan psikiater harus menemui pendeta untuk edukasi yang saling

mensukseskan, proses yang tidak bermusuhan dengan kesepakatan bahwa konsumen

Page 33: Recovery in Skizofrenia

akan melanjutkan pengobatan tersebut. Di situasi lain yang tidak menguntungkan,

seorang wanita terus kembali ke rumah sakit dan mengatakan kepada psikiaternya untuk

menghentikan pengobatannya. Ketika warga menyarankan kepada staf bahwa mereka

bertemu dengan pendeta, ia diberitahu, "kita tidak melakukan itu". Terdapat beberapa

penelitian yang semakin menyelidiki tentang hubungan antara spiritualitas dan

pemulihan.

Program rekan-ke-rekan dan saling mendukungbagi konsumen dan partisipasi dalam

kebijakan dan perencanaan program merupakan hasil perkenalan dan perluasan program

yang telah ada. Dengan gerakan konsumen yang sedang berkembang, telah ada program

dukungan yang diorganisir rekan relawan dan inisiatif dukungan rekan informal. Proses

dukungan rekan telah tersedia selama bertahun-tahun untuk sebagian kondisi medis

kronis. Dukungan sangat penting dan bermanfaat ketika orang membuat transisi yang

sulit. Pemulihan sering disebut perjalanan atau transformasi, yang menekankan pada

dimensi perubahan. Perubahan bagi banyak orang mungkin pengakuan bahwa bahkan

dengan kecacatan, seseorang masih bisa memiliki hidup yang lebih berarti, dan

gambaran internal pengecualian dan keputusasaan akan berubah. Proses transmisi ini

dapat ditingkatkan dengan besar, dan melibatkan para ahli, veteran, dan rekan. Para ahli

mungkin adalah para professional yang dapat menjelaskan tentang informasi ilmu

kesehatan dan mampu menanggapi pertanyaan yang muncul, seperti kausalitas,

transmisi genetic, dan sebagainya. Terdapat banyak pertanyaan yang mungkin ditunda

untuk kelompok berikutnya, yaitu veteran yang berpengalaman, mereka yang menjadi

atau membaik bersama dalam pemulihan. Orang-orang dengan kondisi ini dapat

menggambarkan bahwa ada kehidupan di luar transisi, mereka dapat menawarkan

petunjuk bermanfaat, hubungan afektif, berbagi pendapat mereka tentang program dan

penyedia, dan menyambut orang baru ke dalam kelompok, seperti sponsor dalam

kelompok 12 langkah. Kelompok ketiga adalah rekan sebaya, orang yang berada pada

tahap awal dalam pemulihan yang sama yang benar-benar dapat memahami perubahan

dan hambatan serta perasaan saat ini. Dengan demikian, dalam tiga serangkai penolong

ini, terdapat akses menuju informasi, bimbingan, dan dukungan emosional. Model lain

yang patut dipertimbangkan bahwa perantara budaya, diusulkan pada tahun 1970 oleh

antropolog Weidman Hazel, sebagai cara untuk menghubungkan dua atau lebih sistem

sosial budaya, terutama dalam upaya untuk melibatkan orang dari budaya tertentu dan

Page 34: Recovery in Skizofrenia

sistem kesehatan jiwa. Seringkali orang ini adalah profesional budaya dimana program

ini mencoba untuk dihubungkan.

Dukungan rekan sebaya dapat memberikan sejumlah keterlibatan suportif, seperti

instrument, informasi, dan emotional sosial, terhadap orang lain yang memiliki kondisi

kesehatan jiwa serupa. Dari semua jenis dukungan, tipe yang paling controversial tetapi

cepat mengatasi resistensi adalah “konsumen sebagai penyedia”. The Veterans

Administrations and the State of Georgia telah berperan dalam menggerakkan inovasi

tersebut. Mereka telah menghadapi permasalahan rahasia dan terbatas, membuat posisi

kompetitif sambil menanggapi batas ADA, termasuk kecacatan dalam iklan, grafik dan

akses ke catatan, dan sebagainya. Ada banyak peran yang disewa rekan sebaya untuk

tampil dalam sistem administrasi veteran dan hanya beberapa yang bisa dihitung.

Spesialis dukungan rekan merupakan bagian dari tim kesehatan jiwa lintas disiplin dan

memainkan peran penting dalam menarik konsumen karena pengalaman bersama. Peran

ini mungkin sangat penting bagi orang-orang dengan gangguan yang menyertainya.

Mereka juga dapat mendidik staf tentang persoalan keterlibatan serta hal-hal untuk

menghadiri kunjungan rumah di lingkungan yang sulit. Mungkin ada peran pendidikan

melalui berbagai format dan pendukung yang bertindak sebagai pendamping untuk

berbagai janji. Mereka juga dapat membantu perawatan diri sendiri.

Terdapat sertifikat program yang tersedia yang menyediakan rekan karyawan

dengan perkenalan terhadap pemulihan dan rehabilitasi psikososial, kapan harus

meminta bantuan, penggunaan sumber daya masyarakat, kemampuan komunikasi, dan

cara-cara untuk bekerja dalam sebuah tim. Ada pertemuan dengan pengawas dan

pertemuan rutin dengan kelompok-kelompok lokal dan panggilan konferensi

interfasilitas. Fasilitas lain mempekerjakan pekerja penyuluhan atau pelatih pekerjaan

atau peserta"warmline". Vet ke Vet adalah kelompok yang prosesnya difasilitasi oleh

veteran untuk veteran yang telah dirintis melalui Administrasi Veteran dan Moe

Armstrong. Kebanyakan program pelatihan akan memerlukan pelatihan dalam

perawatan diri, sering dimasukkan dalam rencana aksi pemulihan kesehatan (lihat di

bawah).

Georgia’s Consumer-Driven Road to Recovery: A Mental Health Consumer’s Guide

for Participation In and Development of Medicaid Reimbursable Peer Support Service

dibuat melalui Divisi Gangguan Perkembangan Kesehatan Jiwa dan Penyakit Adiktif,

Page 35: Recovery in Skizofrenia

Kantor Hubungan Konsumen, Maret 2003 dan merupakan sumber daya yang tidak

ternilai harganya untuk mempertimbangkan program ini.

Terdapat peningkatan penelitian terhadap dampak dukungan rekan, termasuk rekan

karyawan. Solomon merangkum banyak penelitian yang menunjukkan “Keuntungan

bagi Individu yang Menerima Pelayanan Kesehatan Jiwa, terhadap Penyedia, terhadap

Sistem Pengantar Pelayanan Kesehatan Jiwa”. Fishman menyimpulkan bahwa,

“Sebagian besar penelitian tentang kelompok dengan dukungan rekan tidak terkontrol,

sehingga belum memungkinkan untuk mengukur efek dukungan rekan. Meskipun

demikian, terdapat bagian penelitian tidak terkontrol yang besar yang mendukung

efektivitas dukungan rekan, dan tidak ada peneltitian yang mengindikasikan hal ini

berbahaya. Terdapat penelitian terkontrol terhadap penyedia konsumen. Dibandingkan

dengan penyedia non-konsumer, hasilnya secara umum adalah sama. Hasil dapat lebih

unggul dalam hal penyuluhan, penguasaan komunitas, dan program pelepasan”.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memungkinkan tujuan pemulihan

dalam memberikan wewenang kepada konsumen untuk mampu mengampu tanggung

jawab yang lebih besar atas perawatan diri mereka. Dalam upaya untuk tidak

menyerahkan dengan sewenang-wenang dan tanggung jawab secara acak terhdap

penyedia, ada sejumlah kurikulum yang dikembangkan untuk membantu konsumen

memahami dan dapat dimasukkan ke dalam strategi tindakan untuk membantu diri

mereka sendiri tetap baik, untuk membangun kekuatan mereka, untuk mengenali

pemicu gejala mereka, untuk mengembangkan daftar orang yang dapat dipanggil bila

membutuhkan bantuan atau ingin bersosialisasi, untuk mengetahui bagaimana

mengurangi stres dalam penyakit yang sensitif terhadap stres, dan untuk menentukan

apa yang harus dilakukan jika terjadi kekambuhan (yang dapat diaktakan dan digunakan

sebagai surat perintah sebelumnya). Latihan ini semua dilakukan melalui pembinaan,

dan tanggapan tertulis bahkan dapat disimpan di memori dan dibawa oleh konsumen.

Pelatihan dapat diberikan lebih dari satu kali untuk membantu konsumen untuk

mendapatkannya

Mungkin kurikulum yang paling banyak digunakan adalah Wellnes Recovery Action

Plan (WRAP) yang dikembangkan oleh Mary Ellen Copeland, seorang ahli professional

sekaligus konsumen. WRAP memberikan panduan yang memungkinkan konsumen

untuk memiliki kontrol perasaan yang lebih besar terhadap kehidupan sehari-hari

Page 36: Recovery in Skizofrenia

mereka dengan perhatian terhadap kualitas dan pemenuhan. WRAP menujukan

banyaknya stress, kekesalan, kemungkinan kambuh, atau kambuh itu sendiri dengan

menyediakan pemikiran, menulis rencana tindakan untuk pengelolaan hidup mereka.

Konsumen mampu mendiskusikan situasi mereka dengan lebih tahu dan lebih nyaman

dengan penyedia, rekan sebaya, keluarga dan lain-lainya dalam hidup mereka.

Pada tahun 1981, saya pertama kali mengalami gangguan dan menghabiskan waktu 2 tahun

di rumah sakit. Saya didiagnosis depresi pasca melahirkanm kemudian depresi manic dan

akhirnya skizofrenia. Saya disiksa oleh suara-suara dan delusi dan saya menjadi depresi. Saya

diberi obat-obatan dengan dosis tinggi tetapi pikiran saya, dan buruknya laki, perilaku saya tetap

aneh dan tidak terkontrol. Selama 15 tahun kemudian, saya masuk rumah sakit lebih dari 30 kali

karena percobaan bunuh diri atau ketidakmampuan saya untuk merawat diri sendiri. Saya tidak

pernah transisi bertahap di luar rumah sakit dan banyak karyawan rumah sakit yang tidak

peduli.

Dengan hadirnya obat-obatan yang lebih efektif pada pertengahan tahun 1990an, kerusakan

otak saya pada akhirnya berhasil sembuh. Saya mampu mengatasi pikiran dan perasaan yang

saya gambarkan sebagai sebuah penyakit dan saya belajar bahwa ketika obat-obatan

mengembalikan fungsi alami otak saya, selanjutnya terserah pada saya untuk menyembuhkan

hidup saya. Selama pengobatan, datang beberapa karyawan yang melihat saya sebagai orang

dengan penyakit dan bukan seseorang dengan sebuah penyakit. Mereka juga mengakui

penderitaan saya dan akhirnya saya merasa paham.

Sangatlah penting bagi saya untuk memiliki tim pengobatan yang penuh belas kasih dan

empatik. Ahli kesehatan jiwa yang tidak hanya mengetahui biologi otak, tetapi juga memandang

saya sebagai manusia seutuhnya dengan kebutuhan yang sama seperti orang lain. Saya juga

mendapat manfaat yang sangat besar dari terapi ekspresif seperti seni, music, terapi tari, dan

menulis. Bagian penting lain dari pemulihan saya adalah dukungan rekan sebaya. Orang yang

telah disingkirkan oleh masyarakat seperti saya juga perlu tahu bahwa saya tidak sendirian.

Pemulihan yang sukses bagi saya berarti bertanggung jawab atas penyakit saya: mengikuti

program pengobatan untuk mengembangkan, memelihara hubungan yang sehat, menanyakan

bantuan ketika saya memerlukannya, dan melakukan hal produktif dan bermakna setiap hari.

Semua ini membutuhkan disiplin dan usaha dari saya.

Saya sekarang bekerja sehari penuh dan saya harus memperhatikan kesehatan jiwa saya dan

sadar akan batasan saya.