Rapat Raksasa Di Lapangan IKADA Hanya Berlangsung Sebentar Dan Berhasil Mempertemukan Rakyat Dengan...

3
Rapat raksasa di Lapangan IKADA hanya berlangsung sebentar dan berhasil mempertemukan rakyat dengan pemerintah RI. Sementara itu, di seluruh daerah kekuasaan RI terjadi perebutan kekuasaan, baik secara kekerasan maupun dilakukan dengan cara perundingan. Dan timbulah tindakan-tindakan heroic di berbagai daerah sebagai berikut. Surabaya September 1945 terjadi perebutan senjata di arsenal (gudang mesiu) don bosco dan perebutan Markas Pertahanan di Jawa Timur. Selain itu juga terjadi perebutan atas Pangkalan Laut di Ujung serta Markas Tentara Jepang dan juga pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh kota. Tanggal 22 september 1945 terjadi insiden bendera di Hotel Yamato. Hotel tersebut diserbu oleh para pemuda karena menolak permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera Belanda. Beberapa pemuda memanjat atap hotel danmenyobek warna biru pada bendera Belanda. Para pemuda juga mendatangi Markas Kempetai yg dianggap sebagai lambing kekejaman pemerintah Jepang. DIY Tanggal 26 september 1945 pada pukul 10.00 WIB serentak para pegawai instansi dan pemerintah yang dikuasai Jepang melakukan aksi pemogokan. Sehari setelah itu KNI daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah RI. Semarang Tanggal 14 Oktober 1945, 400 orang tawanan Jepang diangkut oleh pemuda Indonesia ke semarang untuk ditawan di penjara Bulu, namun sebagian dari tawanan itu ada yang berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Batalion Kido. Para pemuda marah, sehingga mereka merebut dan menduduki kantor pemerintah Jepang di Indonesia. Pasukan Jepang ditawan, namun pada keesokan harinya pasukan Jepang melakukan penyerbuan ke Semarang dari tangsinya yang terletak di Jatingaleh. Pertempuran tersebut berlangsung selama 5 hari dan diperkirakan 990 orang dari kedua pihak gugur dalam pertempuran tersebut..

Transcript of Rapat Raksasa Di Lapangan IKADA Hanya Berlangsung Sebentar Dan Berhasil Mempertemukan Rakyat Dengan...

Page 1: Rapat Raksasa Di Lapangan IKADA Hanya Berlangsung Sebentar Dan Berhasil Mempertemukan Rakyat Dengan Pemerintah RI

Rapat raksasa di Lapangan IKADA hanya berlangsung sebentar dan berhasil mempertemukan rakyat dengan pemerintah RI. Sementara itu, di seluruh daerah kekuasaan RI terjadi perebutan kekuasaan, baik secara kekerasan maupun dilakukan dengan cara perundingan. Dan timbulah tindakan-tindakan heroic di berbagai daerah sebagai berikut.

SurabayaSeptember 1945 terjadi perebutan senjata di arsenal (gudang mesiu) don bosco dan perebutan Markas Pertahanan di Jawa Timur. Selain itu juga terjadi perebutan atas Pangkalan Laut di Ujung serta Markas Tentara Jepang dan juga pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh kota.Tanggal 22 september 1945 terjadi insiden bendera di Hotel Yamato. Hotel tersebut diserbu oleh para pemuda karena menolak permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera Belanda. Beberapa pemuda memanjat atap hotel danmenyobek warna biru pada bendera Belanda. Para pemuda juga mendatangi Markas Kempetai yg dianggap sebagai lambing kekejaman pemerintah Jepang.

DIY

Tanggal 26 september 1945 pada pukul 10.00 WIB serentak para pegawai instansi dan pemerintah yang dikuasai Jepang melakukan aksi pemogokan. Sehari setelah itu KNI daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah RI.

Semarang

Tanggal 14 Oktober 1945, 400 orang tawanan Jepang diangkut oleh pemuda Indonesia ke semarang untuk ditawan di penjara Bulu, namun sebagian dari tawanan itu ada yang berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan kepada Batalion Kido.

Para pemuda marah, sehingga mereka merebut dan menduduki kantor pemerintah Jepang di Indonesia. Pasukan Jepang ditawan, namun pada keesokan harinya pasukan Jepang melakukan penyerbuan ke Semarang dari tangsinya yang terletak di Jatingaleh. Pertempuran tersebut berlangsung selama 5 hari dan diperkirakan 990 orang dari kedua pihak gugur dalam pertempuran tersebut..

Sulsel

Tanggal 19 agustus 1945 rombongan Dr. Sam Ratulangi tiba di Saparua. Dia menjabat sebagai Gubernur Sulawesi dan Mr. Andi Zainal Abidin diangkat menjadi Sekretaris daerah.

Tetapi kalangan pemuda menganggap bahwa tindakan Gubernur terlalu hati-hati. Kemudian mereka mengorganisir diri serta merencanakan untuk merebut gedung-gedung yang dianggap penting.

Tanggal 28 Oktober 1945 para pemuda bergerak menuju sasaran dan juga melakukan pendudukan. Itu bertujuan untuk dapat menegakkan proklamasi kemerdekaan RI.

Page 2: Rapat Raksasa Di Lapangan IKADA Hanya Berlangsung Sebentar Dan Berhasil Mempertemukan Rakyat Dengan Pemerintah RI

Kalimantan

Disini terbukti dengan adanya pengibaran bendera Merah Putih dan menyelenggarakan rapat-rapat. Tanggal 18 November 1945 berkumpul kira-kira 8000 orang di depan kompleks NICA di kota Balikpapan sambil membawa bendera Merah Putih.

Sumbawa

Pada Desember 1945, para pemuda Indonesia di Sumbawa melakukan perebutan terhadap pos-pos militer Jepang, yaitu di gempe, Sape, dan Raba.

Bali.

Para pemuda di Bali membentuk beberapa organisasi dalam rangka mempertahankan dan menegakkan kedaulatan Indonesia. Organisasi itu berusaha menegakkan kedaulatan RI melalui perundingan, tetapi mendapat hambatan dari pihak Jepang. Pada tanggal 13 desember 1945, mereka secara serentak melakukan gerakan untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.

Aceh

6 Oktober 1945, para pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API). Namun, pada tanggal 12 Oktober 1945 shukokan jepang memanggil para pemimpin pemuda dan menyatakan bahwa walaupun Jepang kalah, keaman dan ketertiban masih menjadi tanggun jawab pemerintah Jepang dan meminta agar smua perkumpulan pemuda menghentikan kegiatannya. Jepang juga mengancam akan membubarkan segala bentuk organisasi pemuda tersebut. Pimpinan pemuda menolak keras dan pertemuan itu berubah menjadi ajang perbedaan pendapat. Dan akhirnya para pemuda merebut dan mengambil alih kantor pemerintah den mengibarkan bendera Merah Putih.

Sumsel

8 oktober 1945 terjadi perebutan kekuasaan di Sumsel. Residen Sumsel, Dr. A.K. Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Setelah upacara itu, pegawai negeri kembali ke kantor, serta mengibarkan bendera Merah Putih di kantornya masing-masing. Dalam upacara tersebut diumumkan bahwa seluruh Karesidenan Palembang hanya terdapat satu kekuasaan dari RI. Perebutan kekuasaan di Palembang terjadi tanpa insiden, karena orang-orang Jepang telah menghindar ketika terjadinya demonstrasi.