RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL · PDF filekab/kota yang difasilitasi oleh...
-
Upload
nguyenlien -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL · PDF filekab/kota yang difasilitasi oleh...
1
RANGKUMAN
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL
(RAKERKESNAS) 2015
REGIONAL BARAT
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Regional Barat
yang dilaksanakan di Batam pada 4 – 7 Maret 2015 bertujuan untuk
meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pusat dan daerah dalam
rangka percepatan pelaksanaan pembangunan nasional di bidang
kesehatan.
Berdasarkan arahan Menteri Kesehatan, paparan narasumber
dari Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri, serta hasil sidang komisi
dan sidang pleno, maka peserta Rakerkesnas Regional Barat yang
terdiri dari para Eselon I, Eselon II serta Kepala UPT di lingkungan
Kemenkes, Perwakilan Kemen-PPN/Bappenas, Perwakilan BPJS
Kesehatan, Perwakilan BKKBN, Perwakilan BPOM, Kepala Dinas
Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota dari 14
Provinsi di Regional Barat, menyepakati langkah-langkah implementasi
Program Indonesia Sehat, melalui:
1. Penerapan Paradigma Sehat dalam pembangunan nasional.
Sasaran perubahan Paradigma Sehat ditujukan kepada: (i) para
penentu kebijakan pada lintas sektor, (ii) tenaga kesehatan, (iii)
penyelenggara pelayanan kesehatan, dan (iv) masyarakat.
Tantangan utama penerapan Paradigma Sehat mencakup: (i)
implementasi kebijakan, (ii) ketenagaan, dan (iii) belum imbangnya
pembiayaan UKP dan UKM.
Upaya implementasi Paradigma Sehat, antara lain dilaksanakan
melalui:
a. Pemantapan kebijakan yang holistik dan penyempurnaan
regulasi lintas sektor terkait upaya penyelenggaraan Paradigma
Sehat di tingkat pusat, provinsi dan atau kab/kota.
2
b. Penguatan advokasi dan sosialisasi untuk meningkatkan
komitmen lintas sektor dan pemerintah daerah dalam
pembangunan berwawasan kesehatan, khususnya dalam
penyediaan anggaran dan sumber daya untuk promotif-preventif
dan pemberdayaan masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat memerlukan penguatan kelembagaan
Promosi Kesehatan di kab/kota. Untuk itu Kemenkes perlu
berkoordinasi dengan Kemendagri untuk melakukan peninjauan
atas SOTK SKPD Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/kota,
khususnya kelembagaan pelaksana promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
d. Pemenuhan jumlah tenaga promosi kesehatan dilakukan melalui
jenjang pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan
mahasiswa institusi pendidikan tinggi kesehatan sebagai tenaga
promosi kesehatan bagi masyarakat.
e. Peningkatan pemanfaatan media massa dan media sosial serta
teknologi promosi kesehatan yang sesuai dengan dinamika dan
kondisi masyarakat di masing-masing daerah.
f. Untuk menjamin kesinambungan pembiayaan upaya promotif-
preventif, perlu mobilisasi sumberdana yang ada antara lain:
potensi dana desa dan pajak rokok, BOK, dan dana operasional
kapitasi JKN.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Penguatan pelayanan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu, melalui:
a. Penyusunan Roadmap Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer
dan Regionalisasi Rujukan di tingkat provinsi dan kab/kota tahun
2015 – 2019 pada akhir April 2015, antara lain mencakup aspek
regulasi, SDM kesehatan, pembiayaan, dan sarana prasarana.
3
b. Penguatan Sistem Rujukan Regional difokuskan pada upaya
percepatan akreditasi dan pemenuhan, serta pendayagunaan
tenaga kesehatan.
c. Penguatan layanan kesehatan primer di daerah tertinggal,
perbatasan dan kepulauan dilakukan dengan pendekatan tenaga
kesehatan berbasis tim dalam mendukung program Nusantara
Sehat.
d. Untuk pemenuhan kebutuhan tenaga, Kemenkes perlu:
(i) meninjau dan merevisi standar ketenagaan di fasilitas
pelayanan kesehatan, termasuk sistem insentif dan penataan pola
karier pegawai; (ii) mendorong terbitnya Peraturan Pemerintah
tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak untuk
pemenuhan tenaga kesehatan strategis, dan (iii) bersama dengan
pemerintah daerah melakukan penguatan sistem informasi
manajemen tenaga kesehatan yang terintegrasi.
e. Diperlukan upaya pemetaan jumlah, jenis, kompetensi, dan
penyebaran tenaga kesehatan di berbagai tingkatan untuk
perencanaan tenaga kesehatan provinsi/kabupaten/kota.
f. Untuk menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
bermutu, Kemenkes perlu melakukan penyempurnaan sistem
e-catalogue.
3. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pelaksanaan JKN termasuk pencegahan fraud menuntut peran aktif
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu
beberapa hal yang dapat dilakukan:
a. Dinas Kesehatan mempunyai peran yang penting dan besar dalam
mensukseskan penyelenggaraan JKN, khususnya pada aspek: (i)
kepesertaan, (ii) penyediaan pelayanan kesehatan, (iii)
pembiayaan, serta (iv) organisasi dan manajemen.
b. Dinas Kesehatan bekerjasama dengan SKPD terkait akan
memberikan perhatian khusus dalam mendorong masyarakat
sehat di wilayah kerjanya untuk menjadi peserta BPJS, untuk
mewujudkan tercapainya Universal Health Coverage.
4
c. Dinkes Provinsi dan Kabupaten/kota akan mendukung Kemenkes
di dalam memperkuat sistem data dan informasi yang terintegrasi
dengan BPJS Kesehatan.
d. Pencegahan fraud dalam Pelaksanaan JKN akan dilakukan
melalui: (i) pemantapan implementasi regulasi dan identifikasi
regulasi yang diperlukan, (ii) pembentukan tim anti fraud di tiap
tingkatan administrasi, melibatkan organisasi profesi, BPJS dan
lintas sektor, dan (iii) perlu dan tersedianya anggaran pengawasan
JKN di setiap tingkatan.
4. Dalam rangka menjamin efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
Rakerkesnas pada tahun 2016 yang akan datang perlu diawali
dengan pelaksanaan Pra-Rakerkesnas di tingkat Provinsi bersama
kab/kota yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan.
Hasil Sidang Pleno dalam bentuk yang lebih rinci dilampirkan dalam
Rangkuman ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Demikian hasil Rakerkesnas Regional Barat di Batam, dan dengan ini
kami mohon Ibu Menteri Kesehatan berkenan mempertimbangkan hasil
rangkuman ini untuk menjadi bagian Hasil Rakerkesnas 2015.
Batam, 6 Maret 2015
Atas Nama Peserta Rakerkesnas 2015 Regional Barat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
H. Tjetjep Yudiana, SKM, M.Kes