REALISASI PROGRAM BANGUN KELURAHAN SECARA INTENSIF …
Transcript of REALISASI PROGRAM BANGUN KELURAHAN SECARA INTENSIF …
REALISASI PROGRAM BANGUN KELURAHAN SECARA
INTENSIF DAN TERPADU BERAZASKAN SWADAYA
(BANGKIT BERDAYA) DI KELURAHAN KENALI
BESAR KECAMATAN ALAM BARAJO
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I)
Dalam Ilmu Syariah
Oleh:
JULIAN ELITA
NIM: 105170488
Pembimbing:
Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H
Sigit Hartono, S.Pd., M.A
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 1443 H / 2021 M
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) di Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.
Jambi, Mei 2021
Julian Elita
NIM: 105170488
ii
Pembimbing I : Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H
Pembimbing II : Sigit Hartono, S.Pd., M.A
Alamat : Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi
Jl. Jambi- Muara Bulian K.M 16 Simp. Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346
Jambi, Mei 2021
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Syari’ah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudari Julian Elita yang berjudul “Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara
Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi”. Telah disetujui dan dapat
diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memeperoleh
gelarSarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum W.r Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H.,M.H Sigit Hartono, S.Pd., M.A
NIP. 196509292005011002 NIDN. 2018038303
iv
MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Q.S An-Nisa’ ayat 58)
v
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Sujud syukur kepada Allah SWT., Yang Maha Pemilik Kebesaran dan
Kemuliaan atas segala yang telah terjadi dimuka bumi ini karena ridho-Nya
yang telah memberikan kemudahan disetiap kesulitan yang menghampiri,
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
orang yang sangat kumuliakan Ayahandaku Subeni. A dan
Ibundaku tercinta Romianah
sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada hingga
yang telah memberikan cinta, kasih sayang, do’a dan motivasi
yang tak henti-hentinya diberikan selama ini, terimakasih atas segala dukungan
dan semangat yang tiada mungkin dapat kubalas.
Kepada abangku Rekson Patela, S.Hum, ayukku Sadar Nilawati, S.Pd dan adikku
Yuni Rodear dan keluarga besarku yang telah mendo’akanku dan
memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Saya ucapkan terimakasih banyak atas ilmu, nasehat, saran yang telah diberikan
kepada saya, yang selalu memberikan dukungan kepadaku hingga akhirnya
penulisan skripsi ini selesai.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya,
Aamiin Allahumma Aamiin
vi
Nama : Julian Elita
Nim : 105170488
Judul : Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berzasakan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Realisasi Program Bangun
Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT
BERDAYA), partisipasi masyarakat serta dampaknya bagi masyarakat di
Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Skripsi ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Realisasi program BANGKIT
BERDAYA di Kelurahan Kenali Besar telah sesuai dengan Peraturan Walikota
Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Bangun Kelurahan Secara
Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) Tahun
Anggaran 2016, dalam merealisasikannya berdasarkan usulan dari masyarakat dan
pelaksanaannya berdasarkan skala prioritas serta melibatkan masyarakat
didalamnya. (2) Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program ini sudah
sangat baik karena masyarakat turut aktif dalam bergotong royong membangun
daerahnya, Sedangkan bagi masyarakat yang tidak dapat ikut serta juga tetap
memberikan sumbangsihnya berupa sumbangan suka rela. (3) Dampak yang
dirasakan oleh masyarakat salah satuya pemerataan pembangunan infrastruktur
yang sesuai dengan juknis yang ada di program Bangkit Berdaya seperti
pembangunan jalan, drainase, dan box culvert yang tentunya berpengaruh
terhadap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat Kelurahan Kenali Besar.
Meskipun masih terdapat beberapa daerah yang belum merasakan dampak dari
program ini mengingat dana yang ditentukan berdasarkan skala prioritas.
Kata kunci: Realisasi, Program, BANGKIT BERDAYA
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, iringan shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kemashalatan bagi umat manusia.
Skripsi ini berjudul “Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara
Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi”. Skripsi ini disusun sebagai
sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu dan memenuhi sebagai
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana satu (S1) pada Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas
penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S. Ag., M. H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
viii
3. Bapak Agus Salim, S. Th. I, MA, M. IR., Ph. D, Dr. Ruslan Abdul Ghani,
SH., M. Hum, dan Dr. H. Ishaq, S. H., M. Hum selaku Wakil Dekan I, II, dan
III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Ibu Irmawati Sagala, S. IP., M. Si dan Bapak Yudi Armansyah, M. Hum
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H., M.H dan Bapak Sigit Hartono, S.Pd.,
M.A selaku Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi Mei 2021
Penulis,
Julian Elita
NIM: 105170488
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN…. ........................................................................................... v
ABSTRAK….. ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR….. ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Batasan Masalah……. ............................................................................ 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……. ................................................... 4
E. Kerangka Teori….. ................................................................................. 6
F. Tinjauan Pustaka…. ................................................................................ 13
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian.. .............................................................. 17
x
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 17
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 18
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 20
E. Teknik Analisis Data............................................................................... 22
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 23
G. Jadwal Penelitian .................................................................................... 25
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Geografis Kelurahan Kenali Besar ............................................ 26
B. Nama Kepala Kelurahan Kenali Besar yang pernah menjabat….. ......... 27
C. Demografi Kelurahan Kenali Besar ........................................................ 28
D. Sarana dan Prasarana Kelurahan Kenali Besar. ...................................... 30
E. Visi dan Misi Kelurahan Kenali Besar ................................................... 32
F. Struktur Organisasi Kelurahan Kenali Besar ….. ................................... 35
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi …...................................... 36
B. Partisipasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi .......................................... 55
C. Dampak Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi .......................................... 62
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 69
B. Saran ....................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembangunan nasional mempunyai tujuan agar tercapainya
suatu masyarakat yang adil dan makmur yaitu pembangunan nasional yang
membuat kemajuan yang ada diberbagai bidang kehidupan baik itu fisik meliputi
kemajuan-kemajuan dibidang lingkungan, industry, penyediaan sarana dan
prasarana, serta kemajuan-kemajuan dibidang non fisik, yang meliputi
keterampilan, pelatihan dan sebagainya. Pembangunan merupakan hal wajib yang
harus dilakukan oleh setiap bangsa.1
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa Otonomi Daerah
merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom dalam mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.2 Tujuan dari pemberian Otonomi
Daerah yaitu untuk memungkinkan daerah tersebut mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri guna meningkatkan hasil daya guna dalam pelaksanaan
pembangunan serta pelayanan ke masyarakat setempat. Otonomi daerah
memberikan pengaruh yang besar bagi daerah, dimana daerah mendapatkan
peluang yang besar dari sisi financial dan dalam pengambilan kebijakan
pembangunan didaerah.
1 Asteryna Anandita, Moch. Saleh Soeaidy, Minto Hadi, Pelaksanaan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Lingkungan Sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan
Dinoyo Kota Malang, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1, No.5, Hlm.853-861 2 Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
2
Pembangunan Daerah memiliki perananan terhadap perencanaan
pembangunan daerah, dimana perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dimasa depan. Dalam hal ini
Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dan kedudukan yang strategis karena
berkaitan terhadap fungsinya sebagai “pelayanan publik” yaitu agar meningkatkan
kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, keamanan dan ketentraman terhadap
masyarakat. Proses dari penyusunan program dan aktivitas yang melibatkan
berbagai hal didalamnya untuk pemanfaatan serta pengalokasian sumber daya
yang ada dalam suatu lingkungan wilayah yang telah direncanakan dalam jangka
tertentu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.3
Upaya terhadap pemenuhan dalam kebutuhan sarana dan prasarana didaerah
perkotaan ini memanglah bukan semudah membalik telapak tangan karena ada
berbagai kendala dan berbagai permasalahan yang akan terjadi dalam hal
pemenuhan maupun distribusinya, hal tersebut menuntut adanya tanggung jawab
bersama dari ketiga komponen dalam pembangunan meliputi pemerintah sebagai
penentu kebijakan, masyarakat sebagai pengguna serta pihak swasta sebagai
developer.
Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa Kelurahan Kenali Besar terletak
di Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Kelurahan Kenali Besar merealisasikan
program Bangkit Berdaya dengan acuannya yang diatur dalam Peraturan Walikota
Jambi Nomor 42 Tahun 2015 tentang Juknis Bangun Kelurahan Secara Intensif
3 Armando Soares, Ratih Nurpratiwi, M. Makmur, Peranan Pemerintah Daerah Dalam
Perencanaan Pembangunan Daerah, Jurnal Ilmu Sosial Dan Politik, Vol.4 No.2, 2015, Hlm.231-
232
3
dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) Anggaran Tahun
2016. Program ini ditujukan agar terciptanya semangat gotong royong dari
masyarakat yang mulai menurun di daerah perkotaan. Tentunya dalam
pelaksanaan suatu pembangunan tidak selalu berjalan mulus dan terdapat
hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya.
Hambatan dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya partisipasi masyarakat
yamg disebabkan karena kurangnya semangat gotong royong masyarakat
perkotaan khususnya di Kelurahan Kenali Besar, kemudian kurangnya kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap daerahnya. Hal ini tentunya sangat
berpengaruh kerena pembanguanan tersebut bersifat swa kelola, dimana dalam
program ini masyarakatlah yang berperan aktif didalamnya karena pemerintah
hanya menyediakan bahan saja.
Selanjutnya yaitu mengenai usulan atau kebutuhan masyarakat yang banyak
yang tidak balance dengan anggaran yang ada, hal ini juga tentu menjadi masalah
terhadap pembangunan karena dana dari program BANGKIT BERDAYA juga
ditujukan berdasarkan skala prioritas, melihat dari kebutuhan masyarakat yang
urgent pada lingkungan wilayah masyarakat tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat dan
mengkaji judul tentang “Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif
dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi”
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi?
2. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam mensukseskan Program Bangun
Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT
BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota
Jambi?
3. Bagaimana Dampak Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar
Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah ini tidak terlalu meluas dan tepat sasaran maka
dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah yaitu penelitian ini
memfokuskan kepada Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi Tahun 2018-2020.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :
5
a. Untuk mengetahui Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat dalam mensukseskan Program
Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya
(BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo
Kota Jambi.
c. Untuk mengetahui Dampak Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
a. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap para pembaca khususnya
mahasiswa dan masyarakat luas pada umumnya, tentang realisasi program
bangun kelurahan secara intensif dan terpadu berazaskan swadaya
(BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo
Kota Jambi.
b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka
mengembangkan keilmuan yang didapat setelah dibangku perkuliahan.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kritikan terhadap
Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo agar lebih meningkatkan
kualitas pembangunannya sehingga mampu mendorong kegiatan masyarakat
baik kegiatan sosial maupun kegiatan ekonomi di Kelurahan Kenali Besar.
6
d. Untuk salah satu syarat mendapat gelar sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang
Ilmu Pemerintahan pada program Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
Deskripsi kerangka teori berisi uraian yang sistematis mengenai teori dan
hasil dari penelitian yang terkait dengan objek pengamat penelitian. Berikut
dikemukakan mengenai teori yang berkaitan dengan realisasi program bangun
kelurahan secara intensif dan terpadu berazaskan swadaya (BANGKIT
BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
1. Realisasi
Menurut Mardiasma realisasi adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu
rencana menjadi perwujudan yang nyata. Sedangkan menurut Nordiawan realisasi
adalah Proses yang harus diwujudkan untuk menjadi kenyataan dan pelaksanaan
yang nyata agar dapat sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Realisasi merupakan semua tindakan atau proses yang sudah direncanakan
dimulai dari cita-cita sehingga seseorang dapat menetapkan target yang ingin
dicapai dengan batas waktu tertentu. Kemudian dibuat rencana untuk
mewujudkannya, dengan rencana tersebut direalisasikan atau dilaksanakan dalam
bentuk tindakan yang nyata.
Setelah selesai kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil yang telah
dicapai, apakah sudah sesuai dengan target atau tidak. Dalam melakukan evaluasi
digunakan alat ukur baik alat ukur kualitatif maupun alat ukur kuantitatif,
sehingga diketahui hasil yang pasti mengenai pencapaian yang telah diraih. Dari
7
hasil yang jelas dan terukur inilah kita dapat mengetahui seberapa berhasil
realisasi dari rencana yang telah dibuat.
Realisasi merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam setiap
perencanaan suatu pembangunan. Dalam hal ini juga sering kita lihat suatu
rencana hebat yang tidak menghasilkan apa-apa karena tidak pernah direalisasikan
atau jika direalisasikan akan tetapi tidak sesuai dengan rencana atau asal-asalan
sehingga hasilnya sangat jauh dari yang diharapkan. Untuk itu perlu adanya
realisasi dalam pelaksanaannya agar dapat berjalan dengan terarah. 4
2. Program
Menurut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa:
“Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi masyarakat.”5
Menurut Owen dari Smith, program adalah seperangkat kegiatan rencana
yang diarahkan untuk membawa perubahan yang ditentukan dan diidentifikasikan
melalui audiens yang teridentifikasi. Dalam hal ini menunjukkan bahwa program
memiliki dua komponen penting, yaitu rencana yang terdokuntasikan dan kedua
yaitu tindakan yang konsisten dengan dokuntasi yang terkandung dalam rencana.
4 Darman Umagapi dan Syahril Hasan, Perencanaan Sistem Informasi Laporan Pertanggung
Jawaban Bendahara Pengeluaran Pada Kantor Kecamatan Oba Selatan, Jurnal Ilmu Komputer Dan
Informatika, Vol 2, No.2 (2019), Hlm. 50 5 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
8
Menurut Jones program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan.
Dalam pengertian tersebut menggambarkan bahwa program-program adalah
penjabaran dari langkah-langkah dalam mencapai tujuan itu sendiri. Dalam hal
ini, program pemerintah berarti upaya dalam mewujudkan kebijakn-kebijakan
pemerintah yang telah ditetapkan. Program-program tersebut muncul dalam
Rencana Strategis Kementrian/Lembaga Atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Menurut Tayibnapis program ialah segala sesuatu yang dicoba dilakukan
seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Menurut
Widoyoko program diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan
dengan saksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak
orang.
Program diartikan sebagai pernyataan tindakan atau langkah yang
merupakan operasional misi, tujuan, strategi dan kebijakan. Program
memperlihatkan sifat operasional dan tindakan kongkrit yang bersifat luas
(konfrehensif), dengan waktu pencapaian relative panjang (jangka menengah atau
panjang) untuk mencapai suatu tujuan khusus. Program juga wadah dimana untuk
merealisasikan (mengimplementasikan) misi dan tujuan. Tanpa ada program maka
rencana strategis tetap sebagai rencana yang tidak memberikan hasil nyata. Jadi,
program merupakan bentuk implementasi suatu rencana, berupa tindakan (action)
kongkrit dengan cakupan luas untuk mencapai tujuan khusus.6
6 Budi Winarno, Kebijakan Publik Teori, Proses, Dan Studi Kasus, (Jakarta: Caps, 2014),
Hlm.20
9
3. Kebijakan
Menurut Carl Friedrich kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu yang memberi hambatan-hambatan dan peluang terhadap kebijakan yang
diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu
tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu.
Kebijakan publik (public policy) adalah pola ketergantungan yang kompleks
dari pilihan-pilihan kolektif yang saling tergantung, termasuk keputusan-
keputusan untuk tidak bertindak yang dibuat oleh badan atau kantor pemerintah.
Menurut Thomas R. Dye adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan tidak
dikerjakan pemerintah. Secara sederhana kebijakan publik adalah setiap keputusan
yang dibuat oleh negara sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan negara, yang
itu untuk mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat pada
masa transisi untuk menuju masyarakat yang dicita-citakan. Menurut Wahab ciri-
ciri kebijakan publik antara lain:
a. Kebijakan publik merupakan tindakan yang sengaja dilakukan dan mengarah
pada tujuan tertentu daripada sekedar sebagai bentuk perilaku atau tindakan
yang menyimpang serba acak dan kebetulan. Kebijakan-kebijakan negara
dalam sistem-sistem politik modern pada umumnya bukanlah merupakan
tindakan yang serba kebetulan atau asal-asalan melainkan tindakan yang
direncanakan.
b. Kebijakan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling
berkaitan dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan
10
oleh pejabat-pejabat pemerintah dan bukan keputusan-keputusan yang berdiri
sendiri.
c. Kebijakan itu ialah apa yang nyatanya dilakukan pemerintah dalam bidang-
bidang tertentu.
d. Kebijakan publik mungkin berbentuk positif, mungkin pula negative. Dalam
bentuknya yang positif, kebijaksanaan negara mungkin akan mencakup
beberapa bentuk tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi penyelesaian atas masalah tertentu. Sementara dalam
bentuknya yang negaratif, meliputi keputusan-keputusan pejabat pemerintah
dalam masalah-masalah dimana campur tangan pemerintah justru amat sangat
diperlukan.
Dilihat dari ciri-ciri kebijakan public diatas, kebijakan publik merupakan
tindakan yang mengarah pada tujuan, bukan tindakan yang acak dan kebetulan.
Kebijakan publik merupakan suatu tindakan yang direncanakan dan terdiri atas
tindakan-tindakan yang saling berkaitan dan berpola yang mengarah pada tujuan
tertentu yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah.
Menurut Dunn kebijakan secara umum mempunyai lima unsur utama, yaitu:
1) Masalah publik (public issue) merupakan isu sentral yang akan diselesaikan
dengan sebuah kebijakan. Kebijakan selalu diformulasikan untuk mengatasi
ataupun mencegah timbulnya masalah, khususnya masalah yang bersifat isu
publik. Masalah disebut sebagai isu publik manakali masalah itu menjadi
11
keprihatinan (concern) masyarakat luas dan mempengaruhi hajat hidup
masyarakat luas.
2) Nilai kebijakan (value) setiap kebijakan mengandung nilai tertentu dan juga
bertujuan untuk menciptakan tata nilai baru atau norma baru dalam
organisasi. Sering kali nilai yang ada di masyarakat atau anggota organisasi
berbeda dengan nilai yang ada di pemerintah. Oleh karena itu perlu partisipasi
dan komunikasi yang intens pada saat merumuskan kebijakan.
3) Siklus kebijakan proses penetapan kebijakan sebenarnya adalah sebuah
proses yang siklis dan bersifat kontinum, yang terdiri atas tiga tahap yaitu
perumusan kebijakan (policy formulation), penerapan kebijakan (policy
implementation) dan evaluasi kebijakan (policy review).
4) Pendekatan dalam kebijakan pada setiap tahap siklus kebijakan perlu disertai
dengan penerapan pendekatan (approaches) yang sesuai. Tahap formulasi,
pendekatan yang banyak dipergunakan adalah pendekatan normative,
valuatif, predikatif ataupun empirik. Tahap implementasi banyak
menggunakan pendekatan structural (organisasional) ataupun pendekatan
manajerial. Sedangkan tahap evaluasi menggunakan pendekatan yang sama
dengan tahap formulasi. Pemilihan pendekatan yang digunakan sangat
menentukan tingkat efektivitas dan keberhasilan sebuah kebijakan.
5) Konsekuensi kebijakan pada setiap penerapan kebijakan perlu dicermati
akibat yang dapat ditimbulkan. Memantau hasil kebijakan, kita harus
membedakan dua jenis akibat, luaran (output) dan dampak atau konsekuensi
yang ditimbulkan. Tingkat intensitas konsekuensi akan berbeda antara satu
12
kebijakan dengan yang lain juga dapat berbeda berdasar dimensi tempat dan
waktu. Konsekuensi lain yang juga perlu diperhatikan adalah timbulnya
resistensi atau penolakan dan perilaku negatif.7
4. BANGKIT BERDAYA
Bangun kelurahan secara intensif dan terpadu berazaskan swadaya
(BANGKIT BERDAYA) diatur dalam Peraturan Walikota Jambi Nomor 42
Tahun 2015 tentang juknis bangun kelurahan secara intensif dan terpadu
berazaskan swadaya (BANGKIT BERDAYA) anggaran tahun 2016. BANGKIT
BERDAYA didefinisikan sebagai inisiatif pemerintah Kota Jambi yang ditujukan
untuk akselerasi percepatan pembangunan melalui pemberian bantuan bahan
material atau bangunan untuk setiap rukun tetangga sekota Jambi dalam rangka
mendukung program percepatan daerah yang meliputi pemerataan pembangunan
terutama infrastruktur dasar.
Tujuan kegiatan BANGKIT BERDAYA secara umum adalah merupakan
upaya pemerataan pembangunan sarana dan prasarana dan utilitas lingkungan
rukun tetangga (RT) dengan melalui partisipatif masyarakat dalam wilayah Kota
Jambi. sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
yang berwawasan lingkungan dan untuk mendukung terwujudnya Kota Jambi
sebagai Pusat Perdagangan Barang dan Jasa Berbasis Masyarakat dengan
Berahlak dan Berbudaya sebagai visi Kota Jambi 2018. Sasaran kegiatan Bangkit
Berdaya yaitu, meningkatkan akomodasi hingga 60% dari total usulan
infrastruktur publik dasar berbasis RT dan meningkatkan 100% partisipasi
7 Budi Winarno, Kebijakan Publik Teori, Proses, Dan Studi Kasus, (Jakarta: Caps, 2014),
Hlm.20
13
masyarakat. Dengan sasarannya adalah rukun tetangga dalam wilayah Kota Jambi
yang telah terkompilasi dalam data pokok hasil Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) dan Musyawarah Kelurahan Kota Jambi.8
5. Konsep Pembangunan
Menurut Syamsi pembangunan merupakan proses perubahan sistem yang
telah direncanakan menuju arah perbaikan yang orientasinya ke modernisasi
pembangunan serta kemajuan sosial ekonomi. Rancangan pembangunan ialah
kunci pembuka mengenai pengertian baru tentang hakikat dari fungsi administrasi
setiap negara yang sifatnya dinamis. Suatu pembanguna dapat berjalan dengan
lancar jika administrasinya baik. Dalam administrasi pembangunan menunjukkan
kompleksnya suatu organisasi pemerintah, sitem manajemen dan proses aktivitas
yang terjadi oleh pemerintah guna mencapai suatu tujuan.9
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (penelitian-
penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada fokus/tema yang diteliti.
Sebelumnya ada penelitian terdahulu yang tema atau fokusnya hampir mirip
dengan penelitian ini, berdasarkan penelusuran keperpustakaan dan internet,
terdapat penelitian yang mirip dengan penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Irfandi Pratama mahasiswa SI
Program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
8 Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit Berdaya Tahun
Anggaran 2016 9 Wirda Afni, Analisis Pelaksanaan Pembangunan Desa Didesa Teluk Leach Kecamatan
Rupat Kabupaten Bengkalis, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim, Riau Pekan Baru, 2013
14
Sultan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2020 yang berjudul Analisis Kebijakan
Program Kartu Identitas Anak (Kia) Di Tinjau Dari Peraturan Bupati Tanjung
Jabung Timur Nomor 35 Tahun 2016 (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Timur). Hasil dari penelitian ini menggambarkan
bahwa sudah selayaknya sebagai negara hukum Indonesia untuk menjamin hak
setiap warga negara tanpa terkecuali. Salah satu diantaranya ialah hak atas
identitas diri seorang anak 0-17 kurang satu hari dan belum menikah belum
memiliki identitas diri yang berlaku secara nasional. Maka dari pada itu hadirnya
Kartu Identitas Anak untuk menjamin hak mereka sebagai warga negara untuk
mendapatkan pelayanan publik. Namun persoalannya tidak hanya disitu yakni
bagaimana identitas itu dapat bermanfaat bagi anak yang di dukung sarana dan
prasana yang memadai. Dengan temuan pada penelitian bahwa program KIA
hanya sebagai program rawerd, artinya program KIA belum begitu memiliki
keurgensian yang mendasar yang segera dan harus mendapatkan perhatian.10
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ani Safitri mahasiswi SI Program
studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi Tahun 2020 yang berjudul Grand Inovasi Pemerintahan Daerah
(Studi Kebijakan Tentang Program Bangkit Berdaya Kota Jambi). Hasil dari
penelitian ini menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan program Bangkit
Berdaya sebagai suatu inovasi yang besar di Kota Jambi di Kecamatan
Telanaipura, kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal gotong royong dilatar
10
Irfandi Pratama, Analisis Kebijakan Program Kartu Identitas Anak (Kia) Di Tinjau Dari
Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 35 Tahun 2016 (Studi Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Timur), Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan,
Fakultas Syariah, Uin Jambi, 2020
15
belakangi oleh banyaknya masyarakat dengan tingkatan sosial menengah keatas
dan pekerja tetap, serta kecemburuan sosial masyarakat yang beranggapan bahwa
pelaksanaan Program Bangkit Berdaya seharusnya dikerjakan langsung oleh pihak
pemerintah, bukan masyarakat. Yang hal tersebut bertolak belakang dengan
Peraturan Walikota No 21 Tahun 2017. Maka diperoleh hasil dan kesimpulan
sebagai berikut : (1) Bentuk Grand Inovasi Daerah diatur didalam Peraturan
Pemerintah No 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah. (2) Pelaksanaan Program
Bangkit Berdaya di Kota Jambi dapat dikatakan 80% sudah terlaksana, namun
masih ada beberapa daerah atau lingkungan rukun tetangga (RT) yang masih
belum merasakan manfaatnya. (3) Faktor penghambat pelaksanaan program
Bangkit Berdaya dapat dilihat dari 2 aspek yaitu aspek sosial, dan aspek
ekonomi.11
Ketiga, Chintya Pertiwi (2019) melakukan penelitian dengan judul
“Impementasi Program Pemerintah Kota Jambi Menuju Jambi Bangkit Berdaya”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didalam prinsip program Bangkit
Berdaya ini terdapat keadilan, kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan, keterbukaan,
akuntabilitas, partisipasi, keberlanjutan, dan ini semua cukup memadai di dalam
program Bangkit Berdaya seperti keterbukaan, Pemerintah sangat terbuka
terhadap masukan dan saran yang diberikan oleh masyarakat, dan juga terbuka
tentang persoalan dana masuk dan dana yang keluar. Pemerintah juga
bertanggung jawab secara teknis maupun administratif dan turut mengawasi
11
Ani Safitri, Grand Inovasi Pemerintahan Daerah (Studi Kebijakan Tentang
Programbangkit Berdaya Kota Jambi), Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah, UIN
Jambi, 2020
16
lancar atau tidak nya pelaksanaan program tersebut. Pertanggung jawaban
keuangan dana kegiatan BANGKIT BERDAYA dilaksanakan dengan Tertib,
Administrasi, Transparan, Akuntabel, tepat waktu dan jauh dari penyimpangan,
dan pertanggung jawaban keuangan pun sudah terjamin dikarenakan mayarakat
bukan menerima uang nya tetapi hanya menerima barang bantuan material yang
diberikan kepada masyarakat agar cepat terlaksananya program tersebut.12
Berdasarkan tinjauan pustaka yang penulis lakukan, maka dapat
digambarkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dari ketiga tinjauan pustaka
diatas adalah sama-sama membahas tentang kebijakan suatu program dari
Pemerintah dan adapun perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu pada
fokus penelitian yang mana penelitian ini lebih difokuskan pada Realisasi suatu
program pemerintah yaitu mengenai Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara
Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) Di
Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi yaitu pada tahun
2018-2020.
12
Chintya Pertiwi, Impementasi Program Pemerintah Kota Jambi Menuju Jambi Bangkit
Berdaya, Skripsi, Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial, UIN Suska,
2019
17
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Adapun objek penelitian akan
ditekankan pada masyarakat yang berada dilingkungan Kelurahan Kenali Besar,
disamping itu juga melibatkan aparat pemerintah setempat guna mendapatkan
informasi dan data-data yang lebih akurat sehingga sangat membantu bagi penulis
dalam membuat skripsi ini.
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif atau
lapangan yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting
dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial
adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga
bagi suatu pengembangan konsep teori atau suatu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan dan mendeskripsikan peristiwa maupun fenomena yang terjadi di
lapangan dengan menyajikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta atau fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode
deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud memberikan data yang
seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainya. 13
Sesuai
13 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 22
dengan kasus yang terjadi, maka pendekatan penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor bahwa metode kualitatif mencakup prosedur
untuk menghasilkan data deskriptif berisi kata-kata si penulis maupun lisan dari
orang-orang serta perbuatan yang dapat dilihat dan diamati. Mereka mengatakan
bahwa pendekatan ini akan diarahkan pada tempat dan individunya secara utuh.
Untuk itu tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel
atau hipotesis saja namun perlu mengamati sebagai bagian dari sesuatu
keutuhan.14
Penelitian ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
mengumpulkan data yang spesifik dari informan dan menafsirkan makna analisis
data dari suatu objek yang diteliti yaitu realisasi program bangun kelurahan secara
intensif dan terpadu berazaskan swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan
Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis sumber data yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data pokok yang dibutuhkan pada suatu penelitian
dan dapat diperoleh secara langsung melalui sumbernya ataupun melalui lokasi
dari objek penelitian serta keseluruhan data yang didapat dari hasil suatu
14
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, (2017), hal. 4
penelitian yang didapatkan dilapangan.15
Data primer memuat informasi-
informasi yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Adapun yang dijadikan data primer adalah data yang sifatnya
berkaitan dengan obyek penelitian.
Data Primer yang peneliti maksud adalah informasi-informasi yang di
peroleh secara langsung yang peneliti lakukan dengan cara observasi dan
wawancara dan dokumtasi. Data primer ini digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif Dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sejumlah keterangan yang didapatkan secara
tidak langsung maupun sumber melalui perantara. Data Sekunder ini dikutip dari
sunber lain atau dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya sehingga data tidak
bersifat authentic yang berasal dari dokumen-dokumen baik berupa dokumen dari
Kantor Lurah maupun bahan perpustakaan lainnya yang mendukung penelitian ini
berhubungan dengan Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif Dan
Terpadu Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi seperti dokumen yang berhubungan
dengan penelitian, dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan penelitian,
serta buku, jurnal, atau tulisan lain yang dikeluarkan oleh industri lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
15
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2014),
Hal.34
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data itu diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data itu disebut responden, yaitu, orang-orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun
lisan.16
Jadi sumber data yang diambil oleh peneliti sesuai dengan fokus penelitian
adalah manusia dan materi. Sumber data ditentukan berdasarkan jenis data seperti
sumber dokumen, pustaka dan lapangan. Jadi sumber data dalam penelitian ini
adalah Kepala lurah di Kelurahan Kenali Besar beserta perangkatnya, serta
masyarakat Kelurahan Kenali Besar sebagai tambahan materi dalam penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dilapangan yakni di
Kelurahan Kenali Besar, maka peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data. Karena penelitian ini digolongkan penelitian lapangan maka
dalam memperoleh data di lapangan dilakukan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi yang dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan observasi langsung yaitu mengumpulkan data
yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak
pada objek penelitian, yang pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Hlm. 174.
peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. 17
Observasi pada penelitian ini
merupakan pengamatan langsung tentang realisasi program BANGKIT
BERDAYA di Kelurahan Kenali Besar.
b. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang melibatkan dua pihak yaitu
pewawancara sebagai orang yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
sebagai orang yang memberikan jawaban dari pertanyaan tersebut. Wawancara
dilakukan karena ada suatu maksud dan tujuan yang dibutuhkan.18
Untuk
mendapatkan data yang akurat penulis akan mewawancarai secara langsung
beberapa pihak yang berada di Kantor Kelurahan Kenali Besar dan beberapa
masyarakat di Kelurahan Kenali Besar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu catatan peristiwa yang telah berlalu yang
ditunjukkan dengan bentuk tulisan, gambar maupun karya-karya bersejarah dari
seseorang. Dokumen dari tulisan seperti catatan harian, sejarah kehidupan,
biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen dari gambar meliputi foto, gambar
hidup, dan sketsa. Sedangkan dokumen dari karya ilmiah meliputi karya seni,
dapat berupa gambar, patung dan film. Untuk memperoleh dokumentasi yaitu
melalui dokumen-dokumen, arsip maupun dari lembaga yag akan diteliti.19
17
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gama Unit Press,
1995).Hlm 100. 18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2017), Hlm.186 19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , (Bandung: Alfabeta,
2017), Hlm.240
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu proses untuk mencari dan menyusun
data secara sistematis yang didapatkan melalui hasil dari wawancara, catatan
lapangan dan bahan-baha lainnya, sehingga mudah dipahami dan dapat
diinformasikan kepada orag lain. Teknik analisis data dilakukan dengan
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, membuat secara pola serta
membuat kesimpulan mengenai hal penting untuk dapat diceritakan kepada
khalayak lain.20
1) Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan yang didapatkan dari
lapangan baik berupa arsi-arsip, dokumen, gambar-gaambar dan lainnyaa.
Kemudian diperiksa kembali dan diatur untuk diurutkan.
2) Reduksi data
Mereduksi data berarti, merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting di cari pola dan temanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
3) Penyajian data
Penyajian data merupakan penyusunan sekumpulan informasi dari reduksi
data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah
dipahami. Dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif sehingga Data
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Hlm. 244.
yang telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari
sumber pustaka penelitian ini penyajian data dilakukan dengan bentuk uraian
singkat berbentuk tabel atau data-data statistik, dan grafik yang menjelaskan
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan
mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-masing sehingga akan
semakin mudah dipahami.
4) Verifikasi data
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Milles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data yaang
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di
dukung oleh bukti-bukti nyang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara berurutan, pembahasan dalam
penulisan skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan Bab I, Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya
menjadi pijakan bagi penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori dan tinjauan pustaka.
Kemudian pada Bab II, membahas tentang metode penelitian dalam
pebuatan skripsi dengan sub-sub tempat dan waktu penelitian, pendekatan
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrument pengumpulan data,
analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian. Untuk mempermudah
penulis dalam menggunakan waktu dengan tepat maka dibuat jadwal penelitian
dalam sub-sub ini agar penelitian dalam penulisan ini selesai tepat pada waktunya.
Bab III : Merupakan bab yang memuat gambaran umum lokasi yang
meliputi Sejarah Berdirinya kelurahan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan
Sarana dan Prasarana.
Bab IV : Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu
Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara Intensif Dan Terpadu Berazaskan
Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam
Barajo Kota Jambi.
Bab V : Berisi tentang penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum vitae.
Kesimpulan diambil dari bukti serta uraian yang didapat dan telah ditulis
terdahulu yang berkaitan erat dengan inti atau pokok permasalahan. Dalam hal ini
kesimpulan bukan resume dari apa yang ditulis dahulu melainkan kesimpulan
adalah jawaban masalah dari data yang diperoleh.
G. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tahun 2020-2021
Maret-Juni Juli-
Oktober
November-
Februari
Maret-Juni Juli-
November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
x
2 Pembuatan
Proposal
x
3 Perbaikan
Proposal dan
seminar
x
4 Surat Izin
Riset
x
5 Pengumpulan
Data
x
6 Pengolahan
dan Analisis
Data
x
7 Pembuatan
Laporan
x
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
x
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
x
10 Perbaikan
dan
Penjilidan
x
26
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Geografis Kelurahan Kenali Besar
Kelurahan Kenali Besar merupakan salah satu dari 5 kelurahan di
Kecamatan Alam Barajo, dimana kelurahan ini berdiri pada tahun 2004.
Kelurahan Kenali Besar terbagi atas 73 RT dengan luas wilayah 1.101 hektar
dapat ditempuh dengan kendaraan umum dan jarak 1 kurang lebih 10 km dari
pusat perdagangan Kota Jambi. Kelurahan Kenali Besar merupakan Kelurahan
yang terletak di Kecamatan Alam Barajo yang berbatasan dengan Kelurahan
Rawasari, Kelurahan Beliung, Kelurahan Mayang Mangurai dan Kelurahan
Pematang Sulur.
Secara geografis Kelurahan Kenali Besar terletak di Kota Jambi dan Kota
Jambi berada di antara : 103⁰ 30’1,67” Bujur Timur sampai 103⁰ 40’0,22” Bujur
Timur 01⁰ 30’2,98” Lintang Selatan sampai 01⁰ 40’1,07” Lintang Selatan dengan
luas wilayah 205,38 km atau sekitar 0,38 persen dari luas Provinsi Jambi.
Kelurahan Kenali Besar memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Tabel 1
Batas Wilayah Kelurahan Kenali Besar21
Sebelah Utara Rawasari dan Simp. IV Sipin
Sebelah Selatan Pematang Gajah dan Mendalo Darat
Sebelah Barat Penyengat Rendah dan Pematang Sulur
21
Kantor Kelurahan Kenali Besar, Batas Wilayah Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
Sebelah Timur Bagan Pete
Setiap daerah memiliki batas-batas wilayah disekitarnya begitu juga dengan
Kelurahan kenali besar, sebelah utara berbatasan dengan rawasari dan simp.IV
sipin, sebelah selatan berbatasan dengan pematang gajah dan mendalo darat,
sebelah barat berbatasan dengan penyengat rendah dan pematang sulur, sebelah
timur berbatasan dengan bagan pete.
Tabel 2
Orbitrasi (Jarak Dari Pusat Pemerintahan) 22
Jarak Dari Pusat Pemerintahan Kecamatan 6 Km
Jarak Dari Purat Pemerintahan Kota 7 Km
Jarak Dari Pusat Pemerintahan Kabupaten 0
Jarak Dari Pusat Pemerintahan Provinsi 5 Km
B. Nama Kepala Kelurahan Kenali Besar yang pernah menjabat23
1. Samsul Bahri : 2001-2003
2. Indrizal : 2003-2005
3. Maderi : 2005-2006
4. Rd. Usman Ja’far : 2006-2007
5. Bustami : 2007-2008
22
Kantor Kelurahan Kenali Besar, Orbitrasi Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021 23
Dokumentasi Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
6. Maderi : 2008-2009
7. Rusdan : 2009-2011
8. Maryadi : 2011-2013
9. Hamdani : 2013-Sekarang
C. Demografi Kelurahan Kenali Besar
Penduduk adalah sejumlah manusia yang menempati suatu daerah tertentu
pada waktu tertentu. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan
negara tersebut, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonomian negara
tersebut. Pengaruh jumlah penduduk akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan suatu daerah.24
Jumlah penduduk Kelurahan Kenali Besar adalah
32.208 jiwa yang terdiri dari 16.051 laki-laki, 16.157 perempuan, jumlah kepala
keluarga adalah 9.361 serta kepadatan penduduk 1.925.34 per Km.
Tabel 3
Tingkatan Pendidikan25
No Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan
1. Tamat Sd/ Sederajat 1089 1000
2. Tamat Smp/Sederajat 1110 1350
3. Tamat Sma/Sederajat 1500 1700
4. Tamat S-1/Sederajat 589 830
24 Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan Ekonomi di
Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Ekonomi, Vol. 17, No.2, Agustus 2009, Hlm. 51 25 Kantor Kelurahan Kenali Besar, Tingkatan Pendidikan, 21 April 2021
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, yang diwariskan dari genarasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, palatihan dan penelitian, dan pendidikan untuk mencerdaskan dan
mengembangkan pontensi didik.
Tabel 4
Mata Pencaharian di Kelurahan Kenali Besar26
No. Jenis pekerjaan Laki-laki Perempuan
1. Petani 219 orang 50 orang
2. Buruh tani 1200 orang 205 orang
3. Pegawai negeri sipil 3150 orang 1500 orang
4. Pengusaha kecil, menengah dan besar 353 orang 150 orang
5. Notaris 15 orang 0 orang
6. Wiraswasta 1200 orang 300 orang
7. Buruh harian lepas 339 orang 12 orang
8. Kontraktor 50 orang 0 orang
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian
masyarakat Kelurahan Kenali Besar yang paling dominan adalah berkerja di
sektor pemerintahan seperti pegawai negeri sipil. Hal ini dikarenakan daerahnya
26 Kantor Kelurahan Kenali Besar, Mata Pencaharian, 21 April 2021
di sebuah perkotaaan yang memang banyak berkerja di instasi pemerintahan, hal
ini tentunya berbeda jauh dengan daerah perdesaan, dimana masyarakatnya
dominan adalah berkerja sebagai petani atau buruh tani. Kemudian sebagian dari
masyarakat di Kelurahan Kenali Besar adalah pengusaha kecil, menengah dan
besar, notaris, buruh harian lepas, kontraktor dan lainya sebagainya.
Tabel 5
Agama dan Kepercayaan27
No. Agama Laki-laki Perempuan
1. Islam 10872 16447
2. Kristen 2415 2416
3. Hindu 27 25
Agama atau kepercayaan merupakan suatu ajaran atau sistem yamg
mengatur tentang tata keimanan, kepercayaan dan peribatan kepada Tuhan yang
Maha Esa serta kaidah yang terkait pergaualan manusia dengan manusia dengan
lingkunganya. Mayoritas penduduk Kelurahan Kenali Besar rata-rata menganut
agama Islam, dan sisanya beragama Kristen dan Budha.
D. Sarana Prasarana Kelurahan Kenali Besar
Untuk menunjang kebutuhan masyarakat dan pemerintah kelurahan baik
sifatnya pendidikan, kesehatan dan olahraga maka dibutuhkan sarana prasarana
27
Profil Kelurahan Kenali Besar, April 2021
yang memadai maka penulis menyajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 6
Sarana Prasarana kelurahan Kenali Besar28
No. Jenis Volume Kondisi
1. Kantor kelurahan Permanen Baik
2. Puskesmas Permanen Baik
3. Posyandu 19 buah Baik
4. Poliklinik 3 buah Baik
5. Paud 8 buah Baik
6. Tk 8 buah Baik
7. Sd 4 buah Baik
8. Smp 1 buah Baik
9. Sma 1 buah Baik
10. Masjid 20 buah Baik
11. Mushola 23 buah Baik
12. Tempat olahraga 2 buah Baik
28
Kantor Kelurahan Kenali Besar, Sarana Prasarana, 21 April 2021
Menurut Winarno Surakhmad, beliau mengemukakan bahwa “sarana adalah
suatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai sesuatu tujuan, sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang dapat menunjang terlaksananya suatu
kegiatan”.29
E. Visi dan Misi Kelurahan Kenali Besar30
1. Visi
Dalam menjalankan roda pemerintahan agar lebih terarah tentunya Kelurahan
Kenali Besar memiliki tujuan dan target yang dituangkan dalam visi Kelurahan
yaitu :
“Menjadikan Kelurahan Kenali Besar sebagai simpul pelayanan prima
yang didukung SDM yang professional menuju Kota Jambi sebagai
pusat perdagangan dan jasa yang berbasis pada masyarakat yang
berakhlak dan berbudaya.”
2. Misi
a. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya aparatur
b. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
d. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
e. Meningkatkan sarana dan prasarana kecamatan yang mendukung pelayanan
kepada masyarakat
f. Terciptanya lingkungan kelurahan yang indah, bersih dan nyaman.
Tujuan dan sasaran dalam visi kelurahan Kenali Besar sebagai berikut:
29
Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan Tekhnik
Methodologi Pengajaran, (Bandung: Tarsito, 2001), Hlm. 24 30 Dokumentasi Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
- Meningkatkan kapasitas kelembagan dan kualitas sumber daya aparatur
Tujuannya: meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas, fungsi dan peran
kelembagaan. Sasarannya: meningkatkan kemampuan sumber daya
aparatur dan manajemen (tata kerja kelembagaan), meningkatkan
pelayanan administrasi, sarana dan prasarana kelembagaan.
- Meningkatkan kualitas perencanaan dan pembangunan
Tujuannya: meningkatkan perencanaan pembangunan kelurahan yang
partisipatif yang berbasis pada kebutuhan pembangunan. Sasarannya:
Meningkatnya kualitas perencanan pembangunan kelurahan.
- Meningkatnya kualitas pelayanan publik
tujuannya: Meningkatkan tertib administrasi. Sasarannya: meningkatnya
pelayanan administrasi yang mudah, cepat, akurat dan terjangkau.
- Memelihara dan menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat
Tujuannya: Memelihara dan menjaga ketentraman dan ketertiban
masyarakat. Sasarannya: Terpeliharanya ketentraman dan ketertiban
masyarakat
- Meningkatkan sarana dan prasarana kelurahan yang mendukung pelayanan
kepada masyarakat
Tujuannya: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sasarannya:
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
- Terciptanya lingkungan kelurahan yang indah, bersih dan nyaman
Tujuannya: Terpeliharanya keindahan, kebersihan dan kenyamanan di
Kelurahan Kenali Besar. Sasarannya: Keindahan, kebersihan dan
kenyamanan di Kelurahan Kenali Besar.
F. Struktur Organisasi Kelurahan Kenali Besar
Bagan Struktur Organisasi Kelurahan Kenali Besar 31
31 Dokumentasi Kelurahan Kenali Besar, 21April 2021
LURAH
HAMDANI, S.H
NIP. 197011051994011001
SEKRETARIS
MARYANI, S.E
NIP. 197012021992032006
KASI KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN
MUHIBUN, S. SOS
NIP. 197403232000031004
STAF KASI
KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN
ZAEFUDIN JUFRI
NIP. 196807022007011001
STAF KASI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KELURAHAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
YULI FITRI
NIP. 198407292009012007
KASI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KELURAHAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
IHSAN, S.E
NIP. 196712041994031006
STAF KASI
KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN
M. SUKIRMAN
STAF KASI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KELURAHAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
MOH. MASTUR
NIP. 196807022007011001
STAF KASI
PEMBERDAYAAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
HERI NOFRIZAL, S. SOS
KASI PEMERINTAHAN
DAN PELAYANAN UMUM
FLORA, S.E
NIP. 196603051986032007
STAF KASI
PEMERINTAHAN DAN
PELAYANAN UMUM
HARDILENA
NIP. 197002131990032002
STAF KASI
PEMERINTAHAN DAN
PELAYANAN UMUM
RTS. ASMARANI
NIP. 198109062014072003
STAF KASI
PEMERINTAHAN DAN
PELAYANAN UMUM
YULIANA ZAKIA, S.KM
36
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS PEMBAHASAN
A. Realisasi Program Bangun Kelurahan Secara intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi
1. Dasar Kebijakan
Dalam merealisasikan Program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan
Kenali Besar diatur dalam regulasi Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun
2015 tentang petunjuk teknis bangun kelurahan secara intensif dan terpadu yang
berazaskan swadaya tahun anggaran 2016. 32
Dimana program BANGKIT
BERDAYA didefinisikan sebagai inisiatif pemerintah Kota Jambi yang ditujukan
untuk akselerasi percepatan pembangunan melalui pemberian bantuan bahan
material atau bangunan untuk setiap rukun tetangga sekota Jambi dalam rangka
mendukung program percepatan daerah yang meliputi pemerataan pembangunan
terutama infrastruktur dasar.
Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah sebagai
berikut:33
a. Komunikasi
Komunikasi sangat penting menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari
32
Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit Berdaya
Tahun Anggaran 2016 33
Edward, Komunikasi Publik, Jurnal Komunikasi, Vol. 3 No.3 No. 1 Tahun 2008, hlm.
149
37
implementasi kebijakan publik. Implementasi yang efektif terjadi apabila para
pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.
Pengetahuan atas apa yang akan mereka kerjakan dapat berjalan apabila
komunikasi berjalan dengan baik, sehingga setiap keputusan kebijakan dan
peraturan impelementasi harus ditansmisikan (atau dikomunikasikan) kepada
bagian personalia yang tepat. Selain itu, kebijakan yang dikomunikasikan pun
harus tepat, akurat, dan konsisten.
Terdapat tiga indikator yang dapat dipakai dalam mengukur keberhasilan
variabel komunikasi yaitu :
1) Transmisi adalah penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan
suatu implementasi yang baik pula. Seringkali yang terjadi dalam penyaluran
komunikasi adalah adanya salah pengertian.
2) Kejelasan adalah komunikasi yang diterima oleh para pelaksana kebijakan
haruslah jelas dan tidak membingungkan atau tidak ambigu.
3) Konsistensi adalah perintah yang diberikan dalam melaksanakan suatu
komunikasi haruslah konsisten dan jelas untuk diterapkan atau dijalankan.
Karena jika perintah yang diberikan sering berubah-ubah, maka dapat
menimbulkan kebingungan bagi pelaksana di lapangan
b. Sumber Daya
Indikator sumber daya terdiri dari beberapa elemen, yaitu:
1) Staf, sumber daya utama dalam implementasi kebijakan dalah staf. Kegagalan
yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salah satunya disebabkan
38
oleh karena staf yang tidak mencukupi, memadai, ataupun tidak kompeten di
bidangnya.
2) Informasi, dalam implementasi kebijakan, informasi mempunyai dua bentuk,
yaitu pertama informasi yang berhubungan dengan cara melaksanakan
kebijakan. Implementor harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan
saat mereka diberi perintah. Kedua, informasi mengenai data kepatuhan dari
para pelaksana terhadap peraturan dan regulasi pemerintah yang telah
ditetapkan.
3) Wewenang, pada umumnya kewenangan harus bersifat formal agar perintah
dapat dilaksanakan. Kewenangan merupakan otoritas atau legitimasi bagi
para pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan secara politik.
Ketika wewenang nihil, maka kekuatan para implementor dimata publik tidak
terlegitimasi, sehingga dapat menggagalkan proses implementasi kebijakan.
4) Fasilitas, fasilitas fisik juga merupakan faktor penting dalam implementasi
kebijakan. Implementor mungkin memiliki staf yang mencukupi, mengerti
apa yang harus dilakukan dan memiliki wewenang untuk melaksanakan
tugasnya, tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung.
c. Disposisi,
Variabel ketiga yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan
adalah disposisi. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada variabel disposisi,
menurut Goerge C.Edward III adalah:
1) Pengangkatan birokrat, disposisi atau sikap pelaksana akan menimbulkan
hambatan-hambatan yang nyata terhadap implementasi kebijakan apabila
39
personil yang ada tidak melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diinginkan
oleh pejabat-pejabat tinggi. Karena itu, pemilihan dan pengangkatan personil
pelaksana kebijakan haruslah orang-orang yang memiliki dedikasi pada
kebijakan yang telah ditetapkan.
2) Insentif , Edward menyatakan bahwa salah satu teknik yang disarankan untuk
mengatasi masalah kecenderungan para pelaksana adalah dengan
memanipulasi insentif. Oleh karena itu, pada umumnya orang bertindak
menurut kepentingan mereka sendiri, maka memanipulasi insentif oleh para
pembuat kebijakan mempengaruhi tindakan para pelaksana kebijakan.
Dengan cara menambah keuntungan atau biaya tertentu mungkin akan
menjadi faktor pendorong yang membuat para pelaksana kebijakan
melaksanakan perintah dengan baik. Hal ini dilakukan sebagai upaya
memenuhi kepentingan pribadi atau organisasi
d. Struktur Birokrasi
Keberhasilan implementasi kebijakan publik adalah struktur birokrasi.
Walaupun sumber daya untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia, atau para
pelaksana kebijakan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, dan mempunyai
keinginan untuk melaksanakan suatu kebijakan, kemungkinan kebijakan tersebut
tidak dapat dilaksanakan atau direalisasikan karena terdapatnya kelemahan dalam
struktur birokrasi.34
Prinsip pelaksanaan kegiatan BANGKIT BERDAYA adalah sebagai
berikut:
34
Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm.6
40
a) Keadilan, menekankan pada aspek pemerataan, tidak diskriminatif dan
seimbang antara hak dan kewajiban.
b) Kemanfaatan, dilaksanakan dengan memperhatikan kegunaan atau fungsi dari
barang/ruang/kondisi yang diperbaiki atau diganti.
c) Keterpaduan, menintegrasikan berbagai komponen terkait sehingga dapat
berjalan secara terkoordinir dan sinergis.
d) Kemitraan, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dibutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak.
e) Keterbukaan, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini berhak
mendapatkan informasi yang benar dan bersedia menerima masukan bagi
keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
f) Akuntabilitas, berbagai sumber daya digunakan dengan penuh tanggung
jawab dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administatif.
g) Partisipasi, pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan unsur
masyarakat termasuk dunia usaha dengan mendayagunakan berbagai sumber
daya yang dimilikinya.
h) Keberlanjutan, dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mencapai
kesejahteraan dan kemandirian.
Data yang diperoleh dari Humas Setda Kota Jambi, program BANGKIT
BERDAYA ini sudah mendapat penghargaan internasional yaitu IOPD Award
Recognition kategori “Best Citizen Participation” di Montreal Kanada Medio Juni
2017. Yang menjadikan Kota Jambi sebagai 30 besar kota terbaik dari 7000
Kabupaten/Kota didunia yang memiliki inovasi sosial inspiratif, yang secara
41
khusus mengedepankan peran serta masyarakat dan partisipasi komunitas
masyarakat.35
Berdasarkan penuturan diatas dapat dicermati bahwa program BANGKIT
BERDAYA bukanlah sebuah program yang biasa saja namun program ini
merupakan program yang telah mendunia. Kita sebagai masyarakat Kota Jambi
bangga karena Kota Jambi mendapat penghargaan Internasional melalui bapak
Walikota Jambi yaitu Bapak Dr. H. Syarif Fasha, S.E., M.E yang menjadikan kota
jambi sebagai predikat 30 besar kota terbaik dari 7000 Kabupaten/Kota di dunia.
Wawancara bersama Bapak Hamdani, S.H selaku Kepala Kelurahan Kenali
Besar, beliau menyampaikan:
Program BANGKIT BERDAYA merupakan sebuah program dari bapak
Walikota Jambi yang mulai di realisasikan di Kelurahan Kenali Besar pada
tahun 2018. Dengan adanya program BANGKIT BERDAYA untuk
masyarakat agar dapat menumbuhkan kembali semangat gotong royong dari
masyarakat perkotaan yang sudah menurun agar dapat aktif kembali.
Program BANGKIT BERDAYA ditujukan untuk pemerataan pembangunan
di Kelurahan Kenali Besar terlebih bahwa program ini sudah mendapat
penghargaan internasional36
Terkait penjelasan bapak Hamdani, S.H dapat disimpulkan bahwa
Kelurahan Kenali Besar mulai merealisasikan program yang diluncurkan oleh
bapak Walikota Jambi yaitu pada tahun 2018. Hal ini sangat baik untuk
dilaksanakan karena ditujukan untuk mengaktifkan kembali budaya yang kian
menurun. Untuk itu program BANGKIT BERDAYA hadir dan diharapkan dapat
menumbuhkan kembali semangat gotong royong dari masyarakat di Kelurahan
Kenali Besar itu sendiri agar dapat membangun daerahnya sesuai dengan
35
https:// jambikota-go-id/bangkit-berdaya-inovasi-dan-solusi-akselerasi-pembangunan-
kota-jambi/amp/. Selasa, 27 April 2021. Pukul 04.25 WIB 36
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021
42
kebutuhan dari lingkup daerah tersebut karena program ini membawa manfaat
bagi lingkup daerah yang membutuhkan pembangunan agar pemerataan
pembangunan dapat terus berjalan sesuai dengan harapan yaitu percepatan
pembangunan.
2 Perencanaan Program BANGKIT BERDAYA
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dijalankan
oleh sebuah organisasi, disamping fungsi lainnya yaitu pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Perencanaan dinilai sebagai salah satu fungsi
manajemen yang penting dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan setiap
fungsi manajemen lainnya.37
Sasaran program BANGKIT BERDAYA adalah
rukun tetangga dalam wilayah kota wilayah Kota Jambi yang telah terkompilasi
dalam data pokok hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) dan musyawarah kelurahan Kota Jambi. Dengan mengikuti
tata cara pengajuan permohonan sebagai berikut:
a. RT calon penerima bahan material/bahan kegiatan BANGKIT BERDAYA
tahun 2016 mengajukan permohonan bantuan kepada Camat setempat yang
telah disetujui oleh Lurah dengan melampirkan persyaratan:
1) Proposal yang memuat perencanaan sederhana dan non-teknis kegiatan
dna jumlah permohonan bantuan material atau bahan bangunan yang
diajukan.
2) Data-data penunjang lainnya.
37
Rusniati dan Ahsanul Haq, Perencanaan Strategis dalam Perspektif Organisasi, E-
Jurnal INTEKNA Politeknik Banjarmasin v.No.2 Tahun 2014
43
b. RT calon penerima bahan material atau bahan kegiatan BANGKIT
BERDAYA mengajukan permohonan usulan kebutuhan beserta rencana
anggaran biaya (RAB) sebagai dasar bantuan material atau bahan kepada
Camat.
c. Atas permohonan kegiatan BANGKIT BERDAYA dari RT, selanjutnya
Camat melakukan seleksi dan verifikasi dapat di bantu oleh tim teknis
terhadap permohonan bantuan serta menetapkan RT yang dinilai layak
sebagai calon penerima kegiatan bangkit berdaya, dengan biaya maksimal
RP.50.000.000,-;
d. Hasil seleksi dan verifikasi terhadap permohonan bantuan dituangkan dalam
berita acara;
e. RT calon penerima bahan material atau bahan diwajib membuat surat
pernyataan atau fakta integritas.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan sekretaris Lurah yaitu
ibu Maryani, S.E, beliau mengatakan:
Perencanaan pembangunan program BANGKIT BERDAYA ini
berdasarkan usulan dari masyarakat tetapi tetap kami mengacu pada skala
prioritasnya, mana yang lebih penting untuk yang harus didahulukan dan
tetap mengampu pada proposal yang diajukan38
Dua alasan dasar perlunya perencanaan dilakukan. Pertama, berkaitan
dengan “protective benefit” dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan dengan adanya perencanaan. Kedua, berkaitan
“positif benefit” diperoleh dalam bentuk peningkatan sukses pencapaian tujuan
organisasi karena adanya perencanaan. Dengan adanya perencanaan, sebagai
38
Wawancara bersama Ibu Maryani, Sekretaris Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
44
sarana untuk mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan timbulnya hal-hal
diluar dugaan, diguanakan sebagai alternatif untuk memecahkannya, sehingga
lebih luas memungkinkan untuk menhasilkan output lebih baik.39
Terkait Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Perencanaan dalam
menjalankan sebuah program merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam suatu
pembangunan daerah. Begitu juga dengan perencanaan program BANGKIT
BERDAYA karena hal tersebut juga dapat menentukan tingkat keberhasilan dari
pembangunan yang akan direalisasikan. Lingkup daerah yang layak dilaksanakan
pembangunan yaitu lingkup daerah yang sudah dipilih berdasarkan skala prioritas.
3 Pelaksanaan Program BANGKIT BERDAYA
Pelaksanaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan
semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan dan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan
melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu dimulainya.40
Pelaksanaan program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan Kenali Besar sudah
direalisasikan mulai tahun 2018 hingga sekarang dengan acuan pelaksanaannya
diatur dalam Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 tahun 2015 tentang petunjuk
teknis Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya
(BANGKIT BERDAYAA) tahun anggaran 2016. Adapun Organisasi pelaksana
39
Abdul Hadi dan Ernawati, Manajemen Penyelenggaraan pengelolaan Obyek Wisata Air
Terjun di Kabupaten Linggau, E-Jurnal Ilmu Adminitrasi Publik Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Vol.02 No.1,Tahun 2015. Hlm.5 40
Siti Hertanti, dkk, Pelaksanaan program karang taruna dalam upaya meningkatkan
pembangunan di desa cintaratu kecamatan parigi kabupaten pangandaran, E-Jurnal Moderat
Universitas Galuh Vo. 5 Tahun 2019. Hlm.
45
berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 tahun 2015 dalam program
BANGKIT BERDAYA adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan BANGKIT BERDAYA Tahun 2016 dilaksanakan oleh SKPD
Kecamatan;
b. Kecamatan dalam melaksanakan kegiatan dibantu oleh lurah dalam
memantau dan mengkoordinir kegiatan;
c. Instansi teknis terkait pelaksanaan kegiatan dapat melakukan pendampingan
kepada Tim Kecamatan demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan
Kegiatan BANGKIT BERDAYA;
d. Tugas Tim Koordinasi Pelaksanaan Bangkit Berdaya yaitu melakukan
koordinasi, pembinaan serta melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Kegiatan BANGKIT BERDAYA di Kota Jambi.
Tata cara pelaksanaan dalam program BANGKIT BERDAYA sebagai
berikut:
1) Proses pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan
swakelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Pejabat membuat komitmen menyusun HPS dan spesifikasi teknis termasuk
pajak.
b. Pejabat pengadaan barang/jasa melakukan pemesanan bahan material sesuai
proposal masing-masing RT penerima yang telah diverifikasi dan tercantum
dalam DPA melalui proses pengadaan langsung dengan nilai dibawah
Rp.50.000.000,-;
46
c. Pemesanan bahan material/bahan bangunan sampai ke tempat tujuan sesuai
dengan harga pasar.
d. Pemesanan bahan material/bahan bangunan dilakukan berdasarkan jadwal
pelaksanaan dari RT penerima yang disampaikan kepada Kecamatan.
e. Pejabat penerima hasil pekerjaan melakukan pemeriksaan bahan
material/bahan bangunan dari pihak penyedia di lokasi serah terima.
f. Pejabat penerima hasil pekerjaan melakukan serah terima hasil pemeriksaan
dan penerima barang kepada PPKom.
g. Apabila Pengguna Anggaran (PA) tidak bertindak sebagai PPKom, maka
PPKom melakukan serah terima hasil pemeriksaan dan penerimaan barang
kepada PA.
h. Format atau bentuk proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa diatur dalam
peraturan walikota jambi nomor 4 tahun 2014 tentang pedoman teknis
pengadaan barang/jasa di kota jambi.
2) Proses pelaksanaan penyerahan barang kepada RT penerima
a. RT penerima diwajib membuat surat pernyataan/fakta integritas.
b. Penyerahan barang berupa bahan material/bahan bangunan diberikan setelah
RT menyampaikan surat berupa jadwal pelaksanaan kegiatan BANGKIT
BERDAYA.
c. Penyerahan barang berupa bahan material/bahan bangunan dimuat dalam
berita acara penyerahan bahan material/bahan bangunan kegiatan BANGKIT
BERDAYA.
47
d. Serah terima barang berupa bahan material/bahan bangunan kepada RT yang
dilakukan oleh camat induk wilayah kecamatan pemekaran berita acara serah
terima diketahui oleh camat pemekaran.
e. Camat bertanggung jawab sampai dengan penyerahan barang berupa bahan
material/bahan bangunan.
3) Proses pelaksanaan kegiatan
a. RT penerima bahan material/bahan bangunan bertanggung jawab terhadap
penggunaan bahan material/bahan bangunan yang diterima dituangkan dalam
berita acara serah terima.
b. Hasil pekerjaan dipertanggungjawabkan RT dengan cara memberikan laporan
kemajuan kegiatan kepada Camat melalui Lurah dalam laporan.
Pemberian bantuan program BANGKIT BERDAYA melalui skema
dilakukan dengan beberapa prosedural tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Masyarakat input E-Planning
2. Menunggu verifikasi dari lurah
3. Lurah memverifikasi kepada masyarakat, untuk melengkapi proposal
4. Masyarakat menyiapkan kelengkapan proposal dan berembuk
5. Menunggu hasil verifikasi dari lurah
6. Menunggu verifikasi dari camat
7. Forum OPD
Wawancara bersama Bapak Hamdani, S.H selaku Kepala Kelurahan Kenali
Besar beliau mengatakan:
48
Proses pelaksanaan pembangunan terkait program BANGKIT BERDAYA
ini dikerjakan langsung oleh masyarakat yang menerima bantuan. Dimana
pemerintah dalam hal ini hanya menyediakan bahan material saja sedangkan
yang melakukan pekerjaan dan membangun lingkup wilayahnya adalah
masyarakat itu sendiri. Pengerjaannya pun dilakukan dengan cara bergotong
royong antar masyarakat setempat.41
Terkait penjelasan Kapala Kelurahan Kenali Besar dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan program BANGKIT BERDAYA sasaran utamanya adalah
masyarakat. Sehingga masyarakat ditekankan agar dapat ikut berpartisipasi dalam
membangun daerahnya. Hal ini dapat membuat kepuasan bagi kesejahteraan
masyarakat setempat karena dapat lebih menjaga dan merasa memiliki akan
pembangunan yang mereka kerjakan.
Data pembangunan program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan Kenali
Besar sebagai berikut:
Tabel 7
Data Pembangunan Program BANGKIT BERDAYA Tahun 201842
No Pekerjaan Lokasi Rt Volume Jumlah
Anggaran
1 Pengecoran Jalan 70 50 x 3 Meter 12.488.300
2 Pengecoran Jalan 47 50 x 3 Meter 12.808.400
3 Drainase 69 100 Meter 15.133.800
4 Drainase 19 100 Meter 15.133.800
41
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021 42
Kantor Kelurahan Kenali Besar, Data Pembangunan Program Bangkit Berdaya Tahun
2018, 21 April 2021
49
5 Pengecoran Jalan 44 30 x 3 M dan
Polongan
9.843.900
6 Drainase 67 70 Meter 10.974.700
7 Pengecoran Jalan 45 80 x 3 Meter 20.168.500
8 Pengecoran Jalan 57 50 x 3 Meter 12.808.400
9 Pengecoran Jalan Jl.
Srikandi
68 50 x 3 Meter 12.808.400
Berdasarkan data diatas dapat dicermati bahwa pada tahun 2018 yang
menjadi skala prioritas dalam hal pekerjaan pembangunan program BANGKIT
BERDAYA yaitu pada pekerjaan pengecoran jalan dan pekerjaan drainase.
Dimana untuk pekerjaan pengecoran jalan yang dilaksanakan yaitu sejauh 310
meter sedangkan untuk pekerjaan pembangunan drainase yang dilaksanakan yaitu
sepanjang 270 meter.
Tabel 8
Data Pembangunan Program BANGKIT BERDAYA Tahun 201943
No Pekerjaan Lokasi Rt Volume Jumlah
Anggaran
1 Pengecoran Jalan 10 135 x 3,5
Meter 38.935.600
2 Pengecoran Jalan 57 100 x 3
Meter
25.078.900
3 Pengecoran Jalan 30 100 x 3
Meter
25.078.900
43
Kantor Kelurahan Kenali Besar, Data Pembangunan Program Bangkit Berdaya Tahun
2019, 21 April 2021
50
4 Pengecoran Jalan 30 100 x 3
Meter
25.078.900
5 Pengecoran Jalan 32 150 x 3
Meter
37.830.100
6 Pengecoran Jalan 11 100 x 3
Meter
25.097.600
7 Perbaikan
Drainase
11 100 x 0,4
Meter
15.310.350
8 Pengecoran Jalan
dan Box Culvert
54 21 x 3 M,
Box 3 x 2 x
2 M
19.885.500
9 Pengecoran Jalan Jl. H.
Kasrum
66 100 x 3
Meter
25.078.900
Terdapat perbedaan dari tahun 2018 ke tahun 2019 dapat kita lihat bahwa
ditahun 2019 terdapat penambahan pekerjaan. Dimana pada pekerjaan pada tahun
sebelumnya mengenai pekerjaan pengecoran jalan dan drainase, untuk tahun ini
ditambah dengan box culvert. Untuk pengecoran jalan 806 meter dengan dana
222.064.400 dan pada sektor drainase hanya terjadi perbaikan sepanjang 100
meter dengan dana 15.310.350. Dan tambahan pembangunan pembuatan box
culvert 3 x 2 x 2.
Tabel 9
Data Pembangunan Program BANGKIT BERDAYA Tahun 2020 44
No Pekerjaan Lokasi Rt Volume Jumlah
Anggaran
1 Drainase Jl. Srikandi 68 100
Meter
15.800.000
44 Kantor Kelurahan Kenali Besar, Data Pembangunan Program Bangkit Berdaya Tahun
2020, 21 April 2021
51
2 Drainase Perum.
Bougenville
21 140
Meter
15.800.000
3 Drainase Perum.
Kembar
Lestari
36 400 x
0,45
Meter
15.800.000
4 Drainase 56 100 x 0,7
Meter
15.800.000
5 Pengecoran
Jalan
Lingkungan
Lrg. Gading 4 110 x 3
Meter
27.700.000
6 Pengecoran
Jalan
Lingkungan
Jl. H.
Kasrum
Kavling
Suka Jadi
66 80 x 3
Meter
27.700.000
7 Pengecoran
Jalan
Lingkungan
22 100 x 3
Meter
27.700.000
8 Pengecoran
jalan
lingkungan
40 150 x 3
Meter
27.700.000
9 Pengecoran
Jalan
Lingkungan
58 150
Meter
41.550.000
10 Pengecoran
Jalan
Lingkungan
55 100 x 3
Meter
27.700.000
Berdasarkan data diatas dapat dicermati bahwa pada tahun 2020
pelaksanaan program BANGKIT BERDAYA ini hanya berbentuk usulan dari
musrenbang tingkat kelurahan, tidak ada yang dapat dilaksanakannya
pembangunan pada tahun ini, untuk itu pelaksanaan pembangunan program
bangkit berdaya pada tahun 2020 ini tidak terealisasi dikarenakan terjadi
pengalihan dana pembangunan untuk penanganan covid-19.
52
Terkait pelaksanaan pembangunan program BANGKIT BERDAYA di
Kelurahan Kenali Besar telah direalisasikan sejak tahun 2018 dimana fokus
pelaksanaan pembangunannya yaitu pada tahun 2018 dan 2019 adalah pekerjaan
pengecoran jalan, perbaikan atau pembuatan drainase dan box culvert. Sedangkan
pada tahun 2020 tidak ada pembangunan dari program ini dikarenakan adanya
pengalihan dana covid 19 yang sama kita ketahui bahwa pada tahun ini dunia
sedang dilanda bencana berupa munculnya penyakit virus covid 19.
4 Monitoring
Terkait dengan pembangunan tentunya diperlukan monitoring, evaluasi dan
pelaporan yaitu sebagai berikut:
a. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan BANGKIT
BERDAYA dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang
ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan program sebagai
bentuk pertanggungjawaban kecamatan sebagai pengelola. Monitoring
pelaksanaan dilakukan dengan tujuan:
1) Untuk mengetahui perkembangan dan realisasi pelaksanaan kegiatan
yang memperoleh bantuan
2) Memberikan solusi permasalahan yang ditemui
3) Memperlancar pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran.
b. Pertanggungjawaban memuat laporan hasil verifikasi dari hasil musrenbang
kecamatan/musyawarah kelurahan dan rencana kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana.
53
c. Camat melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
kegiatan BANGKIT BERDAYA dan hasil monitoring, evaluasi dan
pelaporan di buat dalam bentuk laporan realisasi yang disampaikan oleh
Camat kepada Walikota Jambi melalui Tim Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan
BANGKIT BERDAYA yaitu BAPPEDA
d. Realisasi keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
BANGKIT BERDAYA di buat dalam bentuk laporan.
Wawancara bersama Bapak Hamdani,S.H selaku Kepala Kelurahan Kenali
Besar yaitu beliau mengatakan:
Untuk monitoring atau pengawasan tentunya kami punya tim yang akan
memantau kegiatan tersebut dan untuk timnya dari warga kelurahan itulah
yang terdiri dari ketua LPM dan ketua RT. Untuk evaluasi hasil dari
pekerjaan dibuat laporan mana yang sudah terealisasi dan mana yang belum
terealisasi.45
Terkait wawancara bersama bapak Hamdani, S.H bahwa pihak Kelurahan
Kenali Besar bekerja sama dengan masyarakat dalam melakukan pengawasan
terhadap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Monitoring yang dilakukan
yaitu salah satunya bertujuan untuk merealisasikan program bangkit berdaya agar
tepat sasaran dan dapat direalisasikan secara maksimal.
Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Asmarani selaku Staff Kasi Pemerintahan
dan Pelayanan Umum, beliau mengatakan bahwa:
Monitoring yang dilakukan pada program BANGKIT BERDAYA ini
merupakan bagain dari upaya percepatan pelaksanaan pembangunan
45
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21April
2021
54
program tersebut guna menggerakkan partisipasi masyarakat agar lebih
peduli dan inovatif.”46
Proses monitoring, evaluasi dan pelaporan sangat dibutuhkan dalam
pembangunan. Hal ini dimaksudkan agar terjadinya penyingkronan atas apa yang
telah direncanakan, sehingga dalam proses pelaksanaan pembangunan berjalan
sesuai apa yang telah direncanakan.
Berdasarkan pemaparan point-point diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
menjalankan sebuah program diperlukan adanya perencanaan, pelaksanaan,
maupun monitoring dalam sebuah pembangunan sangat dibutuhkan agar dapat
memantau sejauh mana realisasi dalam sebuah program dijalankan. Hal ini
bertujuan agar terciptanya pembangunan yang terarah sesuai dengan perencanaan.
Dalam hal ini juga dimaksudkan agar terhindarnya dari permasalahan yang akan
berkelanjutan, misal jika ada suatu masalah maka akan segera mendapat solusi
karena adanya monitoring yang dilakukan. Monitoring juga merupakan bagian
dari upaya percepatan pelaksanaan pembangunan serta dengan dilakukannya
monitoring ini pembangunan dapat ditinjau langsung sejauh mana tingkat
keberhasilan dalam pembangunan yang sedang dilaksanakan.
46
Wawancara bersama Ibu Asmarani, Staff Kasi Pemerintahan dan Pelayanan Umum di
Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
55
B. Partisipasi Masyarakat dalam mensukseskan Program Bangun
Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya
(BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Alam
Barajo Kota Jambi
Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat
dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
program/proyek pembangunan yang dikerjakan di masyarakat lokal. Partisipasi
atau peran serta masyarakat dalam pembangunan merupakan aktualisasi dari
ketersediaan dan kemauan anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi
dalam implementasi program/proyek pembangunan. Dengan partisipasi
masyarakat, perencanaan pembangunan diupayakan menjadi terarah, artinya
rencana dan program pembangunan yang disusun sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh masyarakat.47
Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan
Swadaya ini merupakan program yang ditujukan untuk mengembalikan semangat
gotong royong yang telah pudar didalam kehidupan bermasyarakat di daerah
perkotaan. Maka dari itu sasaran utama pada program ini yaitu ada pada
partisipasi masyarakat dalam mensukseskan realisasi program ini. Partisipasi
masyarakat merupakan hal yang terpenting dalam melaksanakan pembangunan
dengan bentuk bergotong royong. Suatu program tanpa adanya partisipasi dari
masyarakat tidak akan berjalan. Untuk itu agar pembangunan berjalan dengan
47
Fathurrahman Fadil, Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Di Kelurahan Kotabaru Tengah, E-Jurnal Ilmu Politik Dan Pemerintahan Lokal,
vol. 2 tahun 2013.
56
baik diperlukan partisipasi masyarakat dalam menjalankan kegiatan pembangunan
tersebut. Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis
bangun kelurahan secara intensif dan terpadu yang berazaskan swadaya tahun
anggaran 2016 pada bab 2 pasal 6 menyatakan bahwa:48
Bentuk-bentuk partisipasi terbagi menjadi empat yaitu:
1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Pada partisipaasi dalam proe pengambilan keputusan, mayarakat terlibat
dalam setiap diskusi atau forum dalam rangka untuk mengambil keputusan yang
terkait dengan kepentingan bersama. Sedangkan partisipasi representif dilakukan
dengan cara memberikan kepercayaan atau mandat kepada wakilnya yang duduk
dalam organisasi atau panitia.49
Wawancara penulis bersama Bapak Hamdani, S.H selaku Kepala Kelurahan
Kenali Besar yaitu sebagai berikut:
Dalam pengajuan usulan tidak semua RT ikut berperan aktif karna ada
sebagian RT yang pasif dan tidak peduli terhadap pembangunan padahal
kondisi sarana dan prasarana di daerahnya sangat membutuhkan
pembangunan. Nah masalah seperti ini kita lakukan tindakan dengan
memanggil RT kita tanyakan mana usulannya pak RT gitu kita arahkan
untuk buat proposal misal jalan disana buruk dan perlu diperbaiki, terkadang
kita bingung juga karna ada RT yang galak cuek-cuek50
Berdasarkan wawancara penulis diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pengajuan usulan pembangunan BANGKIT BERDAYA keaktifan RT menjadi
48 Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit Berdaya
Tahun Anggaran 2016 49
Andi Uceng, Dkk. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan
Sumber Daya Manusia Di Desa Cemba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekan, E-Jurnal
Moderat, Vol.5, No.2 Tahun 2019. 50 Wawancara dengan Bapak Hamdani S.H selaku kepala Kelurahan Kenali Besar
57
pengaruh penting dalam pelaksanaan program BANGKIT BERDAYA karena RT
berperan sebagai monitoring dalam lingkup daerahnya. Sebab yang paham
mengenai kondisi lingkungan daerahnya tersebut yaitu ketua RT nya. Namun
pihak kelurahan juga tidak tinggal diam, mereka juga melakukan upaya dengan
memanggil RT yang pasif tersebut untuk dimintai usulannya dan dibuat proposal.
Hal ini merupakan upaya yang dilakukan pihak Kelurahan dalam mengatasi RT
yang pasif agar lebih memperhatikan lagi kondisi lingkup wilayah yang
dikelolanya.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan adalah
keikutsertaan sekelompok orang atau tiap individu yang mampu secara aktif
dalam setiap kegiatan pembangunan untuk memberikan masukan pikiran, waktu,
tenaga atau material sehingga tercapainya hasil pembangunan yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan maasyarakat yang merupakan suatu terobosan yang
terhenti ke suatu pertumbuhan kumulatif yang bersifat terus menerus.51
Untuk itu dalam hal pelaksanaan tentunya masyarakat berperan penting
dalam menjalankan program BANGKIT BERDAYA sebab program ini lebih
mengedepankan gotong royong serta partisipasi masyarakat. partisipasi
masyarakat.
Wawancara penulis dengan bapak Sugianto selaku ketua RT yaitu beliau
menyampaikan bahwa:
51
Rizal Andreeyan, Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Di Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Kota Samarinda, Ejurnal
Administrasi Negara, Vol.2 No. 4, Tahun 2014. Hlm 1942.
58
Kalau untuk partisipasi masyarakat di RT ini hampir semua mayarakat ikut
serta dalam pelaksanaan program, tapi sebagian masyarakat yang dinas
hanya memberikan bantuan berupa sumbangan sukarela yang dimanfaatkan
masyarakat untuk kebutuhan dalam pembangunan.52
Berdasarkan wawancara penulis bersama bapak Sugianto, dapat penulis
simpulkan bahwa kesadaran masyarakat dalam hal membangun daerahnya sudah
terlihat, semangat gotong royong ini yang kemudian akan membantu dalam
mensukseskan program bangkit bedaya terlepas adanya beberapa mayarakat yang
tidak dapat ikut serta dalam pembangunan. hal ini tentunya menjadi evaluasi
pemerintah dan masyarakat.
Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal selaku Staff Kasi Pemberdayaan
Dan Kesejahteraan Sosial, beliau menyampaikan bahwa:
Masyarakat yang tidak sempat atau berhalangan untuk bergotong royong
mereka hanya menyumbang. Dan jika ada yang ingin menyumbang untuk
penambahan bahan itu boleh tidak dibatasi, untuk proses penyumbangannya
pun bisa ke kelurahan ataupun langsung juga boleh misal bagi yang mampu
dia menyumbang berupa semen, kerikil atau bahan lainnya untuk
menambah luas atau panjang pembangunan yang akan dilaksanakan.53
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
pembangunan di lingkup suatu daerah di Kelurahan Kenali Besar, masyarakat
yang berhalangan untuk ikut serta dalam bergotong royong mereka hanya
menyumbang dan dalam hal menyumbang tidak ada pembatasan bagi
penyumbang semua yang menyumbang atas dasar sukarela sesuai dengan
kesanggupannya karena pembangunan yang dilaksanakan juga nantinya
52
Wawancara dengan Bapak Sugianto Selaku Ketua RT Di Kelurahan Kenali Besar, 14
Agustus 2021 53
Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal, Staff Kasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Sosial, 21 April 2021
59
membawa manfaat bagi lingkungan daerahnya agar menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
3. Partisipasi dalam menerima manfaat
RT penerima bahan material/bangunan BANGKIT BERDAYA yang tidak
melaksanakan pekerjaannya diberikan sanksi berupa :
a. Mengembalikan uang senilai bahan material/bangunan yang telah diserahkan
pada RT/penerima kegiatan bangkit berdaya sesuai hasil verifikasi pihak
Kecamatan;
b. Usulan-usulan RT tersebut tidak akan diakomodir pada Musrenbang
Kelurahan, Kecamatan dan Musrenbang RKPD selama satu tahun ke depan.
Hal ini disampaikan dalam wawancara bersama Ibu Maryani, S.E selaku
Sekretaris Kelurahan Kenali Besar, beliau menyampaikan:
Untuk pelaksanaan pembangunan di lingkup RT yang mendapat bantuan
memang sasaran utama dari BANGKIT BERDAYA adalah masyarakat, jadi
mereka menjalankan pembangunan mulai dari awal hingga pembangunan
itu selesai dengan cara bergotong royong, karena dalam program ini
ditekankan partisipasi masyarakat.54
Berdasarkan wawancara bersama Ibu Maryani, S.E diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam pelaksanaan pembangunan di lingkup daerah penerima bantuan
program BANGKIT BERDAYA tersebut, partisipasi masyarakat merupakan hal
yang sangat penting karena yang berperan penuh dalam pembangunan adalah
masyarakat itu sendiri. Komunikasi yang baik juga sangat penting untuk terus
dijalankan dalam menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
54
Wawancara bersama Ibu Maryani, S.E, Sekretaris Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021
60
Selanjutnya disampaikan oleh bapak Hamdani, S.H selaku Kepala
Kelurahan Kenali Besar yaitu beliau mengatakan mengenai pembangunan di
lingkup wilayah penerima bantuan program BANGKIT BERDAYA bahwa:
Ada di beberapa RT yang melakukan pembangunan di lingkup wilayahnya
namun warga masyarakatnya tidak turut aktif bergotong royong dikarenakan
masyarakat yang bekerja disuatu instansi atau dinas tidak sempat atau ada
kesibukan yang tidak bisa ditentukan bila harus bergotong royong.
Sedangkan masyarakat yang bekerja sebagai wiraswata juga terkadang tidak
dapat terlibat aktif dalam bergotong royong dikarenakan kondisi
perekonomiannya yang tidak stabil. Hal ini memicu mereka untuk tetap
terus bekerja demi kelangsungan hidupnya, maka dari itu ya mereka tidak
bisa ikut berpartisipasi dalam melaksanakan gotong royong dilingkungan
wilayahnya. Padahal pekerja dari program ini adalah masyarakat itulah, hal
inilah mengapa dikatakan sebagai BANGKIT BERDAYA.55
Berdasarkan wawancara bersama bapak Hamdani, S.H dapat disimpulkan
bahwa dalam pembangunan yang dilaksanakan yaitu mengenai keaktifan
masyarakat dalam bergotong royong, namun hal ini tidak dapat dipungkiri
mengingat sebagian dari masyarakat tersebut mempunyai kesibukan yang tidak
dapat ditentukan. Namun dalam pelaksanaannya mereka yang tidak ikut serta
dalam bergotong royong mereka tetap memberikan sumbangsih dana.
4. Partisipasi dalam evaluasi
Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pembangunan sangat
diperlukan. Bukan saja agar tujuannya dapat dicapai seperti yang diharapkan,
tetapi juga diperlukan untuk memperoleh umpan balik tentang masalah-masalah
dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembangunan yang berangkutan.
Dalam hal ini partisipasi masyarakat untuk mengumpulkan informasi yang
55
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021
61
berkaitan dengan perkembangan kegiatan serta perilaku aparat pembangunan
sangat diperlukan.56
Dengan adanya program BANGKIT BERDAYA ini juga
diharapkan adanya dukungan dari mayarakat setempat.
Wawancara bersama bapak Masril selaku masyarakat Kelurahan Kenali
Besar, beliau menyampaikan bahwa:
Kami selaku masyarakat di Kelurahan Kenali Besar ini sangat mendukung
sekali adanya program BANGKIT BERDAYA ini karena program ini
sangat bermanfaat bagi lingkungan. Kami juga dapat merasakan langsung
manfaatnya yaitu dengan adanya pengecoran jalan akses kami jadi lancar
kemana-mana dan memudahkan pengguna lain yang juga melewatinya.57
Berdasarkan wawancara bersama bapak Masril dapat disimpulkan bahwa
masyarakat sangat mendukung sekali dengan adanya program BANGKIT
BERDAYA ini karena program ini dipandang sangat bermanfaat untuk
pemerataan pembangunan yang dibutuhkan oleh lingkup daerah tersebut.
Masyarakat juga merasakan sendiri manfaat dari program ini sehingga kerja sama
yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk kesejahteraan
masyarakat.
Program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan Kenali Besar dalam hal
pelaksanaannya sudah cukup baik dan tentunya sangat berpengaruh pada
pembangunan kerena pembanguanan tersebut bersifat swa kelola. Selain itu
usulan atau kebutuhan masyarakat yang banyak juga menjadi masalah pada
pembangunan. Kondisi pembangunan sarana dan prasarana dikelurahan sebelum
56
Abdur Rahman, Romita, Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan
Infrastrukturdi Desa Gemilang Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Indragiri Hilir, E-Jurnal Riset
Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, Vol.1 No.2 Tahun 2019. 57 Wawancara bersama bapak Masril, masyarakat Kelurahan Kenali Besar
62
adanya program ini belum memadai namun seiring berjalannya waktu mulai ada
perbaikan sarana dan prasarana khususnya untuk pembangunan jalan dan drainase
yang merupakan salah satu dari wujud program Walikota yaitu BANGKIT
BERDAYA.
Untuk itu dalam merealisasikan tujuan dari pembangunan yang merata maka
perlunya memanfaatkan segala potensi agar dapat dikembangkan dengan sebaik-
baiknya. Hal ini ditujukan sebagai bentuk pembangunan masyarakat atau bangsa
secara menyeluruh demi mencapai kesejahteraan masyarakat dengan cara
bergotong royong bersama-sama dalam membangun lingkungan wilayah
daerahnya. Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan program
BANGKIT BERDAYA sangat dibutuhkan mengingat sasaran dari adanya
program ini adalah masyarakat itu sendiri.
C. Dampak Program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu
Berazaskan Swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali
Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi
Infrastruktur jalan merupakan lokomotif untuk menggerakkan pembangunan
ekonomi bukan hanya di perkotaan tetapi juga di wilayah pedesaan. Melalui
proyek, sektor infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja yang menyerap
jutaan tenaga kerja di Indonesia. Selain itu infrastruktur merupakan pilar
menentukan kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang dan informasi dari satu
zona pasar ke zona pasar lainnya. Kondisi ini akan memungkinkan harga barang
dan jasa akan lebih murah sehingga bisa dibeli oleh sebagian besar rakyat
Indonesia yang penghasilannya masih rendah. Jadi perputaran barang, jasa,
63
manusia, uang dan informasi turut menentukan pergerakan harga di pasar-pasar
dengan kata lain bahwa infrastruktur jalan menetralisir harga-harga barang dan
jasa antar daerah.58
Berdasarkan hal tersebut dapat kita lihat bagaimana pengaruh
pengembangan infrastruktur terhadap kegiatan masyarakat khususnya kegiatan
ekonomi di Kelurahan Kenali Besar. Dengan insfrastruktur yang baik
memudahkan kegiatan ekonomi masyarakat dan menstabilkan harga pasar.
Kemudian dengan adanya program bangkit berdaya ini diharapkan mampu
menjadi salah satu opsi dalam mengembangkan infrastuktur di Kelurahan Kenali
Besar selain itu juga kembali pada tujuan awal program Bangkit Berdaya
menanamkan semangat gotong royong yang tentunya sangat berdampak pada
kerukunan masyarakat.
Dampak dari program BANGKIT BERDAYA ini juga angat diarsakan
masyarakat Seperi hasil wawancara penulis dengan bapak Hendra selaku warga
msayarakat Kenali Besar :
Untuk dampak pembangunan jalan pasti sangat bermanfaat buat kami yang
dulunya jalan mau keluar dari rumah sangat tidak baik sekarang sudah tidak
khawatir mau keluar saaat hujan selain itu biasanya kalau hujan deras pasti
air naik dan banjir di pemukinan sekarang karna selokan sudah di bangun
lebih besar kalau hujan dak sampe berhari-hari tidak banjir.59
Berdasarkan wawancara bersama bapak Hendra dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya pembangunan jalan di Kelurahan Kenali Besar dapat memudahkan
akses masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini tentunya sangat
58
Mesak Lek, Analisis Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha
Ekonomi Rakyat Di Pedalaman May Brat Provinsi Papua Barat (Studi Kasus Di Distrik Ayamaru,
Aitinyo Dan Aifat), E-Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol.6 No.1 Tahun 2020 59
Wawancara Bersama Bapak Hendra, Masyarakat Kelurahan Kenali Besar, 14 agustus
2021
64
bermanfaat sekali bagi kelancaran masyarakat karena jalan merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam suatu daerah.
Selain itu dari masyarakat lain yaitu saudara Rekson selaku pemuda di
Kelurahan Kenali Besar beliau menyampaikan:
Program ini sangat berpengaruh untuk kerukunan warga sini karna jarang
sekali warga Kenali ini ada waktu untuk silaturahmi dengan adanya
program bangkit berdaya ini saat gotong royong yang biasanya tidak pernah
kumpul jadi ngumpul ramai-ramai untuk melaksanakan gotong royong.60
Berdasarkan wawancara bersama Rekson selaku pemuda di Kelurahan
Kenali Besar bahwa program Bangkit Berdaya memberikan manfaat yang dalam
hal ini silaturahmi pada saat melaksanakan pembangunan. Masyarakat bersama-
sama bergotong royong membangun daerahnya.
Berdasarkan penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa dampak dari
realisasi program Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan
Swadaya (BANGKIT BERDAYA) mengacu pada Peraturan Walikota Jambi
Nomor 42 Tahun 2015 telah memberikan manfaat terhadap pembangunan di
Kelurahan Kenali Besar dimana tujuan dari kegiatan BANGKIT BERDAYA61
yaitu sebagai upaya pemerataan pembangunan sarana dan prasarana dan utilitas
lingkungan rukun tetangga (RT) dengan melalui partisipatif masyarakat dalam
wilayah Kota Jambi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan serta mendukung terwujudnya Kota
60
Wawancara bersama Miftah selaku pemuda di Kelurahan Kenali Besar, 14 Agustus
2021 61
Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit Berdaya
Tahun Anggaran 2016
65
Jambi sebagai pusat perdagangan barang dan jasa berbasis mayarakat dengan
berakhlak dan berbudaya.
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H selaku Kepala Kelurahan Kenali
Besar beliau mengatakan:
Program BANGKIT BERDAYA telah memberikan dampak positif bagi
pembangunan di Kelurahan Kenali Besar karena masyarakat dapat
membangun daerahnya secara bergotong royong dan masyarakat itu merasa
lebih memiliki dan akan bersama-sama menjaga dan merawat pembangunan
tersebut.62
Berdasarkan hasil wawancara bersama bapak Hamdani, S.H dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan
Kenali Besar ini berdampak positif bagi masyarakat. Di samping itu masyarakat
akan menjaga dan merawat pembangunan yang telah mereka jalankan secara
bergotong royong.
Wawancara bersama Ibu Mariani, S.E selaku Sekretaris Kelurahan Kenali
Besar, beliau mengatakan:
Program BANGKIT BERDAYA dilingkup wilayah RT yang melaksanakan
pembangunan tersebut menimbulkan manfaat ganda bagi masyarakat
setempat yaitu masyarakat mendapatkan bantuan material/bahan dari
pemerintah dan menumbuhkan semangat silaturahmi dalam bergotong
royong pun muncul disini63
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan bahwa program
BANGKIT BERDAYA merupakan program yang sangat baik untuk terus
dilaksanakan karena memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini
62 Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021 63
Wawancara bersama ibu Mariani, S.E, Sekretaris Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021
66
berdampak positif bagi masyarakat dan penggunanya karena masyarakat dapat
membangun lingkup daerahnya agar menjadi lebih baik lagi.
Wawancara penulis bersama bapak Hamdani,S.H selaku Kepala Kelurahan
Kenali Besar, beliau menyampaikan bahwa:
Dampak dari program BANGKIT BERDAYA lebih kepada manfaat yang
dapat dirasakan sendiri oleh masyarakat melalui pembangunan yang
dilaksanakan. Ini berkaitan dengan kegiatan program bangkit berdaya yang
banyak menurut ajuan dari masyarakat, apa yang perlu misal pos kamling,
posyandu, atau pembangunan sarana dan prasarana lainnya seperti drainase,
pengaspalan jalan atau pengecoran jalan, box culvert, jembatan kecil, atau
pun yang lainnya tergantung dari usulan RT dilingkungan masyarakat
tersebut.64
Terkait wawancara bersama bapak Hamdani, S.H diatas dapat dicermati
bahwa program BANGKIT BERDAYA berdampak positif bagi masyarakat
melalui pembangunan yang dilaksanakan karena dengan adanya pembangunan
tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. Manfaat dari pembangunan tersebut
dapat dirasakan oleh masyarakat dan penguna nya yaitu meningkatnya nilai-nilai
kebersamaan yaitu dengan bergotong royong, dapat memperlancar akses
masyarakat dan penggunanya di daerah tersebut dan meningkatkan pemerataan
hasil pembangunan. Untuk itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat.
Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal selaku Staff Kasi Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Sosial, beliau mengatakan bahwa:
64
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021
67
Dengan adanya jiwa memiliki dari masyarakat ini mereka dapat
memanfaatkan dana yang sangat terbatas ini untuk sama-sama bergotong
royong membangun daerahnya.65
Berdasarkan wawancara bersama bapak Heri Nofrizal diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap daerah yang mendapatkan dana untuk pembangunan
diharapkan mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Adapun pengalokasian
dana berdasarkan peraturan walikota jambi nomor 42 tahun 2015 tentang petunjuk
teknis Bangun Kelurahan Secara Intensif Dan Terpadu Berazaskan Swadaya
(BANGKIT BERDAYA) tahun anggaran 2016 sebagai berikut:66
a. Pelaksanaan kegiatan bangkit berdaya tahun 2016 bersumber dari dana DPA
Kecamatan APBD Kota Jambi tahun anggaran 2016
b. Pelaksanaan kegiatan Bangkit berdaya tahun 2016 yang diberikan kepada
rukun tetangga yang telah disesuaikan dengan rencana penggunaan (item yang
termuat dalam proposal) dan pagu keuangan berdasarkan penilaian camat
maksimal Rp. 50.000.000,- per RT.
c. Rukun tetangga yang telah menerima bahan material/bahan bangunan untuk
program/kegiatan bangkit berdaya tahun 2016 dapat menerima tambahan
bantuan dari sumber-sumber sah lainnya atas dasar sukarela dan semangat
gotong royong.
Hal ini disampaikan oleh bapak Hamdani,S.H, selaku Kepala Kelurahan,
beliau mengatakan bahwa:
65 Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal, Staff Kasi Pemberdayaan Dan Kesejahteraan
Sosial di Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021 66
Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit Berdaya
Tahun Anggaran 2016
68
Pengalokasian dana dari APBD berkreasi tergantung dari usulan kita ke
kecamatan karena kita membuat usulan di kecamatan berupa proposal nanti
dari kecamatan dicairkan ke kelurahan. Inilah yang menjadi kendala kita
memiliki jumlah RT yang banyak yaitu 73 RT yang membutuhkan dana tapi
dana itu tidak cukup. Dana yang dialokasikan sama rata dengan kelurahan
yang lain. Sementara kelurahan lain hanya memiliki beberapa RT saja dan
tidak sebanyak RT di kelurahan kita. Untuk itu dengan dana yang minim ya
kita manfaatkanlah.67
Berdasarkan wawancarabersama bapak Hamdani, S.H dapat disimpulkan
bahwa terdapat kendala dalam hal pengalokasian dana dimana dana yang ada
masih terbilang minim untuk Kelurahan Kenali Besar mengingat jumlah RT yang
ada sebanyak 73 RT yang membutuhkan dana tersebut. Hal ini tidak efektif jika
dibandingkan dengan kelurahan yang hanya memiliki beberapa RT saja. Hal ini
berdampak pada daerah yang membutuhkan karena dengan dana yang ada
diperlukan pemanfaatan dana dengan sebaik-baiknya.
Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal selaku Kasi Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Sosial, beliau mengatakan:
Dana yang ada masih sangat kurang karena jumlah RT kita banyak yaitu 73
RT. jadi kita manfaatkan dengan menentukan skala prioritasnya, maksud
skala prioritas disini adalah daerah tersebut belum pernah tersentuh
pembangunan ataupun kondisi misal jalannya masih tanah, bisa diamati
nanti nampakla diluar masuk kedalam masih banyak terdapat jalan tanah.
Hal inilah yang penting untuk didahulukan.68
Berdasarkan wawancara bersama bapak Heri Nofrizal bahwa masih
terdapatnya kendala mengenai jalan rusak di Kelurahan Kenali Besar. Hal ini
disebabkan karena minimnya dana sehingga dalam hal pembangunannya juga
67 Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H, Kepala Kelurahan Kenali Besar, 21 April
2021 68
Wawancara bersama bapak Heri Nofrizal, Staff Kasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Sosial di Kelurahan Kenali Besar, 21 April 2021
69
harus ditentukan berdasarkan skala prioritas. Karena mengingat jumlah RT yang
ada di Kelurahan Kenali Besar ini juga cukup banyak.
Terkait pemaparan poin-point diatas dapat disimpulkan bahwa
pengalokasian dana yang minim akan berdampak pada masyarakat yang
membutuhkan adanya pembangunan dilingkungan daerahnya. Namun dalam hal
ini akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat di Kelurahan yang
membutuhkan adanya pembangunan, akan ada lingkungan RT yang tidak
kebagian untuk pembangunan dilingkungannya, mengingat masih banyak terdapat
jalan tanah didaerah bagian dalam Kelurahan Kenali Besar. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri karena dana dari Bangkit Berdaya ini terbatas, untuk itu dalam hal
pembangunan tidak semua usulan dapat dilaksanakan, hanya dipilih berdasarkan
skala prioritas saja.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian yang penulis paparkan dalam skripsi yang
berjudul realisasi program bangun kelurahan secara intensif dan terpadu
berazaskan swadaya (BANGKIT BERDAYA) di Kelurahan Kenali Besar
Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Realisasi program BANGKIT BERDAYA di Kelurahan Kenali Besar telah
sesuai dengan Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang
Petunjuk Teknis Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan
Swadaya (BANGKIT BERDAYA) Tahun Anggaran 2016, dalam
merealisasikannya berdasarkan usulan dari masyarakat dan pelaksanaannya
berdasarkan skala prioritas serta melibatkan masyarakat didalamnya karena
masyarakat merupakan sasaran utama dalam program BANGKIT
BERDAYA.
2. Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program ini sudah sangat baik
karena masyarakat turut aktif dalam bergotong royong membangun
daerahnya yang sekaligus bermanfaat karena masyarakat dapat bersilaturahmi
sehingga terciptanya kekeluargaan dalam membangun lingkup daerahnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak dapat ikut serta juga tetap
memberikan sumbangsihnya berupa sumbangan suka rela.
3. Ada beberapa dampak yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya
program Bangkit Berdaya di Kelurahan Kenali Besar salah satunya
pemerataan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengann juknis yang ada
di program Bangkit Berdaya seperti pembangunan jalan, drainase, dan box
culvert yang tentunya berpengaruh terhadap kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat Kelurahan Kenali Besar. Meskipun masih terdapat beberapa
daerah yang belum merasakan dampak dari Program Bangkit Berdaya ini
mengingat dana yang ditentukan berdasarkan skala prioritas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Program Bangkit Berdaya ini harus terus direalisasikan dengan penuh
tanggung jawab dalam pelaksanaannya agar berjalan sesuai dengan ketetapan
dalam Peraturan Walikota Jambi.
2. Pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi lingkungan wilayah yang
membutuhkan pelaksanaan pembangunan melalui skala prioritas.
3. Untuk masyarakat lebih meningkatkan partisipasinya dalam bergotong
royong karena program Bangkit Berdaya merupakan program yang ditujukan
untuk menyadarkan masyarakat daerah perkotaan akan pentingnya gotong
royong.
71
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Winarno Budi, Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus, Jakarta: Caps,
2014
Surakhmad Winarno, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan Tekhnik
Methodologi Pengajaran, Bandung: Tarsito, 2001
Rusyan Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2006
Satori, Djaman Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2017
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Syariah Press,
2014.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Creswell, John W, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif
Dan Campuran Edisi Keempat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , Bandung:
Alfabeta, 2017
Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan Tekhnik
Methodologi Pengajaran, Bandung: Tarsito, 2001
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Peraturan Walikota Jambi Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Juknis Bangkit
Berdaya Tahun Anggaran 2016
C. Karya Ilmiah
Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan
Ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Ekonomi, Vol. 17, No.2,
Agustus 2009
Edward, Komunikasi Publik, Jurnal Komunikasi, Vol. 3 No.3 No. 1 Tahun 2008
Rusniati dan Ahsanul Haq, Perencanaan Strategis dalam Perspektif Organisasi, E-
Jurnal INTEKNA Politeknik Banjarmasin v.No.2, 2014
Fadil Fathurrahman, Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Di Kelurahan Kotabaru Tengah, E-Jurnal Ilmu Politik Dan
Pemerintahan Lokal, vol. 2, 2013.
Uceng Andi, Dkk. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap
Pembangunan Sumber Daya Manusia Di Desa Cemba Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekan, E-Jurnal Moderat, Vol.5, No.2, 2019.
Andreeyan Rizal, Studi Tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan
Pembangunan Di Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Kota
Samarinda, Ejurnal Administrasi Negara, Vol.2 No. 4, 2014.
Rahman Abdur, Romita, Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan
Infrastrukturdi Desa Gemilang Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten
Indragiri Hilir, E-Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, Vol.1
No.2, 2019.
Lek Mesak, Analisis Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha
Ekonomi Rakyat Di Pedalaman May Brat Provinsi Papua Barat (Studi
Kasus Di Distrik Ayamaru, Aitinyo Dan Aifat), E-Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan Vol.6 No.1, 2020
Anandita, Asteryna, dkk, Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Lingkungan Sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat Di
Kelurahan Dinoyo Kota Malang, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.1,
No.5
Soares, Armando, dkk, Peranan Pemerintah Daerah Dalam Perencanaan
Pembangunan Daerah, Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol.4 No.2, 2015
Djosari, Ayuningsih, dkk, Pembagunan Prasarana dan Sarana Berbasis
Masyarakat di Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Lembah Selatan
Kota Bitung Universitas Sam Ratulangi Manado
Pratama, Irfandi, Analisis Kebijakan Program Kartu Identitas Anak (Kia) Di
Tinjau Dari Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 35 Tahun
2016, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, 2020
Umagapi, Darman dan Syahril Hasan, Perencanaan Sistem Informasi Laporan
Pertanggung Jawaban Bendahara Pengeluaran Pada Kantor Kecamatan
Oba Selatan, Jurnal Ilmu Komputer Dan Informatika, Vol 2, No.2, 2019
Afni, Wirda, Analisis Pelaksanaan Pembangunan Desa Didesa Teluk Leach
Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau Pekan Baru,
2013
Pratama, Irfandi, Analisis Kebijakan Program Kartu Identitas Anak (Kia) Di
Tinjau Dari Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 35 Tahun
2016 (Studi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Tanjung Jabung Timur), Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi, 2020
Safitri, Ani, Grand Inovasi Pemerintahan Daerah (Studi Kebijakan Tentang
Program Bangkit Berdaya Kota Jambi), Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2020
Murba, Studi Implementasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa
Erecinnong Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, 2017
Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan
Ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Ekonomi, Vol. 17, No.2,
2009.
Rizal Andreeyan, Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Di Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Kota
Samarinda, Ejurnal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 4, 2014.
https://jambikota-go-id/bangkit-berdaya-inovasi-dan-solusi-akselerasi
pembangunan-kotajambi/amp/. Selasa, 27 April 2021. Pukul 04.25 WIB
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-realisasi/
Lampiran 1
DAFTAR INFORMAN
No. Nama Informan Jabatan/Pekerjaan
1. Hamdani, S.H Kepala Kelurahan Kenali Besar
2. Maryani, S.E Sekretaris Kelurahan Kenali
Besar
3. Heri Nofrizal Staff Kasi Pemberdayaan Dan
Kesejahteraan Sosial
4. Asmarani Staff Kasi Pemerintahan Dan
Pelayanan
5. Sugianto Ketua RT
6. Hendra Masyarakat
7. Masril Masyarakat
8. Miftah Pemuda
Lampiran 2
DOKUMENTASI
Wawancara bersama bapak Hamdani, S.H selaku Kepala Kelurahan Kenali Besar
Wawancara bersama Ibu Maryani selaku Sekretaris Kelurahan Kenali Besar
Wawancara bersama Ibu Asmarani selaku Staff Kasi Pemerintahan dan Pelayanan
Umum
Wawancara bersama Bapak Heri Nofrizal selaku Staff Kasi Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Masyarakat
Wawancara bersama bapak Sugianto selaku ketua RT di Kelurahan Kenali Besar
\
Wawancara bersama masyarakat Kelurahan Kenali Besar
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Julian Elita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Lubuk Mandarsah/ 24 Juli 2000
Nim : 105170488
Alamat Asal : Desa Sungai Duren, Perumahan Amanah Sejahtera
1, Blok A No.15, Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi,
Prov. Jambi
Alamat Sekarang : Desa Sungai Duren, Perumahan Amanah Sejahtera
1, Blok A No.15, Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi,
Prov. Jambi
No. Telp/HP : 082286478809
Nama/ Pekerjaan Ayah : Subeni. A/ Wiraswasta
Nama/ Pekerjaan Ibu : Romianah/ IRT
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan formal
a. SD/MI, tahun lulus : SDN 166/VIII Pelayang Tebat, 2011
b. SMP/MTS, tahun lulus : SMPN 32 Kab. Tebo, 2014
c. SMA/MA, tahun lulus : SMAN 11 Kota Jambi, 2017
Mahasiswa,
Julian Elita
NIM: 105170488