REAKSI HIPERSENSITIVITAS

58
REAKSI HIPERSENSITIVITAS oleh Dr. Hendra Sutardi

description

hipersensitivitas

Transcript of REAKSI HIPERSENSITIVITAS

REAKSI HIPERSENSITIVITASolehDr. Hendra Sutardi Respons imun (nonspesifik maupun spesifik) pada umumnya berfungsi protektif, tetapi dapat menimbulkan akibat buruk dan penyakit yang disebut hipersensitivitas.adi hipersensitivitas atau alergi menun!ukkan suatu keadaan dimana respons imun mengakibatkan reaksi yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan pada !aringan tubuh hospes. "omponen#komponen sistem imun yang beker!a pada proteksi adalah sama dengan yang menimbulkan reaksi hipersensitivitas.Reaksi ini se$ara khas ter!adi pada orang tertentu setelah kontak kedua kali#nya dengan suatu antigen khusus (alergen). "ontak pertama merupakan peristi%a a%al yang diperlukan dan menginduksi sensitisasi terhadap alergen itu PEMBAGIAN REAKSI HIPERSENSITIVITAS&R'("S)H)*'RS'+S),)-),(S .'+/R/,0(",/&R'("S)H)*'RS'+S),)-),(S .'+/R/, .'"(+)S.' )./+ 1(+2 ,'R(D) REAKSIHIPERSENTIVITAS MENURUTWAKTU&Reaksi $epat. ,er!adi dalam hitungan detik, menghilang dalam 3 !am. (ntigen yang diikat )g' pada permukaan sel mast menginduksi pelepasan mediator vasoaktif. .anifestasi reaksi $epat berupa anafila4is sistemik atau anafila4is lokal seperti asma, pilek#bersin, urtikaria dan eksim. 5Reaksi intermediat ,er!adi setelah beberapa !am dan menghilang dalam 36 !am. Reaksi ini melibatkan pembentukan kompleks imun )g2 dan kerusakan !aringan melalui aktivasi komplemen. .anifestasinya dapat berupa 7 8. Reaksi transfusi darah, eritroblastosis foetalis dan anemia hemolitik autoimun. 3. Reaksi (rthus lokal dan reaksi sistemik yaitu serum si$kness, vaskulitis nekrotis, glomerulonefritis, artritis rematoid dan 9'S (lupus eritematosis sistemik)

&Reaksi lambat Reaksi lambat terlihat sampai sekitar 6: !am setelah pa!anan dengan antigen. *ada D,H yang berperan adalah sitokin yang dilepas sel , yang mengaktifkan makrofag dan menimbulkan kerusakan !aringan. ;ontoh 7 dermatitis kontak, reaksi .y$oba$terium tuber$ulosis dan reaksi penolakan graft. PEMBAGIAN REAKSI HIPERSENSITIVITAS MENURUT MEKANISMEReaksi hipersensitivitas oleh Robert ;oombs dan *hilip 2ell (8) dibagi dalam 6 tipe reaksi berdasarkan ke$epatan dan mekanisme imun yang ter!adi yaitu tipe ), )), ))) dan )-.,ipe )7 Hipersensitivitas $epat ((nafilaktik),ipe ))7 Hipersensitivitas sitotoksik,ipe ))) 7 Hipersensitivias kompleks imun,ipe )- 7 Hipersensitivitas lambat (berperantara sel);atatan 7 ,ipe ), )), ))) berperantara antibodi Tipe I : Hipersensitivitas cepat (anafilati!Hipersensitivitas $epat timbul sebagai reaksi!aringan yang ter!adi dalam beberapa menitsetelah antigen (alergen) bergabung denganantibodi yang sesuai. *ada reaksi tipe ) alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respons imun berupa produksi )g' dan penyakit alergi seperti rinitis alergi,asma dan dermatitis atopi. Ur"tan e#a$ian reasi tipe I&?ase sensitasi yaitu %aktu yang dibutuhkan )g' sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan basofil.&?ase aktivasi yaitu %aktu yang diperlukan antara pa!anan ulang dengan antigen yang spesifik&?ase efektor yaitu %aktu ter!adinya respons yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek mediator#mediator yang dilepas sel mast dengan aktivitas farmakologik. %an&a' (eanis(e "("( pa$a 'ipersensitivitas cepat&(ntigen menginduksi sel @ untuk membentuk antibodi )g' yang mengikat erat dengan bagian ?$#nya pada sel mast dan basofil.&@eberapa minggu kemudian, apabila tubuh terpa!an ulang dengan antigen yang sama, maka antigen akan diikat oleh )g' yang sudah ada pada permukaan sel mast dan basofil.&(kibat ikatan antigen#)g', sel mast dan basofil mengalami degranulasi dan melepas mediator dalam %aktu beberapa menit. Me$iat)r pentin& pa$a 'ipersensitivitas anafilati&Hista(in*elepasan histamin menyebabkan 7# vasodilatasi# peningkatan permeabilitas kapiler# kontraksi otot polosSe$ara klinis ada gangguan seperti rinitis alergi (hay fever), urtikaria dan angioedem*ada anafilaksis akut ge!ala yang menon!ol yaitu bronko#spasme karena pelepasan histamin.Abat antihistamin dapat memblokir tempat reseptor hista min dan relatif efektif pada rinitis alergi, tidak pada asma &SRS#( (Slo% rea$ting substan$e of anaphyla4is) ,erdiri dari leukotrien yang timbul %aktuter!adi reaksi anafilaksis. 9eukotrien dibentukdari asam ara$hidonat dan menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler serta kon#traksi otot polos. )ni adalah mediator utama ter# !adinya bronkokonstriksi pada asma dan tidakdapat dipengaruhi oleh antihistamin.

&';?#( ('osinophil $hemota$ti$ fa$tor of anaphyla4is) .erupakan tetrapeptida yang berada di dalam granula sel mast. "etika dilepaskan pada %aktu anafilaksis, ia menarik eosinofil yang sangat prominen pada reaksi alergi tipe $epat. *eranan eosinofil tidak tentu, tetapi dapat melepas histaminase dan arylsulfatase yang menimbulkan degradasi 3 mediator penting yaitu histamin dan SRS#(. &Serotonin (hydro4ytryptamine) yang preformed pada sel mast dan blood platelets. *elepasan %aktu anafilaksis menyebab#kan dilatasi kapiler, peningkatan permea#bilitas kapiler dan kontraksi otot polos. (peranannya ke$il pada manusia) &*rostaglandin dan tromboksan "edua Bat ini berhubungan dengan leuko# trien, dan diturunkan dari asam arakidonat le%at !alur siklooksigenase. *rostaglandin menyebabkan bronkokons# triksi dan dilatasi serta peningkatan per# meabilitas kapiler. ,romboksan menggumpalkan trombosit. Manifestasi linis 'ipersensitivitas tipe IDapat timbul dalam berbagai bentuk yaitu urti$aria,e$Bema, rhinitis, $on!un$tivitis dan asthma@ila individu terpa!an tepung sari melalui udara akan timbul hay fever. Dan bila menelan alergen dalam makanan akan timbul diare.9ebih lan!ut, seseorang yang respons terhadap alergendengan urtikaria mempunyai ikatan alergen#)g' pada selmast di kulit,sedangkan yang respons dengan rhinitis mem#punyai alergen spesifik sel mast di dalam hidung. 1ang paling berat adalah anafilaksis sistemik, pada mana bronkokonstriksi berat dan hipotensi (shok) dapat menim# bukan kematian. .ekanisme anafilaksis berbeda diantaraspesies, karena ada perbedaan di dalamshok organ..isalnya, saluran napas (bronkospasme,edema laryn4) adalah shok organ utama pada manusia, tetapi hepar (vena hepati$a) memegangperanan pada an!ing dengange!ala yaitu gelisah, muntah,diare kemudiankolaps. Terapi * pence&a'an reasi anafilasis&,u!uan terapi ialah mela%an daya ker!a mediator dengan mempertahankan saluran napas, ventilasi C fungsi !antung&Satu atau lebih dari obat berikut dapat diberikan yaitu epinefrin, antihistamin, kortikosteroid atau natrium kromolin. 1ang terakhir ini men$egah pelepasan mediator (misalnya histamin) dari granula sel mast.&*en$egahan dilakukan dengan mengenali alergen (dengan u!i kulit) lalu menghindari antigen itu. &(da beberapa pendekatan pada terapi asthma. Dapat diberikan inhalasi beta#adrenergik bronkhodilator seperti albuterol. "ortikosteroid seperti prednison !uga efektif. @ronkhodilator seperti aminofilin !uga efektif tetapi tidak umum diberikan.&.ono$lonal anti#)g' antibody (omaliBumab, Dolair) indikasi untuk penderita asma berat yang ge!alanya tidak bisa dikendalikan dengan kortikosteroid.&/ntuk pen$egahan asthma , leukotriene re$eptor inhibitor seperti montelukast (Singulair), dan natrium kromolin adalah efektif. &,erapi rhinitis alergika termasuk antihista#min bersama nasal dekongestan.&/ntuk allergi$ $on!un$tivitis, tetes mata mengandung antihistamin atau vasokons#triktor adalah efektif.&Hindari alergen seperti tepung sari (pollen) untuk profilaksis. uga dapat dilakukan desensitisasi. AT+PI&2angguan atopik seperti hay fever, asma, e$Bema dan urti$aria adalah reaksi hipersensitivitas $epat yang menun!ukkan pre#disposisi faktor turunan dan ada kaitan dengan peningkatan kadar )g'.&*erkiraan lebih dari 6EF penduduk di (S mempunyai pengalaman ada gangguan atopik beberapa %aktu dalam hidupnya.&)nsidens gangguan alergi seperti asma, meningkat pada negara (merika /tara dan 'ropa. &2e!ala pada gangguan atopik diinduksi oleh alergen spesifik. (ntigen ini ditemui pada lingkungan (seperti serbuk sari tanaman dan kotoran kutu yang sering ditemukan pada selimut dan karpet) atau pada makanan (kerang#kerangan dan ka$ang#ka$angan).&Hipersensitivitas atopik dapat dipindahkan oleh serum tetapi tidak oleh sel limfoid.&*rausnitB#"ustner membuktikan adanya antibodi pada seseorang yang atopik. &Dire$t skin test dapat dilakukan untuk menimbulkan alergi seseorang. (lergen dapat digoreskan atau disuntikkan se$ara parentral intrakutan. Reaksi yang positif adalah timbulnya triple respons dalam %aktu 8G H >E menit yaitu eritem, spreading flare dan $entral %healing.&*engobatan dasarnya ialah menghindarkan berkontak dengan alergennya. @ila hal ini tidak mungkin maka dilakukan hiposensitasi. (drenalin merupakan obat pilihan untuk terapi reaksi atopik dan anafilaksis. ,r"& '-persensitivit-&Abat#obatan, terutama obat antimikroba seperti penisilin adalah penyebab yang paling sering pada reaksi hipersensitivitas. @iasanya obat ini tidak menginduksi pembentukan antibodi. ,etapi metabolit obat beraksi sebagai hapten dan mengikat pada protein tubuh. (kibatnya antibodi akan bereaksi dengan hapten atau inta$t drug untuk ter!adinya hipersensitivitas tipe ).&@ila terpa!an ulang dengan obat, seseorang dapat timbul kemerahan, demam, anafilaksis lokal atau sistemik. @erat ringannya bervariasi. URTIKARIA&*endahuluan /rtikaria merupakan penyakit kulit yang sering di!umpai. Dapat ter!adi se$ara akut maupun kronis. 0alaupun patogenesis dan penyebab yang di$urigai telah ditemukan, ternyata terapi yang diberikan kadang#kadang tidak memberi hasil seperti yang diharapkan. &SinonimHives, nettle rash, biduran, kaligata.&Definisi/rtikaria adalah reaksi vaskular di kulit akibat berma$am#ma$am sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang $epat timbul dan menghilang perlahan#lahan, ber%arna pu$at dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. "eluhan biasanya rasa gatal, tersengat atau tertusuk.(ngioedema ialah urtikaria yang mengenai lapisan lebih dalam daripada dermis, dapat di submukosa, atau di subkutis, !uga dapat mengenai saluran napas, saluran $erna dan organ kardiovaskular. & 'pidemiologi/rtikaria dan angiodema sering di!umpai pada semua umur, orang de%asa lebih banyak mengalami urtikaria daripada usia muda. SH'9DA+ (8G tahun, !arang di!umpai pada umur kurang dari 8E tahun atau lebih dari =E tahun.Ditemukan 6EF bentuk urtikaria sa!a, 6