Rangkuman Perilaku organisasi

download Rangkuman Perilaku organisasi

of 81

Transcript of Rangkuman Perilaku organisasi

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    1/81

    1

    BAB 1

    MODEL PERILAKU ORGANISASI

    Menurut Duncan (Thoha, 2005), perilaku organisasi adalah suatu studi yangmenyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatukelompok tertentu.

    Menurut Duncan dalam Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalamsuatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut:a) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang relevan dari

    semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskanb) Tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.c) Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa individu

    dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.d) Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku organisasi

    masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwakeseluruhan tugas pekerjaan yang bisa dijalankan.

    Menurut Larry L. Cummings (Thoha, 2005) , perbedaan dari perilaku organisasi dengandisiplin ilmu lain yang erat hubungannya dengan ilmu perilaku adalah sebagai berikut:

    1. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan psikologi organisasi , antara lain:psikologi organisasi membatasi konstruksi penjelasannya pada tingkat psikologi saja,

    akan tetapi perilaku organisasi konstruksi penjelasannya berasal dari multi disiplin.Kesamaan keduanya ialah kedua bidang tersebut menjelskan perilaku orang-orang didalam suatu organisasi.

    2. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada duaperbedaan antaranya unit analisisnya dan pusat variabel tak bebas. Perilaku organisasidirumuskan sebagai suatu studi dari tingkah laku individu dan kelompok di dalamsuatu organisasi dan penerapan dari ilmu pengetahuan tertentu. Teori organisasi adalahstudi tentang susunan, proses, dan hasil-hasil dari organisasi itu sendiri.

    3. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources adalah,bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, sedangkanpersonnel dan human resources (P&HR) menekankan pada teknik dan teknologi.Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi yang efektifdalam organisasi, seringkali muncul pada keduanya. P&HR nampaknya berada padapermukaan antara organisasi dan individu dengan menekankan pada pengembangandan pelaksanaan sistem pengangkatan, pengembangan, dan motivasi dari individu-individu di dalam suatu organisasi.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    2/81

    2

    Menurut Davis dan Newstorm (1985), ada empat model perilaku organisasi yangmenunjukkan evolusi pemikiran dan perilaku pada bagian manajemen dan manajer.

    Empat model atau kerangka kerja organisasi adalah:

    1. Otokratis Dasar dari model ini adalah kekuatan dengan orientasi manajerial otoritas.Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap ketaatan dan ketergantunganpada bos. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah subsisten. Hasil kinerja minimal.

    2. Kustodian Dasar dari model ini adalah sumber daya ekonomi dengan orientasimanajerial uang. Para karyawan pada gilirannya berorientasi pada keamanan danmanfaat dan ketergantungan pada organisasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhiadalah keamanan. Hasil kinerja adalah kerjasama pasif.

    3. Mendukung Dasar dari model ini adalah kepemimpinan dengan orientasi manajerialdukungan. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap prestasi kerja danpartisipasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah status dan pengakuan. Hasilkinerja terbangun drive.

    4. Kolegial Dasar dari model ini adalah kemitraan dengan orientasi manajerial kerjasama tim. Para karyawan pada gilirannya berorientasi ke arah perilaku yangbertanggung jawab dan disiplin diri. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalahaktualisasi diri. Hasil kinerja adalah antusiasme moderat.

    Indik (Soedijanto, 1980) menyatakan bahwa untuk menganalisis suatu organisasisebagai suatu sistem sosial dapat dilakukan dengan menganalisis komponen:(1) taksonomi (sistem) organisasi;(2) struktur organisasi;(3) proses organisasi; dan(4) individu yang terlibat dalam organisasi.

    Menurut Ginting (Rosa, 2001), agar organisasi sebagai suatu sistem sosial dapatbergerak dinamis maka diperlukan aspek kepemimpinan yang berkaitan dengankeempat komponen lainnya. Komponen kepemimpinan memiliki peranan yang lebihspesifik dan menjadi lebih kompleks apabila organisasi menjadi lebih formal. Seluruhkomponen organisasi, yaitu kepemimpinan dan empat komponen lainnya salingmempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi dan terdiri atas beberapa variabelyang dapat mempengaruhi tingkat dinamika organisasi.

    Prilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dankonteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalamorganisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami danmenyusun model-model dari faktor-faktor ini.

    Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusahauntuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengontrol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Memprediksikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menjelaskan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menjelaskan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Memprediksikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengontrol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    3/81

    3

    mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu,perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembanganorganisasi dan keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian dan Emosi,kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan prilaku organisasi.

    Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah organisasi. Makadari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti apa itu kepribadian dan emosibaik dari segi pengertian, ciri ciri, dll. Dengan penguasaan materi tentang Kepribadian danEmosi ini diharapkan setiap individu akan bisa menempatkan dirinya didalam sebuahorganisasi setelah menguasai materi tersebut. Keberhasilan sebuah organisasi sangatditentukan oleh setiap individu di dalamnya.

    Model Dasar Perilaku Organisasi

    DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

    1. STRUKTUR KERJA

    2. TIM KERJA

    3. KOMUNIKAASI

    4. KEPEMIMPINAN

    5. KEKUASAAN DAN POLITIK

    6. MANAJEMEN KONFLIK

    http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_industrihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_organisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_organisasi&action=edit&redlink=1http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/model-dasar-perilaku-organisasi.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/_iCD4ECzorZo/TIpGFwllXoI/AAAAAAAAAC8/8luAIXBAAUU/s1600/Model+dasar+perilaku+organisasi.gifhttp://ellopedia.blogspot.com/2010/09/model-dasar-perilaku-organisasi.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_organisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_organisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_industri
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    4/81

    4

    ORGANISASI

    adalah sekumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untukmencapai tujuan bersama.

    MANAJEMEN

    Yaitu suatu Proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agardiselesaikan secara efektif dan efisien dengan dan atau melalui orang lain.

    MANAJER

    adalah anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan pekerjaan oranglain dalam mencapai sasaran.

    KERJA OPERASIONAL

    Pekerjaan dilakukan untuk mencapai hasil melalui usaha sendiri dan bukan melaluiorang lain.

    KERJA SUPERVISI .

    Usaha merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengendalikan, bertujuanuntuk mencapai hasil melalui orang lain.

    http://2.bp.blogspot.com/_iCD4ECzorZo/TIpF9dAjQVI/AAAAAAAAAC4/Prmp-dhabCA/s1600/2010-09-07_120821.gif
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    5/81

    5

    POAC

    Kompetensi yang harus dimiliki seorang Manajer

    1. Conceptual , Kemampuan mental untuk menganalisa / mendiagnosa situasi2. Human , Kemampuan bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain, secara

    perorangan maupun dalam kelompok3. Technical, Kemampuan menerapkan pengetahuan dan keterampilan khusus

    GENERALISASI PERILAKU

    1. Pekerja bahagia pekerja produktif2. Orang akan produktif jika atasan ramah, dipercayai bisa diajak kerja sama3. Semua orang menginginkan pekerjaan yang menantang4. Orang harus diancam agar bekerja bagus5. Kelompok yang efektif adalah kelompok yang tidak punya konflik

    http://3.bp.blogspot.com/_iCD4ECzorZo/TIpGKRGoHLI/AAAAAAAAADA/b4HFPhXZoOc/s1600/POAC.gif
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    6/81

    6

    LEVEL DALAM ORGANISASI

    Apakah definisi dari Kepribadian dan emosi, ciri ciri, dimensi emosi, serta pengaruhnyaterhadap prilaku dalam organisasi ?

    A. Pengertian Kepribadian

    Kepribadian menurut psikologi

    Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadiansebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dansekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisitAllport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

    Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yangberbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan saturumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwakepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yangmenentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya . Kata kuncidari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri.

    Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai suatu proses responsindividu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-

    http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://1.bp.blogspot.com/_iCD4ECzorZo/TIpGN-Szh1I/AAAAAAAAADE/GxaikvNURl0/s1600/pyramid.gifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allporthttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    7/81

    7

    kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memeliharakeseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

    Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan danberperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002).

    Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediterdengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisikejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005) .

    Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputisegala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yangdigunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak

    tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

    Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

    Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diriindividu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut berkepribadian pemalu .Kepada orang supel diberikan atribut berkepribadian supel dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut tidak punya kepribadian .

    I. Faktor Penentu Kepribadian Faktor keturunan

    Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik,bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi danirama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atausecara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitukomposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu. Terdapat tiga dasarpenelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwafaktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang.

    Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga

    meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitianterhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktorketurunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresifdapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwabeberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhifaktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keturunan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilakuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepuasan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Situasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Malu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Takuthttp://id.wikipedia.org/wiki/Takuthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Malu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Situasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepuasan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilakuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keturunan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Genderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gen
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    8/81

    8

    Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkansejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untukhampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antaraanak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesanbahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian ataudengan kata lain,

    kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbedaternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembaridentik dengan saudara- saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

    Faktor lingkungan

    Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadappembentukan karakter adalah lingkungan dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan normadalam keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang seorangmanusia dapat alami.

    Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagaicontoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktusehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikitpengaruh pada kultur yang lain.

    Misalnya, orang orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan,kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri merekamelalu ibuku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderungambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yangmenekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluargadaripada pekerjaan dan karier.

    II. Ciri ciri Kepribadian

    Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam berbagai situasi,maka semakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan individu.

    1. Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai sumberperilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam ramah, kurang cerdas lebihcerdas, dipengaruhi oleh perasaan stabil secara emosional, penurut dominan, serius tak kenal susah, bijaksana berhati-hati, malu-malu suka bertualang, keras sensitif,percaya curiga, praktis imaginatif, jujur lihai, yakin ragu-ragu, konservatif, suka

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perilakuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kembarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saudara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Normahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Temanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Normahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ideologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Protestanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_samahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_samahttp://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Temanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Protestanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ideologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Normahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Normahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saudara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kembarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    9/81

    9

    bereksperimen, tergantung kelompok mandiri, tak terkendali terkendali, santai tegang.

    2. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerjakepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimanamereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnyaakan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N),berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnya nanti akandirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah pengorganisasi,ENTP adalah pengagas, dllnya.

    3. Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciridan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :

    a) Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Orangyang ekstravert akan cenderung suka berkelompok, tegas, dan mampubersosialisasi. Kaum introvert cenderung pendiam, malu-malu, dan tenang.

    b) Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecennderungan untuk tunduk padaorang lain. Orang yang skornya tinggi akan kooperatif, hangat, dan percaya.Sedangkan yang rendah akan dingin, tidak mampu bersepakat, danantagonistik.

    c) Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang yangpeka terhadap suara hati akan bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya,dan gigih. Sedangkan yang sebaliknya akan mudah bingung, tidak terorganisir,dan tidak handal.

    d) Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap stress.

    Orang yang skornya tinggi akan cenderung tenang, percaya diri, dan aman.Yang sebalinya akan cenderung gelisah, cemas, gugup, tertekan, dan tidak aman.

    e) Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada kisaran minat individual dankekaguman terhadap hal baru. Orang yang terbuka akan kreatif, ingin tahu, dansensitif secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya akan konvensional danmenemukan kenyamanan dalam keakraban.

    Penelitian atas kredibilitas Lima Besar ini menghasilkan sejumlah besar bukti bahwaindividu yang dapat dipercaya, andal, hati-hati, teliti, mampu membuat rencana, terorganisasi,kerja keras, gigih, dan berorientasi pada prestasi cenderung memilki jabatan yang lebih tinggi

    dalam sebagian besar atau semua kedudukan.

    III. Kepribadian Utama Yang Mempengaruhi Prilaku Organisasi

    Evaluasi inti diri

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    10/81

    10

    Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai dirimereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah merekamerasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka.

    Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri danlokus kendali . Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkatsampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorangmanusia.

    Machiavellianisme

    Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses.Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulispada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakankekuasaan.

    Narsisisme

    Narsisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diriyang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuahpenelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yanglebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilaimereka sebagai pemimpin yang lebih buruk.

    Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu lain danpenguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendahdnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis jugacenderung egois dan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lainuntuk keuntungannya.

    Pemantauan diri

    Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunyadengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggimenunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal.

    Bukti menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggicenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri biladibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_dirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Harga_dirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Harga_dirihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Egois&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Egois&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_diri
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    11/81

    11

    Kepribadian tipe A

    Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerusuntuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yangmenentang dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderungdihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang materialyang berhasil.

    Karakteristik tipe A adalah:

    a. selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;b. merasa tidak sabaran;c. berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang

    bersamaan;d. tidak dapat menikmati waktu luang;e. terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal

    yang bisa mereka peroleh.

    kepribadian tipe Bkepribadian tipe B adalah individu yang tidak agresif, yakni orang yang kurang

    memiliki hasrat untuk memperoleh sesuatu yang banyak dalam waktu yang cepat.Karakteristik tipe B adalah:

    a. Tidak pernah menderita rasa akan pentingya waktub. Tidak merasakan perlunya memperagakan atau membahas prestasi mereka kecuali

    dimintac. Bermain untuk kesenangan dan kesantaian, bukannya untuk memperaggakan

    keunggulan merekad. Dapat santai tanpa rasa salah

    Kepribadian proaktif

    Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, beranibertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktifmenciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.

    Kepribadian Dan Budaya Nasional

    Tidak ada tipe kepribadian umum untuk satu negara tertentu. Namun budaya suatunegara mempengaruhi karakteristik yang dominan dari penduduknya, Ini dapat dilihat denganmemperhatikan lokus kendali dan kepribadian tipe A. Misalnya saja, dalam budaya sepertiAmerika Utara, orang percaya bahwa mereka dapat mendominasi lingkungan mereka,sebaliknya dengan orang-orang di Timur Tengah. Hal ini menyebabkan proporsi orang-orang

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    12/81

    12

    internal dalam angkatan kerja Amerika lebih besar daripada angkatan kerja Arab saudi danIran.

    Sedangkan kepribadian tipe A akan paling banyak di negara-negara kapitalis, misalnyaAmerika dan Kanada, dimana prestasi dan keberhasilan material sangat dihargai. Sementaradinegara seperti Swedia dan Prancis tidak.

    Mencapai Kecocokan Kepribadian

    Kecocokan orang dengan pekerjaanadalah mencocokkan enam tipe kepribadian danmengemukakan bahwa kecocokkan antara tipe kepribadian dan lingkungan kedudukanmenentukan kepuasan dan keluar masuknya karyawan. Teori ini dikemukakan oleh John Holland , tipe-tipenya antara lain :

    a. Realistis : menyukai kegiatan fisik yang menuntut ketrampilan, kekuatan, dan koordinasi.

    Karakternya adalah pemalu, tahan, stabil, mudah menyesuaikan diri, dan praktis.

    b. Investigatif : menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian, danpemahaman. Karakternya adalah analitis, asli, ingin tahu, dan independen.

    c. Sosial : menyukai kegiatan yang mencakup membantu dan mengembangkan yang lain.Karakternya adalah mampu bergaul, bersahabat, kooperatif, dan memahami.

    d. Konvensional : menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan, jelas, dan tidak bersifatmendua. Karakternya adalah mudahmenyesuaikan diri, efisien, praktis,

    tidak imaginatif, tidak luwes.

    e. Enterprising : menyukai kegiatan verbal dimana ada peluang untuk mempengaruhi yang laidan mendapatkan kekuasaan. Karakternya adalah percaya diri, ambisi,energetik, dan mendominasi.

    f. Artistik : menyukai kegiatan yang bersifat mendua dan tidak sistematik, yangmemungkinkan ekspresi yang kreatif. Karakternya adalah imaginatif, tidak teratur,idealistis, emosional, dan tidak praktis.

    Teori ini mengatakan bahwa kepuasan paling tinggi berarti keluar masuknya karyawanpaling rendah bila kepribadian dan kedudukan/jenis pekerjaannya sesuai.

    Kecocokan organisasi-orang: yaitu bahwa orang meninggalkan pekerjaan yang tidak cocokdengan kepribadiannya.

    B. Pengertian Emosi

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    13/81

    13

    Berkaitan dengan emosi, ada 3 hal yang terjalin erat satu sama lain, yaitu pengaruh (affect),emosi, dan suasana hati (mood). Pengaruh meliputi kisaran luas perasaan yang dialami orang,merupakan satu konsep yang meliputi baik emosi maupun suasana hati. Akhirnya, suasanahati adalah perasaan yang cenderung menjadi kirang intens dibandingkan emosi, dan yangkekurangan stimulus kontekstual.

    Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan suasana hati tidakdikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati bila kita kehilanganfokus pada objek yang kontekstual.

    Berkaitan dengan perilaku organisasi, satu istilah yang terkait adalah tenaga kerjaemosional, yang terjadi apabila karyawan mengekspresikan secara organisasional emosi yangdiinginkannya selama transaksi antar pribadi. Dulunya konsep ini dikembangkan berkaitandengan pekerjaan-pekerjaan jasa, namun dewasa ini konsep tersebut telah menjadi relevandengan hampir setiap pekerjaan. Dalam tuntutannya, karyawan perlu membedakan antaraemosi yang dirasakan dengan emosi yang ditunjukkan agar tidak terjadi dilema.

    Istilah emosi menurut Daniel Goleman (1995) , seorang pakar kecerdasan emosional,yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan ataupergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Lebihlanjut ia mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yangkhas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak.

    Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatukeadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yangmendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi denganperasaan, parasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik olehperangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.

    Menurut Crow & Crow (1958) , emosi adalah an emot ion, is an affective experience thataccompanies generalized inner adjustment and mental and physiological stirredup states in theindividual, and that shows it self in his evert behaviour. Jadi, emosi adalah warna afektif yangkuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.

    Menurut Hurlock (1990) , individu yang dikatakan matang emosinya yaitu:

    a. Dapat melakukan kontrol diri yang bisa diterima secara sosial. Individu yang emosinyamatang mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara social ataumembebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan dengan cara yang dapat diterimasecara sosial.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    14/81

    14

    b. Pemahaman diri . Individu yang matang, belajar memahami seberapa banyak kontrol yangdibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan masyarakat

    c. Menggunakan kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menilai situasisecara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadapsituasi tersebut Kematangan emosi (Wolman dalam Puspitasari, 2002) dapat didefinisikansebagai kondisi yang ditandai oleh perkembangan emosi dan pemunculan perilaku yang tepatsesuai dengan usia dewasa dari pada bertingkahlaku seperti anak-anak. Semakin bertambahusia individu diharapkan dapat melihat segala sesuatunya secara obyektif, mampumembedakan perasaan dan kenyataan, serta bertindak atas dasar fakta dari pada perasaan.

    Menurut Kartono (1988) kematangan emosi sebagai kedewasaan dari segi emosionaldalam artian individu tidak lagi terombang ambing oleh motif kekanak- kanakan. Chaplin(2001) menambahkan emosional maturity adalah suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkatkedewasaan dari perkembangan emosi dan karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagimenampilkan pola emosional yang tidak pantas.

    Smith (1995) mendefinisikan kematangan emosi menghubungkan dengan karakteristikorang yang berkepribadian matang. Orang yang demikian mampu mengekspresikan rasa cintadan takutnya secara cepat dan spontan. Sedangkan pribadi yang tidak matang memilikikebiasaan menghambat perasaan- perasaannya. Sehingga dapat dikatakan pribadi yang matangdapat mengarahkan energi emosi ke aktivitas-aktivitas yang sifatnya kreatif dan produktif.

    Senada dengan pendapat di atas Covey (dalam Puspitasari, 2002) mengemukakanbahwa kematangan emosi adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan yang adadalam diri secara yakin dan berani, diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan akanperasaan dan keyakinan individu lain.

    Menurut pandangan Skinner (1977) esensi kematangan emosi melibatkan kontrol emosiyang berarti bahwa seseorang mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya,meredam balas dendam dalam kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya, tidak mudahberubah pendirian.

    Kematangan emosi juga dapat dikatakan sebagai proses belajar untuk mengembangkancinta secara sempurna dan luas dimana hal itu menjadikan reaksi pilihan individu sehinggasecara otomatis dapat mengubah emosi-emosi yang ada dalam diri manusia (Hwarmstrong,2005).

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu respons terhadapsuatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat danbiasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    15/81

    15

    a. Dimensi emosi

    Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :

    1. Varietas : riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu kemarahan,

    ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan kejutan. Enam emosi ini dapatdikonseptualisasikan sebagai terus ada sepanjang satu kontinuum, dimana semakindekat jarak dua emosi apapun pada kontinuum tersebut akan semakin membingungkanorang. Contohnya adalah kebahagiaan dan kejutan sering dikacaukan, sementarakebahagiaan dan kemuakan jarang sekali.

    2. Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa disebabkan darikepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja. Ada orang yang terkendali, tidak pernahmemperlihatkan rasa marah, namun ada pula yang sebaliknya. Tentu saja hal ini harusdisesuaikan dengan pekerjaan. Presenter misalnya, harus menunjukkan intensitas emosiyang sesuai dengan acara yang dibawakannya.

    3. Frekuensi dan durasi : frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerjaemosional juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi yangdimiliki karyawan.

    b. Jenis kelamin dan emosi

    Bukti menunjukkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita dalam hal emosi adalah bilamenyangkut reaksi emosional dan kemampuan untuk membaca orang lain. Wanitamenunjukkan ungkapan emosi yang lebih besar daripada pria, mengalami emosi secara lebihhebat, lebih nyaman dalammengungkapkan emosi, lebih baik dalam membaca petunjuk-petunjuk non-verbal dan paralinguistik, dan lebih sering menampilkan ekspresi dari emosiyang positif maupun negatif, kecuali kemarahan.

    Batasan-batasan eksternal terhadap emosi,ada 2 yaitu: 1. Pengaruh organisasional , menyesuaikan dengan perangkat emosional yang dicari

    organisasi.2. Pengaruh budaya , menyesuaikan dengan norma-norma budaya di negara setempat.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    16/81

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    17/81

    17

    rumah tangga dan keluarga pada wanita, wanita lebih sering cuti akibat urusananak dan rumah tangga.

    3. Produktivitas: Tidak ada beda yang nyata dan konsisten antara pria dan wanitadalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analitis, dorongankmpetitit, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar. Sementara studipsikologis menemukan bahwa wanita lebih bersedia mematuhi otoritas, danbahwa pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinan daripada wanita dalammemiliki pengharapan sukses.

    4. Kepuasan: Tidak ada bukti konsisten tentang kepuasan kerja pria dan wanita.

    c. Status perkawinan, terhadap:1. Turnover: karyawan yang menikah lebih rendah tingkat keluar/pergantiannya2. Kemangkiran: karyawan yang menikah lebih rendah absensinya3. Produktivitas: tidak cukup bukti/tidak konsisten 4.

    Kepuasan: karyawan yang menikah lebih puas dengan pekerjaannya.

    d. Banyak tanggungan, terhadap:1. Turnover: tidak konsisten2. Kemangkiran: semakin banyak anak semakin banyak absen, terutama wanita3. Produktivitas: tidak cukup bukti 4. Kepuasan: semakin banyak anak semakin tinggi kepuasan.

    e. Lama bekerja, terhadap:1. Turnover: seorang yang telah lama bekerja memiliki keinginan keluar yang

    rendah.2. Kemangkiran: seorang yang telah lama bekerja memiliki tingkat absen yang

    rendah.3. Produktivitas: lama bekerja tidak menentukan produktivitas 4. Kepuasan: seorang yang telah lama bekerja memiliki tingkat kepuasan yang

    lebih tinggi.

    2. Kemampuan

    Kemampuan merupakan kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas

    dalam suatu pekerjaan.

    Kemampuan individu dibedakan menjadi 2:

    1). Kemampuan Fisik: Stamina, kecekatan, kekuatan2). Kemampuan Intelejensi ( Intelegencee Quotient/IQ): kemahiran berhitung, pemahaman

    verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang,ingatan.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    18/81

    18

    Beberapa penelitian belakangan menemukan bahwa kemampuan manusia sebenarnyamasih ada dua macam lagi, yakni:

    1). Kemampuan Emosional ( Emotional Question/EQ ): penghargaan diri, emosionalkesadaran diri, ketegasan, kebebasan, aktualisasi diri; empati, pertanggungjawaban

    sosial, hubungan interpersonal; tes kenyataan, flexibilitas, pemecahan masalah; dayatahan stress, kontrol impuls (gerak hati); optimisme, kebahagiaan.

    2). Kemampuan Spritual ( Spritual Question/SQ ): Mental Building, Personal Strength, SocialStrength..

    3. KepribadianMerupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian

    terbentuk dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruhlainnya), dan juga situasi.

    ciri dari kepribadian adalah :merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku seorang individu,

    seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia. Sejarah awal kepribadian:

    a). Ilmu wajah (pshiognomi)b). Ilmu perbintangan (astronomi)c). Ilmu tulisan (grafologi) Struktur kepribadian (Psikoanalitis Segmund Freud):

    a). Das Es (Id): Aspek biologis: pengharapan yang ingin cepat dipuaskan ditunjukkan lewat

    libido dan agresi.b). Das Ich (Ego): Aspek psikologis: menggunakan aspek logika dengan prinsip realitas.Menghubungkan keinginan id ke dunia luar untuk mendapatkan pemuasan kebutuhan,dan mempertimbangkan apakah dapat memuaskan atau tidak

    c). Das ueber Ich (Superego): Aspek Sosial: memandang norma apakah sesuatu itu benaratau salah.

    Sumber Terbentuknya Kepribadian :

    a). Genetis (keturunan)b). Lingkungan

    4. Proses belajar (pembelajaran)1) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai

    hasil pengalaman.2) Komponen dari definisi belajar di atas:

    - Belajar menghasilkan perubahan- Perubahan yang terjadi dari belajar harus bersifat permanen

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    19/81

    19

    3). Teori Pembelajaran

    teori classical conditioning. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang akan memberikantanggapan terhadap sebuah stimulus tertentu karena belajar, padahal sebelumnya individutersebut tidak memberikan respon apa-apa terhadap stimulus tersebut. Respon terhadap

    stimulus timbul karena individu dikondisikan untuk bereaksi dengan pembiasaan secara terusmenerus. Pengkondisian klasik pada hakikatnya, mempelajari respon terkondisi yangmelibatkan pembinaan ikatan antara rangsangan tak tekondisi, dengan menggunakanrangsangan berpasangan yang satu memaksa dan yang lain berpasangan, rangsangan netralmenjadi rangsangan terkondisi dan yang lain meneruskan rangsangan-rangsangan takterkondisi.

    Teori operant conditioning menjelaskan bahwa individu akan berperilaku denganmempertimbangkan akibat-akibat yang akan ditimbulkan apabila perilaku tersebutditampilkan oleh individu. Pada teori ini pembelajaran dihubungkan dengan keinginan untukmemperoleh sesuatu sebagai konsekuensi dari setiap tindakan. Seseorang berperilaku tertentuuntuk menuju pada perolehan ganjaran (reward) dan atau untuk menghindari suatu hukuman( punishment). Pengkondisian operat merupakan tipe pengkondisian perilaku sukarela yangdiharapkan untuk mendapatkan hadiah atau mencegah hukuman. Kecenderungan untukmengurangi perilaku ini dipengaruhi oleh ada tidaknya penguatan yang dihadirkan olehkonsekuensi-konsekuensi perilaku tersebut. Oleh karena itu penguatan perilaku tertentu akanmeningkatkan perilaku itu untuk diulangi. Hadiah akan lebih efektif jika segera diberikanmenyusul respon yang diinginkan, disamping itu, perilaku yang tidak diberikan penghargaanakan lebih kecil kemungkinan untuk diulang.

    Teori pembelajaran sosial ( social learning) menjelaskan bahwa seorang individu akanmempelajari akan mempelajari perilaku orang lain untuk kemudian dia tiru. Individu belajarmelalui pengamatan dan pengalaman langsung. Di sini faktor-faktor lingkungan sangat kuatmempengaruhi perilaku individu. Teori pembelajaran sosial, dimana manusia dapat belajarmelalui pengamatana dan pengalaman langsung. Pengaruh model ini merupakan inti daripembelajaran sosial, dalam pembelajaran sosial ditemukan empat model proses yangmempengaruhi individu dalam menentukan keberhasilan program yaitu: Proses perhatian

    Orang akan belajar dari model tertentu jika hanya untuk mengenali dan menaruhperhatian pada pitur penting yang menentukan, kita sangat terpengaruh oleh model-modelyang menarik, muncul berulang-ulang yang serupa menurut pikiran.

    Proses retensiPengaruh model tertentu akan berpengaruh pada bertapa baiknya individu mengingat

    tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi. Proses repreduksi motor

    Setelah seseorang melihat perilaku baru dengan mengganti model itu, pengamatan ituakan berubah menjadi perbuatan, maka proses ini akan memperlihatkan bahwa individuitu akan memperlihatkan model itu.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    20/81

    20

    Proses penguatanIndividu-individu akan termotivasi untuk memperlihatkan perilaku model tertentu jika

    disediakan rangsangan tertentu atau mendapatkan hadiah. Perilaku yang dikuatkanmelalui mekanisme positif akan lebih banyak mendapatkan perhatian, dipelajari lebih baik,danlebih sering dilakukan.

    5. Persepsi

    Merupakan suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan danmenafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.

    distorsi persepsi (penyimpangan persepsi) : persepsi selektif , orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan

    berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.

    efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatukarakteristik tunggal (kesan pertama) efek kontras, evaluasi dari karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan

    dengan orang lain yang baru dijumpai, yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendahpada karakteristik yang sama.

    proyeksi, menghubungkan karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi oranglain.

    stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orangtersebut (menggeneralisasikan)

    6. Sikap

    Sikap atau attitude diartikan sebagai pernyataan evaluatif atau penilaian terhadap suatuobjek, orang atau peristiwa. Sikap (attitude) berbeda dari perilaku (behaviour). Sikap masihberupa penilaian abstrak. Penilaian tersebut menjadi kongkrit dalam perilaku. Misal kitamempunyai sikap bahwa korupsi itu tidak baik, penilaian kita tersebut menjadi nyata ketikakita mewujudkan sikap tersebut de dalam perilaku tidak melakukan korupsi.

    Robbins dan Judge (2008) mengungkapkan ada tiga komponen yang membangun sikapatau attitude yaitu :

    Komponen kognitif (cognitive component), komponen ini merupakan komponeninti dari sikap (attitude) yang berupa penjelasan atau kepercayaan (belief) tentangsuatu hal.

    Komponen afektif (affective component), merupakan komponen sikap (attitude)yang bersifat emosional atau bagaimana seseroang merasakansesuatu hal. Sepertiapakah ia merasa senang atau merasa tidak senang.

    Komponen Perilaku ( behavioral component), yaitu intensi yang berperilaku tertentuterhadap seseorang atau suatu hal yang didasarkan pada keyakinan (kognitif) danperasaan (affektif) yang dimiliki individu terhadap seseorang atau suatu haltersebut.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    21/81

    21

    Tiga komponen sikap tersebut memberikan pemahaman bahwa sikap individu dibentukoleh kognisi dalam menggunakan rasio yang dikombinasikan dengan kekuatan emosi yangakan mendorong seseorang individu untuk menunjukkan perilaku tertentu.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap bisa menjadi prediktor bagi perilaku. Kitabisa memprediksi kira-kira perilaku apa yang akan ditunjukkan oleh seorang individu denganmengetahui sikap yang dianutnya. Tetapi ada kalanya, muncul ketidaksesuaian antara sikapyang dianut dan perilaku yang ditampilkan, sehingga menimbulkan kondisi yang disebutsebagai cognitive dissonance.

    Cognitive dissonance adalah suatu kondisi ketika terjadi ketidaksamaan antara sikap danperilaku. Artinya perilaku yang ditampilkan individu tidak sesuai dengan sikap yangdianutnya. Akibatnya muncul kegelisahan di dalam diri individu. Untuk perilakunya agarsesuai dengan sikapnya atau mengubah sikapnya agar sesuai dengan perilakunya.

    Tetapi ada kalanya sikap baru tercipta setelah kita menampilkan perilaku tertentu. Di

    sini perilaku mucul terlebih dahulu baru kemudian sikap yang digunakan sebagai pengesahanterhadap perilaku yang telah dilakukan. Misalkan, seorang mahasiswa berbuat curang denganberperilaku mencontek ketika ujian karena tidak belajar, perilakunya tersebut kemudiandisahkan oleh sikap yang muncul belakangan, misalnya mencontek karena kepepet bukanperbuatan yang tercela. Kondisi ini disebut sebagai self percetion theory yaitu sikap (attitud)digunakan justru untuk menjustifikasi perilaku (behaviour) yang telah dilakukan.

    Di dalam perilaku organisasi, terdapat tiga jenis sikap yang sering dipelajari dan diteliti,yiaut kepuasan kerja (job satisfaction), yang merujuk pada sikap seseorang terhadappekerjaannya, keterlibatan kerja (job involvement) yang merupakan ukuran sejauh manaseseorang secara psikologis memihak pekerjaannya dan menggunakan pekerjaannya sebagai

    ukuran harga diri, dan komitmen organisasi (organizational commitment) yang merupakansikap sejauh mana seorang individu berniat memelihara keanggotaan di dalam sebuahorganisasi.

    7. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Kepuasan kerja atau job satisfaction sendiri diartikan sebagai sikap (attitude) individu

    terhadap pekerjaannya. Seseorang yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memilikisikap (attitude) yang positif terhadap pekerjaannya. Begitu pula sebaliknya, orang yang tidakpuas (kepuasan kerjanya rendah) akan memiliki sikap yang negatif terhadap pekerjaannya.

    Kepuasan kerja seseorang biasanya diukkur dengan menggunakan pendekatan

    summation score. Pendekatan ini mencoba mengukur kepuasan kerja seorang individu dilihatdari enam elemen kunci pekerjaan yaitu : pekerjaan saat ini (nature of curren job), atasan ataupenyelia (supervisor), teman sekerja ( co workers), gaji yang diperoleh, kesempatan promosidan pekerjaan secara umum.

    Individu diminta merespon keenam hal tersebut apakah ia merasa puas (satisfied)ataukah merasa tidak puas (dissatistied) terhadapnya. Respon-respon tersebut kemudiandijumlahkan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja secara keseluruhan.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    22/81

    22

    Kepuasan kerja ini, menurut Robbins memiliki pengaruh dan dampak-dampak terhadaptingkat produktivitas, tingkat absensi dan tingkat turnover.

    Hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi dengan karyawan yang merasa puasakan lebih efektif dibandingkan dengan organisasi di mana karyawannya memiliki kepuasankerja yang rendah. Begitu pula dengan tingkat absensi, pekerja yang memiliki kepuasan kerjayang rendah akan memiliki tingkat absensi yang tinggi dibandingkan dengan pekerja yangmemiliki kepuasan kerja yang tinggi. Selain itu kepuasan kerja juga memberikan dampakterhadap tingkat turnover meskipun pengaruh ini hanya berlaku bagi pekerja dengan kinerjayang rendah (poor performance) dan tidak terlalu memberikan dampak terhadap pekerjadengan kinerja yang bagus (superior performance).

    Determinan Kepuasan Kerja Lingkuangan kerja

    Merupakan faktor yang berkaitan dengan hubungan antara seseorang dengan rekan

    kerjanya maupun atasannya, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.Seseorang menginginkan lingkungan kerja yang nyaman untuk memudahkan mereka dalammengerjakan tugasnya. Studi-studi mengemukakan bahwa seseorang lebih menyukai keadaanfisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur, cahaya, kebisingan, dan faktorlingkungan lain juga dapa mempengaruhi kepuasan kerja dan berdampak pada kinerja. Bagikebanyakan orang, kerja juga mengisi kebutuhan sosial. Oleh karena itu, mempunyai rekansekerja yang ramah dan menyenangkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang tinggi.

    Atasan/Gaya KepemimpinanPerilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan kerja. Atasan yang

    baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Hubungan funsional mencerminkan

    sejauh mana atasan membantu karyawannya tersebut. Tingkat kepuasan kerja yang palingbesar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan bersifat positif. Misalnya atasan yangmenghargai pendapat, ide-ide, dan saran karyawannya sehingga dapat meningkatkan motivasidan kepuasan kerja mereka.

    Sifat Pekerjaan (job content) dan Aktivitas KerjaMenikmati pekerjaan itu sendiri hampir selalu merupakan segi yang paling berkaitan

    erat dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi secara keselurahan. Pekerjaan menarik yangmemberikan pelatihan, variasi, kemerdekaan, dan kendali dapat memuaskan sebagian besarindividu. Dengan kata lain, seorang individu lebih menyukai pekerjaan yang menantang danmengembankan semangat kerja daripada pekerjaan yang dapat diramalkan dan rutin.

    BenefitBenefit dalam hal ini adalah manfaat atau keuntungan yang didapat seseorang saat

    menjadi anggota suatu organisasi, berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Ketika seseorangmenganggap bahwa dengan mengikut organisasi tersebut akan mendatangkan banyak manfaatbagi dirinya, maka kepuasan kerja mereka akan meningkat.

    Respon Terhadap Ketidakpuasan Kerja ( job dissatisfaction )

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    23/81

    23

    Ada beberapa respon yang diberikan oleh individu apabila ia merasakan ketidakpuasandi tempat kerjanya.

    Individu memutuskan untuk keluar dari organisasi (exit) Mencoba memperbaiki keadaan di dalam organisasi (voice) Secara pasif menunggu perubahan kondisi organisasi (loyalty) Mengabaikan kondisi yang ada di dalam organisasi (neglect)

    PERILAKU INDIVIDUAL DALAM ORGANISASI

    perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalahsuatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik darisifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, caraberpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu

    sama lain.

    Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah;pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatantersebut dilihat dari; penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentinganmasa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.

    1. Penekanan .Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang.

    Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu

    sendiri.Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan lingkungan dalam

    perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapatmenghasilkan dan memperkuat respon perilaku.

    Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalammenentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yangberinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan.

    2. Penyebab Timbulnya PerilakuPendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau

    ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentanglingkungan.

    Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimulilingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku.

    Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan (tensions)yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    24/81

    24

    3. Proses.Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah

    proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibatketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangiketidak sesuaian tersebut.

    Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundangrespon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebutmenentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.

    Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id kemudiandiproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.

    4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa

    lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi daripernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan prosesmasuknya dalam sistem.

    Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu stimulustertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.

    Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatupenentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superegoditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.

    5. Tingkat dari Kesadaran.Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi

    dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami,dipertimbangkan sangat penting.

    Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanyaaktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkandengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat sajadiikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaandapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.

    Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar.Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.

    6. Data.Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada

    dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik

    yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    25/81

    25

    Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan, danbukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas,teknik proyektif, dan hipnotis.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    26/81

    26

    BAB III

    PERSEPSI DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL

    A. Apa Itu Persepsi

    Persepsi ( perception) adalah proses di mana individu mengatur danmenginterprestasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungkanmereka. Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realitas objektif.Walaupun seharusnya tidak perlu ada, perbedaan tersebut sering timbul. Sebagai contoh,sesuatu yang mungkin bila semua karyawan dalam sebuah perusahaan menganggapnyasebagai tempat kerja yang baik-kondisi kerja yang menyenangkan, penugasan kerja yangmenarik, bayaran yang bagus, tunjangan yang sangat bagus.

    1. Proses Pembuatan Keputusan yang Rasional

    Kita sering berpikir bahwa pembuat keputusan yang paling baik adalah yang rasional .Artinya, pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten danmaksimalkan nilai dalam batasan-batasan tertentu.

    2. Model Rasional Enam langkah dalam pembuatan keputusan yang rasional;

    1. Mendefinisikan masalah2. Mengidentifikasikan kriteria keputusan3. Menimbang kriteria tersebut4. Mengembangkan alternatif5. Mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada6. Memilih alternatif terbaik

    3. Asumsi-asumsi dari Model Tersebut Model pembuatan keputusan rasional meliputi beberapa asumsi;

    1. Kejelasan masalah. Masalahnya tidak jelas dan tidak ambigu. Pembuatan keputusan dianggapmemiliki informasi yang lengkap sehubungan dengan dituasi keputusan.

    2. Pilihan-pilihan yang diketahui. Pembuat keputusan dianggap bisa mengidentifikasikan semuakriteria yang relevan dan bisa menyebutkan semua alternatif yang mungkin.

    3. Pilihan-pilihan yang jelas . Rasionalitas mengasumsikan bahwa berbagai kriteria dan alternatifbisa dinilai dan ditimbang untuk mencerinkan kepentingan mereka.

    4. Tidak ada batasan waktu dan biaya. Pembuat keputusan yang rasional bisa mendapatkaninformasi lengkap tentang kriteria-kriteria dan alternatif karena diasumsikan bahwa tidak adabatasan waktu atau biaya.

    5. Hasil maksimum. Pembuat keputusan yang rasional akan memilih alternatif yangmenghasilkan nilai tertinggi.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    27/81

    27

    4. Meningkatkan Kreativitas dalam Pembuatan Keputusan

    Kreativitas yaitu, kemampuan menciptakan ide-ide baru yang bermanfaat. Ini adalahide-ide yang berbeda dari apa yang telah dilakukan sebelumnya tetapi sesuai untuk masalahtersebut atau peluang yang dihadirkan. Mengapa kreativitas sangat penting dalam pembuatan

    keputusan? Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk menilai dan memahamimasalah dengan lebih mendalam, termasuk melihat masalah-masalah yang tidak bisa dilihatoleh individu lain.

    Pengambilan keputusan rasional membutuhkan kreativitas. Yakni, menggabungkangagasan dalam satu cara yang unik atau untuk membuat asosiasi- asosiasi daintara gagasan-gagasan.

    Potensial Kreatif

    Kebanyakan orang mempunyai potensial kreatif yang dapat mereka gunakan biladikonfrontasikan dengan sebuah masalah dalam pengambilan keputusan. Namun untuk

    melepaskan potensial itu, mereka harus keluar dari kebiasaan psikologis yang kebiasaan darikita terlibat di dalamnya dan beajar bagaimana berpikir tentang satu masalah dengan cara yangberlainan.

    Metode Untuk Merangsang Kreativitas Individual

    Tindakan yang sederhana dapat sangat berpengaruh untuk menginstruksi seseorangmenjadi kreatif dan menghindari pendekatan yang jelas terhadap satu masalah mengahasilkangagasan yang lebih unik. Metode ini dinamakan instruksi langsung.

    Penyusunan atribut

    Dalam metode ini, pengambilan keputusan mengisolasikan karakteristik dari alternatiftradisional. Setiap atribut utama dari alternatif selanjutnyapada gilirannya dipertimbangkandan diubah dalam setiap cara yang mungkin. Tidak ada gagasan yang di tolak, betapa puntampaknya lucu.

    Kreatifitas juga dapat dirangsang oleh praktik pemikiran lateral atau zig-zag. Denganpemikiran lateral, para individu menekankan pemikiran yang tidak menekankan pada satupola melainkan pada penyetrukturan pola. Pemikiran itu tidak harus tepat setiap langkah.Pemikiran itu secara sengaja menggunakan informasi yang acak atau tidak relevan gunamembawa satu cara baru untuk melihat suatu masalah.

    5. Potensi yang Kreatif

    Sebagian besar individu memiliki potensial kreatif yang bisa mereka gunakan ketikaberhadapan dengan masalah pembuatan keputusan. Tetapi untuk mengeluarkan potensialtersebut, mereka harus keluar dari pola psikologis yang kita miliki dan belajar melihat sebuahmasalah dalam cara-cara yang berbeda.

    6. Tiga Komponen Model Kreativitas

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    28/81

    28

    Berdasarkan sejumlah penelitian yang ekstensif, model ini mengemukakan bahwakreativitas individual pada dasarnya membutuhkan;

    1. Keahlian Adalah dasar untuk setiap pekerjaan kreatif. Misalnya, lirik lagu Eminem, banyak yang

    didasarkan pada pengalaman-pengalaman masa kecilnya.2. keterampilan berpikir kreatif, dan Hal ini mencakup karakteristik kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas,kemampuan untuk menggunakan analogi, serta bakat untuk melihat sesuatu yang sudah lazimdari sudut pandang berbeda.

    3. motivasi tugas intrinsikMotivasi adalah keinginan untuk mengerjakan sesuatu karena hal tersebut menarik, rumit,mengasyikkan, memuaskan, atau menantang secara pribadi. Komponen motivasional inimengubah potensial kreativitas menjadi ide-ide kreatif yang aktual.

    7. Keputusan Dalam Organisasi Dibuat

    a. Rasionalitas yang Dibatasib. Bias dan Kesalahan Umum

    *Penyimpangan-penyimpangan yang paling umum, antara lain:

    1. Bias Kepercayaan Diri yang Berlebih (Overconfidence Bias) 2. Bias Jangkar3. Bias Konfirmasi4. Bias Ketersediaan5. Bias Representatif6. Peningkatan komitmen

    7. Kesalahan yang Tidak Disengaja8. Kutukan Pemenang9. Bias Peninjauan

    c. Intuisi

    Adalah sebuah proses tidak sadar yang berasal dari pengalaman yang disaring. Prosesini tidak terlalu terlepas dari analisis rasional. Sebaliknya, keduanya saling melengkapi, danyang penting, intuisi bisa menjadi suatu kekuatan yang sangat kuat dalam pembuatankeputusan. Contoh, penelitian tentang permainan catur memberikan sebuah ilustrasi yang

    sangat baik tentang cara kerja intuisi.Kapankah individu cenderung menggunakan pembuatan keputusan intuisif?

    1. Ketika terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi2. Ketika hanya terdapat sedkit teladan yang bisa digunakan3. Ketika variabel-variabel kurang bisa diprediksi secara ilmiah4. Ketika fakta-fakta dibatasi5. Ketika fakta-fakta tidak menunjukan jalan dengan jelas

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    29/81

    29

    6. Ketika hanya digunakan sikit data analitis7. Ketika terdapat beberapa solusi alternatif masuk akal yang bisa dipilih, di mana setiap solusi

    memiliki penjelasan yang baik8. Ketika waktu yang ada sangat terbatas dan terdapat tekanan untuk membuat keputusan yang

    tepat.

    8. Perbedaan-Perbedaan Individual

    Perbedaan-perbedaan individual yang menyebabkan penyimpangan dari modelrasional:

    a) Kepribadian

    Belum ada banyak penelitian tentang kepribadian dan pembuatan keputusan. Satu alasanyang tepat adalah sebagian besar peneliti yang melakukan penelitian pembuatan keputusantidak dilatih untuk menyelidiki kepribadian. Namun, penelitian-penelitian yang telahdilakukan menunjukkan bahwa kepribadian benar-benar mempengaruhi pembuatankeputusan. Penelitian tersebut mempertimbangkan sifat berhati-hati dan harga diri.

    Pertama, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa segi-segi tertentu dari sifatberhati-hati sebenarnya memiliki pengaruh yang berlawanan terhadap peningkatan komitmen.Pada umumnya, individu yang berorientasi pada pencapaian tidak menyukai kegagalan, jadimereka meningkatkan komitmen mereka dengan harapan bisa mencegah kegagalan. Namunindividu yang patuh cenderung melakukan apa yang menurut mereka terbaik bagi organisasi.Individu yang berjuang mendapatkan pencapaian terlihat lebih rentan dengan bias peninjauankembali, mungkin karena mereka memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk membenarkankelayakan tindakan-tindakan mereka. Akhirnya, individu dengan harga diri tinggi tampaklebih rentan terhadap bias pemikiran diri sendiri. Karena individu yang mempunyai harga diritinggi sangat termotivasi untuk mempertahankan harga diri mereka sehingga merekamenggunakan bias pemikiran diri sendiri untuk mempertahankannya. Artinya, merekamenyalahkan individu lain atas kegagalan mereka dan mendapatkan pujian atas keberhasilan-keberhasilan mereka.

    b) Gender

    Baru-baru ini, penelitian mengenai renungan memberikan wawasan untuk perbedaan-perbedaan gender dalam pembuatan keputusan. Secara keseluruhan, bukti menunjukkan

    bahwa wanita lebih sering menganalisis keputusan dibandingkan pria. Renungan merajukpada pemikiran mendetail. Terkait pembuatan keputusan, renungan berarti memikirkanberbagai masalah, dan wanita pada umumnya lebih berkemungkinan terlibat dalam renungandibandingkan dengan pria.

    Alasan mengapa wanita lebih sering merenung daripada pria tidak begitu jelas. Beberapateori telah dikemukakan. Satu pandangan adalah orang tua lebih mendorong dan menguatkan

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    30/81

    30

    ungkapan kesedihan dan kegelisahan dalam diri anak perempuan daripada dalam diri anaklaki-laki. Teori lain adalah wanita lebih mendasarkan harga diri dan kesejahteraan mereka padaapa yang dipikirkan oleh individu lain tentang diri mereka bila dibandingkan dengan pria.Teori ketiga adalah wanita lebih empati dan lebih dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa dalamkehidupan individu lain, sehingga mereka memiliki lebih banyak hal untuk direnungkan.

    c) Batasan-batasan Organisasional

    Organisasi dapat membatasi para pembuat keputusan, yang menciptakan berbagaipenyimpangan dari model rasional. Misalnya, manajer menentukan keputusan mereka untukmencerminkan evaluasi kinerja organisasi dan sistem penghargaan, mematuhi peraturan-peraturan formal organisasi, dan memenuhi batasan-batasan waktu yang telah ditentukan.

    d) Evaluasi Kerja

    Dalam membuat keputusan, para manajer sangat dipengaruhi oleh kriteria-kriteria yangdigunakan untuk mengevaluasi mereka. Apabila seorang manajer devisi yakin bahwa pabrik-pabrik manufaktur yang berada di bawah tanggung jawabnya beroprasi dengan sangat baikketika ia tidak mendengar apa pun yang negatif, seharusnya kita tidak terkejut untukmengetahui bahwa para manajer pekerja pabriknya menghabiskan sebagian besar waktumereka untuk memastikan bahwa informasi negatif tidak sampai ke atas devisi.

    e) Sistem Penghargaan

    Sistem penghargaan organisasi memengaruhi para pembuat keputusan dengan caramenyatakan mereka pilihan-pilihan yang lebih baik menurut hasil pribadi. Sebagai contoh,apabila organsasi memberikan keengganan risiko, para manajer cenderung membuatkeputusan-keputusa yang konservatif.

    f) Peraturan Formal

    David Gonzales , Merupakan batasan- batasan yang dihadapinya dalam pekerjaan Sayamemiliki kebiasaan dan peraturan yang meliputi hampir semua keputusan yang saya buat daricara membuat burrito sampai beberapa sering saya harus membersihkan toilet. Pekerjaan sayatidak memberi banyak kebebasan pilihan. Situasi David tidaklah unik, semua organisasi,kecuali organisasi-organisasi terkecil, membuat peraturan, kebijaksanaan, prosedur, danaturan-aturan formal lain untuk menstandardisasi perilaku anggota-anggota mereka.

    g) Batasan Waktu yang Ditentukan oleh sistem

    Organisasi menentukan batas waktu untuk berbagai keputusan. Sebagai contoh,anggaran departemen harus diselesaikan pada hari jumat depan, atau laporan tentangperkembangan produk baru harus siap untuk ditinjau oleh komite eksklusif di awal bulan.

    h) Peristiwa Historis

    Keputusan tidak dibuat dalam ruang hampa, hal ini memiliki konteks padakenyataannya, keputusan-keputusan individual digolongkan secara lebih akurat sebagai poin-poin dalam aliran keputusan. Sebagai contoh, keputusan yang mungkin anda buat setelah

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    31/81

    31

    bertemu TN. Atau Nn Tepat menjadi lebih rumit bila anda telah menikah bila dibandingkandengan ketika anda masih lajang.

    i) Perbedaan-perbedaan Kultural

    Model rasional tidak mengakui perbedaan-perbedaan kultural. Tetapi orang-orang

    Indonesia misalnya tidak perlu membuat keputusan dalam cara yang sama seperti orang-orangAustralia membuat keputusan. Oleh karena itu, kita harus mengakui bahwa latar belakangkultural dari pembuat keputusan dapat berpengaruh signifikan terhadap seleksi masalah,kedalaman analisis, kepentingan yang diberikan untuk logika dan rasionalitas.

    Kulutur misalnya, berbeda-beda berdasarkan orientasi waktu, kepentingan rasionalitas,keyakinan terhadap kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah dan pilihan untukmembuat keputusan kolektif

    9. Etika dalam Pembuatan Keputusan

    Tidak ada diskusi kontenporer mengenai pembuatan keputusan yang lengkap tanpaketerlibatan etika, karena pertimbangan-pertimbangan etis merupakan sebuah kriteria pentingdalam pembuatan keputusan organisasional. Tentu saja hal ini menjadi semakin nyata padazaman sekarang dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.

    Tiga Kriteria Keputusan Etis

    1. Kriteria utilitarian , di mana keputusan dibuat semata-mata berdasarkan hasil ataukonsekuensinya. Tujuan utilitarianisme adalah memberikan kebaikan terbesar untuk jumlahterbanyak. Misalnya, dengan memaksimalkan laba, seorang eksekutif bisnis bisamemperlihatkan bahwa ia mendapatkan kebaikan terbesar untuk jumlah terbanyak

    2. Kriteria etis, merupakan terfokus pada hak. Hal ini memungkinkan individu membuat

    keputusan-keputusan yang konsisten dengan kemerdekaan dan hak fundamental3. Kriteria keadilan, kriteria ini mengharuskan individu untuk menentukan dan menjalankan

    peraturan-peraturan dengan baik dan adil sehingga terdapat distribusi laba dan biaya secaraadil.

    Etika dan Kultur Nasional

    Apa yang dianggap sebagai sebuah keputusan yang beretika di Cina belum tentu samadi Kanada. Alasannya adalah tidak ada standar-standar etika yang global. Perbandingan antaraAsia dan Barat memberikan sebuah ilustrasi karena penyuapan sudah biasa di negara-negaraseperti Cina, orang Kanada yang bekerja di Cina mungkin menghadapi delima: haruskah saya

    memberi uang suap untuk mendapatkan bisnis jika penyuapan merupakan suatu hal yangditerima dalam kultur negara tersebut.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Perilaku Pengambilan-Keputusan Etis1) Tahap-tahap perkembangan moral

    Adalah suatu penilaian dari kapasitas seseorang untuk menimbang secara moral.Makin tinggi perkembangan moral seseorang, makin kurang bergantung ia padapengaruh-pengaruh luar dan, dari situ , akan makin cenderung untuk berperilaku etis.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    32/81

    32

    2) Tempat kedudukan kendaliKarakteristik kepribadian yang mengukur sejauh mana orang meyakini bahwa

    mereka bertanggung jawab untuk peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka.3) Lingkungan organisasional

    Merujuk pada persepsi karyawan mengenai pengharapan organisasional.Apakah organisasi itu mendorong perilaku yang etis atau tidak.

    Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer

    Persepsi

    Individu berperilaku tidak didasarkan pada lingkungan eksternal mereka tetapi lebihpada apa yang mereka lihat atau yakini. Dasar untuk perilaku adalah persepsi karyawanmengenai suatu situasi apakah seorang manajer merencanakan dan mengatur pekerjaan parakaryawan dengan berhasil dan benar-benar membantu mereka menyusun kerja mereka denganlebih efisien dan efektif.

    10. Pembuatan Keputusan Individual

    Individu-individu berpikir dan membuat pertimbangan sebelum mereka bertindak. Olehkarena itu, pemahaman mengenai bagaimana individu membuat keputusan dapat bermanfaatdalam menjelaskan dan memprediksi perilaku mereka. Apa yang bisa dilakukan manajer untukmemperbaiki pembuatan keputusan mereka? Terdapat empat saran, antara lain:

    1. Menganalisis situasi , sesuaikan pendekatan pembuatan keputusan dengan kultur nasionaldimana anda beroperasi dan dengan kriteria yang dievaluasi dan dihargai oleh organisasi anda.

    2. Waspadalah akan bias, kemudian berusahalah meminimalisasi pengaruh hal ini.3. Kombinasikan analisis rasional dengan intuisi . Ini bukan pendekatan-pendekatan yang

    bertentangan dengan pembuat keputusan. Dengan menggunakan keduanya, anda bisa benar-benar meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan. Ketika mendapatkan pengalamanmanajerial, anda seharusnya merasa lebih percaya diri dalam menempatkan proses-prosesintuitif anda di atas analisis rasional.

    4. Berusahalah untuk meningkatkan kreativitas anda . Secara terbuka, carilah solusi-solusi baru untukmenyelesaikan berbagai masalah, berusahalah melihat masalah-masalah dalam cara-cara baru,dan gunakan analogi. Selain itu, berusahalah menghilangkan rintangan-rintangan kerja danorganisasional yang mungkin menghalangi kreativitas anda.

    11. Hubungan Antara Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual

    Para individu dalam organisasi membuat keputusan (decision), artinya mereka membuatpilihan-pilihan dari dua alternatif atau lebih. Pembuatan keputusan individual merupakan satubagian penting dari perilaku organisasi. Tetapi, bagaimana para individu dalam organisasi

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    33/81

    33

    membuat berbagai keputusan dan kualitas dari pilihan-pilihan akhir mereka sangatdipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka.

    Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah. Artinya, adaketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan, yang membutuhkan

    pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternatif. Kesadaran bahwa terdapat sebuahmasalah dan bahwa sebuah keputusan harus dibuat, merupakan persoalan penginterpretasian.Setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evaluasi informasi. Biasanya, data diperolehdari banyak sumber dan data-data tersebut harus disaring, diproses, dan diinterpretasikan.Pada akhirnya, dari seluruh proses keputusan, seringkali muncul berbagai penyimpanganpenginterpretasian yang berpotensi mempengaruhi analisis dan kesimpulan.

  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    34/81

    34

    BAB IV

    Teori Motivasi, Nilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja

    A. Motivasi

    Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorangindividu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas,arah, dan ketekunan.

    Sejarah Teori Motivasi

    Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi,antara lain

    Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

    Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik AbrahamMaslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari limakebutuhan, yaitu:

    fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dankebutuhan fisik lainnya),

    rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahayafisik dan emosional) ,

    sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,penerimaan, dan persahabatan),

    penghargaan (faktor penghargaan internal daneksternal), dan

    aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaianpotensi seseorang, dan pemenuhan dirisendiri).

    Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis danrasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara keduatingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internalsementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Intensitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_kebutuhan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslowhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslowhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hierarkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hierarkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslowhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslowhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_kebutuhan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Intensitas
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    35/81

    35

    Menurut maslow, jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, maka ia perlumemahami sedang berada pada anak tangga manakah posisi bawahan dan memfokuskan padapemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

    Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana

    karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslowtidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori initidak menemukan pendukung yang kuat.

    Teori Motivasi X dan Y

    Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa duapandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negatif (teori X) yangmengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif(teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.

    Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji carapara manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalahpandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapakelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku merekaterhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

    Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X

    Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusahauntuk menghindarinya.

    Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, ataudiancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.

    Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana iniadalah asumsi ketiga.

    Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaandan menunjukkan sedikit ambisi.

    Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X,ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y

    Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahatatau bermain.

    Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagaitujuan.

    Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.*Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intuitif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asumsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perilakuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ambisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Populasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Populasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ambisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilakuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asumsi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intuitif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Manajer
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    36/81

    36

    Teori Motivasi - Higiene

    Dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasanyang disebut teori dua faktor tentang motivasi.

    Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahasteori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:

    Prestasi (achievement) Pengakuan (recognition) Tanggung Jawab (responsibility) Kemajuan (advancement) Pekerjaan itu sendiri (the work itself) Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)

    Teori Motivasi Kebutuhan McClelland

    Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya.Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

    Kebutuhan Prestasi (achievement)

    Dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil

    Kebutuhan Kekuasaan (power)

    Kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidakakan berperilaku sebaliknya.

    Kebutuhan Afiliasi (pertalian)

    Keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

    Teori Motivasi Harapan - Victor Vroom

    Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam caratertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti

    dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan

    tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaiankinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaranorganisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskantujuan pribadi karyawan tersebut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Harapanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tindakan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tindakan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    37/81

    37

    Teori Motivasi Keadilan

    Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan danhasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dankemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

    Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untukdiperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalandari organisasi.

    Reinforcement theory

    Teori motivasi ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi.Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalumempengaruhi tindakan di masa yang akan datang dalam proses pembelajaran.

    Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu, maka akan banyak menentukan kualitasperilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupanlainnya.

    Teori evaluasi kognitif

    Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsikcenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telahditeliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.

    Teori penentuan tujuan

    Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapaitujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorangkaryawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

    Teori penguatan

    Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi darikonsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu danhanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

    Area motivasi manusia

    Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian.Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya,individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginanberaktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan darimelakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_penguatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_penguatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Batinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cintahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrinsik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrinsik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstrinsik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intrinsik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Cintahttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_penguatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_penguatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
  • 8/10/2019 Rangkuman Perilaku organisasi

    38/81

    38

    suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pulafsktor yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diriorang itu sendiri.

    Variabel-Variabel Motivasi

    Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur (1987) dalam Cut Zurnali (2004) menyatakanbahwa variabel motivasi terdiri dari: (1) Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (Motive); (2)Pengharapan atas lingkungan kerja (Expectation); (3) Kebutuhan atas imbalan (Insentive). Halini juga sesuai dengan yang di kemukakan Atkinson (William G Scott, 1962: 83), memandangbahwa motivasi adalah merupakan hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motive, harapan daninsentif (Atkinson views motivation strengh in the form of an equattion-motivation = f (motive+ expectancy + incentive).

    Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli di atas, Cut Zurnali (2004)mengemukakan bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh motif, harapan dan insentif yangdiinginkan. Dalam banyak penelitian di bidang manajemen, administrasi, dan psikologi,variabel-variabel motivasi ini sering digunakan. Berikut akan dijelaskan masing-masingvariabel motivasi tersebut.

    Motif

    Menurut Cut Zurnali (2004), motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individubertingkah laku atau bersikap tertentu. Jadi dicoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanseperti kebutuhan apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang? Apa yang menyebabkan merekamelakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas. Ini berarti bahwa setiap individu mempunyai

    kebutuhan yang ada di dalam dirinya (inner needs) yang menyebabkan mereka didorong,ditekan atau dimotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akanmenentukan tindakan yang mereka lakukan.

    Lebih lanjut Cut Zurnali mengutip pendapat Fremout E. kast dan james E. Rosenzweig(1970) yang mendefinisikan motive sebagai : a motive what prompt