RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

63
RANSUM DAN FORMULASINYA Ransum ternak perah terdiri atas satu atau beberapa jenis bahan pakan yang diberikan kepada seekor ternak untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya akan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Ransum sapi perah yang ideal ditinjau dari segi biologis dan ekonomis terdiri atas hijauan dan konsentrat. Ransum sapi perah diutamakan ditujukan untuk produksi susu, oleh karena itu ransum disusun sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan untuk produksi susu, bukan ditujukan untuk penggemukan. Hijauan dan konsentrat sebagai komponen ransum ternak perah, merupakan sumber zat-zat makanan yang dibutuhkan ternak untuk berbagai fungsi tubuhnya. Agar zat-zat makanan yang dibutuhkan itu dapat terpenuhi, hijauan dan

Transcript of RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Page 1: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

RANSUM DAN FORMULASINYA

Ransum ternak perah terdiri atas satu atau beberapa jenis bahan

pakan yang diberikan kepada seekor ternak untuk memenuhi kebutuhan

tubuhnya akan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Ransum sapi

perah yang ideal ditinjau dari segi biologis dan ekonomis terdiri atas

hijauan dan konsentrat. Ransum sapi perah diutamakan ditujukan

untuk produksi susu, oleh karena itu ransum disusun sedemikian rupa

agar memenuhi kebutuhan untuk produksi susu, bukan ditujukan untuk

penggemukan.

Hijauan dan konsentrat sebagai komponen ransum ternak perah,

merupakan sumber zat-zat makanan yang dibutuhkan ternak untuk

berbagai fungsi tubuhnya. Agar zat-zat makanan yang dibutuhkan itu

dapat terpenuhi, hijauan dan konsentrat perlu diformulasikan menjadi

suatu ransum.

BAHAN MAKANAN SAPI PERAH

Bahan makanan ternak perah terdiri atas 2 jenis yaitu:

a. Bahan makanan kasar

Bahan makanan ini merupakan makanan utama bagi ternak perah,

terdiri atas rumput dan hijauan lainnya. Bahan makanan ini umumnya

tinggi serat kasar, sehingga kadang-kadang mengakibatkan bahan ini

sukar dicerna oleh ternak. Sebaliknya, kadar serat kasar yang terlalu

Page 2: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

rendah dapat mengganggu pencernaan dan bahkan dapat menurunkan

kadar lemak susu. Hal ini disebabkan karena hijauan dapat menyumbang

asam asetat dalam peristiwa fermentasinya di dalam rumen, yang

merupakan komponen utama dalam sintesa lemak. Karena itu peranan

rumput dan hijauan lainnya tidak dapat diganti seluruhnya oleh makanan

penguat.

b. Bahan makanan penguat (konsentrat)

Tidak semua zat makanan dapat dipenuhi oleh rumput atau

hijauan, oleh karena itu ternak memerlukan tambahan dari bahan

makanan lain. Bahan makanan yang dapat melengkapi kebutuhan

tersebut dikenal dengan bahan makanan penguat atau disebut juga

konsentrat. Bahan makanan ini tersusun atas berbagai jenis biji-bijian

yang merupakan hasil ikutan dari pengolahan hasil pertanian maupun

industri. Bahan makanan penguat ini rendah serat kasar, tinggi

kandungan protein dan mudah dicerna. Bahan makanan yang biasa

diberikan untuk ternak perah tersaji pada tabel 5.

Pemilihan bahan makanan hendaknya harus didasarkan atas

ketersediaan bahan tersebut di lokasi peternakan (berbasis pakan lokal)

sehingga peternak tidak perlu mendatangkan dari luar. Bahan makanan

yang harus didatangkan dari luar dapat mempertinggi biaya ransum

tersebut.

Page 3: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

KUALITAS RANSUM

Setiap jenis ternak mempunyai keterbatasan dalam mengkonsumsi

ransum. Oleh karena itu kualitas ransum yang diformulasikan perlu

diperhatikan, sehingga ransum tersebut dapat memberi zat-zat makanan

yang diperlukan oleh ternak yang mengkonsumsinya.

Bagi ternak perah hijauan memiliki porsi pemberian yang lebih

besar dibanding konsentrat. Kualitas konsentrat yang akan diberikan

hendaknya tergantung pada kualitas hijauannya, karena konsentrat

dalam hal ini bersifat sebagai pakan tambahan, dimana apabila terdapat

kekurangan pada hijauan maka konsentrat berperan untuk

menyempurnakan.

Ditinjau dari kualitasnya, hijauan dapat dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu:

1. Hijauan-hijauan yang berkualitas rendah:

Protein kasar di bawah 4% dari bahan kering

TDN di bawah 40% dari bahan kering

Sedikit atau tidak ada vitamin

Contoh: jerami padi, jerami jagung dan pucuk tebu

2. Hijauan-hijauan yang berkualitas sedang:

Protein kasar berkisar antara 5 – 10% dari bahan kering

TDN berkisar antara 41 – 50% dari bahan kering

Kalsium sekitar 0,3%

Page 4: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Contoh: rumput alam dan rumput lapangan, rumput gajah,

rumput benggala, dan rumput kultur lainnya.

3. Hijauan-hijauan yang berkualitas tinggi:

Protein kasar di atas 10% dari bahan kering

TDN di atas 50% dari bahan kering

Kalsium di atas 1%

Tinggi kandungan vitamin A

Contoh: jenis leguminosa (seperti lamtoro, kaliandra,

gliricida), alfalfa dan daun umbi-umbian.

Tabel 5. Bahan makanan dan komposisi zat makanannya

No. Bahan Makanan

Air Abu PK Pdd Lemak

A. HIJAUAN SEGAR

1. Alang-alang 75,7 0,8 1,7 1,0 1,02. Batang

pisang90,4 2,6 0,4 0,003 0,2

3. Daun kol 87,9 1,9 2,3 1,3 0,44. Daun nangka 67,9 4,1 2,7 1,8 1,15. Daun pisang 74,4 3,0 4,2 2,9 1,56. Daun tebu 76,4 2,9 1,1 0,5 0,47. Hijauan

jagung77,2 2,8 1,3 0,4 0,2

8. Daun kcg. Kedelai

73,8 2,5 4,8 3,6 1,0

9. Daun kcg. Panjang

84,5 1,9 2,6 1,5 0,6

10. Daun kcg. 72,5 3,0 3,1 1,8 0,3

Page 5: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Tanah11. Hijauan pacar

cina76,1 2,7 6,8 6,5 1,3

12. Hijauan turi 81,7 1,7 4,7 4,0 0,813. Hijauan ubi

jalar83,6 2,8 3,0 1,6 0,4

14. Kulit pisang 83,4 2,0 1,1 0,1 1,515. Rumput

gunung70,3 3,9 1,8 0,8 0,4

16. Rumput lapangan

76,3 4,3 2,0 0,5 0,2

17. Rumput gajah

80,0 2,5 2,7 1,3 0,6

18. Rumput benggala

79,8 1,9 1,8 1,6 0,32

B. KONSENTRAT1. Ampas kecap 73,2 3,8 6,3 3,6 6,52. Ampas tahu 85,4 0,8 3,9 3,1 0,83. Bekatul 11,4 9,0 10,6 6,9 6,64. Bungkil kcg.

Tanah9,6 6,2 42,7 35,5 12,5

5. Bungkil kelapa

11,5 6,7 18,7 11,9 11,5

6. Bungkil kelapa sawit

10,6 4,0 15,2 16,0 10,2

7. Bungkil wijen

7,8 10,8 35,9 27,6 10,8

8. Dedak jagung 12,2 2,6 8,2 5,8 6,79. Dedak halus 12,5 12,8 8,8 6,8 6,510. Jagung 13,2 1,4 9,4 5,9 4,111. Molasse 19,4 6,1 1,4 0,6 0,412. Onggok 15,8 1,6 1,4 0,7 0,413. Singkong 67,0 0,4 0,9 0,4 0,3

Page 6: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

14. Ubi jalar 68,1 0,6 0,8 0,4 0,4

Hijauan dapat pula dikelompokkan kepada lima kelompok

berdasarkan jenisnya, yaitu:

c. Hijauan berkualitas rendah seperti jerami padi, jerami jagung

dan pucuk tebu. Kandungan protein kasar sekitar 6% dengan

energi TDN 51% dari bahan kering.

d. Rumput-rumputan, seperti rumput alam dan rumput kultur.

Kandungan protein kasar sekitar 6 – 11% dengan energi TDN

51 – 60% dari bahan kering.

e. Hijauan leguminosa yang bukan tergolong pohon-pohonan.

Kandungan protein kasar berkisar antara 12 – 17% dengan

energi TDN berkisar antara 61 – 65% dari bahan kering.

f. Hijauan umbi-umbian, seperti daun ubi jalar dan daun ubi

kayu. Kandungan protein kasar berkisar antara 18 – 23%

dengan energi TDN berkisar antara 61 – 65% dari bahan

kering.

g. Leguminosa pohon, seperti lamtoro, kaliandra dan Gliricida

maculata. Kandungan rotein kasar di atas 23% dengan energi

TDN di atas 65% dari bahan kering.

Page 7: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Direktorat Jenderal Peternakan pada tahun 1985 mengeluarkan

standar kualitas konsentrat untuk sapi perah yang mencakup segala

kualitas hijauan. Persyaratan umum kualitas konsentrat adalah air tidak

boleh lebih dari 14% dan kadar serat kasarnya tidak boleh lebih dari

18%, persyaratan lain sebagai berikut:

1. Pedet Jantan:

Protein kasar tidak kurang dari 14%

Energi tidak kurang dari 80% TDN

Kalsium tidak kurang dari 1,1%

Posfor tidak kurang dari 0,8%

Vitamin A tidak kurang dari 2.100 I.U per kg bahan

2. Pedet Betina:

Protein kasar tidak kurang dari 20%

Energi tidak kurang dari 65% TDN

Kalsium tidak kurang dari 0,6%

Posfor tidak kurang dari 0,4%

Vitamin A tidak kurang dari 1.722 I.U per kg bahan

3. Dara:

Protein kasar tidak kurang dari 16%

Energi tidak kurang dari 63% TDN

Kalsium tidak kurang dari 0,3%

Posfor tidak kurang dari 0,4%

Vitamin A tidak kurang dari 1.297 I.U per kg bahan

Page 8: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

4. Induk Laktasi:

Protein kasar tidak kurang dari 18%

Energi tidak kurang 75% dari TDN

Kalsium tidak kurang dari 1,0%

Posfor tidak kurang dari 0,8%

Vitamin A tidak kurang dari 2.214 per kg bahan

Ketentuan kualitas konsentrat untuk sapi perah induk kering dan

pejantan dewasa belum dirumuskan. Terhadap kedua jenis ternak

tersebut kita dapat mengacu pada standar yang dikeluarkan National

Research Council (NRC) untuk kualitas ransum (gabungan antara

hijauan dan konsentrat) sebagai berikut:

1. Induk kering:

Protein kasar tidak kurang dari 11%

Energi tidak kurang dari 60% TDN

Kalsium tidak kurang dari 0,37%

Posfor tidak kurang dari 0,26%

Vitamin a tidak kurang dari 3.200 I.U per kg bahan

2. Pejantan Dewasa:

Protein kasar tidak kurang dari 8,5%

Energi tidak kurang dari 56% TDN

Kalsium tidak kurang dari 0,24%

Posfor tidak kurang dari 0,18%

Page 9: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Vitamin A tidak kurang dari 3.200 I.U per kg bahan

Perbandingan Hijauan dan Konsentrat dalam Ransum

Sapi perah merupakan ternak yang diarahkan kepada produksi

susu, oleh karena itu diinginkan pertumbuhan yang normal dalam arti

tidak terlalu gemuk dan tidak pula kurus. Perbandingan antara hijauan

dan konsentrat dalam ransum sapi perah laktasi adalah 60 : 40 (dalam

bahan kering ransum). Apabila hijauan yang diberikan berkualitas

rendah, perbandingan dapat bergeser menjadi 55 : 45, dan jika hijauan

yang diberikan berkualitas sedang sampai tinggi, perbandingan menjadi

64 : 36.

Pemberian hijauan yang terlalu banyak dapat menyebabkan

produksi asam asetat dalam rumen meningkat, peningkatan ini dapat

menyebabkan meningkatkan produksi lemak susu dan menurunnya

produksi susu. Di sisi lain, jika pemberian konsentrat terlalu banyak

dapat menyebabkan asam asetat yang terbentuk sedikit sehingga kadar

lemaknya akan mengalami penurunan. Oleh karena itu perbandingan

hijauan dan konsentrat ini harus benar-benar mendapat perhatian karena

berefek langsung terhadap kualitas susu. Pemberian ransum dalam

bentuk pellet kepada sapi perah juga dapat menyebabkan turunnya kadar

lemak, karena bentuk ransum seperti ini dapat mempersingkat waktu

Page 10: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

retensi ransum dalam rumen sehingga kadar asam asetat yang terbentuk

akan rendah.

FORMULASI RANSUM

Metode penyusunan ransum antara lain sebagai berikut:

1. Metode Mencoba-coba (Trial and Error Method)

Metode ini dilakukan dengan cara mencoba-coba dan memerlukan

latihan-latihan agar diperoleh suatu formula konsentrat dan hijauan

dengan kualitas yang diinginkan. Bahan pakan yang digunakan untuk

cara ini harus terdiri atas lebih dari dua jenis bahan pakan.

Contoh:

Seekor sapi perah dara membutuhkan suatu formula konsentrat

dengan kandungan protein kasar 16% dan energi 64% TDN dari bahan

kering. Bahan pakan yang tersedia dan komposisi kimianya tertera pada

tabel berikut ini.

Tabel 6. Komposisi kimia beberapa bahan pakan

Bahan Pakan Bahan Kering

(%)

Dari bahan keringProtein Kasar

Energi TDN

Dedak padi 89,2 15,4 70,3Bungkil kelapa 91,9 20,5 78,9Bungkil kacang tanah 90,9 39,1 80,4

Page 11: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Tepung gaplek 86,1 2,6 88,1Mineral - - -

Banyaknya mineral dalam formula konsentrat yang akan disusun

ditetapkan 2,5%, terdiri atas 1% garam dapur, 1% kapur, dan 0,5%

tepung tulang. Formulasikan konsentrat dengan kualitas yang

diinginkan.

Formulasi:

Coba-coba dahulu menyusun formulasinya dan kemudian periksa

hasilnya apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan.

- Dedak padi : 60% atau 60 kg

- Bungkil kelapa : 21% atau 21 kg

- Bungkil kacang tanah : 11% atau 11 kg

- Tepung gaplek : 5% atau 5 kg

- Mineral : 2,5% atau 2,5 kg (sudah ditentukan)

Jumlah : 100% atau 100 kg

Periksa kandungan protein kasarnya:

- Dedak padi = 60 x 0,892 x 0,154 kg = 8,242 kg

- Bungkil kelapa = 21,5 x 0,919 x 0,205 kg = 4,050 kg

- Bungkil kacang tanah = 11 x 0,909 x 0,391 kg = 3,910 kg

- Tepung gaplek = 5 x 0,861 x 0,026 kg = 0,112 kg

Page 12: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

- Mineral = 2,5 x 0 = 0

Jumlah = 100 kg = 16,314 kg (16,3%)

Periksa kandungan energinya:

- Dedak padi = 60 x 0,892 x 0,703 kg = 37,625 kg

- Bungkil kelapa = 21,5 x 0,918 x 0,789 kg = 15,589 kg

- Bungkil kacang tanah = 11 x 0,909 x 0,804 kg = 8,039 kg

- Tepung gaplek = 5 x 0,861 x 0,881 kg = 3,793 kg

- Mineral = 2,5 x 0 = 0

Jumlah = 100 kg = 65,046 kg (65,0 kg)

Baik kandungan protein maupun kandungan energi ternyata sesuai

dengan yang diinginkan. Dengan demikian formula konsentrat adalah

sebagai berikut:

- Dedak padi : 60 kg atau 60%

- Bungkil kelapa : 21,5 kg atau 21,5%

- Bungkil kacang tanah :11 kg atau 11%

- Tepung gaplek : 5 kg atau 5%

- Mineral : 2,5 kg atau 2,5%

Jumlah : 100 kg atau 100%

Page 13: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Jika hasil analisa kimia dari bahan pakan adalah dari bahan kering, maka

harus dikalikan dengan persentase bahan kering (seperti contoh di atas),

jika analisa kimia dalam bentuk segar, tidak perlu dikalikan dengan

bahan keringnya.

Beberapa kiat yang dapat diterapkan dalam metode ini adalah:

o Apabila formula yang telah disusun menunjukkan kandungan protein

kasar yang lebih rendah, perbanyak penggunaan bahan pakan yang

mengandung protein kasar.

o Apabila formula yang telah disusun menunjukkan kandungan protein

kasar yang lebih tinggi, perkecil penggunaan bahan pakan yang

mengandung protein kasar. Demikian pula halnya pada kandungan

energi.

2. Metode Bujur Sangkar (Square Method)

Metode ini hanya digunakan untuk mendapatkan satu jenis zat

makanan dari dua jenis bahan pakan yang tersedia. Misalnya hanya

kandungan protein kasar atau kandungan energi dari suatu formula

ransum yang terdiri atas dua jenis bahan pakan.

Contoh 1:

Seekor sapi perah laktasi membutuhkan 6 kg bahan kering dari

suatu formula konsentrat yang mengandung protein kasar 18%. Bahan

pakan yang tersedia terdiri atas dedak padi dan bungkil kelapa. Dedak

Page 14: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

padi mengandung bahan kering 89,2% dan protein kasar 15,4% dari

bahan kering. Bungkil kelapa mengandung bahan kering 91,9% dan

protein kasar 20,5% dari bahan kering. Formulasikan konsentratnya.

Formulasi:

- Dedak padi 15,4 2,5

18,0

- Bungkil kelapa 20,5 2,6 +

______________

5,1

- Dedak padi = 2,5/5,1 x 100% = 49,0% dari bahan kering

- Bungkil kelapa= 2,6/5,1 x 100% = 51,0% dari bahan kering

Jadi formula konsentrat terdiri atas:

- Dedak padi = 49/100 x 0,892 x 6 x 1 kg = 3,3 kg

-Bungkil kelapa = 51/100 x 0,919 x 6 x 1 kg = 3,3 kg

Contoh 2:

Seekor sapi perah laktasi, selain hijauan diberikan pula :

Konsentrat sebanyak 8 kg

Kandungan protein kasar 18% dari berat kering (bukan bahan

kering).

Bahan pakan yang tersedia :

Page 15: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

dedak padi bahan kering 89,2% dan protein kasar 15,4%

dari bahan kering

bungkil kelapa bahan kering 91,9% dan protein kasar

20,5% dari bahan kering

Formulasikanlah konsentrat tersebut.

Formulasi:

- Protein kasar dedak padi = 89,2/100 x 15,4% = 13,7% dari

berat kering

- Protein kasar bungkil kelapa = 91,9/100 x 20,5% = 18,8% dari

berat kering

- Dedak padi 13,7 0,8

18,0

- Bungkil kelapa 18,8 4,3 +

5,1

- Dedak padi = 0,8/5,1 x 100% = 15,7% dari berat kering

- Bungkil kelapa = 4,3/5,1 x 100% = 84,3% dari berat kering

Jadi Formula konsentrat terdiri atas:

- Dedak padi = 8 x 15,7/100 x 1 kg = 1,3 kg

- Bungkil kelapa = 8 x 84,3/100 x 1 kg = 6,7 kg

Page 16: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

3. Metode Eksak (Exact Method)

Metode ini digunakan apabila formula ransum yang diinginkan

terdiri atas sebahagian besar hijauan. Sebagai tambahan digunakan satu

macam jenis konsentrat.

Contoh:

Seekor sapi perah jantan mempunyai bobot badan 250 kg dan

diharapkan mampu mencapai pertambahan bobot badan rata-rata sekitar

0,6 kg per hari. Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri atas 6,3 kg

bahan kering, protein kasar 0,702 kg dan energi TDN 3,78 per hari.

Bahan pakan yang tersedia adalah rumput lapangan sebagai bahan utama

dan tepung jagung sebagai tambahan. Rumput lapangan mengandung

protein kasar 10,2% dari bahan kering, energi TDN 53,0% dan

kandungan bahan kering 15,0%. Tepung jagung mengandung protein

kasar 10,6%, energi TDN 90,0% dan kandungan bahan kering 86,0%.

Formulasikanlah ransum tersebut.

Formulasi:

Untuk memenuhi kebutuhan energi 3,78 kg TDN dibutuhkan

pemberian rumput lapangan sebanyak 3,78/0,53 x 1 kg = 7,13 kg dari

bahan kering atau 100/15,0 x 7,13 kg = 47,5 kg dari bahan segar. Dalam

47,5 kg bahan segar terdapat:

- bahan kering = 7,13 kg dan

- protein kasar = 7,13 kg x 0,102 kg = 0,727 kg

Page 17: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Tabel 7. Kebutuhan dan ketersediaan bahan kering, protein dan TDN

Uraian Bahan Kering

(kg)

Protein Kasar

(kg)

TDN (kg)

Kebutuhan 6,30 0,702 3,78

47,5 kg rumput lapangan

7,13 0,727 3,78

Selisih 0,83 0,025 0

Satu kg rumput lapangan mengandung energi TDN = 3,78/47,5 x 1 kg

= 0,08 kg

Satu kg tepung jagung mengandung energi TDN dari berat kering

= 86/100 x 90/100 x 1 kg = 0,77 kg

Dengan demikian 1 kg tepung jagung dalam berat kering

= 0,77/0,08 x 1 kg = 9,63 kg rumput lapangan segar

Satu kg tepung jagung mengandung bahan kering 0,86 kg.

9,63 kg rumput lapangan segar mengandung 9,63 x 0,15 kg bahan

kering = 1,44 kg bahan kering

Perbedaan dalam bahan kering antara 1 kg tepung jagung dengan 9,63

kg rumput lapangan segar adalah = 1,44 – 0,86 kg = 0,58 kg.

Dalam hal ini, apabila 1 kg tepung jagung menggantikan 9,63 kg

rumput lapangan, maka terdapat kekurangan bahan kering sebanyak

0,58 kg. Sedangkan kelebihan bahan kering dari yang dibutuhkan

apabila ransum hanya rumput lapangan adalah 0,83 kg.

Page 18: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Bahan kering rumput lapangan sebanyak 0,83 kg adalah ekivalen

dengan 0,83/0,58 x 1 kg = 1,43 kg tepung jagung.

Dengan demikian, formula ransum yang memenuhi persyaratan

adalah:

- Tepung jagung = 1,43 kg

- Rumput lapangan segar = 47,3 kg – (9,63 x 1,43) kg = 33,5 kg

4. Simultanous Equation Method (x,y method)

Metode ini biasa digunakan untuk ternak non ruminansia, tetapi

dapat juga digunakan untuk ternak ruminansia.

Contoh:

Seekor sapi perah bunting (3 bulan) dan sedang laktasi mempunyai

bobot badan 400 kg. Produksi susu sebesar 15 liter per hari dan kadar

lemak susu 3,5%. Jumlah zat-zat makanan yang dibutuhkan adalah 1932

Page 19: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

gram protein kasar dan 8,66 kg energi TDN per hari. Bahan pakan yang

tersedia adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Bahan pakan yang tersedia dan komposisi kimianya

Bahan Pakan Bahan

Kering (%)

Dari bahan kering (%)

Protein Kasar Energi/TDN

Dedak padi 89,2 15,4 70,3

Bungkil kelapa 86,9 20,5 78,9

Bungkil kacang

tanah

80,6 39,7 80,1

Rumput gajah 21,5 9,7 56,0

Jumlah rumput gajah yang diberikan ditetapkan sebanyak 2%

bahan kering dari bobot badan. Jumlah dedak padi perhari ditetapkan 4

kg. Kedalam konsentrat di tambahkan 250 gram mineral yang tediri dari

150 gram garam dapur, 50 gram tepung tulang dan 50 gram kapur.

Formulasikan ransum untuk sapi tersebut.

Rumput gajah yang akan diberikan adalah = 2/100 x 400 x 1 kg =

8,0 kg bahan kering atau 100/21,5 x 8,0 kg = 37,2 kg bahan segar.

Dalam 37,2 kg rumput gajah segar terdapat:

- Protein kasar = 37,2 x 0,215 x 0,097 = 0,776 kg

- Energi TDN = 37,2 x 0,215 x 0,56 kg = 4,479 kg

Dalam 4 kg dedak padi terdapat:

Page 20: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

- Protein kasar = 4 x 0,892 x 0,154 kg = 0,549 kg

- Energi TDN = 4 x 0,892 x 0,703 kg = 2,508 kg

Tabel 9. Ketersediaan protein kasar dan energi dalam ransum

Uraian Ransum (kg) Protein Kasar

(kg)

Energi TDN

(kg)

-Rumput gajah

-Dedak padi

37,2

4,0

0,776

0,549

4,479

2,508

-Jumlah

-Kebutuhan

41,2 1,325

1,932

6,987

8,660

Kekurangan - 0,607 1,673Kekurangan protein kasar dan energi TDN yang dibutuhkan itu

akan dipenuhi dari bungkil kelapa dan bungkil kacang tanah

Misalkan:

X = jumlah bahan kering bungkil kelapa yang diberikan

Y = jumlah bahan kering bungkil kacang tanah yang akan diberikan

Persamaan:

X x 0,205 + Y x 0,397 = 0,607 (protein kasar)

X x 0,789 + Y x 0,801 = 1,673 (energi/TDN)

205 X + 397 Y = 607

789 X + 801 Y = 1,673

161.745 X + 313.233 Y = 478.923

Page 21: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

161.745 X + 164.205 Y = 342.965

149.028 Y = 135.958

X = 0,91

Y = 1,20

Jumlah pemberian bungkil kelapa = 1,20 kg bahan kering atau 1,38

dalam berat kering.

Jumlah pemberian bungkil kacang tanah = 0,91 kg bahan kering atau

1,13 kg dalam berat kering.

- Dedak padi = 4,0 kg

- Bungkil kelapa = 1,38 kg

- Bungkil kacang tanah = 1,13 kg

- Mineral = 0,25 kg

__________________________________

Jumlah = 6,76 kg

Dengan demikian formula konsentrat adalah:

- Dedak padi = 4/6,76 x 100% = 59,2%

- Bungkil kelapa = 1,38/6,76 x 100% = 20,4%

- Bungkil kacang tanah = 1,13/6,76 x 100% = 16,7%

- Mineral = 0,25/6,76 x 100% = 3,7%

5. Linear Progamming

Page 22: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Linear programming pada mulanya merupakan suatu metode

penganalisaan kegiatan-kegiatan ekonomi dan sudah sejak lama

digunakan di negara-negara maju. Namun akhir-akhir ini program ini

juga telah digunakan pada bidang peternakan, antara lain untuk

memformulasi ransum ternak yang lebih murah dengan kebutuhan zat-

zat makanan yang terpenuhi (least cost diet). Program ini pada dasarnya

memformulasi suatu ransum ternak dengan meminimalkan harga dalam

batasan-batasan zat-zat makanan yang memenuhi kebutuhan ternak.

Metode ini memerlukan pengetahuan tentang perhitungan simplex

(simplex computation). Untuk memudahkan perhitungan digunakan teori

masalah ganda dimana persamaan dalam bentuk maksimalisasi,

selanjutnya disusun suatu tabel simplex awal. Metode ini menggunakan

komputer dalam analisa perhitungannya. Dewasa ini juga telah banyak

program-program komputer yag memudahkan kita dalam menyusun

ransum, seperti Briil V7, Feedmania dan Winfeed

6. Berdasarkan National Researc Council (NRC)

Tabel 1. Kebutuhan Sapi Laktasi akan Bahan Kering pada 4% FCM (Fat Corrected Milk)

BB 400 450 500 550 600Prod

Susu 4% FCM

------------------------% Berat Badan ------------------------------------

10 2,50 2,40 2,30 2,25 2,2015 2,80 2,65 2,50 2,45 2,40

Page 23: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

20 3,10 2,95 2,80 2,75 2,7025 3,40 3,25 3,10 3,05 3,0030 3,70 3,55 3,40 3,30 3,2035 4,00 3,80 3,60 3,50 3,40

Tabel . 2. Kebutuhan zat-zat makanan untuk hidup pokok induk laktasi

BobotBadan(kg)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A(x 1000

I.U)350 341 10,76 2,85 14 11 27400 373 11,90 3,15 15 13 30450 403 12,99 3,44 17 14 34500 432 14,06 3,72 18 15 38550 461 15,11 4,00 20 16 42600 489 16,12 4,27 21 17 46PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 3. Kebutuhan zat-zat makanan sapi bunting di atas 2 bulanBobot Badan (kg)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A (x

1000 I.U)

350 642 14,00 3,71 23 16 27400 702 15,47 4,10 26 18 30450 763 16,90 4,47 29 20 34500 821 18,28 4,84 31 22 38550 877 19,65 5,20 34 24 42PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Page 24: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Tabel 4.. Kebutuhan zat-zat makanan induk laktasi untuk produksi 1 kg susu berdasarkan kadar lemak

Kadar Lemak

(%)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

2,5 72 0,99 0,260 2,40 1,653,0 77 1,07 0,282 2,50 1,703,5 82 1,16 0,304 2,60 1,734,0 87 1,24 0,326 2,70 1,804,5 92 1,31 0,344 2,80 1,855,0 98 1,39 0,365 2,90 1,905,5 103 1,48 0,367 3,00 2,006,0 108 1,56 0,410 3,10 2,05

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Contoh:

Sapi Perah BB : 400 kg

Produksi : 15 Kg

Kadar lemak : 4 %

Susun pakan Sapi Perah tersebut.

Page 25: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Cara susun ransum.

Cari Kebutuhan -------- - Bahan Kering

-Protein Kasar

-TDN

-Ketiganuya berdasarkan hidup pokok dan

Kebutuhan Bahan Kering:--------------- Lihat Tabel 1.

2,8% jadi 2,8/100 x 400 = 11,2 Kg

Kebutuhan TDN ---------------Lihat Tabel 2.

Hidup Pokok = 3,15 kg

Produksi 15 x 0,326 = 4,89 (lihat Tabel 4)

8,04 kg

Kebutuhan Protein Kasar --------------------Lihat Tabel2.

Hidup Pokok ------------------------ = 373 gr

Produksi susu 15 x 87 = 1.305 gr (lihat Tabel 4)

1.678 gr atau 1,678 Kg

Kebutuhan Tersedia dalam

hijauan

(KG)

Kekurangan

(kg)

(Harus Tersedia dalam

Page 26: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

konsentrat)Bahan Kering

(BK)

11,200 4,48

TDN 8,040 3,521 4,519

Protein Kasar

(PK)

1,678 0,584 1,094

Ratio Persentase protein = 1,094/4,48 x 100 % = 24,42 %

Pakan yang akan disusun 60 % hijauan dan 40% konsentrat

Hijauan --------- BK = 60/100 11,2 = 6,72 kg jadi dalam

konsentrat 11,2 – 6,72 = 4,48 kg

Bila rumput yang diberikan rumput Gajah

Komposisi : Bahan Kering 22,2% PK 8,69% TDN 52,4%

(lihat Tabel MKn Ternak)

Jadi rumput gajah segar = 6,72/0,222 = 30,27 kG

Protein Kasar dari rumput sebanyak 30,27 Kg = 30,27 x 0,222 x

0,0869 = 0,584 kg

TDN dari rumput gajah = = 30,27 x 0,222 x 0,524 = 3,521kg

Kekurangan akan dipenuhi olehkonsentrat.

Susun konsentrat berdasarkan metode square method

Page 27: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Bungkil kelapa 21,3 11,42 =11.42/14,54 x 100% = 78,54%

24,42

Dedak 13 3,12 = 3,12/14,54 x 100% = 21,46 %

14,54

Bunkil Kelapa = 78,54/100 x 4,48 Kg = 3,52 Kg

Dedak = 21,46/100 x 4,48 Kg = 0,96 KG

Jadi Ransum : Rumput Gajah 30,12 kg

Bungkil kelapa 3,52 Kg

Dedak 0,96 KG

Atau lebih Akurat Pakai Simultanous Equation Method (x,y

method)

X = Jumlah bahan kering bungkil kelapa

Y = Jumlah bahan kering dedak

0,213 x + 0,13 y = 1,094 ( Prot Kasar )

0,787x = 0,679 y = 4,519 (TDN)

213 x + 13 y = 1094

787x + 679 y = 4519

Page 28: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

167631x + 10231y = 860978

167631x + 144627y = 962547

134396 y = 101569

Y = 0,76

213 x + 13 y = 1094

213 x + 13 x 0,76 = 1094

213 x + 9,88 = 1094

213 x = 1094 -9,88

213 x = 1084,12

X= 1084,12/213 = 5,09

Jadi Ransum = Bungkil kelapa = 5,09 / 0,886 = 5,75KG

Dedak = 0,76/0,87 = 0,87 Kg

Rumput Gajah 30,12 Kg

FREKUENSI PEMBERIAN RANSUM

Page 29: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

frekuensi pemberian ransum yang semakin sering dilakukan akan

memberikan hasil yang lebih baik. Pemberian ransum yang biasa

dilakukan adalah dua kali sehari semalam. Konsentrat hendaknya

diberikan setengah jam sebelum pemerahan, agar sapi memperoleh

energi ketika diperah, atau ketika pemerahan berlangsung tetapi

pemberiannya cukup sedikit saja, agar sapi menjadi tenang ketika

diperah. Sementara hijauan diberikan sesudah pemerahan. Apabila

hijauan diberikan sebelum pemerahan, dikhawatirkan bau hijauan dapat

mencemari susu yang akan diperah.

KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN SAPI PERAH

Kebutuhan sapi perah akan zat-zat makanan dapat dibagi atas 3

bagian menurut efisiensi penggunaannya sebagai berikut:

Page 30: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

1. Kebutuhan untuk hidup pokok (maintenance)

2. Kebutuhan untuk produksi susu

3. Kebutuhan untuk pertumbuhan

Angka kebutuhan untuk hidup semata tergantung kepada bobot

badan, semakin bertambah bobot badan sapi maka akan semakin

bertambah pula kebutuhannya akan zat makanan. Kebutuhan untuk

produksi susu selalu disesuaikan dengan jumlah produksi susu dan kadar

lemaknya. Dalam praktek sehari-hari, untuk memenuhi kedua kebutuhan

tersebut biasanya peternak mendasari penyusunan ransum atas rata-rata

bobot badan sapi dan rata-rata produksi dari peternakan dimaksud, yang

dibedakan hanyalah jumlahnya untuk tiap-tiap individu.

Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri atas air, karbohidrat,

protein, lemak dan mineral.

Air

Air bagi seekor sapi perah memegang peranan penting, terutama

untuk sapi betina yang sedang laktasi. Fungsi air antara lain adalah

sebagai berikut:

o Sebagai pengatur temperatur tubuh

o Sebagai alat transportasi zat-zat makanan dalam tubuh

o Sebagai alat pengantar listrik yang baik, karena memiliki daya

ionisasi yang besar

o Sebagai pelicin sendi-sendi tubuh

Kebutuhan akan air dapat dipenuhi dari:

Page 31: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

o Air minum yang diberikan sehari-hari

o Air yang terkandung dalam hijauan yang dikonsumsi

o Air yang berasal dari proses pencernaan tubuh

Kebutuhan sapi akan air erat hubungannya dengan kebutuhan akan

bahan kering dalam ransumnya. Umumnya kebutuhan akan bahan kering

dalam ransum berkisar antara 2 – 4% dari bobot badan, jadi kebutuhan

akan air per kg bahan kering berkisar antara 3 – 6 liter. Sapi yang sedang

laktasi membutuhkan 4 – 6 liter air per kg bahan kering ransum.

Kebutuhan sapi perah akan air berkisar antara 30 – 50 liter sehari.

Sebaiknya kepada sapi perah air diberikan secara ad libitum.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh

ternak. Kebutuhan sapi akan energi dapat dipenuhi dari hijauan dan

konsentrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan

untuk hidup pokok, berproduksi dan untuk pertumbuhan.

Lemak

Seperti halnya karbohidrat, lemak juga menyumbang energi bagi

ternak. Lemak yang terkandung dalam ransum tidak boleh terlalu tinggi,

karena dapat menganggu pencernaan. Lemak banyak dikandung oleh

bahan makanan penguat (konsentrat) seperti bungkil kelapa, bungkil

kacang tanah dan lain-lain.

Page 32: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Protein

Protein merupakan zat makanan yang harus dikandung oleh bahan

makanan bagi ternak perah. Anak sapi memerlukan protein untuk

pertumbuhannya, jika kekurangan pertumbuhannya akan terganggu.

Sapi dewasa memerlukan protein untuk memelihara jaringan tubuhnya.

Sapi laktasi akan terganggu produksinya jika ransum yang dikonsumsi

kekurangan protein. Protein berasal dari asam amino. Asam amino yang

dapat disintesa di dalam tubuh ternak dikenal dengan asam amino non-

esensial, sedang yang tidak dapat disintesa disebut asam amino esensial.

Protein yang dibutuhkan ternak dinyatakan dalam protein kasar dan

protein dapat dicerna.

Vitamin

Vitamin adalah zat yang sangat sedikit dibutuhkan oleh ternak,

akan tetapi harus ada di dalam ransumnya. Sapi sering mengalami

defisiensi vitamin tertentu.

Vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh ternak meliputi:

Vitamin yang larut dalam lemak

Vitamin A. Vitamin ini banyak terdapat pada hijauan segar. Ternak yang

kekurangan vitamin ini akan menurun produksi susunya, jika

berlarut-larut ternak akan terkena Xeropthalmia (sakit mata).

Page 33: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Vitamin D. Vitamin ini merupakan vitamin antirachitis. Ternak tidak

akan kekurangan vitamin ini jika cukup mendapat sinar matahari

pagi.

Vitamin E. Vitamin ini dikenal sebagai antisterilitas. Ternak yang

kekurangan vitamin ini akan susah mendapat keturunan.

Vitamin K. Sebahagian besar bahan makanan yang diberikan pada

ternak cukup mengandung vitamin ini.

Vitamin yang larut dalam air

Hewan pemamah biak (ruminansia) dapat mensintesa vitamin ini,

sehingga kebutuhan akan vitamin ini dapat terpenuhi dengan sendiri.

Mineral

Rangka tubuh ternak terutama tersusun atas Calcium dan Phospor.

Mineral ini sangat diperlukan oleh anak yang sedang tumbuh, ternak

betina yang bunting dan yang sedang laktasi. Sapi perah yang sedang

bunting membutuhkan 10 – 15 gram Ca dan P tiap 100 kg bobot

badannya, sementara sapi perah yang sedang laktasi membutuhkan 15 –

20 gram per 100 kg bobot badan.

Garam dapur (NaCl) banyak diperlukan oleh sapi perah. Mineral-

mineral ini sangat penting untuk menjaga elastisitas tubuh. Sapi perah

membutuhkan 7,5 gram garam dapur per 100 kg bobot badan. Sapi yang

kekurangan mineral ini akan terlihat sering menjilati dinding, jika

berkelanjutan akan mengakibatkan turunnya nafsu makan sehingga

Page 34: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

dapat mengganggu produksi susu. Berikut ini disajikan beberapa tabel

tentang kebutuhan zat-zat makanan untuk sapi perah berdasarkan masa

pertumbuhan, jenis kelamin dan bobot badannya.

Tabel 10. Kebutuhan zat-zat makanan pedet betina dan jantan

Bobot Badan (kg)

PBB(g/hari)

Protein Kasar

(g)

ME(Mkal)

TDN Ca (g)

P(g)

Vit. A(x

1000 I.U)

50 300400500600700

150176189221243

3,914,364,825,015,36

1,011,121,231,291,35

99101112

66677

2,12,12,12,12,1

75 300400500600700800

232254275296318341

5,175,565,966,366,717,08

1,371,461,551,641,721,80

111213141516

777888

3,23,23,23,23,23,2

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 11. Kebutuhan zat-zat makanan sapi dara

Bobot Badan(kg)

PBB(g/hari)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A(x

1000

Page 35: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

I.U)100 300

400500600700800

317336360380402426

6,276,787,177,648,098,47

1,691,811,892,002,102,18

141516171819

7889910

4,24,24,24,24,24,2

150 300400500600700

433455474491510

8,448,909,429,9710,49

4,303,402,522,642,76

1617171819

1011111112

6,46.46.46.46,4

200 300400500600700

533571586604620

10,4411,2011,8612,3913,01

2,853,043,193,313,45

1819202121

1213131414

8,58,58,58,58,5

250 300400500600700800

610665678689704719

12,0513,1513,8114,5715,2015,82

3,303,593,743,914,054,19

202122222323

151516161717

10,610,610,610,610,610,6

300 300400500600700800

671713746755771782

13,6414,8015,6916,4917,0717,83

3,744,034,254,434,564,73

202223232424

151717171818

12,712,712,712,712,712,7

400 5006007008009001000

891902910921932947

19,2420,0020,8421,6022,3622,93

5,235,405,595,765,936,06

272728282829

212122222223

17,017,017,017,017,017,0

Page 36: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

450 2004006008001000

762868898914934

17,2019,9021,8323,5225,08

4,715,415,866,246,59

2327282829

1921222223

19,119,119,119,119,1

500 100300500700900

740855941967973

16,9019,8322,2223,6025,56

4,635,396,006,316,75

2225282929

1821232323

21,221,221,221,221,2

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 12. Kebutuhan zat-zat makanan sapi jantan muda

Bobot Badan(kg)

PBB(g/hari)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A (x

1000 I.U)

100 500600700800

361381403427

7,177,648,098,47

1,892,002,102,18

16171819

89910

4,24,24,24,2

150 5006007008009001000

476497520539555583

9,429,9110,3010,8411,4711,73

2,522,632,722,842,983,04

181920212122

111112131313

6,46,46,46,46,46,4

200 5006007008009001000

602622640660688702

11,4612,0112,5913,0713,5214,05

3,103,223,353,463,563,68

222121222323

131414151616

8,58,58,58,58,58,5

Page 37: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

250 5006007008009001000

684702718736753778

13,4414,0014,6215,2015,7816,13

3,653,783,924,054,184,26

222323242525

161617171718

10,610,610,610,610,610,6

300 5006007008009001000

777800811827845862

15,4516,1316,8917,5118,0918,7

4,214,274,544,684,814,97

242526262727

181919191920

12,712,712,712,712,712,7

350 5006007008009001000

828863873887903917

17,2718,1319,9319,6020,2220,89

4,704,915,095,245,385,53

252627272828

192020202121

14,814,814,814,814,814,8

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 13. Kebutuhan zat-zat makanan sapi jantan dewasa

Bobot Badan(kg)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A(x 1000

I.U)500 673 15,95 4,37 20 15 21600 766 18,29 5,01 23 17 25

Page 38: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

700 852 20,52 5,62 26 19 30800 942 22,52 6,17 29 21 34900 1017 24,79 6,79 31 23 381000 1093 26,83 7,35 34 25 421100 1169 28,84 7,90 36 27 471200 1244 30,77 8,43 39 29 511300 1316 32,67 8,95 41 31 551400 1386 34,49 9,45 43 33 59

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 14. Kebutuhan zat-zat makanan untuk hidup pokok induk laktasi

BobotBadan(kg)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A(x 1000

I.U)350 341 10,76 2,85 14 11 27400 373 11,90 3,15 15 13 30450 403 12,99 3,44 17 14 34500 432 14,06 3,72 18 15 38550 461 15,11 4,00 20 16 42600 489 16,12 4,27 21 17 46

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 15. Kebutuhan zat-zat makanan sapi bunting di atas 2 bulan

Bobot Badan (kg)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

Vit. A (x

1000 I.U)

Page 39: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

350 642 14,00 3,71 23 16 27400 702 15,47 4,10 26 18 30450 763 16,90 4,47 29 20 34500 821 18,28 4,84 31 22 38550 877 19,65 5,20 34 24 42

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Tabel 16. Kebutuhan zat-zat makanan induk laktasi untuk produksi 1 kg susu berdasarkan kadar lemak

Kadar Lemak

(%)

Protein Kasar

(g)

M.E.(Mkal)

TDN(kg)

Ca(g)

P(g)

2,5 72 0,99 0,260 2,40 1,653,0 77 1,07 0,282 2,50 1,703,5 82 1,16 0,304 2,60 1,734,0 87 1,24 0,326 2,70 1,804,5 92 1,31 0,344 2,80 1,855,0 98 1,39 0,365 2,90 1,905,5 103 1,48 0,367 3,00 2,006,0 108 1,56 0,410 3,10 2,05

PBB: Pertambahan Bobot Badan; ME: Metabolizible Energi; TDN: Total Digestible Nitrogen.

Penaksiran Bobot Badan

Page 40: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

Jumlah zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk hidup pokok sapi

perah didasarkan pada bobot badan. Bobot badan sapi perah maupun

ternak lainnya dapat diketahui dengan tepat dengan menggunakan

timbangan. Akan tetapi besar kemungkinan timbangan tersebut tidak

dimiliki oleh peternakan rakyat. Cara lain yang dapat digunakan untuk

menaksir bobot badan seekor ternak adalah dengan menggunakan alat

ukur, meskipun hasilnya tidak setepat jika menggunakan timbangan.

Alat ukur yang sudah lazim digunakan adalah tongkat ukur dan pita

ukur. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengukur lingkar dada sapi.

Hasil dari pengukuran tadi dituangkan dalam suatu persamaan regresi.

Lingkar dada sapi mempunyai hubungan yang erat dengan bobot badan

sapi. Ada pula pita ukur yang telah dilengkapi dengan bobot badannya,

sehingga kita tidak perlu lagi mencari dengan menggunakan rumus.

Persamaan tersebut dikemukakan oleh Sutardi (1983) sebagai berikut:

Sapi Perah Jantan: B = 101,1 – 2,493 L + 0,02317 L2

Sapi Perah Betina: B = 601,8 – 9,033 L + 0,04546 L2

Keterangan: B = Bobot badan (kg)

L = Lingkar dada (cm)

Untuk sapi perah betina yang memiliki lingkar dada di atas 160 cm

sebaiknya menggunakan rumus:

W = (L + 22)2

Page 41: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc

100

Keterangan: W = Bobot badan (kg)

L = Lingkar dada (cm)

Pengukuran lingkar dada dilakukan dengan mengatur terlebih

dahulu posisi berdiri sapi perah itu dengan tegak, sehingga keempat

kakinya terletak dalam segi empat di atas bidang datar.

Page 42: RANSUM DAN FORMULASINYA Sapi perah.doc