Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf ·...

8
NOMOR 99 EW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Re-Focussing : Adopsi Inovasi

Transcript of Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf ·...

Page 1: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

NOMOR 99 EW

Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Re-Focussing : Adopsi Inovasi

Page 2: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

2Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Re-Focussing : Adopsi Inovasi

Oleh : Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng

Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang masih mengandalkan sumber daya alam sebagaimodal dasar pembangunan, namun bagi negara yang mengandalkan iptek sebagai penggerakpembangunan, kata “Inovasi” meskipun sudahkesekian kali menjadi tema dalam berbagaidiskusi baik formal maupun informal, namunmasih merupakan sebuah kata yang seksi dan menarik untuk dibicarakan. Pasalnya, inovasi telah menjadi fariabel yang semakin menentukan dalam pembangunanmenuju kemandirian bangsa yang berdayasaing, bahkan ketika bangsa-bangsa melewatipintu gerbang era keterbukaan dan kebebasanperdagangan dalam kawasan tanpa batas.

Inovasi dinilai telah menjadi faktor kunci yang dapat digunakan untuk memecahkanproblematika dalam “Middle Income Trap”, hantu “Bonus Demografi” dan “Kawasan BebasPerdagangan”. Diskusi tentang inovasi seringdikaitkan dengan kegiatan yang bertemakanteknologi, riset, pendidikan tinggi, hinggapembangunan ekonomi, tujuannya antara lain meningkatkan kemampuan bersaing dalambidang ekonomi. Bahkan komunitas yang seringdisebut ABG (Akademia, Businnes, Government) mengangkat isu inovasi ini ketikamereka melakukan penyiapan penelitian Iptekuntuk pembangunan, terutama dalam bidangfokus prioritas seperti energi, infrastruktur, pertanian, maritim, kesehatan termasuk ICT dan teknologi pertahanan.

Menghela inovasi tidaklah segampangmembalik tangan, melainkan sepertipemain selancar diatas ombak yang ganas, yang apabila tidak bisa mengendalikan,maka akan tenggelam dan tidak akan pernahmuncul lagi kepermukaan.Sebagaimana kita lihat saat ini, Indonesia tengah mendorong daya saing, kemandirian,

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang berbasis pada kemampuan dalam negeri. Namun kenyataannya, merosotnya daya saingIndonesia yang dirilis oleh World Economic Forum dalam Global Competitivenes Indeksdari ranking 37 (tahun 2015-2016) menjadiranking 41 (tahun 2016-2017) memacu berbagaikomunitas Iptek melakukan diskusi terfokusuntuk mencari solusi strategis secaraterintegrasi, umumnya membahas tentangstrategi dan cara hilirisasi produk penelitianhingga bermanfaat bagi masyarakat, terutamadalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan.

Karena itulah maka berbagai pertemuan bisnisdilakukan untuk menemukan cara yang paling jitu dalam mendongkrak tingkat Inovasi, termasuk menguji relevansi hasil penelitianterhadap kebutuhan masyarakat dan industri. Namun faktanya, sebagian besar penelitianbelum sepenuhnya memenuhi kebutuhan riilpasar, karena pada umumnya bertujuan untukmeningkatkan kapasitas riset dan kemampuanakademik.

Page 3: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

3Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Re-Focussing : Adopsi Inovasi

(lanjutan)

Lantas apa kaitan hal di atas dengan AdopsiInovasi ??

Teori tentang difusi inovasi menjadi urgenuntuk dibahas ketika kita ingin mengetahuitentang kenapa sebagian besar hasil penelitianyang dilakukan oleh sejumlah Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang hanya berakhir di dalamlaci laboratorium dan almari perpustakaan. Pertama kali difusi inovasi diperkenalkan oleh Everett Rogers tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul “Diffusion of Innovations” yang menerangkan bahwa difusi merupakan proses tentang inovasi yang ditransformasikan melaluiberbagai media dan waktu tertentu dalam suatusistem sosial.

Sedangkan Inovasi merupakan gagasan, praktikatau suatu obyek yang dianggap baru oleh manusia untuk kehidupannya. Sedangkanmenurut Gabriel Tarde, dalam bukunya “The law of Imitation” tahun 1930 mengatakanbahwa adopsi inovasi menganut kurva “S” yaitubahwa produk inovasi hanya akan hidup dalamperioda waktu tertentu, dan akan matisetelahnya. Untuk menjaga agar inovasi tidakmengalami “kematian” maka perlu opinion leadership, yaitu pemimpin yang memiliki ide baru yang mampu mengendalikan proses inovasi berjalan secara keberlanjutan.

Dikenal ada beberapa tahapan dalam Adopsiinovasi, yaitupertama pemenuhan terhadap tingkatpengetahuan tentang inovasi, di sini penggalianinformasi dilakukan sebanyak-banyaknya untukmemperoleh pengetahuan yang cukup. Hal inidapat dicari dari berbagai pihak termasuk darikomunitas tertentu, media online, buku-bukupengetahuan ataupun diskusi diantaramasyarakat. Kedua, pemikiran terhadap untung-rugi jikaproses inovasi dilakukan, perlu pengkayaanpengetahuan melalui diskusi dan evaluasi untukmenilai apakah inovasi dapat diterima atauditolak. Ketiga adalah pengambilan keputusan untukmengadopsi atau menolak inovasi, disini masihmemungkinkan untuk melakukan perubahanatas keputusan yang diambil, jika ternyatakedepan terjadi kendala dalam adopsi makainovasi dapat ditolak atau diterima. Keempat, tingkat implementasi melaluipenggunaan inovasi yang dipilih sambilmendalam substansi inovasi yang diadopsi. Kelima, konfirmasi atas keputusan yang telahdibuat, kemudian mencari pembenaran ataskeputusan mereka.

Page 4: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

4Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Re-Focussing : Adopsi Inovasi

(lanjutan)

Dalam tahap di atas, evaluasi terhadapi inovasitetap dilakukan yaitu apakah inovasi diterimaatau ditolak. Betapa sulit sebuah hasil penelitiandapat diadopsi oleh pangguna atau pasar. Kenapa ?.. Karena pada dasarnya kebutuhanpengguna atau pasar adalah yang menentukandan itu sangat spesifik. Perguruan tinggi biasanya menganut Open Innovation yaitu bahwa hasil inovasi perludipublikasi dan disebarluaskan sebagaipengkayaan ilmu pengfetahuan, sedangkanpasar menganut close innovation uaitu bahwainovasi yang dilakukan industri merupakankerahasiaan yang menjadi produk teknologiyang memiliki ciri spesifik untuk keunggulandaya saing pasar.Perlu diketahui bahwa Inovasi tidak hanyatergantung dari teknologi yang mengusungsebuah proses inovasi semata, tetapi juga tergantung dari (a) organisasi yang dipilih untukmengelola proses inovasi, (b) kerjasama denganberbagai pihak agar proses nilai tambahberjalan secara efektif dan efisien, (c) apakahproduk penelitian relevan dengan kebutuhanpasar, (d) mempertimbangkan faktor risikomelalui suatu manajemen yang mampumeminimalkannya.

Adakah solusi komprehensif..???“Kita tidak bisa memecahkan masalahdengan menggunakan cara berpikir yang samaketikakita menciptakannya”, kata Albert Einstein.

Pernyataan ini diperkuat oleh BJ Habibie yang antara lain mengatakan bahwa “proses Inovasitidak selalu harus dimulai dari awal, tetapidapat dimulai dari akhir dan berakhir di awal”. Sehingga menegaskan bahwa Inovasi dapatdiadopsi tidak selalu mulai dari hulu, tetapi juga bisa dimulai dari hilir. Karena itu proses inovasidapat dilakukan dengan cara : (a) memakaidahulu teknologi terkini yang diperlukan, (b) meningkatkan kemampuan untuk mereparasiproduk teknologi, (c) memodifikasi teknologi, (d) mengembangkan teknologi yang sudah adadan terakhir (e) melakukan inovasi denganmembuat produk teknologi yang memilikikarakter dan spesifikasi yang lebih baik.

Jika itu dilakukan maka proses yang harusdidorong semestinya terfokus pada :

Page 5: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

5Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Re-Focussing : Adopsi Inovasi

(lanjutan)

Pertama, System Asessment KandunganTeknologi, yaitu teknologi impor sebaiknyatidak diterima dalam bentuk gelondongan, tetapi seyogyanya melibatkan peneliti, perekayasa dan akademisi untuk mengkajiteknologi mana yang bisa dilakukan didalamnegeri. Karena itulah perlu mengembangkanMetodologi, Sistem dan Fasilitasi pelaksanaanAsessment

Kedua, alih teknologi dalam kerangka Turn Key Project, Lisensi, FDI (Foreign Direct Invesment), Joint Production, Off Set, dan BOT (Build Operate Transfer) sebaiknya selalumelibatkan para peneliti, perekayasa dan akademisi agar dapat memastikan teknologimana yang dapat dikuasai termasuk pembuatanskenario dan legal aspek alih teknologi sertapelaksanaannya.

Ketiga, meningkatkan audit teknologi melaluipenguatan mekanisme, kelembagaan dan sumberdaya. Kemudian melakukan identifikasiterhadap hasil audit untuk memilih dan memiliah teknologi yang dapat dikembangkandi dalam negeri.

Keempat, membangun Lembaga PenggerakImplementasi Hasil Litbang yang antara lain lembaga intermediasi, kawasan berbasisteknologi, serta mengawal inovasi melaluikonsorsium yang kuat.

Kelima, meningkatkan mobilitas peneliti, perekayasa dan akademisi ke industri agar terjadi interaksi inter-personal antara pelakuinovasi terutama mengetahui tentangkebutuhan masing-masing baik peneliti, perekayasa, akademisi maupun industri itusendiri.

Keenam, memperkuat Perolehan Hak atas

Kekayaan Intelektual (HKI) yang tidak hanyasebatas paten semata, tetapi juga HKI lainnyaseperti Hak atas kekayaan intelektual dalamspektrum yang lebih luas seperti Hak Cipta(Copyrights), Desain Industri (Industrial Design), Merek (Trademark), Desain tata letakterpadu (Layout Design of Integrated Circuit), Rahasia dagang (Trade Secret) dan varietastanaman (Plant Variety Protection).

Inshaalah dengan melakukan refocussingadopsi inovasi, proses inovasi yang dilakukanoleh para pakar, peneliti, perekayasa dan akademisi berhasil melampaui lembahkematian sehingga inovasi yang dilakukannyabisa menembus pasar dan bermanfaat bagi dayasaing dan kesejahteraan..Hidup Inovasi Indonesia, Jayalah BumiPertiwi…!! Sejahteralah Masyarakat, Negara dan Bangsa Indonesia… !!

Oleh : Agus Puji PrasetyonoStaf Ahli Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek.

Page 6: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sejarah Teknologi Solar CellSejarah pengembangan teknologi Solar Cell atau yang juga disebut Photovoltaic (PV) dimulai ketika fisikawanPerancis, Antoine-César Becquerel, melakukanserangkaian penelitiannya pada tahun 1839. Becquerel menemukan bahwa tegangan listrik terjadi saat cahayajatuh pada elektroda yang digunakan pada penelitiantersebut. Istilah photo atau foto berasal dari bahasaYunani yang berbunyi “phos” dan berarti cahaya. Sedangkan kata “voltaic” merupakan pengembangandari istilah Volt yang diambil dari nama Alessandro Volta, seorang pelopor dalam pengembangan energilistrik. Photovoltaic secara harfiah kurang lebih berarticahaya listrik. Selanjutnya sebutan Photovoltaic lebihsering disingkat dengan PV saja.

Menurut Encylopedia Britannica, orang yang pertamakali membuat Solar Cell adalah Charles Fritts padatahun 1883. Ilmuwan AS ini menggunakan lapisanSelenium sebagai semikonduktor yang sangat tipis dandilapisi dengan emas. Tapi sinar matahari yang dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan Solar Cell buatannya itu hanya menghasilkan efisiensisebanyak 1% saja. Bisa dikatakan bahwa Solar Cell buatannya masih sangat jauh dari efektif.Ilmuwan lain yang punya andil penting adalah RusselOhl. Sarjana yang bekerja pada AT & T Bell Labs inijuga menjadi ilmuwan yang mempelopori penelitian di bidang semikonduktor. Pada tahun 1941 Ohlmenggunakan silicon pada Solar Cell yang dibuatnya.

Langkah yang lebih besar untuk pengembanganbidang photovoltaic ini terjadi tahun 1954 ketika tigaorang peneliti (Gerald Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin) dari Laboratorium Bell secara tidak sengajamenemukan bahwa silicon dengan impurities tertentumenjadi sangat sensitif terhadap cahaya. Dan merekabertiga pun menjadi orang yang pertama membuatperangkat praktis yang mengkonversi sinar mataharimenjadi energi listrik. Panel surya buatan mereka bisamengubah sinar matahari menjadi tenaga listrikdengan tingkat efisiensi sebanyak 6%. Kemudianbattery solar cell pun dibuat pertama kali pada tanggal25 April 1954. Pada tanggal 4 Oktober 1955, perusahaan Bell telah berhasil menggunakan battery solar cell buatannya untuk mengoperasikan system operator telepon di Georgia. Penemuan kemudian dikembangkan oleh hingga bisadibuat panel surya yang memiliki efisiensi 17% dalam

menghasilkan energi listrik. Angka efisiensi itu terusmeningkat karena lebih banyak lagi kalangan ilmuwandan industri yang berperan aktif dalam pengembanganbidang Photovoltaik ini.Saat ini lima negara berperan sebagai produsen utamaperangkat photovoltaic yaitu Jepang, Cina, Jerman, Taiwan, dan Amerika. Pada tahun 2008 lalu, Cina telahmengukuhkan diri sebagai negara produsenphotovoltaic dengan jumlah terbesar di dunia.

Solar Cell di IndonesiaPotensi energi matahari di Indonesia sangat besaryakni 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, sepuluh kali lipat dari potensi energi di Jerman danEropa. Indonesia memanfaatkan baru sekitar 10 MWpsaja. Energi ini dapat digunakan di manapun di Indonesia, melalui pemanfaatan teknologi PV.

Melimpahnya energi surya di Indonesia harus dapatdimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan yang tepatdapat memberikan akses penggunaan listrik yang lebihluas bagi masyarakat. Permasalahan penyediaan energidapat terjawab dengan mudah. Pengguna bisamendapatkan energi sebanyak yang dibutuhkan. Jalurdistribusi dapat dipotong, karena sistem pembangkittenaga surya yang mampu bekerja mandiri ataupunterkoneksi, dapat memudahkan PLN dalammemberikan akses listrik bagi masyarakat secaramudah dan tepat sasaran.

(Sumber: Kabera Energy/ janaloka.com)

6Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Page 7: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

INDUSTRY 4.0 Evolusi Industri

4. Evolusi IndustriBerbasis sistem cyber-fisik, memanfatkanInternet of Things

3. Evolusi IndustriMelalui penggunaanelektronik dan IT pengembangan lebih lanjutdalam produksi otonom

2. Evolusi IndustriMemperkenalkan jalurproduksi massal yang didukung oleh energi listrik

1. Revolusi IndustriKemunculan mesin produksimekanik yang didukung olehtenaga air dan uap

INTEGRASI HORIZONTAL

INTEGRASI VERTIKAL

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukungIKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA 7

Page 8: Re-Focussing : Adopsi Inovasi - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-99-draft-koreksi.pdf · Sebuah kata yang menakutkan bagi negara yang ... (tahun 2015-2016) menjadi ... Cina,

Engineer WeeklyPelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin PemimpinUmum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: AryoAdhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

BATUBARA (juta ton, 2017)

47.9

49.6

61.4

143

206.3

271.6

294.2

297.4

371.3

1747.20.00

10. Kazakhstan

9. Polandia

8. Colombia

7. Afrika Selatan

6. Russia

5. Indonesia

4. India

3. Australia

2. USA

1. China

PRODUSEN

48.7

57.2

71.3

82.2

86.3

92.3

120.5

332.1

424

1892.60.00

10. Polandia

9. Indonesia

8. Jerman

7. Afrika Selatan

6. Korea Selatan

5. Russia

4. Jepang

3. USA

2. India

1. China

KONSUMEN

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2019