Rangkuman metode pembelajaran

53
METODOLOGI PEMBELAJARAN MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN Disusun oleh : NURHAYAT 10504241029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Transcript of Rangkuman metode pembelajaran

Page 1: Rangkuman metode pembelajaran

METODOLOGI PEMBELAJARAN

MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

Disusun oleh :

NURHAYAT

10504241029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Rangkuman metode pembelajaran

Macam metode belajar atau metodologi mengajar adalah ilmu yang

mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah

lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi

dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik

dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dalam model pembelajaran terdapat strategi

pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran. Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi

pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara

spesifik.

Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta

didik dalam pembelajaran. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah

No.19/2005 pasal 19)

Page 3: Rangkuman metode pembelajaran

Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh

pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta

dipraktekkan pada saat mengajar.

1. Preaching Method (Metode Ceramah)

a. Pengertian

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan

atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif

besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah,

dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat

mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner

(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan

dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk

penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan

belajar tersebut sukar didapatkan.

b. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

1) Guru mudah menguasai kelas.

2) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

4) Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Beberapa kekurangan metode ceramah adalah :

1) Membuat siswa pasif.

2) Mengandung unsur paksaan kepada siswa.

3) Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985).

4) Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi

dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar

menerimanya.

5) Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.

6) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

7) Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Page 4: Rangkuman metode pembelajaran

c. Karakteristik metode ceramah adalah :

1) Digunakan apabila proses pembelajaran lebih bersifat pemberian

informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.

2) Proses pembelajaran secara klasikal dengan jumlah siswa yang

relatif banyak.

3) Bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.

4) Memerlukan adanya dukungan yang efektif dari guru seperti

suasana emosional yang dapat membangkitkan motivasi dan

perhatian dari siswa selama mendengarkan ceramah.

d. Kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mengoptimalkan

keberhasilan dalam menggunakan metode ceramah :

1) Menguasai teknik-teknik ceramah yang dapat membangkitkan

minat dan motivasi siswa.

2) Mampu memberikan ilustrasi sesuai dengan bahan pelajaran.

3) Menguasai bahan pelajaran.

4) Menjelaskan pelajaran secara sistematis.

5) Menguasai aktifitas seluruh siswa dalam kelas.

2. Discussion Method (Metode Diskusi)

a. Pengertian

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua

orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,

dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah

sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang

menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat

interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding

metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam

pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi

dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya

lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah

Page 5: Rangkuman metode pembelajaran

lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada

metode diskusi.

b. Kelebihan dan kekurangan metode diskusi

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan

berbagai jalan.

2) Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling

mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat

diperoleh keputusan yang lebih baik.

3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain

sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap

toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kekurangan metode diskusi sebagai berikut :

1) Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

c. Karakteristik Metode Diskusi:

1) Bahan pelajaran dikemukakan dengan topik permasalahan yang

akan merangsang siswa menyelesakan permasalahan tersebut

2) Membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa

untuk menyelesaikan permasalahan

3) Kelancaran diskusi ditentukan oleh moderator

4) Semua siswa sebagai anggota kelompok dalam diskusi mengarah

pada pendapat/kesimpulan bersama

5) Guru sebagai pembimbing, fasilisator, dan motivator.

d. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dan siswa untuk

mengoptimalkan metode diskusi.

1) Kemampuan yang harus dimiliki guru :

Page 6: Rangkuman metode pembelajaran

a) Mampu merumuskan permasalahan yang akan diselesaikan

oleh siswa.

b) Mampu membimbing siswa untuk merumuskan /

mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.

c) Mampu membagi siswa ke dalam kelompok sesuai dengan

kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan

siswa.

d) Mampu mengelola pembelajaran dengan baik.

2) Kemampuan yang harus dimiliki siswa :

a) Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi

kelompok.

b) Mampu mengikuti dan melaksanakan diskusi dengan baik.

c) Mampu menerapkan belajar bersama teman sekelompok.

d) Mampu memunculkan ide dan pendapat masing-masing.

e) Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.

3. Metode Eksperimental

a. Pengertian

Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara

pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas

percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang

dipelajarinya.

Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami

sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,

mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik

kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

b. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen

Kelebihan metode eksperimen :

1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya.

Page 7: Rangkuman metode pembelajaran

2) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru

dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi

kehidupan manusia.

3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk

kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen :

1) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.

2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.

3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar

jangkauan kemampuan atau pengendalian

c. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode

eksperimen menurut Fathurrahman (2008:84) adalah sebagai berikut:

1) Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan.

2) Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan

eksperimen.

3) Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan

pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan

eksperimen yang akan dilakukan.

4) Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu melakukan

percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya belum

memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya.

5) Setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil pekerjaannya

secara tertulis.

d. Prosedur metode pembelajaran eksperimen menurut Roestiyah

(2001:81) adalah

1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka

harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui

eksprimen.

Page 8: Rangkuman metode pembelajaran

2) Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-

bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang

harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang

perlu dicatat.

3) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan

siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang

kesempurnaan jalannya eksperimen.

4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil

penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi

dengan tes atau tanya jawab

4. Metode Demonstrasi

a. Pengertian

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode

pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara

mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses

mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah

bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang

sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh

kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci

otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

b. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi

Kelebihan metode demonstrasi :

1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari.

3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa.

Kekurangan metode demonstrasi :

Page 9: Rangkuman metode pembelajaran

1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang

diperagakan.

2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.

c. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

1) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir.

b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan.

c) Lakukan uji coba demonstrasi.

2) Tahap Pelaksanaan

a) Langkah pembukaan.

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, di antaranya:

(1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa

dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

didemonstrasikan.

(2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

(3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh

siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal

yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

b) Langkah pelaksanaan demonstrasi.

(1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui

pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga

mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan

demonstrasi.

Page 10: Rangkuman metode pembelajaran

(2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

(3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya

demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.

(4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi itu.

c) Langkah mengakhiri demonstrasi.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses

pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas

tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi

dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan

untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi

itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada

baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang

jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

d. Metode Demonstrasi yang Efektif, seorang guru harus :

1) Merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh

siswa setelah demonstrasi dilakukan.

2) Mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya

waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.

3) Memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan

metode demonstrasi.

4) Mmenetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan

5) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

NB : Demonstrasi menjadi tidak efektif bila benda yang

didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa

tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan ditempat

yang sebenarnya.

5. Metode Resitasi

Page 11: Rangkuman metode pembelajaran

a. Pengertian

Metode pembelajaran resitasi adalah suatu metode pengajaran

dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

b. Kelebihan dan kekurangan metode resitasi

Kelebihan metode resitasi adalah :

1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri

akan dapat diingat lebih lama.

2) Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian,

inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kekurangan metode resitasi adalah :

1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik

hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah

mengerjakan sendiri.

2) Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

c. Langkah-langkah Metode Resitasi

Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode

pembelajaran tugas antara lain :

1) Fase Pemberian Tugas

Guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara

petseorangan atau kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat

sesuai dengan yang diinginkan, hendaknya tugas yang diberikan

pada siswa memperhatikan:

a) Tujuan yang akan dicapai

b) Jenis tugas jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut

c) Sesuai dengan kemampuan siswa

d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan

siswa

e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

Page 12: Rangkuman metode pembelajaran

f) Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada setiap anak didik

harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus

terarah.

2) Langkah Pelaksanaan Tugas

a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru

b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

c) Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh

orang lain

d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang dia peroleh

dengan baik dan sistematik

e) Dalam fase ini anak didik belajar (melaksanakan tugas) sesuai

tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.

3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

a) Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah

dikerjakannya

b) Ada tanya jawab diskusi kelas

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes

atau cara lainnya

Dalam fase ini anak didik mempertanggungjawabkan hasil

belajarnya baik berbentuk laporan lisan maupun tertulis. Karena

tugas yang dikerjakan pada akhirnya akan dipertanggung jawabkan

maka siswa akan terdorong untuk mengerjakan secara sungguh-

sungguh. Dengan metode ini sehingga pengalaman siswa dalam

mempelajari sesuatu lebih mendalam.

d. Pelaksanaan Metode Resitasi

Tugas dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar baik

perorangan atau kelompok. Adapun pelaksaan yang ditempuh dalam

metode ini antara lain:

1) Pendahuluan

Pada langkah ini perlu mempersiapkan mental murid untuk

menerima tugas yang akan diberikan kepada mereka pada pelajaran

Page 13: Rangkuman metode pembelajaran

inti, Untuk itu perlu memberikan kejelasan tentang suatu bahan

pelajaran yang dilaksanakan dengan metode ini, diberikan contoh-

contoh yang serupa dengan tugas jika keterangan telah cukup.

2) Pelajaran inti

Guru memberika tugas, murid melaporkan hasil kerja

mereka sementara gurumengadakan koreksi terhadap tugas-tugas

tersebut, da bila ditemukan kesalahan maka perlu diadakan diskusi.

3) Penutup

Pada langkah ini murid bersama guru mengecek kebenaran

sementara murid disuruh mengulangi tugas itu kembali.

6. Study Tour Method (Karya Wisata)

a. Pengertian

Metode karya wisata adalah metode mengajar dengan

mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas

pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan

mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan

didampingi oleh pendidik.

b. Kelebihan dan kekurangan metode karyawisata

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :

1) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.

2) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan

dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

3) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :

1) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.

2) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

3) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.

Page 14: Rangkuman metode pembelajaran

4) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-

gerik anak didik di lapangan.

5) Biayanya cukup mahal.

6) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran

karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata

jangka panjang dan jauh.

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata :

Agar metode karya wisata dapat terlaksana dengan efektif, maka perlu

diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai secara matang.

2) Dapat mempertimbangkan segi untung rugi serta manfaat karya

wisata dilaksanakan. Jika karyawisata menuju tempat-tempat

pabrik, ke suatu percetakan, musium bersejarah dan ke panti

asuhan biasanya diadakan terlebih dahulu kontak / hubungan

dengan pimpinan instansi bersagkutan, dan menetapkan waktu

pelaksanaannya.

3) Mempersiapkan segala perangkat/peralatan yang diperlukan dalam

perjalanan.

4) Bila diperlukan bentuklah tim panitia pelaksana karya wisata.

Yang bertugas mengkoordinir dan bertanggung jawab penuh

terhadap pelaksanaan karyawisata dan keamanan

5) Membuat tata tertib yang harus ditaati, merencanakan waktu yang

tepat, rencana biaya dan sebagainya jauh-jauh hari sebelumnya

6) Mendiskusikan hasil karyawisata, serta merumuskan follow up dari

hasil karya wisata. Misalnya dengan membuat laporan dan

karangan ilmiah

7) Perlu berhati-hati agar pelaksanaan metode ini tidak hanya

merupakan pikink belaka.

7. Drill Method (Metode Latihan Keterampilan)

a. Pengertian

Page 15: Rangkuman metode pembelajaran

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu

metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara

berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat

latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan

manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan

keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang

otomatis pada peserta didik.

b. Kelebihan dan kekurangan metode latihan keterampilan

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,

melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam

perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,

tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan

kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih

banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari

pengertian.

2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

3) Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

4) Dapat menimbulkan verbalisme

c. Karakterisrik metode latihan keterampilan.

1) Memerlukan perencanaan yang matang.

2) Memerlukan keahlian dan keterampilan yang lebih dari guru.

3) Dapat memanggil narasumber ahli untuk membantu guru

mengajarkan siswa membuat hasil karya.

4) Menentukan jenis latihan keterampilan yang sesuai dengan

perkembangan siswa.

Page 16: Rangkuman metode pembelajaran

5) Melatih keterampilan secara berulang hingga dikuasai oleh siswa.

6) Bertujuan membentuk kebiasaan dan pola pada siswa.

8. Metode Inquiry

a. Pengertian

Metode inquiry menurut Mulyasa (2003:234)adalah metode

yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah

didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai

subyek belajar yang aktif.

Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu

teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan

kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing

kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian

mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam

kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan,

kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil

laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas.

Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan

hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada

tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.

Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah

perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya

proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi

tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang

eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa

data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

b. Kelebihan dan kekurangan metode inquiry

Kelebihan metode inquiry sebagai berikut :

Page 17: Rangkuman metode pembelajaran

1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada

siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide

dengan lebih baik.

2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru.

3) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.

4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan

hipotesanya sendiri.

5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. Situasi pembelajaran

lebih menggairahkan.

6) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

7) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. Menghindarkan

diri dari cara belajar tradisional.

8) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga

mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Kekurangan metode inquiry :

1) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang

terbiasa dengan cara tradisional, merupakan beban yang

memberatkan

2) Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu

yang cukup panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu

memerlukan pembuktian secara ilmiah

3) Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa

telah terbiasa cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang

diberikan oleh gurunya

4) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi

justru memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya

pada pengajaran agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak

5) Metode inquiry ini baru dilaksanakan pada tingkat SLTA,

Perguruan Tingi. Dan untuk tingkat SLTP dan tingkat SD masih

Page 18: Rangkuman metode pembelajaran

sulit dilaksanakan. Sebab pad tingkat tersbeut anak didik belum

mampu berpikir secara ilmiah, merupakan ciri dari metode inquiry.

c. Langkah-langkah Metode Inquiry

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan metode inkuiri

menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain sebagai berikut :

1) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan

logistik yangdibutuhkan dan memotivasi siswa terliibat pada

aktivitas pemecahan masalah.

2) Mengorganisasikan siswa dalam belajar

Guru membantu siswa adalam mengidentifikasi dan

mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masaklah

serta menyediakan alat

3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendporongsiswa untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan eksperimen yangberkaitan dengan

pemecahan masalah

4) Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang

membantui mereka untuk berbagi tugas dengantemannya.

5) Mengevaluasi kegiatan

Guru membantu sisa untuk merefleksi pada penyelidikan dan

proses penemuan yang digunakan

d. Kondisi belajar

Agar teknik inquiry dapat dilaksanakan dengan baik, memerlukan

kondisi belajar sebagai berikut :

1) Menciptakan situasi kondisi yang fleksibel (tidak terlalu kaku)

dalam interaksi belajar, dan siswa belajar dari perasaan takut dan

tekanan

Page 19: Rangkuman metode pembelajaran

2) Kondisi lingkungan yang dapat memancing gairah intelektual, dan

semangat

3) Guru mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif dan

responsif

e. Tujuan Metode Inkuiri

Adapun tujuan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan keterlibatan peserta didikdalam menemukan dan

memproses bahan pelajarannya.

2) Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan

pelajarannya

3) Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan

lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya

4) Memberi pengalaman belajar seumur hidup

5) Meningkatkabn ketrlibatan peserta didikdalam menemukan dan

memrosesbahan pelajarannya.

6) Mengurangi ketergantungna peserta didik padaguru untuk

mendaopatkan pengalaman belajarnya

7) Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan liongkunean

sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.

8) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.

9. Problem Solving Method (Metode Pemecahan Masalah)

a. Pengertian

Metode pemecahan masalah bukan hanyasekadar metode

mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam

problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang

dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode

pemecahan masalah merupakan metode yang merangsang berfikir

danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang

disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang

siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

Page 20: Rangkuman metode pembelajaran

b. Kelebihan dan kekurangan metode pemecahan masalah

Kelebihan metode pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Dengan metode ini potensi intelektual dari dalam diri siswa akan

meningkat.

2) Dengan meningkatkan potensi intelektual dari dalam diri siswa

maka akan menimbulkan motivasi intern bagi siswa.

3) Dengan menggunakan metode ini menyebabkan materi yang telah

dipelajari akan tahan lama.

4) Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam

mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih

dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri

5) Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain

6) Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan

lisannya

7) Mengajak siswa berpikir secara rasional

8) Siswa aktif

9) Mengembangkan rasa tanggung jawab

10) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan

11) Berpikir dan bertindak kreatif.

12) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis

13) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan

14) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

15) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

16) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan

kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kekurangannya metode pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Bagi siswa yang sangat kurang pemahaman dasar matematika

maka pengajaran dengan metode ini akan sangat membosankan

dan menghilangkan semangat belajarnya.

Page 21: Rangkuman metode pembelajaran

2) Bila guru tidak berhati-hati dalam memilih soal pemecahan

masalah akan berubah fungsinya menjadi latihan, apabila tanpa

memahami konsep yang dikandung soal-soal tersebut.

3) Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan

terkadang penguasaan materi sering diabaikan

4) Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan

mengutarakan pendapat secara lisan

5) Memakan waktu lama

6) Kebulatan bahan kadang – kadang sukar dicapai

7) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode

ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa

untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan

kejadian atau konsep tersebut.

8) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan

dengan metode pembelajaran yang lain.

c. Langkah-langkah metode pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Merumuskan masalah

Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus

tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

2) Menelaah masalah

Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca

buku-buu, meneliti, bertanya, dan lain-lain.

3) Merumuskan hipotesis

Berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab – akibat dan

alternative penyelesaian. Menetapkan jawaban sementara dari

masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada

data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.

4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data

Kecakapan mencari dan menyusun data menyajikan data dalam

bentuk diagram,gambar dan tabel.

Page 22: Rangkuman metode pembelajaran

5) Pembuktian hipotesis

Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini

siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betu-bet

yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai

dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk

menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperukan metode-

metode lainnya seperti demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.

6) Menarik kesimpulan.

Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang

jawaban dari masalah tadi.

Catatan : Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan

sendiri dengan bimbingan dari para pengajar.

10. Project Method (Metode perancangan)

a. Pengertian

Metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan

meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti

sebagai obyek kajian.

b. Kelebihan dan kekurangan metode perancangan

Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :

1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi

lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan

masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan

menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu,

yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :

1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal

maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

Page 23: Rangkuman metode pembelajaran

2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode

ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan

para guru belum disiapkan untuk ini.

3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak

didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang

diperlukan.

4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan

pokok unit yang dibahas.

11. Team Teaching Method ( Metode Mengajar Beregu)

a. Pengertian

Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana

pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai

tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.

Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.

Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung

berhadapan dengan team pendidik tersebut.

b. Kelebihan dan kekurangan metode mengajar beregu

Kelebihan metode mengajar beregu sebagai berikut :

1) Pengetahuan siswa menjadi lebih lengkap

2) Materi yang disajikan bersama semestinya lebih lengkap

3) Secara tidak langsung pengetahuan guru bertambah pula.

Kekurangan metode mengajar beregu sebagai berikut :

1) Bila tidak ada kerjasama yang baik, kurang ada toleransi, apalagi

bila ada anggota regu yang cenderung kerja sendiri

2) Pengetahuan guru dalam satu regu tidak merata.

12. Peer Theaching Method (Metode Mengajar Sesama Teman)

a. Pengertian

Metode mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar

yang dibantu oleh temannya sendiri.

Page 24: Rangkuman metode pembelajaran

b. Kelebihan dan kekurangan metode mengajar sesama teman

Kelebihan metode mengajar sesama teman sebagai berikut :

1) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.

3) Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran.

4) Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi.

5) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok.

6) Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri.

7) Membangun semangat bekerja sama.

8) Melatih keterampilan berkomunikasi.

9) Meningkatkan hasil belajar.

Kelemahan metode mengajar sesama teman sebagai berikut :

1) Memerlukan waktu yang relatif lama.

2) Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka

metode ini menjadi tidak efektif.

3) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar,

atau yang ingin menonjolkan diri.

4) Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing

siswa bekerja di kelompok.

5) Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik

ini biasanya diterapkan di PT).

6) Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat.

13. Role-Play (Bermain Peran)

a. Pengertian

Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk

‘menghadirkan’ peranperan yang ada dalam dunia nyata ke dalam

suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian

dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian

terhadap. Misalnya: menilai keunggulan maupun kekurangan masing-

masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran atau alternatif

Page 25: Rangkuman metode pembelajaran

pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih

menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan

bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.

b. Kelebihan dan kekurangan metode bermain peran

Kelebihan metode bermain peran sebagai berikut :

1) Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan

yang akan diperankan. Sebagai pemain harus memahami,

menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi

yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa

harus tajam dan tahan lama.

2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu

bermain peran para pemain dituntut untuk mengemukakan

pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.

3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga

dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari

sekolah.

4) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan

sebaikbaiknya.

5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi

tanggung jawab dengan sesamanya.

6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik

agar mudah dipahami orang lain.

Kekurangan metode bermain peran sebagai berikut :

1) Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif.

2) Banyak memakan waktu.

3) Memerlukan tempat yang cukup luas.

4) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan

tepuk tangan penonton/pengamat.

c. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode bermain peran :

1) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.

Page 26: Rangkuman metode pembelajaran

2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam

waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar

Mengajar.

3) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.

4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah dipersiapkan.

6) Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati

skenario yang sedang diperagakan.

7) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar

kerja untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-

masing kelompok.

8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

9) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

10) Evaluasi.

11) Penutup.

14. Metode Discovery

a. Pengertian

Metode discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan

sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran

perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada

generalisasi.

Metode Discovery menurut Rohani (2004:39) adalah metode

yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai

subyek di samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki

kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki.

Metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) merupakan

metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung.

Page 27: Rangkuman metode pembelajaran

Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses

daripada hasil belajar.

b. Kelebihan dan kekurangan metode discovery

Kelebihan metode discovery sebagai berikut :

1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Siswa memehami benar bahwa pelajaran.

3) Menimbulakan rasa puas bagi siswa.

4) Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks.

5) Melatih siswa belajar mandiri.

Kelemahan metode discovery sebagai berikut :

1) Menyita waktu banyak.

2) Menyita pekerjaan guru

3) Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan

4) Tidak berlaku untuk semua topik

5) Untuk kelas yang besar sangat merepotkan guru

c. Langkah-langkah Metode discovery

Menurut Gilstrap (dalam Suryosubruto, 2008: 197)

mengemukakan langkah-langkah yang harus ditempuh kalau seorang

guru melaksanakan metode discovery :

1) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai

dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk

mengajar dengan penemuan.

2) Seleksi pendahuluan, atas dasar kebutuhan dan minat siswa,

prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubunganya dengan

apa yang akan dipelajari.

3) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan

terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan

penemuan.

4) Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjelaskan

peranan.

Page 28: Rangkuman metode pembelajaran

5) Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta

dipecahkan.

6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk

merangsang belajar dengan penemuan.

7) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan

penemuan.

8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan

dan bekerja dengan data, misalnya tiap siswa mempunyai sebuah

tabung yang diamatinya dan dicatatnya.

9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai

dengan kecepatanya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum.

10) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman

belajar, walaupun sebagai atas tanggung jawabnya sendiri.

11) Memberi jawaban dengan tepat dan cepat dengan data dan

informasi kalau ditanya dan kalau ternyata diperlukan siswa dalam

kelangsungan kegiatannya.

12) Memimpin anlisisnya sendiri melalui percakapan dan

eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan

mengindentifikasi proses.

13) Mengajarkan keterampilan untuk belajar dengan penemuan yang

diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan.

14) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan

strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang

terkumpul.

15) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat

yang sederhana.

16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan

tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu

menarik kesimpulan yang benar.

17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pertanyaannya dengan

alasan dan fakta.

Page 29: Rangkuman metode pembelajaran

18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan,

misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau

kepada guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang

mengindentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.

19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide,

generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah

semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan.

20) Mencek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya,

misalnya pengertian atau teori atau teknik, dalam situasi

berikutnya; situasi dimana siswa bekas menentukan pendekatannya

(Suryosubruto, 2008: 200).

15. Metode Simulasi

a. Pengertian

Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya

untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan

mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi

yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya

kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang

sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan,

seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan

terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi

dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan

keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).

b. Kelebihan dan kekurangan metode simulasi

Kelebihan metode simulasi sebagai berikut :

1) Metode ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi para murid dalam

menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan

keluarga, masyarakat maupun dunia kerja.

Page 30: Rangkuman metode pembelajaran

2) Dapat mengembangkan kreatifitas murid, karena melalui simulasi

para murid diberikan kesempatan untuk memainkan peranan sesuai

dengan topik yang disimulasikan.

3) Dapat memupuk keberanian dan percaya diri murid.

4) Menambah pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam

menghadapi situasi sosial.

5) Meningkatkan gairah murid dalam proses belajar mengajar.

Kelemahan metode simulasi sebagai berikut :

1) Pengelolaan yang kurang baik sering dijadikan sebagai alat

hiburan, sehingga tujuan pembelajaran yang sebenarnya menjadi

terabaikan.

2) Rasa takut dan malu sering mempengaruhi murid dalam melakukan

simulasi.

3) Pengalaman yang diperoleh dalam simulasi tidak selalu sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

c. Langkah-langkah metode simulasi

Dalam pelaksanaan simulasi, harus terjadi proses kegiatan yang

menimbulkan domein afektif, (misalnya menyenangkan, suka, sedih,

terharu, gotong royong dan sebagainya), domein psikomotorik

(misalnya keterampilan berbicara, bertanya, memimpin, mengorganisir

dan sebagainya), dan domein kognitif (misalnya memahami konsep-

konsep tertentu, pengertian, teori dan sebagainya).

Adapun bagaimana Kegiatan simulasi itu bisa diterapkan, berikut

contoh langkah-langkahnya:

1) Persiapan Simulasi

a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak

dicapai melalui simulasi.

b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan

disimulasikan.

Page 31: Rangkuman metode pembelajaran

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,

peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu

yang disediakan.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

2) Pelaksanaan Simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang

mendapat kesulitan.

d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini

dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam

menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.

3) Penutup

a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun

materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar

siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses

pelaksanaan simulasi.

b) Merumuskan kesimpulan.

16. Teileren Method (Metode Bagian)

a. Pengertian

Metode bagian yaitu suatu metode mengajar dengan

menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian

disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan

masalahnya.

17. Ganze Method (Metode Global)

a. Pengertian

Page 32: Rangkuman metode pembelajaran

Metode global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa

disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa

yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.

18. Metode Sandiwara

a. Pengertian

Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’

yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam

pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk

mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya

adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai permasalahan

pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi

penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan

peningkatan kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang.

Page 33: Rangkuman metode pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. (2011). “Macam-Macam Metode Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/

Saiful. (2012). “Macam-Macam Metode Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://www.tokoblog.net/2010/10/macam-macam-metode-pembelajaran.html

Anonim. (2012). “Berbagai Macam metode Guru dalam Mengajar“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html

Arif A. R. (2012). “Model-Model Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://arifar.blogdetik.com/model-model-pembelajaran

Partha. (2012). “Metode Pemberian Tugas, Proyek dan Pengajaran Beregu Dalam Pembelajaran Matematika“. Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://partha31.wordpress.com/2012/01/14/metode-pemberian-tugas-proyek-dan-pengajaran-beregu-dalam-pembelelajaran-matematika/

Anonim. (2012). “Metode Inquiry” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2112280-metode-inquiry/

Anonim. (2012). “Metode Mengajar (Metode Pemecahan Masalah “Problem Solving” dan Metode Studi Lapangan)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://himitsuqalbu.wordpress.com/2012/03/12/metode-mengajar-metode-pemecahan-masalah-problem-solving-dan-metode-studi-lapangan-makalah/

Syamrilaode. (2011). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2116421-kelebihan-dan-kekurangan-metode-problem/

Anonum. (2012). “Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Methods)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://www.gurukelas.com/2012/10/metode-mengajar-sesama-teman-peer-teaching-methods.html

Page 34: Rangkuman metode pembelajaran

Ras Eko B. S. (2011). “Metode Pembelajaran Bermain peran (Role Playing)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/metode-pembelajaran-bermain-peran-role.html

Ali Priyono. (2012). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2249732-kelebihan-dan-kekurangan-metode-simulasi/

Suko Prayogi. (2011). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2133254-kelebihan-dan-kekurangan-metode-discovery/