RANGKUMAN SILABUS

21
Satuan Konsentrasi Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya: 1. FRAKSI MOL Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi mol dilambangkan dengan X. Contoh: Suatu larutan terdiri dari 2 mol zat terlarut A dan 5 mol zat terlarut B. maka: XA = nA / (nA + nB) = 2 / (2 + 5) = 0.29 XB = nB /(nA + nB) = 5 / (2 + 5) = 0.71 * XA + XB = 1 2. PERSEN BERAT Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan. Contoh: Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat : - gula = 5/100 x 100 = 5 gram - air = 100 - 5 = 95 gram 3. MOLALITAS (m) Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. m = gr/Mr x 1000/p ; p=massa pelarut (gram) Contoh: Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air ! - molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m 4. MOLARITAS (M) Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. M= gr/Mr x 1/V ; V= volume larutan (Liter) M= gr/Mr x 1000/mL Contoh: Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ? - molaritas H2SO4 = (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M

description

rangkuma

Transcript of RANGKUMAN SILABUS

Satuan KonsentrasiKonsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:1.FRAKSI MOLFraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.Fraksi mol dilambangkan dengan X.Contoh:Suatu larutan terdiri dari 2 mol zat terlarut A dan 5 mol zat terlarut B. maka:XA= nA/ (nA+ nB) = 2 / (2 + 5) = 0.29XB= nB/(nA+ nB) = 5 / (2 + 5) = 0.71* XA+ XB= 1

2.PERSEN BERATPersen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.Contoh:Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat :- gula = 5/100 x 100 = 5 gram- air = 100 - 5 = 95 gram

3.MOLALITAS (m)Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.m = gr/Mr x 1000/p ; p=massa pelarut (gram)Contoh:Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !- molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m

4.MOLARITAS (M)Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.M= gr/Mr x 1/V ; V= volume larutan (Liter)M= gr/Mr x 1000/mLContoh:Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4(Mr= 98) dalam 250 ml larutan ?- molaritas H2SO4= (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M

5.NORMALITAS (N)Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :N = M x valensiH2SO4 --- valensi asam = 2,Al(OH)3 ------ valensi basa= 3

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan NonelektrolitSifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel (ion, molekul) dalam larutan. Oleh karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan non-elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut.Secara umum dapat disimpulkan bahwa: untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit memiliki sifat koligatif larutan yang lebih besar dibandingkan larutan non elektrolit.

KONSEP ASAM BASA DAN KESETIMBANGAN ASAM BASA

1. Teori Arrhenius(oleh Svante August Arrhenius)Asam: pengionan dalam air melepaskanion H+contoh: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4,HCN, HNO3HCl+ H2OH++ Cl-+ H2OBasa :pengionan dalam air melepaskanion OH-contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2NaOH+ H2ONa++OH-+ H2OReaksi asam basa: Reaksi penetralanPenggabungan ion H+dan OH-membentuk airKation yang terikat pada OH-dan anion yang terikat pada H+membentuk senyawa ionik (garam)HCl + NaOHNaCl + H2O Asam Basa Garam Air

2. Teori Bronsted Lowry(oleh Bronsted dan Lowry)Dasar teori: pertukaran proton (H+)Asam:sebagai donor (pemberi) protonBasa:sebagai akseptor (penerima) protonAmfiprotik/ Amfoter:bisa bersifat asam atau basaContoh :H2O, NH3, HCH3COO, H2PO4-HCl + H2OH3O++ Cl-Asam basaH2O + NH3NH4++ OH- Asam basaReaksi asam basa : Reaksi perpindahan proton dari asam ke basa Membentuk asam dan basa konjugasi Asam kuat: basa konjugasi lemah Basa kuat: asam konjugasi lemahHCl + H2O H3O+ + Cl-Asam1basa1asam2 basa2Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak daripada basa konjugasinyaBasa konjugasi memiliki muatan negatif lebih banyak daripada asam konjugasinyaH2PO4- HPO42-asam konjugasi basa konjugasinote:Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa bronsted lowry

3. Teori Lewis(oleh Lewis)Dasar teori : pemakaian pasangan elektron bebasAsam :menerima pasangan elektron bebasEx: H+,kation logam (Fe3+, Al3+)Senyawa melibatkan unsur gol.III biasanya asam lewis kuat (membentuk ikatan kovalen koordinasi)Basa :memberikan pasangan elektron bebasEx: OH-, atom dan ion dari golongan V - VII (F-,Cl-)Reaksi asam basa :Pemakaian bersama pasangan elektron (ex: pada ikatan kovalen koordinasi)Ex: Reaksi BF3(asam) dan NH3(basa) Reaksi pembentukan senyawa kompleksnote:Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa Lewis

TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAMBASAAsam basa mengion dalam larutan dengan derajat pengionan yang berbeda Asam kuat dan basa kuat :(mendekati 1)Ex : asam kuatH2SO4, HNO3, HCl, HClO4,HBr Basa kuatKOH, NaOH, Mg(OH)2,LiOH Asam lemah dan basa lemah:(sgt jauh dari 1)Ex : asam lemahH2CO3,CH3COOH,HCN, H3PO4 Basa lemahFe(OH)3, NH4OH, Al(OH)3 Tetapan kesetimbangan pengionan asam = Ka Semakin tinggi Ka, semakin kuat asam Tetapan kesetimbangan pengionan basa = Kb Semakin tinggi Kb, semakin kuat basaoTetapan Kesetimbangan autoionisasi air = KwTerjadi karena adanya sifat amfiprotik airAsam Dan Basa Monovalenvalensi asam atau basa adalah satuasam lemah monovalenEx: asam asetatCH3COOHH++ CH3COO-basalemah monovalenEx:natrium hidroksidaNH4OHNH4++OH-Pasangan asam-basa konjugasi:Asam makin lemah, basa konjugasinya makin kuat Ka x Kb = KwAsam Dan Basa Polivalenvalensi asam atau basa adalah lebih dari satuAsam dan basa polivalen mengion secara bertahap dan tiap tahap memiliki nilai tetapan kesetimbangan sendiri.Contoh:Asam sulfatH2SO4H+ +HSO4-HSO4-H+ +SO42-

KONSENTRASI IONH+DAN pH (derajat keasaman)Asam/Basa Kuat: elektrolit kuat (mengion hampir sempurna dalam air)pH dapat ditentukan langsung dari nilai konsentrasi (C) asam dan basa tersebut.[H+]= C asam.valensi asam[OH-]= C basa.valensi basa Asam/Basa Lemah: Konsentrasi H+dari asam dan OH-dari basa bergantung pada derajat ionisasi ()dan tetapan ionisasi (Ka (asam) atau Kb (basa))[H+] = Ka.C asam [OH-]= Kb.C basapH = - log [H+] pH + pOH = 14pOH = - log [OH-]

Ket:C=konsentrasi (Molaritas)INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR pH)Nilai pH dapat diukur dengan: pH meter indikator asam basa (indikator pH)zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna jika pH berubah pada kisaran tertentu.Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut trayek pH. Bila pH < trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna asamnya Bila pH > trayek pH maka indikator akan menunjukkan warna basaContoh indikator: biru bromtimol (pH 6,0 7,6), merah metil (3,2 4,4), kuning alizarin (10,1 12,0)

Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan (Ksp)A. KelarutanKelarutan ( s = solubility ) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Satuan kelarutan biasanya dinyatakan dalam gram/Liter atau mol/Liter.

B. Kesetimbangan LarutanKesetimbangan kelarutan adalah sistem kesetimbangan yang menyangkut kelarutan zat-zat elektrolit yang sukar larut. Zat elektrolit yang sukar larut ini meliputi senyawa-senyawa garam dan basa. Senyawa-senyawa ini ketika dilarutkan ke dalam air, sangat sukar larut. Zat yang dapat larut dalam air membentuk ion-ion. Sisa zat yang tidak larut dan ion-ion yang berada di larutan berada dalam keadaan setimbang yang dikenal sebagai kesetimbangan kelarutan.C. Tetapan Hasil Kali KelarutanDalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbagan antara zat padat tak larut dengan larutanya.

A. KONSEP OKSIDASI-REDUKSI1) Konsep Oksidasi-ReduksiNoKonsepReaksi OksidasiReaksi Reduksi

1.

2.

3.1

2

3

- Penangkapan OksigenContoh : Ca + O2 CaO

- Pelepasan ElektronContoh : Zn Zn2+ + 2e

- Bilangan Oksidasi NaikContoh : S2O32- S4O62- - Pelepasan OksigenContoh : FeO Fe + O2

- Penangkapan ElektronContoh : Cu2+ + 2e Cu

- Bilangan Oksidasi TurunContoh : MnO42- Mn2+

2) Bilangan Oksidasi

Bilangan Oksidasi merupakan suatu bilangan yang dimiliki suatu atom dalam bentuk atom, molekul ion atau senyawa.Aturan Bilangan Oksidasi : Bilangan Oksidasi atom Oksigen dalam bentuk senyawa atau molekul = -2, kecuali pada peroksida 1, superoksida 1/2. Bilangan Oksidasi atom Hidrogen dalam bentuk senyawa atau molekul = -1, kecuali pada hidrida +1. Bilangan Oksidasi ion sesuai jumlah muatannya Jumlah bilangan oksidasi pada molekul atau ion sesuai jumlah muatannya. Bilangan Oksidasi atom atau molekul bebas = 0

3) Reduktor dan Oksidator Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi Oksidator: Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi

4) Sel ElektrokimiaSel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik antara dua elektroda. Jika kedua elektroda dihubungkan terhadap suatu sirkuit luar dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik sehingga sel elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja.Ada 2 macam sel elektrokimia:

1. Sel volta2. Sel elektrolisaa.Sel VoltaPada sel volta mengubah reaksi kimia menjadi energi listrikPrinsip volta:KRAO(katoda = reduksi , anoda = oksidasi)

Pada deret volta, sebelah kiri H mengalami oksidasi. Semakin ke kiri oksidasi makin kecilPada deret volta, sebelah kanan H mengalami reduksi. Semakin ke kanan reduksi makin kecilKPAN(katoda = positif , anoda = negatif)

Berkaitan dengan potensial sel (Eo)Eopositif berarti lebih mudah melakukan reaksi reduksiCara perhitunganCara langsung:Esel = Eo(+) - Eo(-)Esel = Eoreduksi - Eooksidasi

Dengan cara ini salah satu reaksi dibalik agar Esel bernilai positifJika Esel bernilai + maka reaksi dapat berlangsung, jika Esel maka tidak terjadi reaksib.Sel ElektrolisaPada sel elektrolisa mengubah energi listrik menjadi reaksi kimiaPrinsip sel elektrolisa:KRAO (katoda = reduksi , anoda = oksidasi)KPAN (katoda = negatif , anoda = positif)

Nilai Potensial Reduksi Standar Beberapa ElektrodeKekuatan Oksidator dan ReduktorData potensial reduksi standar pada tabel disamping menunjukkan urutan kekuatan suatu zat sebagai oksidator (zat tereduksi).Oksidator + ne ReduktorSemakin positif nilai Esel, semakin kuat sifat oksidatornya. Sebaliknya, semakin negatif nilai Esel, semakin lemah sifat oksidatornya.Berdasarkan data potensial pada tabel, oksidator terkuat adalah gas fluorin (F2) dan oksidator paling lemah adalah ion Li+. Reduktor paling kuat adalah logam Li dan reduktor paling lemah adalah ion F.Reduktor Oksidator + neDengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suatu reduktor paling kuat merupakan oksidator yang paling lemah. Sebaliknya, suatu oksidator terkuat merupakan reduktor terlemah

1. Partikel Dasar Penyusun AtomAtom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.

UNSUR RADIO AKTIF

Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom (prpton dan neutron). Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.

a) RadiasiInti yang tidak stabil secara spontan akan memancarkan energi untuk mencapai keadaan yang lebih stabil. Energi yang dipancarkan oleh inti tidak stabil disebut radiasi. Unsur yang mengandung inti tidak stabil disebut unsur radioaktif. Unsur radioaktif merupakan unsur-unsur yang menunjukkan peristiwa radioaktivitas.

b) Sinar-sinar radioaktif

Sifat-sifat sinar radioaktifSinar radioaktif yang dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil berupa partikel alfa, beta dan gamma mempunyai karakteristik yang berbeda.

Reaksi Inti

Reaksi inti adalah proses yang terjadi apabila partikel-partikel nuklida atau atom inti saling mengadakan kontoak-kontak. Secara umum dapat ditulis : x + a ->y + b

Ket :x adalah inti awaly adalah inti akhirA dan b adalah masing-masing partikel datang dan partiel yang dipancarkan.

Radiokimia

Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.

Aplikasi radiokimiaFisi inti: 1. Bom Atom 2. Reaktor Nuklir

1. Bom atom

Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu. Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional seperti TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu. Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih besar dibandingkan massa kritis.Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan plutonium-239 digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki. Ledakan bom menyebabkan kawah dgn lebar 300m & kedalaman 100m- Radius kerusakan total = 10 km- Radius kematian = 40 km- Perusakan oleh radioaktif tdk akan habisReaksi fisi yg mungkin terjadi: 2. Reaktor Nuklir

Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah suatu tempat dimana reaksi pembelahan (fision) nuklida terjadi secara terkendaliberlangsung. Reaktor nuklir ini dapat dimanfaatkan energi nuklir sehingga disebut reaktor termal. Komponen reaktor nuklir:1). Bahan bakar 2). Moderator3). Reflektor4). Bahan pengendali5). Pendingin6). Perisai7). Pemindah panas

Logam Golongan Alkali1. SIFAT-SIFAT Terletak di gol IA pada SPU, di alam tidak dijumpai dalam keadaan bebas (sangat reaktif) Na dan K banyak terdapat di alam sebagai senyawa, sedangkan yang lain hanya sedikit. Energi ionisasi dan keelektronegatifannya kecil, Makin besar nomor atom makin kecil energi kohesinya sehingga bersifat lunak, reduktor kuat, larut dalam larutan amonia, nyala bunsen berwarna spesifik. Penyimpanan dalam minyak tanah / hidrokarbon yang inert (menghindari oksidasi O2).

Logam Golongan Alkali Tanah1. SIFAT-SIFAT Terletak di gol IIA dalam SPU, di alam banyak dijumpai dalam bentuk senyawa. Bersifat sangat reaktif, namun < gol IA, reduktor kuat, nyala bunsen khas Elektropositif, makin besar nomor atom makin berkurang energi ionisasinya, keelektro-negatifan kecil, struktur tidak sama dalam satu golongan, energi kohesi besar sehingga sifat lebih keras dan titik lelehnya lebih tinggi > gol IA. Mudah bereaksi dengan O2 membentuk oksida, dengan air membentuk basa kecuali Be dan Mg akan membuat lapisan oksida yang melindungi terhadap reaksi selanjutnya, dengan asam encer membentuk garam dan membebaskan H2, Be bersifat amfoter, makin ke bawah hidroksidanya makin mudah larut, tetapi karbonat dan sulfatnya sebaliknya, kestabilan karbonat terhadap pemanasan makin bertambah.

Unsur-Unsur Logam Perioda Ketiga1. PENGERTIAN Terdiri dari 8 unsur, yaitu : Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Phospor (P), Belerang / Sulfur (S), Klorin (Cl), dan Argon (Ar). Unsur Na, Mg, Al : logam, Si : metaloid (semi logam), P, S, Cl, Ar : non logam.

2. SIFAT-SIFAT Sifat Logam Dari kiri ke kanan, sifat logam unsur perioda ketiga semakin berkurang, karena elek-tronegativitasnya semakin besar, sehingga semakin mudah membentuk ion negatif. Titik leleh Na ke Si meningkat, pada P dan S menurun cukup drastik, karena adanya perbedaan struktur kristal padatan-padatan tersebut. Si titik lelehnya tertinggi karena mampu membentuk struktur kovalen raksasa.

Sifat Reduktor dan Oksidator Dari kiri ke kanan harga energi ionisasi (EI) semakin besar, semakin sukar melepas elektron, sifat reduktornya semakin berkurang, sifat oksidator semakin bertambah. Na : reduktor terkuat, Cl : oksidator terkuat. Unsur-unsur perioda ketiga memiliki lebih dari satu biloks.

Sifat Asam dan Basa Unsur-unsur perioda ketiga bisa bertindak sebagai asam maupun basa. Jika EI kecil unsur mudah melepas elektron, sehingga elektron memusat di sekililing atom O, menyebabkan atom O bersifat negatif. Sifat negatif O akan mengikat atom H yang bermuatan positif, sehingga terbentuklah ion OH-.

BEBERAPA UNSUR LOGAM PERIODA KETIGA DI ALAMa. Aluminium (Al) Sifat-sifat Aluminium Banyak terdapat di alam sebagai mineral, misal bauksit (Al2O3.2H2O), kriolit (Na3AlF6), feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2), dan tanah liat (Al2Si2O7.2H2O). Sifatnya yang ringan banyak dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga, kerangka pesawat terbang dan bangunan modern. Berwarna putih mengkilat, daya hantar panas dan listrik yang baik, amfoter, tahan korosi (membentuk lapisan oksida, mencegah reaksi lebih lanjut), reduktor kuat.b. Silikon (Si) Sifat-sifat Silikon Di alam terdapat dalam bentuk senyawa silikat, seperti SiO2 / pasir / kuarsa, tanah liat (Al2Si2O7.2H2O), juga pada asbes dan mika.

c. Phospor (P) Sifat-sifat Phospor Di alam terdapat sebagai batuan fosforit (Ca3(PO4)2), fluoroapatit (CaF2.3Ca3(PO4)2). non logam yang cukup reaktif, tidak ditemukan dalam keadaan bebas.

d. Belerang / Sulfur (S) Sifat-sifat Belerang Di alam, sebagai unsur bebas maupun dalam senyawanya (sulfida dan sulfat). Memiliki 2 allotrop, belerang rhombis (), titik leleh 112,8oC dan belerang monoklin (), titik leleh 119,25oC.

Unsur Logam Transisi Perioda Keempat 1. PENGERTIAN Terdiri dari unsur-unsur Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn).

2. SIFAT-SIFAT Sifat Umum Logam padat dan dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan baik. Membentuk senyawa yang pada umumnya berwarna, mempunyai beberapa biloks. Pada umumnya dapat membentuk senyawa kompleks, bersifat paramagnetik. Memiliki titik leleh > unsur golongan utama yang merupakan logam. Unsur transisi dan senyawanya dapat bertindak sebagai katalis.

Sifat Logam Memiliki banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kisi kristalnya sehingga dapat membentuk ikatan logam yang kuat. Akibatnya logamnya bersifat kekerasan dan kerapatan tinggi, titik leleh tinggi, dan penghantar listrik yang baik. Sifat Kemagnetan Pada umumnya memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga dapat diinduksi oleh medan magnet dan bersifat paramagnetik (dapat ditarik oleh magnet), seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn. Unsur yang memiliki elektron berpasangan (Zn dan Cu) bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet). Unsur Fe, Co, Ni bersifat ferromagnetik, meski logam

EMAS Termasuk logam transisi golongan IB. Merupakan reduktor terkuat (dalam deret Volta terletak paling kanan) Sebagai mineral yang dapat di tambang di tempat-tempat tertentu. Di alan dalam keadaan unsur bebas. Logam yang lunak, mudah dibentuk menjadi perhiasan atau dicampur dengan logam lain agar lebih keras dan kuat. Tidak mudah bereaksi dengan senyawa lain sehingga disebut logam mulia.

GAS MULIA1. PENGERTIAN Terletak di golongan VIIIA dalam SPU, terdiri dari : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn).

2. SIFAT SIFAT Gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, satu-satunya kelompok gas yang partikel berwujud atom tunggal (monoatomik), sehingga stabil (sukar bereaksi dengan unsur lain). Kestabilan unsur gas mulia disebabkan : (1) kulit terluarnya 8 e- (kecuali He 2 e-), sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain, (2) harga EI unsur-unsur gas mulia sangat tinggi, sehingga sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain.

GOLONGAN HALOGEN1. PENGERTIAN Terletak di golongan VIIA, terdiri dari : Fluorin (F), Clorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin (As). Disebut halogen karena bila unsur ini bereaksi dengan logam akan membentuk garam (bahasa Yunani halos = garam dan genes = pembentuk). Merupakan non logam yang paling reaktif (mudah bereaksi dengan zat lain). Di alam dalam mineralnya, seperti F : fluorspaar (CaF2), kriolit (Na3AlF6) dan fluorapatit (Ca5(PO4)3F), Cl : sebagai NaCl dalam air laut, Br dan I : sedikit dalam air laut, I : sebagai NaIO3 yang bercampur dengan sendawa Chile.

2. SIFAT-SIFAT UNSUR HALOGEN mempunyai sifat sangat reaktif (7 e- valensi), stabil dengan menerima 1 e- senyawa. Sifat Fisika Dalam bentuk unsur sebagai molekul diatomik (X2), di alam selalu dalam bentuk senyawanya, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Kestabilan molekul berkurang dari atas ke bawah, karena penambahan jari-jari atom, sehingga energi ikatannya juga berkurang dari atas ke bawah.

Sifat Kimia

Jari-jari atom bertambah besar dari atas ke bawah, sehingga afinitas elektron berkurang, kecuali afinitas fluorin lebih kecil daripada afinitas klorin. Kereaktifan unsur halogen dari atas ke bawah semakin kecil. Halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain : logam, hidrogen, hidrokarbon, antar halogen, air, basa, non logam, metaloid tertentu,

Senyawa OrganikSenyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar.

Biomolekulmerupakan senyawa-senyawaorganiksederhana pembentuk organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunanhidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan olehikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan pasanganelektronbersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenisgugus fungsiyang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.Terdapat 4 jenis biomolekul : karbohidrat, lipid, protein & nukleotida. 3 jenis yang pertama digunakan oleh tubuh untuk energi & sebagai penyusun komponen2 seluler. Sedangkan nukleotida meliputi DNA & RNA ; komponen struktural materi genetik. Senyawa yang membawa energi seperti ATP, atau meregulasi metabolisme seperti cAMP juga merupakan nukleotida.

KARBOHIDRATKarbohidrat adalah sumber energi utama dalam sebagian besar makanan manusia. Monosakarida, misalnya glukosa, fruktosa & galaktosa biasanya tidak dikonsumsi dalam jumlah besar walaupun ketiganya terdapat di buah-buahan. Sumber utama karbohidrat dalam makanan adalah zat pati dari sumber tumbuhan, ditambah glikogen dari hati & otot hewan.Karbohidrat hanya mengandung karbon, hidrogen & oksigen. Dinamakan karbohidrat karena rasio hidrogen terhadap oksigen adalah 2:1, yang sama dengan rasio pada air. Semua karbohidrat mengandung gugus fungsional hidroksil OH yang termasuk kelompok alkohol.Senyawa karbohidrat adalahpolihidroksi aldehidaataupolihidroksi ketonyang mengandung unsur2 karbon (C), hidrogen (H), & oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n.Karbohidrat dalam tubuh manusia & hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, & sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. KARBOHIDRAT terbagi menjadi tiga bagian monosakarida , disakarida , oligosakarida ,dan polisakarida1.Monosakarida :karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah atom C yang dimiliki & sebagai aldosa atau ketosa. Monosakarida yang terpenting adalahglukosa, galaktosa & fruktosa.Contoh lainnya tercantum pada tabel.

Monosakarida

Rumus molekulAldosaKetosa

TriosaC3H6O3GliserosaDihidroksi aseton

TetrosaC4H8O4EritrosaEritrulosa

PentosaC5H10O5RibosaRibulosa

HeksosaC6H12O6GlukosaFruktosa

Monosakarida mengandung banyak gugus fungsional hidroksil (-OH). Gugus hidroksil dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, membuat monosakarida larut dalam air. Adanya gugus OH pada atom karbon dalam molekul juga dianggap memberikan rasa manis pada gula.Monosakarida terdapat dalam bentuk rantai terbuka & bentuk cincin. Kedua bentuk ini dengan mudah saling bertukar bentuk. Di dalam larutan bentuk rantai terbuka menutup & membentuk struktur cincin yang lebih stabil.igamonosakaridayang sering terdapat dalam makanan adalah glukosa (gula darah / dekstrosa), fruktosa (gula buah), & galaktosa. Ketiganya memiliki rumus molekul C6H12O6& disebut juga heksosa karena memiliki enam atom karbon. Monosakarida dengan 5 atom karbon disebut pentosa, contohnya ribosa & deoksiribosa. Rumus molekulnya C5H10O5.Fruktosa, galaktosa, & glukosamerupakan isomer (memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda). Jadi ketiganya memiliki sifat kimiawi yang berbeda.