RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil...

18
RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Disusun oleh : NUR ANISA RAMADHANI D300160059 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil...

Page 1: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Disusun oleh :

NUR ANISA RAMADHANI

D300160059

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

i

HALAMAN PERSETUJUAN

RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK

Page 3: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

2

ii

Page 4: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

i

Page 5: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

1

RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu peghasil dan pemasok bahan baku rotan

terbesar di dunia. Rotan di Indonesia di ekspor dalam bentuk mentah sehingga

pada saat tersebut harga rotan sangat tinggi. Pada tahun 2011, menteri

mengeluarkan peraturan yang melarang ekspor rotan mentah. Rotan yang di

ekspor harus dalam bentuk jadi ataupun setengah jadi. Keadaan tersebut tidak

siap diterima oleh keadaan yang ada di Indonesia. Jumlah bahan baku rotan

yang melimpah tidak didukung oleh industri yang banyak untuk menampung

produksi rotan di Indonesia. Salah satu daerah yang banyak memproduksi

rotan yaitu Desa Trangsan Kabupaten Sukoharjo yang merupakan desa wisata

rotan. Tujuan dari penulisan dasar program perencanaan dan perancangan

arsitektur (DP3A) ini adalah menciptakan Rattan Factory yang dapat

membantu peningkatan produksi rotan di Indonesia serta meningkatkan

ekonomi masyarakat yang ada disekitarnya. Perencanaan dan perancangan

Rattan Factory sebagai area produksi rotan menggunakan pendekatan

Arsitektur Organik. Metode pembahasan menggunakan tahap pengumpulan

data primer, sekunder, dan tahap analisa data, serta merumuskan konsep

perancangan. Penerapan konsep Arsitektur Organik ini diharapkan dapat

meningkatkan kreativitas dan kenyamanan pengguna ruang sehingga dapat

menciptakan produk yang berbahan dasar rotan yang bernilai jual sehingga

dapat meningkatkan ekonominya.

Kata Kunci : Rotan, Industri, Trangsan, Arsitektur Organik

Abstract

Indonesia is one of the largest producers and suppliers of rattan raw materials

in the world. Rattan in Indonesia is exported in raw form so that at that time

the price of rattan is very high. In 2011, the minister issued a regulation

banning the export of raw rattan. Rattan that is exported must be in finished

or semi-finished form. This situation was not readily accepted by the existing

conditions in Indonesia. The abundant amount of rattan raw material is not

supported by a large number of industries to accommodate rattan production

in Indonesia. One area that produces a lot of rattan is Trangsan Village,

Sukoharjo Regency, which is a rattan tourism village. The purpose of this

basic writing program for architectural planning and design (DP3A) is to

create a Rattan Factory which can help increase rattan production in Indonesia

and improve the economy of the surrounding communities. Planning and

designing the Rattan Factory as a rattan production area uses an Organic

Architecture approach. The discussion method uses the primary, secondary

data collection stage, and the data analysis stage, as well as formulating a

design concept. The application of the concept of Organic Architecture is

Page 6: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

2

expected to increase the creativity and comfort of space users so that they can

create products made from rattan which are marketable so that they can

improve their economy.

Keywords: Rattan, Industry, Trangsan, Organic Architecture

1. PENDAHULUAN

Rattan Factory di Desa Trangsan, Sukoharjo dengan Pendekatan Arsitektur Organik

merupakan sebuah bangunan industri yang menghasilkan suatu produk berbahan dasar

rotan dengan sifat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

1.1 Latar Belakang

Di dunia salah satu penghasil bahan baku rotan terbesar ialah Indonesia.

Indonesia merupakan pemasok bahan baku rotan dunia yakni sekitar 80% kebutuhan

rotan dunia berasal dari Indonesia. Daerah yang banyak menghasilkan bahan baku

rotan yaitu Papua, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan dengan potensi rotan sekitar

625.000 ton per tahun. Hasil rotan yang melimpah di Indonesia banyak di ekspor

keluar negeri dan sebagian juga di industri di dalam negeri. Harga rotan dahulu sangat

tinggi dikarenakan tingginya ekpor rotan Indonesia keluar negeri.

Pada tahun 2011 muncul SK Menteri Perdagangan tentang larangan

pengeksporan rotan mentah dan setengah jadi. Alasan dibalik larangan pengeksporan

rotan adalah untuk memberdayakan insudtri dalam negeri. Dengan dilarangnya ekspor

rotan mentah,banyak bahan baku rotan yang tidak terjual dikarenakan bahan baku

rotan yang melimpah. Banyaknya bahan baku yang dimiliki Indonesia tidak diimbangi

dengan berkembangnya industri rotan itu sendiri.

Pemerintah baik pusat maupun daerah, lembaga dan sektor terkait serta para

pelaku usaha harus bekerja sama dan berkoordinasi untuk merumuskan langkah tepat

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kejayaan industri rotan dalam negeri.

Strategi yang dapat dilakukan antara lain : mendirikan pusat pegembangan dan

pelatihan design di Indonesia, perbaikan infrastruktur dan penguatan brand image

furniture rotan didalam negeri, serta membangun pabrik yang memproduksi rotan

dengan selalu melakukan pembinaan dan pengawasan baik kepada industri maupun

kepada pemanen dan pembudidaya rotan sehingga terhindar dari praktik-praktik yang

kurang baik.

Page 7: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

3

Rotan merupakan komoditas keunggulan di Indonesia yang perlu

dikembangkan serta dipertahankan nilai ekonomis, lingkungan dan socialnya karena

telah menghidupi dan memajukan ekonomi banyak kalangan mulai dari petani,

pengumpul, pengrajin rotan dan para tenaga kerja lainnya. Pentingnya keberadaan

industri pengolahan rotan yang dapat memajukan dan memanfaatkan sumber daya

alam dalam negeri yang melimpah. Hasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren

di masyarakat local maupun internasional.

Desa Trangsan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gatak,

Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini dijuluki sebagai desa wisata

rotan karena banyaknya hasil kerajinan rotan yang dihasilkan dari desa ini.Rotan dari

desa ini hamper seluruhnya dihasilkan guna mencukupi kebutuhan ekspor. Sarana

transportasi, keadaan jalanan yang cukup baik, serta sarana dan prasarana yang

memadai mendukung proses pendistribusian bahan baku ke desa ini dan barang hasil

kerajinan menuju ke tempat tujuan. Desa Trangsan juga terdapat stasiun kereta api

yang dapat mendukung proses pengiriman barang yang dihasilkan dari desa ini.

2. METODE

2.1 Metode Pengumpulan Data

- Observasi Lapangan

Aktifitas yang dilakukan dengan meninjau langsung ke lapangan, mengulik

beberapa permasalahan yang ada dan mencari isu yang berkembang di

masyarakat.

- Studi Banding

Aktivitas meninjau preseden atau objek-objek yang berhubungan dengan tema

agar mendapatkan gambaran mengenai tema tersebut.

- Studi Literatur

Kegiatan mengumpulkan referensi atau literature data yang valid dan relevan yang

berguna untuk menunjang dan memperkuat data-data yang dihimpun baik berupa

buku, media cetak maupun media elektronik.

2.2 Analisa dan Sintesa

- Analisis

Page 8: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

4

Menganalisis segala bentuk permasalahan dan potensi berdasarkan data-data yang

didapatkan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori dan ditarik sebuah

kesimpulan.

- Sintesis

Sintesis merupakan produk analisis yaitu berupa kesimpulan dari pembahasan.

- Konsep

Konsep perencanaan dan perancangan Rattan Factory di Desa Trangsan,

Sukoharjo dengan Pendekatan Arsitektur Organik.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tapak Terpilih

Lokasi tapak terpilih adalah lahan kosong dekat dengan Balai Desa Trangsan namun

tidak berbatasan langsung. Alamatnya berada di Kramat, Trangsan, Gatak, Sukoharjo

dengan batas lahan sebagai berikut :

- Sebelah utara : Lahan Kosong

- Sebelah timur : Sawah

- Sebelah selatan : Sawah

- Sebelah barat : TB. Syahva Jaya

Di lokasi ini apablia diukur diperoleh lahan seluas ±17.500 m². jenis tanah di lokasi

ini tanah alluvial dengan kontur datar ditumbuhi tanaman liar. Pada lokasi ini sudah

terdapapt jaringan listrik dan sistem air bersih. Kondisi jalan cukup baik dengan lebar

±6 m. Tapak ini berorientasi ke jalan utama memasuki kawasan Desa Wisata Trangsan.

Akses ke lokasi ini cukup mudah didukung dengan lahan yang cukup luas.

Page 9: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

5

Gambar 1. Lokasi Tapak

Profil tapak terpilih :

- Utara : Lahan kosong

- Timur : Sawah

- Selatan : Sawah

- Barat : TB. Syahva Jaya

- Luas tapak : 14.600 m²

- Bentuk tapak : Trapesium

- KDB : 60%

- Garis sempadan : 20 meter dari as jalan

3.2 Konsep Tata Massa Bangunan

Terdiri dari bangunan dengan 1 massa utama dan bangunan penunjang seperti gallery,

musholla, ruang kesehatan dan istirat dan pos keamanan. Pemanfaatan sempadan

bangunan sebagai ruang public dan parkir. Pembentukan massa diatur sedemikian rupa

sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

Page 10: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

6

Gambar 2. Tata Massa

Konsep gubahan Massa terispirasi dari daun rotan yang tersusun sejajar dan daun rotan

merupakan salah satu bagian tumbuhan rotan.

3.3 Konsep Tampilan Arsitektur

3.3.1 Konsep Eksterior

Gambar 3. Eksterior Bangunan

Konsep eksterior bangunan menggunakan material utama kayu jati dengan rangka

luar besi dan kawat. Kayu jati memanfaatkan bekas kayu potongan sisa material

furniture yang sudah tidak terpakai. material alam ini diharapkan dapat ramah

lingkungan dan udara seta cahaya alami dapat masuk dari celah. Untuk

mengatisipasi sinar matahari dari arah barat diberikan tanaman yang dapat

menghalangi sinar matahari masuk langsung kedalam bangunan, yaitu tanaman lee

kwan yu yang merupakan tanaman hias merambat yang perawatannya mudah.

Page 11: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

7

3.3.2 Konsep Material

- Pasangan Bata

Pasangan bata berada di satu meter dari permukaan tanah guna menopang awal

bangunan sebelum diatasnya diberi material alam. Pasangan bata biasanya

dilanjuntukan dengan pekerjaan plesteran, pekerjaan acian, amplas dinding

kemudian finishing cat atau lainnya.

Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai dengan

standar takaran perbandingan penggunaan material agar tidak terjadi kegagalan.

Campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1:6 dengan perbandingan

penggunaan bahan bangunan satu ember semen dicampur dengan enam ember

pasir.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok, tembok batu diberi pilaster.

Pilasterberfungsi memperkuat kedudukan tembok agar kuat mendukung beban

diatasnya. Pilaster ditempatkan pada tempat tertentu sesuai kebutuhan dengan

mengacu pada ikatan pasangan yang berlaku untuk tebal tembok disebelahnya.

- Besi dan Kawat

Gambar 4. Kawat dan Besi

Besi merupakan struktur utama yang digunakan untuk penyusunan kayu jati. Besi

memiliki sifat yang kuat, tahan lama dan fleksibel. Namun, besi mudah berkarat

dan jika berkarat maka akan mudah patah dan keropos. Untuk itu dilakukan

beberapa cara untuk mencegah terjadinya karat pada struktur besi yaitu dengan

melapisi bes dengan cat anti korosi yang mencegah besi berkarat.

- Kayu Jati

Page 12: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

8

Gambar 5. Dinding Kayu Jati

Kayu jati merupakan kayu dengan kualitas baik yang memiliki warna kecoklatan

dengan serat yang membentuk tekstur yang unik. Jati pada eksterior bangunan perlu

diberi tambahan material supaya tetap tahan lama dan tidak dimakan rayap. Kayu

jati direncam dalam cairan anti rayap setelah diberi obat jika terkena hujan kayu

akan mengeras menjadi fossil seperti batu sehingga perawatannya mudah namun

tetap ramah lingkungan.

3.4 Konsep Struktur

3.4.1 Sub Structure (Pondasi)

- Pondasi batu kali

Pondasi Batu Kali adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang

disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di

atasnya dan meneruskan ke tanah.

- Pondasi footplat

Pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti gambar disamping,

pondasi setempat gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai

maupun dua lantai, jadi pondasi ini diletakan tepat pada kolom bangunan,

pondasi ini terbuat dari beton bertulang, dasar pondasi telapak bisa berbentuk

persegipanjang/ persegi.

Page 13: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

9

Gambar 6. Pondasi

3.4.2 Super Structure (Dinding dan Kolom)

Struktur dinding pada bangunan menggunakan pasangan bata dengan kombinasi

pasangan besi serta kayu jati. Penggunaan kolom beton bertulang dengan dimensi

30cm dengan bentang antar kolom 3m.

3.4.3 Upper Structure (Atap)

Struktur atap pada bangunan utama menggunakan struktur besi WF atau juga disebut

Wide Flange. Besi WF merupakan salah satu besi yang memiliki kekuatan sangat

tinggi pada kekuatan tekan ataupun kekuatan tarik. Besi ini memiliki kepadatan yang

cukup tinggi sehingga tidak akan terlalu berat dalam kapasitas muat beban tetapi

memberikan bentuk struktur bahan atau konstruksi yang digunakan menajdi lebih

efisien. Sistem konstruksi besi baja WF merupakan kombinasi dari elemen dan struktur

yang membawa beban menjadi lebih efektif dana man dari semua gaya yang terjadi

yang akan masuk ke pondasi. Gaya yang dimaksud adalah beban vertical, horizontal,

Page 14: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

10

perbedaan suhu atau juga getaran dan lain-lain. Besi ini juga dapat menahan gaya

lateral dan gaya gravitasi.

3.5 Konsep Utilitas

Sistem utilitas pada bangunan Rattan Factory merupakan jaringan yang berfungsi

untuk mendukung pengoprasian bangunan. Sistem utilitas ini terdiri dari berbagai

macam jaringan dan beberapa jaringan terhubung dengan jaringan kota diantaranya

adalah sebagai berikut :

- Sistem air bersih

Air bersih pada bangunan digunakan untuk kebutuhan toilet, hydrant, dan

perendaman bahan mentah. Instalasi sistem air bersih pada bangunan menggunakan

air dari sumur bor yang disimpan dahulu pada ground tank dan upper tank dan

dialirkan menuju kran air dengan sistem gravitasi.

Gambar 7. Sistem Air Bersih

- Sistem air kotor

Instalasi sistem air kotor pada bangunan terbagi menjadi tiga yaitu grey water, black

water dan air limbah. Grey water adalah air kotor yang berasal dari floor drain,

wastafel dan drainase air hujan yang dialirkan menuju saluran kota melalui saluran

(roil) tertutup. Black water adalah air kotor yang berasal dari closet dengan saluran

berbeda, dibuang ke saptictank untuk kemudian berakhir ditempat peresapan. Air

limbah adalah air sisa industri yang harus diendapkan dahulu sebelum dibuang

langsung menuju saaluran (roil) tertutup.

Page 15: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

11

Gambar 8. Sistem Air Kotor

- Sistem pemadam kebakaran

Sistem pemadam kebakaran digunakan untuk menanggulangi saat terjadi insiden

kebakaran. Sistem yang digunakan antara lain :

Menempatkan pintu darurat dengan bahan besi yang ditempatkan di sekeliling

sisi bangunan, jalur evakuasi, dan titik kumpul (assembly point).

Menggunakan sprinkler dan smoke detector di ruangan yang tertutup.

Menggunakan APAR didalam ruangan dan hydrant yang ditempatkan diluar

dan didalam bangunan.

Gambar 9. Sistem Proteksi Kebakaran

- Sistem pencahayaan

Sistem pencahayaan digunakan pada bangunan untuk menerangi ruang dalam

bangunan. Pencahayaan terbagi menjadi dua yaitu pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan. Pencahayaan alami diterapkan melalui bukaan dan

penggunaan material alami yang digunakan untuk dinding. Sedangkan

pencahayaan buatan pada bangunan menggunakan lampu LED karena lampu LED

dinilai sangat hemat dalam penggunaan energy listrik.

- Sistem penghawaan

Sistem penghawaan digunakan digunakan pada bangunan untuk mengkondisikan

udara agar tetap sejuk dan nyaman bagi pengguna. Sistem penghawaan pada

Page 16: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

12

bangunan menerapkan penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan

alami menggunakan bukaan pada bangunan yan diatur sesuai dengan arah

datangnya angin. Sedanagkan penghawaan buatan menggunakan AC split.

- Sistem elektrikal

Sistem elektrikal digunakan sebagai operasional kelistrikan pada bangunan dan area

lansekap yang bersumber dari PLN. Pada bangunan juga tersedia genset untuk

menyimpan suplai energy listrik yang berguna saat kondisi pemadaman listrik.

Sistem elektrikal ini terhubung untuk digunakan pada pompa, penerangan, listrik,

penghawaan dan sistem lainnya.

- Sistem pengelolaan sampah

Sistem pengelolaan sampah digunakan untuk mengelola sampah yang diproduksi

dari kegiatan operasional bangunan. Sampah akan dipisah berdasarkan jenisnya

yaitu sampah organic dan anorganik. Sampah ditempatkan pada tempat sampah

berdasarkan jenisnya lalu dibuang ke bak sampah sebelum kemudian ke tempat

pembungan sementara.

- Sistem keamanan

Sistem keamanan digunakan pada bangunan untuk menjamin keamanan di setiap

sudut tempat yang terdiri dari :

Security, yang berada di main entrance dan side entrance.

CCTV, yang berada di setiap sudut bangunan.

- Sistem komunikasi

Sistem komunikasi digunakan untuk komunikasi didalam bangunan menggunakan

sambungan telepon

4 PENUTUP

Arsitektur dalam bangunan berperan untuk menciptakan atmosfer yang inspiratif dan

kreatif. Lingkungan yang inspiratif dapat mempengaruhi pengalaman ruang manusia,

sehingga manusia terdorong untuk mengeluarkan ide - ide kreatifnya. Kesan organic

muncul dengan bentuk yang bebas dan ekspresif yang dimaksudkan untuk mendukung

manusia sebagai makhluk yang hidup dan kreatif. Berikut merupakan penerapan

arsitektur organic yang diterapkan dalam bangunan :

Page 17: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

13

- Bentuk lengkung menggambarkan kebaruan yang dinamis. Massa menggunakan

penerapan dari bentuk garis meliuk dan garis tidak teratur serta menciptakan

keharmonisan tapak. (Of the Hills).

- Masing – masing zona kegiatan memiliki massanya sendiri namun tetap terhubung

dengan akses. (Dinamis)

- Mempertimbangkan energy eksternal seperti matahari dan angina. (Form Follows

Flow).

- Bangunan yang direncanakan memiliki beberapa kelompok fungsi kegiatan yang

digabungkan kedalam kelompok massa dan disusun menjadi massa majemuk sesuai

dengan fungsi ruang. (Of the People).

- Menggunakan sebagian material bekas sehingga ramah lingkungan. (Of the

Material).

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Edwin, 2011, Struktur Bangunan Industri, Semarang, Unika

Soegijapranata

Ahadi, 2009, Pasangan Batu Bata, Diambil dari situs ilmusipil.com

Ahmad, Sarwadi, 2019, Perancangan Gallery dan Resto di Bontang (Arsitektur

Organik), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Amin, Syukron, 2014, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta : Graha Ilmu

Ayu, Setyoningrum, 2019, Aplikasi Konsep Arsitektur Organik pada Bangunan,

Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Aziz, Nur Thoriq, 2011, Perkembangan Industri Rotan dan Pengaruhnya Terhadap

Masyarakat, Surakarta, Universitas Sebelas Maret

Badan Pusat Statistika Sukoharjo, 2019, Kecamatan Gatak dalam Angka 2019,

Sukoharjo

D. Martono dan Suprianal, Nana, 2011, Sari Hasil Penelitian Rotan, Diambil dari

situs dephut.go.id

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, 2019, Profil

Kondisi Geografis Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Disperakim

Hidayati, Zulfa, 2015, Perancangan Arrowisata di Kabupaten Malang Provinsi

Jawa Timur, Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Page 18: RATTAN FACTORY DI DESA TRANGSAN, SUKOHARJO ...eprints.ums.ac.id/84989/10/NASKAH PUBLIKASI.pdfHasil kreativitas kerajinan rotan dapat menjadi tren di masyarakat local maupun internasional.

14

Hima Arsitektur Petra, 2016, Organic Architecture, Surabaya

Kania, Dekoruma, 2018, Fakta Tanaman Lee Kwan Yew, Diambil dari situs

dekoruma.com

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2017, Lampu Kuing Industri Rotan

Indonesia, diambil dari situs bppp.kemendag.go.id

Neufert, E., 1992, Architects Data, Second Edition, In. S. Amri, Data Arsitek Edisi

Kedua, Jakarta, Erlangga

Neufert, E., 1996, Beuentwurflehre, In S. Tjahjadi, Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1,

Jakarta, Erlangga

Neufert, E., 2002, Beuentwurflehre. In S. Tjahjadi, F. Chaidir, Data Arsitek Edisi 33

Jilid 2, Jakarta, Erlangga

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Bangunan

Gedung di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 2 tahun 2016 tentang Garis Sempadan

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 – 2031

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11 Tahun 2014

Pustaka Sepong, 2008, Pegertian dan Definisi Pabrik Industri, Banten, Pustaka

Sahwalit, 2014, Pengolahan Rotan untuk Bahan Baku Mebel dan Kerajinan,

Balai Penelitian Kehutanan Palembang

Suparji, 2019, Data Pengrajin Rotan di Desa Trangsan, Sukoharjo, Arsip Kelurahan

Trangsan

Wikipedia, 2019, Kabupaten Sukoharjo, diambil dari situs Wikipedia.org