RDK

18
SOSIALISASI REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK) Topik : Sosialisasi Refleksi Diskusi Kasus (RDK) Sasaran : Perawat ruangan Sri Krisna Hari/Tanggal : Kamis, 15 Januari 2015 Waktu : 30 Menit (pukul 10.00-10.30 wita) A. Latar Belakang Di dalam dunia kesehatan suatu masalah merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan cara berfikir kritis tim kesehatan itu sendiri. Di dalam pelayanan keperawatan di ruangan pun memerlukan tehnik-tehnik untuk menyelesaikan masalah yang muncul di ruangan. Salah satu tehnik baru yang baru yang digunakan adalah dengan Reflective Case Discussion (RCD) atau Reflektif Diskusi Kasus (RDK) yang merupakan suatu metoda pembelajaran baru di Indonesia. Refleksi ini diperkenalkan di Inggris, khususnya dalam dunia keperawatan/kesehatan dan juga dimanfaatkan dalam manajemen perubahan. RDK akan menuntun kelompok perawat dalam suatu diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman klinik (sharing) yang merujuk kepada standar yang telah ditetapkan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan RDK diharapkan perawat ruangan Sri Krisna mampu mengaplikasikannya. 2. Tujuan Khusus

description

MANAGEMEN KEPERAWATAN

Transcript of RDK

SOSIALISASI REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK)

Topik : Sosialisasi Refleksi Diskusi Kasus (RDK) Sasaran

: Perawat ruangan Sri KrisnaHari/Tanggal

: Kamis, 15 Januari 2015Waktu

: 30 Menit (pukul 10.00-10.30 wita)

A. Latar Belakang

Di dalam dunia kesehatan suatu masalah merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan cara berfikir kritis tim kesehatan itu sendiri. Di dalam pelayanan keperawatan di ruangan pun memerlukan tehnik-tehnik untuk menyelesaikan masalah yang muncul di ruangan. Salah satu tehnik baru yang baru yang digunakan adalah dengan Reflective Case Discussion (RCD) atau Reflektif Diskusi Kasus (RDK) yang merupakan suatu metoda pembelajaran baru di Indonesia. Refleksi ini diperkenalkan di Inggris, khususnya dalam dunia keperawatan/kesehatan dan juga dimanfaatkan dalam manajemen perubahan. RDK akan menuntun kelompok perawat dalam suatu diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman klinik (sharing) yang merujuk kepada standar yang telah ditetapkan.B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan RDK diharapkan perawat ruangan Sri Krisna mampu mengaplikasikannya.

2. Tujuan Khusus

Mengembangkan profesionalisme perawat Meningkatkan aktualisasi diri

Membangkitkan motivasi belajar

Wahana untuk menyelesaikan masalah mengacu pada standar keperawatan yang telah ditetapkan.

Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan kerjasama.

C. Manfaat

1. Bagi Perawat Mengembangkan profesionalisme perawat Meningkatkan aktualisasi diri

Membangkitkan motivasi belajar2. Bagi ruanganMeningkatkan mutu pelayanan di ruangan Sri KrisnaD. Sasaran :

Perawat ruang Sri KrisnaE. Materi :

Terlampir

F. Metode :

Ceramah dan diskusi

G. Media

1. Laptop

2. Sarana diskusi : kertas, pulpenH. Kegiatan RDKWAKTUKEGIATANPELAKSANATMP

5 MenitPembukaan

1. Salam pembuka

2. Memperkenalkan tim RDK

3. Melakukan kontrak waktuFasilitatorNurse station

20 menit

Pelaksanaan

1. Menyajikan materi tentang RDK2. Fasilitator mempersilahkan peserta untuk mengajukan pertanyaanPresenterNurse station

5 menitPenutup

1. Mengucapkan salam penutup

2. Fasilitator menutup pertemuan dan

mengucapkan terima kasih

FasilitatorNurse station

I. Kriteria Evaluasi1. Struktur

a. RDK dilaksanakan di ruang pertemuan ruang Sri Krisnab. Peserta RDK hadir di tempat pelaksanaan RDK

c. Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi RDK

3. Hasil

a. 70 % perawat hadir dalam sosialisasi RDK

b. 70% perawat paham dengan materi RDK

c. 70% perawat dalam diskusi

J. Pengorganisasian

1. Fasilitator : I Putu Peby Nuryadi2. Presenter : I Putu Gede Duika Atmaja 3. Anggota :

I Gede Suwirya Wibawa

Ismi Ismayanie Aziz

I Putu Ardy Pranata Utama

I Wayan Jefri Arsanta

Ni Luh Putu Ayu Widhyasih

Ni Luh Putu Bunga Krisna Dewi

Ni Made Evy Purnama Antara

Ni Made Yogi Dwi Antari

Ni Putu Mahardieka Gegi Kuntari

Ni Putu Trisna Sasmi Suantari

Ni Komang Rai Andayani

4. Pembimbing :Ns. I Wayan Darsana, S.Kep

Ns. I Dewa Gede Candra Dharma, S.Kep

MATERI RDK KEPERAWATAN

A. Pengertian

Reflektif Diskusi Kasus (RDK) merupakan metoda pembelajaran dalam mengekplorasi dan merefleksikan pengalaman seorang perawat/bidan yang mengacu kepada pemahaman terhadap standar (Deborah Hennessy, 2002).

Boud et al, 1985 menyebutkan RDK sebagai suatu cara yang dipergunakan para intelektual dalam mengekplorasi pengalaman-pengalamannya untuk menuntun orang lain kearah sesuatu yang baru .

Reflektif adalah suatu proses kreatifitas dalam menciptakan dan klarifikasi tentang pengalaman seseorang dimasa lalu dan masa kini (Boy & Fales, 1983)Taylor (2000): proses penggunaan pemikiran rasional dan intuitif berpotensi terjadinya perubahan tergantung dari tipe pengetahuan / pekerjaan yang ditekuni.

Technical reflection: berdasarkan pemikiran rasional, dari yang bersifat saderhana (deduktif ) sampai terciptanya pengetahuan empiris.

Pratical reflection: mengarah kepada interpretasi untuk deskripsi dan penjelasan tentang interaksi kehidupan manusia.

Emansipatory Reflection: mengarah kepada tindakan transformasi dengan memberikan peluang bagi perawat/bidan agar dapat memanfaatkan potensi dan praktik profesinya secara optimal ( RCD

B. Manfaat RDK Refleksi Diskusi Kasus (RDK) mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Mengembangkan profesionalisme perawat dan bidan

2. Meningkatkan aktualisasi diri

3. Membangkitkan motivasi belajar

4. Wahana untuk menyelesaikan masalah mengacu pada standar keperawatan yang telah ditetapkan

5. Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak menyalahkan, tidak memojokkkan dan meningkatkan kerjasamaC. Langkah-langkah kegiatan RDK

1. Memilih/menetapkan kasus yang akan didiskusikan

Topik-topik bahasan yang ditetapkan untuk didiskusikan dalam RDK antara lain :

a. Pengalaman pribadi perawat yang aktual dan menarik dalam menangani kasus/pasien dilapangan baik di rumah sakit/puskesmas

b. Pengalaman yang masih relevan untuk dibahas dan akan memberikan informasi berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan

RDK merefleksikan pengalaman, pengetahuan serta kemampuannya dan mengarahkan maupun meningkatkan pemahaman perawat/bidan terhadap standar yang akan memacu mereka untuk melakakun kinerja yang bermutu tinggi.

D. Persyaratan RDK

1. Kelompok diskusi terdiri dari 5-8 orang.2. Posisi fasilitator, presenter dan peserta dalam diskusi setara (equal)3. Berbicara hanya satu orang pada satu saat, tidak boleh ada interupsi.4. Tidak ada dominasi selama diskusi berlangsung, semua peserta harus mengajukan pertanyaan minimal satu kali dalam sesi diskusi.5. Selama diskusi berlangsung harus dijaga agar tidak ada pihak-pihak yang merasa tertekan ataupun terpojok, oleh karena itu semua saran dan pendapat disalurkan melalui pertanyaan yang bersifat klarifikasi.6. Posisi duduk melingkar, tanpa penghalang dapat saling memperhatikan, aktif dan fokus terhadap materi yang didiskusikan.7. Catatan seperlunya8. Terjadwal: Karu/koordinator, semua staf berperan secara bergantian sebagai fasilitator, penyaji dan peserta. 9. Ada laporan dan tindak lanjut dari hasil diskusi.RENCANA PELAKSANAANREFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK) HALUSINASITopik : Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi dan Defisit Perawatan Diri pada Tn. NA, Tn. WA, Ny. WS dan Ny. WY.Sasaran : Perawat Ruangan Sri KrisnaHari/Tanggal : Kamis, 15 Januari 2015Waktu

: 60 Menit (pukul 10.30-11.30 wita)

A. Tujuan :1. Tujuan Umum

Mengembangkan profesionalisme perawat.2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan stafb. Meningkatkan ketrampilan berkomunikasi

c. Menyelesaikan masalah

B. Sasaran : Perawat ruang Sri KrisnaC. Materi : Pengalaman dalam merawat pasien HalusinasiD. Metode : Diskusi

E. Media1. Materi kasus yang disampaikan secara lisan / tertulis2. Sarana diskusi : kertas, pulpenF. Kegiatan RDKWAKTUTAHAPKEGIATANPELAKSANATMP

Pra RDKPra RDKa. Menentukan kasus dan topikb. Menentukan tim RDKc. Menentukan jadwal kegiatan/ pelaksanaan

Penanggung jawabNurse station

10 MenitRDKPembukaan

1. Salam pembuka

2. Memperkenalkan tim RDK3. Menyampaikan dengan ringkas persyaratan diskusi4. Melakukan kontrak waktu5. Menyampaikan hasil tindak lanjut RDK sebelumnyaFasilitatorNurse station

40 menit

Pelaksanaan

1. Presenter menyajikan kasus /

masalah selama 15-20 menit 2. Fasilitator mempersilahkan peserta untuk

mengajukan pertanyaan klarifikasi selama

20-30 menit

3. Fasilitator boleh mengajukan pertanyaan /

klarifikasi

4.Bila diskusi telah selesai, fasilitator

bertanya kepada presenter apa yang dapat

dipelajari dalam diskusi ini

5. Masalah issue yang muncul didiskusikan

serta dicatat untuk menjadi pedoman di

masa yang akan datang

6.Semua peserta diskusi menandatangani

daftar hadir

7. Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi

PresenterNurse station

10 menitPasca RDKPenutup

1. Fasilitator membuat laporan dalam format

RDK dan rencana tindak lanjut

2. Sepakati jadwal RDK yang akan datang

3. Fasilitator menutup pertemuan dan

mengucapkan terima kasih

4. Semua peserta bersalaman sambil

meninggalkan tempat pertemuan

5. Dokumen RDK disimpan dalam arsip

FasilitatorNurse station

G. Kriteria Evaluasi1. Struktur

a. RDK dilaksanakan di ruang pertemuan ruang Sri Krisna b. Peserta RDK hadir di tempat pelaksanaan RDK c. Persiapan dilakukan sebelumnya2. Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan RDK c. Selama penyampaian tidak boleh ada interupsi

d. Berbicara hanya satu orang pada satu saat

e. Tidak boleh ada dominasi dalam diskusi

f. Bertanya tanpa memojokkan/ menyalahkan.

3. Hasil

a. Perawat puas dengan hasil kegiatan

b. Muncul issue keperawatan dan alternatif pemecahan masalah.

c. Perawat dapat : Meningkatkan aktualisasi diri Membangkitkan motivasi belajar

Menyelesaikan masalah mengacu pada standar keperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan

Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan kerjasamaH. PengorganisasianFasilitator : I Putu Peby NuryadiPresenter : I Putu Gede Duika AtmajaAnggota :

I Gede Suwirya Wibawa

Ismi Ismayanie Aziz

I Putu Ardy Pranata Utama

I Wayan Jefri Arsanta

Ni Luh Putu Ayu Widhyasih

Ni Luh Putu Bunga Krisna Dewi

Ni Made Evy Purnama Antara

Ni Made Yogi Dwi Antari

Ni Putu Mahardieka Gegi Kuntari

Ni Putu Trisna Sasmi Suantari

Ni Komang Rai Andayani

5. Pembimbing : Ns. I Wayan Darsana, S.KepNs. I Dewa Gede Candra Dharma, S.KepHASIL EVALUASI

REFLEKSI DISKUSI KASUS (RDK)

Penanggung jawab: I Putu Gede Duika Atmaja

I Putu Peby NuryadiTujuan:Meningkatkan pengetahuan staf, meningkatkan keterampilan berkomunikasi, dan menyelesaikan suatu masalah

Deskripsi :

RDK adalah suatu metode pembelajaran dalam merefleksikan pengalaman perawat yang aktual dan menarik memberikan dan mengelola Asuhan Keperawatan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan. Pada tanggal 15 Januari 2015 telah dilaksanakan Refleksi Diskusi Kasus di Ruang Pertemuan Ruang Sri Krisna Unit Terpadu. Adapun kasus yang dijadikan topik dalam RDK ini yaitu Halusinasi dan Defisit Perawatan Diri pada Tn. NA, Tn. WA, Ny. WS serta Ny. WY. Peserta yang hadir dalam diskusi ini yaitu :

a. Ketua: I Wayan Jefri Arsanta, S.Kepb. Fasilitator: I Putu Peby Nuryadi, S.Kep c. Penyaji: I Putu Gede Duika Atmaja, S.Kepd. Peserta:1. I Gede Suwirya Wibawa, S.Kep2. Ismi Ismayanie Aziz, S.Kep3. I Putu Ardy Pranata Utama, S.Kep4. Ni Luh Putu Ayu Widhyasih, S.Kep5. Ni Made Evy Purnama Antara, S.Kep6. Ni Luh Putu Bunga Krisna Dewi, S.Kep7. Ni Made Yogi Dwi Antari, S.Kep8. Ni Putu Mahardieka Gegi Kuntari, S.Kep9. Ni Putu Trisna Sasmi Suantari, S.Kep10. Ni Komang Rai Andayani, S.Kep

Tahapan tahapan dilaksanakannya RDK ini yaitu:

a. Persiapan

1) Menentukan Penanggung Jawab Refleksi Diskusi Kasus

2) Penanggung jawab menyusun proposal dan Tim Refleksi Diskusi Kasus

3) Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan Refleksi Diskusi Kasus

4) Menentukan jadwal kegiatan / pelaksanaan.b. Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi Diskusi Kasus dimulai minggu ketiga tanggal 15 Januari 2015 bertempat di ruang pertemuan di ruang Sri Krisna. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Fasilitator membuka Refleksi Diskusi Kasus

2) Fasilitator menjelaskan tentang gambaran umum Reflesi Diskusi Kasus

3) Fasilitator memperkenalkan tim Refleksi Diskusi Kasus dan menyampaikan kontrak waktu.

4) Fasilitator menyampaikan persyaratan dan tujuan dari Refleksi Diskusi Kasus

5) Penyaji menyampaikan kasus selama 15-20 menit.

6) Penyaji menjelaskan kasus dan tetap merahasiakan identitas pasien.

7) Fasilitator mempersilahkan peserta untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi selama 20-30 menit.

8) Satu persatu peserta mengklarifikasi hasil penyajian dari penyaji

9) Fasilitator boleh mengajukan pertanyaan/klarifikasi

10) Bila diskusi telah selesai, fasilitator bertanya kepada penyaji apa yang dapat dipelajari dalam diskusi ini.

11) Masalah/issue yang muncul didiskusikan serta dicatat untuk menjadi pedoman diwaktu yang akan datang.

12) Semua peserta diskusi menandatangani daftar hadir

13) Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi dan membuat laporan dalam format Refleksi Diskusi Kasus dan rencana tindak lanjut

14) Fasilitator dan peserta Refleksi Diskusi Kasus yang lain menyepakati jadwal Refleksi Diskusi Kasus yang akan datang.c. Evaluasi

1) Struktur

a) Persiapan dilakukan satu minggu sebelum dilakukannya Refleksi Diskusi Kasus

b) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan institusi

c) Penyusunan proposal

d) Menetapkan kasus

2) Proses

a) Peran serta peserta aktif dalam kegiatan Refleksi Diskusi Kasus

b) Muncul issue keperawatan: Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan Halusinasi dan Defisit Perawatan Diri terdapat masalah tentang kurangnya personal hygiene pasien (oral hygiene) dimana pasien masih terfokus pada halusinasinya.

c) Peserta dapat merefleksikan pengalaman yang didapatkan selama merawat Tn. NA, Tn. WA, Ny. WS serta Ny. WY dengan Halusinasi dan Defisit Perawatan Diri.d) Rencana tindak lanjut dari issue keperawatan yang muncul yaitu dengan menambah fasilitas yang tersedia, memberikan identitas pasien pada setiap sikat gigi dan mempusatkan letak sikat gigi dan pasta gigi sesuai kamar di nurse station serta dilakukan oral hygiene setelah selesai makan pagi dan malam sambil perawat jaga tetap mengawasi pelaksanaannya.e) Peserta jadi lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan aktualisasi diri

f) Peserta belajar untuk menghargai kolega untuk lebih bersabar, lebih banyak mendengarkan dan dapat meningkatkan kerjasama.

d. Hambatan

Setiap peserta telah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Tetapi beberapa peserta masih belum berani mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan alasan malu dan segan terhadap senior.

e. Dukungan

Pembimbing klinik, kepala ruangan, serta perawat di ruang Sri Krisna Unit Terpadu memberikan dukungan penuh pada kelompok untuk melaksanakan Refleksi Diskusi Kasus di Ruang Sri Krisna sehingga kedepannya RDK ini dapat dilakukan di ruangan sesuai dengan issue yang terbaru dan jadwal yang telah ditetapkan.DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam, 2007, Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Edisi 2. Salemba Medika, Jakarta.

Pohan,I. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar Dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta : EGC