Rangkuman metode pembelajaran
-
Upload
hayat-nurhayat -
Category
Education
-
view
6.685 -
download
0
Transcript of Rangkuman metode pembelajaran
METODOLOGI PEMBELAJARAN
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
Disusun oleh :
NURHAYAT
10504241029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
Macam metode belajar atau metodologi mengajar adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi
dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik
dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dalam model pembelajaran terdapat strategi
pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran. Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi
pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara
spesifik.
Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta
didik dalam pembelajaran. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah
No.19/2005 pasal 19)
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh
pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta
dipraktekkan pada saat mengajar.
1. Preaching Method (Metode Ceramah)
a. Pengertian
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan
atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah,
dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat
mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Gage dan Berliner
(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan
dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk
penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan
belajar tersebut sukar didapatkan.
b. Kelebihan dan kekurangan metode ceramah
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa kekurangan metode ceramah adalah :
1) Membuat siswa pasif.
2) Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
3) Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985).
4) Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi
dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
5) Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
6) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
7) Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
c. Karakteristik metode ceramah adalah :
1) Digunakan apabila proses pembelajaran lebih bersifat pemberian
informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.
2) Proses pembelajaran secara klasikal dengan jumlah siswa yang
relatif banyak.
3) Bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
4) Memerlukan adanya dukungan yang efektif dari guru seperti
suasana emosional yang dapat membangkitkan motivasi dan
perhatian dari siswa selama mendengarkan ceramah.
d. Kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mengoptimalkan
keberhasilan dalam menggunakan metode ceramah :
1) Menguasai teknik-teknik ceramah yang dapat membangkitkan
minat dan motivasi siswa.
2) Mampu memberikan ilustrasi sesuai dengan bahan pelajaran.
3) Menguasai bahan pelajaran.
4) Menjelaskan pelajaran secara sistematis.
5) Menguasai aktifitas seluruh siswa dalam kelas.
2. Discussion Method (Metode Diskusi)
a. Pengertian
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua
orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,
dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding
metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi
dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya
lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah
lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada
metode diskusi.
b. Kelebihan dan kekurangan metode diskusi
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan.
2) Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kekurangan metode diskusi sebagai berikut :
1) Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
c. Karakteristik Metode Diskusi:
1) Bahan pelajaran dikemukakan dengan topik permasalahan yang
akan merangsang siswa menyelesakan permasalahan tersebut
2) Membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa
untuk menyelesaikan permasalahan
3) Kelancaran diskusi ditentukan oleh moderator
4) Semua siswa sebagai anggota kelompok dalam diskusi mengarah
pada pendapat/kesimpulan bersama
5) Guru sebagai pembimbing, fasilisator, dan motivator.
d. Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dan siswa untuk
mengoptimalkan metode diskusi.
1) Kemampuan yang harus dimiliki guru :
a) Mampu merumuskan permasalahan yang akan diselesaikan
oleh siswa.
b) Mampu membimbing siswa untuk merumuskan /
mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.
c) Mampu membagi siswa ke dalam kelompok sesuai dengan
kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan
siswa.
d) Mampu mengelola pembelajaran dengan baik.
2) Kemampuan yang harus dimiliki siswa :
a) Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi
kelompok.
b) Mampu mengikuti dan melaksanakan diskusi dengan baik.
c) Mampu menerapkan belajar bersama teman sekelompok.
d) Mampu memunculkan ide dan pendapat masing-masing.
e) Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain.
3. Metode Eksperimental
a. Pengertian
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara
pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya.
Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
b. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen
Kelebihan metode eksperimen :
1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya.
2) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran umat manusia.
Kekurangan metode eksperimen :
1) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian
c. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode
eksperimen menurut Fathurrahman (2008:84) adalah sebagai berikut:
1) Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan.
2) Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan
eksperimen.
3) Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan
pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan
eksperimen yang akan dilakukan.
4) Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu melakukan
percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya belum
memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya.
5) Setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil pekerjaannya
secara tertulis.
d. Prosedur metode pembelajaran eksperimen menurut Roestiyah
(2001:81) adalah
1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksprimen.
2) Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-
bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang
harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang
perlu dicatat.
3) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan
siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan jalannya eksperimen.
4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil
penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi
dengan tes atau tanya jawab
4. Metode Demonstrasi
a. Pengertian
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang
sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci
otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
b. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi
Kelebihan metode demonstrasi :
1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa.
Kekurangan metode demonstrasi :
1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
c. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.
c) Lakukan uji coba demonstrasi.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Langkah pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
(1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa
dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
(2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
(3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh
siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal
yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b) Langkah pelaksanaan demonstrasi.
(1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui
pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan
demonstrasi.
(2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan.
(3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya
demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
(4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi itu.
c) Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas
tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi
dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan
untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi
itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada
baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
d. Metode Demonstrasi yang Efektif, seorang guru harus :
1) Merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh
siswa setelah demonstrasi dilakukan.
2) Mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya
waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
3) Memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan
metode demonstrasi.
4) Mmenetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan
5) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
NB : Demonstrasi menjadi tidak efektif bila benda yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa
tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan ditempat
yang sebenarnya.
5. Metode Resitasi
a. Pengertian
Metode pembelajaran resitasi adalah suatu metode pengajaran
dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
b. Kelebihan dan kekurangan metode resitasi
Kelebihan metode resitasi adalah :
1) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri
akan dapat diingat lebih lama.
2) Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian,
inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kekurangan metode resitasi adalah :
1) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik
hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
2) Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
c. Langkah-langkah Metode Resitasi
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode
pembelajaran tugas antara lain :
1) Fase Pemberian Tugas
Guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara
petseorangan atau kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat
sesuai dengan yang diinginkan, hendaknya tugas yang diberikan
pada siswa memperhatikan:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Jenis tugas jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut
c) Sesuai dengan kemampuan siswa
d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan
siswa
e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
f) Dalam fase ini tugas yang diberikan kepada setiap anak didik
harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus
terarah.
2) Langkah Pelaksanaan Tugas
a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru
b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
c) Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh
orang lain
d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang dia peroleh
dengan baik dan sistematik
e) Dalam fase ini anak didik belajar (melaksanakan tugas) sesuai
tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.
3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
a) Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah
dikerjakannya
b) Ada tanya jawab diskusi kelas
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes
atau cara lainnya
Dalam fase ini anak didik mempertanggungjawabkan hasil
belajarnya baik berbentuk laporan lisan maupun tertulis. Karena
tugas yang dikerjakan pada akhirnya akan dipertanggung jawabkan
maka siswa akan terdorong untuk mengerjakan secara sungguh-
sungguh. Dengan metode ini sehingga pengalaman siswa dalam
mempelajari sesuatu lebih mendalam.
d. Pelaksanaan Metode Resitasi
Tugas dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar baik
perorangan atau kelompok. Adapun pelaksaan yang ditempuh dalam
metode ini antara lain:
1) Pendahuluan
Pada langkah ini perlu mempersiapkan mental murid untuk
menerima tugas yang akan diberikan kepada mereka pada pelajaran
inti, Untuk itu perlu memberikan kejelasan tentang suatu bahan
pelajaran yang dilaksanakan dengan metode ini, diberikan contoh-
contoh yang serupa dengan tugas jika keterangan telah cukup.
2) Pelajaran inti
Guru memberika tugas, murid melaporkan hasil kerja
mereka sementara gurumengadakan koreksi terhadap tugas-tugas
tersebut, da bila ditemukan kesalahan maka perlu diadakan diskusi.
3) Penutup
Pada langkah ini murid bersama guru mengecek kebenaran
sementara murid disuruh mengulangi tugas itu kembali.
6. Study Tour Method (Karya Wisata)
a. Pengertian
Metode karya wisata adalah metode mengajar dengan
mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas
pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan
mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.
b. Kelebihan dan kekurangan metode karyawisata
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
1) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
2) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
3) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
1) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
2) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
3) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
4) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-
gerik anak didik di lapangan.
5) Biayanya cukup mahal.
6) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran
karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata
jangka panjang dan jauh.
c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata :
Agar metode karya wisata dapat terlaksana dengan efektif, maka perlu
diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai secara matang.
2) Dapat mempertimbangkan segi untung rugi serta manfaat karya
wisata dilaksanakan. Jika karyawisata menuju tempat-tempat
pabrik, ke suatu percetakan, musium bersejarah dan ke panti
asuhan biasanya diadakan terlebih dahulu kontak / hubungan
dengan pimpinan instansi bersagkutan, dan menetapkan waktu
pelaksanaannya.
3) Mempersiapkan segala perangkat/peralatan yang diperlukan dalam
perjalanan.
4) Bila diperlukan bentuklah tim panitia pelaksana karya wisata.
Yang bertugas mengkoordinir dan bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan karyawisata dan keamanan
5) Membuat tata tertib yang harus ditaati, merencanakan waktu yang
tepat, rencana biaya dan sebagainya jauh-jauh hari sebelumnya
6) Mendiskusikan hasil karyawisata, serta merumuskan follow up dari
hasil karya wisata. Misalnya dengan membuat laporan dan
karangan ilmiah
7) Perlu berhati-hati agar pelaksanaan metode ini tidak hanya
merupakan pikink belaka.
7. Drill Method (Metode Latihan Keterampilan)
a. Pengertian
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat
latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan
manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan
keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang
otomatis pada peserta didik.
b. Kelebihan dan kekurangan metode latihan keterampilan
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam
perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,
tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme
c. Karakterisrik metode latihan keterampilan.
1) Memerlukan perencanaan yang matang.
2) Memerlukan keahlian dan keterampilan yang lebih dari guru.
3) Dapat memanggil narasumber ahli untuk membantu guru
mengajarkan siswa membuat hasil karya.
4) Menentukan jenis latihan keterampilan yang sesuai dengan
perkembangan siswa.
5) Melatih keterampilan secara berulang hingga dikuasai oleh siswa.
6) Bertujuan membentuk kebiasaan dan pola pada siswa.
8. Metode Inquiry
a. Pengertian
Metode inquiry menurut Mulyasa (2003:234)adalah metode
yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah
didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai
subyek belajar yang aktif.
Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu
teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan
kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing
kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian
mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam
kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan,
kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil
laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas.
Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan
hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada
tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.
Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah
perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya
proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa
data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
b. Kelebihan dan kekurangan metode inquiry
Kelebihan metode inquiry sebagai berikut :
1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada
siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide
dengan lebih baik.
2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
3) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan
hipotesanya sendiri.
5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. Situasi pembelajaran
lebih menggairahkan.
6) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
7) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. Menghindarkan
diri dari cara belajar tradisional.
8) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga
mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Kekurangan metode inquiry :
1) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang
terbiasa dengan cara tradisional, merupakan beban yang
memberatkan
2) Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu
yang cukup panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu
memerlukan pembuktian secara ilmiah
3) Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa
telah terbiasa cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang
diberikan oleh gurunya
4) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi
justru memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya
pada pengajaran agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak
5) Metode inquiry ini baru dilaksanakan pada tingkat SLTA,
Perguruan Tingi. Dan untuk tingkat SLTP dan tingkat SD masih
sulit dilaksanakan. Sebab pad tingkat tersbeut anak didik belum
mampu berpikir secara ilmiah, merupakan ciri dari metode inquiry.
c. Langkah-langkah Metode Inquiry
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan metode inkuiri
menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain sebagai berikut :
1) Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan
logistik yangdibutuhkan dan memotivasi siswa terliibat pada
aktivitas pemecahan masalah.
2) Mengorganisasikan siswa dalam belajar
Guru membantu siswa adalam mengidentifikasi dan
mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masaklah
serta menyediakan alat
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendporongsiswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen yangberkaitan dengan
pemecahan masalah
4) Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang
membantui mereka untuk berbagi tugas dengantemannya.
5) Mengevaluasi kegiatan
Guru membantu sisa untuk merefleksi pada penyelidikan dan
proses penemuan yang digunakan
d. Kondisi belajar
Agar teknik inquiry dapat dilaksanakan dengan baik, memerlukan
kondisi belajar sebagai berikut :
1) Menciptakan situasi kondisi yang fleksibel (tidak terlalu kaku)
dalam interaksi belajar, dan siswa belajar dari perasaan takut dan
tekanan
2) Kondisi lingkungan yang dapat memancing gairah intelektual, dan
semangat
3) Guru mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif dan
responsif
e. Tujuan Metode Inkuiri
Adapun tujuan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan keterlibatan peserta didikdalam menemukan dan
memproses bahan pelajarannya.
2) Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan
pelajarannya
3) Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan
lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
4) Memberi pengalaman belajar seumur hidup
5) Meningkatkabn ketrlibatan peserta didikdalam menemukan dan
memrosesbahan pelajarannya.
6) Mengurangi ketergantungna peserta didik padaguru untuk
mendaopatkan pengalaman belajarnya
7) Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan liongkunean
sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.
8) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.
9. Problem Solving Method (Metode Pemecahan Masalah)
a. Pengertian
Metode pemecahan masalah bukan hanyasekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode
pemecahan masalah merupakan metode yang merangsang berfikir
danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang
siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
b. Kelebihan dan kekurangan metode pemecahan masalah
Kelebihan metode pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Dengan metode ini potensi intelektual dari dalam diri siswa akan
meningkat.
2) Dengan meningkatkan potensi intelektual dari dalam diri siswa
maka akan menimbulkan motivasi intern bagi siswa.
3) Dengan menggunakan metode ini menyebabkan materi yang telah
dipelajari akan tahan lama.
4) Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam
mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih
dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri
5) Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain
6) Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan
lisannya
7) Mengajak siswa berpikir secara rasional
8) Siswa aktif
9) Mengembangkan rasa tanggung jawab
10) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan
11) Berpikir dan bertindak kreatif.
12) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
13) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
14) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
15) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
16) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kekurangannya metode pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Bagi siswa yang sangat kurang pemahaman dasar matematika
maka pengajaran dengan metode ini akan sangat membosankan
dan menghilangkan semangat belajarnya.
2) Bila guru tidak berhati-hati dalam memilih soal pemecahan
masalah akan berubah fungsinya menjadi latihan, apabila tanpa
memahami konsep yang dikandung soal-soal tersebut.
3) Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan
terkadang penguasaan materi sering diabaikan
4) Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan
mengutarakan pendapat secara lisan
5) Memakan waktu lama
6) Kebulatan bahan kadang – kadang sukar dicapai
7) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode
ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa
untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan
kejadian atau konsep tersebut.
8) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan metode pembelajaran yang lain.
c. Langkah-langkah metode pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Merumuskan masalah
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus
tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2) Menelaah masalah
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca
buku-buu, meneliti, bertanya, dan lain-lain.
3) Merumuskan hipotesis
Berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab – akibat dan
alternative penyelesaian. Menetapkan jawaban sementara dari
masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada
data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data
Kecakapan mencari dan menyusun data menyajikan data dalam
bentuk diagram,gambar dan tabel.
5) Pembuktian hipotesis
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini
siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betu-bet
yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai
dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk
menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperukan metode-
metode lainnya seperti demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.
6) Menarik kesimpulan.
Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.
Catatan : Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan
sendiri dengan bimbingan dari para pengajar.
10. Project Method (Metode perancangan)
a. Pengertian
Metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan
meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti
sebagai obyek kajian.
b. Kelebihan dan kekurangan metode perancangan
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi
lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2) Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan
menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu,
yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal
maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan
para guru belum disiapkan untuk ini.
3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak
didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan.
4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas.
11. Team Teaching Method ( Metode Mengajar Beregu)
a. Pengertian
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana
pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai
tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung
berhadapan dengan team pendidik tersebut.
b. Kelebihan dan kekurangan metode mengajar beregu
Kelebihan metode mengajar beregu sebagai berikut :
1) Pengetahuan siswa menjadi lebih lengkap
2) Materi yang disajikan bersama semestinya lebih lengkap
3) Secara tidak langsung pengetahuan guru bertambah pula.
Kekurangan metode mengajar beregu sebagai berikut :
1) Bila tidak ada kerjasama yang baik, kurang ada toleransi, apalagi
bila ada anggota regu yang cenderung kerja sendiri
2) Pengetahuan guru dalam satu regu tidak merata.
12. Peer Theaching Method (Metode Mengajar Sesama Teman)
a. Pengertian
Metode mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar
yang dibantu oleh temannya sendiri.
b. Kelebihan dan kekurangan metode mengajar sesama teman
Kelebihan metode mengajar sesama teman sebagai berikut :
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.
3) Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran.
4) Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi.
5) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok.
6) Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri.
7) Membangun semangat bekerja sama.
8) Melatih keterampilan berkomunikasi.
9) Meningkatkan hasil belajar.
Kelemahan metode mengajar sesama teman sebagai berikut :
1) Memerlukan waktu yang relatif lama.
2) Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka
metode ini menjadi tidak efektif.
3) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar,
atau yang ingin menonjolkan diri.
4) Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing
siswa bekerja di kelompok.
5) Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik
ini biasanya diterapkan di PT).
6) Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat.
13. Role-Play (Bermain Peran)
a. Pengertian
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk
‘menghadirkan’ peranperan yang ada dalam dunia nyata ke dalam
suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian
dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian
terhadap. Misalnya: menilai keunggulan maupun kekurangan masing-
masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran atau alternatif
pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih
menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan
bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
b. Kelebihan dan kekurangan metode bermain peran
Kelebihan metode bermain peran sebagai berikut :
1) Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan
yang akan diperankan. Sebagai pemain harus memahami,
menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi
yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa
harus tajam dan tahan lama.
2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu
bermain peran para pemain dituntut untuk mengemukakan
pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga
dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari
sekolah.
4) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaikbaiknya.
5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya.
6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik
agar mudah dipahami orang lain.
Kekurangan metode bermain peran sebagai berikut :
1) Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif.
2) Banyak memakan waktu.
3) Memerlukan tempat yang cukup luas.
4) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan
tepuk tangan penonton/pengamat.
c. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode bermain peran :
1) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam
waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar.
3) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan.
6) Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati
skenario yang sedang diperagakan.
7) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar
kerja untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-
masing kelompok.
8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9) Guru memberikan kesimpulan secara umum.
10) Evaluasi.
11) Penutup.
14. Metode Discovery
a. Pengertian
Metode discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan
sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran
perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada
generalisasi.
Metode Discovery menurut Rohani (2004:39) adalah metode
yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai
subyek di samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki
kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki.
Metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) merupakan
metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung.
Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses
daripada hasil belajar.
b. Kelebihan dan kekurangan metode discovery
Kelebihan metode discovery sebagai berikut :
1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Siswa memehami benar bahwa pelajaran.
3) Menimbulakan rasa puas bagi siswa.
4) Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks.
5) Melatih siswa belajar mandiri.
Kelemahan metode discovery sebagai berikut :
1) Menyita waktu banyak.
2) Menyita pekerjaan guru
3) Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan
4) Tidak berlaku untuk semua topik
5) Untuk kelas yang besar sangat merepotkan guru
c. Langkah-langkah Metode discovery
Menurut Gilstrap (dalam Suryosubruto, 2008: 197)
mengemukakan langkah-langkah yang harus ditempuh kalau seorang
guru melaksanakan metode discovery :
1) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai
dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk
mengajar dengan penemuan.
2) Seleksi pendahuluan, atas dasar kebutuhan dan minat siswa,
prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubunganya dengan
apa yang akan dipelajari.
3) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan
terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan
penemuan.
4) Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjelaskan
peranan.
5) Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta
dipecahkan.
6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk
merangsang belajar dengan penemuan.
7) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan
penemuan.
8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan
dan bekerja dengan data, misalnya tiap siswa mempunyai sebuah
tabung yang diamatinya dan dicatatnya.
9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai
dengan kecepatanya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum.
10) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman
belajar, walaupun sebagai atas tanggung jawabnya sendiri.
11) Memberi jawaban dengan tepat dan cepat dengan data dan
informasi kalau ditanya dan kalau ternyata diperlukan siswa dalam
kelangsungan kegiatannya.
12) Memimpin anlisisnya sendiri melalui percakapan dan
eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan
mengindentifikasi proses.
13) Mengajarkan keterampilan untuk belajar dengan penemuan yang
diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan.
14) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan
strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang
terkumpul.
15) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat
yang sederhana.
16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan
tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu
menarik kesimpulan yang benar.
17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pertanyaannya dengan
alasan dan fakta.
18) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan,
misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau
kepada guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang
mengindentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.
19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide,
generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah
semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan.
20) Mencek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya,
misalnya pengertian atau teori atau teknik, dalam situasi
berikutnya; situasi dimana siswa bekas menentukan pendekatannya
(Suryosubruto, 2008: 200).
15. Metode Simulasi
a. Pengertian
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan
mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi
yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya
kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang
sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan,
seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan
terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi
dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan
keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).
b. Kelebihan dan kekurangan metode simulasi
Kelebihan metode simulasi sebagai berikut :
1) Metode ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi para murid dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat maupun dunia kerja.
2) Dapat mengembangkan kreatifitas murid, karena melalui simulasi
para murid diberikan kesempatan untuk memainkan peranan sesuai
dengan topik yang disimulasikan.
3) Dapat memupuk keberanian dan percaya diri murid.
4) Menambah pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam
menghadapi situasi sosial.
5) Meningkatkan gairah murid dalam proses belajar mengajar.
Kelemahan metode simulasi sebagai berikut :
1) Pengelolaan yang kurang baik sering dijadikan sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan pembelajaran yang sebenarnya menjadi
terabaikan.
2) Rasa takut dan malu sering mempengaruhi murid dalam melakukan
simulasi.
3) Pengalaman yang diperoleh dalam simulasi tidak selalu sesuai
dengan kenyataan di lapangan.
c. Langkah-langkah metode simulasi
Dalam pelaksanaan simulasi, harus terjadi proses kegiatan yang
menimbulkan domein afektif, (misalnya menyenangkan, suka, sedih,
terharu, gotong royong dan sebagainya), domein psikomotorik
(misalnya keterampilan berbicara, bertanya, memimpin, mengorganisir
dan sebagainya), dan domein kognitif (misalnya memahami konsep-
konsep tertentu, pengertian, teori dan sebagainya).
Adapun bagaimana Kegiatan simulasi itu bisa diterapkan, berikut
contoh langkah-langkahnya:
1) Persiapan Simulasi
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai melalui simulasi.
b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan.
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,
peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu
yang disediakan.
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2) Pelaksanaan Simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapat kesulitan.
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam
menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3) Penutup
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun
materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar
siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses
pelaksanaan simulasi.
b) Merumuskan kesimpulan.
16. Teileren Method (Metode Bagian)
a. Pengertian
Metode bagian yaitu suatu metode mengajar dengan
menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan
masalahnya.
17. Ganze Method (Metode Global)
a. Pengertian
Metode global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa
disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa
yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
18. Metode Sandiwara
a. Pengertian
Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’
yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam
pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk
mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya
adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai permasalahan
pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi
penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan
peningkatan kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. (2011). “Macam-Macam Metode Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
Saiful. (2012). “Macam-Macam Metode Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://www.tokoblog.net/2010/10/macam-macam-metode-pembelajaran.html
Anonim. (2012). “Berbagai Macam metode Guru dalam Mengajar“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html
Arif A. R. (2012). “Model-Model Pembelajaran“. Diambil pada tanggal 13 Desember 2012 dari http://arifar.blogdetik.com/model-model-pembelajaran
Partha. (2012). “Metode Pemberian Tugas, Proyek dan Pengajaran Beregu Dalam Pembelajaran Matematika“. Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://partha31.wordpress.com/2012/01/14/metode-pemberian-tugas-proyek-dan-pengajaran-beregu-dalam-pembelelajaran-matematika/
Anonim. (2012). “Metode Inquiry” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2112280-metode-inquiry/
Anonim. (2012). “Metode Mengajar (Metode Pemecahan Masalah “Problem Solving” dan Metode Studi Lapangan)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://himitsuqalbu.wordpress.com/2012/03/12/metode-mengajar-metode-pemecahan-masalah-problem-solving-dan-metode-studi-lapangan-makalah/
Syamrilaode. (2011). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2116421-kelebihan-dan-kekurangan-metode-problem/
Anonum. (2012). “Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Methods)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://www.gurukelas.com/2012/10/metode-mengajar-sesama-teman-peer-teaching-methods.html
Ras Eko B. S. (2011). “Metode Pembelajaran Bermain peran (Role Playing)” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/metode-pembelajaran-bermain-peran-role.html
Ali Priyono. (2012). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2249732-kelebihan-dan-kekurangan-metode-simulasi/
Suko Prayogi. (2011). “Kelebihan dan Kekurangan Metode Simulasi” Diambil pada tanggal 18 Desember 2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2133254-kelebihan-dan-kekurangan-metode-discovery/