Rangkuman p5 Blok 21

download Rangkuman p5 Blok 21

of 108

description

rangkuman

Transcript of Rangkuman p5 Blok 21

  • PEMICU 5 FORENSIKPemicu 5 Blok Etika & Hukum kedokteranFalkutas Kedokteran Universitas Tarumanagara 2010By : Lia Wie FK07163rangkuman

  • Korban Peluru NyasarTelah terjadi suatu unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung sangat ricuh. Beberapa kali polisi mengeluarkan tembakan untuk membubarkan unjuk rasa tersebut. Setelah unjuk rasa dapat dibubarkan, pada saat TKP dibersihkan dari batu batu, botol botol bekas air mineral dan sebagainya, ditemukan mayat seorang laki laki berumur sekitar 20 tahunan dalam keadaan bertelanjang dada. Mayat ini kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kedokteran forensik. Pemeriksaan segera dilakukan dan ditemukan tanda tanda :Livor mortis terdapat di daerah belakang tubuh dan hilang dengan tekanan, sedangkan rigor mortis terdapat pada rahang.Terdapat banyak luka lecet dan luka memar bwarna merah kebiruan yang menyerupai tapak sepatu pada sembarang tempat di dada bagian depan.Terdapat 2 luka tembak pada dada kiri dan punggung kiri.Luka tembak di dada kiri berbentuk bulat, sedangkan yang di punggung kiri berbentuk bintang.Pada otopsi mayat ditemukan os costae dan os sternum retak serta ditemukan juga 1000 ml darah di rongga dada kiri. Pada bagian bawah paru kiri terdapat 2 luka tembak dan paru kiri collaps.Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus di atas?

  • Mati terbakarkah ?Mayat seorang laki laki Tn.X berumur sekitar 30 tahunan ditemukan terbakar pada pagi hari di rumah kontrakannya. Menurut keterangan penduduk sekitar, sumber api berasal dari rumah Tn. X tersebut dan api berhasil dipadamkan sebelum sempat menjalar ke rumah lain. Polisi yang menyelidiki TKP menemukan kejanggalan dan kemudian segera mengumpulkan informasi dari tetangga sekitarnya.Dari cerita pemilik warung di seberang kontrakan rumah Tn. X, pda malam sebelumnya, ssat ia mau menutup warung, ia masih melihat Tn. X masih menerima seorang tamu laki laki yang sering datang berkunjung datang ke rumah Tn. X. Berdasarkan informasi yang didapat, polisi segera mencari orang tersebut, yang kemudian diketahui bernama Tn. Y. Sedangkan mayat Tn. X segera di bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan kedokteran forensik lebih lanjutSetelah Tn. Y ditemukan, polisis segera melakukan investigasi lebih lanjut. Tn. Y mengaku memang ia telah berkunjung ke rumah Tn. X. Tapi menyangkal membunuh Tn. X walaupun mereka sempat bersitegang karena masalah utang piutang. Bahkan Tn. Y mengaku, bahwa Tn. X hampir membacoknya dengan pisau samurai, tapi berhasil ditangkis dengan tas yang dibawanya, walaupun ia sempat tergores sedikit di jari tangannya. Iapun menunjukkan luka iris sepanjang 1 cm di jari kelingking tangan kanannyaSetelah mayat Tn. X diperiksa lebih lanjut oleh bagian forensik, maka didapatkan : Pada pemeriksaan luar : ditemukan seluruh bagian mayat bewarna hitam, dan berjelaga, dengan posisi Heat siftenningPada autopsi mayat : ditemukan fraktur pada beberapa tulang & terdapat pseudohemoral hematom pada kepala. Tidak diteukan jelaga pada trakea dan percabangannya.Apa yang dapat Anda pelajari dari kasus di atas?

  • TanatologiIlmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kematian yaitu definisi atau batasan mati, perubahan yang terjadi pada tubuh setelah terjadi kematian dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebutMANFAAT TANATOLOGIMenentukan seseorang benar-benar telah meninggal atau belum.Menentukan kapan seseorang telah meninggal.Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih hidupMenentukan wajar atau tidak wajarnya kematian korban

  • JENIS KEMATIANMati somatis (mati klinis) Terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu SSP, sistem KV, sistem pernapasan yang menetap (irreversible) Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerak pernapasan, suara nafas tidak terdengar pada auskultasi.Mati suri (suspended animation, apparent death) Terhentinya ketiga sistem kehidupan di atas yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana. Dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi. Sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat arus listrik, dan tenggelam.Mati seluler (mati molekuler) Kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Timbul secara tidak bersamaan.Mati serebral Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan KV masih berfungsi dengan bantuan alat.Mati otak (mati batang otak) Bila telah terjadi kerusakan isi neuronal intrakranial yang irreversible, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati otak seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.

  • Cara kematian (manner of death)Menjelaskan bagaimana penyebab kematian itu datang.Jenis Cara kematian Alami (natural)Tidak wajar (un-natural death)/ Kekerasan (violent)Tersering kecelakaan (accidental) Pembunuhan (homicidal)Jarang bunuh diri (suicidal)Tidak dapat ditentukan (keadaan mayat rusak/ busuk sekali luka/penyakit tidak dapat dilihat dan ditemukan lagi) Contoh : Seseorang dapat meninggal karena perdarahan masif (mekanisme kematian) dikarenakan luka tembak pada jantung (penyebab kematian), dengan cara kematian secara pembunuhan (seseorang menembaknya), bunuh diri (menembak dirinya sendiri), kecelakaan (senjata jatuh), atau tidak dapat dijelaskan (tidak dapat diketahui apa yang terjadi).

  • Mekanisme kematianKekacauan fisik yang dihasilkan oleh penyebab kematian yang menghasilkan kematianAlami, misalnya penyakit jantung koronerKekerasan :Perdarahan (hemoragic shock)Perlukaan pada otak (brain contusion)Depresi pusat pernapasan pusat pernapasan jadi kurang sensitif terhadap stimulus CO2 atau H+Edema paru peningkatan tek.cairan serebrospinal dan TIK serta berkurangnya sensitifitas pusat pernapasan terhadap CO2Syok anafilaktik hipersensitifitas terhadap morfin/heroin atau bahan pencampurnya Kematian pada pemakai narkoba dapat pula diakibatkan seperti:Pemakaian alat suntik & bahan tidak steril sehingga menimbulkan infeksiBila cara penyuntikan tidak benar atau jarum yang terlepas dari spuit saat yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar udara masuk emboli udara

  • Contoh dari mekanisme kematian : perdarahan, septikemia, dan aritmia jantungKeterangan tentang mekanime kematian dapat diperoleh dari beberapa penyebab kematian dan sebaliknyaJadi, jika seseorang meninggal karena perdarahan masif, itu dapat dihasilkan dari luka tembak, luka tusuk, tumor ganas dari paru yang masuk ke pembuluh darah dan seterusnyaKebalikannya adalah bahwa penyebab kematian, sebagai contoh, luka tembak pada abdomen, dapat menghasilkan banyak kemungkinan mekanisme kematian yang terjadi, contohnya perdarahan atau peritonitisSebab kematianAdanya perlukaan/ penyakit yang menimbulkan kekacauan fisik pada tubuh yang menghasilkan kematian pada seseorangPenyakit (disease)Perlukaan (injury)Kombinasi 1 dan 2

  • Fungsi Terhalang Rusak (hancur)Hypovolemic ShockNeurogenic Shock Sebab KematianMekanisme Kematian Kekerasan KEMAT IAN Perdarahan Dehidrasi Vena Kerusakan Pembuluh Darah Arteri TumpulTajamTembakanAsfiksiaTenggelamTerbakarListrikdll

  • Perubahan yang terjadi saat kematian/ tanda kematianProses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat.Perubahan tersebut dapat timbul dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, misalnya kerja jantung dan peredaran darah berhenti, pernapasan berhenti, refleks cahaya dan refleks kornea mata hilang, kulit pucat dan relaksasi ototSetelah beberapa waktu, timbul perubahan pasca mati yang jelas memungkinkan diagnosis kematian lebih pasti.Tanda- tanda tersebut dikenal sebagai tanda pasti kematian berupa lebam mayat (hipostasis atau lividitas pasca-mati), kaku mayat (rigor mortis), penurunan suhu tubuh, pembusukan, mumifikasi, dan adiposera.

  • Tanda Kematian Tidak PastiTanda Kematian PastiPernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit (inspeksi, palpasi, dan auskultasi) Lebam mayat (livor mortis) Kaku mayat (rigor mortis) Penurunan suhu tubuh (algor mortis) Pembusukan (decomposition, putrefaction)Stomach Content (isi lambung)Insect activity (aktivitas serangga)Scene markers (tanda-tanda yang ditemukan pada sekitar tempat kejadian) Adiposera atau lilin mayat Mummifikasi Sirkulasi berhenti, dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak terabaPerubahan pada kulit (pucat) bukan tanda yang dapat dipercayaRelaksasi otot dan tonus menghilang.Relaksasi dari otot-otot wajah menyebabkan kulit menimbul sehingga kadang-kadang membuat orang menjadi lebih awet mudaKelemasan otot sesaat setelah kematian disebut relaksasi primer, hal ini menyebabkan pendataran daerah-daerah yang tertekan, misalnya daerah bokong dan belikat pada mayat terlentangSegmentasi pembuluh darah retina beberapa menit sebelum kematian ( segmen tepi retina menetap)Pengeringan kornea kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air

  • Livor mortis/ lebam mayat Terjadi akibat pengendapan eritrosit sesudah kematian akibat berentinya sirkulasi dan adanya gravitasi bumi Setelah kematian klinis eritrosit menempati tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi) mengisi vena dan venula membentuk bercak warna merah ungu (livide) pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras.Darah tetap cair karena adanya aktivitas fibrinolisis yang berasal dari endotel pembuluh darah.Biasanya mulai tampak 20 30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8 12 jam sebelum waktu ini, lebam mayat masih hilang (memucat) pada penekanan dan dapat berpindah jika posisi mayat diubah.Memucatnya lebam akan lebih cepat dan sempurna apabila penekanan atau perubahan posisi tersebut dilakukan dalam 6 jam pertama setelah mati klinis.Lebam jenazah normal berwarna merah keunguanKeracunan sianaida (CN) dan karbon monoksida (CO) merah cerah (cherry red)Lebam berwarna kecoklatan keracunan anilin, nitrit, nitrat, sulfonat

  • Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh:Tertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi.Kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah mempersulit perpindahan tersebut.Lebam mayat yang belum menetap / masih hilang pada penekanan menunjukkan kematian kurang dari 8 12 jam sebelum saat pemeriksaan.Mengingat lebam mayat darah terdapat di dalam pembuluh darah, maka keadaan ini digunakan untuk membedakannya dengan resapan darah akibat trauma (ekstravasasi)Bila pada daerah tersebut dilakukan irisan dan kemudian disiram dengan air, maka warna merah darah akan hilang atau pudar pada lebam mayatTidak menghilang resapan darah

    Lebam mayatLuka memarLokasiBagian tubuh terendahSembarang tempatBila ditekanLazim hilangTidak hilangPembengkakanAdaTidak adaBila di irisDarah intravasculerDarah extravasculerTanda intravitalTidak adaada

  • Jenasah dgn posisi terlentang lebam mayat ditemukan pada bagian :KudukPunggungPantat bagian flexor tungkaiJenazah pada posisi telungkup lebam mayat ditemukan pada bagian :Dahi, Pipi & DaguDadaPerut bagian extensor tungkaiKadang-kadang stagnasi darah demikian hebat, sehingga pembuluh darah dalam rongga hidung pecah perdarahan dari hidung.Pada korban yang menggantung lebam mayat terdapat pada bagian :Ujung extremitas atasUjung extremitas bawah genitalia externa (scrotum)

  • Rigor mortis/ kaku mayatSetelah orang mati, metabolisme dalam otot berubah zat ATP tidak dapat dibentuk kembali (resynthesis) dan terbentuk banyak asam laktat (ATP memisahkan ikatan aktin dan myosin relaksasi otot kematian cadangan ATP ikatan aktin dan myosin menetap (menggumpal) kekakuan jenazah) otot-otot menjadi kaku (terjadi dalam 1 3 jam setelah kematian somatik) Pembentukannya dimulai pada bagian atas tubuh Setelah 12 jam sesudah kematian somatik kaku mayat menjadi lengkap dipertahankan selama 12 jam kemudian mulai hilang dengan urutan yang sama (dari bagian atas tubuh ke bagian bawah)Fase rigor mortis :1. Kaku mayat belum lengkap (3 jam) : Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis occuli otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraxs, abdomen dan extremitas bawah2. Kaku mayat lengkap dipertahankan selama 12 jam3. Kaku mayat mulai menghilang (6 jam) : urutan sama seperti pada waktu timbulnya, terkecuali otot rahang bawah yang paling akhir menjadi lemas

  • 3 Periode Rigor Mortis Sampai 12 jam : bagian atas kaku, bagian bawah belum semua12 24 jam : semua bagian kaku24 36 jam : bagian atas mulai lemas, bagian bawah masih kakuFaktor-faktor yang mempengaruhi : suhu tubuh (makin tinggi makin cepat), volume otot dan suhu lingkunganPemeriksaan : menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh

  • Cadaveric Spasmus : kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian, timbul dengan intensitas sangat kuat tanpa didahului oleh relaksasi primer, akibat hilangnya ATP lokal saat mati karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum mati.Adanya physical stress yang hebatSedang melakukan physical excercise yang beratKejadian ini tampak pada :Orang yang bunuh diri dengan masih menggenggam pistolOrang yang tenggelam dengan memegang rumputOrang yang dibunuh dengan menggenggam rambut si pembunuh

  • Heat stiffening : kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi flexi sendi. Misalnya pada mayat yang tersimpan dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam waktu yang lama.Cold stiffening : kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin sehingga terjadi pembekuan cairan sendi dalam tubuh bila sendi ditekuk akan terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi dan pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot.Keracunan strychnine atau cyanide, karena otot-otot menjadi kaku oleh racunnya.

  • Terjadi karena adanya proses pemindahan panas dari badan ke benda-benda di sekitar yang lebih dingin secara radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksiPerkiraan saat kematian pengukuran suhu jenazah perrektal (rectal temperature/rt)Saat kematian (dalam jam) rumus PMI (post mortem interval)Formula untuk suhu dalam o celcius PMI = 37 o C-RT o C +3Formula untuk suhu dalam o fahrenheit PMI = 98,6 o F-RT o F/ 1,5PENURUNAN SUHU TUBUH (ARGOR MORTIS)

  • Kurve penurunan suhu tubuh berbentuk huruf S dan dipengaruhi oleh:Suhu sekelilingnya ( suhu lingkugan rendah suhu badan menurun lebih cepat suhu tubuh = suhu lingkungan)Adanya ventilasiBentuk tubuh (anak dan orang yang sudah tua lebih cepat)Keadaan fisik (gemuk atau kurus lebih cepat)Penutup tubuh (pakaian, selimut)Benda di dekatnya (AC, kompor) Suhu tubuh pada waktu mati (demam)

  • Terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteriAutolisis : pelunakkan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaaan steril yang akibat kerja digestif oleh enzim yang dilepaskan sel pasca mati dan hanya dapat dicegah dengan pembekuan jaringan.seseorang meninggal, bakteri yang normal hidup dalam tubuh (dari usus dan terutama Clostridium welchii) jaringan Darah (media bakteri bertumbuh) Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan (terbentuknya sulf-met-hemoglobin) dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas alkana, HCN, H2S , asam amino, asam lemak, dll Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakanPembuluh darah bawah kulit akan tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman kulit ari terkelupas / gelembung berisi cairan kemerahan berbau busuk.Pembentukkan gas di dalam tubuh, dimulai di dalam lambung dan usus, akan mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya cairan kemerahan dari mulut dan hidung.

    Decomposition/ pembusukan

  • Gas dalam jaringan dinding tubuh terabanya derik (krepitasi) pembengkakan tubuh menyeluruh. Tetapi ketegangan terbesar di jaringan longggar (skrotum dan payudara)Tubuh sikap seperti petinju (pugilistic atitude) : kedua lengan dan tungkai sikap setengah fleksi akibat terkumpulnya gas pembusukan di dalam rongga sendiSelanjutnya, rambut dengan mudah dicabut dan kuku mudah terlepas, wajah menggembung dan berwarna ungu kehijauan, mata melotot, kelopak mata membengkak, pipi tembem, bibir tebal, lidah membengkan dan sering terjulur diantara gigi.Pembusukan lebih mudah/ cepat terjadi : udara terbuka, suhu lingkungan yang hangat/panas dan kelembaban tinggi, penyakit infeksiDi bagian dalam tampak jaringan tubuh mulai mencair/membubur.Keadaan pembusukan yang sudah agak lanjut (mati sudah > 1 minggu) saat kematian dapat diperkirakan dengan memeriksa larva lalat (jenis, life cycle) yang terdapat pada mayat itu.Perbandingan kecepatan pembusukan :Dalam tanah : dalam air : di atas tanah = 1 : 2 : 6

  • Pembusukan Alat Dalam Tubuh Lambung (terutama fundus) dan usus menjadi ungu kecoklatanMukosa saluran napas menjadi kemerahan (akibat hemolisis darah)Difusi empedu dari kandung empedu warna coklat kehijauan di jaringan sekitarnyaOtak melunakHati menjadi berongga seperti sponsLimpa melunak dan mudah robekAlat dalam akan mengerutProstat dan uterus non gravid paling lama bertahan terhadap perubahan pembusukan.

  • Terjadi pada 12-14 mingguProses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. Jaringan berubah menjadi keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, dan tidak membusuk karena kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yang kering.Mumifikasi terjadi bila suhu hangat, kelembapan rendah, aliran udara yang baik, tubuhyang dehidrasi dan waktu yang lama (12-14 minggu). Mumifikasi jarang dijumpai pada cuaca yang normal.

    mummifikasi

  • adipoceraTerbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak, atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh pasca mati. Adiposera terutama terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang terbentuk oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenisasi sehingga terbentuk asam lemak jenuh pasca mati yang tercampur dengan sisa-sisa otot, jaringan ikat, jaringan saraf yang termumifikasi dan kristal-kristal sferis dengan gambaran radialBiasanya perubahan berbentuk bercak, dapat terlihat di pipi, payudara, atau bokong, bagian tubuh atau ekstremitas. Jarang seluruh lemak tubuh berubah menjadi adiposeraJaringan lemak di bawah kulit diubah menjadi zat seperti lilin oleh suatu proses semacam persabunan dipersyaratkan:Terdapat banyak lemak di bawah kulit (orang gemuk)Sekelilingnya cukup lembab

  • Faktor-faktor yang mempermudah terbentuknya adiposera: Kelembapan dan lemak tubuh yang cukupSuhu yang hangatInvasi bakteri endogen ke dalam jaringan pasca matiYang menghambat:Air yang mengalir yang membuang elektrolitUdara yang dinginAdiposera akan membuat gambaran permukaan luar tubuh dapat bertahan hingga bertahun-tahun, sehingga identifikasi mayat dan perkiraan sebab kematian masih dimungkinkan Pembusukan akan terhambat oleh adanya adiposera, karena derajat keasaman dan dehidrasi jaringan bertambahLemak segar hanya mengandung kira-kira 0,5% asam lemak bebas, tetapi dalam waktu 4 minggu pasca mati dapat naik menjadi 20% dan setelah 12 minggu menjadi 70% atau lebihBaru tampak setelah 3 bulan, walaupun prosesnya sudah dimulai beberapa hari setelah kematian.Mempunyai bau asam yang khas (rancid odour).

  • Pengosongan lambung dapat dijadikan salah satu petunjuk mengenai saat kematianKarena makanan tertentu akan membutuhkan waktu spesifik untuk dicerna dan dikosongkan dari lambungMisalnya sandwich akan dicerna dalam waktu 1 jam sedangkan makan besar membtuhkan waktu 3 sampai 5 jam untuk dicerna.

    Gastric emptying

  • Aktivitas serangga juga dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian yaitu dengan menentukan umur serangga yang biasa ditemukan pada jenazaNecrophagus species akan memakan jaringan tubuh jenazahSedangkan predator dan parasit akan memakan serangga NecrophagusOmnivorus species akan memakan keduanya baik jaringan tubuh maupun serangga.Telur lalat biasanya akan mulai ditemukan pada jenazah sesudah 1-2 hari postmortemLarva ditemukan pada 6-10 hari postmortemSedangkan larva dewasa yang akan berubah menjadi pupa ditemukan pada 12-18 hari

    Aktivitas serangga

  • Perkiraan waktu kematianPerubahan mata Taches noires sclerotiques Kekeruhan kornea terjadi lapis demi lapis menetap setelah 6 jam pasca mati Tekanan bola mata menurun distorsi pupil pada penekanan bola mata Perubahan retina kekeruhan makula dan memucatnya diskus optikusPerubahan lambung Ditemukan makanan tertentu (pisang, kulit, tomat, biji-bijian) dalam lambung korban sebelum meninggal telah makan makanan tersebut.Perubahan rambut Kecepatan tumbuh rambut rata-rata 0,4 mm/hari panjang rambut kumis dan jenggot dapat diperkirakan untuk memperkirakan saat kematian hanya untuk pria yang mempunyai kebiasaan mencukur kumis / jenggotnya dan diketahui saat terakhir ia mencukur.Pertumbuhan kuku Pertumbuhan kuku sekitar 0,1 mm/hari untuk memperkirakan saat kematian bila diketahui saat terakhir yang bersangkutan memotong kuku.Perubahan dalam CSS Kadar nitrogen asam amino < 14% kematian belum lewat 10 jam Kadar nitrogen non-protein < 80 mg% kematian belum 24 jam Kadar kreatinin < 5 mg% kematian belum mencapai 10 jam Kadar kreatinin < 10 mg% kematian belum 30 jamCairan vitreus Peningkatan kadar kalium yang cukup akurat untuk memperkirakan saat kematian antara 24 100 jam pasca mati.Perubahan kadar komponen darah Analisis darah pasca mati tidak memberikan gambaran konsentrasi zat-zat tersebut semasa hidupnya.Reaksi supravital Reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis yang masih sama seperti reaksi jaringan tubuh pada seseorang yang hidup.

  • Mengetahui sebab kematian Pemeriksaan di TKPBunuh diriTempat tersembunyiPintu dikunci dari dalamKeadaan ruangan tenang dan teratur rapiAlat yang sering dipake biasanya alat di ruangan itu sendiriAlatnya masih adaAda surat peninggalan : putus asa/ merasa bersalahKorban berpakaian rapi dan dalam keadaan baikDarah berkumpul di satu tempatDistribusi bercak darah pada pakaian teraturPembunuhanTidak ada tempat tertentuRuangan kacauSering ada barang yang hilangAlat yang dipakai biasanya alat yang dibawa/ dipersiapkan pembunuhAlat tidak ditemukan di tempat kejadianPakaian korban tidak beraturanSering ada robekanSurat ancamanBercak darah tidak beraturan

  • TraumatologiTraumatologi : Ilmu yang mempelajari tentang luka & cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa)Luka : keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasanTrauma : semua jenis kekerasan yang menimpa tubuh sehingga terjadi kerusakan/gangguan pada struktur dan fungsi jaringan/organ tubuh yang terkena, bahkan secara sistemik dapat berdampak pada aspek fisiologis, kejiwaan dan kondisi sosial insan yang bersangkutan.

  • Berdasarkan sifat & penyebabnya jenis KekerasanMekanikKekarasan oleh benda tajamKekerasan oleh benda tumpulTembakan senjata apiFisikaSuhuListrikPetirPerubahan tekanan udaraAkustik & radiasi (jarang tidak berhubungan dengan forensik)Kimia : asam/ basa kuat

  • 3 kualifikasi luka:Luka yg tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatanLuka yg mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktuLuka yg dimaksudkan dalam KUHP ps 90:Penyakit atau luka yg tak dapat diharapkan akan sembuh dengan sempurna atau yg dapat mendatangkan bahaya mautSenantiasa tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau pekerjaan pencaharianTidak dapat lagi memakai salah satu panca indraMendapat cacat besarLumpuh (kelumpuhan)Akal (tenaga paham) tidak sempurna lebih lama dari empat mingguGugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan

  • Penentuan Umur LukaDilakukan atas dasar sifat-sifat yang terdapat pada luka yang diperiksaMemar luas dan dalam merah atau merah gelap untuk beberapa hari atau mingguMemar superfisial berwarna merah, merah gelap atau hitam jika memar baru, tidak > 24 jamAkhir minggu pertama: kehijauan berakhir sampai akhir minggu kedua timbul warna kuningMemar tidak besar hilang pada akhir minggu keempat

  • Luka akibat kekerasan benda tumpulSEBAB KEMATIAN :Kerusakan organ vitalPerdarahanShockThrombosisEmboliInfeksi / sepsisBENDA TUMPUL :Tidak bermata tajamKonsistensi keras / kenyalPermukaan halus / kasarCARA KEMATIAN :Tersering kecelakaanPembunuhanJarang bunuh diri

  • MENURUT JARINGAN/ORGAN YANG TERKENA1. KULIT :L. LecetL. MemarL. Robek2. KEPALA :TengkorakJaringan Otak3. LEHER dan TULANG BELAKANG4. DADA TulangOrgan dalam dada5. PERUT Organ ParenchymOrgan berongga6. ANGGOTA GERAKKEKERASAN BENDA TUMPUL PADA KULIT DAN JARINGAN BAWAH KULIT1. Luka Lecet (Abrasion)2. Luka Memar (Contusion)3. Luka Robek, Retak, Koyak (Laceration)

  • LUKA LECET (abrasion)Luka akibat kekerasan benda yang bepermukaan kasar sehingga epidermis sebagian / seluruh lapisannya hilangPetunjuk kemungkinan adanya kerusakan yang hebat pada alat-alat dalam tubuhPetunjuk dari arah kekerasanPetunjuk perihal jenis dan bentuk permukaan dari benda tumpul yang menyebabkan lukaBenda kasar : terseret di jalan aspalTali tampar : gantung diriBenda runcing : duri, kukuMeninggalkan bekas : ban mobilCiri LUKA LECET :1. Sebagian/seluruh epitel hilang2. Permukaan tertutup exudasi yang akan mengering (CRUSTA)3. Timbul reaksi radang (Sel PMN)4. Biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan jaringan parut

  • Memperkirakan Umur LUKA LECET:Hari ke 1 - 3 : warna coklat kemerahanHari ke 4 - 6 : warna pelan-pelan menjadi gelap dan lebih suramHari ke 7 - 14 : pembentukan epidermis baruBeberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap

    AntemortemPostmortemWarnaCoklat kemerahanKekuninganKulitTerdapat sisa-sisa epitelEpidermis terpisah sempurna dari dermisTanda intravital(+)(-)LokasiSembarang tempatPada daerah penonjolan tulang

  • Mekanisme terjadinya luka lecet dibedakan:Luka lecet gores: benda runcing yang menggeser lapisan permukaan kulit.Luka lecet serut: akibat persentuhan kulit dengan permukaan badan yang kasar dengan arah kekerasan yang miring / sejajar thd kulit. Arah kekerasan dilihat dari tupukan epitelLuka lecet tekan: penekanan benda tumpul secara tegak lurus thdp permukaan kulit. Bentuk luka umumnya sama dengan bentuk permukaan benda tumpul tersebut. Luka tampak berupa daerah kulit yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnyaLuka lecet geser: akibat tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser (kasus gantung dan pecut)

  • Kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh darah (kapiler) pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak perlu rusak, menjadi bengkak, berwarna merah kebiruan.Memperkirakan Umur Luka MemarHari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruanHari ke 2 - 3 : warna biru kehitamanHari ke 4 - 6 : biru kehijauancoklat> 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh

    LUKA memar/ kontusio/ hematom

    Luka memarLebam mayatLokasiDi sembarang tempatBagian tubuh yang terendahPembengkakan (+) (-)Tanda IntravitalPenekananTidak hilanghilangPengirisanDibersihkan dengan kapas bersih

  • Letak, bentuk, luas luka dipengaruhi oleh besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis jaringan (J.ikat longgar; J. lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warma kulit, kerapuhan pemb.darah, penyakit (hipertensi,diatesis hemoragik, kardiovaskuler)Bayi J.ikat longgar dan tipisnya jar lemak subkutan mempermudah hematomGravitasi lokasi hematom jauh dari lokasi benturan (benturan pada dahi hematom di palpebra)Saat timbul, memar berwarna merah lalu menjadi ungu atau hitam; setelah 4-5 hari hijau; 7-10 hari kuning ; 14-15 hari hilangHematom ante mortem dapat dibedakan dari lebam mayat dengan cara penyayatan kulit.Hematom ante-mortem menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan; pada lebam mayat warna merah nampak merata

  • Kerusakan seluruh tebal kulit dan jaringan bawah kulitMudah terjadi pada kulit yang ada tulang di bawahnyaBiasanya pada penyembuhan, meninggalkan jaringan parutTerjadi bila kekerasan yang terjadi sedemikian kuatnya hingga melampaui elastisitas kulit atau otot, dan lebih dimungkinkan bila arah dari kekerasan tumpul tersebut membentuk sudut dengan permukaan tubuh yang terkena benda tumpulCiri bentuk luka:Tidak beraturanTepi / dinding tidak rataTampak jembatan jaringan antara kedua tepi lukaBentuk dasar luka tidak beraturanSering tampak luka lecet atau luka memar di sisi lukaAkar rambut tampak hancur atau tercabut bila terjadi pada daerah yang berambut

    LUKA robek

  • 1. KULIT :L. LecetL. MemarL. Robek2. TENGKORAKFraktur Basis CraniiFraktur Calvaria3. OTAK : Contusio CerebriLaceratio CerebriOedema CerebriCommotio Cerebri4. SELAPUT OTAKEpidural HaemorrhageSub dural HaemorrhageSub arachnoid Haemorrhage

    Kekerasan Benda Tumpul Pada Kepala

  • Kekerasan Benda Tumpul Pada LEHERPatah tulang leherRobek P. darah, otot, oesophagus, trachea/larynxKerusakan syarafKekerasan Benda Tumpul Pada DADAPatah os costae, sternum, scapula claviculaRobek organ jantung, paru, pericardiumKekerasan Benda Tumpul Pada PERUTPatah os pubis, os sacrum, symphysiolysis, Luxatio sendi sacro iliacaRobek organ hepar, lien, ginjal. Pankreas, adrenal, lambung, usus, kandung seniKekerasan Benda Tumpul Pada VERTEBRADapat berakibat : Fraktura, dislokasi os vertebraeDapat karena :1. Trauma langsung2. Tidak langsung karena tarikan / tekukanKekerasan benda Tumpul Pada ANGGOTA GERAKPatah tulang, dislokasi sendiRobek otot, P.darah, kerusakan saraf

  • Patah tulangTerjadi pada kekerasan tumpul yang cukup kuaPatah tulang jenis impresi: akibat kekekrasan benda tumpul pada tulang dan daerah persinggungan yang kecilA) cedera kepala Lesi otak selain ditemukan didaerah benturan (coup), juga ditemukan pada sisis lain dari titik benturan (contre coup), dan diantara keduanya (intermediate coup)Mengakibatkan perdarahan:Perdarahan epidural: sering pada kekerasan tumpul daerah pelipis dan belakang kepalaPerdarahan subdural: akibat robeknya sinus, vena jembatan, a.Basilaris atau berasal dari perdarahan subarakhnoidPerdarahan subarakhnoid: biasanya berasal dari konstusio/laserasi jaringan otak. Dapat terjadi akibat heat stroke, leukimia, tumor,dll.

  • b) cedera leher (whisplash injury): terjadi pada penumpang yang ditabrak dari belakang. Penumpang mengalami percepatan mendadak hiperekstensi hiperfleksi.Cedera terutama terjadi pada tulang leher ke 4 dan ke 5 yang membahayakan sumsum tulang belakangKerusakan pada medula oblongata fatalTimbulnya cedera leher dipengaruhi:Sandaran tempat dudukKelengahan korban

  • Pada kasus menggunakan benda tumpulBatu, tongkat, batang pohon, kursi atau kepalan tangan pembunuhanBunuh diri sangat jarang, karena kematiannya menimbulkan nyeri hebat dan perlu waktu yang lamaPada kasus menggunakan senjata apiBiasanya senjata genggamBunuh diri : daerah pelipis, dahi, mulut, dadaLetak + arah tergantung dari keadaan korbanKidal : lokasi umumnya sebelah kiriJaraknya dekat, dalam jangkauan lengan bunuh diriPembunuhan : tidak ada tempat khususDaerah belakang kepala dan belakang telingaDahi, pelipis, mulut jika korban sudah terpojokArah saluran Tembak di mulutBunuh diri : depan bawah kebelakang atas, lidah tidak terlukaPembunuhan : depan atas kebelakang bawah, pangkal lidah sering hancur

  • Pada kasus penggantungan

    FaktorPembunuhanBunuh diriTKPLokasiVariabelTersembunyiKondisiTidak teraturTeraturPakaianVariabelRapi dan baikAlatBerasal dari si pembunuhBerasal dari alat yang tersedia di tempatSurat/catatanTidak adaAda (seringkali)peninggalan kamarvariabel, bila terkunci dikunci dari luarTerkunci dari dalamAlat penjeratSimpulMati (biasanya)HidupLilitanHanya sekaliSekali tapi sering berulang kaliArahMendatarSerong keatasJarak simpul dengan tumpuanLebih dekkatJauh

  • KorbanJejas jeratJejas berjalan mendatarJejas, merah coklat seperti perkamen; serongPerlawananAda (biasanya)-Luka lainAda (sering didaerah leher)Tidak ada (biasanya), luka percobaan dapat ditemukanJarak dengan lantaiJauhDekat, seringkali masih menempel

  • Luka akibat kekerasan benda setengah tajamCedera akibat kekerasan benda tumpul yang mempunyai tepi rata, misalnya tepi meja, lempengan besi, gigi dan sebagainyaLuka luka ciri akibat kekerasan tumpul namun bentuknya beraturanJejas gigit (bite mark) luka lecet tekan/ hematoma berbentuk garis lengkung terputus putusDilakukan pengukuran, pemotretan berskala & swab air liur (penentuan gol. Darah pelaku)Cetakan gigi tersangka perbandinganKorban hidup luka gigitanumumnya masih baik : bentuk dan ukurannya sampai 3 jam pasca trauma berubah bentuk akibat elastisitas kulit

  • Luka akibat kekerasan benda tajamPutusnya atau rusaknya continuitas jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan atau berujung runcingCiri Luka Akibat Benda Tajam:Tepi luka rataSudut luka tajamRambut ikut terpotongJembatan jaringan ( - )Memar/lecet di sekitarnya ( - )

  • Cara melukis luka hendaknya ditentukan :1. Lokalisasi : a. ordinat b. absis2. Ukuran3. Jumlah luka4. Bentuk luka5. Benda asing6. Terjadinya intravital/post mortal7. Luka tersebut menyebabkan kematian/tidak8. Cara kejadian luka:kecelakaan/bunuh diri/pembunuhanSebab Kematian Luka Akibat Benda Tajam :1. Perdarahan, Kerusakan organ vital, Emboli udara, Aspirasi darah2. Sepsis / infeksi3 Macam Luka Akibat Benda Tajam:Luka Iris (Incisied Wound)Luka Tusuk (Stab Wound)Luka Bacok (Chop Wound)

  • Luka Iris (Incisied Wound)Luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relativ ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.Ciri luka iris :Pinggir luka rataSudut luka tajamRambut ikut terpotongJembatan jaringan ( - )Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh darah, tidak sampai tulang

  • Cara Kematian : Bunuh diri ( tersering ), Pembunuhan, KecelakaanLuka retak : Luka yang terjadi pada daerah tubuh yang ada tulang di bawah kulitnya (misalnya : kepala/dahi) dan luka ini terjadi akibat kekerasan dengan benda tumpul yang mempunyai pinggiran (misalnya: tepi meja)

    Perbedaan Luka irisLuka retakTepi lukaRataTidak rataSudut lukaLancipTak lancipJembatan JainganTidak adaAdaLuka Memar sekitarTidak adaAdaRambutTerpotongTidak terpotongLokalisasiDimana - manaDaerah yg di bwh ada tulang

  • Luka iris pada bunuh diri :Lokalisasi luka pada daerah tubuh yang dapat dicapai korban sendiri.leherpergelangan tanganlekuk siku, lekuk lututpelipatan pahaDitemukan Luka Iris PercobaanTidak ditemukan Luka TangkisanPakaian disingkirkan dahulu tidak ikut robekLuka iris pada pembunuhan :Sebenarnya sukar membunuh seseorang dengan irisan, kecuali kalau fisik korban jauh lebih lemah dari pelaku atau korban dalam keadaan/dibuat tidak berdayaLuka di sembarang tempat, juga pada daerah tubuh yang tidak mungkin dicapai tangan korban sendiriDitemukan luka tangkisan/tanda perlawananPakaian ikut koyak akibat senjata tajam tsb

  • Luka Tusuk (Stab Wound)Luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh.Contoh:Belati, bayonet, kerisCluritKikirTanduk kerbau

    Ciri Luka Tusuk (misalnya senjata pisau / bayonet)Tepi luka rataDalam luka lebih besar dari panjang lukaSudut luka tajamSisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka kurang tajamSering ada memar / echymosis di sekitarnya

  • Identifikasi Senjata pada LUKA TUSUK:1. Panjang Luka : ukuran maksimal dari lebar senjata2. Dalam luka : ukuran minimal dari panjang senjata DADA (Stabil)Untuk luka tusuk di perut tidak dapat diambil kesimpulan panjang senjatanya karena perut sangat elastis.Cara Kematian : Pembunuhan ( tersering) , Bunuh diri, KecelakaanLuka Tusuk pada PEMBUNUHAN:Lokalisasi di sembarang tempat, juga di daerah tubuh yang tak mungkin dicapai tangan korbanJumlah luka dapat satu/lebihDidapatkan tanda perlawanan dari korban yang menyebabkan luka tangkisanPakaian ikut terkoyakLuka Tusuk pada BUNUH DIRI :Lokalisasi pada daerah tubuh yang mudah dicapai tubuh korban (dada, perut)Jumlah luka yang mematikan biasanya satuDitemukan Luka Tusuk PercobaanTidak ditemukan Luka TangkisanBila pada daerah yang ada pakaian, maka pakaian disingkirkan lebih dahulu, sehingga tidak ikut terkoyakKadang-kadang tangan mengalami CADAVERIC SPASM

  • Beberapa pola luka:1.Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda. Pada keadaan tersebut luka tidak sesuai dengan gambaran biasanya dan lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan yang lebih dalam maupun pada organ.2.Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.3.Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar yang terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata yang digunakan. 4.Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian superfisial. Sehingga luka luar lebih besar dibandingkan lebar senjata yang digunakan.5.Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka berbentuk ireguler dan besar.

  • Luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besarContoh : pedang, clurit, kapak, baling-baling kapalCiri LUKA BACOK :Luka biasanya besarPinggir luka rataSudut luka tajamHampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang terkena bacokanKadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasiCara Kematian : Pembunuhan (terbanyak), Kecelakaan

    Luka Bacok (Chop Wound)

  • Pada kasus dengan menggunakan senjata tajamBunuh diriLeher,dada,perut bagian atas, pergelangan tanganDitemukan luka percobaan yang berjalan sejajar baik disekitar luka fatal maupun bagian tubuh lainSenjata tergenggam di tangan korban (cadveric spasm)Luka terbuka berjalan serong, mulai dari bawah telinga ke arah bawah melewati garis pertengahan leherLokasi orang kidal : di sebelah kanan, dan sebaliknyaPembunuhanTidak ada tempat khususJumlah luka > 1Ada luka bagian belakang (khas)Lengan dan telapak tangan sering ada luka tangkisMemotong daerah leher : luka umumnya mendatar

  • PERBEDAAN LUKA TUMPUL DAN TAJAM

    TraumaTumpulTajamBentuk lukaTidak teraturTeraturTepi lukaTidak rataRataJembatan jaringanAdaTidak adaRambutTidak ikut terpotongIkut terpotongDasar lukaTidak teraturBerupa garis / titikSekitar lukaLuka lecet/ memarTidak ada luka lain

  • Luka akibat tembakan senjata apiSenjata api : senjata yang dengan menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan anak peluru dengan kecepatan tinggiSenjata api yang beralur dibedakan :Senjata api dengan alur ke kiriSenjata tipe COLT, kaliber 0.36 ,0.38 dan 0.45. Anak peluru dari senjata api ini memiliki goresan dan alur yang memutar ke kiri bila dilihat dari bagian basis anak peluruSenjata api dengan alur ke kananSenjata tipe SMITH dan WESON (SW), dengan kaliber 0.22, 0.36, 0.38, 0.45 dan 0.46. Anak peluru memiliki ciri terdapatnya goresan dan alur memutar ke kanan bila dilihat dari bagian basis anak peluru

  • Keparahan luka tembak akibat anak peluru tergantung pada :Besar dan bentuk anak peluruBalistik (kecepatan, energi kinetik, stabilitas anak peluru)Kerapuhan anak peluruKepadatan jaringan sasaranVurnerabilitas jaringan sasaranKondisi merubah gambaran luka tembak dengan cepat1.Luka terbuka yang sudah mengering2.Proses pembusukan tubuh3. Penyembuhan dari luka itu sendiri4. Intervensi tenaga medis5. Intervensi bedah6. Intervensi oleh personel/ orang yang tidak profesional7.Pencucian atau pembersihan luka setelah korban mati

  • Pada suatu tembakan, maka dari laras akan keluarAnak peluru mencapai jarak yang jauh, pada kulit anak peluru ini akan membuat:Lubang luka pada jangat lobang luka berukuran lebih kecil daripada kaliber anak peluru, oleh karena jangat bersifat elastis.Kelim lecet (kelim memar/kontusio) kulit ari dilubangi sesuai kaliber anak peluru (sebenarnya juga sedikit lebih kecil), oleh karena kulit ari tidak elastis. Oleh karena kulit ari hilang dan jangat masih ada, maka akan tampak luka lecet berbentuk cincin (dengan lobang di dalam) dan dinamakan kelim lecet.Kelim kesat (Schmutszring) oleh anak peluru pertama dibawa minyak dari laras dan dikesatkan pada bagian dalam lubang luka, sedangkan anak peluru selanjutnya akan membawa jelaga dan sisa mesiuMesiu yang tidak terbakar Butir-butir mesiu akan mengenai kulit dan mebuat luka-luka kecil, seolah-olah kulit ditatoo kelim cacat atau kelim tatoo.Terdapat pada jarak tembak maksimal satu yard atau sekitar 90 cm.Jika ditemukan butir-butir mesiu dapat ditentukan buatan pabrik mana, oleh karena tiap pabrik senjata membuat mesiu dengan bentuk serta susunan kimiawi tertentu

  • Area yang Tidak Terluka Pada Kasus Luka Tembak1. Percikan darah (dan kadang-kadang jaringan) pada kedua tangan. Kondisi ini sering ditemukan pada korban bunuh diri. Percikan darah atau jaringan pada tangan terjadi ketika kontak antara senjata api dengan tangan yang memegang pelatuk senjata. Selian itu juga sering ditemukan percikan jaringan otak. Pada korban penyerangan atau pembunuhan, pada tangan penyerang sering ditemukan percikan darah/jaringan korban, namun seringkali penyerang sudah membersihkan percikan tersebut.2.Darah mungkin bisa turun ke bagian kaki atau bagian bawah yang lain dari korban.3.Residu (sisa) dari senjata api yang terdapat pada daerah luka bisa menggambarkan posisi dan waktu korban itu ditembak. Percikan api atau bubuk mesiu yang keluar dari lubang yang berbentuk silinder senjata bisa menggambarkan posisi tembakan dan jenis senjata yang digunakan. Percikan bubuk mesiu ini membentuk sebuah tatto pada luka korban.4.Terdapat tanda pada telapak tangan yang memegang senjata api berupa jelaga dan bubuk mesiu korban bunuh diri.

  • Luka tembak tempel (contact wounds)Terjadi bila moncong senjata ditekan pada tubuh korban dan ditembakkan.Bila tekanan pada tubuh erat disebut hard contact, sedangkan yang tidak erat disebut soft contact.Umumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim lecet yang sama lebarnya pada setiap bagianDi sekeliling luka tampak daerah yang bewarna merah atau merah coklat yang menggambarkan bentuk dari moncong senjata jejas laras.Rambut dan kulit di sekitar luka dapat hangus terbakar.aluran luka akan bewarna hitam yang disebabkan oleh butir-butir mesiu,jelaga dan minyak pelumas.Tepi luka dapat bewarna merah, oleh karena terbentuknya COHb.Bentuk luka tembak tempel sangat dipengaruhi oleh keadaan / densitas jaringan yang berada di bawahnyaLuka di tulang bintangLuka di organ berongga bundar

  • Luka tembak jarak dekat (close range wounds)

    Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban masihdalam jangkauan butir-butir mesiu (luka tembak jarak dekat), atau jangkauan jelaga dan api (luka tembak jarak sangat dekat).Luka berbentuk bundar atau oval tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat bintik-bintik hitam (kelim tato) dan atau jelaga (kelim jelaga).Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang bewarna merah atau hangus terbakar.Bila terdapat kelim tato, berarti jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 60 cm (50-60 cm), yaitu untuk senjata genggam.Bila terdapat pula kelim jelaga, jaraknya sekitar 30 cm (25-30 cm).Bila terdapat juga kelim api, maka jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 15 cm.

  • Luka tembak jarak jauh (long range wound)Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban di luar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau terbakar sebagian.Luka berbentuk bundar atau oval dengan disertai adanya kelim lecet.Bila senjata sering dirawat (diberi minyak) maka pada kelim lecet dapat dilihat pengotoran bewarna hitam berminyak, jadi ada kelim kesat atau kelim lemak.

  • LUKA TEMBAK MASUK (LTM)

    Jenis LTMPembentukBentukLTM jarak jauh Komponen anak peluruLubang dengan kelim lecet dan kelim kesat pada dindingnyaLTM jarak dekat Komponen anak peluru dan butir-butir mesiu yang tidak habis terbakar dan jelagaLubang dengan kelim lecet, kelim kesat, kelim tatoo dan/atau kelim jelagaLTM jarak sangat dekat Komponen anak peluru, butir mesiu, jelaga, dan panas/apiLubang dengan kelim lecet, kelim kesat, kelim tatoo dan/atau kelim jelaga, dengan kelim api di tepi lubangnyaLTM tempel Seluruh komponen tersebut (yang akan masuk seluruhnya atau sebagian ke dalam saluran luka) dan jejas larasSaluran luka akan berwarna hitam dan jejas laras akan tampak mengelilingi di luar LTM sebagai luka lecet tekan

  • Akibat api (flame effect) : Luka bakar (kulit kering, hangus, dan kaku pada perabaan)Akibat asap (smoke effect) : Jelaga, klaim jelaga tampak kelabu kehitaman disekitar lubang luka, mudah dihilangkan dengan cara dihapusAkibat butir-butir mesiu (gun powder effect)Tattoo/ stipplingKlem tatoo tampak sebagai bintik hitam yang bercampur dengan luka lecet dan perdarahanTidak dapat dihilangkan karena butir mesiu masuk ke kulitAkibat anak peluru (bullet effect)Luka terbuka yang dikelilingi kelim lecetBila senjata yang dipakai sering dibersihkan dinding luka dan kelim lecet ada kelim kesat/ kelim lemak

  • Akibat partikel logam (metal effect)fouling tampak sebagai luka-luka lecet atau luka robek kecil-kecil disekitar lubang lukaEt : partikel logam yang terbentuk akibat goresan antara anak peluru dengan laras yang beralur, partikel logam dapat masuk kedalam kulit atau menempel pada pakaianAkibat moncong senjata (muzzle effect)Jejas laras luka tembak tempel dan tampak sebagai luka lecet tekan atau memar yang bentuknya sesuai moncong senjataJejas dipengaruhi ada tidaknya tulang dekat permukaan kulit, tebalnya tulang dan posisi senjata terhadap tubuh korbanKelainan pada tulang : Kerusakan pada bagian luar (tabula externa) < kerusakan dalam (tabula interna) lubang bentuk corong

  • Yang mengenai kulit secara tegak lurusJarak dekat sekali (close shot, a bout portant) di sini akan tampak :Lubang lukaKelim kesatKelim lecetKelim cacatKelim jelagaDaerah yang terbakarJarak dekat (near shot) di sini akan tampak :Lubang lukaKelim kesatKelim lecetKelim cacatKelim jelagaJarak jauh di sini akan tampak :Lubang lukaKelim kesatKelim lecet

  • Yang mengenai kulit secara tangensial (miring)Di sini akan terdapat kelim lecet yang berbentuk seperti sayap disebabkan karena anak peluru menggesek kulit dulu sebelum masuk ke dalamnya.Bentuk sayap menunjukkan arah tembakannya.Yang memantul (ricochet luar)Sebelum mengenai tubuh anak peluru itu telah mengenai sasaran lain dan memantul.Biasanya anak peluru itu sudah berubah bentuknya (peyot) dan masuk ke dalam tubuh dalam bermacam posisi (melintang, miring, dsb) bentuk luka tembak masuknya tergantung dari bentuk dan posisi ini.

  • Yang menempel (contact shot, a bout touchant)Pada umumnya akibat bunuh diri lokasi tertentu : pelipis, dahi, leher, dalam mulut, dada kiriYang di bawahnya langsung ada rongga Yang keluar dari laras anak peluru, mesiu yang tidak terbakar, mesiu yang setengah terbakar, gas-gas, serta api masuk ke dalam rongga tubuh.Pada kulit akan tampak lubang luka dan kelim lecet serta jejak laras berupa luka bakar berbentuk cincin.Laras telah menjadi panas seolah-olah kulit ditempeli logam panas.Yang di bawahnya tidak langsung ada ronggaPada daerah pelipis terdapat otot (daging) yang keluar dari laras tidak dapat langsung masuk ke dalam rongga tengkorak.Terutama gas-gas akan masuk di antara otot-otot dan kemudian sebagian keluar lagi dengan membuat luka seperti bintang.

  • Anak peluru yang pertama : Setelah senjata api dipakai menembak, maka larasnya harus dibersihkan dan diberi minyak agar tidak berkarat anak peluru yang pertama kali ditembakkan setelah diberi minyak, akan dilumuri minyak pada permukaannya minyak ini akan menempel pada pinggir lubang luka dan pinggir luar kelim lecet kelim kesatTandem bulletsSuatu anak peluru mungkin macet dalam laras karena kerusakan pada senjata apinya atau amunisinya yang tidak baik.Jika pelatuk ditarik lagi, mungkin anak peluru kedua mendorong anak peluru yang macet tadi bersama-sama keluar dari laras kedua anak peluru : tandem bullets.Biasanya hanya terdapat satu luka tembak masuk, tapi di dalam tubuh kedua anak peluru ini dapat memisahkan diri dan mengenai dua sasaran.

  • KelimKelim lecet : bagian yang kehilangan kulit ari yang mengelilingi lubang akibat anak peluru yang menembus kulitKelim kesat : usapan zat yang melekat pada anak peluru (pelumas, jelaga, dan elemen mesiu) pada tepi lubangKelim tatoo : butir-butir mesiu yang tidak habis terbakar yang tertanam pada kulit di sekitar kelim lecetKelim jelaga : penampilan jelaga/asap pada permukaan kulit di sekitar lubang luka tidak masukKelim api : daerah hiperemi / jaringan yang terbakar yang terletak tepat di tepi lubang luka

  • LTM Akibat Senjata Api Tak BeralurDisebut juga : Entrance Shotgun WoundTampak kelainan yang disebabkan oleh komponen-komponen yang keluar sewaktu penembakan, yaitu :MesiuApiAsapPelletSumbat peluru (wad)Membantu dalam menentukan arah tembakanMembantu dalam menentukan sikap korban sewaktu penembakanDapat memberikan gambaran yang variabelUmumnya lukanya berbentuk bundar atau oval dengan tepi yang terangkat keluar (elevated margins)

  • Pemeriksaan Mikroskopis dari LTMUntuk kasus-kasus yang meragukan, yang pada dasarnya akibat dari trauma mekanis dan thermisDitemukan :Kompresi dari epitel, elongasi, distorsiTampak perdarahan serta butir-butir mesiuNekrosis koagulatipSembabnya epitelVakuolisasi sel-sel basalMenjadi piknotiknya inti selPada pewarnaan HE > banyak mengambil warna biru (basophilic staining)

  • Pemeriksaan Kimiawi dari LTMDapat dideteksinya unsur-unsur yang terdapat dalam mesiuMisalnya : Pada smokeless goundpowder dapat dideteksi nitrit dan cellulosa nitrateBlack powder black goundpowder dapat dideteksi karbon, nitrit, sulfid, sulfat, karbonat, tiosianat, tiosulfatSenjata yang lebih modern : timah hitam, antimon, merkuriDapat ditemukan unsur dari laras senjata dan anak peluru : timah hitam, antimon, nikel, tembaga, bismut, perak, dan thalium

  • Pemeriksaan RadiologisSinar X : Mencari anak peluru dan partikel logam dalam tubuh korbanMenentukan apakah korban merupakan korban penembakan senjata api yang tidak beralur dan pada kasus khusus, yaitu dimana jumlah anak peluru > jumlah luka tembak, pada penembakkan dengan senjata api yang beralur (tandem bullet injury)

  • Internal RicochetTerjadi bila kekuatan anak peluru tidak cukup untuk menembus jaringan tubuhMisalnya saat anak peluru mengenai kepalaDapat terjadi variasi dari perjalanan anak peluru yang perlu diketahui :Single ricochetDouble ricochetInner tangantial at contralateral sideInner tangantial at contralateral side and ricochetInner tangential at entrance side

  • LUKA TEMBAK KELUAR (LTK)Luka tembak yang terjadi akibat peluru meninggalkan tubuh korban LTK umumnya lebih besar dari LTM akibat terjadinya deformitas anak peluru, bergoyangnya anak peluru dan terikutnya jaringan tulang yang pecah keluar dari LTK.LTK mungkin lebih kecil dari LTM dari LTM bila terjadi pada luka tembak tempel/kontak, atau pada anak peluru yang telah kehabisan tenaga pada saat akan keluar meninggalkan tubuhBentuk LTK tidak khas, tidak beraturan dan tidak memiliki kelimDi sekitar LTK mungkin pula dijumpai daerah lecet bila pada tempat keluar tersebut terdapat benda yang keras, misalnya ikat pinggang, atau korban sedang bersandar pada dinding

  • Memberikan informasi :Arah tembakanSikap dari korban pada saat penembakanJumlah peluru yang masih terdapat di tubuh korbanFaktor-faktor yang berpengaruh dalam terjadinya perbedaan besarnya luka tembak luar :Velocity (kecepatan)Luas permukaan anak peluru pada tempat keluarYawing dan tumbling of the bullet (pergerakan anak peluru yang tidak beraturan dalam tubuh dan pergerakan berputar menurut poros penunjangAda tidaknya fragmen tulang yang ikut keluarAda tidaknya tulang dibawah kulit tempat luka tembak keluar Ada tidaknya benda yang menekan kulit pada tempat keluarnya anak peluru

  • JENIS LTKJika anak peluru tidak terbentur pada tulang luka menyerupai bintang, tanpa kelim lecet.Jika tenaga/kekuatan anak peluru itu sudah hampir habis luka berupa suatu celah, anak peluru ditemukan di dekatnya.Jika anak peluru membentur tulang bentuknya berubah (peyot), lukanya akan sesuai dengan bentuk ini serta posisinya sewaktu keluar dari tubuhAdakalanya tulangnya pecah dan pecahan tulang ikut keluar lukanya menjadi besar karena disebabkan oleh anak peluru ditambah dengan pecahan tulang itu.Mungkin juga anak peluru tertahan oleh tulang yang keluar hanya pecahan tulang saja.

  • Cara kematian akibat senjata tajam

    FaktorPembunuhanBunuh diriTKPLokasiVariabelTersembunyiKondisiTidak teraturTeraturPakaianTertembusTerbuka, luka tampak jelasSenjataTidak adaAdaSurat/catatan peninggalanTidak adaAda (seringkali)LukaTitik anatomisVariabelTertentuJumlah (fatal)Satu/lebihBiasanya satuLuka percobaan-AdaLuka tangkisAda (biasanya)-Tanda pergulatanAda (biasanya)-MutilasiAda (dapat)-Arah irisanVariabelsejajar

  • Tangan Si PenembakTangan si penembak selalu akan kecipratan mesiu (nitrat) dapat dibuktikan dengan zat yang disebut diphenylamine jika terdapat nitrat akan tampak warna biru.Untuk memudahkan pemeriksaan biasanya dibuatkan paraffin glove dari tangan si penembak.Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap:Tangan seorang tersangkaTangan korban bunuh diriBunuh Diri dengan Senjata Api Perlu diperhatikan letak senjata itu di tempat kejadian.Kemungkinannya ialah:Terlempar oleh daya tolak tembakanTetap digenggam oleh si korban terbentuk cadaveric spasmTembakan Melalui Tulang Gepeng (tulang tengkorak, tulang dada, tulang iga, dan tulang panggul) mempunyai bentuk yang khas yaitu berbentuk corong yang melebar sesuai dengan arah tembakannya.Jadi pada lubang tembak masuk bagian luar lebih kecil dari bagian dalam, sedangkan pada luka tembak keluar bagian luar > daripada bagian dalam.

  • Luka akibat suhu/ temperaturLuka akibat suhu tinggiHeat exhaustion primer : Temperatur kulit yang tinggi & rendahnya penglepasan panas kolaps ketidakseimbangan antara darah sirkulasi dengan lumen pembuluh darah terjadi pada : Pemaparan terhadap panas, kerja jasmani berlebihan, pakaian terlalu tebalHeat exhaustion sekunder : kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehdrasi)Heat stroke : kegagalan kerja pusat pengatur suhu akibat terlalu tingginya temperatur pusat tubuhSuhu lethal eksogen : 43CPenglepasan panas tubuh secara konduksi & radiasi : 30 CPanas tubuh dikeluarkan melalui penguapan keringat : >35 Sun stroke : akibat panas sinar matahari hipertermiaHeat cramps : akibat menghilangnya NaCl darah dengan cepat akibat suhu tinggi

  • Luka bakar : akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggiKerusakan kulit bergantung : tinggi suhu & lama kontakKontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik suhu kulit pada kedalaman 1 mm 66CLedakan bensin waktu singkat 47CLuka bakar : 43 -44 C jika kontak cukup lamaDerajat luka bakarI. Eritema 35 C 120 detikII. Vesikel dan bullae 55-57 C 30-120 detikIII. Nekrosis koagulatifIV. karbonisasi

  • Derajat luka bakar1/ superficial2/ dermis3DangkalDalamMengenaiLapisan epidermisLap. Atas dermisSeluruh lap. DermisSeluruh lapisan kulitTandaWarna kulitHiperemik (eritem)Pucat/ coklatNyeri-Bulla--Eskar-Penyembuhan5-7 hari10-14 hari > 1bulanLamaJaringan parut-

    KLASIFIKASIRinganSedang BeratDerajat 2 Anak< 10 % 10-20 % 20 % / > (merah)Derajat 2-Dewasa (merah)Derajat 3< 2 %< 10 %10 % / > (biru)Lain - lain(hijau)(merah)Tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum (biru)Cedera inhalasi, listrik, trauma lain (biru)

  • DERAJAT LUKA BAKARDerjat 1 & 2 : nyeri (ujung saraf sensorik teriritasi)Derajat 2 berupa reaksi inflamasi & proses eksudasi bula berisi cairan eksudat dari pembuluh permeabilitas dindingnya meninggiA. Derajat II dangkal/superficial (IIA) : organ kulit (folikel rambut, kelenjar sebecea) masih banyakB. Derajat II dalam / deep (IIB) : sisa jaringan epitel & organ kulit tinggal sedikitDerajat 3 : organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel & tidak mengalami epitalisasi spontanKoagulasi protein pada epidermis dan dermis dermis yang terbakar mengering/ menciut eskar eskar melingkar menekan arteri, vena, dan syaraf perifer rasa kesemutan (sayatan longitudinal ;lapisan dermis tanpa memotong vena membebaskan penekanan) minggu ke-2 eskar mulai lepas jaringan granulasi (th/ skin graft) menebal jaringan parut yang tebal & menyempit/ kontrakturTidak nyeri dan hilang sensasi (ujung sensorik rusak)

  • Klasifikasi Menurut EtiologiLuka Bakar Lepuh (Scald Burns) kontak dgn air panas pada temperatur tertentuPada temperatur 60C terjadi luka bakar dalam (deep partial dan full thickness burns) dalam 3 detik, pada 69C kerusakan terjadi dalam 1 detikDapat juga terjadi akibat kontak dgn minyak panasLuka Bakar Api (Flame Burns) terbakarnya baju, korban biasanya menderita full thickness burns

    Luka Bakar Ledakan (Flash Burns) ledakan gas-gas alami, propana, butana, distilat petroleum, alkohol dan cairan lain serta kejutan listrikBersifat epidermal / partial thicknessLuka akibat listrik dan ledakan gasolin biasanya full thickness dan memerlukan graft kulitLuka Bakar Kontak (Contact Burns) menyentuh logam, plastik, kaca dan bara panasTidak meluas, tetapi mengakibatkan kerusakan yg cukup dalam

  • Pada orang yang mati terbakar ditemukan :Lebam mayat berwarna merah terang (pink) darah mengandung CO dipastikan dengan alkali dilution test terhadap darah.Oleh karena telah menghirup udara yang panas karena kebakaran, maka selaput lendir saluran napas:Menjadi merahMenjadi sembabMengeluarkan banyak lendirDan padanya menempel banyak butir-butir arang yang halus.

    Sebaliknya pada orang yang mati terbakar ada hal-hal yang sering dikira karena kekerasan, padahal ini adalah bagian dari terbakar yaitu:Pugilistic attitude Patah tulang karena tulang menjadi rapuh oleh kebakaranCelah-celah pada kulit karena tekanan gas dari dalamAdanya pseudo-hematom epiduralis

  • Penyebab kematian pada luka bakar CO poisoning dan smoke inhalationTrauma mekanik (tertimpa gedung)Anoxia dan HypoxiaLuka bakar 30 50 % (lokasi, derajad dan luas luka bakar)Excessive Heat (tubuh tereksposure pada gas panas,air panas / ledakan panas shock + kolaps kardiovaskuler mematikan)Syok neurogen; commotio neuro vascularisGangguan permeabilitas akibat penglepasan histamin dan kehilangan NaCl kulit yang cepat (dehidrasi)Identifikasi pada luka bakarFinger printsDental identification/ dental charts gigi relatif tahan terhadap apiMembandingkan x-ray yang diambil antemortem dan postmortem korbanPemeriksaan DNA

  • Luka akibat suhu rendah

    Pemaparan terhadap suhu rendah (puncak gunung) kematian mendadak Akibat kegagalan pusat pengatur suhu/ rendahnya disosiasi Oxy-HbKurang tanggap dingin : bayi, orang tua, kelelahan, alkohlism, hipopituitarism, myoedema, steatorrhoeaDerajat lukaI. HiperemiaII. Edema & vesikelIII. NekrosisIV. Pembekuan disertai kerusakan jaringan

  • Luka akibat trauma listrikFaktor yang berperanTegangan (volt)Tegangan rendah (< 65 V) tidak berbahayaTegangan sedang (65 1000 V) mematikanKuat arus (ampere) Banyaknya arus listrik yang mengalir menentukan fatalitas seseorangTahanan kulit (ohm)Luas permukaan & lama kontak50 cm2 (telapak tangan) mematikan tanpa menimbulkan arus listrikKuat arus letal (100 mA), kepadatan arus pada daerah telapak tangan hanya 2 Ma/cm2 tidak cukup besar jejas listrikKuat arus yang memungkinkan bagi tangan untuk melepaskan diri Let Go Current (besarnya berbeda beda tiap orang)

  • Gambaran makroskopis jejas listrik pada daerah kontak kerusakan lapisan tanduk kulit sebagai luka bakar dengan tepi yang menonjol, disekitarnya terdapat daerah pucat & hiperemi (bentuk sesuai benda penyebab)Metalisasi dapat ditemukan pada jejas listrikGambaran serupa jejas listrik akibat persentuhan kulit dengan benda/ logam panas (membara) dibedakan dengan pemeriksaan makroskopisJejas listrik # tanda intravital dapat ditimbulkan pada kulit mayat/ pasca mati (tanpa daerah hiperemi)Kematian terjadi karena : fibrilasi ventrikel, kelumpuhan otot pernapasan, kelumpuhan pusat pernapasan

  • Kematian akibat tegangan rendah dan tinggitegangan yang 1000 volt dapat dikatakan arus bertegangan tinggi.1. Arus bertegangan rendah Sebab kematian kadang tidak jelasHarus ada konyak langsung antara korban dengan arus listrikKematian utama karena fibrilasi ventrikelJika arus rendah tapi kontak lama masih dapat menyebabkan kematian tapi mekanisme kematian biasanya karena paralysis otot dengan asfiksia sekunder2.Arus tegangan tinggiKontak langsung dengan sumber tidak diperlukan.Arus listrik dapat menimbulkan temperature tinggi, setinggi 4000 CArus listrik dapat loncat dan mengenai korbanKematian akibat arus tegangan tinggi karena respiratory arrest atau eletrothermal injuris yang disebabkan oleh arus dengan suhu tinggi.elektrotermal injuris biasanya ireversibel.

  • RESISTENSI (TAHANAN) DAN ARUS LISTRIKKarena besarnya tegangan dipertahankan konstan, perubahan resistensi (tahanan) menjadi factor penting dalam menentukan besarnya aliran yang melewati tubuh.Kulit manusia mempunyai derajat resistensi paling tinggi terhadap listrik/elektrik dibandingkan organ tubuh lain, diikuti oleh tulang, lemak, saraf, otot dan resistensi yang paling rendah yaitu darah dan cairan tubuhPerbedaan jenis kulit menyebabkan perbedaan derajat resistensiJumlah resistensi yang timbul tergantung dari jenis pakaian yang terkontak dengan aliran listrik tersebut. Sepatu boot karet dapat melindungi kaki dari tanah, sedangkan sarung tangan karet dapat melindungi tangan dari konduktor

    Jenis KulitResistensiKering,kalus,kulit tebal1 jutaKering tanpa kalus100.000Lembab1000Lembab,tipis 100

  • Arus Listrik Yang Melewati TubuhArus listrik yang melewati tubuh, melewati jalur yang terpendek, tapi tidak selalu melewati jalur organ yang terkecil resistensinya.Arus dapat melewati jalur yang berbeda-beda pada tubuh, tergantung dari tempat masuk atau keluarnya listrik. Contohnya jalur dari tangan ke kaki, tangan ke tangan melewati dada, kepala ke kaki atau dada ke tangan. Jika arus melewati jantung atau otak, hasil yang didapatkan akan lebih parah dibandingkan bila arus hanya melewati kaki menuju ke tanah.Perbedaan jumlah arus yang melewati tubuh dapat menyebabkan perbedaan efek pada tubuh. Efek-efek yang paling mungkin terjadi dalam 1 detik kontak dengan listrik pada jumlah arus yang berbeda.Jika arus yang sangat tinggi (2 Amps atau lebih) menyebabkan ventrikel arrest, jantung akan kembali berdetak setelah arus kontak terhenti, tidak ditemukan trauma elektro thermal yang reversible.

    Arus (dalam mA)Efek terhadap tubuh1Ambang batas persepsi,sensasi tingling pada lidah5Tremor otot15Kontraksi otot40Hilang kesadaran75-100Fibrilasi ventrikel2000(2 Amps)Ventrikel berhenti berkontraksi (Ventrikel arrest)

  • Luka akibat petirPetir : loncatan arus listrik tegangan tinggi antar awan dengan tanahTegangan dapat mencapai 10 mega V & kuat arus mencapai 100.000 AKematian terjadi karena : efek arus listrik (kelumpuhan SSP, fibrilasi ventrikel), panas dan ledakan gas paas yang timbulTandaAboresent mark (kemerahan seperti percabangan pohon)Metalisasi (pemindahan partikel metal dari benda yang dipakai ke dalam kulit)Magnetisasi (benda metal yang dipakai berubah menjadi magnet)Pakaian terbakar & robek karena ledakan/ panas

  • Luka akibat perubahan tekanan udaraPeningkatan tekanan udara & perubahan volume gas dalam tubuh trauma fisikBarotrauma aural : rasa nyeri ringan yang berdengung pada telinga yang sering dijumpai pada pesawat lepas landas/ akan mendarat/ waktu menyelam (gejala lbih berat : retraksi gendang telinga, hieremi, kongesti telinga tengah, pecahnya gendang telinga)Barotrauma pulmoner emfisema, pneumotoraks, kerusakan jaringan paru, & emboli udaraKelainan lain : nyeri pada gigi kavitas, vertigo, gangguan penglihatan, pendengaran, keeimbanganPerubahan volume gas dalam SSP tremor, konvulsi, somnolen, pusing, mualPerubahan gas pada persendian atralgia hiperbarikPenyakit dekompresi (disbarisme) : reaksi fisiologik terhadap tekanan tinggiTekanan tinggi kelarutan gas tubuh (Nitrogen) Tekanan mendadak kelarutan gas pembebasan gas gelembung gelembung mikro dalam pembuluh darah (emboli udara) & jaringanGejala utama : nyeri, pusing paralisis, napas pendek, kelelahan ekstremitas, dan kolapsEmboli udara

  • Luka akibat trauma bahan kimiaEfek korosi asam/ Basa kuatAsam kuat mengkoagulasikan protein luka korosi kering, keras seperti kertas perkamenBasa kuat reaksi penyabunan intra sel luka basah, licin, kerusakan akan terus berlanjut samapai dalam

    Karena biasanya bahan kimia berbentuk cair bentuk luka sesuai dengan mengalirnya bahan cair tersebut

  • Intravitalitas/ reaksi vital terhadap lukaTrauma tubuh manusia yang masih hidup reaksi tubuhTujuan : saat terjadi trauma, yang bersangkutan masih hidup/ luka terjadi intravitalReaksi vital umum : Perdarahan ekimosis, Petechiae, Emboli Perdarahan ekimosisPenilaian teliti (terutama luka di daerah hipostasis)Luka pada korban diperhatikan seksama, termasuk saluran luka, kerusakan jaringan di bawah kulitPetechiaeEmboli lemak patah tulang & trauma tumpul jaringan lemakEmboli udara vena superfisial terbukaEmboli jaringan alat dalam

  • Kadar laktat darah reaksi adrenergik parameter terjadinya suatu situasi stres premortal (kecelakaan pesawat)Reaksi radang, sepsis, & ulcus duodeni/ ventrikulus (curlings ulcer)Luka bakar intravital Eritema di sekieliling vesikel/ bullae & pemeriksaan mikroskopik : pelebaran kapiler, sebukan lekosit PMN, perdarahan, & edemaJelaga pada saluran napas & lambung & CO-Hb darah (10%), cyanida orang masih hidup waktu terbakarPeningkatan histamin bebas & serotonin pada jaringan yang mengalami traumaPerubahan aktivitas enzymatik LDH pada jaringan yang mengalami perlukaanReaksi penyembuhan, granulasi, & sebukan sel radang (akut/ kronik)

  • Aspek medikolegikal dari kekerasan mekanik

    Jenis kekerasanJenis lukaAspek medikolegikalTajamIris, sayatPembunuhan, Bunuh DiriTusukPembunuhan, Bunuh DiriBacokPembunuhanTumpulLecetKecelakaan, Pembunuhan, Bunuh DiriMemarKecelakaan, PembunuhanRobekKecelakaan, PembunuhanSenjata apitembakPembunuhan, Bunuh Diri, Kecelakaan

  • Aspek medikolegikal dari kekerasan fisik

    Jenis kekerasanJenis lukaAspek medikolegikalListrikElectric markKecelakaan, PembunuhanJoule burnKecelakaan, PembunuhanExogenous burnKecelakaanpetirSurface burnsKecelakaanLinear burnsKecelakaanArborescence filigree burnKecelakaanSuhu tinggiLuka bakar (dry heat)Kecelakaan, Bunuh Diri, PembunuhanLuka bakar (scald)Kecelakaan, PembunuhanSuhu rendahFrostbiteKecelakaanImmersion footKecelakaanhypotermiaKecelakaan

  • Aspek medikolegikal dari kekerasan kimiawi

    Jenis kekerasanJenis lukaAspek medikolegikalAsam organikAsam karbol (Phenol)Abu abu keputihanBunuh Diri, KecelakaanAsam oksalatAbu a bu kehitamanBunuh Diri, KecelakaanAsam anorganikAsam sulfat/ kloridaAbu abu hitamBunuh Diri, Kecelakaan, PembunuhanAsam nitratCoklatBunuh Diri, KecelakaanKaustik alkaliAbu abu keputihanBunuh Diri, Kecelakaan, PembunuhanGaram logam beratZinc chlorideKeputih putihanBunuh Diri, KecelakaanMercury chlorideBiru keputihan + perdarahanBunuh Diri, Kecelakaan

  • Kesimpulan & Saran5AKemungkinan mahasiswa ini mati karena luka tembak & luka tumpulKemungkinan perkiraan kematian Korban < 8 jam5BTn. X dibunuh kemudian dibakar