Reaksi Kualitatif Logam Transisi

2

Click here to load reader

Transcript of Reaksi Kualitatif Logam Transisi

Page 1: Reaksi Kualitatif Logam Transisi

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

PERCOBAAN 5REAKSI KUALITATIF LOGAM – LOGAM TRANSISI

TujuanTujuan utama kegiatan ini yaitu mengenali uji kualitatif melalui reaksi – reaksi kimia ion – ion logam transisi berdasarkan golongannya .

PendahuluanLogam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion stabil yang memiliki orbidal d

yang tidak terisi (incompletely filled d orbitals). Berdasarkan pengertian ini, skandium dan seng tidak termasuk logam transisi, sekalipun termasuk anggota blok d.

Skandium memiliki struktur elektronik [Ar] 3d14s2. Ketika skandium membentuk ion, skandium selalu kehilangan 3 elektron terluar dan pada akhirnya sesuai dengan struktur argon. Ion Sc 3+ tidak memiliki elektron d dan karena itu tidak sesuai dengan definisi tersebut di atas.

Seng memiliki struktur elektronik [Ar] 3d104s2. Ketika seng membentuk ion, seng selalu kehilangan dua elektron 4s menghasilkan ion 2+ dengan struktur elektronik [Ar] 3d10. Ion seng memiliki tingkat d yang terisi penuh dan juga tidak sesuai dengan definisi tersebut di atas.

Hal yang berbeda, tembaga dengan struktur elektronik [Ar] 3d104s1, membentuk dua ion. Pada ion Cu+

struktur elektroniknya adalah [Ar] 3d10. Akan tetapi, pada umumnya membentuk ion Cu2+ yang memiliki struktur [Ar] 3d9. Tembaga termasuk logam transisi karena ion Cu2+ memiliki tingkat orbital d yang tidak terisi penuh.Beberapa sifat atomik dan sifat fisis dari logam transisi :

1. Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya, Sehingga jarak elektron pada kulit terluar ke inti   semakin kecil.

2. Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn. Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron pada logam transisi. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga  kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih  nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu  besar. Karena ketika logam  menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s lah yang terlebih dahulu terionisasi.

3.   Konfigurasi elektronKecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron pada kulit terluar 4s 2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s1.

Golongan CrCara kerja :

1.   Kedalam campuran 1 tetes larutan 1 M K2CrO4, 1 tetes 2,5 M H2SO4, 3 ml air dan 3ml amil alkohol / amil eter, ditambahkan 3 tetes larutan 10% H2O2.

2.   Larutan K2CrO4 ( 1 M, 1 ml) diasamkan dengan 1 ml 2,5 M H2SO4 kemudian 1 ml larutan 10% H2O2 ditambahkan sebelum dihangatkan.

3.   Larutan K2CrO4 ( 1 M, 1 ml) diasamkan dengan 1 ml 2,5 M H2SO4, setelah dipanaskan larutan ini kemudian dialiri gas H2S.

4.   Ke dalam larutan K2CrO4 ( 1 M, 1 ml) ditambahkan 0,5 gram asam oksalat, kemudian campuran dipanaskan.5.   ke dalam 0,2 gram K2CrO7 ditambahkan 0,5 gram serutan Zn dan 5 ml 10 M HCl hingga larutan berwarna bitu.

Filtratnya ditambahkan ke dallam larutan jenuh 5 ml CH3COONa.

Golongan MnCara kerja :1.   ke dalam larutan KmnO4 tambahkan larutan H2SO4 setelah itu tambahkan larutan jenuh NH4Cl dan 5 M NaOH,

kemudian dibagi dua bagian ( a dan b ) dan masing – masing dilakukan perlakuan sebagai berikut :      a. Tambahkan larutan H2O2      b. Aliri gas H2S dan asamkan dengan 5 M HCl2.   Ke dalam 3 tetes larutan KMnO4 tambahkan 1ml larutan 5 M H2SO4, 3 tetes larutan 0,2 M AgNO3 dan sedikit

Na2S2O3, kemudian dipanaskan.3.   Empat tetes larutan KMnO4, diasamkan dengan 1 ml larutan 2,5 M H2SO4, kemudian diuji dengan H2O2.4.   Tiga tetes larutan KMnO4 diasamkan dengan 1 ml larutan 2,5 M H2SO4, kemudian diuji dengan Na2S2O3.5.   Ke dalam 4 tetes larutan 1 ml larutan air dan beberapa tetes MnSO4.6.   Satu gram KmnO4 dipanaskan dengan 2ml larutan 10 M NaOH, kemudian dilarutkan dan diasamkan dengan

H2SO4.7.   Satu kristal KmnO4 diletakkan di atas nyala Bunsen, dinginkan,kemudian larutkan ke dalam 3 ml air.